Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL BUSINESS PLAN

UJI KELAYAKAN BISNIS PADA RUMAH SATE


Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen pengampu : Dr. Herni Ali, HT, SE,MM

Disusun Oleh:
Istiqlal Ramadhan R. (11180820000040)
Muhammad Irwansyah (11180820000060)
M. El SultaniArief (11180820000097)
Farid Maulana M. (11180820000119)
IsmailaManjang (11180820000139)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1442 H/ 2021 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan proposal business plan
dengan baik . Tidak lupa kami haturkan sholawat dan salam kepada baginda nabi besar
Muhammad saw. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang
benderang.

Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Dr. Herni Ali, HT, SE,MMselaku
dosen pengampu mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis dan tidak lupa kepada semua pihak
yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan makalah
ini. Berkat dorongan serta bantuan mereka kami dapat menyelesaikan proposal ini.

Kami sadar bahwa proposal yang kami buat ini masih banyak kekurangannya, maka
dari itu kami meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan. Kami sangat memerlukan kritik dan saran dari para pembaca untuk membantu
kesempurnaan proposal ini. kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan dalam pembuatan proposal business plan.

Jakarta , 27 April 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................1
1.2 Visi dan Misi Perusahaan..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2

2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran..........................................................................................................2


2.1.1 STP (Segmenting, Targeting, Positioning)....................................................................2
2.1.2 Marketing Mix........................................................................................................................3
2.1.3 Analisis SWOT......................................................................................................................4
2.2 Aspek Manajemen dan Organisasi..............................................................................................5
2.3 Aspek Teknis dan Teknologi........................................................................................................6
2.4 Aspek Keuangan...............................................................................................................................6
2.5 Aspek Ekonomi Sosial....................................................................................................................8

BAB III PENUTUP............................................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................9
3.2 Saran.....................................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya zaman, bisnis-bisnis baru semakin bertambah dan bisnis-


bisnis lama selalu melakukan inovasi dalam menarik daya saing konsumen agar tak kalah
saing dengan bisnis yang baru muncul. Namun hal terpenting dan perlu diperhatikan dari
adanya suatu bisnis, baik usaha baru ataupun lama ialah bagaimana kelayakan dari usaha
tersebut. Oleh karena itu dibutuhkanlah adanya studi kelayakan bisnis yang mana studi ini
membahas tuntas dari sisi internal bisnis juga eksternal sehingga para investor ataupun
konsumen dapat melihat dan mengambil informasi terkait bisnis tersebut.
Salah satu tatanan studi kelayakan bisnis adalah menguji kelayakan dalam new
business, maksudnya bisnis yang betul-betul baru atau merancang ide-ide baru. Pada
pembahasan ini kami mencoba membuat new business dan melakukan uji kelayakan
terhadap bisnis yang kami rencakan. Maka dari itu, proposal ini memuat informasi
mengenai perencanaan bisnis kami dari awal sampai dengan uji kelayakan yang sudah
kami lakukan untuk bisnis kami, yaitu Rumah Sate
Sate merupakan makanan yang sangat familiar di lidah masyarakat Indonesia. Selain
itu cita rasa dan aroma yang kuat, proses pembuatan yang relatif mudah, dan waktu
pembuatan yang tidak terlalu lama merupakan nilai kunci yang menjadikan makanan
tersebut sangat potensial dalam memasuki pasar industri kuliner.
Menanggapi permasalahan diatas, kami mencoba untuk membuka usaha kuliner
“Rumah Sate” yang menyajikan sate dengan berbagai macam jenis, yang
menilikikeunikannya masing masing dengan harapan dapat menciptakan cita rasa
sempurna dari sate yang dapat memuaskan para pelanggan, selain itu juga untuk
membuka lapangan pekerjaan baru bagi para pencari kerja.

