PERUSAHAAN DIGITAL
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dalam mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen
Oleh:
Muhammad Imam Junaidi (190810301084)
Deni Ela Novitasari (190810301093)
Brilian Noer A'la (190810301094)
Zulfa Saidah (190810301123)
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemahaman yang dalam akan sistem pengambilan keputusan yang tepat merupakan
salah satu aktivitas penting dalam manajemen, karena akan meningkatkan hasil dari
keseluruhan sistem sampai batas tertentu. Oleh karena itu, dalam proses pengambilan
keputusan terdapat dua piliha, yaitu pilihan kualitatif dan kuantitatif yang digunakan dalam
penentuan pilihan terbaik untuk pemecahan dan penyelesian suatu masalah atau konflik atau
kesenjangan.
1.3 Tujuan
Dengan rumusan-rumusan masalah yang telah ditentukan, berikut tujuan yang ingin
penulis capai dalam pembuatan makah ini:
1. Mengetahui dan memahami peranan dari sistem informasi dalam pengambilan
keputusan.
2. Mengetahui dan memahami intelijen bisnis dan constiencies intelijen bisnis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengambilan Keputusan
Menurut Steiner (1998), pengambilan keputusan merupakan sebuah proses manusiawi
yang didasarkan dan mencakup berbagai fenomena individu maupun sosial, berdasrkan pada
premis nilai dan fakta, menyimpulkan suatu pilihan dari berbagai alternatif dengan maksud
bergerak menuju suatu situasi yang diinginkan. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa
pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif
secara sistematis yang nantinya akan digunakan sebagai suatu cara pemecahan masalah.
Menurut Siagian (2008), pada dasarnya pengambilan keputusan merupakan suatu
pendekatan yang sistematis terhadap sebuah masalah yang dihadapi. Pendekatan yang
sistematis tersebut menyangkut pengetahuan tentang hakikat masalah yang dihadapi, proses
pengumpulan fakta dan data yang relevan terhadap masalah yang dihadapi, analisis masalah
dengan menggunakan fakta dan data, mencari alternatif pemecahan masalah, menganalisis
setiap alternatif hingga ditemukan alternative yang paling tepat untuk digunakan, dan
penilaian dari hasil yang dicapai sebagai akibat dari keputusan yang diambil.
Sedangkan menurut Kusnadi (2005), pengambilan keputusan adalah pemilihan sebuah
alternatif dari beberapa alternatif yang tersedia yang nantinya akan ditetapkan sebagai suatu
cara pemecahan masalah, dengan memperhatikan kondisi internal maupun eksternal yang ada.
Intinya pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif-alternatif yang rasional
untuk memecahkan masalah yang terjadi.
PEMBAHASAN
3.1 Peranan dari Sistem Informasi dalam Pengambilan Keputusan
3.1.1 Nilai Bisnis yang Meningkatkn Pengambilan Keputusan
Keputusan-keputusan yang diambil pada semua level dalam perusahaan beberapa
bersifat umum, rutin, dan sangat banyak jumlahnya. Meskipun nilai dari meningkatkan
keputusan tunggal yang kecil, tetapi bila meningkatkan ratusan ribu keputusan kecil akan
bertambah menjadi suatu nilai tahunan yang besar. (Laudon, 2017)
3.1.2 Tipe Keputusan
Laudon (2017) mengungkapkan bahwa, keputusan-keputusan dapat diklasifikasikan
menjadi tiga yaitu:
1. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decisions) adalah pengambilan keputusan
yang harus memberikan pertimbangan, evaluasi, dan wawasan untuk memecahkan
permasalahan.
2. Keputusan tersetruktur (structured decisions) adalah pengambilan keputusan yang
bersifat berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam
menanganinya.
3. Keputusan semiterstruktur (semistructured decisions) adalah keputusan yang hanya
sebagian dari masalahnya yang mempunyai jawaban yang jelas dengan prosedur
disetujui bersama.
3.1.3 Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Laudon (2017), mengambil suatu keputusan merupakan suatu proses yang
melibatkan banyak langkah. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
1. Intelijen (intelligence) terdiri atas menemuan, mengidentifikasi, dan memahami
masalah yang terjadi pada sebuah organisasi.
2. Rancangan (design) melibatkan identifikasi dan pencarian berbagai solusi masalah.
3. Pilihan (choice) memilih alternatif dari solusi yang ada.
4. Implementasi (implementation) memutuskan alternatif yang dipilih dan tetap
mengawasi seberapa baik kinerja solusi tersebut.
