Anda di halaman 1dari 237

KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengasuh:

Dr. NI NYOMAN SUARNIKI, MM


Ir. RICKY RAHMONO MULADI, MM
DEWI SETIAWATI, SE.,MM
1
MENUMBUHKAN JIWA
KEWIRAUSAHAAN

2
PENDAHULUAN
 Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat
bawaan sejak lahir dan diasah melalui
pengalaman langsung di lapangan, maka
sekarang ini paradigma tersebut telah bergeser.
Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu
yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
(ability) dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya.

3
 Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu
kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan,
sehingga setiap individu memiliki peluang untuk
tampil sebagai seorang wirausahawan
(entrepreneur).
 Bahkan untuk menjadi wirausahawan sukses,
memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus
memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang
akan ditekuninya. Tugas dari wirausaha sangat
banyak, antara lain tugas mengambil keputusan,
kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisatoris
dan komersial, penyediaan modal dll.
4
PENGERTIAN WIRAUSAHAWAN
Wirausahawan adalah :
“Seseorang yang mempunyai
kemampuan melihat dan menilai peluang,
me-manage sumber daya yang
dibutuhkan serta mengambil tindakan
yang tepat, guna memastikan sukses
secara berkelanjutan”.

5
KEBUTUHAN AKAN WIRAUSAHAWAN
 Jika negara kita ingin berhasil dalam
pembangunannya, maka kita harus menyediakan
4 juta wirausaha besar dan sedang, dan kita
masih harus mencetak 40 juta wirausahawan
kecil. Ini adalah suatu peluang besar yang
menantang untuk berkreasi mengadu
ketrampilan membina wirausahawan dalam
rangka turut berpartisipasi membangun negara
dan bangsa Indonesia.
 KADIN menargetkan pada tahun 2010 dapat
tercipta 10 juta pengusaha baru. Sehingga
diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja
baru.
6
 Contoh nyata peran serta wirausahawan
dalam pembangunan adalah di negara
Jepang. Keberhasilan pembangunan yang
dicapai oleh negara Jepang ternyata
disponsori oleh wirausahawan yang
jumlahnya cukup besar.

7
MANFAAT DARI WIRAUSHA
 Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat
mengurangi pengangguran
 Sebagai generator pembangunan lingkungan di bidang produksi,
distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan
sebagainya.
 Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan
sosial sesuai dengan kemampuannya
 Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin,
jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan
 Memberi contoh kepada orang lain, bagaimana kita harus bekerja
keras
 Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros

8
CIRI – CIRI JIWA WIRAUSAHA

1. Percaya diri
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Keberanian mengambil resiko
4. Kepemimpinan
5. Berorientasi ke masa depan
6. Kreatif inovatif
7. Memiliki tenaga dalam

9
1. Percaya Diri (Self Confident)
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan
keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau
pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini
merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai,
melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau
pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu
kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme,
individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki
keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai
keberhasilan

10
2. Berorientasi Tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan
hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai.
Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat,
serta karsa yang besar. Sekali sukses atau
berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul,
sehingga usahanya semakin maju dan semakin
berkembang.

11
3. Keberanian Mengambil Risiko
 Kemauan dan kemampuan untuk mengambil
risiko merupakan salah satu nilai utama dalam
kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau
mengambil risiko akan sukar memulai atau
berinisiatif.
 Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai
usaha-usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan

12
 Dengan demikian, keberanian untuk menanggung
risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah
pengambilan risiko yang penuh dengan
perhitungan dan realistik. Kepuasan yang besar
diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan
tugas-tugasnya secara realistik.
 Artinya, wirausaha menyukai tantangan yang
sukar namun dapat dicapai. Wirausaha
menghindari situasi risiko yang rendah karena
tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko
yang tinggi karena ingin berhasil.

13
4. Kepemimpinan
 Seorang wirausaha yang berhasil selalu
memiliki sifat kepernimpinan, kepeloporan,
keteladanan. la selalu ingin tampil berbeda
lebih dulu lebih menonjol. Dengan
menggunakan kemampuan kreativitas dan
keinovasiannya, ia selalu menampilkan barang
dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih
cepat, lebih dulu dan segera berada di pasar.

14
5. Berorientasi ke Masa Depan
 Orang yang berorientasi ke masa depan adalah
orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke
masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang
jauh ke masa depan, maka selalu berusaha untuk
berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda dengan yang sudah ada
sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin
terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan
tantangan demi pembaharuan masa depan.

15
 Pandangan yang jauh ke depan, membuat
wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan
karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab
itu, ia selalu mempersiapkannya dengan
mencari suatu peluang.

16
6. Kreatifitas dan inovasi

 Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang


baru (thinking new things) dan keinovasian
adalah melakukan sesuatu yang baru (doing
new things).
 Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan
mengembangkan ide-ide baru dan untuk
menemukan cara-cara baru dalam
memecahkan persoalan dan mencari
peluang.

17
Keinovasian diartikan sebagai kemampuan
untuk menerapkan kreatifitas dalam
rangka memecahkan persoalan-persoalan
dan peluang untuk mempertinggi dan
meningkatkan taraf hidup.
 Oleh karena itu, kewirausahaan adalah
"thinking and doing new things or old
thinks in new ways" Kewirausahaan
adalah berpikir dan bertindak sesuatu
yang baru atau berpikir sesuatu yang
lama dengan cara-cara baru.

18
7. Memiliki tenaga dalam
 Memiliki tenaga dalam artinya bahwa seorang
wirausaha harus memiliki :
 Keuletan,
 Ketabahan,
 Ketekunan,
 Kejujuran
 Kedisiplinan
 Ketulusan
 Keikhlasan
 Kesopanan, keramahan dll.

19
MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA
1. Komitmen pribadi
2. Lingkungan dan pergaulan yang
kondusif

20
Pendidikan dan pelatihan
1.Keadaan terpaksa
2.Proses berkelanjutan

21
Menumbuhkan Mental Wirausaha
Melalui Komitmen Pribadi
Jiwa wirausaha ditandai dengan adanya komitmen
pribadi untuk dapat mandiri, mencapai sesuatu yang
diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang
lain, agar lebih produktif dan untuk memaksimalkan
potensi diri.
Anda dapat memprogram ulang diri anda untuk
sukses melalui deklarasi tertulis, bahwa pikiran
perasaan, ucapan dan tindakan anda akan selalu
diperbaiki ke arah yang lebih baik (buat 1 deklarasi
setiap hari selama 1 bulan)

22
Menumbuhkan Mental Wirausaha
Melalui Lingkungan dan Pergaulan yang
Kondusif
Dorongan untuk menumbuhkan jiwa
wirausaha dapat berasal dari lingkungan
pergaulan teman, famili, sahabat, karena
mereka dapat berdiskusi tentang ide
wirausaha, masalah yang dihadapi dan cara-
cara mengatasinya. Sehingga mempunyai
semangat, kemampuan dan pikiran untuk
menaklukan cara berfikir lamban dan malas.
23
Menumbuhkan Mental Wirausaha
Melalui Pendidikan dan Pelatihan
Keberanian untuk membentuk jiwa
wirausaha juga didorong oleh guru atau
dosen di sekolah atau lembaga pelatihan.

Mereka memberikan mata pelajaran


kewirausahaan yang praktis dan menarik
sehingga membangkitkan minat siswa untuk
berwirausaha.
24
Menumbuhkan Mental Wirausaha
Karena Keadaan Terpaksa
Banyak orang yang sukses karena dipaksa
oleh keadaan. Mungkin pada awalnya
tujuannya hanya untuk memenuhi
kebutuhannya. Tetapi karena usahanya yang
keras, tidak gampang menyerah dan
berputus asa, sehingga akhirnya menjadi
wirausaha yang sukses.

25
Menumbuhkan Mental Wirausaha
Melalui Proses Berkelanjutan

SUKSES
BERKELANJUTAN

Bertindak

Berlatih

Belajar

26
SIKAP NEGATIF PROFESI WIRAUSAHA
 Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap
negatif masyarakat sehingga mereka kurang
berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain
sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur,
kikir sumber penghasilan tidak stabil, kurang
terhormat, pekerjaan rendah dan sebagainya.
Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian
besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik.
Landasan filosofi inilah yang menyebabkan rakyat
Indonesia tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis.
Kita jauh tertinggal dari negara tetangga, yang
seakan-akan memiliki spesialisasi dalam profesi
bisnis.

27
MERINTIS USAHA DAN MODEL
PENGEMBANGANNYA

28
CARA MEMASUKI DUNIA USAHA
Ada empat cara yang dapat dilakukan untuk memulai
suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu :
1. Merintis usaha baru (starting),
2. Memasuki Bisnis Keluarga
3. Kerja sama manajemen (franchising),
4. Membeli perusahaan orang lain (buying).

29
MEMBENTUK & MENDIRIKAN USAHA
BARU (Starting)
Yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen
yang dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru
yang dapat dirintis :
1. Perusahaan milik sendiri, yaitu bentuk usaha yang dimiliki
dan dikelola sendiri oleh seseorang,
2. Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama dua orang
atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha
3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu
perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan
modal saham-saham.
30
DUA PENDEKATAN DASAR PENDIRIAN USAHA
 Ada dua pendekatan utama yang digunakan
para wirausaha untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha baru, yaitu :
1. Pendekatan berdasarkan pengalaman,
ketrampilan, kemampuan, dan latar belakangnya
sendiri dalam menentukan jenis usaha yang akan
dirintis
2. Pendekatan berdasarkan kebutuhan pasar, yaitu
pendekatan yang menekankan pada pengamatan
lingkungan tentang kebutuhan pasar ditransfer
menjadi peluang-peluang bisnis

31
KOMPETENSI WIRAUSAHA
 Seorang wirausaha membutuhkan kompetensi sebagai
berikut :
 Kemampuan Teknik, yaitu kemampuan tentang
bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara
menyajikannya.
 Kemampuan Pemasaran, yaitu kemampuan tentang
bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga
yang tepat
 Kemampuan Finansial, yaitu kemampuan tentang
bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara
menggunakannya
 Kemampuan Hubungan, yaitu kemampuan tentang
bagaimana cara mencari, memelihara dan
mengembangkan relasi dan kemampuan komunikasi serta
negosiasi
32
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
merintis usaha baru :
1. Bidang dan jenis usaha yang akan dimasuki
2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan
dipilih
3. Tempat usaha yang akan dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh

33
MEMBELI PERUSAHAAN ORANG LAIN
(Buying)
Yaitu dengan membeli perusahaan yang telah
didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain
dengan nama dan organisasi usaha yang sudah ada.
Hal ini dilakukan karena memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya :
Resiko lebih sedikit
Lebih mudah, karena perusahaan sudah berjalan
sehingga ada jalinan dengan pelanggan dan
pemasok
Memiliki peluang untuk membeli dengan harga
yang bisa ditawar

34
EMPAT PENDEKATAN DASAR DALAM
MENENTUKAN NILAI WAJAR SEBUAH BISNIS
Kita dapat menentukan nilai sebuah perusahaan yang
akan dibeli menggunakan :
 Penilaian berdasarkan aktiva, mengukur bisnis
dengan melihat nilai aktiva-nya. Melibatkan perhitungan
nilai buku aktiva, nilai pengganti aktiva dan nilai likuidasi
aktiva.
 Penilaian berdasarkan pasar, sesuai harga
perusahaan yang setara.
 Penilaian berdasarkan laba, melihat nilai perusahaan
berdasarkan laba potensial di masa mendatang.
 Penilaian berdasarkan perputaran uang (arus kas),
dengan membandingkan antara expected dan required
rate of return dari investasi.

