Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL USAHA

USAHA MEMBUAT MAKANAN KHAS


DAERAH JAWA TENGAH
“REMPEYEK KACANG”

NAMA : ISTIROKHAH
KELAS : XII AKUNTANSI 1

1
DAFTAR ISI

SAMPUL…………………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………2
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………4
1.1Latar Belakang………………………………………………………………..5
1.2tujuan kegiatan usaha…………………………………………………………5
1.3Visi Misi………………………………………………………………………5
1.4Analisa peluang usaha.......................................................................................5
BAB II METODE PELAKSANAAN…………………………………………….6
2.1Jenis Produk…………………………………………………………………..6
2.2Proses Produk.……………………….…………………………......................7
2.3Pemasaran…..………………………….……………………………………...8
2.4Strategi Pemasaran……………………………………………………………9
2.5Tempat Pemasaran..…………………………………………………………..9
2.6Analisis SWOT……………………………………………………………….9
BAB III RENCANA BIAYA……………………………………………………10
3.1 Rencana Biaya……………………………………………………………………………………………….10

BAB VI PENUTUP ……………………………………………………………..11


4.1 Kesimpulan………………………………………………………………….11
4.2 Saran…………………………………………………………………………12

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kami segala limpahan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal usaha makanan yang mana
semoga tetap dilancarkan segala niat baik kami dalam rangka membangun kemandirian.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita ke dunia yang penuh cahaya pengetahuan dan keimanan sebagai suri tauladan
pemimpin berakhlakul karimah serta pengusaha muslim yang menjadi rahmat bagi alam semesta.

Usaha makanan bubur tinutuan adalah usaha kuliner nusantara. Usaha ini mengedepankan kuliner asli
Indonesia agar tetap terjaga. Usaha ini memilki peluang yang cukup besar dikarenakan kuliner nusantara
digemari tidak hanya masyarakat Indonesia, namun sampai ke mancanegara. Juga karena kuliner
Indonesia memiliki cita rasa yang khas.

Kami juga berterima kasih kepada guru kami mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan, Rosdiana
Tamrin, S.Pd. yang telah membimbing kami sehingga proposal ini dapat selesai sebagai mana mestinya.
Serta pihak-pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan agar usaha ini dapat terimplementasi.

Kami berharap usaha ini dapat menjadi salah satu sarana dalam melestarikan kuliner Indonesia, serta
menumbuhkan bangga serta cita terhadap makanan Indonesia. Usaha ini juga diharapkan mampu menjadi
pendorong wirausahawan muda lain yang ingin menciptakan peluang usaha.

Proposal ini bermanfaat untuk menambah referensi dan ilmu pegetahuan. Serta ide dalam membuka
peluang usaha. Kami sadar bahwa dalam pembuatan proposal usaha makanan ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan aspirasi yang dari pembaca makalah
ini.

Depok, 6 Febuari 2021

Penulis

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengingat pentingnya perubahan ekonomi masyarakat di jaman sekarang ini,
maka masyaraka di tuntut agar lebih semangat dan berusaha lagi untuk mencapai
suatu pekerjaan dan mengalami perubahan yang lebih baik demi memenuhi
kehidupan sendiri, keluarga, maupun untuk membantu orang lain yang mengalami
kesusahan. Bukan hanya faktor tersebut saja melainkan juga masyarakat sekarang
ini harus lebih kreatif lagi dalam mencari pekerjaan.Seorang wirausahawan harus
pandai dalam melihat peluang yang berada di lingkungan sekitarnya dan kemudian
mampu memanfaatkan peluang tersebut dengan cara menciptakan suatu produk
yang memiliki nilai tambah agar dapat menarik minat konsumen untuk membeli
produk yang dihasilkan.

Banyak sekali peluang usaha yang ada di sekitar lingkungan para wirausahawan
yang dapat dimanfaatkan dalam proses memulai sebuah usaha.Salah satunya
adalah bisnis makanan ringan.Bisnis aneka macam makanan ringan memang
menjanjikan keuntungan yang cukup besar. Salah satunya saja seperti camilan
peyek yang dari dulu hingga sekarang masih digemari para konsumen.

Rempeyek atau yang lebih akrab disebut peyek merupakan sejenis


makanan ringan dari kelompok gorengan yang dibuat dari adonan tepung
beras dengan beragam jenis toping di atasnya.Toping atau pengisi yang sering
digunakan para pelaku usaha untuk melengkapi gurihnya rasa peyek pun sangat
beragam. Diantaranya ada kacang tanah, kacang kedelai, kacang tolo, kacang hijau,
ikan teri, ebi, udang kecil, jingking, laron, rebon, serta toping lombok ijo yang
belakangan ini mulai marak beredar di kalangan masyarakat luas.Dari beragam
jenis rempeyek yang beredar di pasaran, camilan peyek kedelai merupakan satu
dari sekian banyak peyek yang digemari banyak konsumen. Tak hanya citarasa dan

4
renyahnya saja yang membuat konsumen ketagihan, camilan peyek ternyata juga
mendatangkan keuntungan cukup besar bagi para pelakunya.

1.2 Tujuan Kegiatan


 Mendapatkan keuntungan,
 Membuka lapangan pekerjaan baru,
 Memotivasi wirausahawan lain untuk terus berkarya di bidang kuliner
 Menambah pengalaman hidup khususnya untuk bidang kewirausahaan
 Sebagai sarana melestarikan makanan khas daerah.

1.3 VISI MISI USAHA


 Sebagai salah satu mata uji penjualan
 Sebagai salah satu syarat untuk mengembangkan usaha
 Sebagai alat / awam bagi penjual untuk meraih keuntungan
 Sebagai bukti fisik bahwa perusahaan telah mengajukan proposal usaha.

1.4 ANALISA PELUANG USAHA


Menganalisa peluang usaha sangat penting dalam melakukan pemasaran
karena seorang wirausaha harus bisa mengidentifikasi apakah produk yang
dipasarkan sesuai dengan daerahnya atau tidak. Sehubungan dengan pembuatan
“Rempeyek Kacang” , produk ini sangat diminati oleh masyarakat pedesaan

5
sehingga di desa adalah peluang usaha yang sangat pas untuk membuka usaha
tersebut khususnya di Ngrayun. Orang Ngrayun mayoritas menyukai makanan
yang bercita rasa gurih. Oleh karena itu produk yang saya buat saya pasarkan
dilingkungan Ngrayun guna membuka peluang usaha yang diminati banyak
masyarakat serta melestarikan makanan tradisional.

BAB Il

PEMBAHASAN

2.1 JENIS PRODUK

Jenis produk yang akan dibuat yaitu sejenis makanan gurih yang disukai
masyarakat setempat, dan produk yang telah jadi akan dipasarkan di pasar-pasar
tradisional dan warung-warung terdekat. Peyek merupakan salah satu makanan
yang cukup digemar. Selain renyah, rempeyek ini dapat dinikmati sebagai camilan
maupun lauk pelengkap sebagai pengganti kerupuk.

Rempeyek atau sering disebut peyek ini masuk dalam kelompok gorengan.
Terbuat dari tepung terigu yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan
kental, kemudian diberi bumbu, dan diberi bahan pengisi seperti kacang tanah,
kedelai, teri, udang kecil dan masih banyak lagi sesuai selera.

6
2.1 PROSES PRODUK

Dalam proses pembuatan Rempeyek Kacang perlu ditetapkan beberapa hal,


diantaranya yaitu:

 Menganalisa bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan, bahan-


bahannya antara lain yaitu:
a. ¾ tepung beras
b. 4 lembar daun jeruk, iris halus
c. 2,5 ons kacang tanah pilihan
d. 1 L minyak goreng
e. 500 mili liter air santan
f. 7 siung bawang putih
g. 1 sendok makanan ketumbar
h. 4 butir kemiri
i. 1 ½ sendok teh garam
j. Plastik bening 1 bungkus

 Alat-alatnya :
a. Pisau
b. Cobek
c. Wajan
d. Wadah
e. Kompor

 Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembuatan rempeyek kacang ini :


a. Haluskan bumbu rempeyek yaitu bawang putih, ketumbar sangrai,
kemiri sangrai, garam sampai halus
b. Campurkan bumbu halus tersebut dengan tepung beras, tepung
kanji, santan dan daun jeruk iris, kemudian aduk sampai rata dan
menjadi adonan.
c. Tambahkan kacang tanah ke dalam adonan, aduk sampai rata.
d. Panasakan minyak goreng yang banyak dengan api sedang.

7
e. Masukan adonan sebanyak 3 sendok makanan tipis merata untuk
mendapatkan hasil gorengan yang bagus, tempatkan adonan di
pinggir wajan lalu siram dengan minyak panas sehingga adonan
terlepas.
f. Tunggu hingga matangnya merata, angkat lalu tiriskan, ulangi
proses tersebut hingga adonan habis.
g. Dan ulangi penggorenagn hingga matangnya merata. Agar tidak
menjadi lembek, simpan di toples dengan tertutup rapat

2.2 PEMASARAN

Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang berkaitan dengan arus penyerahan
barang-barang, jasa-jasa dari produsen ke konsumen.

Dengan demikian, pemasaran adalah hal terpenting dalam melakukan kegiatan


usaha demi tercapainya suatu tujuan. Jadi sebelum melakukan kegiatan pemasaran
hal yang perlu di perhatikan adalah tempat pemasaran produk dan siapa target dari
pemsaran tersebut.

Sehubungan dengan produk yang saya buat yaitu “Peyek Kacang”, maka tempat
pemasaran yang tepat untuk produk yang diproduksi adalah daerah sekitar tempat
tinggal.

8
2.3 Strategi tempat Pemasaran yang di lakukan:
 Letak wilayahnya yang strategis
 Mudah dijangkau oleh konsumen
 Bahan-bahan yang didapat mudah dicari
 Biaya transportasi murah
 Tenaga kerja mudah didapat
 Sarana angkutan mudah dan banyak

2.4 Tempat Pemasaran / lokasi pemasaran yang direncanakan :


 Rumah Sendiri
 Warung sekitar tempat tinggal

2.5 ANALISIS SWOT

1. Faktor Pendukung (kekuatan)


· Faktor tersedianya bahan baku
· Faktor penyaluran distributor
· Faktor transportasi
· Faktor tempat strategis
· Faktor permodalan
· Faktor pelayanan konsumen

2. Faktor Penghambat(kelemahan)
 Faktor hambatan dalam mengusai pasar
 Faktor persaingan dagang
 Faktor kerusakan barang

9
 Faktor kurangnya keahlian dalam bidang yang dijalaninya
 Faktor pelayanan yang kurang baik / memuaskan

3. Opportunity (peluang)
 Kebiasaan para konsumen yang mencari camilan yang bergizi, murah dan
bercita rasa seperti saat ini terutama remaja
 Rempeyek dapat dinikmati sebagai camilan maupun pelengkap makan,
pengganti kerupuk.

4. Threat (ancaman)
 Harga bahan dasar yang tidak dapat diperkirakan juga menjadi salah satu
hambatan bisnis tersebut..
 Adanya produk serupa degan kualitas baik dan harga murah sehingga mempu
menjatuhkan produk penulis

BAB III
RENCANA BIAYA

3.1 RENCANA BIAYA

Dalam membuka usaha rempeyek kacang perlu adanya perhitungan biaya yang dikeluarkan
dalam produksi sehari, sebagai berikut :

 Modal bahan produksi:


 Gas (16.000 : 15 hari) Rp 1.000
 1 ½ kg tepung beras Rp 15.000,-
 6 lembar daun jeruk Rp 1.500,-
 ½ KG kacang tanah Rp 10.000,-
 1 L minyak Rp 12.000,-
 500 mili liter air Rp -
 Bawang putih Rp 1.000,-
 Ketumbar Rp 500,-
 Kemiri Rp 500,-
 Garam Rp 500,-
 Telur Rp 1.500,-

10
 Plastik Rp 2.500,- +
Jumlah modal bahan produksi Rp 46.000,-


KESIMPULAN
 Harga Jual / Pendapatan
Kemasan : Kecil = Rp 2000 x 25 = 50.000
Besar = Rp 4000 x 10 = 40.000
 TOTAL PENDAPATAN/ hari = Rp 90.000
 TOTAL PENDAPATAN/bulan = 90.000 x 30= Rp2.700.000
 Laba / kemasan
Kemasan : Kecil = Rp 680 x 25 = 17.000
Besar = Rp 700 x 10 = 7.000+
 TOTAL LABA/ hari = Rp 24.000
 TOTAL LABA / bulan = 24.000 x 30 = Rp 720.000

BAB VI PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Globalisasi menyebabkan pengaruh kehidupan yang kebarat-baratan.
Globalisasi menyebabkan masyarakat mulai beralih ke makanan junk food
dan melupakan warung-warung yang berisi masakan asli Indonesia.
Sehingga lambat laun, masyarakat melupakan makanan khas daerah.
Usaha Makanan Khas Daerah merupakan usaha dengan peluang yang
cukup besar. Dikarenakan Usaha Makanan khas Daerah lebih mudah
dimodifikasi dan memiliki harga yang bersaing. Makanakan tradisional

11
juga lebih sehat karena kebanyakan menggunakan sayuran, serta bahan
makanan tradisonal lebih mudah dicari.
Usaha Makanan Khas Daerah diharapkan mampu menjadi sarana
pelestarian kuliner di Indonesia. Rempeyek Kacang merupakan makanan
yang berasal dari Jawa Tengah. Rempeyek Kacang ini memiliki tekstur
seperti gorengan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada
pembuatan berbagai jenis rempeyek yaitu tekstur, warna, kandungan
minyak dan masa simpannya untuk mempertahankan mutu sensoriknya.
Semua faktor tersebut selain tergantung pada sifat bahan dasar juga
tergantung pada proses pengolahannya .
6.1 Saran
Globalisasi tidak selalu memberi dampak negative. Banyak dampak
positif dari globalisasi juga. Maka dari itu, kita harus bijak dalam
memilah. Kebiasaan positif kita ambil dan kebiasaan negatif kita buang.
Karena Indonesia merupakan negara yang berkarakter. Sejak awal,
Indonesia memiliki nilai-nilai dan budaya yang unik. Kita harus
mengikuti perkembangan zaman, namun jangan sampai kita melupakan
nilai-nilai kita sebagai bangsa Indonesia.
Kita boleh makan, mecoba, dan paham tentang makanan luar negeri,
namun bukan berarti kita akan melupakan cita rasa asli makanan
Indonesia. Cita rasa yang telah kita kenal secara turun temurun dan selalu
mengalami modifikasi.
Membuat Usaha makanan adalah tantangan. Dalam setiap usaha pasti
ada ancaman. Namun, jangan pernah berhenti berusaha. Karena mereka
yang sukses adalah mereka yang terus mencoba tanpa kenal Lelah.

12
13

Anda mungkin juga menyukai