1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan kami adalah Menjadi salah satu usaha kuliner terbesar di Indonesia
dan mengurangi angka perngangguran di Indonesia.Dan misi perusahaan kami adalah
Mengenalkankan produk ke masyarakat sekitar, menjaga dan meningkatkan kualitas
produk baik dari segi rasa maupun aroma, meningkatkan angka penjualan setiap bulan
dan membuka cabang usaha di tempat lain serta membuka lapangan pekerjaan baru.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran


2.1.1 STP (Segmenting, Targeting, Positioning)

Segmenting
Segmentasi pasar adalah suatu tindakan untuk mengidentifikasikan dan membentuk
kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah sesuai dengan karateristik, kebutuhan
produk, dan bauran pemasaran tersendiri (Rangkuti :1997). Segmentasi pasar dapat
diklasifikasikan kedalam:
• Segmentasi geografik yaitu membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik
seperti negara, regional, propinsi, kota, wilayah kecamatan, wilayah kelurahan dan
kompleks perumahan
• Segmentasi pasar demografik adalah membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan
pada variabel seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan, jumlah keluarga, umur
anak, pendapatan, jabatan, lokasi geografi, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan,
agama, ras atau kebangsaan. Faktor-faktor demografik ini merupakan dasar paling
populer untuk membuat segmen kelompok konsumen.
• Segmentasi psikografik adalah membagi pembeli menjadi kelompok berbeda
berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian.
• Segmentasi tingkah laku adalah mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Sebelum mendirikan Rumah Sate, kami melakukan segmentasi pasar untuk menilai
apakah layak didirikan bisnis ini,maka kami menerapkan segmentasi pasar demografik
karena kami tidak hanya mempertimbangkan konsumen, lokasi bisnis yang strategis dan
lokasi geografis juga kami pertimbangkan seperti lokasi di tempat bisnis kami jarang
terjadi kemacetan.

Targeting
Target pasar adalah sekelompok orang atau organisasi yang menciptakan bisnis dan
memelihara bauran pemasaran yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan anggota
kelompok. Strategi yang digunakan untuk memilih marketing sasaran dipengaruhi oleh
karakteristik target pasar, atribut produk, dan tujuan organisasi dan sumber daya.
Mengilustrasikan dasar strategi targeting: dibeda – bedakan, terkonsentrasi, dan dibedakan
(Ferrell :2008).
2
Target pasar kami dibagi menjadi dua, yang pertama target pasar pada lingkungan
geografis dan target pasar pada konsumen. Target pasar pada lingkungan geografis adalah
kawasan pasar minggu, kami ingin mempopulerkan brand kami terlebih dahulu di kawasan
pasar minggu dan target pasar pada konsumen kami menetapkan semua masyarakat dari
anak-anak sampai orang tua bisa menikmati sate yang kami sajikan di rumah sate.

Positioning
Positioning adalah konsep pemasaran yang menguraikan bisnis apa yang harus
dilakukan untuk memasarkan produk atau jasa kepada pelanggan. Dalam posisi,
departemen pemasaran menciptakan gambar untuk produk berdasarkan audiens yang
dimaksudkan. Hal ini diciptakan melalui penggunaan promosi, harga, tempat dan produk.
Semakin intens strategi positioning, biasanya strategi yang lebih efektif pemasaran untuk
sebuah perusahaan. Sebuah strategi positioning yang baik mengangkat upaya pemasaran
dan membantu langkah pembeli dari pengetahuan tentang suatu produk atau jasa untuk
pembelian. (McDonald : 2011).
Kami memasarkan produk yang kami jual yaitu sate di kawasan pasar minggu terlebih
dahulu, jika sate kami sudah terkenal di pasar minggu, kami bisa membuka cabang baru di
kawasan lain untuk memposisikan wilayah kami. Untuk promosi, harga, tempat dan
produk akan kami bahas secara detail pada marketing mix.

