Fakultas Teknik
Universitas Bandar Lampung
1
MENUMBUHKAN JIWA ENT
REPRENEUR
2
Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu Entreprene
urship dapat dipelajari dan diajarkan, sehingga set
iap individu memiliki peluang untuk tampil sebagai
seorang wirausahawan(entrepreneur).
Bahkan untuk menjadi Entrepreneur sukses, memili
ki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki
pengetahuan segala aspek usaha yang akan ditekun
inya. Tugas dari Entrepreneur antara lain : mengam
bil keputusan, kepemimpinan teknis, kepemimpinan
organisatoris dan komersial, penyediaan modal dll.
3
PENDAHULUAN
Jika dahulu merupakan bakat bawaan sejak lahir
dan diasah melalui pengalaman langsung di lapa
ngan, maka sekarang ini paradigma tersebut tela
h bergeser. Entrepreneurship telah menjadi suat
u disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, ke
mampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai resiko yang mungkin di
hadapinya.
4
PENGERTIAN ENTREPRENEUR/WIRA
USAHAWAN
Wirausahawan adalah :
“Seseorang yang mempunyai kemampua
n melihat dan menilai peluang, me-manag
e sumber daya yang dibutuhkan serta me
ngambil tindakan yang tepat, guna mema
stikan sukses secara berkelanjutan”.
5
KEBUTUHAN AKAN ENTREPRENEUR /WI
RAUSAHAWAN
Jika negara kita ingin berhasil dalam pembangun
annya, maka kita harus menyediakan 4 juta wirau
saha besar dan sedang, dan kita masih harus me
ncetak 40 juta wirausahawan kecil. Ini adalah sua
tu peluang besar yang menantang untuk berkrea
si mengadu ketrampilan membina wirausahawan
dalam rangka turut berpartisipasi membangun ne
gara dan bangsa Indonesia.
6
Contoh nyata peran serta wirausahawan d
alam pembangunan adalah di negara Jepa
ng. Keberhasilan pembangunan yang dica
pai oleh negara Jepang ternyata disponsor
i oleh wirausahawan yang jumlahnya cuku
p besar.
7
MANFAAT DARI WIRAUSAHA
Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengura
ngi pengangguran
Sebagai generator pembangunan lingkungan di bidang produksi,
distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan sebagainy
a.
Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan
sosial sesuai dengan kemampuannya
Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, j
ujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan
Memberi contoh kepada orang lain, bagaimana kita harus bekerja
keras
Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros
8
CIRI – CIRI JIWA WIRAUSAHA
1. Percaya diri
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Keberanian mengambil resiko
4. Kepemimpinan
5. Berorientasi ke masa depan
6. Kreatif inovatif
7. Memiliki tenaga dalam
9
1. Percaya Diri (Self Confident)
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan
keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau
pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini
merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, mela
kukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaa
n yang dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan diri me
miliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan k
etidaktergantungan. Seseorang yang memiliki keperc
ayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kema
mpuannya untuk mencapai keberhasilan
10
2. Berorientasi Tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan ha
sil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nil
ai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekuna
n dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dor
ongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai.
Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat,
serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprest
asi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehing
ga usahanya semakin maju dan semakin berkemban
g.
11
3. Keberanian Mengambil Risiko
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risik
o merupakan salah satu nilai utama dalam kewira
usahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil r
isiko akan sukar memulai atau berinisiatif.
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usa
ha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai
kesuksesan
12
Dengan demikian, keberanian untuk menanggung
risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pe
ngambilan risiko yang penuh dengan perhitungan
dan realistik. Kepuasan yang besar diperoleh apa
bila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya
secara realistik.
Artinya, wirausaha menyukai tantangan yang suka
r namun dapat dicapai. Wirausaha menghindari sit
uasi risiko yang rendah karena tidak ada tantanga
n, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena in
gin berhasil.
13
4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memili
ki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladana
n. la selalu ingin tampil berbeda lebih dulu lebih
menonjol. Dengan menggunakan kemampuan k
reativitas dan keinovasiannya, ia selalu menam
pilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya
dengan lebih cepat, lebih dulu dan segera bera
da di pasar.
14
5. Berorientasi ke Masa Depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah o
rang yang memiliki perspektif dan pandangan ke
masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang
jauh ke masa depan, maka selalu berusaha untuk
berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampu
an untuk menciptakan sesuatu yang baru dan ber
beda dengan yang sudah ada sekarang. Meskipu
n dengan risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tab
ah untuk mencari peluang dan tantangan demi pe
mbaharuan masa depan.
15
Pandangan yang jauh ke depan, membuat wir
ausaha tidak cepat puas dengan karsa dan kar
ya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab itu, i
a selalu mempersiapkannya dengan mencari s
uatu peluang.
16
6. Kreatifitas dan inovasi
Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang bar
u (thinking new things) dan keinovasian adala
h melakukan sesuatu yang baru (doing new t
hings).
Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan me
ngembangkan ide-ide baru dan untuk menem
ukan cara-cara baru dalam memecahkan per
soalan dan mencari peluang.
17
Keinovasian diartikan sebagai kemampuan
untuk menerapkan kreatifitas dalam rangk
a memecahkan persoalan-persoalan dan
peluang untuk mempertinggi dan meningk
atkan taraf hidup.
Oleh karena itu, kewirausahaan adalah "th
inking and doing new things or old thinks i
n new ways" Kewirausahaan adalah berpi
kir dan bertindak sesuatu yang baru atau
berpikir sesuatu yang lama dengan cara-c
ara baru.
18
7. Memiliki tenaga dalam
Memiliki tenaga dalam artinya bahwa seorang
wirausaha harus memiliki :
Keuletan,
Ketabahan,
Ketekunan,
Kejujuran
Kedisiplinan
Ketulusan
Keikhlasan
Kesopanan, keramahan dll.
19
MENUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEUR
1. Komitmen pribadi
2. Lingkungan dan pergaulan yang kondus
if
20
Pendidikan dan pelatihan
1. Keadaan terpaksa
2. Proses berkelanjutan
21
Menumbuhkan Mental Enterprene
ur
Melalui Komitmen Pribadi
Jiwa Entrepreneur ditandai dengan adanya komitme
n pribadi untuk dapat mandiri, mencapai sesuatu yan
g diinginkan, menghindari ketergantungan pada oran
g lain, agar lebih produktif dan untuk memaksimalka
n potensi diri.
