Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam usahanya dengan mewujudkan gagasan inovatif dan kreatif dalam setiap barang yang diciptakannya. Ilmu Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yg mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Intinya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi juga sebagai kiat untuk bertahan hidup secara umum dalam jangka Panjang. A. Objek Studi Kewirausahaan Objek studi kewirausahaan adalah kemampuan, yaitu kemampuan merumuskan tujuan hidup, kemampuan memotivasi diri, kemampuan berinisiatif, kemampuan membentuk modal, kemampuan mengatur waktu, dan kemampuan membiasakan diri untuk belajar dari pengalamanSeperti yang dikemukakan oleh Seoparman Soemahamidjaja (1997: 14-15), bahwa objek studi kewirausahaan meliputi kemampuan seseorang dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. 2. Kemampuan memotivasi diri, untuk melahirkan kemauan yang besar. 3. Kemampuan berinisiatif dan berinovatif. 4. Kemampuan membentuk modal material, sosial, dan intelektual. 5. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri. 6. Kemampuan mental yang dilandasi agama. 7. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik ataupun menyakitkan. B. Hakekat Kewirausahaan Pada hakikatnya, kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk menciptakan peluang agar meraih sukses dalam berusaha atau hidup. Dari berbagai konsep dan pandangan yang dikemukakan tersebut, ada enam hakikat penting dari kewirausahaan, yaitu yang mencakup hal hal berikut: 1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yg diwujudkan dalam perilaku yg dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, danhasil bisnis. 2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yg baru dan berbeda. 3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha) 4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yg diperlukam untuk memulai suatu usaha dan perkembangan usaha. 5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yg baru, dan sesuatu yg berbeda yg bermanfaat memberikan nilai lebih. 6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dg jalan mengombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. C. Karakteristik dan Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan Ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai aspek kepribadian, seperti jiwa, sikap, watak, sikap, dan perilaku seseorang. Ciri-ciri kewirausahaan meliputi beberapa komponen penting yang dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut: 1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin, bertanggung jawab. 2. Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif. 3. Memiliki motif berprestasi, indikatornya berorientasi pada hasil dan wawasan ke depan. 4. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam bertindak. 5. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan, dan oleh karena itu menyukai tantangan. Nilai-nilai kewirausahaan dapat dilihat dari perangai, watak, jiwa, perilaku, dan ukuran baku. Penerapan masing masing nilai sangat bergantung pada fokus dan tujuan masing-masing wirausahawan. Dari beberapa nilai kewirausahaan tersebut, terdapat beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan, yaitu: 1. Percaya Diri Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. 2. Berorientasi Tugas dan Hasil Orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif. 3. Keberanian Mengambil Risiko Keberanian mengambil risiko tergantung pada: daya tarik setiap alternatif; persediaan untuk rugi; kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal. 4. Kepemimpinan Sifat-sifatnya: kepeloporan; keteladanan; tampil berbeda, mampu berpikir divergen dan konvergen. 5. Berorientasi ke Masa depan Memiliki perspektif, selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan keberhasilan dan berpandangan jauh ke depan. 6. Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi Nilai inovatif, kreatif dan fleksibel merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang. D. Kewirausahaan Dilihat dari Berbagai Konteks 1. Pandangan Ahli Ekonomi. Orang yang mengombinasikan faktor-faktor produksi untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. 2. Pandangan Ahli Manajemen. Seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis dan organisasi usaha baru. 3. Pandangan Pelaku Bisnis. Orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut. 4. Pandangan Psikolog. Orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain. 5. Pandangan Pemodal. Orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat. E. Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Pada saat ini, sudah banyak yang tertarik dan melirik profesi bisnis karena menjanjikan masa depan cerah. Berbagai tingkat pendidikan mulai mengarahkan pandangan ke dunia bisnis. Hal ini didorong oleh kondisi persaingan antar pencari kerja yang mulai ketat dan lowongan kerja yang terbatas. Baik dari semua tingkat usia dan sosial tidak malu untuk berbisnis. F. Motif Berprestasi Kewirausahaan Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi. Faktor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. David C. McClelland (1917) mengelompokkan kebutuhan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut: 1. Kebutuhan berprestasi, indikatornya dorongan untuk lebih unggul, dorongan untuk memperoleh seperangkat standar, dorongan untuk meraih keberhasilan. 2. Kebutuhan kekuasaan, indikatornya terdiri atas kebutuhan untuk memengaruhi orang lain. 3. Kebutuhan berafiliasi, indikatornya adanya hasrat untuk berteman, bersahabat, dan kebutuhan untuk berhubungan lebih dekat secara antarpersonal.
1.2 Sikap dan Keperilakuan Kewirausahaan
A. Prilaku Wirausahawan 1. Perilaku Seorang Wirausahawan a. Memiliki rasa percaya diri Percaya diri adalah kemampuan dalam menyakinkan diri pada kemampuan yang kita miliki atau kemampuan untuk mengembangkan penilaian positif baik untuk diri sendiri ataupun lingkungan sekitar b. Teguh pendiriannya Teguh pendirian adalah sikap mempercayai dan meyakini apa yang kita lakukan saat ini atau saat itu telah benar dilakukan. serta mempertahankan keyakinan sesuai dengan kebenaran yang ada c. Tidak tergantung pada orang lain Berusaha sendiri tanpa menghiraukan orang lain d. Berkepribadian yang baik Orang yang disebut memiliki kepribadian yang baik adalah mereka yang berkarakter kuat e. Optimis terhadap pekerjaannya bahwa pekerjaan yang dilakukannya dengan baik dan benar akan bisa menimbulkan inisiatif yang positif. Karena semua hal tersebut di bawah tanggung jawab kita f. Berorientasi pada tugas dan hasil Berorientasi tugas dan hasil yaitu sejauh mana seseorang memusatkan perhatian pada hasil bukannya teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu g. Optimis memandang masa depan Keyakinan dari lulusan baru dalam memperoleh suatu hasil yang dirasa baik serta mempunyai harapan yang positif ketika dihadapkan dengan suatu kesulitan di masa yang akan datang
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional