Anda di halaman 1dari 14

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Good Corporate Governance
Dosen pengampu: Dr Khayatun Nufus, M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Leni Dewi Marlina (11180820000039)
Nina Restiana (11180820000077)
Maryati (11180820000138)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021/1443 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah
ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam tidak lupa kami curahkan kepada junjungan besar
kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita kepada zaman yang penuh ilmu ini.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah atas limpahan nikmat-Nya, sehingga kami mampu
menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Good Corporate
Governance dengan judul “Good Corporate Governance”

Tidak ada gading yang tak retak, begitupun dengan pembuatan makalah ini. Kami menyadari
bahwa masih banyak kesalahan serta kekurangan pada makalah ini. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca makalah ini, sehingga nantinya makalah ini dapat menjadi lebih
baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan kami mohon maaf sebesar-besarnya.

Kami juga berterimakasih kepada semua pihak terutama pada Ibu dosen kami yang telah
membimbing kami sehingga kami dapat menyusun makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Jakarta, 05 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 6
2.1 Pengertian Corporate Governance .......................................................... 6
2.2 Alasan diperlukannya Good Corporate Governance .............................. 8
2.3 Manfaat Good Corporate Governance .................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tata kelola perusahaan atau disebut juga dengan Corporate Governance menjadi salah satu
isu yang semakin menarik di Indonesia. Banyak perusahaan telah menggunakan Corporate
Governance sebagai rujukan dalam menjalankan perusahaannya. Semakin ketatnya tingkat
persaingan di dunia global membuat perusahaan harus dapat mengelola perusahaannya
dengan professional. Banyaknya skandal yang telah terjadi di perusahaan dapat menunjukkan
bahwa perusahaan tersebut tidak dikelola dengan baik, meluasnya skandal tersebut
dikarenakan banyak perusahaan tidak melaksanakan prinsip-prinsip Corporate Governance.
Indonesia sendiri mulai menerapkan prinsip Good Corporate Governance (selanjutnya
disebut GCG) sejak menandatangani letter of intent (LOI) dengan IMF. Komite Nasional
Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan di
Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan standar GCG yang telah diterapkan
di tingkat internasional.
GCG terdiri dari sekumpulan perangkat hukum yang menjelaskan hukum yang
menjelaskan hubungan antara para pemegang saham, manajer, kreditur, pemerintah, dan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders). GCG juga dapat
dipandang sebagai sebuah mekanisme yang membantu perusahaan dalam menegakkan hukum
dan peraturan yang menjelaskan hubungan antara pihak-pihak yang terkait dengan
perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Corporate Governance?
2. Apakah Corporate Governance sama dengan Good Corporate Governance?
3. Mengapa Good Corporate Governance diperlukan?
4. Apa tujuan dari adanya Good Corporate Governance?

4
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk
1. Memberikan penjelasan mengenai Corporate Governance
2. Memberikan penjelasan mengenai Good Corporate Governance
3. Memberikan pengetahuan pentingnya Good Corporate Governance
4. Menjabarkan tujuan dari Good Corporate Governance

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Corporate Governance


Terdapat banyak defenisi terkait dengan Corporate Governance. Corporate
governance didefenisikan dengan luas sesuai dengan kepentingan institusi, penulis,
Negara dan tradisi yang menggunakan istilah tersebut. IFC mendefenisikan corporate
governance sebagai sebuah struktur dan proses dalam menentukan arah dan
pengawasan terhadap perusahaan. Sementara Organization for Economic Cooperation
and Development (OECD) mendefenisikan corporate governance sebagai berikut:
“The internal means by which corporation are operated and controlled,which involve
a set of relationship between a company’s management, its board, its shareholder and
other stakeholder. Corporate governance also provides the structure through which the
objectives of the company are set, and the means of attaining those objectives and
monitoring performance are determine. Good corporate governance should provide
proper incentives for the board and management to persue objectives that are in the
interests of the company and shareholders and should facilitate effective monitoring,
thereby encouraging firms to use resources more efficiently.”