Anda dapat memprogram ulang diri anda untuk suks
es melalui deklarasi tertulis, bahwa pikiran perasaan,
ucapan dan tindakan anda akan selalu diperbaiki ke
arah yang lebih baik (buat 1 deklarasi setiap hari sel
ama 1 bulan)
22
Menumbuhkan Mental Entreprene
ur
Melalui Lingkungan dan Pergaulan yang K
ondusif
Dorongan untuk menumbuhkan jiwa Entrepr
eneur dapat berasal dari lingkungan pergaul
an teman, famili, sahabat, karena mereka da
pat berdiskusi tentang ide wirausaha, masal
ah yang dihadapi dan cara-cara mengatasin
ya. Sehingga mempunyai semangat, kemam
puan dan pikiran untuk menaklukan cara ber
fikir lamban dan malas.
23
Menumbuhkan Mental Entreprene
ur
Melalui Pendidikan dan Pelatihan
Keberanian untuk membentuk jiwa wirausah
a juga didorong oleh guru atau dosen di sek
olah atau lembaga pelatihan.
25
Menumbuhkan Mental Entreprene
ur
Melalui Proses Berkelanjutan
SUKSES
BERKELANJUTAN
Bertindak
Berlatih
Belajar
26
SIKAP NEGATIF PROFESI Entrepreneur
27
MERINTIS USAHA DAN MODEL PENG
EMBANGANNYA
28
CARA MEMASUKI DUNIA USAHA
Ada empat cara yang dapat dilakukan untuk memulai s
uatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu :
29
MEMBENTUK & MENDIRIKAN USAHA BAR
U (Starting)
Yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen
yang dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru ya
ng dapat dirintis :
1. Perusahaan milik sendiri, yaitu bentuk usaha yang dimiliki d
an dikelola sendiri oleh seseorang,
2. Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama dua orang
atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha
3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu perusahaa
n yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal sah
am-saham.
30
DUA PENDEKATAN DASAR PENDIRIAN USAHA
Ada dua pendekatan utama yang digunakan par
a wirausaha untuk mencari peluang dengan men
dirikan usaha baru, yaitu :
1. Pendekatan berdasarkan pengalaman, ketrampil
an, kemampuan, dan latar belakangnya sendiri dala
m menentukan jenis usaha yang akan dirintis
2. Pendekatan berdasarkan kebutuhan pasar, yaitu
pendekatan yang menekankan pada pengamatan li
ngkungan tentang kebutuhan pasar ditransfer menj
adi peluang-peluang bisnis
31
KOMPETENSI ENTREPRENEUR
Seorang Entrepreneur membutuhkan kompetensi sebagai beri
kut :
32
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam m
erintis usaha baru :
1. Bidang dan jenis usaha yang akan dimasuki
2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan
dipilih
3. Tempat usaha yang akan dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
33
MEMBELI PERUSAHAAN ORANG LAIN (
Buying)
Yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirika
n atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan n
ama dan organisasi usaha yang sudah ada.
Hal ini dilakukan karena memiliki beberapa keuntunga
n, diantaranya :
Resiko lebih sedikit
Lebih mudah, karena perusahaan sudah berjalan s
ehingga ada jalinan dengan pelanggan dan pemas
ok
Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yan
g bisa ditawar
34
EMPAT PENDEKATAN DASAR DALAM
MENENTUKAN NILAI WAJAR SEBUAH BISNIS
Kita dapat menentukan nilai sebuah perusahaan yang
akan dibeli menggunakan :
Penilaian berdasarkan aktiva, mengukur bisnis denga
n melihat nilai aktiva-nya. Melibatkan perhitungan nilai b
uku aktiva, nilai pengganti aktiva dan nilai likuidasi aktiv
a.
Penilaian berdasarkan pasar, sesuai harga perusahaa
n yang setara.
Penilaian berdasarkan laba, melihat nilai perusahaan
berdasarkan laba potensial di masa mendatang.
Penilaian berdasarkan perputaran uang (arus kas), d
engan membandingkan antara expected dan required ra
te of return dari investasi.
35
FAKTOR NON KUANTITATIF
DALAM MENILAI SEBUAH BISNIS
1. Persaingan
2. Pasar
3. Pengembangan komunitas dimasa yang akan data
ng
4. Komitmen hukum
5. Kontrak serikat pekerja
6. Harga produk
36
Kerja Sama Manajemen (Franchising)
Yaitu kerja sama antara entrepreneur (franchisee) denga
n perusahaan besar (franchisor/parent company) dalam
mengadakan persetujuan perjanjian untuk menyelenggar
akan usaha. Bentuk usaha fanchisee adalah duplikasi da
ri perusahaan franchisor.
39
MEMASUKI BISNIS KELUARGA
Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan y
ang anggota keluarganya secara langsung te
rlibat dalam kepemilikan dan/atau jabatan/ fu
ngsi.
Setiap bisnis keluarga mengembangkan cara
tertentu di dalam mengerjakan segala sesuat
u dan prioritas tertentu sehingga memberikan
keunikan pada tiap perusahaan. Pola perilaku
dan kepercayaan yang khusus ini membentu
k budaya organisasi perusahaan.
40
BUDAYA DALAM BISNIS KELUARGA
Konfigurasi Budaya dalam bisnis keluarga merupakan keseluruh
an budaya dari perusahaan keluarga yang terdiri dari bisnis peru
sahaan, keluarga dan pola pemerintah.
KONFIGURASI
BUDAYA
POLA BISNIS PERUSAHAAN
POLA PEMERINTAH
KELUARGA
POLA KELUARGA
41
KEUNGGULAN PERUSAHAAN KELUARGA
Memelihara nilai kemanusiaan di tempat kerja, bi
snis keluarga dapat dengan mudah menunjukkan tin
gkat perhatian yang lebih tinggi bagi tiap orang dari
pada perusahaan-perusahaan pada umumnya
Memfokuskan pada pelaksanaan jangka panjang,
manager keluarga dapat mengambil pandangan jan
gka panjang yang lebih mudah dari pada manager p
erusahaan yang dinilai hasilnya tiap tahun
Memperluas kualitas, karena mereka memiliki taru
han di dalam memelihara reputasi keluarga, anggota
keluarga mungkin mempertahankan tradisi memberi
kan kualitas dan nilai bagi konsumen.
42
FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DA
N KEGAGALAN WIRAUSAHA
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat ter
gantung pada kemampuan pribadi wirausaha. Ada
beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausa
ha gagal dalam menjalankan usaha barunya, adala
h:
a. Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahu
an mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang m
embuat perusahaan kurang berhasil.
b. Kurang berpengalaman
Baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan
usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelol
a sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasika
n operasi perusahaan.
43
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik faktor yang paling
utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatu
r pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
d. Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali g
agal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dala
m pelaksanaan.
e. Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentuka
n keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengak
ibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
44
f. Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektifitas. Ku
rang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak
efisien dan tidak efektif.
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakib
atkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan si
kap setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar.
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewi
rausahaan.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila
berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peraliha
n setiap waktu.
45
Beberapa potensi yang membuat seseora
ng mundur dari kewirausahaan yaitu :
a. Pendapatan yang tidak menentu.
