Anda di halaman 1dari 16

MODUL II

II. MEMBANGUN SIKAP KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN

1. Pendahuluan Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbandng linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan. Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok nusantara. Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya. Adapun alasan-alasan seseorang tertarik untuk berwirausaha adalah sebagai berikut: 1. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, kaya, pendapatan tambahan 2. Alasan sosial, untuk memperoleh gengsi/status untuk dapat dikenal, dihormati dan bertemu orang banyak 3. Alasan pelayanan, memberi pekerjaan pada masyarakat 4. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi mandiri, lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

Semua alasan itulah yang mendorong seseorang untuk melakukan terobosan dan memilih berwirausaha. Namun demikian pada prakteknya tidaklah mudah memulai suatu usaha. Rasa takut yang berlebihan akan kegagalan dan kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan memulai usahanya. Keberanian untuk memulai merupakan modal utama yang harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Namun itu saja tidak cukup, keberanian tanpa disertai perhitungan dan kemampuan berwirausaha seringkali menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan yang berkepanjangan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat suatu tema kewirausahaan yang berjudul: Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan. Penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah menumbuhkan jiwa dan kompetensi kewirausahaan ? 2. Landasan Teori 2.1. Inti dan Hakikat Kewirausahaan Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui : 1. Pengembangan teknologi baru 2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru 3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada 4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih efisien Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

2.2. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah: 1. Percaya diri (self confidence) Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri. 2. Berorientasi tugas dan hasil Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi. 3. Keberanian mengambil risiko Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternative yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada : a. Daya tarik setiap alternatif b. Kesediaan untuk rugi c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari : a. Keyakinan pada diri sendiri b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

c. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realities 4. Kempemimpinan Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. 5. Berorientasi ke masa depan Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang. 6. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri : a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai berikut : a. Openness to experience, terbuka terhadap pengalaman b. Creative imagination, memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi c. Confidence and content in ones own evaluation, memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian d. Satisfiction in facing and attacking problems and in resolving confusion or inconsistency, selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan e. Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi f. Inteigence and energetic, memiliki kecerdasan dan energik Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah : - mau kerja keras

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

- bekerjasama - penampilan yang baik - yakin - pandai membuat keputusan - mau menambah ilmu pengetahuan - ambisi untuk maju - pandai berkomunikasi Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu : a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen) b. Berinisiatif (energik dan percaya diri) c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan) d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan) e. Suka tantangan Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari factor lingkungan adalah peluang, model peran dan aktivitas. 2.3. Kompetensi Kewirausahaan Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) : a. Managerial skill b. Conceptual skill c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi) d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan) e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai. 3. Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan 3.1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula adayang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapakibunya,kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adlah keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini menurut hemat penulis merupakan pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya: 1. Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan 2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita 3. Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembabngkan 4. Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

menumbuhkan jiwa wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ? Untuk membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan tersebut, penulis akan mencoba membahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu : a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen) Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju. b. Berinisiatif (energik dan percaya diri) Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya. c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan) Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya. d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan) Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha. e. Suka tantangan. Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Apa yang menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan`kemapanan sebagai seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ? Berwirausaha ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa wirausah ? Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha. 3. 2. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Keterampilan yang harus dimiliki : a. Managerial skill Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman. b. Conceptual skill Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha. c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi) Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan) Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh. e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu) Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan. DAFTAR PUSTAKA Buchari Alma. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Longenecker, Justin G., et al. 2000. Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Salemba Empat Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM Moh. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat

Sumber : Herwan Abdul Muhyi Ilmu Adm Niaga Fisip Unpad 2007

http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/Herwan%20Makalah %20Menumbuhkan%20Jiwa%20dan%20Kompetensi%20Wirausaha.pdf

TIPS WIRAUSAHA BAGI PEMULA


Jangan takut gagal ketika baru saja memulai usaha. Yang penting pede, dan teruslah bermimpi! Mengapa kini banyak orang mulai memilih membuka usaha sendiri? Tentu banyak sekali alasan yang melatarbelakanginya. Salah satunya faktor kebutuhan yang makin meningkat, seiring kenaikan harga di segala bidang. Kendati demikian, menurut Fauziah Arsiyanti, SE. MM. Dip IFP, Adviser Personal Financial Services dari First Principal Fiancial, keinginan berwirausaha ini tak hanya dilatarbelakangi faktor ekonomi saja. "Mereka yang hidup berkecukupan pun mau berwirausaha karena ingin mengaktualisasikan diri, tanpa perlu meninggalkan keluarga dengan bekerja di luar rumah," ujar perempuan yang kerap disapa Zizi ini. Misalnya, seorang perempuan yang sudah lama bekerja kantoran, merasa kariernya tak berkembang, dan ia pun bosan jika tinggal di rumah hanya mengurus anak saja. Nah, dengan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