Kebanyakan defenisi hanya terpusat pada perusahaan itu sendiri (dalam perspektif
internal), namun hal tersebut mempunya elemen yang dapat didefenisikan secara umum
sebagai berikut:

 Corporate governance merupakan hubungan system yang terdiri dari struktur dan
proses. Contoh, hubungan antara pemilik saham, manajemen dan stakeholder yang
terdiri dari hubungan antara penyedia modal, stakeholder dan manajemen untuk
menerima tingkat pengembalian dan laba atas investasi yang mereka tanamkan.
 Bagian dan Kepentingan yang Berbeda. Perbedaan kepentinggan antara berbagai
organ dalam perusahaan seperti dewan direksi dan dewan komisaris. Perbedaan
kepentingan antara pemilik perusahaan dengan pengelola perusahaan dimana
secara umum merupakan masalah principal-agent.
 Semua bagian berperan dalam menentukan arah dan pengawasan perusahaan.

6
RUPS, pemegang saham yang mewakili, mengambil keputusan yang mendasar,
misalnya pembagian keuntungan. Dewan Komisaris secara umum bertanggung
jawab terhadap bimbingan dan pengawasan, menerima strategi perusahaan dan
mengendalikan direksi. Direksi, akhirnya, menjalankan operasi sehari-hari, seperti
pelaksanaan strategi, penyusunan rencana bisnis, mengelola sumber daya manusia,
mengembangkan strategi pemasaran dan penjualan, dan mengelola aset

Gambar 1.1
Sistem Corporate Governance

Shareholders
(The General Meeting of Shareholders)

Represent and Report to

Provide Capital
Provide Capital

Directors
(The Board of Directors)

Elect, Terminate and Guide Report and Respond to

Managers

Menurut FCGI (2001) pengertian GCG adalah seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur,
pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan esktern lainnya yang
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem
yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.
Sedangkan menurut Cadbury Committee adalah seperangkat aturan yang
merumuskan hubungan antara para pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah,
karyawan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal
sehubungan dengan hak-hak dan tanggung jawab mereka.

7
GCG juga didefinisikan sebagai seperangkat aturan dan prinsip-prinsip antara
lain fairness, transparancy, accountability dan responsibility, yang mengatur hubungan
antara pemegang saham, manajemen, perusahaan (direksi dan komisaris), kreditur,
karyawan serta stakeholders lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban masing-
masing pihak.
Berdasarkan definisi atau pengertian GCG di atas dapat disimpulkan bahwa, pada
dasarnya GCG adalah mengenai sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) terutama
dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan
direksi demi tercapainya tujuan perusahaan.

Menurut Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (1999) bahwa


defenisi Corporate Governance sebagai berikut:
“Cara internal dengan mana perusahaan dioperasikan dan dikendalikan, yang
melibatkan satu set hubungan antara manajemen perusahaan, dewan, pemegang saham
dan lainnya pemangku kepentingan. Tata kelola perusahaan juga menyediakan struktur
melalui mana tujuan perusahaan diatur, dan cara mencapai tujuan tersebut dan
pemantauan kinerja ditentukan. Tata kelola perusahaan yang baik harus memberikan
insentif yang tepat untuk papan dan manajemen untuk mengejar tujuan-tujuan yang
berada di kepentingan perusahaan dan pemegang saham, dan harus memfasilitasi
pengawasan yang efektif, sehingga mendorong perusahaan untuk menggunakan sumber
daya yang lebih efisien”

2.2. Alasan diperlukannnya Good Corporate Governance


GCG atau tata kelola perusahaan yang baik akan berpengaruh pada kinerja
perusahaan, termasuk efisiensi biaya dan memberikan rasa aman kepada investor
Berikut ini merupakan alasan diperlukannya GCG secara umum, yaitu:
1. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang di
dasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta
kesetaraan dan kewajaran
2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan,

8
yaitu dewan komisaris, direksi dan RUPS
3. Mendorong pemegang saham, anggota dewan komisaris dan anggota direksi agar
dalam membuat keptususan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai moral
yang tinggi dan kepatuhan terhadap perundang-undangan.

Sedangkan menurut E John Aldridge (2005) Good Corporate Governance


mempunyai lima macam tujuan yang menjadi alasan di perlukannya menerapan GCG
dalam sebuah perusahaan, yaitu:
1. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham
2. Melindungi hak dan kepentingan para anggota stakeholders non pemegang saham
3. Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja Dewan Pengurus atau Board of Directors
dan manajemen perusahaan dan
5. Meningkatkan mutu hubungan Board of Directors dengan manajemen senior
perusahaan

Banyak alasan yang dikemukakan tentang betapa perlunya perusahaan menerapkan


prinsip GCG. Namun demikian, suatu alasan utama yang dikemukakan para pakar adalah
bahwa prinsip-prinsip CG di perlukan untuk mengatasi masalah yang ada dalam
pengelolan perusahaan. Banyak pihak seperti pembuat kebijakan, praktisi dan akademisi
berpendapat bahwa perbaikan CG merupakan suatu hal yang harus dilakukan seperti
melalui pembentukkan komite audit, peningkatan transparansi informasi, keberadaan
komisaris independen, meningkatkan hubungan dengan investor dan pemberian
remunerasi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan dan sebagainya.

2.3. Manfaat Good Corporate Governance


Meskipun demikian, dalam perkembangannya, tidak sedikit yang meragukan
perbaikan dalam Corporate Governance. Banyak manajemen perusahaan yang keberatan
dengan kebijakan peningkatan keterbukaan informasi yang harus disampaikan kepada
publik. Mereka menolak untuk mengkomunikasikan strategi dan kebijakan yang diambil
kepada investor utamanya. Ada anggapan bahwa keberadaan komisaris independen dan

9
implementasi mekamisme Corporate Governance lainnya akan memperlambat proses
pengambilan keputusan didalam perusahaan dan meningkatkan prosedur birokrasi dalam
perusahaan. Perpanjangan prosedur tentunya akan menghambat kreativitas dan inovasi.
Begitu pula, biaya yang harus ditanggung perusahaan dalam mengimplementasikan
mekanisme Corporate Governance juga tidak sedikit. Pendapat seperti di atas tentunya
tidak dapat diabaikan. Diperlukan adanya keseimbangan antara peningkatan akuntabilitas
dan keterbukaan perusahaan dengan peningkatan kemampuan perusahaan untuk beroperasi
secara efisien dan efektif.

Di pasar keuangan sendiri terdapat peningkatan kesadaran bahwa Good Corporate


Governance berkaitan dengan perusahaan yang besar. Komunitas investor institusi
beranggapan bahwa perbaikan dalam Corporate Governance cenderung akan memperbaiki
kinerja dan bukannya menghambat perkembangan perusahaan (Solomon dan Solomon,
2004). Disamping itu, hasil penelitan Solomon dan Solomon juga memperlihatkan bahwa
Corporate Governance sama pentingnya baik bagi perusahaan kecil maupun perusahaan
besar. Investor institusi sangat mendukung perbaikan yang berkelanjutan dalam Corporate
Governance. Hal tersebut tentunya merupakan salah satu faktor pendukung utama bagi
perusahaan untuk memperbaiki Corporate Governancenya apabila ingin tetap memperoleh
pendanaan dari investor.

Seberapa jauh perusahaan memperhatikan prinsip-prinsip dasar Good Corporate


Governance telah semakin menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi.
Terutama hubungan antara praktik corporate governance dengan karakter investasi
internasional saat ini. Suatu perusahaan dan atau negara yang ingin menuai manfaat dari
pasar modal global, dan jika kita ingin menarik modal jangka panjang, maka penerapan
GCG secara konsisten dan efektif akan mendukung ke arah itu. Bahkan jikapun perusahaan
tidak bergantung pada sumber daya dan modal asing, penerapan prinsip dan praktik Good
Corporate Governance akan dapat meningkatkan keyakinan investor domestik terhadap
perusahaan. Di samping hal-hal tersebut di atas, Good Corporate Governance juga dapat :

1) Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung pemegang saham
sebagai akibat pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen. Biaya-biaya ini
dapat berupa kerugian yang diderita perusahaan sebagai akibat penyalahgunaan

10
wewenang (wrong-doing), ataupun berupa biaya pengawasan yang timbul untuk
mencegah terjadinya hal tersebut.
2) Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaitu sebagai dampak dari pengelolaan
perusahaan yang baik tadi menyebabkan tingkat bunga atas dana atau sumber daya
yang dipinjam oleh perusahaan semakin kecil seiring dengan turunnya tingkat resiko
perusahaan.
3) Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan citra perusahaan
tersebut kepada publik luas dalam jangka panjang.
4) Menciptakan dukungan para stakeholder (para pihak yang berkepentingan) dalam
lingkungan perusahaan tersebut terhadap keberadaan dan berbagai strategi dan
kebijakan yang ditempuh perusahaan, karena umumnya mereka mendapat jaminan
bahwa mereka juga mendapat manfaat maksimal dari segala tindakan dan operasi
perusahaan dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan.