46
b. Kerugian akibat hilangnya modal investasi.
Tingkat kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi.
Dari data diketahui bahwa tingkat mortalitas/ kegagal
an usaha kecil di Indonesia mencapai 78 persen. Keg
agalan investasi mengakibatkan seseorang mundur d
ari kegiatan berwirausaha. Padahal bagi seorang wira
usaha, kegagalan sebaiknya dipandang sebagai pelaj
aran berharga.
47
c. Perlu kerja keras dan waktu yang lama.
Wirausaha biasanya bekerja sendiri mulai dari pembelia
n, pengolahan, penjualan, dan pembukuan. Waktu yang
lama dan keharusan bekerja keras dalam berwirausaha
mengakibatkan orang yang ingin menjadi wirausaha me
njadi mundur.
48
d. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun
usahanya mantap.
Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam u
saha, akan mengakibatkan seseorang mundur dari kegiat
an berwirausaha. Misalnya, pedagang yang kualitas kehi
dupannya tidak meningkat, maka akan mundur dari usah
a dagangnya dan masuk ke usaha lain.
49
PENUTUP
Semua cara diatas bisa anda tempuh
sebagai pintu masuk dunia usaha.
Empat cara tersebut memiliki keunggu
lan dan kekurangan masing-masing d
an kita dapat memilih salah satu ataup
un gabungan
Langkah yang terbaik adalah dengan
belajar, berlatih, bertindak, dan sukses
.
50
MANAJEMEN KEWIRAUSAH
AAN
51
MANAJEMEN
Adalah proses penentuan dan pencapaian tuju
an-tujuan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi da
sar (planning, organizing, staffing, directing and
controlling) dalam penggunaan sumber-sumber
tenaga kerja,modal, material dan informasi
52
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Pengawasan Perencanaan
Pengkoordinasian Pengorganisasian
Pengarahan
53
POINT-POINT PENTING DEFINISI MANAJE
R
Manajer membuat keputusan yang sadar
untuk menetapkan tujuan dan mencapai t
ujuan-tujuan
Manajer mencapai tujuan melalui orang la
in
Manajer bekerja baik dengan individu-indi
vidu maupun kelompok-kelompok
Prinsip 1 : Semua Pekerjaan dapat diobservasi d
an dianalisis guna menentukan satu cara terbaik u
ntuk menyelesaikannya 54
PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN ILMIAH
(Menurut Taylor, 1991)
Prinsip 2 : Orang yang tepat untuk memangku ja
batan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah
Prinsip 3 : Kita dapat menjamin bahwa cara terb
aik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang j
abatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan
gaji dengan hasil kerja
Prinsip 4 : Menempatkan Manajer dalam Perenc
anaan, Persiapan dan Pemeriksaan pekerjaan.
55
TINGKATAN MANAJEMEN
MANAJEMEN PUNCAK (CEO, Presid
en yang membawahi Vice President)
MANAJEMEN MENENGAH (dibawah
Vice President tetapi diatas supervisor
)
MANAJEMEN TINGKAT BAWAH (Su
pervisor)
56
Gambar Piramida Manajemen
Manajemen Madya
atau
Manajemen Administratif
Manajemen Operasional
atau
Manajemen Supervisori
57
AREA MANAJEMEN
MANAJER PEMASARAN
MANAJER OPERASI
MANAJER KEUANGAN
MANAJER SUMBER DAYA MANUS
IA
58
FUNGSI MANAJEMEN
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penentuan Personalia
4. Pengarahan
5. Pengendalian
59
1. Perencanaan
Pengidentifikasian tujuan-tujuan dan cara-cara al
ternatif untuk mencapai tujuan
Lamanya waku dan cakupan perncanaan
Pengaruh-pengaruh dan perencanaan
Kontinuitas dan fleksibilitas
60
2. Pengorganisasian
Kegiatan penyusunan dan pengalokasian sumb
er daya – sumber daya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi
Penentuan hubungan wewenang
3. Penentuan Personalia (Staffing)
Berusaha menentukan orang-orang yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan organisasi
Mempertahankan mereka
61
4. Pengarahan (Directing)
Kepemimpinan
Mengembangkan suasana / iklim kerja yang baik
Memotivasi karyawan
5. Pengendalian
Menentukan standar
Mengukur kinerja yang sebenarnya
Menganalisa hasil
Melakukan koreksi apabila diperlukan
62
KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MANAJEMEN
Ketrampilan Teknik (Technical Skill)
Ketrampilan Kemanusiaan (Human Skill)
Ketrampilan Konseptual (Conseptual Skill)
63
KIAT-KIAT MANAJEMEN KEWIRAUSA
HAAN
Manajemen kewirausahaan menyangkut se
mua kekuatan perusahaan yang menjamin b
ahwa usahanya betul-betul eksis, bila usaha
nya ingin berhasil para wirausaha mengguna
kan proses kreatifitas dan inovasi sebagai al
at pemberdayaan sumber-sumber ekonomi u
ntuk menciptakan nilai tambah barang dan ja
sa disamping fungsi-fungsi manajemen.
64
ORGANISASI WIRAUSAHA
Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lin
gkup atau cakupan usaha yang akan dimasuki. Se
makin besar lingkup usaha, semakin kompleks org
anisasinya. Sebaliknya semakin kecil lingkup usah
a, maka semakin sederhana organisasinya. Pada li
ngkup atau skala usaha kecil, organisasi usaha pa
da umumnya dikelola sendiri. Pengusaha kecil pad
a umumnya berperan sebagai small business owne
r manager atau small business operator.
65
Meskipun pengusaha usaha kecil identik dengan "o
wner business manager", jika skala dan lingkup usa
hanya semakin besar, maka pengelolaannya tidak b
isa dikerjakan sendiri akan tetapi harus melibatkan o
rang lain.
Bagian-bagian kegiatan bisnis tertentu seperti bagia
n penjualan, bagian pembelian, bagian pengadminis
trasian, dan bagian keuangan masing-masing mem
erlukan tenaga tersendiri dan perlu bantuan orang la
in.
66
FUNGSI KEWIRAUSAHAAN
DAN FUNGSI MANAJEMEN
Dilihat dari fungsi kewirausahaan dan fungsi manaj
emen, dalam perusahaan kecil fungsi manajemen r
elatif tidak begitu besar, sedangkan fungsi kewirau
sahaan sangat besar perannya karena dasarnya a
dalah kreativitas dan keinovasian.
Sebaliknya, dalam perusahaan besar fungsi kewira
usahaan relatif tidak begitu besar, sedangkan fung
si manajemen sangat besar, karena dasarnya adal
ah fungsi-fungsi manajemen.