35
FAKTOR NON KUANTITATIF
DALAM MENILAI SEBUAH BISNIS
1. Persaingan
2. Pasar
3. Pengambangan komunitas dimasa yang akan
datang
4. Komitmen hukum
5. Kontrak serikat pekerja
6. Harga produk

36
Kerja Sama Manajemen (Franchising)
Yaitu kerja sama antara entrepreneur (franchisee)
dengan perusahaan besar (franchisor/parent company)
dalam mengadakan persetujuan perjanjian untuk
menyelenggarakan usaha. Bentuk usaha fanchisee
adalah duplikasi dari perusahaan franchisor.
 Kerja sama ini biasanya dengan dukungan awal
seperti pemilihan tempat, rencana bangunan,
pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan
karyawan, advertensi, pembukuan, pencatatan dan
akuntansi, konsultasi, standar, promosi,
pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan
sumber-sumber permodalan.

37
GAMBAR SISTEM FRANCHISING
FRANCHISOR ADALAH FRANCHISOR ADALAH
PRODUSEN/PENCIPTA PENJUAL

Franchisee adalah pendiri


Franchisee adalah penjual
retail, seperti
Seperti minuman
minimarket/toko
dingin botolan
Misalnya :
Misalnya : INDOMART
COCA COLA SUPERINDO
PEPSI ALFAMART
38
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
FRANCHISING
KELEBIHAN KEKURANGAN
 Pelatihan formal  Pajak Franchise
 Batuan manajemen  Royalti
keuangan
 Metode pemasaran yang  Batas pertumbuhan
telah terbukti  Kurangnya kebebasan
 Bantuan manajemen dalam operasi
operasional
 Franchisor mungkin
 Jangka waktu permulaan
bisnis lebih cepat
penyalur tunggal dari
 Tingkat kegagalan
beberapa perlengkapan
keseluruhan lebih rendah

39
MEMASUKI BISNIS KELUARGA
 Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan
yang anggota keluarganya secara langsung
terlibat dalam kepemilikan dan/atau jabatan/
fungsi.
 Setiap bisnis keluarga mengembangkan cara
tertentu di dalam mengerjakan segala
sesuatu dan prioritas tertentu sehingga
memberikan keunikan pada tiap perusahaan.
Pola perilaku dan kepercayaan yang khusus
ini membentuk budaya organisasi
perusahaan.
40
BUDAYA DALAM BISNIS KELUARGA
 Konfigurasi Budaya dalam bisnis keluarga merupakan
keseluruhan budaya dari perusahaan keluarga yang terdiri dari
bisnis perusahaan, keluarga dan pola pemerintah.

KONFIGURASI
BUDAYA
POLA BISNIS PERUSAHAAN
POLA PEMERINTAH
KELUARGA

POLA KELUARGA

41
KEUNGGULAN PERUSAHAAN KELUARGA
 Memelihara nilai kemanusiaan di tempat kerja,
bisnis keluarga dapat dengan mudah menunjukkan
tingkat perhatian yang lebih tinggi bagi tiap orang
dari pada perusahaan-perusahaan pada umumnya
 Memfokuskan pada pelaksanaan jangka panjang,
manager keluarga dapat mengambil pandangan
jangka panjang yang lebih mudah dari pada
manager perusahaan yang dinilai hasilnya tiap
tahun
 Memperluas kualitas, karena mereka memiliki
taruhan di dalam memelihara reputasi keluarga,
anggota keluarga mungkin mempertahankan tradisi
memberikan kualitas dan nilai bagi konsumen.
42
FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN
DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
 Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat
tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha.
Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan
wirausaha gagal dalam menjalankan usaha
barunya, adalah :
a. Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
b. Kurang berpengalaman
Baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan
usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
43
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik faktor yang paling
utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
d. Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali
gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan.
e. Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis
dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena
kurang efisien.

44
f. Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektifitas.
Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan tidak efektif.
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan
mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar.
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila
berani mengadakan perubahan dan mampu membuat
peralihan setiap waktu.

45
 Beberapa potensi yang membuat
seseorang mundur dari kewirausahaan
yaitu :
a.Pendapatan yang tidak menentu.
Baik pada tahap awal maupun tahap pertumbuhan,
dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus
memperoleh pendapatan yang berkesinambungan.
Dalam bisnis, sewaktu-waktu kita dapat rugi atau
untung. Kondisi ketidaktentuan ini menjadi potensi
seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.

46
b. Kerugian akibat hilangnya modal investasi.
Tingkat kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi.
Dari data diketahui bahwa tingkat mortalitas/
kegagalan usaha kecil di Indonesia mencapai 78
persen. Kegagalan investasi mengakibatkan
seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.
Padahal bagi seorang wirausaha, kegagalan
sebaiknya dipandang sebagai pelajaran berharga.

47
c. Perlu kerja keras dan waktu yang lama.
Wirausaha biasanya bekerja sendiri mulai dari
pembelian, pengolahan, penjualan, dan pembukuan.
Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam
berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin menjadi
wirausaha menjadi mundur.

48
d. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun
usahanya mantap.
Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam
usaha, akan mengakibatkan seseorang mundur dari
kegiatan berwirausaha. Misalnya, pedagang yang
kualitas kehidupannya tidak meningkat, maka akan
mundur dari usaha dagangnya dan masuk ke usaha lain.

49
PENUTUP
 Semua cara diatas bisa anda tempuh
sebagai pintu masuk dunia usaha.
 Empat cara tersebut memiliki
keunggulan dan kekurangan masing-
masing dan kita dapat memilih salah
satu ataupun gabungan
 Langkah yang terbaik adalah dengan
belajar, berlatih, bertindak, dan
sukses.

50
MANAJEMEN
KEWIRAUSAHAAN

51
MANAJEMEN
Adalah proses penentuan dan pencapaian
tujuan-tujuan melalui pelaksanaan fungsi-
fungsi dasar (planning, organizing, staffing,
directing and controlling) dalam penggunaan
sumber-sumber tenaga kerja,modal, material
dan informasi

52
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Pengawasan Perencanaan

Pengkoordinasian Pengorganisasian

Pengarahan

53
POINT-POINT PENTING DEFINISI
MANAJER
 Manajer membuat keputusan yang sadar
untuk menetapkan tujuan dan mencapai
tujuan-tujuan
 Manajer mencapai tujuan melalui orang
lain
 Manajer bekerja baik dengan individu-
individu maupun kelompok-kelompok
 Prinsip 1 : Semua Pekerjaan dapat diobservasi
dan dianalisis guna menentukan satu cara terbaik
untuk menyelesaikannya 54
PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN ILMIAH
(Menurut Taylor, 1991)
 Prinsip 2 : Orang yang tepat untuk memangku
jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah
 Prinsip 3 : Kita dapat menjamin bahwa cara
terbaik tersebut diikuti dengan menggaji
pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu
menyamakan gaji dengan hasil kerja
 Prinsip 4 : Menempatkan Manajer dalam
Perencanaan, Persiapan dan Pemeriksanaan
pekerjaan.

55
TINGKATAN MANAJEMEN
 MANAJEMEN PUNCAK (CEO,
Presiden yang membawahi Vice
President)
 MANAJEMEN MENENGAH (dibawah
Vice President tetapi diatas
supervisor)
 MANAJEMEN TINGKAT BAWAH
(Supervisor)

56
Gambar Piramida Manajemen

Jumlah keputusan
pokok yang diambil
Manajemen pada
Puncak atau setiap jenjang
Manajemen
Institusional

Manajemen Madya
atau
Manajemen Administratif

Manajemen Operasional
atau
Manajemen Supervisori

57
AREA MANAJEMEN
 MANAJER PEMASARAN
 MANAJER OPERASI
 MANAJER KEUANGAN
 MANAJER SUMBER DAYA
MANUSIA

58
FUNGSI MANAJEMEN
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penentuan Personalia
4. Pengarahan
5. Pengendalian

59
1. Perencanaan
Pengidentifikasian tujuan-tujuan dan cara-cara
alternatif untuk mencapai tujuan
 Lamanya waku dan cakupan perncanaan
 Pengaruh-pengaruh dan perencanaan
 Kontinuitas dan fleksibilitas

60
2. Pengorganisasian
 Kegiatan penyusunan dan pengalokasian
sumber daya – sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi
 Penentuan hubungan wewenang
3. Penentuan Personalia (Staffing)
 Berusaha menentukan orang-orang yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan organisasi
 Mempertahankan mereka

61
4. Pengarahan (Directing)
 Kepemimpinan
 Mengembangkan suasana / iklim kerja yang baik
 Memotivasi karyawan

5. Pengendalian
 Menentukan standar
 Mengukur kinerja yang sebenarnya
 Menganalisa hasil
 Melakukan koreksi apabila diperlukan

62
KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MANAJEMEN
 Ketrampilan Teknik (Technical Skill)
 Ketrampilan Kemanusiaan (Human Skill)
 Ketrampilan Konseptual (Conseptual Skill)

63
KIAT-KIAT MANAJEMEN
KEWIRAUSAHAAN
Manajemen kewirausahaan menyangkut
semua kekuatan perusahaan yang menjamin
bahwa usahanya betul-betul eksis (ada dan
berlangsung), bila usahanya ingin berhasil
para wirausaha menggunakan proses
kreatifitas dan inovasi sebagai alat
pemberdayaan sumber-sumber ekonomi
untuk menciptakan nilai tambah barang dan
jasa disamping fungsi-fungsi manajemen.

64
ORGANISASI WIRAUSAHA
 Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada
lingkup atau cakupan usaha yang akan dimasuki.
Semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks
organisasinya. Sebaliknya semakin kecil lingkup
usaha, maka semakin sederhana organisasinya.
Pada lingkup atau skala usaha kecil, organisasi
usaha pada umumnya dikelola sendiri. Pengusaha
kecil pada umumnya berperan sebagai small
business owner manager atau small business
operator.

65
 Meskipun pengusaha usaha kecil identik dengan
"owner business manager", jika skala dan lingkup
usahanya semakin besar, maka pengelolaannya
tidak bisa dikerjakan sendiri akan tetapi harus
melibatkan orang lain.
 Bagian-bagian kegiatan bisnis tertentu seperti
bagian penjualan, bagian pembelian, bagian
pengadministrasian, dan bagian keuangan
masing-masing memerlukan tenaga tersendiri dan
perlu bantuan orang lain.

66
FUNGSI KEWIRAUSAHAAN
DAN FUNGSI MANAJEMEN
 Dilihat dari fungsi kewirausahaan dan fungsi
manajemen, dalam perusahaan kecil fungsi
manajemen relatif tidak begitu besar, sedangkan
fungsi kewirausahaan sangat besar perannya
karena dasarnya adalah kreativitas dan
keinovasian.
 Sebaliknya, dalam perusahaan besar fungsi
kewirausahaan relatif tidak begitu besar,
sedangkan fungsi manajemen sangat besar,
karena dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen.