2.1.2 Marketing Mix (4P)

Product
1. Sate Ayam (±250 gr/porsi) Pilihan Saus:
2. Sate Sapi (±200 gr/porsi) 1. Saus Kacang
3. Sate Kambing (±200 gr/porsi) 2. Saus Kecap Asam Manis
4. Sate Kelinci (±200 gr/porsi) 3. Saus Barbeque
5. Sate Cumicumi (±200 gr/porsi) 4. Saus Blackpapper
6. Nasi Putih
Selain produk yang kami tawarkan, kami mempunyai keunikan dan karakteristik dari
produk kami yaitu, Sate yang kami jual memiliki perbedaan yang besar dibanding sate
yang dijual ditempat lain, dimana sate yang kami jual ,kaya akan cita rasa dan aroma serta
pelanggan bisa memiilihsatenya bisa dibakar atau diipanggang dan pilihan saus sate
beragam.Lalu karakteristik kami terdapat didalam daging sebelum kami jadikan sate, kami
merebus daging dari masing – masing jenis sate kami kedalam campuran kaldunya masing
masing daging dicampur rempah rempah pilihan selama ±3jam dengan api<60˚C.

3
Suhu tersebut tidak akan membuat daging matang namun cukup hangat untuk
membuat kandungan kaldu tersebut meresap dalam daging yang direbustersebut. Inilah
yang membuat cita rasa dan aroma sate setelah matang lebih superior dibanding sate
lainnya.

Price
Faktor Harga (Price) yang kami tawarkanini menargetkan untuk para konsumen kelas
menengah kebawah, seperti ibu rumah tangga, pekerja buruh, dan mahasiswa/pelajar. Hal
ini kami pertimbangkan setelah melakukan research pada pasar sekitar tempat kita akan
membuka kios, dimana didominasi oleh masyarkat kelas menengah kebawah. Untuk harga
produk yang kami tawarkan sendiri berkisar Rp. 20.000 – Rp. 30.000/porsi. Cukup
terjangkau untuk konsumen kelas menengah kebawah

Place
Untuk tempatnya sendiri, kami berencana akan menyewa kios yang berada di daerah
Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Hal ini kami pertimbangkan dikarenakan pada daerah ini
memiliki potensi konsumen yang baik, dan juga telah lulus uji research market yang kami
lakukan sebelumnya. Kemudian juga pada daerah ini juga terdapat banyak tempat-tempat
yang cukup strategis dan ramai dikunjungi, sehingga dapat menambah potensi pembeli
yang datang ke kios kami.

Promotion
Marketing yang akan kami jalankan saat membuka kios/toko ini adalah dengan
melakukan promosi yang cukup besar di Sosial media, dengan membagikan “kupon
bulanan” dengan syarat menyebarluaskan informasi mengenai kios kami kepada orang
lain. Juga kita melakukan promosi melalui “Influencer” yang terdapat pada sosial media
Instagram.
Kemudian juga, kami berencana berkerjasama dengan vendor-vendor pengantaran
makanan online seperti GoFood, Grab Food, dan Shopee Food. Juga memberikan diskon
special bagi pembeli yang membeli menggunakan aplikasi tersebut.
Dan yang terakhir juga akan membagikan produk secara gratis setiap minggunya di
awal bulan pertama, yang diharapkan dapat menarik perhatian dan minat masyarakat
sekitar kios.

2.1.3 Analisis SWOT

Strength
 Harga Terjangkau
 Pilihan produk yang ditawarkan beragam
 Ukuran sate yang ditawarkan besar dan memiliki cita rasa yang khas
 Tempat dan produk higienis

Weakness
 Tenaga kerja masih belum memadai
 Produk yang dijual masih terbatas pada sate saja
 Belum adanya aplikasi ataupun teknologi khusus untuk rumah sate

Opportunity
 Adanya kesempatan untuk membuka franchise Kembali
 Lokasi kios yang strategis

4
Threat
 Banyak competitor usaha di lingkungan sekitar
 Harga bahan baku yang fluktuatif

2.2 Aspek Manajemen dan Organisasi (POAC)


Planning
Planning yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Lokasi Usaha
Dalam menentukan lokasi usaha kami, sebelumnya sudah dilakukan research market
pada daerah yang akan ditempati, dalam hal ini yaitu daerah Pasar Minggu, Jakarta
Selatan. Setelah melakukan research market ini dan hasilnya adalah kami memilih
Pasar MInggu sebagai lokasi dibukanya kios/rumah makan kami.
2. Produk
Produk yang akan kami tawarkan berfokus kepada berbagai jenis sate. Seperti sate
ayam, kambing, sapi, kelinci, cumi.
3. Pemasaran
Untuk pemasaran/promosinya, kami mulai promosi menggunakan media sosial dan
juga membayar para influencer untuk dapat mempromosikan usaha kami. Juga kami
akan berencana berkerja sama dengan vendor pengantaran makanan online seperti
GoFood, Grab Food, dan Shopee Food, juga memberikan diskon khsusus kepada
pembeli yang membeli menggunakan aplikasi tersebut.
4. Planning kedepan
Untuk kedepannya, kami berencana untuk terus berkembang sebagai rumah makan sate
yang menyediakan berbagai macam sate dan bumbu yang ditawarkan. Juga akan selalu
membuat inovasi-inovasi baru untuk dapat diterapkan dalam penjualan agar tidak kalah
dengan pasar.

Organizing
 Pemilik / CEO Bisnis
Untuk pemilik / CEO Bisnis ini adalah sdr. Muhammad Irwansyah, beliau lah orang
yang pertama kali mencetuskan ide bisnis ini, dan juga orang yang mengatur segala
kegiatan yang berhubungan dengan Kerjasama dengan vendor-vendor lain.
 Manajer Operasional
Untuk manajer operasional, kami tunjuk sdr. Farid Maulana M. Hal ini dilakukan
karena sdr. Farid telah memiliki beberapa pengalaman dalam menjalankan operasi
suatu bisnis.
 Manajer Inventory
Kemudian untuk manajer Inventory-nya adalah sdr. Muhammad el Sultani. Diharapkan
dengan ditunjuknya beliau sebagai manajer dapat mengurus inventory usaha ini dengan
baik.
 Manajer Pemasaran/Marketing
Untuk manajer pemasaran, kami angkat sdrIstiqlal Ramadhan R sebagai manajer, hal
ini kami pertimbangkan dari pengalaman sebelumnya yang dapat memasarkan produk
dengan baik, dan juga kemampuan beliau dalam komunikasinya.
 Manajer Human Resource
Untuk Manajer Human Resource kami angkat sdr.IsmailaManjang, hal ini berdasarkan
pertimbangan dari kemampuan sdrIsmaila dalam menilai orang dengan baik, sehingga
cocok untuk dapat menjadi manajer bagian Human Resource.

5
Actuating
Dalam Actuating, kami akan coba menjalankan bisnis sebaik mungkin, dan akan
menjalankan segala plan dan perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya.

Controlling

Dalam hal Controlling, Pemilik Rumah Sate akan berkunjung ke toko/kios secara
berkala untuk melakukan pengecekan stok barang dan juga memantau kegiatan
operasional bisnis, dan juga memastikan bahwa kegiatan operasional dapat berjalan
dengan efektif dan efisien.

2.3 Aspek Teknik dan Teknologi

Pemilihan mesin dan peralatan

Pemilihan mesin dan peralatan seta jenis teknologi mempunyai hubungan yang erat sekali.
Keadaan tersebut menjadi lain bilamana pengadaan teknologi dan mesin harus dilakukan
secara terpisah. Macam-macam faktor non teknologis yang lainnya:

a) Keadaan infrastruktur dan fasilitas pengangkutan mesin dari tempat pembongkaran


pertama sampai ke lokasi proyek.
b) Keadaan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan mesin dan peralatan yang ada di sekitar
lokasi proyek.
c) Kemungkinan memperoleh tenaga ahli yang akan mengelola mesin dan peralatan
tersebut.