67
TANTANGAN SUMBERDAYA
KEWIRAUSAHAAN
Tantangan persaingan
global
Tantangan Tantangan
Pertumbuhan penduduk Pengangguran
Tantangan Tantangan
Etika Kemajuan Teknologi
69
PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA
Studi kelayakan usaha
ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisni
s dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan se
cara kontinyu.
Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep da
sar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemil
ihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat e
konomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini, p
ertimbangan-pertimbangan ekonomis dan teknis sangat
penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegi
atan usaha.
70
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis antara lain :
Untuk merintis usaha baru, misalnya untuk membuka to
ko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, me
mbuka usaha dagang, dan lain sebagainya.
Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misal
nya untuk menambah kapasitas pabrik, untuk memperlua
s skala usaha, untuk mengganti peralatan/mesin, untuk m
enambah mesin baru, untuk memperluas cakupan usaha,
dan sebagainya.
Untuk memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang
paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang,
pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi proyek A atau p
royek B, dan lain sebagainya
71
Pihak-pihak yang memerlukan berkepentingan d
engan studi kelayakan usaha, di antaranya :
73
INTENSITAS STUDI KELAYAKAN
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas (
kedalaman) dalam studi kelayakan antara lain :
1. Besarnya modal yang di investasikan
Umumnya semain besar jumlah modal ditanam
74
3. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi
investasi bisnis
Semakin banyak faktor-fakor yang mempengaru
hi implementasi proyek investasi maka semakin
berhati-hati melaksanakan studi kelayakan.
Jadi semakin besar modal yang di investasikan,
semakin tinggi ketidakpastian dan semakin komp
les faktor-fakor yang mempengaruhi maka sema
kin mendalah studi kelayakan dilakukan
75
PROSES STUDI KELAYAKAN BISNIS
76
PROSES STUDI KEL GAGASAN USAHA
AYAKAN BISNIS
TUJUAN
(Visi dan Misi)
ANALISIS/EVALUASI
1. PASAR
2. PRODUKSI/OPERASI
3. MANAJEMEN
4. KEUANGAN
5. ASPEK-ASPEK LAIN
KEPUTUSAN
77
TAHAP PENEMUAN IDE ATAU PERU
MUSAN GAGASAN
Tahap penemuan ide ialah tahap dimana
wirausaha memiliki ide untuk merintis us
aha baru atau mengembangkan usaha y
ang sudah ada. Ide tersebut kemudian di
rumuskan dan diidentifikasi.
78
TAHAP MEMFORMULASIKAN TUJUAN
Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan mis
i bisnis. Apa visi dan misi bisnis yang hendak di
emban, setelah jenis bisnis tersebut diidentifika
si?
Apakah visi dan misi bisnis yang akan dikemba
ngkan tersebut benar-benar dapat menjadi ken
yataan atau tidak. Semuanya dirumuskan dala
m bentuk tujuan.
79
TAHAPAN ANALISIS
Tahap ini adalah tahap pengkajian ide bisnis,
apakah ide bisnis anda akan dapat mencapai
tujuan atau tidak.
Aspek-aspek yang harus dikaji dan dicermati
adalah :
Aspek Pasar, (mencakup produk yang akan di pasar
kan, peluang pasar, permintaan dan penawaran, seg
mentasi pasar, pasar sasaran, ukuran pasar, perkem
bangan pasar, struktur pasar dan strategi bersaing).
80
Aspek Teknik Produksi / Operasi, (lokasi, bangu
nan gedung, mesin dan peralatan, bahan baku dan
bahan penolong, tenaga kerja, metode produksi, lo
kasi dan lay-out pabrik, atau tempat usaha).
Aspek Manajemen / Pengelolaan, (organisasi, as
pek pengelolaan, aspek tenaga kerja, aspek kepe
milikan, aspek yuridis, aspek lingkungan, dan seba
gainya. Aspek yuridis dan lingkungan perlu menjad
i bahan analisis sebab perusahaan harus mendap
at pengakuan dari berbagai pihak dan harus ramah
lingkungan).
81
Aspek Finansial / Keuangan, (sumber dana,
penggunaan dana, proyeksi biaya, proyeksi pe
ndapatan, proyeksi keuntungan dan proyeksi a
liran kas).
Aspek lain-lain yang relevan, antara lain sep
erti :
Aspek Ekonomi
Aspek Keamanan
Aspek Sosial Budaya
Aspek Amdal, dll
82
TAHAP KEPUTUSAN
Langkah yang terakhir adalah tahapan m
engambil keputusan. Apakah bisnis layak
dilaksanakan atau tidak.
Karena menyangkut keperluan investasi y
ang mengandung risiko, maka keputusan
bisnis biasanya berdasarkan beberapa kri
teria investasi, seperti Pay Back Period (P
BP), Net Present Value (NPV), Internal R
ate of Return.
83
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS
a. Analisis Aspek Pemasaran
Kebutuhan dan Keinginan Konsumen,
Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan dan diingin
kan konsumen? Berapa banyak yang mereka butuhkan?
Bagaimana daya beli mereka? Kapan mereka membutuh
kan?
Segmentasi Pasar.
Pelanggan dikelompokan dan diidentifikasi, misalnya ber
dasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya dan de
mografis.
Target.
Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang da
pat diraih.
84
Nilai Tambah.
Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan ja
sa pada setiap rantai pemasaran mulai dari pemasok, ag
en, sampai pada konsumen akhir. Nilai tambah barang d
an jasa biasanya diukur dengan harga.
Masa Hidup Produk.
Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa ber
tahan lama atau tidak. Apakah ukuran lama masa produk
lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan lab
a sampai modal kembali atau tidak?
85
Struktur Pasar
Harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan di
pasarkan termasuk pasar persaingan tidak sempurna s
eperti pasar monopoli, oligopoli, dan dan monopolistic
competation ataukah termasuk pasar persaingan semp
urna.
Persaingan dan Strategi Pesaing.
Harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi atau
rendah. Jika tinggi bahkan ketat berarti peluang pasar r
endah.
Ukuran Pasar.
Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. J
ika volume penjualan tinggi berarti pasar potensial.
86
Pertumbuhan Pasar.
Dapat dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan.
Jika pertumbuhan pasar tinggi (misalnya > 20 %), ber
arti potensi pasar tinggi.
Laba Kotor.
Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau renda
h? Jika profit margin kotor > 20 % berarti pasar poten
sial.
Pangsa Pasar
Dapat dianalisis dari selisih antara jumlah barang dan
jasa yang diminta dengan jumlah barang dan jasa yan
g ditawarkan.
87
b. Analisis Aspek Produksi / Operasi
Lokasi Operasi.
Hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan pali
ng efisien baik bagi perusahaan itu sendiri maupun ba
gi pelanggannya. Misalnya dekat ke pemasok, dekat k
e konsumen, dekat ke alat transport atau di antara keti
ganya.
Volume Operasi.
Harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi perr
nintaan, sehingga tidak teradi kelebihan dan kekurang
an kapasitas, Volume operasi yang berkelebihan akan
menimbulkan permasalahan baru dalam penyimpanan
.
88
Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembang
an teknologi masa kini dan yang akan datang, serta ha
rus disesuaikan dengan luas produksi supaya tidak terj
adi kelebihan kapasitas
Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya y
ang diperlukan harus cukup tersedia. Persediaan terse
but harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga persedi
aan tersebut efisien.
89
Tenaga Kerja.
Jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan de
ngan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan unt
uk menyelesaikan pekerjaan itu, supaya lebih tepat, le
bih cepat, dan lebih hemat (efisien).
Lay-out.
Lay-out adalah tata ruang atau tata letak berbagai fasili
tas operasi. Lay-out harus tepat dan prosesnya praktis
sehingga efisien.
90
c. Analisis Aspek Manajemen
Kepemilikan.
Apakah unit bisnis yang akan didirikan milik pribadi (p
erseorangan) atau milik bersama (persekutuan seperti
CV, PT, dan bentuk badan usaha lainnya). Apa saja k
euntungan dan kerugian dari unit bisnis yang kita pilih
tersebut? Hendaknya dipilih yang tidak berisiko terlalu
tinggi dan menguntungkan.
Organisasi.
organisasi apa yang diperlukan? Apakah organisasi lin
i, organisasi staf, lini dan staf atau bentuk lainnya. Ten
tukan jenis yang paling tepat dan efisien.
91
Tim Manajemen.
Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan or
ang lain secara profesional. Tergantung pada skala us
aha dan kemampuan yang dimiliki wirausaha.
Karyawan
Karyawan harus disesuaikan dengan jumlah, kualifika
si dan kualitas yang diperlukan.
92
d. Analisis Aspek Keuangan
Kebutuhan Dana.
kebutuhan dana untuk operasional perusahaan, misalny
a berapa besarnya dana untuk aktiva tetap, untuk modal
kerja dan pembiayaan awal
Sumber Dana.
Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sum
ber dana internal (misalnya modal yang disetor, laba ya
ng ditahan, penyusutan) dan modal eksternal (misalnya
saham-saham, obligasi, dan pinjaman).
93
Proyeksi Neraca.
Sangat penting untuk mengetahui posisi harta dan keka
yaan serta untuk mengetahui kondisi keuangan lainnya.
Misalnya posisi aktiva lancar, aktiva tetap, pasiva lanca
r, kewajiban jangka panjang dan kekayaan bersih.
Proyeksi Rugi & Laba.
Proyeksi rugi & laba dari tahun ke tahun menggambark
an perkiraan laba atau rugi di masa yang akan datang.
Komponen rugi & laba meliputi proyeksi penjualan, proy
eksi biaya, dan proyeksi rugi /laba bersih.
94
Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow).
Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan un
tuk melaksanakan kewajiban-kewajiban keuangannya.
Ada tiga jenis aliran kas, yaitu :
95
KRITERIA INVESTASI
Untuk mengetahui layak tidaknya suatu invest
asi yang dilakukan dan menguntungkan secar
a ekonomis, dipergunakan empat kriteria yaitu
metode Payback Periode, Net Present Value, I
nternal Rate of Return dan Probability Index.
96
PAYBACK PERIODE (PBP)
Payback Periode adalah suatu periode yang diperluka
n untuk menutup kembali pengeluaran investasi.
Payback Periode sangat penting untuk menghitung ja
ngka waktu pengembalian investasi. Semakin cepat p
ayback periodenya maka semakin baik bisnis tersebut
Jika Payback Period lebih pendek waktunya daripada
maximum Payback Period, maka usulan investasi dap
at diterima. .
97
NET PRESENT VALUE (NPV)
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan-peneri
maan kas bersih (operasional maupun terminal cas
h flow) dimasa yang akan datang.
Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih dimasa yang akan datang lebih besar dari pa
da nilai sekarang investasi maka proyek dinyatakan
menguntungkan sehinga diterima, sedangkan apabi
la lebih kecil (NPV negatif) proyek ditolak karena tid
ak menguntungkan.
98
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menya
makan nilai sekarang investasi dengan nilai sekar
ang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa-m
asa yang mendatang.
Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari pada ting
at bunga relevan (tingat keuntungan yang disyarat
kan) maka investasi dikatakan menguntungkan, k
alau lebih kecil dikatakan merugikan.
99
PROBABILITY INDEXS (PI)
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai s
ekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dima
sa yang akan datang dengan nilai sekarang invest
asi.
Kalau profitability index lebih besar dari 1 maka pr
oyek dikatakan menguntungkan, kalau dibawah 1
merugikan.
100
PENYUSUNAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Setelah menganalisis berbagai aspek bisnis dengan secermat mungkin dan secara ekonom
is dinyatakan layak maka langkah selanjutnya menyusun laporan studi kelayakan. Sistemati
ka laporan studi kelayakan pada umumnya berisikan sebagai berikut :
RINGKASAN PROYEK
BAB I. PENDAHULUAN
101
BAB III. PROYEK YANG DIUSULKAN
(Untuk proyek bisnis baru)
3.1. Proyek yang Diusulkan
a. Sifat investasi (baru/perluasan)
b. Jenis Produk (produk utama dan sampingan)
3.2. Aspek Teknis
a. Sifat Proyek
b. Jenis dan jumlah Produksi
c. Lokasi
d. Bangunan
e. Mesin dan Peralatan
f. Lay out Proses
g. Proses Produksi
h. Kapasitas Produksi
i. Bahan Baku dan Bahan Penolong
j. Tenaga Kerja.
102
3.3. Aspek Pemasaran
a. Peluang Pasar
b. Daerah Pemasaran (Market Segmenting)
c. Pasar Sasaran (Market Targeting)
d. Volume dan Harga Penjualan
e. Masa Hidup Produk
f. Struktur Pasar
g. Persaingan dan Strategi Bersaing
h. Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya
i. Pangsa Pasar
j. Gross Profit Margin
3.4. Aspek Manajemen
a. Kepemilikan
b. Struktur Organisasi
c. Tim Manajemen
d. Tenaga Kerja/Karyawan
103
3.5. Aspek Keuangan
a. Kebutuhan Dana
b. Sumber Dana
c. Prediksi Pendapatan
d. Prediksi Biaya
e. Prediksi Rugi Laba
f. Kriteria Investasi
BAB IV KESIMPULAN
LAMPIRAN
104
KIAT MELIHAT DAN MEMBERDAYAK
AN PELUANG BISNIS
105
Daging Kambing Lebih Enak
Dari Ikan Lele Tapi Lebih En
ak Daging Kambing Yang Di
Rebus
106
PELUANG
Disekitar kita terdapat banyak sekali pelua
ng.
