Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA BISNIS

TATA KELOLA ORGANISASI YANG BAIK

DISUSUN OLEH :

SELLA ANINDYA 2018410174

AFIFATIN NURIA 2018410324

AINUN NUR AZIZAH 2018410784

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Pengertian Tata Kelola Organisasi yang baik atau Good Corporate Governance...........3
2.2 Prinsip Tata Kelola Organisasi yang Baik atau Good Corporate Governance................4
2.3 Manfaat dari Tata Kelola Organisasi yang Baik atau Good Corporate Governance.......6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita sering mendengar banyak perusahaan yang terpuruk karena tata pemerintahan sebuah
perusahaan tersebut tidak baik sehingga banyak fraud ataupraktik korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) yang terjadi, sehingga terjadinya krisis ekonomi dan krisis kepercayaan para investor,
yang mengakibatkantidak ada investor yang mau membeli saham perusahaan tersebut.
artinya,bisa dikatakan jika perusahaan tersebut tidak menerapkan Corporate Governance dengan
baik. Oleh karena itu, undang-undang ini menjadi acuan awal dalam penjabaran dan penciptaan
GCG di berbagai negara. Good Corporate Governance dimaksudkan agar tata kelola perusahaan
baik sehingga bisa meminimalisir praktek-prakter kecurangan.

Joel Balkan (2002) mengatakan bahwa perusahaan (korporasi) saat ini telah berkembang
dari sesuatu yang relative tidak jelas menjadi institusi ekonomi dunia yang amat dominan.
Kekuatan tersebut terkadang mampu mendikte hingga ke dalam pemerintahan suatu negara,
sehingga mejadi tidak berdaya dalam menghadapi penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh
para pelaku bisnis yang berpengaruh tersebut. Semua itu terjadi karena perilaku tidak etis dan
bahkan cenderung kriminal-yang dilakukan oleh para pelaku bisnis yang memang dimungkinkan
karena kekuatan mereka yang sangat besar disatu sisi, dan ketidakberdayaan aparat pemerintah
dalam menegakkan hukum dan pengawasan atas perilaku para pelaku bisnis tersebut; disamping
berbagai praktik tata kelola perusahaan dan pemerintahan yang buruk.

Dalam corporate governance selalu ada dua hal yang perlu diperhatikan. Apakah aturan
atau sistem tata-kelola sudah ada secara jelas, lengkap, dan tertulis ? Apakah aturan dan sistem
yang sudah jelas tersebut dilaksanakan dengan konsisten atau tidak ? Kedua hal tersebutlah yang
menentukan apakah sudah ada good corporate governance dalam suatu perusaan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :


1. Apa yang dimaksud dengan tata kelola organisasi yang baik atau Good Corporate
Governance (GCG) ?
2. Apa saja prinsip dari tata kelola organisasi yang baik atau Good Corporate
Governance (GCG) ?
3. Apa saja manfaat dari tata kelola organisasi yang baik atau Good Corporate
Governance (GCG) ?

1.3 Tujuan
Dari latar belakang diatas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tata kelola organisasi yang baik atau
Good Corporate Governance (GCG) ?
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip dalam tata kelola organisasi yang baik atau
Good Corporate Governance (GCG) ?
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari tata kelola organisasi yang baik atau Good
Corporate Governance (GCG) ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tata Kelola Organisasi yang baik atau Good Corporate Governance
Pada awalnya, istilah “Corporate Governance” pertama kali dikenalkan oleh Cadbury
Committee di Inggris tahun 1922 yang menggunakan istilah dimaksud dalam laporannya yang
dikenal dengan Cadbury Report (dalam sukrisno Agoes, 2006). Berikut disajikan beberapa
definisi “Corporate Governance” dari beberapa sumber, diantaranya:

1. Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI-2006)


FCGI tidak membuat definisi sendiri, namun mengadopsi definisi Cadbury Committee
of United Kingdom dan menerjemahkan “Seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antar pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, kreditur,
pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya
yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu
sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan”.
2. Sukrisno Agoes (2006)
Tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu sistem yang mengatur hubungan peran
dewan komisaris, para direksi, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya.
Tata kelola perusahaan yang baik juga disebut sebagai suatu proses yang transparan atas
penentuan tujuan perusahaan, pencapaiannya, dan penilaian kinerjanya.
3. Organization for Economics Cooperation and Development (OECD)
The structure through which shareholders, directors, managers, set of the board
objectives of the company, the means of attaining those objectives and monitoring
performance. [Suatu struktur yang terdiri atas para pemegang saham, direktur, manager,
seperangkat tujuan yang ingin dicapai perusahaan, dan alat-alat yang akan digunakan
dalam mencapai tujuan dan memantau kinerja].
4. Wahyudi Prakarsa (dalam Sukrisno Agoes, 2006)
Mekanisme adninistratif yang mengatur hubungan-hubungan antara  manajemen
perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham, dan kelompok-kelompok kepentingan