67
TANTANGAN SUMBERDAYA
KEWIRAUSAHAAN
Tantangan persaingan
global

Tantangan Tantangan
Pertumbuhan penduduk Pengangguran

Tantangan Tantangan Tantangan


Keanekaragaman Sumberdaya Tanggung jawab sosial
Angkatan kerja kewirausahaan

Tantangan Tantangan
Etika Kemajuan Teknologi

Tantangan Gaya hidup


& kecenderungannya
68
STUDI KELAYAKAN USAHA

69
PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA
 Studi kelayakan usaha
 ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu
bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan
menguntungkan secara kontinyu.
 Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep
dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses
pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan
manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam
studi ini, pertimbangan-pertimbangan ekonomis dan
teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar
implementasi kegiatan usaha.

70
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis antara lain :
 Untuk merintis usaha baru, misalnya untuk membuka
toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa,
membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.
 Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada,
misalnya untuk menambah kapasitas pabrik, untuk
memperluas skala usaha, untuk mengganti
peralatan/mesin, untuk menambah mesin baru, untuk
memperluas cakupan usaha, dan sebagainya.
 Untuk memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang
paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang,
pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi proyek A atau
proyek B, dan lain sebagainya
71
Pihak-pihak yang memerlukan berkepentingan
dengan studi kelayakan usaha, di antaranya :

 Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)


Studi kelayakan sangat penting dilakukan supaya kegiatan
bisnisnya tidak mengalami kegagalan dan dapat memberi
keuntungan sepanjang waktu.
 Pihak Investor dan Penyandang Dana
Studi kelayakan digunakan sebagai bahan pertimbangan layak
tidaknya investasi dilakukan. Apakah investasi yang dilakukannya
memberikan jaminan pengembalian investasi (return on
invesment) yang memadai atau tidak.
 Pihak Masyarakat dan Pemerintah
Studi kelayakan juga diperlukan terutama sebagai bahan kajian
apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi
masyarakat sekitarnya atau malah merugikan. Bagaimana dampak
lingkungannya apakah positif atau negatif.
72
TUJUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
 Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk
menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu
besar pada peluang bisnis yang kurang menguntungkan.
 Tentu saja studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi
biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan resiko
kegagalan dari investasi bisnis.

73
INTENSITAS STUDI KELAYAKAN
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas
(kedalaman) dalam studi kelayakan antara lain :
1. Besarnya modal yang di investasikan
 Umumnya semain besar jumlah modal
ditanamkan semakin mendalam studi kelayakan
dilakukan.
2. Tingkat ketidakpastian proyek
 Semakin sulit memperkirakan penghasilan
penjualan, biaya, aliran kas dll, semakin berhati -
hati dalam melakukan studi kelayakan.

74
3. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi
investasi bisnis
 Semakin banyak faktor-fakor yang
mempengaruhi implementasi proyek investasi
maka semakin berhati-hati melaksanakan studi
kelayakan.
 Jadi semakin besar modal yang di investasikan,
semakin tinggi ketidakpastian dan semakin
komples faktor-fakor yang mempengaruhi maka
semakin mendalah studi kelayakan dilakukan

75
PROSES STUDI KELAYAKAN BISNIS

1. Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan


2. Tahap Memformulasikan Tujuan
3. Tahapan Analisis
4. Tahap Keputusan

76
PROSES STUDI GAGASAN USAHA

KELAYAKAN BISNIS
TUJUAN
(Visi dan Misi)

ANALISIS/EVALUASI
1. PASAR
2. PRODUKSI/OPERASI
3. MANAJEMEN
4. KEUANGAN
5. ASPEK-ASPEK LAIN

KEPUTUSAN

DILAKSANAKAN TIDAK DILAKSANAKAN

(GO) (NO GO)

77
TAHAP PENEMUAN IDE ATAU
PERUMUSAN GAGASAN
 Tahap penemuan ide ialah tahap dimana
wirausaha memiliki ide untuk merintis
usaha baru atau mengembangkan
usaha yang sudah ada. Ide tersebut
kemudian dirumuskan dan diidentifikasi.

78
TAHAP MEMFORMULASIKAN TUJUAN
 Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan
misi bisnis. Apa visi dan misi bisnis yang
hendak diemban, setelah jenis bisnis tersebut
diidentifikasi?
 Apakah visi dan misi bisnis yang akan
dikembangkan tersebut benar-benar dapat
menjadi kenyataan atau tidak. Semuanya
dirumuskan dalam bentuk tujuan.

79
TAHAPAN ANALISIS
Tahap ini adalah tahap pengkajian ide bisnis,
apakah ide bisnis anda akan dapat mencapai
tujuan atau tidak.
Aspek-aspek yang harus dikaji dan dicermati
adalah :
 Aspek Pasar, (mencakup produk yang akan di
pasarkan, peluang pasar, permintaan dan
penawaran, segmentasi pasar, pasar sasaran,
ukuran pasar, perkembangan pasar, struktur pasar
dan strategi bersaing).

80
 Aspek Teknik Produksi / Operasi, (lokasi,
bangunan gedung, mesin dan peralatan, bahan
baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode
produksi, lokasi dan lay-out pabrik, atau tempat
usaha).
 Aspek Manajemen / Pengelolaan, (organisasi,
aspek pengelolaan, aspek tenaga kerja, aspek
kepemilikan, aspek yuridis, aspek lingkungan, dan
sebagainya. Aspek yuridis dan lingkungan perlu
menjadi bahan analisis sebab perusahaan harus
mendapat pengakuan dari berbagai pihak dan
harus ramah lingkungan).
81
 Aspek Finansial / Keuangan, (sumber dana,
penggunaan dana, proyeksi biaya, proyeksi
pendapatan, proyeksi keuntungan dan
proyeksi aliran kas).
 Aspek lain-lain yang relevan, antara lain
seperti :
 Aspek Ekonomi
 Aspek Keamanan
 Aspek Sosial Budaya
 Aspek Amdal, dll

82
TAHAP KEPUTUSAN
 Langkah yang terakhir adalah tahapan
mengambil keputusan. Apakah bisnis
layak dilaksanakan atau tidak.
 Karena menyangkut keperluan investasi
yang mengandung risiko, maka
keputusan bisnis biasanya berdasarkan
beberapa kriteria investasi, seperti Pay
Back Period (PBP), Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return.

83
Analisis Aspek Pemasaran
Kebutuhan keinginan konsumen Masa hidup produk

Segmentasi Pasar Target Nilai tambah

Pertumbuhan pasar Laba kotor Pangsa Pasar

Volume Bahan baku Tenaga kerja

Lokasi Mesin/peralatan Bahan penolong Lay out

ANALISIS PRODUKSI / OPERASI


84
Analisis Aspek Manajemen
Organisasi Karyawan
Kepemilikan Tim manajemen

Analisis
Aspek
Keuangan

Proyeksi
Kebutuhan Sumber Proyeksi Proyeksi
Rugi
Dana Dana Neraca Aliran Kas
Laba

Kas Kas Kas


Masuk Keluar Bersih

85
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS
a. Analisis Aspek Pemasaran
 Kebutuhan dan Keinginan Konsumen,
Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan dan
diinginkan konsumen? Berapa banyak yang mereka
butuhkan? Bagaimana daya beli mereka? Kapan mereka
membutuhkan?
 Segmentasi Pasar.
Pelanggan dikelompokan dan diidentifikasi, misalnya
berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya dan
demografis.
 Target.
Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang
dapat diraih.

86
 Nilai Tambah.
Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan
jasa pada setiap rantai pemasaran mulai dari pemasok,
agen, sampai pada konsumen akhir. Nilai tambah barang
dan jasa biasanya diukur dengan harga.
 Masa Hidup Produk.
Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa
bertahan lama atau tidak. Apakah ukuran lama masa
produk lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak?

87
 Struktur Pasar
Harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan
dipasarkan termasuk pasar persaingan tidak sempurna
seperti pasar monopoli, oligopoli, dan dan monopolistic
competation ataukah termasuk pasar persaingan
sempurna.
 Persaingan dan Strategi Pesaing.
Harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi atau
rendah. Jika tinggi bahkan ketat berarti peluang pasar
rendah.
 Ukuran Pasar.
Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan.
Jika volume penjualan tinggi berarti pasar potensial.

88
 Pertumbuhan Pasar.
Dapat dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan.
Jika pertumbuhan pasar tinggi (misalnya > 20 %),
berarti potensi pasar tinggi.
 Laba Kotor.
Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau
rendah? Jika profit margin kotor > 20 % berarti pasar
potensial.
 Pangsa Pasar
Dapat dianalisis dari selisih antara jumlah barang dan
jasa yang diminta dengan jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan.

89
b. Analisis Aspek Produksi / Operasi
 Lokasi Operasi.
Hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan
paling efisien baik bagi perusahaan itu sendiri maupun
bagi pelanggannya. Misalnya dekat ke pemasok,
dekat ke konsumen, dekat ke alat transport atau di
antara ketiganya.
 Volume Operasi.
Harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
perrnintaan, sehingga tidak teradi kelebihan dan
kekurangan kapasitas, Volume operasi yang
berkelebihan akan menimbulkan permasalahan baru
dalam penyimpanan.

90
 Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan harus sesuai dengan
perkembangan teknologi masa kini dan yang akan
datang, serta harus disesuaikan dengan luas produksi
supaya tidak terjadi kelebihan kapasitas
 Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya
yang diperlukan harus cukup tersedia. Persediaan
tersebut harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga
persediaan tersebut efisien.

91
 Tenaga Kerja.
Jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan
dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan
untuk menyelesaikan pekerjaan itu, supaya lebih tepat,
lebih cepat, dan lebih hemat (efisien).
 Lay-out.
Lay-out adalah tata ruang atau tata letak berbagai
fasilitas operasi. Lay-out harus tepat dan prosesnya
praktis sehingga efisien.

92
c. Analisis Aspek Manajemen
 Kepemilikan.
Apakah unit bisnis yang akan didirikan milik pribadi
(perseorangan) atau milik bersama (persekutuan
seperti CV, PT, dan bentuk badan usaha lainnya). Apa
saja keuntungan dan kerugian dari unit bisnis yang
kita pilih tersebut? Hendaknya dipilih yang tidak
berisiko terlalu tinggi dan menguntungkan.
 Organisasi.
organisasi apa yang diperlukan? Apakah organisasi
lini, organisasi staf, lini dan staf atau bentuk lainnya.
Tentukan jenis yang paling tepat dan efisien.

93
 Tim Manajemen.
Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan
orang lain secara profesional. Tergantung pada skala
usaha dan kemampuan yang dimiliki wirausaha.
 Karyawan
Karyawan harus disesuaikan dengan jumlah,
kualifikasi dan kualitas yang diperlukan.

94
d. Analisis Aspek Keuangan
 Kebutuhan Dana.
kebutuhan dana untuk operasional perusahaan,
misalnya berapa besarnya dana untuk aktiva tetap,
untuk modal kerja dan pembiayaan awal
 Sumber Dana.
Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu
sumber dana internal (misalnya modal yang disetor,
laba yang ditahan, penyusutan) dan modal eksternal
(misalnya saham-saham, obligasi, dan pinjaman).

95
 Proyeksi Neraca.
Sangat penting untuk mengetahui posisi harta dan
kekayaan serta untuk mengetahui kondisi keuangan
lainnya. Misalnya posisi aktiva lancar, aktiva tetap,
pasiva lancar, kewajiban jangka panjang dan kekayaan
bersih.
 Proyeksi Rugi & Laba.
Proyeksi rugi & laba dari tahun ke tahun
menggambarkan perkiraan laba atau rugi di masa yang
akan datang. Komponen rugi & laba meliputi proyeksi
penjualan, proyeksi biaya, dan proyeksi rugi /laba
bersih.