Bagi seseorang yang mempunyai kepekaa
n, kreatifitas, inovasi, serta keberanian dala
m mengambil resiko, setiap aspek kehidup
an menimbulkan peluang.
107
MUNCULNYA PELUANG
Peluang muncul karena :
1. Masalah-masalah
2. Kebutuhan-kebutuhan
3. Keinginan-keinginan
4. Karena diciptakan
108
1. PELUANG MUNCUL DARI MASALAH
Sebagian orang menganggap bahwa “masal
ah” adalah sesuatu yang :
menyusahkan,
merugikan,
Menyengsarakan
Memusingkan
dan lain sebagainya
109
Sementara sebagian kecil orang yang berfik
ir lebih jernih dapat melihat bahwa di setiap
masalah pasti ada penyelesaian.
Bahkan jika kita mau hidup lebih baik, maka
akan selalu berhadapan dengan lebih bany
ak lagi masalah.
Masalah adalah kehidupan maka semakin b
anyak masalah yang diselesaikan “hidup me
njadi lebih hidup”
110
Masalah dan Peluang
masalah-masalah yang muncul dalam kehid
upan justru memberikan atau melahirkan ba
nyak peluang usaha.
Sebab semua masalah memerlukan solusi, a
111
2. PELUANG MUNCUL DARI
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN
Dalam kehidupan setiap manusia wajib memenu
hi kebutuhan-kebutuhan hidup, baik kebutuhan d
asar maupun pengembangannya.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut antara lain :
Sandang
Pangan
Papan (Perumahan)
Pendidikan
Kesehatan
dsb
112
Semua kebutuhan diatas memunculkan perminta
an dan penawaran, maka melahirkan peluang-pel
uang untuk memenuhi permintaan.
113
3. PELUANG MUNCUL DARI
KEINGINAN - KEINGINAN
Manusia mempunyai keinginan tidak terba
tas, baik pada jenis maupun jumlahnya.
Karena itu peluang yang muncul dari kein
ginan-keinginan manusia juga tak terbata
s banyaknya.
Jadi pada dasarnya peluang untuk memb
uka usaha sangat terbuka lebar.
114
4. PELUANG MUNCUL KARENA DICIPTAK
AN
Peluang muncul, bukan saja karena timbulnya mas
alah, kebutuhan dan keinginan baru, tetapi juga bis
a muncul karena diciptakan.
Seorang wirausahawan dicirikan dengan banyakny
a pemikiran-pemikiran baru dan mencoba untuk me
ngimplementasikan hasil pemikirannya, sehingga bi
sa menciptakan nilai tambah dari setiap produk dan
jasa yang dihasilkan.
Jadi dalam proses penciptaan kreasi dan inovasi ba
ru tersebut dapat menciptakan peluang-peluang us
aha baru.
115
PEMBERDAYAAN PELUANG
Masalahnya dalam pemberdayaaan pelua
ng, :
1. Orang bodoh menyia-nyiakan peluang,
2. Orang pintar menunggu peluang,
3. Orang bijak mencari peluang
4. Orang yang pintar dan bijak akan mencipt
akan peluang.
116
KEBERUNTUNGAN
(Peter F. Drucker)
117
Napoleon pernah berkata : “ Jangan beri ka
mi jendral-jendral yang brillian, tapi beri kami
jendral-jendral yang memiliki keberuntungan”
.
Ini artinya, untuk mendapatkan kemenangan
yang dibutuhkan adalah para jendral yang m
ampu mempertemukan antara kesiapan den
gan peluang sehingga menjadi keberuntung
an.
118
Kunci untuk mendapatkan beberuntungan :
119
PERSIAPAN-PERSIAPAN UNTUK MENAN
GKAP PELUANG
1. Menumbuhkan jiwa wirausaha
2. Menentukan ide bisnis yang anda minati
3. Melakukan studi kelayakan
4. Keberanian mengambil resiko
5. Bersedia me-manage usaha
6. Memiliki kecerdasan finansial
120
BERTINDAK MENANGKAP PELUANG
Anda semua telah diberi dua anugerah yang luar biasa yait
u pikiran anda dan waktu anda. Terserah pada anda untu
k melakukan apa yang anda senangi dengan keduanya.
Anda dan masa depan anak-anak anda akan ditentukan ole
h pilihan yang anda buat sekarang, bukan besok. Karena it
u bertindaklah untuk menangkap peluang, mulai dari diri s
endiri, dari sekarang dan dari yang terkecil.
Semoga anda bahagia dengan anugerah yang menakjubka
n yang kita rasakan dalam kehidupan ini, amien…...
121
MANAJEMEN RESIKO
122
PENDAHULUAN
Kebanyakan orang ingin mengelakkan resiko
, karena ingin selalu aman dan hidup tentra
m, maka memang kebanyakan orang takut
menanggung resiko.
Namun semua tahap kehidupan kita mengan
dung resiko. Kemanapun kita lari dari resiko,
maka disitupun kita akan menemukan resiko
yang lainnya. Karena resiko merupakan bagi
an tidak terpisahkan dari hidup kita.
123
Berbagai definisi dapat diberikan kepada ka
ta resiko itu, namun secara sederhana resik
o artinya kemungkinan akan terjadinya akib
at buruk atau akibat yang merugikan, sepert
i kehilangan, cedera, kebakaran dan sebag
ainya.
Tidak ada metode apapun yang bisa menja
min seratus persen bahwa akibat buruk itu d
apat terhindarkan, kecuali kalau kegiatan ya
ng mengandung resiko itu tidak dilakukan.
124
Agar resiko tidak menghalangi kegiatan pe
rusahaan, maka seharusnyalah resiko ters
ebut di-manage dengan sebaik-baiknya!
125
Tugas Manajemen Resiko
Mengidentifikasi resiko-resiko yang dihadapi,
Mengukur atau menentukan besarnya resiko
Mencarikan jalan keluar untuk menghadapi a
tau menangani resiko itu.
Ini berarti orang harus menyusun strategi un
tuk memperkecil ataupun mengendalikan re
siko tersebut.
126
Pertanyaan yang harus dicari jawabannya oleh
manager resiko adalah :
Resiko apa yang saja yang dihadapi oleh pe
rusahaan?
Bagaimana dampak resiko terhadap kehidu
pan bisnis perusahaannya?
Resiko mana yang harus dihadapi sendiri, d
an resiko mana yang harus dipindahkan ke
perusahaan asuransi?
Metode mana yang cocok dan efisien untuk
menghadapinya?
127
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO DENGAN F
UNGSI-FUNGSI LAIN DALAM PERUSAHAAN
Manajemen resiko berkaitan erat dengan fun
gsi perusahaan lainnya, yaitu dengan fungsi
accounting, keuangan, marketing, produksi,
personalia, engineering dan maintenance. K
arena bagian-bagian itu yang menciptakan re
siko.