3
(stakeholders) yang lain. Hubungan-hubungan ini dimanifestasikan dalam bentuk
berbagai aturan (prosedur) dan sistem insentif sebagai kerangka kerja (framework) yang
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan dan cara-cara untuk mencapai tujuan
tersebut, serta pemantauan atas kinerja yang dihasilkan.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, pada intinya konsep GCG mengandung pengertian
yang berintikan 4 point, yaitu:

1. Wadah
Organisasi (perusahaan, sosial, pemerintahan).
2. Model
Suatu sistem, proses, dan seperangkat peraturan, termasuk prinsip-prinsip, serta nilai-
nilai yang meladasi praktik bisnis yang sehat.
3. Tujuan
a. Meningkatkan kinerja organisasi.
b. Menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.
c. Mencegah dan mengurangi manipulasi serta kesalahan yang signifikan dalam
pengelolaan  organisasi.
d. Meningkatkan upaya agar para pemangku kepentingan tidak dirugikan.
4. Mekanisme
Mengatur dan mempertegas kembali hubungan, peran, wewenang, dan  tanggung jawab
a. Dalam arti sempit
Antar pemilik atau pemegang saham, dewan komisaris dan direksi.
b. Dalam arti luas
Antar seluruh pemangku kepentingan.

2.2 Prinsip Tata Kelola Organisasi yang Baik atau Good Corporate Governance
Good Corporate Governance merupakan gabungan prinsip-prinsip dasar dalam
membangun suatu tatanan etika kerja dan kerjasama agar tercapai rasa kebersamaan, keadilan,
optimasi dan harmonisasi hubungan sehingga dapat menuju kepada tingkat perkembangan yang
penuh dalam suatu organisasi atau badan usaha.

1. Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut :

4
a. Vision
Pengembangan suatu organisasi atau badan usaha harus didasarkan pada adanya visi
& strategi yang jelas dan didukung oleh adanya partisipasi dari seluruh anggota
dalam proses pengambilan keputusan, pelaksanaan dan pengembangan supaya semua
pihak akan merasa  memiliki dan tanggungjawab dalam kemajuan organisasi atau
usahanya.
b. Participation
Dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan hasil keputusan suatu
organisasi atau badan usaha sedapat-dapatnya melibatkan pihak-pihak terkait dan
relevan melalui sistem yang terbuka dan dengan jaminan adanya hak berasosiasi dan
penyampaian pendapat.
c. Equality
Suatu badan usaha atau organisasi yang baik selalu akan member dan menyediakan
peluang yang sama bagi semua anggota atau pihak terkait bagi peningkatan
kesejahteraan melalui usaha bersama di dalam etika usaha yang baik.
d. Professional
Dalam bahasa sehari-hari professional diartikan “One who engaged in alearned
vocation (Seseorang yang terikat dalam suatu lapangan pekerjaan)”. Dalam konteks
ini professional lebih dikaitkan dengan peningkatan kapasitas kompetensi dan juga
moral sehingga pelayanan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan akurat.
e. Supervision
Meningkatkan usaha-usaha supervisi terhadap semua aktivitas usaha atau organisasi
sehingga tujuan bersama dapat dicapai secara optimal, efektif dan efisien, serta untuk
meminimalkan potensi kesalahan atau penyimpangan yang mungkin timbul.
f. Effective & Efficient
Effective berarti “do the things right”, lebih berorientasi pada hasil,
sedangkan efficient berarti “do the right things”, lebih berorientasi pada proses.
Apapun yang direncanakan dan dijalankan oleh suatu organisasi atau badan usaha
harus bersifat efektif dan efisien.
g. Transparent

