Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK PEMUTUSAN

HUBUNGAN KERJA BAGI


ORGANISASI DAN
INDIVIDU
Oleh :
RR Nurul Hidayah
NIM. 2010711
Kelas A
GO!
LATAR BELAKANG
● Pemutusan hubungan kerja di atur dalam undang-undang ketenaga kerjaan yaitu dalam UU RI No 13
Tahun 2003

● Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selalu mejadi hal yang sulit baik bagi pengusaha maupun
pekerja/buruh. Pengusaha menganggap terjadinya PHK merupakan hal yang wajar di dalam kegiatan
perusahaan. Bagi pekerja/buruh, terjadinya PHK berdampak sangat luas bagi kehidupanya tidak hanya
bagi dirinya pribadi namun juga keluarganya. PHK jelas akan menyebabkan seorang pekerja/buruh
kehilangan mata pencahariannya

● Kehadiran Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan merupakan salah satu
bentuk upaya pemerintah memberikan kepastian hukum kepada para pengusaha dan pekerja/buruh.
Rumusan Masalah

Apa yang menjadi faktor


penyebab terjadinya Bagaimana dampak Bagaimana dampak
pemutusan hubungan kerja pemutusan hubungan kerja pemutusan hubungan kerja
pada organisasi /individu ? bagi organisasi ? bagi individu?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor
penyebab terjadinya
pemutusan hubungan kerja
2. Untuk mengetahui dampak
pemutusan hubungan kerja
bagi organisasi
3. Untuk mengetahui dampak
pemutusan hubungan kerja
bagi individu.
Manfaat Penelitian

Untuk menambah dan memperdalam


wawasan mengenai dampak pemutusan
hubungan kerja bagi organisasi dan
individu
Pembahasan
Pemutusan Hubungan Kerja
Menurut (Sonhaji, 2019) pemutusan hubungan kerja merupakan awal hilangnya mata
pencaharian bagi pekerja/buruh yang juga menyebabkan kehilangan pekerjaan dan
penghasilan.
Pemutusan hubungan kerja merupakan berakhirnya hubungan kerja antara karyawan
dengan instansi, artinya karyawan sudah tidak lagi berkerja setelah keluarnya surat
pemutusan kerja dan tidak diperkerjakan lagi sebagai karyawan. Menurut Sedarmayanti
(2017) pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan suatu kondisi tidak bekerjanya
karyawan pada suatu instansi karena adanya pemutusan kerja antara karyawan dengan
instansi atau masa kontraknya habis.

Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pemutusan


hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pegawai/buruh dan pengusaha.
Alasan pemutusan hubungan kerja bisa terjadi dari berbagai faktor baik dari instansi
dan dari diri sendiri.
Pembahasan
Faktor Pemutusan Hubungan Kerja

Menurut Kasmir (dalam Farid, 2017) dan undang-undang Ketenagakerjaan ,


pemutusan hubungan kerja karena faktor :
1. pemecatan karena melakukan kesalahan
2. produktivitas karyawan menurun
3. perusahaan melakukan efisiensi