10

berwirausaha, "Ia jadi makin terbuka, pintar mengatur uang, bisa mencari target pasar, tahu cara berpromosi, bahkan membuat produknya sendiri. Ia jadi lebih berkembang dari sebelumnya." DARI HOBI JADI BISNIS Akan tetapi, Zizi menambahkan, bisa saja seseorang berkarier bagus, namun ia membutuhkan tantangan lain di luar rutinitasnya, lalu memutuskan berwirausaha. "Dengan bekerja kantoran, ia memiliki net working yang baik. Hal ini bisa menjadi modal ketika memutuskan berwirausaha, sehingga ia punya banyak klien." Faktor lain yang juga kerap dijadikan alasan berwirausaha, yaitu hobi. "Banyak orang merasa menemukan kepuasan batin dengan berwirausaha yang didasari hobinya." Di samping itu, faktor anak pun biasanya menjadi alasan para perempuan memutuskan berwirausaha. Namun, Zizi mengingatkan, meski anak dapat diasuh sendiri, tetap harus fokus dengan usahanya agar semua dapat berjalan lancar. Lalu, usaha apa saja yang dapat dilakukan di rumah? Menurut Zizi, berbagai usaha dapat dilakukan. Membuka les privat, salon, spa, pijat dan aromaterapi, menerima jahitan, membuka butik, kantin, katering, dan membuat kue, bahkan membuat website atau blog. Berikut tips dari Zizi, yang harus diperhatikan ketika akan memulai usaha bagi para pemula: 1. Miliki Mimpi! Bermimpilah jadi pengusaha sukses, punya uang banyak, bisa liburan ke luar negeri dan tempat-tempat eksoktis, atau tak perlu memikirkan pekerjaan lagi karena sudah punya banyak uang. Lalu bayangkan, dari mana uang itu bisa mengalir ke rekening Anda, atau dari usaha apa agar bisa sukses. Apakah akan jadi pengusaha restoran, garmen, atau lainnya? Bayangkan secara jelas, dan sedetail mungkin. Semua kesuksesan berdasar dari mimpi. Jadi, jangan takut berkhayal atau bermimpi. 2. Obesi dan Hobi Apa, sih, hobi Anda? Memasak, menjahit, atau mengajar anak-anak? Nah, Anda harus bisa menjalankannya dengan hati. Jadi, yang Anda lakukan memiliki jiwa, nyawa, dan nilai. Semua yang dilakukan dengan hati, pasti akan lebih lancar dijalankan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

11

3. Lihat Kenyataan Setelah berkhayal, kembalilah ke realita. Kepala boleh di langit, tetapi kaki harus tetap menjejak bumi. Mulailah dari yang Anda punya, dan jangan membandingkan dengan milik orang lain. Jika mampu memasak dan hasilnya disenangi orang rumah, Anda berbakat membuka katering. Atau, sabar melatih anak, mampu dan terlatih mencarikan solusi bagi anak-anak yang kurang fokus belajar? Jadilah guru les dan pembimbing. 4. Buat Rencana Bertahap Mulailah membuat rencana bertahap. Buatlah kondisi dari nol dengan satu syarat, selalu melihat ke depan. Misalnya, tak punya uang tapi punya modal kemampuan. Jika punya uang Rp 500 ribu dan pintar masak, apa yang akan dilakukan agar bisa menghasilkan lebih. Lakukan bertahap, perlahan, sesuai kemampuan. Jika dilakukan dengan benar, lambat laun keuntungan akan mengikuti Anda. 5. Susun Berbagai Rencana Ketika usaha mulai berjalan, jangan hanya memiliki satu rencana saja. Buat juga rencana B, C, atau D. Misalnya, setelah membuka warung tapi sepi pengunjung, mulailah berpikir kreatif dan jalankan rencana B. Jangan menunggu orang datang, tapi harus menjemput bola dan tawarkan kemudahan lain. Misalnya, memberi pelayanan delivery service. Jika rencana B ternyata belum berhasil, jalankan rencana C, dan seterusnya. 6. Buat Anggaran Jika usaha sudah berjalan, buat anggaran pengeluaran dan pemasukan dengan rapi. Pisahkan antara pemasukan dan pengeluaran dari gaji suami atau istri untuk biaya sehari-hari, dengan hasil usaha. Sebaiknya, uang dipecah ke dalam dua rekening bank, dan jangan masuk ke dompet, agar tidak boros dan mudah melihat laba yang didapat. Jika tak membuat anggaran dan hanya tambal sulam, Anda tak akan bisa melihat laba yang diraih. Yang ada, Anda justru tidak tahu apakah usahanya sukses atau gagal. Dengan membuat anggaran yang tepat, kesalahan yang muncul akan bisa dicari penyebabnya, dan dapat segera diperbaiki.*** Sumber : http://www.rumahzakat.org/detail_sharing.php?id=26