Menurut Wilson Arafat (2008:10) Good Corporate Governance akan memberikan empat
manfaat besar yaitu sebagai berikut:
1) Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan
yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih
meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.
2) Meningkatkan corporate value.
3) Meningkatkan kepercayaan investor.
4) Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan
meningkatkan shareholder’s value dan dividen.

Menurut Mas Ahmad Daniri (2005;14) jika perusahaan menerapkan mekanisme


penerapan GCG secara konsisten dan efektif maka akan dapat memberikan manfaat antara
lain:

1) Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung oleh pemegang
saham akibat pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen.
2) Mengurangi biaya modal (Cost of Capital).
3) Meningkatkan nilai saham perusahaan di mata publik dalam jangka panjang.

11
4) Menciptakan dukungan para stakeholder dalam lingkungan perusahaan terhadap
keberadaan perusahaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh
perusahaan.

Maksum (2005), menjelaskan manfaat dari penerapan Good Corporate Governance adalah:
1) Mempermudah proses pengambilan keputusan, sehingga berpengaruh positif terhadap
kinerja perusahaan. Penelitian membuktikan bahwa penerapan GCG mempengaruhi
kinerja secara positif (Sakai & Asaoka 2003; Jang Black & Kim 2003)
2) Menghindari penyalahgunaan wewenang oleh pihak direksi dalam pengelolaan
perusahaan. Chtourou, et al (2001) menyatakan bahwa penerapan prinsip- prinsip
GCG yang konsisten akan menghalangi kemungkinan dilakukannya rekayasa kinerja
yang mengakibatkan nilai fundamental perusahaan tidak tergambar dalam laporan
keuangannya.
3) Meningkatkan nilai perusahaan di mata investor. Peningkatan kepercayaan investor
pada perusahaan akan dapat mengakses tambahan dana yang diperlukan untuk
berbagai keperluan perusahaan, terutama untuk ekspansi.
4) Bagi para pemegang saham, dapat menaikkan nilai saham dan meningkatkan
perolehan nilai deviden. Bagi negara, dapat menaikkan jumlah pajak yang dibayarkan
oleh perusahaan yang berarti terjadi peningkatan penerimaan negara dari sektor pajak,
terkhusus bagi perusahaan berbentuk perusahaan BUMN, akan meningkatkan
penerimaan negara dari pembagian laba BUMN.
5) Meningkatkan kepercayaan para stakeholders kepada perusahaan, sehingga citra
positif perusahaan akan naik. Hal ini dapat menekan biaya (cost) yang timbul sebagai
akibat tuntutan para stakeholders kepada perusahaan.
6) Meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari materi yang sudah dipaparkan maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
Corporate Governance adalah rangkaian proses terstruktur yang digunakan untuk
mengelola serta mengarahkan atau memimpin bisnis dan usaha-usaha korporasi dengan
tujuan untuk meningkatkan nilai-nilai perusahaan serta kontinuitas usaha, kemudian GCG
disimpulkan bahwa GCG merupakan suatu sistem pengelolaan perusahaan yang
dirancang untuk meningkatkan kinerja perusahaan, melindungi kepentingan stakeholders
dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai
etika yang berlaku secara umum.
Alasan utama yang dikemukakan para pakar adalah bahwa prinsip-prinsip CG di
perlukan untuk mengatasi masalah yang ada dalam pengelolan perusahaan. Karena salah
satu manfaat GCG yaitu dapat meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses
pengambilan keputusan yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
operasional perusahaan serta akan meningkatkan pelayanan kepada shareholders

13
DAFTAR PUSTAKA

Kusmayadi., Rudiana & Badruzaman. 2015. Good Corporate Governance. Tasikmalaya: LPPM
Universitas Siliwangi
Nasrum & Tenri, A. 2015. Corporate Governance (Konsep, Teori dan Aplikasi di Beberapa
Negara Asia). Maros: Pustaka Salewangang.

14

Anda mungkin juga menyukai