Gedung dan bangunan lain

Berdasarkan penentuan jenis teknologi dan mesin serta peralatan yang akan digunakan,
disusunlah perkiraan jumlah biaya yang diperlukan untuk membangun gedung pabrik serta
bangunan lain yang diperlukan. Dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan untuk biaya
kebutuhan dana pembangunan gedung yaitu:

a) Biaya pematangan tanah;


b) Biaya pembangunan gedung terdiri dari gedung pabrik, kantor gudang, ruangan
rekreasi dan perumahan karyawan inti (jika diperlukan)
c) Biaya pembangunan pagar, selokan, jalan, tempat parkir, penerangan, instalasi untuk
menetralkan limbah dan sebagainya.

2.4 Aspek Keuangan

 TOTALBIAYA BAHAN BAKU PERBULAN (ASUMSI PENJUALAN MINIMAL)

Sate Ayam (25 porsi perhari = 750 porsi perbulan)


Daging ayam 750 x 250gr = 187,5 kg
Harga daging ayam Rp. 34.000,-/kg
= Rp. 6.375.000,-

Sate Sapi (5 porsi perhari = 150 porsi sebulan)


Daging sapi 150 x 200gr = 30kg
Harga daging sapi Rp. 84.000,-/kg
= Rp. 2.520.000,-
6
Sate Kambing (25 porsi perhari = 750 porsi perbulan)
Daging Kambing 750 x 200gr = 150kg
Harga daging kambing Rp. 110.000,-/kg
= Rp. 16.500.000,-

Sate Kelinci (10 porsi perhari = 300 porsi perbulan)


Daging kelinci300 x 200gr
Harga daging ayam Rp. 55.000,-/kg
= Rp. 3.300.000,-

Sate Cumicumi (15 porsi perhari = 450 porsi sebulan)


Daging cmi cumi 450 x 200gr
Harga daging cumicumi Rp. 65.000,-/kg
= Rp. 5.850.000,-

Kaldu (1 porsi perhari = 30 porsi perbulan)


• Kaldu Ayam 30kg x Rp. 34.000,- = Rp. 1.020.000,-

• Kaldu Sapi 15kg x Rp. 84.000,- = Rp. 1.260.000,-

• Kaldu Kambing 30kg x Rp. 110.000,- = Rp. 3.300.000,-

• Kaldu Kelinci 30kg x Rp. 55.000,- = Rp. 1.650.000,-

• Kaldu Cumicumi 30kg x Rp. 65.000,- = Rp. 1.950.000,-

Beras (80 porsi perhari = 2400 porsi sebulan) (1 porsi = 75gr)


2400 x 75gr = 180kg @ Rp. 12.000,- = Rp. 2.160.000,-

 BAHAN BAHAN LAIN ( PERBUL AN)

• Minyak Sawit 35L @ Rp.11.000,- = Rp. 385.000,-


• Kecap Manis 50 btl @ Rp.27.000,- = Rp. 1.350.000,-
• Garam 2kg @ Rp.5000,- = Rp. 10.000,-
• Jeruk Nipis 5kg @ Rp.28.000,- = = Rp. 140.000,-
• Bawang Putih 20kg @ Rp.27.000,- = = Rp. 540.000,-
• Bawang Bombay 10kg @ Rp.21.000,-= Rp. 210.000,-
• Bawang Merah 20L @ Rp.19.000,- = Rp. 380.000,-
• Lada Bubuk 2kg @ Rp.90.000,- = Rp. 180.000,-
• Ketumbar 1kg @ Rp.45.000,- = Rp. 45.000,-
• Saus Tiram 10L @ Rp.38.000,- = Rp. 380.000,-
• Arang 2kg x 30 hari @ Rp. 6500 = Rp. 390.000,-
• Tusuk sate (4500 porsi sebulan)
• 4500 X 4 = 18.000 tusuk sate/bulan
• 1000 tusuk = Rp. 30.000
• 18.000 : 1000 x Rp.30.000
= Rp. 540.000,-

 BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA BAHAN LAINNYA

• Biaya Bahan Baku =Rp. 45.885.000,-


• Biaya Bahan Lainnya =Rp. 4.550.000,-
7
TOTAL = Rp. 50.435.000,-
 BIAYA TENAGA (PERBULAN)

• Cashier 1 orang = Rp. 2.500.000,-


• Cheff 2 orang = Rp. 2.500.000,-
• Waiter 1 orang = Rp. 2.500.000,-

TOTAL =Rp. 10.000.000

 BIAYA OVERHEAD

• Sewa 1 bulan @ Rp. 3.000.000,- = Rp. 3.000.000,-


• Biaya Listrik dan telepon = Rp. 850.000,-

TOTAL = Rp. 3.850.000,-

2.5 Aspek Ekonomi Sosial

Dalam hal tanggung jawab ekonomi dan sosial bidang kemasyarakatan usaha kami
Rumah Sate akan berkontribusi dalam pembukaan lapangan kerja baru bagi para karyawan
Rumah Sate dalam rangka pemenuhan tanggung jawab sosial dalam pemberdayaan masyarakat
sekitar dengan harapan dapat meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat sekitar. Dalam hal
tanggung jawab usaha kami terhadap ekonomi dan sosial di bidang perlindungan konsumen,
Usaha kami selalu mengedepankan kehigienisan barang dan selalu menjaga kualitas produk
yang kami berikan sehingga kepuasan pelanggan tetap menjadi prioritas kami dalam berusaha.

Komitmen perseroan dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup


adalah dengan melakukan program antisipasi atas segala potensi munculnya pencemaran
lingkungan, dengan menerapkan dan melaksanakan sistem pengelolaan lingkungan dan
melakukan pemantauan lingkungan secara berkala, terkait limbah produksi.

Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan yang terkait dengan ketenagakerjaan,


kesehatan dan keselamatan kerja adalah tanggung jawab terhadap internal perseroan yang
meliputi praktik terbaik atas kepedulian perseroan terhadap karyawan, jaminan kesehatan,
keselamatan kerja yang berhubungan dengan persamaan hak, kesempatan kerja, sarana dan
keselamatan kerja, tingkat kecelakaan serta pendidikan dan pelatihan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Semakin berkembangnya zaman, bisnis-bisnis baru semakin bertambah dan bisnis-


bisnis lama selalu melakukan inovasi dalam menarik daya saing konsumen agar tak kalah
saing dengan bisnis yang baru muncul. Namun hal terpenting dan perlu diperhatikan dari
adanya suatu bisnis, baik usaha baru ataupun lama ialah bagaimana kelayakan dari usaha
tersebut. Oleh karena itu dibutuhkanlah adanya studi kelayakan bisnis yang mana studi ini
membahas tuntas dari sisi internal bisnis juga eksternal sehingga para investor ataupun
konsumen dapat melihat dan mengambil informasi terkait bisnis tersebut. Salah satu tatanan
studi kelayakan bisnis adalah menguji kelayakan dalam new business, maksudnya bisnis yang
betul-betul baru atau merancang ide-ide baru.

3.2 Saran
Berdasarkan dari proposal yang kami buat, kami menyarankan bagi pengusaha yang
ingin membuka usaha yang sama seperti kami, jika bisnisnya sampai besar dan
berkembang, maka kami sarankan untuk mendirikan PT, nantinya tidak hanya menjual
sate, tapi bisa juga memproduksi bumbu atau saus khas sendiri dan bisa menjadi pemasok
daging. Jika mendirikan PT, maka diperlukan pengujian kelayakan bisnis pada aspek
yuridis.

Anda mungkin juga menyukai