128
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI ACCOUNTING
Bagian accounting menjalankan kegiatan ma
najemen resiko yang penting yaitu :
Mengurangi kesempatan pegawai melakukan pe
nggelapan dengan jalan melakukan intenal audit
dan internal controll
Melalui rekening asset bagian accounting mengi
dentifikasi dan mengukur kerugian terhadap hart
a
Melalui penilaian rekening seperti rekening piuta
ng
129
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI KEUANGAN
Bagian keuangan melakukan banyak peneta
pan yang mempengaruhi manajemen resiko.
Manajer resiko biasanya dibwah direktur keuanga
n
Bagian keuangan menganalisis pengaruh turunny
a profit dan cash flow, sehingga menghalangi pen
capaian tujuan
Membantu dalam menetapkan pembelian barang
/peralatan
130
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI MARKETING
Kegiatan marketing dapat menciptakan resi
ko terutama resiko tanggung gugat.
Misalnya perusahaan bisa dituntut oleh piha
k luar berkenaan dengan penggunaan pack
aging yang tidak memenuhi syarat, sehingg
a dapat membahayakan konsumen.
131
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI PERSONALIA
Karena bagian personalia bertanggng jawab
untuk seleksi latihan personil, maka bagian
personalia juga bertanggung jawab dalam
mengawasi jabatan yang mengandung resik
o, misalnya kecelakaan dan penyakit
Dalam banyak kasus bagian personalia me
mpunyai tanggung jawab langsung untuk ke
selamatan dan hygiene industri
132
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI PRODUKSI
Kegiatan produksi banyak menciptakan resi
ko. Dalam mendesain dan membuat produk
atau memberikan service kepada konsumen
juga dapat menimbulkan kerusakan dan kec
elakaan kepada pemakai atau konsumenny
a.
Karena itu bagian produksi harus mengident
ifikasi dan mengevaluasi bahaya-bahaya ya
ng terkait dengan manajemen resiko
133
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI ENGINEERING & MAINTENANCE
Bagian ini bertanggung jawab untuk mende
sain pabrik, maintenance dan melaksanaka
n fungsi perawatan gedung, pabrik dan pera
latan yang semuanya sangat vital untuk me
ncegah, mengurangi frekuensi dan keparah
an kerugian.
134
KONSEP RESIKO
Manajemen resiko merupakan suatu usaha
untuk menganalisis serta mengendalikan res
iko dalam setiap kegiatan perusahaan denga
n tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efi
siensi yang lebih tinggi. Karena itu perlu terle
bih dahulu dipahami tentang konsep-konsep
yang dapat meberikan makna, cakupan yan
g luas dalam rangka memahami proses man
ajemen resiko itu.
135
Beberapa Definisi Resiko
Resiko adalah kans kerugian (Risk is the ch
ance of loss)
Risk adalah kemungkinan kerugian (Risk is
the possibility of loss)
Resiko adalah ketidakpastian (Risk is uncer
tainty)
Resiko merupakan penyebaran hasil aktual
dari hasil yang diharapkan (risk is the disper
sion of actual from expected result)
136
Sebab Sebab Timbulnya Resiko
Jarak waktu memulai perencanaan atas kegiatan sa
mpai kegiatan itu berakhir. Makin panjang jarak wat
u makin besar ketidakpastian
Keterbatasan tersediaanya informasi yang diperluka
n
Ketebatasan pengetahuan/ketrampilan/teknik meng
ambil keputusan
137
MENGIDENTIFIKASI RESIKO
Pengidentifikasian resiko itu merupakan proses penga
nalisisan untuk menemukan secara sistematis dan ber
kesinambungan resiko (kerugian potensial) yang men
antang perusahaan. Untuk itu diperlukan :
Suatu checklist dari semua kerugian potensial yan
g mungkin bisa terjadi pada umumnya pada setiap
perusahaan
Untuk menggunakan checklist itu diperlukan suatu
pendekatan yang sistematik untuk menentukan ma
na dari kerugian potensial yang tercantun dalam c
hecklist itu yang dihadapi oleh perusahaan yang s
edang dianalisis.
138
Klasifikasi Kerugian
Kerugian hak milik (Property Losses)
Kewajiban mengganti kerugian orang la
in (Liability Losses)
Kerugian personalia (Personnel Losses
)
139
Kerugian hak milik (Property Losses)
1. Kerugian langsung yang dihubungkan untuk men
gganti atau reparasi atau kehilangan harta.
2. Kerugian tidak langsung, seperti keharusan untu
k menghancurkan sisa gedng yang rusak akibat
kerugian langsung
3. Kerugian pendapatan (net income), seperti peng
hentian kegiatan sementara yang disebabkan ole
h suatu kerugian dimana tidak boleh ditempatiny
a ruangan kerja
140
Kewajiban mengganti kerugian orang lain
(Liability Losses)
Adalah kewajiban untuk mengganti kerugian oran
g lain karena rusaknya hak milik orang lain atau t
erlukanya orang lain.
141
Kerugian personalia (Personnel Losses)
Kerugian bagi perusahaan karena kematian, cac
at atau mengundurkan dirinya pegawai, langgan
an atau pemilik.
Kerugian bagi keluarga pegawai yang disebabka
n oleh kematian, cacat atau pemberhentian
142
Metode yang dianjurkan dalam menggunakan C
hecklist
1. Questionare analisis resiko (Risk analysis question
naire)
2. Metode laporan keuangan (Financial statement met
hode)
3. Metode peta-aliran (flow chart)
4. Inspeksi langsung pada objek
5. Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian per
usahaan
6. Catatan statistik dari kerugian masa lalu
7. Analsis lingkungan
143
PENGUKURAN RESIKO
Sesudah manajer resiko mengidentifikasika
n berbagai jenis resiko yang dihadapi perus
ahaan, maka selanjutnya resiko itu harus di
ukur. Perlunya diukur adalah :
• Untuk menentukan relatif pentingnya
• Untuk memperoleh informasi yang akan men
olong untuk menetapkan kombinasi peralata
n manajemen resiko yang cocok untuk mena
nganinya.
144
Dimensi yang harus diukur
Informasi yang diperlukan berkenaan denga
n dua dimensi resiko yang perlu diukur yaitu
:
1. Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan t
erjadi
2. Keparahan dari kerugian tersebut
145
Paling sedikit untuk masing-masing dimensi it
u, yang ingin diketahui ialah :
Rata-rata nilainya dalam periode anggaran
Variasi nilai itu, dari satu periode anggaran ke peri
ode anggaran sebelum dan berikutnya
Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian itu jik
a seandainya kerugian itu ditanggung sendiri, haru
s dimasukkan dalam analisis, jadi tidak hanya nilai
nya dalam rupiah saja.