96
 Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow).
Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan
untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban
keuangannya.
Ada tiga jenis aliran kas, yaitu :
 Aliran kas masuk (cash inflow), merupakan
penerimaan-penerimaan yang berupa hasil penjualan
atau pendapatan.
 Aliran kas keluar (cash outflow), merupakan
biaya-biaya termasuk pembayaran bunga dan pajak.
 Aliran kas masuk bersih (net cash in-flow), merupakan
selisih dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar
ditambah penyusutan dengan diperhitungkan bunga
setelah pajak.

97
KRITERIA INVESTASI
 Untuk mengetahui layak tidaknya suatu
investasi yang dilakukan dan menguntungkan
secara ekonomis, dipergunakan empat kriteria
yaitu metode Payback Periode, Net Present
Value, Internal Rate of Return dan Probability
Index.

98
PAYBACK PERIODE (PBP)
 Payback Periode adalah suatu periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi.
 Payback Periode sangat penting untuk menghitung
jangka waktu pengembalian investasi. Semakin cepat
payback periodenya maka semakin baik bisnis
tersebut
 Jika Payback Period lebih pendek waktunya daripada
maximum Payback Period, maka usulan investasi
dapat diterima. .

99
NET PRESENT VALUE (NPV)
 Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih (operasional maupun
terminal cash flow) dimasa yang akan datang.
 Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih dimasa yang akan datang lebih besar dari
pada nilai sekarang investasi maka proyek
dinyatakan menguntungkan sehinga diterima,
sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif) proyek
ditolak karena tidak menguntungkan.

100
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
 Metode ini menghitung tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
dimasa-masa yang mendatang.
 Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari pada
tingat bunga relevan (tingat keuntungan yang
disyaratkan) maka investasi dikatakan
menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan
merugikan.

101
PROFITABILITY INDEXS (PI)
 Metode ini menghitung perbandingan antara nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang
investasi.
 Kalau profitability index lebih besar dari 1 maka
proyek dikatakan menguntungkan, kalau dibawah
1 merugikan.

102
PENYUSUNAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Setelah menganalisis berbagai aspek bisnis dengan secermat mungkin dan secara
ekonomis dinyatakan layak maka langkah selanjutnya menyusun laporan studi kelayakan.
Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisikan sebagai berikut :
RINGKASAN PROYEK
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru / Pengembangan Bisnis.


1.2. Nama dan Alamat Perusahaan
1.3. Bidang Usaha
1.4. Bentuk Perusahaan
1.5. Gambaran Perkembangan Perusahaan (untuk perusahaan yang sudah ada).

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN DEWASA INI


(Untuk perusahaan yang sudah ada)
2.1. Gambaran Umum Perusahaan
2.2. Perizinan
2.3. Aspek Teknis Produksi / Operasi
2.4. Aspek Pemasaran
2.5. Aspek Manajemen
2.6. Aspek Keuangan

103
BAB III. PROYEK YANG DIUSULKAN
(Untuk proyek bisnis baru)
3.1. Proyek yang Diusulkan
a. Sifat investasi (baru/perluasan)
b. Jenis Produk (produk utama dan sampingan)
3.2. Aspek Teknis
a. Sifat Proyek
b. Jenis dan jumlah Produksi
c. Lokasi
d. Bangunan
e. Mesin dan Peralatan
f. Lay out Proses
g. Proses Produksi
h. Kapasitas Produksi
i. Bahan Baku dan Bahan Penolong
j. Tenaga Kerja.

104
3.3. Aspek Pemasaran
a. Peluang Pasar
b. Daerah Pemasaran (Market Segmenting)
c. Pasar Sasaran (Market Targeting)
d. Volume dan Harga Penjualan
e. Masa Hidup Produk
f. Struktur Pasar
g. Persaingan dan Strategi Bersaing
h. Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya
i. Pangsa Pasar
j. Gross Profit Margin
3.4. Aspek Manajemen
a. Kepemilikan
b. Struktur Organisasi
c. Tim Manajemen
d. Tenaga Kerja/Karyawan

105
3.5. Aspek Keuangan
a. Kebutuhan Dana
b. Sumber Dana
c. Prediksi Pendapatan
d. Prediksi Biaya
e. Prediksi Rugi Laba
f. Kriteria Investasi

BAB IV KESIMPULAN
LAMPIRAN

106
KIAT MELIHAT DAN
MEMBERDAYAKAN PELUANG BISNIS

107
PELUANG
 Disekitar kita terdapat banyak sekali
peluang.
 Bagi seseorang yang mempunyai
kepekaan, kreatifitas, inovasi, serta
keberanian dalam mengambil resiko,
setiap aspek kehidupan menimbulkan
peluang.

108
MUNCULNYA PELUANG
Peluang muncul karena :
1. Masalah-masalah
2. Kebutuhan-kebutuhan
3. Keinginan-keinginan
4. Karena diciptakan

109
1. PELUANG MUNCUL DARI MASALAH
Sebagian orang menganggap bahwa
“masalah” adalah sesuatu yang :
 menyusahkan,
 merugikan,
 Menyengsarakan
 Memusingkan
 dan lain sebagainya

110
 Sementara sebagian kecil orang yang
berfikir lebih jernih dapat melihat bahwa di
setiap masalah pasti ada penyelesaian.
 Bahkan jika kita mau hidup lebih baik, maka
akan selalu berhadapan dengan lebih
banyak lagi masalah.
 Masalah adalah kehidupan maka semakin
banyak masalah yang diselesaikan “hidup
menjadi lebih hidup”

111
Masalah dan Peluang
 masalah-masalah yang muncul dalam
kehidupan justru memberikan atau
melahirkan banyak peluang usaha.
 Sebab semua masalah memerlukan solusi,

alternatif pemecahan dan jalan keluar yang


dapat memberikan nilai ekonomis bagi yang
mampu menawarkannya sesuai kebutuhan
yang ada.

112
2. PELUANG MUNCUL DARI
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN
 Dalam kehidupan setiap manusia wajib
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup, baik
kebutuhan dasar maupun pengembangannya.
 Kebutuhan-kebutuhan tersebut antara lain :
 Sandang
 Pangan
 Papan (Perumahan)
 Pendidikan
 Kesehatan
 dsb

113
 Semua kebutuhan diatas memunculkan
permintaan dan penawaran, maka melahirkan
peluang-peluang untuk memenuhi permintaan.

 Dalam perkembangnya, kebutuhan manusia akan


barang dan jasa meningkat dengan sangat
dasyat baik dalam jenis komoditinya maupun
jumlahnya.

 Karena itu terdapat berjuta-juta peluang untuk


memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut

114
3. PELUANG MUNCUL DARI
KEINGINAN - KEINGINAN
 Manusia mempunyai keinginan tidak
terbatas, baik pada jenis maupun
jumlahnya.
 Karena itu peluang yang muncul dari
keinginan-keinginan manusia juga tak
terbatas banyaknya.
 Jadi pada dasarnya peluang untuk
membuka usaha sangat terbuka lebar.

115
4. PELUANG MUNCUL KARENA
DICIPTAKAN
 Peluang muncul, bukan saja karena timbulnya
masalah, kebutuhan dan keinginan baru, tetapi juga
bisa muncul karena diciptakan.
 Seorang wirausahawan dicirikan dengan
banyaknya pemikiran-pemikiran baru dan mencoba
untuk mengimplementasikan hasil pemikirannya,
sehingga bisa menciptakan nilai tambah dari setiap
produk dan jasa yang dihasilkan.
 Jadi dalam proses penciptaan kreasi dan inovasi
baru tersebut dapat menciptakan peluang-peluang
usaha baru.

116
PEMBERDAYAAN PELUANG
 Masalahnya dalam pemberdayaaan
peluang, :
1. Orang bodoh menyia-nyiakan peluang,
2. Orang pintar menunggu peluang,
3. Orang bijak mencari peluang
4. Orang yang pintar dan bijak akan
menciptakan peluang.

117
KEBERUNTUNGAN
(Peter F. Drucker)

“Keberuntungan adalah pertemuan antara


persiapan dengan kesempatan (peluang)”

118
 Napoleon pernah berkata : “ Jangan beri
kami jendral-jendral yang brillian, tapi beri
kami jendral-jendral yang memiliki
keberuntungan”.
 Ini artinya, untuk mendapatkan kemenangan
yang dibutuhkan adalah para jendral yang
mampu mempertemukan antara kesiapan
dengan peluang sehingga menjadi
keberuntungan.

119
Kunci untuk mendapatkan beberuntungan :

 Melakukan sesuatu yang seharusnya (the


right things),
 Pada saat yang tepat (at the right time) dan
 Dengan cara yang benar (in the right way).
 Sukai apa yang anda kerjakan dan kerjakan
apa yang anda sukai.

120
PERSIAPAN-PERSIAPAN UNTUK
MENANGKAP PELUANG
1. Menumbuhkan jiwa wirausaha
2. Menentukan ide bisnis yang anda minati
3. Melakukan studi kelayakan
4. Keberanian mengambil resiko
5. Bersedia me-manage usaha
6. Memiliki kecerdasan finansial

121
BERTINDAK MENANGKAP PELUANG
 Anda semua telah diberi dua anugerah yang luar biasa
yaitu pikiran anda dan waktu anda. Terserah pada anda
untuk melakukan apa yang anda senangi dengan
keduanya.
 Anda dan masa depan anak-anak anda akan ditentukan
oleh pilihan yang anda buat sekarang, bukan besok.
Karena itu bertindaklah untuk menangkap peluang, mulai
dari diri sendiri, dari sekarang dan dari yang terkecil.
 Semoga anda bahagia dengan anugerah yang
menakjubkan yang kita rasakan dalam kehidupan ini,
amien…...

122
MANAJEMEN RESIKO

123
PENDAHULUAN
 Kebanyakan orang ingin mengelakkan
resiko, karena ingin selalu aman dan hidup
tentram, maka memang kebanyakan orang
takut menanggung resiko.
 Namun semua tahap kehidupan kita
mengandung resiko. Kemanapun kita lari
dari resiko, maka disitupun kita akan
menemukan resiko yang lainnya. Karena
resiko merupakan bagian tidak terpisahkan
dari hidup kita.

124
 Berbagai definisi dapat diberikan kepada
kata resiko itu, namun secara sederhana
resiko artinya kemungkinan akan terjadinya
akibat buruk atau akibat yang merugikan,
seperti kehilangan, cedera, kebakaran dan
sebagainya.
 Tidak ada metode apapun yang bisa
menjamin seratus persen bahwa akibat
buruk itu dapat terhindarkan, kecuali kalau
kegiatan yang mengandung resiko itu tidak
dilakukan.
125
 Agar resiko tidak menghalangi kegiatan
perusahaan, maka seharusnyalah resiko
tersebut di-manage dengan sebaik-
baiknya!

126
Tugas Manajemen Resiko
 Mengidentifikasi resiko-resiko yang dihadapi,
 Mengukur atau menentukan besarnya resiko
 Mencarikan jalan keluar untuk menghadapi
atau menangani resiko itu.
 Ini berarti orang harus menyusun strategi
untuk memperkecil ataupun mengendalikan
resiko tersebut.

127
Pertanyaan yang harus dicari jawabannya oleh
manager resiko adalah :
 Resiko apa yang saja yang dihadapi oleh
perusahaan?
 Bagaimana dampak resiko terhadap
kehidupan bisnis perusahaannya?
 Resiko mana yang harus dihadapi sendiri,
dan resiko mana yang harus dipindahkan ke
perusahaan asuransi?
 Metode mana yang cocok dan efisien untuk
menghadapinya?

