Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber dayasumber daya yang dibutuhkan untuk
mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki
kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber
daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki
sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam
rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan.
Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara
epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif
dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat
dalam menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata
tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang
berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta
inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.
Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para wirausahawan dalam
dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan
watak/ciri wirausahawan semata, karena sifat-sifat wirausahawan pun dimiliki oleh seorang yang bukan
wirausahawan. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun
pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980).
Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
(preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997) Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila
seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan
meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan
penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001).
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.
Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or
services)
Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and
services with fewer resources)
Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan
mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan
berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(Drucker, 1959)
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan
watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan
oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Gooffrey G. Meredith
(1996; 5-6) mengemungkakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :
No Ciri-Ciri Watak
1 Percaya diri Keyakinan, kemandirian, individualitas, dan optimisme.
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki
Berorientasikan tugas dan
2 ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka
hasil
bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada
3 Pengambil resiko
tantangan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang
4 Kepemimpinan
lain, suka terhadap kritik dan saran yang membangun.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta bisa
5 Keorisinilan
dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
Berorientasi ke masa Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang
6
depan berorientasi pada masa depan.
7 Jujur dan tekun Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja.
Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan delapan
karakteristik yang meliputi :
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa
depan yang lebih baik .
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan
nilai tambah
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.
Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-
setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena
sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk
terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan
merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tingggi karena
ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber
daya.
Definisi Kewirausahaan
Secara umum pengertian/definisi dari kewirausahaan adalah kemampuan risk manager (seorang
manajer resiko) dalam mengoptimalkan sumber-sumber yang ada, seperti materi,waktu, itelektual,
kreatifitas, dan usaha diri, untuk memberikan nilai padanya.
Kewirausahaan adalah kreatifitas yang menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai setelah sumber-
sumber yang ada sudah dioptimalkan. (Robert D.Hisrich)
Kewirausahaan juga merupakan proses mencapai peluang dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan. (Stephen Robins)
Definisi dari pak Salim Siagian tentang kewirausahaan yaitu semangat, kemampuan, dan prilaku yang
memberikan dampak positif pada keuntungan diri sendiri atau pelanggan/orang lain. Serta bisa
menciptakan dan menyediakan produk yang bermanfaat dengan cara kerja yang berani, kreatif, efektif
dan efisien.
Definisi kewirausahaan menurut Drs. Joko Untoro adalah keberanian dalam mengerjakan upaya-
upaya dalam memenuhi kebutuhan hidup seseorang. Ia memanfaatkan segala potensi untuk hasil yang
lebih baik bagi dirinya ataupun orang lain.
Dalam buku yang berjudul Entrepreneurial Finance (finansial kewirausahaan) yang ditulis
oleh J.Leach Ronald Melicher dijelaskan bahwasanya definisi dari kewirausahaan adalah suatu proses
dalam sebuah ide yang menjadikan kesempatan komersil dan memiliki nilai (harga) yang harus
dibayar.
Bapak Eddy Soeryanto Soegoto juga mengatakan bahwa sewirausahaan atau dalam bahasa inggrisnya
entrepreneurship adalah suatu usaha kreatif yang diciptakan berdasarkan inovasi dalam menghasilkan
sesuatu yang baru, dimana ia memiliki nilai, manfaat, dan lapangan kerja yang berguna bagi orang
lain.
1. Ia menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi orang lain, menyediakan peluang bagi
mereka, dan membantu agar mendapatkan penghasilan sendiri.
2. Menciptakan jaringan dalam berbisnis dan ia bisa menambah wawasan, dan menyerap
banyak keuntungan darinya.
3. meningkatkan kesejahteraan baik untuk pribadi atau orang lain dengan adanya
peluang-peluang usaha dan lapangan kerja yang sudah kita ciptakan.
4. memberikan efek penularan dan perkembangan jiwa berwirausaha kepada orang lain.
5. membantu pengusaha muda untuk mengembangkan kreatifitas dan berinovasi.
9 Jenis Kewirausahaan
ilustr: kabar28
Kewirausahaan adalah proses inovatif yang melibatkan beragam kegiatan dan beragam untuk
menyediakan hal-hal baru bagi masyarakat dan peradaban. Orientasinya membuatnya
berbeda dan karenanya.
Ini dapat diklasifikasikan sebagai kewirausahaan individu dan massal atau pribadi dan publik;
kewirausahaan.
1. Kewirausahaan Administratif
2. Kewirausahaan oportunistik
3. Kewirausahaan Akuisisi
4. Kewirausahaan Inkubatif
5. Kewirausahaan Imitatif
6. Kewirausahaan Swasta
7. Kewirausahaan Publik
8. Kewirausahaan Individual
9. Kewirausahaan Massal
Kewirausahaan Administratif
Kegiatan kewirausahaan di bawah kategori ini berpusat di sekitar teknik dan fungsi
administrasi. Ini memberikan opsi baru untuk menangani situasi yang ada atau masa depan
dengan cara yang lebih efektif yang memberikan keunggulan kompetitif.