146
PENGENDALIAN RESIKO
Seorang manajer resiko mengidentifikasikan
dan mengukur resiko yang dihadapi perusah
aannya, maka ia harus memutuskan bagaim
ana menangani resiko tersebut. Ada dua pe
ndekatan dasar yaitu :
Pengendalian resiko (Risk controll)
Pembiayaan resiko (Risk financing)
147
Pengendalian Resiko (Risk Controll)
Dijalankan dengan metode berikut :
1. Menghindari resiko
2. Mengendalian resiko
3. Pemisahan
4. Pemindahan resiko
5. Kombinasi atau pooling
148
Pembiayaan Resiko (Risk Financing)
Meliputi :
1. Pemindahan resiko melalui pembelian asur
ansi
2. Menanggung resiko (retention)
149
Menghindari Resiko
Salah satu cara mengendalikan resiko murni
adalah menghindari harta, orang atau kegiat
an-kegiatan karena selalu mengandung resi
ko, dengan jalan :
Menolak memiliki, menerima atau melaksana
kan kegiatan itu walaupun hanya untuk seme
ntara
Menyerahan kembali resiko yang terlanjur dite
rima, atau segera menghentikan kegiatan beg
itu kemudian diketahui mengandung resiko
150
Penghindaran resiko dikatakan berhasil jika ti
dak terjadi kerugian yang disebabkan resiko y
ang ingin dihindarkan itu.
Sesungguhnya metode ini tidak dapat diimple
mentasikan sebagaimana mestinya jika terny
ata larangan-larangan yang telah diintruksika
n itu ternyata dilanggar walau kebetulan tidak
terjadi kerugian
151
Pengendalian Kerugian (Loss Controll)
Implementasi dari kegiatan pengendalian k
erugian yaitu dengan :
1. Merendahkan kans (chance) untuk terjadin
ya kerugian
2. Mengurangi keparahan jika kerugian itu me
mang terjadi
152
Kedua tindakan itu dapat diklasifikasikan dala
m berbagai cara :
Tindakan pencegahan kerugian atau tindakan pen
gurangan kerugian
Menurut sebab kejadian yang dapat dikontroll
Menurut lokasi dari kondisi-kondisi yang akan di k
ontrol
Menurut timing-nya
153
Pemisahan Resiko
Yang dimaksud pemisahan disini ialah menyebar
kan harta yang menghadapi resiko yang sama,
menggantikan penempatan dalam suatu lokasi
Misalnya jika banyak mempunyai truck, maka tin
dakan pemisahan dilakukan dengan menempatk
annya dalam beberapa pool yang berlainan, pen
empatan barang persediaan tidak dalam satu gu
dang saja, tetapi dipisahkan dalam dua atau lebi
h.
154
Pemindahan Resiko
Harta milik atau kegiatan yang menghadapi r
esiko dapat dipindahkan kepada pihak lain,
baik dinyatakan dengan tegas maupun deng
an berbagai transaksi atau kontrak
155
Kombinasi atau Pooling
Merupakan suatu metode pengendalian resiko
yang dilakukan dengan cara melakukan tindak
an kombinasi dari metode-metode yang ada, b
aik itu penghindaran resiko, pengendalian resik
o, pemisahan resiko maupun pemindahan resik
o. Dengan tujuan untuk meminimalkan dampak
resiko yang mungkin terjadi.
156
KECERDASAN FINANSIAL
157
DEFINISI KAYA
158
Tahukah anda bahwa :
59% orang Amerika pada usia 65 tahun miskin.
97% orang Indonesia pada usia 65 tahun miskin.
Kenapa demikian? Karena di masa produktif mereka ti
dak menabung untuk hari tua.
1% orang di dunia menguasai 50% dari semua uang b
eredar. 5% orang di dunia menguasai 90% semua uan
g beredar.
Berarti :
.
159
RE DEFINISI KEKAYAAN
Kaya tidak sama dengan jumlah harta benda ya
ng di miliki
Kaya tidak sama dengan kemewahan
Kaya tidak berarti mendapat banyak warisan har
ta benda tetapi …
kaya adalah seberapa lama asset anda (baik tan
ggible maupun intanggible) dapat memenuhi se
mua kebutuhan dan keinginan sesuai dengan g
aya hidup anda.
160
Misal:
A memiliki kekayaan 1 milyard, dan
B memiliki kekayaan 100 juta,
bila A mengkonsumsi 20 juta perbulan dan B ha
nya mengkonsumsi 1 juta perbulan, maka A lebih
miskin dari B karena kekayaan A akan habis 50 b
ulan dan kekayaan B baru habis 100 bulan kemu
dian.
161
BAGAIMANA STRATEGI MENJADI
KAYA
HUKUM PARKINSON:
Hukum ini dikembangkan oleh penulis inggris CN Parkinso
n yang berbunyi bahwa berapapun jumlah uang yang diper
oleh seseorang mereka cenderung lebih banyak menghabi
skan dari pada menabungnya. Dengan kata lain semakin b
esar penghasilan akan diikuti dengan semakin besar peng
eluaran.
Oleh karena itu bagi anda yang memiliki kecerdasan finans
ial harus terhindar dari hukum Parkinson ini.
162
BANGKITKAN KESADARAN bahwa ”ANDA BISA KA
YA”
163
MENGONTROL PIKIRAN UNTUK MENJADI KA
YA
164
MENGHINDARI BERPIKIR MISKIN
Kekurangan
Kelangkaan
Ketidakmampuan
Kebodohan
166
BERINVESTASILAH & RAIH KEKAYAAN
167
LIMA HUKUM TENTANG UANG
George S. Clason
168
Uang aman dalam lindungan pemiliknya yang bijak, y
ang menginvestasikannya berdasarkan nasihat orang
-orang yang terbukti ahli dalam pengelolaannya.
Uang akan lari dari orang yang menginvestasikannya
dalam usaha atau tujuan yang tidak diketahui dengan
baik, atau tidak dianjurkan oleh orang-orang yang ahli
dalam pengelolaannya.
169
Uang akan lari dari orang-orang yang memaksakanny
a untuk memberi penghasilan yang mustahil, atau yang
mengikuti bujukan mulut manis para penipu maupun pe
mimpi di siang bolong, atau yang tidak berpengalaman
dan muluk-muluk dalam berinvestasi.
Ctt: Emas diganti dengan uang.
170
UANG BEKERJA UNTUK ANDA
171
MENGELOLA UANG
172
SIAPAKAH ORANG KAYA ITU ?
173
CIPTAKAN PEMBIMBING
174
Jadi kaya atau miskin, sukses atau gagal adalah s
uatu pilihan dan komitmen pribadi. Bila anda ingin
kaya maka anada harus menciptakan kebiasaan-k
ebiasaan untuk menjadi kaya dengan penuh komit
men dan jangan sebaliknya.
175