128
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO DENGAN
FUNGSI-FUNGSI LAIN DALAM PERUSAHAAN
 Manajemen resiko berkaitan erat dengan
fungsi perusahaan lainnya, yaitu dengan
fungsi accounting, keuangan, marketing,
produksi, personalia, engineering dan
maintenance. Karena bagian-bagian itu yang
menciptakan resiko.

129
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI ACCOUNTING
Bagian accounting menjalankan kegiatan
manajemen resiko yang penting yaitu :
 Mengurangi kesempatan pegawai melakukan
penggelapan dengan jalan melakukan intenal
audit dan internal controll
 Melalui rekening asset bagian accounting
mengidentifikasi dan mengukur kerugian
terhadap harta
 Melalui penilaian rekening seperti rekening
piutang
130
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI KEUANGAN
Bagian keuangan melakukan banyak
penetapan yang mempengaruhi manajemen
resiko.
 Manajer resiko biasanya dibwah direktur
keuangan
 Bagian keuangan menganalisis pengaruh
turunnya profit dan cash flow, sehingga
menghalangi pencapaian tujuan
 Membantu dalam menetapkan pembelian
barang/peralatan

131
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI MARKETING
Kegiatan marketing dapat menciptakan
resiko terutama resiko tanggung gugat.
Misalnya perusahaan bisa dituntut oleh
pihak luar berkenaan dengan penggunaan
packaging yang tidak memenuhi syarat,
sehingga dapat membahayakan konsumen.

132
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI PERSONALIA
Karena bagian personalia bertanggng jawab
untuk seleksi latihan personil, maka bagian
personalia juga bertanggung jawab dalam
mengawasi jabatan yang mengandung
resiko, misalnya kecelakaan dan penyakit
Dalam banyak kasus bagian personalia
mempunyai tanggung jawab langsung untuk
keselamatan dan hygiene industri

133
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI PRODUKSI
Kegiatan produksi banyak menciptakan
resiko. Dalam mendesain dan membuat
produk atau memberikan service kepada
konsumen juga dapat menimbulkan
kerusakan dan kecelakaan kepada pemakai
atau konsumennya.
Karena itu bagian produksi harus
mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya-
bahaya yang terkait dengan manajemen
resiko
134
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI ENGINEERING & MAINTENANCE
Bagian ini bertanggung jawab untuk
mendesain pabrik, maintenance dan
melaksanakan fungsi perawatan gedung,
pabrik dan peralatan yang semuanya
sangat vital untuk mencegah, mengurangi
frekuensi dan keparahan kerugian.

135
KONSEP RESIKO
 Manajemen resiko merupakan suatu usaha
untuk menganalisis serta mengendalikan
resiko dalam setiap kegiatan perusahaan
dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas
dan efisiensi yang lebih tinggi. Karena itu
perlu terlebih dahulu dipahami tentang
konsep-konsep yang dapat meberikan
makna, cakupan yang luas dalam rangka
memahami proses manajemen resiko itu.

136
Beberapa Definisi Resiko
 Resiko adalah kans kerugian (Risk is the
chance of loss)
 Risk adalah kemungkinan kerugian (Risk is
the possibility of loss)
 Resiko adalah ketidakpastian (Risk is
uncertainty)
 Resiko merupakan penyebaran hasil aktual
dari hasil yang diharapkan (risk is the
dispersion of actual from expected result)

137
Sebab Sebab Timbulnya Resiko
 Jarak waktu memulai perencanaan atas kegiatan
sampai kegiatan itu berakhir. Makin panjang jarak
watu makin besar ketidakpastian
 Keterbatasan tersediaanya informasi yang
diperlukan
 Ketebatasan pengetahuan/ketrampilan/teknik
mengambil keputusan

138
MENGIDENTIFIKASI RESIKO
Pengidentifikasian resiko itu merupakan proses
penganalisisan untuk menemukan secara sistematis
dan berkesinambungan resiko (kerugian potensial)
yang menantang perusahaan. Untuk itu diperlukan :
 Suatu checklist dari semua kerugian potensial
yang mungkin bisa terjadi pada umumnya pada
setiap perusahaan
 Untuk menggunakan checklist itu diperlukan suatu
pendekatan yang sistematik untuk menentukan
mana dari kerugian potensial yang tercantun
dalam checklist itu yang dihadapi oleh perusahaan
yang sedang dianalisis.
139
Klasifikasi Kerugian
 Kerugian hak milik (Property Losses)
 Kewajiban mengganti kerugian orang
lain (Liability Losses)
 Kerugian personalia (Personnel
Losses)

140
 Kerugian hak milik (Property Losses)
1. Kerugian langsung yang dihubungkan untuk
mengganti atau reparasi atau kehilangan harta.
2. Kerugian tidak langsung, seperti keharusan
untuk menghancurkan sisa gedng yang rusak
akibat kerugian langsung
3. Kerugian pendapatan (net income), seperti
penghentian kegiatan sementara yang
disebabkan oleh suatu kerugian dimana tidak
boleh ditempatinya ruangan kerja

141
 Kewajiban mengganti kerugian orang lain
(Liability Losses)
 Adalah kewajiban untuk mengganti kerugian
orang lain karena rusaknya hak milik orang lain
atau terlukanya orang lain.

142
 Kerugian personalia (Personnel Losses)
 Kerugian bagi perusahaan karena kematian,
cacat atau mengundurkan dirinya pegawai,
langganan atau pemilik.
 Kerugian bagi keluarga pegawai yang
disebabkan oleh kematian, cacat atau
pemberhentian

143
Metode yang dianjurkan dalam menggunakan
Checklist
1. Questionare analisis resiko (Risk analysis
questionnaire)
2. Metode laporan keuangan (Financial statement
methode)
3. Metode peta-aliran (flow chart)
4. Inspeksi langsung pada objek
5. Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian
perusahaan
6. Catatan statistik dari kerugian masa lalu
7. Analsis lingkungan

144
PENGUKURAN RESIKO
 Sesudah manajer resiko
mengidentifikasikan berbagai jenis resiko
yang dihadapi perusahaan, maka
selanjutnya resiko itu harus diukur.
Perlunya diukur adalah :
• Untuk menentukan relatif pentingnya
• Untuk memperoleh informasi yang akan
menolong untuk menetapkan kombinasi
peralatan manajemen resiko yang cocok
untuk menanganinya.

145
Dimensi yang harus diukur
 Informasi yang diperlukan berkenaan
dengan dua dimensi resiko yang perlu
diukur yaitu :
1. Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan
terjadi
2. Keparahan dari kerugian tersebut

146
 Paling sedikit untuk masing-masing dimensi
itu, yang ingin diketahui ialah :
 Rata-rata nilainya dalam periode anggaran
 Variasi nilai itu, dari satu periode anggaran ke
periode anggaran sebelum dan berikutnya
 Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian itu
jika seandainya kerugian itu ditanggung sendiri,
harus dimasukkan dalam analisis, jadi tidak hanya
nilainya dalam rupiah saja.

147
PENGENDALIAN RESIKO
 Seorang manajer resiko mengidentifikasikan
dan mengukur resiko yang dihadapi
perusahaannya, maka ia harus memutuskan
bagaimana menangani resiko tersebut. Ada
dua pendekatan dasar yaitu :
 Pengendalian resiko (Risk controll)
 Pembiayaan resiko (Risk financing)

148
Pengendalian Resiko (Risk Controll)
Dijalankan dengan metode berikut :
1. Menghindari resiko
2. Mengendalian resiko
3. Pemisahan
4. Pemindahan resiko
5. Kombinasi atau pooling

149
Pembiayaan Resiko (Risk Financing)
Meliputi :
1. Pemindahan resiko melalui pembelian
asuransi
2. Menanggung resiko (retention)

150
Menghindari Resiko
 Salah satu cara mengendalikan resiko murni
adalah menghindari harta, orang atau
kegiatan-kegiatan karena selalu
mengandung resiko, dengan jalan :
 Menolak memiliki, menerima atau
melaksanakan kegiatan itu walaupun hanya
untuk sementara
 Menyerahan kembali resiko yang terlanjur
diterima, atau segera menghentikan kegiatan
begitu kemudian diketahui mengandung
resiko
151
 Penghindaran resiko dikatakan berhasil jika
tidak terjadi kerugian yang disebabkan resiko
yang ingin dihindarkan itu.
 Sesungguhnya metode ini tidak dapat
diimplementasikan sebagaimana mestinya
jika ternyata larangan-larangan yang telah
diintruksikan itu ternyata dilanggar walau
kebetulan tidak terjadi kerugian

152
Pengendalian Kerugian (Loss Controll)
 Implementasi dari kegiatan pengendalian
kerugian yaitu dengan :
1. Merendahkan kans (chance) untuk
terjadinya kerugian
2. Mengurangi keparahan jika kerugian itu
memang terjadi

153
 Kedua tindakan itu dapat diklasifikasikan
dalam berbagai cara :
 Tindakan pencegahan kerugian atau tindakan
pengurangan kerugian
 Menurut sebab kejadian yang dapat dikontroll
 Menurut lokasi dari kondisi-kondisi yang akan di
kontrol
 Menurut timing-nya

154
Pemisahan Resiko
 Yang dimaksud pemisahan disini ialah
menyebarkan harta yang menghadapi resiko
yang sama, menggantikan penempatan dalam
suatu lokasi
 Misalnya jika banyak mempunyai truck, maka
tindakan pemisahan dilakukan dengan
menempatkannya dalam beberapa pool yang
berlainan, penempatan barang persediaan tidak
dalam satu gudang saja, tetapi dipisahkan dalam
dua atau lebih.
155
Pemindahan Resiko
 Harta milik atau kegiatan yang menghadapi
resiko dapat dipindahkan kepada pihak lain,
baik dinyatakan dengan tegas maupun
dengan berbagai transaksi atau kontrak

156
Kombinasi atau Pooling
Merupakan suatu metode pengendalian resiko
yang dilakukan dengan cara melakukan
tindakan kombinasi dari metode-metode yang
ada, baik itu penghindaran resiko,
pengendalian resiko, pemisahan resiko
maupun pemindahan resiko. Dengan tujuan
untuk meminimalkan dampak resiko yang
mungkin terjadi.

157
KECERDASAN FINANSIAL

158
DEFINISI KAYA

Kaya identik dengan kepemilikan dan


penguasaan terhadap asset.
Kecerdasan finansial tidak sama dengan
kecerdasan intelektual, terdapat banyak bukti
bahwa seseorang yang memiliki IQ lebih
tinggi tidak selalu memiliki kekayaan yang
lebih banyak.

159
Tahukah anda bahwa :
 59% orang Amerika pada usia 65 tahun miskin.

 97% orang Indonesia pada usia 65 tahun miskin.


Kenapa demikian? Karena di masa produktif mereka
tidak menabung untuk hari tua.
 1% orang di dunia menguasai 50% dari semua uang
beredar. 5% orang di dunia menguasai 90% semua
uang beredar.
Berarti :
.

Sumber : Tung Financial Revolution.

160
RE DEFINISI KEKAYAAN
 Kaya tidak sama dengan jumlah harta benda
yang di miliki
 Kaya tidak sama dengan kemewahan
 Kaya tidak berarti mendapat banyak warisan
harta benda tetapi …
 kaya adalah seberapa lama asset anda (baik
tanggible maupun intanggible) dapat
memenuhi semua kebutuhan dan keinginan
sesuai dengan gaya hidup anda.