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

12

13 Okt 2008

INOVASI-KEWIRAUSAHAAN: MENGUKUR "BAKAT" KEWIRAUSAHAAN ANDA


Bahwa setiap orang berpotensi menjadi wirausaha tidak berarti hal itu akan terjadi dengan sendirinya. Setiap orang harus membuat keputusan untuk menjadi apapun yang dicitacitakannya sesuai pengenalan terhadap bakat, talenta dan potensi dirinya masing-masing. Apakah Anda berpotensi untuk menjadi wirausaha handal? Saya tidak tahu. Tetapi bila Anda bertanya-tanya apakah Anda dapat mengetahui seberapa jauh Anda berpotensi, mampu atau berbakat untuk menjadi wirausaha handal, maka cobalah menjawab sejumlah pertanyaan berikut: Apakah Anda lebih suka bekerja dengan para ahli untuk mengejar prestasi? Apakah Anda tidak takut mengambil risiko, tetapi akan berusaha berusaha menghindari risiko tinggi bila dimungkinkan? Apakah Anda cepat mengenali dan memecahkan masalah yang dapat menghalangi kemampuan Anda untuk mencapai tujuan? Apakah Anda tidak akan mengijinkan kebutuhan akan status mengganggu misi bisnis Anda? Apakah Anda rela berkorban dan bersedia bekerja dengan jam kerja yang panjang untuk membangun bisnis Anda? Apakah Anda memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk mencapai keberhasilan? Apakah Anda tidak membolehkan hubungan emosional mengganggu bisnis Anda? Apakah Anda menganggap struktur organisasi sebagai satu halangan untuk mencapai sasaran yang Anda inginkan? Jika semua pertanyaan itu Anda jawab dengan "Ya", maka Anda memiliki profil seorang wirausaha sejati. Paling tidak demikianlah menurut David E. Rye, pakar kewirausahaan yang mengajarkan hal itu di Universitas Colorado, Amerika Serikat. Tetapi memiliki profil wirausaha belum berarti Anda akan sukses berwirausaha. Sebab sukses sebagai wirausaha itu ditentukan oleh sejumlah ciri-ciri lainnya. Cobalah mengidentifikasi apakah Anda memiliki ciri-ciri sukses yang menonjol untuk menjadi wirausaha handal dengan menanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

13

Apakah saya ingin mengendalikan semua hal yang saya lakukan? Apakah saya menyukai aktivitas yang menunjukkan kemajuan yang berorientasi pada tujuan? Apakah saya mampu memotivasi diri sendiri dengan suatu hasrat yang tinggi untuk berhasil? Apakah saya cepat memahami rincian tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran yang saya tetapkan? Apakah saya akan menganalisis semua pilihan yang tersedia untuk memastikan keberhasilannya dan meminimalisasi risikonya? Apakah saya mengenali pentingnya hidup pribadi saya dalam hubungannya dengan usaha yang saya tekuni? Apakah saya selalu mencari suatu cara yang lebih baik untuk melakukan suatu pekerjaan? Apakah saya selalu melihat pilihan-pilihan yang tersedia untuk mengatasi setiap masalah yang mungkin menghadang? Apakah saya tidak takut mengakui kesalahan bila ternyata saya memang keliru? Bila semua pertanyaan di atas Anda jawab dengan "Ya", maka makin jelaslah potensi kewirausahaan dalam diri Anda. Tetapi untuk menyempurnakan keyakinan Anda, cobalah menjawab kembali pertanyaan-pertanyaan berikut ini : Sukakah Anda bertanggung jawab terhadap situasi tertentu dan mengambil keputusan sendiri? Apakah Anda menikmati persaingan dalam suatu lingkungan bisnis yang kompetitif? Apakah Anda secara individual mampu mengarahkan diri sendiri dengan disiplin diri yang kuat? Sukakah Anda merencanakan masa depan dan secara konsisten berusaha mencapai tujuan atau sasaran pribadi Anda? Apakah Anda cukup mampu memanajemeni waktu dan sering menyelesaikan tugas-tugas secara tepat waktu? Jika Anda mulai berwirausaha, siapkah Anda untuk menurunkan standar hidup sampai usaha Anda menghasilkan pemasukan yang cukup kokoh? Apakah kesehatan Anda cukup baik dan apakah stamina fisik Anda cukup kuat untuk bekerja dalam rentang waktu yang panjang? Dapatkah Anda mengakui bila melakukan kekeliruan dan menerima nasehat dari orang lain? Jika bisnis Anda gagal, siapkah Anda untuk kehilangan semua kekayaan? Apakah Anda memiliki kestabilan untuk bekerja dalam tekanan dan penuh ketegangan? Dapatkah Anda dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan dan melaksanakan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