Menurut Annisa Sativa (2008), ada beberapa faktor yang menjadi


penyebab terjadinya PHK, antara lain:
1. adanya kinerja yang tidak baik
2. adanya penolakan dari kinerja untuk menandatangani surat
kontrak
3. adanya kesalahan berat yang dilakukan oleh pekerja
4. adanya tuntutan dari pekerja untuk diangkat menjadi pegawai
tetap
5. adanya efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan
selanjutnya
Pemutusan hubungan kerja dapat terjadi karena keinginan sendiri, keinginan
instansi selain itu terdapat bentuk lain yang menjadi faktor pemutusan hubungan
kerja misal meninggal dunia.
1. Faktor pemutusan hubungan kerja dari instansi disebabkan:
a. karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaanya;
b. disiplin yang kurang baik dan perilaku;
c. melanggar peraturan dari instansi;
d. tidak dapat berkerja sama, sehingga terjadi konflik dengan karyawan lain;
e. melakukan tindakan amoral dari instansi;
f. usia lanjut; dan
g. sakit yang berkepanjangan.
2. Faktor dari diri sendiri/individu yaitu:
a. permintaan pengunduran diri adanya pengajuan yang diberikan langsung oleh karyawan secara pribadi,
dengan alasanan untuk mencari instansi yang lebih baik dan lebih menguntungkan;
b. alasan memasuki usia pensiun, karyawan akan berhenti bekerja sesuai dngan kebijakan usia yang telah
ditetapkan instansi;
c. diberhentikan karena lalai, adanya karyawan yang berbuat kecurangan seperti penipuan dan pencurian;
d. kesehatan yang kurang baik;
e. untuk melanjutkan pendidikan; dan
f. ingin berwiraswasta. Selain karena keinginan instansi dan keinginan sendiri penyebab adanya faktor
pemberhentian karyawan dapat dari bentuk lain yaitu karyawan meninggal dunia.
PEMBAHASAN
Dampak Pemutusan Hubungan Kerja
Setiap terjadinya pemutusan hubungan kerja akan menimbulkan dampak, baik dari pihak
lembaga atau instansi dan individu itu sendiri. Dampak pemutusan kerja atau pemutusan
hubungan kerja bagi para pekerja tentunya sangat menjadi beban bagi ekonomi keluarga apalagi
disaat pandemi covid-19, yang tentunya sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan, selain itu
dampak pemutusan hubungan kerja sangat menghambat keberhasilan sosial seseorang jika tidak
dilakukan penanganan dengan tepat. Dampak terhadap ekonomi , psikologis, dan soaial pekerja
sangat mempengaruhi kualitas hidupnya setelah menerima PHK, selain dari dampak yang
mempengaruhi pekerjanya, PHK juga dapat mempengaruhi kondisi dari keluargapekerja itu
sendiri.
t nya
a nj u
Se l
Dampak pemutusan kerja ada dua yaitu dampak bagi
instansi/organisasi dan bagi pegawai/individu. Bagi instansi
akan berdampak sebagai berikut:
1. terjadi kekosongan, jika ada karyawan yang keluar, maka
ada jabatan yang ditinggalkan sehingga harus mencari
penggantinnya;
2. menghabiskan banyak biaya dan waktu untuk mencari
pengganti karyawan;
3. kesulitan mencari pengganti karyawan sehingga
menggangu proses kerja;
4. adanya kebocoran rahasia instansi yang disebabkan oleh
karyawan yang menyebarkan berita buruk dari instansi;
dan
5. instansi kehilangan tenaga potensial
6. kekurangan sumber daya manusia
7. merugikan perusahaan terutama kerugian dana dan waktu
dalam hal rekruitmen dan seleksi, harus mencari
penggantinya dengan karyawan baru.
tnya
n ju
la
Se

Sedangkan dampak pemutusan kerja bagi


karyawan menurut Alfa & Murni (2016) yaitu:
1. kurangnya penghasilan yang diterima oleh
karyawan sehingga karyawan tidak bisa
memenuhi kebutuhan keluarga;
2. adanya situasi yang tidak enak dikarenakan
tidak adanya pekerjaan;
3. kurangnya harga diri dikarenakan tidak lagi
memangku jabatan;
4. tidak adanya hubungan dengan teman-teman
kerja; dan
5. berusaha payah untuk mencari pekerjaan
baru.

 
KESIMPULAN

Pemutusan hubungan kerja merupakan suatu kondisi dimana karyawan diberhentikan atau
tidak berkerja lagi dari instansi karena hubungan kerja antara karyawan dan instansi terputus,
atau masa kontrakya tidak diperpanjang lagi. Ada beberapa faktor terjadinya pemutusan
hubungan kerja atau seseorang berhenti bekerja pada instansi dengan adanya keinginan
sendiri dari karyawan, keinginan instansi,selain dari keinginan instansi dan diri sendiri
terdapat pula bentuk lain antara lain karena karyawan meninggal dunia. Dampak dari adanya
pemutusan hubungan kerja bagi instansi/organisasi yaitu kekurangan sumber daya manusia
dan merugikan instansi, terutama kerugian dana dan waktu dalam hal rekruitmen dan seleksi.

Dampak dari adanya pemutusan hubungan kerja bagi individu/ karyawan yaitu kurangnya
penghasilan yang diterima oleh karyawan sehingga karyawan tidak bisa memenuhi
kebutuhan keluarga, adanya situasi yang tida enak dikarenakan tidak adanya pekerjaan,
kurangnya harga diri dikarenakan tidak lagi memangku jabatan, tidak adanya hubungan
dengan teman-teman kerja; dan berusaha payah untuk mencari pekerjaan baru.

Anda mungkin juga menyukai