161
Misal:
A memiliki kekayaan 1 milyard, dan
B memiliki kekayaan 100 juta,
bila A mengkonsumsi 20 juta perbulan dan B
hanya mengkonsumsi 1 juta perbulan, maka A
lebih miskin dari B karena kekayaan A akan habis
50 bulan dan kekayaan B baru habis 100 bulan
kemudian.

162
BAGAIMANA STRATEGI MENJADI
KAYA
HUKUM PARKINSON:
Hukum ini dikembangkan oleh penulis inggris CN
Parkinson yang berbunyi bahwa berapapun jumlah uang
yang diperoleh seseorang mereka cenderung lebih banyak
menghabiskan dari pada menabungnya. Dengan kata lain
semakin besar penghasilan akan diikuti dengan semakin
besar pengeluaran.
Oleh karena itu bagi anda yang memiliki kecerdasan
finansial harus terhindar dari hukum Parkinson ini.

163
BANGKITKAN KESADARAN bahwa ”ANDA BISA
KAYA”

Titik awal dari semua kekayaan adalah memiliki


kesadaran bahwa “ Anda bisa menjadi kaya “. Kaya dan
Miskin adalah hasil dari cara pandang.
Langkah yang dilakukan untuk menjadi kaya adalah
keputusan untuk mengubah pikiran kemudian memiliki
keyakinan bahwa anda akan sukses menggapai tujuan
“Kaya”

164
MENGONTROL PIKIRAN UNTUK MENJADI
KAYA

Orang ingin menjadi kaya harus mengisi pikiranya


tentang Citra kekayaan, kemampuan Pangaruh,
kiat kiat Sukses, meningkakan produktifitas dan
selalu mecari solusi dari masalah. Dengan pikiran
tersebut anda akan memiliki keberanian,
semangat, dan motivasi untuk berprestasi
menjadi kaya. Dan sebaliknya

165
MENGHINDARI BERPIKIR MISKIN

Apa yang dipikirkan untuk menjadi miskin? Mereka


memenuhi pikirannya dengan
 Kemiskinan

 Kekurangan

 Kelangkaan

 Ketidakmampuan

 Kebodohan

 Keterbatasan dan lain-lain

Sehingga pikiran menjadi negatif seperti


iri,dengki,cemas,ragu,curiga dsb.
166
SUKSES FINANSIAL

 Orang menjadi kaya sebab memutuskan menjadi


“kaya”
 Orang menjadi kaya karena yakin mampu menjadi
kaya
 Orang menjadi kaya karena bertindak untuk
merealisasikan keyakinannya menjadi kenyataan
 Sebaliknya Orang menjadi miskin sebab belum
memutuskan untuk menjadi kaya.
 Mengapa yang kaya makin kaya ? Karena uang
mencintari orang kaya dan meninggalkan yang miskin

167
BERINVESTASILAH & RAIH KEKAYAAN

Dalam buku manusia terkaya di Babilon GEORGE


CLASSON mengatakan:
 Aturan utama untuk menjadi kaya adalah:

 Himpun dana 10 % dari penghasilan anda kemudian


investasikan
 Berinvestasilah dengan hati-hati dan teliti

 Jangan mencoba ingin cepat kaya

 Berkonsentrasilah menjadi kaya secara pelan-pelan


tetapi pasti

168
LIMA HUKUM TENTANG UANG
George S. Clason

 Dengan senang hati dan dalam jumlah yang semakin


besar, uang akan mendatangi siapapun yang mau
menyisihkan tidak kurang dari sepersepuluh
penghasilannya untuk menciptakan harta benda bagi
masa depannya maupun keluarganya.
 Dengan rajin dan riang gembira, uang bekerja bagi
pemiliknya yang bijaksana, yang menemukan bagi
uang itu pekerjaan yang menguntungkan sehingga ia
beranak pinak seperti kawanan ternak di padang

169
 Uang aman dalam lindungan pemiliknya yang bijak,
yang menginvestasikannya berdasarkan nasihat
orang-orang yang terbukti ahli dalam pengelolaannya.
 Uang akan lari dari orang yang menginvestasikannya
dalam usaha atau tujuan yang tidak diketahui dengan
baik, atau tidak dianjurkan oleh orang-orang yang ahli
dalam pengelolaannya.

170
 Uang akan lari dari orang-orang yang
memaksakannya untuk memberi penghasilan yang
mustahil, atau yang mengikuti bujukan mulut manis
para penipu maupun pemimpi di siang bolong, atau
yang tidak berpengalaman dan muluk-muluk dalam
berinvestasi.
Ctt: Emas diganti dengan uang.

171
UANG BEKERJA UNTUK ANDA

Bila Anda bekerja untuk uang, maka anda tidak mudah


untuk menjadi kaya, bila uang yang bekerja untuk anda
maka anda akan lebih mudah menjadi kaya. Anda
bukan budak uang tetapi uanglah yang seharusnya
menjadi budak anda. Jadi buatlah uang yang mengejar
anda bukan anda yang mengejar-ngejar uang.

172
MENGELOLA UANG

 Cermati dan catat sumber-sumber keuangan anda


 Ciptakan sumber-sumber keuangan yang baru
 Cermati dan catat pengeluaran keuangan anda
 Kurangi pengeluaran yang tak perlu.

173
SIAPAKAH ORANG KAYA ITU ?

Di Amerika 99 % orang kaya berasal dari 4 kategori:


74 % -nya adalah Wirausaha

10 % -nya adalah Execitive senior

10 % -nya adalah Dokter, Pengacara,Artis &


Profesional lain
 5 % -nya adalah Salesman dan konsultan
penjualan dll
 1 % -nya adalah Warisan, Olah Ragawan

174
STRATEGI BERSAING

175
Lingkungan Persaingan
Suatu perusahaan dapat survive dalam jangka panjang jika
berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi lima
tekanan persaingan yang umumnya dihadapi dalam ling
kungan bisnis. Seperti digambarkan pada tayangan/slide.
Lima kekuatan tsb meliputi:
 Ancaman Pendatang Baru (Threat of New
Entrants). Banyak ancaman untuk survival dalam jangka
panjang datang dari perusahaan yang belum ada atau
belum hadir dalam industri/pasar. Ancaman dari
pendatang baru memaksa manajemen puncak untuk
memonitor kecenderungan, terutama trend teknologi,
yang mungkin akan meningkatkan persaingan.

176
Lingkungan Persaingan
 Persaingan Antar Perusahaan yang Ada(Rivalry
Among Exicting Competitors). Dalam industri yang
sudah matang, pesaing yang ada bukanlah sebagai
ancaman, karena secara spesifik masing-masing
perusahaan telah menemukan “ceruk”nya .
Bagaimanapun, perubahan Manajemen, Kepemilikan, atau
Aturan Main dapat meningkatkan ancaman serius bagi
kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.
 Daya Tawar Para penyalur (Bargaining Power of
Sppliers). Para penyalur yang memiliki akses untuk
membatasi sumber daya, atau siapa yang mendominasi
industri mereka, pasti akan menggunakan pengaruh tsb.
Banyak perusahaan mencoba untuk mengurangi
ketergantungan mereka pada satu perusahaan untuk
membatasi kekuatan tawar penyalur tersebut.

177
Lingkungan Persaingan
 Daya Tawar Pelanggan (Bargaining Power
of Customers). Pelanggan dapat tumbuh kuat
dan besar sebagai hasil penguasaan pasar oleh
mereka. Sebagai contoh,Wal-Mart adalah
pelanggan paling besar untuk konsumen ‘paket
produk’ dan sering juga mendiktekan terminologi
kepada pembuat barang-barang tsb, demikian
juga perusahaan raksasa seperti “Procter&
Gambler”.
 Ancaman Barang Pengganti (Threat of
Subtitutes). Kemungkinan pelanggan dapat
menggunakan produk yang lain atau berbeda
untuk memenuhi kebutuhannya yang sama, hal
ini menunjukkan adanya ancaman barang
pengganti .
178
Dasar Strategi Persaingan
(Lima Strategi Kompetitif Dasar)
STRATEGI KEPEMIMPINAN BIAYA

STRATEGI DIFERENSIASI

STRATEGI INOVAS

STRATEGI PERTUMBUHAN

STRATEGI PERSEKUTUAN

179
Dasar Strategi Persaingan
Keunggulan Bersaing dimiliki oleh suatu perusahaan bila
mereka berhasil melakukan beberapa kegiatan yang
mempunyai nilai lebih kepada pelanggannya secara lebih
baik daripada yang dilakukan oleh para pesaingnya.
Menurut Michael Porter, keunggulan bersaing dapat
dikembangkan dengan mengikuti satu dari beberapa
strategi dibawah ini :
 Strategi Kepemimpinan dalam biaya. Menjadi
produsen produk dan jasa dengan biaya yang lebih rendah
didalam suatu industri memungkinkan sebuah perusahaan
untuk menurunkan harga jual produknya kepada para
pelanggan. Pesaing dengan biaya yang lebih tinggi tidak
bisa bersaing dalam hal harga dengan perusahaan yang
lebih unggul dalam hal biaya ini.

180
Dasar Strategi Persaingan
 Strategi Diferensiasi (Pembedaan). Mengembangkan
berbagai cara untuk melakukan diferensiasi produk dan
jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi
diferensiasi para pesaingnnya. Hal ini dapat
memungkinkan sebuah perusahaan untuk berfokus pada
produk atau jasa agar mendapatkan keunggulan dalam
segmen atau ceruk (niche) tertentu suatu pasar

 Strategi Inovasi. Menemukan berbagai cara baru untuk


melakukan bisnis. Hal ini dapat mengembangkan berbagai
produk dan jasa yang unik, atau masuk kedalam pasar
yang unik. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan
radikal atas proses bisnis dalam memproduksi atau
mendistribusikan produk dan jasa yang begitu berbeda
dari cara bisnis dulu dilakukan, hingga dapat mengubah
struktur dasar insdustri
181
Dasar Strategi Persaingan
 Strategi Pertumbuhan. Secara Signifikan memperluas
kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan
jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi
produk dan jasa baru, atau berintegrasi ke dalam produk
dan jasa yang berhubungan
contoh, Intel telah meningkatkan kapasitas-nya (dan menurunkan
biaya-biayanya) seperti yang juga dilakukan pesaingnya, dengan
mempertemukan teknologi yang telah dijalankan dengan kegiatan
perancangan/disain dan pabrikasi chip yang terintegrasi.
 Strategi Persekutuan/Aliansi. Membuat hubungan
dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan,
pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-
perusahaan lainnya. Hubungan ini dapat meliputi merger,
akuisisi, joint venture, membentuk “perusahaan virtual”,
atau kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi
antara suatu bisnis dengan mitra dagangnya

182
STRATEGI BERSAING PADA
TINGKAT BISNIS
•Kepemimpinan biaya (cost leadership)
•Diferensiasi
•Fokus:
•Focused cost leadership
•Focused differentiation

183
STRATEGI BISNIS GENERIK
Sumber Keunggulan Kompetitif

Biaya Keunikan

Target Kepemim-
Cost Diferensiasi
Pasar
Yang pinan Biaya
Leadership
Luas Luas
Cakupan
Kompetisi
Target
Biaya Diferensiasi
Pasar Rendah Terfokus
Yang
Sempit Terfokus
184
Cost Leadership Strategi PadaTingkat Bisnis
Kriteria Kunci:
•Produk yang terstandarisasi secara relatif