14

perubahan bila diperlukan? Apakah Anda seorang yang berinisiatif untuk memulai dan bekerja sendiri tanpa bergantung pada orang lain (self-starter)? Dapatkah Anda mengambil keputusan dengan cepat dan tidak menyesali keputusan buruk yang mungkin Anda ambil? Apakah Anda mempercayai orang lain dan apakah mereka juga mempercayai Anda? Apakah Anda dapat memahami bagaimana memecahkan masalah dengan cepat, efektif, dan dengan penuh keyakinan? Dapatkah Anda mempertahankan suatu sikap yang positif meskipun dalam menghadapi kemalangan? Apakah Anda seorang komunikator yang baik dan dapatkah Anda menjelaskan ide-ide Anda dalam kata-kata yang dapat dipahami orang lain? Jika semua pertanyaan itu lagi-lagi Anda jawab dengan "ya", maka sekali lagi menurut David Rye, sempurnalah potensi kewirausahaan dalam diri Anda. Tetapi bila dari 17 pertanyaan terakhir 4 atau lebih Anda jawab dengan "Tidak", maka sebaiknya Anda kembali memikirkan niat Anda untuk menjadi wirausaha. Saya percaya bahwa teknik berdialog dengan diri sendiri dengan menggunakan berbagai pertanyaan seperti di atas sangat berguna untuk lebih mengenali potensi diri seseorang. Apalagi bila hal itu disusun berdasarkan suatu pengalaman dan diperkaya dengan studi atau penelitian khusus dengan metode yang ketat. Masalahnya, saya juga percaya bahwa sebagian orang cenderung menilai dirinya secara tidak proporsional. Ia bisa menilai dirinya serba mampu, serba baik, dan serba hebat (superior), atau justru serba tidak mampu dan banyak kelemahan (inferior). Belum lagi kenyataan yang menunjukkan bahwa potensi setiap orang itu dapat berkembang dari waktu ke waktu. Lewat proses belajar secara berkesinambungan orang dapat meningkatkan kualitas pribadinya dan mengalami keajaiban-keajaiban dalam hidupnya. Karenanya, apa pun jawaban yang Anda berikan terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas, ijinkan saya untuk menyederhanakan semua itu menjadi satu saja, yakni : apakah Anda benarbenar ingin berwirausaha, sekalipun belum tentu Anda akan berhasil dan sekalipun Anda harus bekerja keras menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, serta sekalipun Anda harus selalu

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

15

berusaha untuk bangkit dari kegagalan-kegagalan yang bertubi-tubi? Jika Anda menjawab "Ya" terhadap pertanyaan tunggal ini, maka tak perlu ragu untuk mencobanya. Sebab hal itu berarti Anda telah membuat sebuah keputusan yang penting bagi masa depan Anda sendiri. Dan untuk menciptakan masa depan Anda sendiri, setidaknya hal ini disarankan oleh Michael Dell, adakalanya Anda tidak perlu mendengarkan apa yang orang lain katakan tidak mampu Anda lakukan. Just do it (lakukan saja). Jangan biarkan orang lain mendikte hidup Anda. Cobalah mengecap suatu kenikmatan khusus untuk melakukan apa yang justru dianggap orang tidak mampu Anda lakukan. Selanjutnya, agar keputusan itu tidak menjadi sesuatu yang konyol, maka yang perlu Anda lakukan adalah menemukan jawaban terhadap pertanyaan berikut ini : bagaimana saya dapat memilih bidang usaha yang memungkinkan saya untuk berhasil? Itulah yang nanti akan kita bicarakan. *) Andrias Harefa adalah pembelajar Sekolah Kehidupan dan penulis buku-buku best seller. Ia dapat dihubungi langsung di: aharefa@cbn.net.id. http://www.pembelajar.com/wmview.php?ArtID=429&page=2 4 November 2008

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Utje Usman Slamet

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

16

Anda mungkin juga menyukai