Total Quality Management, desain ulang pekerjaan, teknik baru dalam melakukan sesuatu,
manajemen partisipatif atau manajemen dengan konsensus adalah beberapa contoh
kewirausahaan administratif yang meningkatkan efisiensi organisasi secara keseluruhan dan
yang mendorong perusahaan untuk berhasil dan berkelanjutan dalam lingkungan pasar yang
kompetitif.
Kewirausahaan Oportunistik
Ada pepatah "Lakukan! sementara setrika panas ". Ini adalah pameran terbaik dari
karakteristik kategori kewirausahaan ini.
Perubahan lingkungan selalu menawarkan peluang baru. Tetapi setiap orang tidak mampu
mengidentifikasi dan memanfaatkan kesempatan itu tepat waktu.
Ini memperoleh sesuatu yang baru dari nilai depan, lingkungan kompetitif atau mencapai
kapasitas teknis pesaing. Itu membuat kewirausahaan berkelanjutan dalam lingkungan yang
kompetitif.
Sumber-Sumber Pendanaan Usaha
Ada berbagai cara mencari sumber dana untuk usaha. Mulai dari koperasi simpan
pinjam sampai dengan rumah gadai. Selain itu kredit usaha yang ditawarkan oleh bank – bank
pun semakin hari kian menggoda.Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai sumber –
sumber dana yang bisa menyediakan modal untuk usaha, sebagai berikut:
1. Dana Pribadi
Berasal dari tabungan pribadi atau deposito, menjual barang – barang berharga dan sebagainya.
Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang paling murah karena tidak dikenakan
beban bunga. Kekurangannya ialah jumlah yang terbatas.
2. Dana dari sistem gadai
Dapet diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat berharga ke lembaga formal
maupun non-formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk mendapatkan dana ini relatif
sederhana, keterbatasannya ada pada jumlahnya yang biasanya terbatas dan juga jangka waktu
pinjaman yang relatif pendek.
3. Pinjaman kepada lembaga non-formal
Dana didapatkan dari pinjaman arisan keluarga atau kelompok pertemanan ataupun meminjam
dari rentenir. Caranya sederhana namun jangka waktu pinjaman juga relatif pendek.
4. Bermitra / berpartner
Mendapatkan pendanaan dengan mengundang investor untuk memodali usaha, atau pendanaan
dari lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga bisa diperoleh melalui usaha modal
ventura. Dana semacam ini tergolong murah karena tidak ada beban bunga dan kemungkinan
perusahaan tumbuh lebih cepat sangat besar. Kekurangannya adalah proses mendapatkannya
sangat lama sehingga tidak dapat diandalkan untuk keperluan dana yang sangat mendesak
5. Hibah
Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga yang mempunyai program pengembangan
kewirausahaan. Dana jenis ini tergolong sangat murah tetapi persaingan untuk memperolehnya
sangat ketat.
6. Pinjaman ke lembaga non-bank
Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan pinjam atau BPR, pinjaman ke
lembaga pembiayaan maupun leasing. Prosedurnya relatif lebih mudah dibandingkan dengan
dengan lembaga perbankan. Nilai pinjaman juga bisa dinegosiasikan demikian juga dengan
jangka waktu pinjamannya. Kekurangannya terkadang suku bunga yang ditawarkan lebih
tinggi. Bila ingin meminjam di koperasi, peminjam harus menjadi anggota terlebih dahulu.
7. Pinjaman ke bank
Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank. Kendala terbesar adalah pada prosedur
dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit. Pinjaman ini relatif aman karena
perjanjiannya jelas dan juga ada pengawasan dari pihak bank. Jumlah pinjaman relatif besar
bila dibandingkan dengan sumber pendanaan lainnya.
8. Pasar modal
Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal. Untuk kebutuhan
dana yang sangat besar maka pinjaman ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Namun
banyak syarat dan prosedur yang harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak
menerbitkan surat utang ke publik. Selain itu juga perusahaan wajib menampilkan laporan
keuangan setiap periode.
Selain itu terdapat pula jenis sumber dana berdasarkan waktunya, yakni:
a) Pembiayaan Jangka Pendek
Jenis pembiayaan ini digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari yang wajib
dikembalikan dalam waktu kurang dari satu tahun seperti dari sumber internal, factoring (anjak
piutang), trade credit, commercial paper, commercial banks, uang teman, uang keluarga, dan
lain sebagainya.
b) Pembiayaan Jangka Panjang
Adalah uang / dana yang didapat perusahaan untuk berbagai keperluan jangka panjang
perusahaan dari kreditor, investor, pemilik perusahaan, dll yang dananya dapat dikembalikan
dalam tempo waktu lebih dari setahun seperti dari laba ditahan (retained earnings), pembiayaan
dari utang (debt financing) dan equity financing (pembiayaan dari ekuitas).Mendanai
Perusahaan Mencapai keseimbangan keuangan dalam perusahaan anda Setiap perusahaan
membutuhkan uang – untuk modal investasi dan menyediakan modal kerja. Sebagian orang
mempunyai cukup uang yang ditanamkan untuk seluruh kebutuhan perusahaan; orang lain
tidak mempunyai uang sama sekali dan berharap dapat meminjam semuanya. Ada orang yang
tahu caranya untuk mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bank sangat hati-hati dan bersedia
meminjamkan uang sesedikit mungkin – dan berharap bunga yang menarik. Uang dari sumber
lain mempunyai biaya yang lain pula – sebagian mencerminkan risiko yang berbeda.