•Features yang dapat diterima oleh banyak


pelanggan

•Harga kompetitif terendah

185
Cost Leadership Strategi PadaTingkat Bisnis
Persyaratan:
Usaha konstan untuk menekan biaya melalui:

Membangun skala fasilitas yang efisien


Kontrol ketat terhadap biaya produksi dan overhead
Minimalisasi biaya penjualan, R&D dan pelayanan
State of the art manufacturing facilities
Monitoring biaya aktivitas yang disediakan oleh outsider
Penyederhanaan Proses

186
Bagaimana Memperoleh Keuntungan Biaya
1. Tentukan dan Kontrol Dorongan Biaya

2. Susun kembali Value Chain jika dibutuhkan

Mengubah proses produksi Bahan mentah baru


Change in automation Integrasi ke depan
Jalur distribusi baru Integrasi ke belakang
Media iklan baru Ubah lokasi terhadap
Alan langsung di tempat pemasok atau pembeli
penjualan tak langsung

187
REKONFIGURASI Value Chain:
Kasus Iowa Beef Packers (IBP)
Cara Ship “on the Slaughter
Ranch “Boxed
lama: Hoof” to Rail into sides
Cattle Cuts” at
Center of beef
Markets
(Chicago)

New
Cara Locate large Ship cuts
Process into
Baru: automated already
Way “Boxed Cuts” at
plants near “Boxed” to
plants
ranches Markets

Save on shipping and cattle weight loss


Utilize cheaper non-union rural labor
188
Resiko Utama Cost Leadership
Strategi pada Tingkat Bisnis

Perubahan drastis teknologi dapat


menghilangkan keunggulan biaya yang
anda miliki
Pesaing dapat mulai belajar Meniru Value
Chain

Fokus pada efisiensi dapat menyebabkan


Cost Leader melupakan perubahan
preferensi pelanggan 189
Generic Business Level Strategies
Sumber Keunggulan Kompetitif

Biaya Kekhasan

Target Cost Diferensiasi


Pasar
Luas Leadership
Luas
Cakupan
Kompetisi
Target
Pasar
Sempit

190
Diferensiasi Strategi pada Tingkat Bisnis
Kriteria Kunci:
Nilai yang disediakan oleh
features yang khas dan
karakteristik nilai
Command premium price
Pelayanan pelanggan yang tinggi
Kualitas super

Gengsi atau ekslusifitas

Inovasi yang sangat cepat


191
Diferensiasi Strategi Pada Tingkat Bisnis
Persyaratan:
Usaha konstan untuk membedakan produk dengan cara:
Mengembangkan sistem atau proses baru

Membentuk persepsi lewat iklan

Fokus pada kualitas

Kemampuan dalam R&D

Memaksimalkan kontribusi SDM dengan


turnover yang rendah dan motivasi yang tinggi
192
Strategi Diferensiasi Pada Tingkat Bisnis
Efektifitas strategi diferensiasi tumbuh
dari aktifitas Value Chain
Contoh:

Heineken beer Bahan mentah

Steinway pianos Bahan mentah & Workmanship

Mobil BMW Teknologi dan “image” kesuksesan

Intel microprocessors Superioritas teknologi

Caterpillar tractors Melayani dengan cepat kebutuhan


pembeli diseluruh dunia
193
SUKSES BMW DI INDONESIA

 Kisah Sukses PT Tjahja Sakti PENJUALAN BMW vs M-BENZ


Motor (ATPM BMW di
Indonesia) TAHUN BMW M-BENZ
 The highest sales growth in Asia
(2000) 1997 4,114 3,367
 Strategi DIFERENSIASI:
 BMW = mobil eksklusif bagi
orang sukses; menciptakan
1998 908 444
“image”; kualitas prima
 Customer first:
1999 570 496
Layanan delivery oleh pimpinan

dealer 2000 1,246 451


 Layanan servis dan suku


cadang
Tukar tambah
Sumber: GAIKINDO
194
Dorongan Diferensiasi
Contoh:
Ciri produk yang khas
Kinerja produk yang khas
Pelayanan istimewa
Teknologi baru
Kualitas input
Keahlian atau pengalaman istimewa
Informasi yang terperinci
195
Resiko Utama Diferensiasi
Strategi Pada Tingkat Bisnis

Pelanggan dapat memutuskan


bahwa biaya “kekhasan” terlalu
besar
Kompetitor dapat belajar
bagaimana Meniru Value Chain

Arti kekhasan tidak lagi dinilai


oleh pelanggan
196
Generic Business Level Strategies
Sumber Keunggulan Kompetitif

Biaya Kekhasan

Target Cost Diferensiasi


Pasar
Luas Leadership
Luas
Cakupan
Kompetisi Biaya
Target Rendah Diferensiasi
Pasar yang
Sempit yang
Terfokus Terfokus
197
Dasar untuk Segmentasi Pelanggan
Pasar Konsumen
1. Faktor demografis (usia, penghasilan, jenis kelamin)
2. Faktor Sosioekonomi
(kelas sosial, tahapan dalam siklus kehidupan keluarga)
3. Faktor Geografis
(budaya, perbedaan wilayah atau negara)
4. Faktor Psikologis (gaya hidup, kepribadian)
5. Pola Konsumsi
(berat, moderat, dan pengguna ringan)
6. Faktor Persepsi
(segmentasi manfaat, pemetaan persepsi)
7. Pola loyalitas merek
198
Dasar untuk Segmentasi Pelanggan
Pasar Industri
1. Segmen guna akhir (identified by SIC code)
2. Segmen Produk (berdasar perbedaan teknologi atau
ekonomi produksi)
3. Segmen Geografis (ditetapkan berdasar batas antar
negara atau perbedaan regional dalam region)
4. Segmen faktor pembelian yang seragam (lintas
produk/pasar dan segmen geografis)
5. Segmen ukuran pelanggan

199
Strategi Pada Tingkat Bisnis Yang
Terfokus
Strategi pada tingkat bisnis yang terfokus melibatkan
pendekatan dasar yang sama sebagai Strategi Pasar Yang Luas.
Sehingga, terdapat peluang karena:

Perusahaan besar mengabaikan celah kecil yang ada


Perusahaan kekuarangan sumber daya untuk bersaing
dalam industri
Mampu melayani segmen pasar yang sempit secara
lebih efisien dari pada kompetitor dalam industri
Fokus memungkinkan anda untuk mengarahkan
sumber daya kepada aktivitas value chain tertentu
untuk membangun keunggulan kompetitif 200
Strategi Pada Tingkat Bisnis Yang
Terfokus
Strategi pada tingkat bisnis yang terfokus melibatkan
pendekatan dasar yang sama sebagai Strategi Pasar Yang Luas
Sehingga, terdapat peluang karena:

Focused Differentiators berkembang pesat dengan


memilih pasar yang kecil yang tidak dilayani pemain
besar Contoh:
Custom manufacturers of parts for
Harley-Davidson motorcycles
Focused Cost leadership
Contoh: IKEA menawarkan peralatan RT yang desain,
fungsi & kualitasnya bagus dengan harga terjangkau
201
Resiko Utama yang berkaiatan dengan
Strategi Focused Differentiation

Perusahaan “tidak terfokus” karena


kompetitor

Kompetitor Besar membidik celah kecil


pasar yang anda layani

Preferensi niche market dapat berubah


untuk menandingi pasar yang luas
202
Generic Business Level Strategies
Sumber Keunggulan Kompetitif

Biaya Kekhasan

Target Cost Diferensiasi


Pasar
Luas Leadership
Luas Diferensiasi
Cakupan /Biaya Rendah
Kompetisi Biaya Yang
Target Rendah Diferensiasi
Pasar
Terintegrasi
Sempit Yang Yang
Terfokus Terfokus
203
Strategi Diferensiasi/Biaya Rendah Yang Terintegrasi
Perusahaan yang menggunakan Strategi Yang
Terintegrasi dapat:
Lebih cepat beradaptasi
Mempelajari keahlian dan teknologi baru
Memanfaatkan Sistem Manufaktur Yang Fleksibel untuk
menciptakan produk yang didiferensiasi dengan biaya
yang rendah
Leverage kompetensi inti lewat Jaringan Informasi ke
banyak unit bisnis
Memanfaatkan Total Quality Management (TQM)
untuk menciptakan produk yang didiferensiasi dengan
kualitas tinggi yang secara terus menerus menekan
biaya 204
Strategi Diferensiasi/Biaya Rendah Yang
Terintegrasi

Memahami bahwa strategi pada tingkat bisnis


dengan Diferensiasi/Biaya Rendah Yang
Terintegrasi melibatkan Kompromi

Resiko adalah bahwa perusahaan dapat


“Terjebak ditengah-tengah” (stuck in middle)
karena kurangnya komitmen yang kuat atau
kurangnya keahlian dalam strategi generik

205
Strategi Diferensiasi/Biaya Rendah Yang Terintegrasi
Southwest Airlines
Biaya Rendah Diferensiasi
Menggunakan satu model
Fokus pada kepuasan
Pesawat (Boeing 737)
pelanggan
Memakai bandara sekunder
Dedikasi karyawan
Terbang dengan rute pendek yang tinggi
Tidak memberikan makanan
Layanan baru
Waktu berbalik 15 menit
penerbangan bagi
Tidak ada kursi cadangan penumpang bisnis
Tidak bisa pesan lewat agen (telepon dan faks)
206
Hal-hal Penting untuk Keberhasilan
Strategi
Konsisten dengan
kondisi dalam
lingkungan persaingan

Realistis,
Dilaksanakan
disesuaikan
secara hati-hati
dengan sumber Strategi harus …
daya perusahaan

207
Fokus Pelanggan

208
Bisnis secara elektronis dengan fokus pelanggan
Let customers Let customers
check order history place orders
and delivery status directly

Build a Let customers


community place orders
of customers, thru
employees, distribution
and partners partners

Customer Transaction
Database Database

Link Employees
Give all and distribution
employees a partners
complete view
of customers
209
Bisnis secara elektronis dengan fokus pelanggan
Ada strategi penting lain yang mungkin dapat dilakukan
dengan penggunaan IT yang memungkinkan suatu bisnis
untuk berhasil dan mempertahankan kebersihan
tersebut. Hal ini dibahas pada tayangan berikut :
* Suatu strategi kunci untuk menjadikan suatu e-business
berhasil adalah dengan memaksimalkan nilai bagi
pelanggan. Fokus strategi pada nilai bagi pelanggan ini
menemukan bahwa mutu lebih utama daripada harga,
dan merupakan faktor penentu dalam persepsi
pelanggan. Suatu e-business yang berpusat pada
pelanggan, diantaranya adalah dengan penggunaan
teknologi Internet untuk memelihara pelanggan yang
setia dengan mengantisipasi kebutuhan masa depan
mereka, merespon keinginannya, dan menyediakan
layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan.

210
Bisnis secara elektronis dengan fokus pelanggan
 adanya teknologi seperti intranets, Internet, dan extranet
menciptakan saluran komunikasi baru yang interaktip di
dalam suatu perusahaan, dengan pelanggan, dengan
para pe-nyalur, mitra bisnis, dan pihak lain didalam
lingkungan eksternal bisnis . Demikian pula, diberikan
dorongan kerja sama/kolaborasi lintas fungsi dengan
pelanggan dalam pengembangan produk, pemasaran,
penyerahan, layanan dan dukungan teknis.
 Suatu perusahaan e-business yang berpusat kepada
pelanggan mencoba untuk mendapatkan pengalaman
bisnis dari pelang-gannya melalui pendekatan :
 Pelanggan dapat melakukan order atau pesanan secara langsung,
dan dapat juga melalui mitra distribusi.

211
Bisnis secara elektronis dengan fokus pelanggan
 Membangun suatu database pelanggan yang
merekam data profitabilitas dan pilihan
pelanggan,dan memungkinkan semua
karyawan mengakses dan mempunyai
pandangan yang lengkap tentang pelanggan.
 Pelanggan dapat melihat status order atau
pesanan, riwayat dan Status Pengiriman
barangnya.
 Memelihara suatu komunitas pelanggan,
karyawan, dan mitra bisnis secara online.

212
Fokus kepada Pelanggan dan Ketatnya
Persaingan

Cooperate with
Business Partners
Anticipation of
and Competitors
future needs
Customization

Give Customers ConformanceOrganize to


Solutions Master
Change
to Problems
Leverage the
Impact of
People and
IS Resources

Pengungkitan [adalah]
Dampak Orang-Orang 213
Fokus kepada Pelanggan dan Ketatnya Persaingan
Mempunyai kelebihan dalam kinerja bersaing adalah kemampuan
suatu perusahaan untuk berhasil secara cepat melakukan
perubahan, secara terus menerus membagi pasar global dalam
kualitas tinggi, kinerja tinggi, serta produk dan jasa yang sesuai
keinginan pelanggan. Perusahaan yang sudah matang sangat
tergantung pada teknologi informasi untuk mendu-kung dan
mengendalikan proses bisnisnya.

Empat strategi pokok dalam persaingan adalah:

1. Memperkaya Pelanggan. Perusahaan yang mapan akan


memperkaya para pelanggannya dengan memberikan solusi untuk
membantu mengatasi permasalahan pelanggannya. Mereka akan
berhasil mendapatkan nilai tambah dalam jangka panjang dari
Produk dan jasa nya, jika mereka mau membantu memecahkan
permasalahan berdasarkan pada kebutuhan pelanggan. Ketika
suatu kondisi berubah, maka pesaing yang tangkas akan
menjalankan hubungan bisnis berdasarkan pada kesediaan dan ke-
mampuan mereka untuk berubah agar dapat mengatasi masalah
baru yang dihadapi pelanggan.

214
Fokus kepada Pelanggan dan Ketatnya Persaingan
2. Bekerja sama. Perusahaan yang mapan melakukan
kerja sama untuk meningkatkan daya saingnya. Hal ini
dapat berupa kerjasama secara internal dan, jika
dianggap perlu, dilakukan juga kerjasama dengan pesaing
dalam rangka mempercepat penyampaian produk dan
jasa kepasar .
3.Mengorganisasikan. Perusahaan yang mapan
mengorganisasikan dengan baik pengelolaan terhadap
perubahan dan kesiapan dalam mengha-dapi ketidak-
pastian. Ini adalah suatu komponen pokok dari
persaingan, karena harus mengembangkan antisipasi
dan tanggapan yang cepat terhadap perubahan kondisi ,
bukan hanya perubahan dalam diri sendiri.
4.Keseimbangan Orang dan Informasi. Perusahaan
yang mapan dapat menjaga keseimbangan antara orang
dan informasi dengan memelihara suatu jiwa
usahawan/wiraswasta dan menyediakan perangsang bagi
kar-yawan agar lebih bertanggung jawab, meningkatkan
kemampuan bera-daptasi, dan melakukan inovasi. 215
Fokus kepada Pelanggan dan Ketatnya Persaingan
Model ‘Free.Perfect.Now’ yang telah dikembangkan oleh “AVNET
Marshall” mewujudkan tiga dimensi ini kedalam suatu model yang
singkat tetapi jelas untuk melayani pelanggannya secara matang dan
cepat dalam memberikan tanggapan .
 Dimensi kebebasan. Menekankan bahwa kebanyakan pelanggan
ingin biaya yang lebih rendah untuk nilai/manfaat yang diterimanya,
tetapi ber-sedia membayar lebih untuk suatu jasa yang memberi nilai
tambah.
 Dimensi Kesempurnaan. Menekankan bahwa produk dan jasa
seharusnya tidak hanya bebas dari cacat , tetapi juga harus
meningkatkan kesesuaian dengan pelanggan(customisasi),
penambahan corak dan perlu mengantisipasi lebih lanjut kebutuhan
pelanggan dimasa depan
 Dimensi Kekinian.Menekankan bahwa pelanggan ingin layanan 24
jam terhadap produk dan jasa, waktu penyerahan yang
pendek/singkat dan mempertimbangkan waktu untuk pemasaran
produk mereka sendiri.

216
ETIKA WIRAUSAHA

217
PENGERTIAN ETIKA
ETIKA
(etimologi)
Watak kesusilaan
ETHOS atau adat
kebiasaan (custom)

218
PENGERTIAN ETIKA
Buchari • Suatu perbuatan standar yg memimpin
Alma individu dlm membuat keputusan

Wiedy • Suatu komitmen unk melakukan apa yg


benar dan menghindari apa yg tdk
Murtini benar

Poedja • Cabang dr filsafat, mencari ukuran baik


wijatna buruk tingkah laku manusia

• Ilmu pengetahuan normatif yg praktis


Austin mengenai kelakuan benar dan tdk benar
Fogothey manusia dan dpt dimengerti oleh akal
murni
219
•Nilai-nilai yg jd
pegangan seseorang
atau kelompok dlm
mengatur tingkah
lakunya (apa yg
ETIKA boleh dan tdk boleh
dilakukan)

220
SISTEMATIKA ETIKA

221
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
ETIKA (BOVEE)

Cultural Perbedaan kebiasaan di


Difference tiap daerah

Knowledge Pengetahuan akan etika

Organizational Iklim yg berlaku di


Behavior organisasi

222
Tiga Tingkatan Standar Etika
(Zimmerer)

The Law •hukum

The Policies and •Kebijakan dan


procedures of an prosedur dlm
organization organisasi

The moral
•Moral sikap
stance of
mental
the
individual
individual
223
PERBEDAAN

224
Perilaku Fundamental yg Berhubungan dg Etika di
Msy, berlaku sepanjang masa di semua etnis

 Sopan santun, selalu bicara benar, terus


terang, tidak menipu, tidak mencuri
 memiliki prinsip, menghormati orla, dan
jgn muka dua
 Jaga janji, bisa dipercaya bila berjanji,
jgn mau menang sendiri
 loyal pd keluarga dan teman, jgn
menyembunyikan informasi yg tdk perlu
dirahasiakan
 berlaku fair, mau mengakui kesalahan,
perlakuan sama kpd semua orang,
toleran
225
 Perhatian kpd orla, baik budi, suka menolong
 menghormati hak-hak orang lain, jgn berprasangka buruk
 patuh pd UU dan peraturan yg berlaku, mjd pemimpin yg
terbuka
 berbuat yg terbaik disegala kegiatan, tanggung jawab,
rajin, kompeten dalam segala bidang, jgn mau menang
sendiri
 bertanggung jawab dlm segala perbuatan terutama dlm
mengambil keputusan

226
ETIKA BISNIS
• Suatu kode etik perilaku pengusaha
bdrsrkn nilai2 moral dan norma yg
Zimmerer dijadikan tuntunan dlm membuat
keputusan dan dlm memecahkan
persoalan2 yg dihadapi

• Istilah yg sering digunakan unk


menunjukkan perilaku etika dr
Elbert & Griffin seorang manajer atau karyawan
suatu organisasi

• Tdr dr peraturan2, standar2, UU,


dan dasar2 yg memberikan
Lewis petunjuk unk bertingkah laku yg
benar scr moral dan berkata benar
dlm situasi ttt di dlm bisnis
227
Etika Bisnis

Penerapan standar
moral kedalam
kegiatan bisnis

228
Kegiatan-kegiatan yg Menyangkut
Etika Bisnis
Penerapan prinsip2 etika umum pd kasus2
praktek dunia usaha unk membangun iklim
usaha dan manajemen yg lbh baik

Menyoroti apakah perusahaan mpy tanggung


jawab sosial (CSR) atau tdk

Praduga2 mengenai bisnis. Menyoroti moralitas


sistem ekonomi

Bid ekonomi dan organisasi, operasi perusahaan


transnasional, konglomerasi, kewajiban negara
maju thd negara berkembang, dsb
229
10 kelompok stakeholders yg berpengaruh
dalam keputusan2 bisnis yg beretika
1. Para pengusaha/mitra usaha
2. Petani dan pemasok bahan baku

3. Organisasi pekerja

4. Pemerintah

5. Bank

6. Investor

7. Masyarakat umum

8. Pelanggan dan konsumen

9. Karyawan dan keluarganya

10. Dewan, direksi, jajaran manajemen 230


Empat Tahap Kerangka Kerja
Etika

Mengakui dimensi2 etika yg ada sbg suatu


alternatif/ suatu keputusan

Mengidentifikasi stakeholders kunci yg


terlibat dlm pengambilan keputusan

Membuat pilihan alternatif

Memilih tanggapan etika yg terbaik dan


mengimplementasikannya
231
WN yg
PRINSIP Hormat pd bertanggungja
ETIKA orla (respect wab
JOSEPHSON for other) (responsibilit
y citizenship)

Suka Mengejar
Kejujuran membantu keunggulan
(honesty) orla(caring (pursuit of
for others) exellence)

Dpt
Integritas Kewajaran/kead dipertanggungja
(integrity) ilan (fairness) wabkan
(accountability)

Memelihara
Kesetiaan
janji (promise
(fidelity)
keeping)

232
Prinsip etika bisnis (Keraf)
•Prinsip otonomi: bertindak bdsr kesadaran diri
sendiri,aspek kebebasan dan tanggungjawab
•Prinsip kejujuran: memenuhi syarat perjanjian
kontrak, jujur dlm menawarkan barang dan jasa,
jujur dlm hub. kerja
•Prinsip tdk berbuat jahat
•Prinsip keadilan:memperlakukan org lain sesuai
haknya
•Prinsip hormat pd diri sendiri:menghargai diri
sendiri yg sederajat dengan orang lain

233
Contoh kode etik sebuah usaha
 Mengutamakan
keselamatan,kesehatan,kenyama
nan publik
 Menjaga dan melestarikan
lingkungan
 Pahami teknologi dan aplikasinya
 Hindarkan konflik yang menjurus
pd kerusakan
 Menolak penyogokan dalam
segala bentuk
234
MASALAH ETIKA BISNIS YG
DIHADAPI WIRAUSAHAWAN

 Lemahnya keadaan keuangan bisnis kecil membuat


pemilik lbh rentan thd praktek2 tdk etis
 Pd bisnis kecil kurang adanya sistem kontrol
internal maupun eksternal
 Masalah arus kas membuat rentan thd praktek tdk
etis ex pajak
 Panjangnya jam kerja pd bisnis kecil shg hak pribadi
karyawan/buruh kurang mdpt perhatian atau
dilanggar

235
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR)
Tanggung jawab thd lingkungan

Tanggung jawab terhadap karyawan

Tanggung jawab terhadap pelanggan

Tanggung jawab terhadap investor

Tanggung jawab terhadap masyarakat

236
237

Anda mungkin juga menyukai