5
Dalam konteks good governance, transparency lebih diartikan membangun
kepercayaan yang saling menguntungkan antara pemerintah atau pengelola dengan
masyarakat atau anggotanya melalui ketersediaan informasi yang mudah diakses,
lengkap dan up to date.
h. Accountability/Accountable
Dalam konteks pembicaraan ini accountability lebih difokuskan dalam meningkatkan
tanggungjawab dari pembuat keputusan yang lebih diarahkan dalam menjawab
kepentingan publik atau anggota.
i. Fairness
Dalam konteks good governance maka fairness lebih diartikan sebagai aturan
hukum harus ditegakan secara adil dan tidak memihak bagi apapun, untuk siapapun
dan oleh pihak manapun.
j. Honest
Policy, strategi, program, aktivitas dan pelaporan suatu organisasi atau badan usaha
harus dapat dijalankan secara jujur. Segala jenis ketidak-jujuran pada akhirnya akan
selalu terbongkar dan merusak tatanan usaha dan kemitraan yang telah dan sedang
dibangun. Tanpa kejujuran mustahil dapat dibangun trust dan long term partnership.
k. Responsibility & Social Responsibility
Institusi dan proses pelayanan bagi kepentingan semua pihak terkait harus dijalankan
dalam kerangka waktu yang jelas dan sistematis. Sebagai warga suatu organisasi,
badan usaha dan/atau masyarakat, semua pihak terkait mempunyai tanggungjawab
masing-masing dalam menjalankan tugasnya.

2.3 Manfaat dari Tata Kelola Organisasi yang Baik atau Good Corporate Governance
Penerapan konsep GCG merupakan salah satu upaya untuk memulihkan kepercayaan
terhadap investor dan institusi terkait di pasar modal. Menurut Tjager dkk (2003) mengatakan
bahwa paling tidak ada lima alasan mengapa mengapa penerapan GCG itu bermanfaat, yaitu:

1. Berdasarka survey yang telah dilakukan oleh McKinsey & Company menunjukkan
bahwa para investor institusional lebih menaruh kepercayaan terhadap perusahaan-
perusahaan di Asia yang telah menerapkan GCG.

6
2. Berdasarkan berbagai analisis ternyata ada indikasi keterkaitan antara terjadinya krisis
financial dan krisis berkepanjangan di Asia denngan lemahnya tata kelola perusahaan.
3. Internasionalisasi pasar – termasuk liberalisasi pasar financial dan pasar modal
menuntut perusahaan untuk menerapkan GCG.
4. Kalau GCG bukan obat mujarab untuk keluar dari krisis system ini dapat menjadi dasar
bagi beberkembangnya system nilai baru yang lebih sesuai dengan lanskap bisnis yang
kini telah banyak berubah.
5. Secara teoris, praktik GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Menurut Mas Ahmad Daniri (2005;14) jika perusahaan menerapkan mekanisme
penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan efektif maka akan
dapat memberikan manfaat antara lain:
a. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung oleh pemegang
saham akibat pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen.
b. Mengurangi biaya modal (Cost of Capital).
c. Meningkatkan nilai saham perusahaan di mata publik dalam jangka panjang.
d. Menciptakan dukungan para stakeholder dalam lingkungan perusahaan terhadap
keberadaan perusahaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh
perusahaan.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Good corporate governance (GCG) merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan
perusahaan guna menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder. Konsep ini
menekankan pada dua hal yakni, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh
informasi dengan benar dan tepat pada waktunya dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk
melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua
informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder.

Terdapat empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep Good Corporate
Governance, yaitu fairness, transparency, accountability, dan responsibility. Keempat
komponen tersebut penting karena penerapan prinsip Good Corporate Governance secara
konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi
penghambat aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak
menggambarkan nilai fundamental perusahaan. 

Dari berbagai hasil penelitian lembaga independen menunjukkan bahwa pelaksanan


Corporate  Governance di Indonesia masih sangat rendah, hal ini terutama disebabkan oleh
kenyataan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia belum sepenuhnya memiliki Corporate
Culture sebagai inti dari Corporate Governance. Pemahaman tersebut membuka wawasan
bahwa korporat kita belum dikelola secara benar, atau dengan kata lain, korporat kita belum
menjalankan governansi. 

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37883113/ETIKA_BISNIS_DAN_PROFESI_GOOD_CORPORATE_
GOVERNANCE_

https://blog.docotel.com/pentingnya-tata-kelola-yang-baik-bagi-organisasi-atau-
perusahaan/#:~:text=Tata%20kelola%20organisasi%20yang%20baik,sesuai%20dengan
%20visi%2Dmisi%20organisasi.

Anda mungkin juga menyukai