● Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selalu mejadi hal yang sulit baik bagi pengusaha maupun
pekerja/buruh. Pengusaha menganggap terjadinya PHK merupakan hal yang wajar di dalam kegiatan
perusahaan. Bagi pekerja/buruh, terjadinya PHK berdampak sangat luas bagi kehidupanya tidak hanya
bagi dirinya pribadi namun juga keluarganya. PHK jelas akan menyebabkan seorang pekerja/buruh
kehilangan mata pencahariannya
● Kehadiran Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan merupakan salah satu
bentuk upaya pemerintah memberikan kepastian hukum kepada para pengusaha dan pekerja/buruh.
Rumusan Masalah
KESIMPULAN
Pemutusan hubungan kerja merupakan suatu kondisi dimana karyawan diberhentikan atau
tidak berkerja lagi dari instansi karena hubungan kerja antara karyawan dan instansi terputus,
atau masa kontrakya tidak diperpanjang lagi. Ada beberapa faktor terjadinya pemutusan
hubungan kerja atau seseorang berhenti bekerja pada instansi dengan adanya keinginan
sendiri dari karyawan, keinginan instansi,selain dari keinginan instansi dan diri sendiri
terdapat pula bentuk lain antara lain karena karyawan meninggal dunia. Dampak dari adanya
pemutusan hubungan kerja bagi instansi/organisasi yaitu kekurangan sumber daya manusia
dan merugikan instansi, terutama kerugian dana dan waktu dalam hal rekruitmen dan seleksi.
Dampak dari adanya pemutusan hubungan kerja bagi individu/ karyawan yaitu kurangnya
penghasilan yang diterima oleh karyawan sehingga karyawan tidak bisa memenuhi
kebutuhan keluarga, adanya situasi yang tida enak dikarenakan tidak adanya pekerjaan,
kurangnya harga diri dikarenakan tidak lagi memangku jabatan, tidak adanya hubungan
dengan teman-teman kerja; dan berusaha payah untuk mencari pekerjaan baru.