PROSES KEWIRAUSAHAAN
1. a) Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru
yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukanfranchising.
Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur
/ produksi atau jasa.
2. b) Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek
: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana
mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3. c) Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai
melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditind aklanjuti sesuai dengan kondisi
yang dihadapi
4. d) Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan
yang mungkin diambil.
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses kewirausahaan diawali dengan adanya
inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar
pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut
membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian
berkembangan menjadi wirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang
bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan
faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang.
Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi
lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34). Secara ringkas, model proses kewirausahaan
mencakup tahap-tahap berikut (Alma, 2007 : 10 – 12) :
1. proses inovasi
2. proses pemicu
3. proses pelaksanaan
4. proses pertumbuhan
1. mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah dilakukan
2. pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
3. SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
4. kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
5. organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
6. kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial (POAC)
7. Pemasaran : lokasi dan tempat usaha
. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang(x) pada huruf a, b, c, d atau e
pada lembar jawab yang telah disediakan!
2. Seorang wirausahawan dalam memutuskan sesuatu tidak boleh berubah-ubah, oleh karena itu harus memiliki
sikap . . . .
a. tegas d. Konsisten
b. fair e. Pantang menyerah
c. mercusuar
3. Kekutan enerjik dan memiliki daya tarik yang luar biasa sehingga diikuti oleh para pengikutnya disebut . . . .
a. jujur d. kharismatik
b. tegas e. mandiri
c. mercusuar
4. Di bawah ini yang termasuk dalam keuntungan wirausaha adalah . . . .
a. terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha
b. memperoleh pendapatan yang tidak pasti
c. tanggung jawabnya sangat besar
d. bekerja keras
e. resikonya sangat besar
5. Menurut Bygrave bahwa karakteristik seorang wirausaha harus mempunyai visi ke depan yang disebut . . . .
a. dream d. details
b. doers e. distribute
c. devotion
6. Seorang buruh pabrik dengan gaji pas -pasan bekerja dengan baik, tulus, dan semata-mata merupakan pengabdian.
Perilaku kerja buruh ini menunjukkan sikap . . . .
a. kerja ikhlas d. kerja keras
b. kerja cerdas e. kerja tuntas
c. mawas terhadap emosional
7. Dalam bekerja kita harus mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu untuk dapat menghasilkan
usaha sampai selesai adalah perilaku kerja . . .
a. ikhlas d. tuntas
b. keras e. cerdas
c. mawas
8. Seorang wirausaha harus mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi adalah contoh dan perilaku wirausaha
.. .
a. kerja mawas d. kerja ikhlas
b. kerja keras e. kerja cerdas
c. kerja tuntas
11. Kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang baru baik berupa gagasan kemampuan berusahamaupun
karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya disebut . . . .
a. motivasi d. motivatif
b. inovatif e. kreativitas
c. efektif
12. Cara pemberian latihan yang dilaksanakan dengan mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya disebut ...
.
a. on the job training
b. apprentice training
c. job training
d. the job training
e. training
13. Dalam mekukan kegiatan usaha seringkali mengalami kegagalan, hal ini disebabkan....
a. tidak memiliki tenaga sarjana
b. kurang teliti dan ketekunan
c. saingan banyak
d. modal pinjam dari bank
e. tidak memiliki tempat usaha
14. Karakteristik wirausahawan yang sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci yang dapat menghambat
kegiatan usahanya disebut....
a. doers d. details
b. devotion e. destiny
c. dream
15. Sikap menepati atau menaati peraturan yang sering terkait dengan faktor waktu disebut....
a. Apatis d. Pesimis
b. Disiplin e. Kreatif
c. Egoistis
20. Larangan yang pertama dalam menerapkan prinsif inovatif adalah …..
a. mengerjakan macam-macam pekerjaan
b. melakukan inovasi untuk masa depan
c. berlagak pintar
d. memulai dari pekerjaan yang besar
e. melakukan inovasi berdasarkan gagasan yang muluk-muluk.
23. Sikap wirausaha itu penting bagi siswa yang sedang menuntut ilmu terutama siswa SMK, yaitu untuk….
a. Ingin bergaul
b. Berorientasi maju
c. Agar terkenal di sekolah
d. Agar bias berjualan di sekolah
e. Mendapatkan penghasilan
24. Yang bukan salah satu penyebab gagalnya seorang pelaku bisnis dalam menjalankan usaha adalah……
a. Kurang modal
b. Manager tidak kompeten
c. Lokasi kurang strategis
d. Pemasaran kurang
e. Kemampuan leadership
25. Sikap yang selalu ingni maju dalam melakukan kegiatan usaha sehingga usaha yang dirintis dapat berhasilsesuai
dengan tujuan disebut…….
a. Sikap dan perilaku realistis
b. Sikap dan perilaku persuatif
c. Skap dan perilaku positif
d. Sikap dan perilaku prestatif
e. Sikap dan perilaku prestasi