3.1.4 Manajer dan Pengambilan Keputusan dalam Dunia Nyata
Sistem informasi tidak dapat meningkatkan semua jenis keputusan berbeda yang terjadi
di dalam organisasi. Sehingga diperlukan peran manajer dalam pengambilan sebuah
keputusan agar keputusan yang diperoleh dapat berguna untuk meningkatkan perolehan
oengembalian atas investasi di atas rata-rata dan juga menghasilkan tingkat profitabilitas yang
tinggi. (Laudon, 2017)
1. Peran Manajer
Fungsi manajer dan peran manajer dapat dipahami dengan lebih baik dengan cara
mengkaji perilaku manajer, perilaku tersebut adalah:
a. Model manajer klasik (classical model of management), menjelaskan fungsi
manajemen secara formal, tetatpi tidak menunjukkan aktivitas yang dilakukan
manajemen secara terperinci saat merencanakan, memutuskan, dan
mengendalikan pekerjaan.
b. Model perilaku (behavioral models), perilaku yang sebenarnya dari manajer
terlihat dari terlihat menjadi kurang sistematis, lebih informal, kurang reflektif,
lebih reaktif, dan kurang terorganisasi dengan baik daripada model klasik yang
telah diyakini.
2. Peran Antarpribadi
Para manajer bertindak sebagai figure utama perusahaan dalam organisasi ketika
mewakili perusahaan. Peran tersebut diantaranya adalah:
a. Peran informasi (Informational role) menerima informasi terkini yang paling
konkret dan mendistribusikannya kepada orang-orang yang memerlukan.
b. Peran pengambilan keputusan (decition role) menangani gangguan yang muncul
dalam organisasi, mengalokasi sumber daya kepada para staf yang membuthkan,
dan menegosiasi konflik dalam perusahaan.
3. Pengambilan Keputusan dalam Dunia Nyata
a. Kualitas informasi. Keputusan yang berkualitas tinggi membutuhkan informasi
yang berkualitas tinggi. Jika informasi tidak memenuhi kriteria, maka proses
pengambilan keputusan akan sulit.
b. Penyaringan manajemen. Para manajer menyerap informasi yang tepat waktu dan
akurat melalui penyaringan informasi untuk memahami dunia sekitar yang
berguna dalam pengambilan keputusan yang tepat.
c. Politik dan Inersia Organisasi. Ketika lingkungan berubah perusahaan perlu
mengadopsi model bisnis baru untuk bertahan, keputusan yang diambil
perusahaan cenderung penyeimbang dari kelompok-kelompok yang berbeda
dalam perusahaan dan bukan solusi yang terbaik atas masalah yang dihadapi.
a. Laporan produksi: Ini adalah laporan yang telah ditentukan berdasarkan persyaratan
industri yang spesifik
b. Laporan parameter: Pengguna memasukkan beberapa parameter di tabel pivot untuk
memfilter data dan mengisolasi dampak parameter. Misalnya, Anda mungkin ingin
memasukkan wilayah dan waktu untuk memahami bagaimana penjualan produk
bervariasi menurut wilayah dan waktu. Jika Anda seorang Starbucks, Anda mungkin
menemukan bahwa pelanggan di timur membeli sebagian besar kopi mereka di pagi
hari, sementara pelanggan di Northwest membeli kopi sepanjang hari. Temuan ini
mungkin menunjukkan aktivitas pemasaran dan periklanan yang berbeda di setiap
wilayah.
c. Dasbor / Kartu Skor: Ini adalah alat visual yang digunakan untuk menampilkan data
kinerja yang ditentukan pengguna.
d. Pembuatan query / search / report ad hoc: Ini memungkinkan pengguna membuat
laporan mereka sendiri berdasarkan query dan penelusuran.
e. Drill down: Ini adalah kemampuan untuk beralih dari ringkasan tingkat tinggi ke
tampilan yang lebih detail.
f. Perkiraan, skenario, model: Ini termasuk kemampuan untuk melakukan prediksi linier,
analisis skenario bagaimana-jika, dan menggunakan alat statistik standar untuk
menganalisis data.
3.2.4 Strategi Pengelolaan Pengembangan Kemampuan Business Intelligence dan
Business Analytics
Ada dua strategi berbeda untuk mengadopsi fungsi BI dan BA untuk organisasi: solusi
terintegrasi satu atap dan beberapa solusi pemasok terbaik di kelasnya. Perusahaan perangkat
keras (IBM, HP, dan Oracle yang sekarang memiliki Sun Microsystems) ingin menjual solusi
perangkat keras/perangkat keras terintegrasi perusahaan, yang seringkali hanya berjalan pada
perangkat keras mereka (solusi terintegrasi). Ini disebut "one-stop shopping". Perusahaan
perangkat lunak (SAP, SAS, dan Microsoft) mendorong perusahaan untuk menerapkan
perangkat lunak "terbaik" dan menjalankannya pada komputer yang diperlukan. Persaingan
pasar sangat ketat dan dibesar-besarkan. Vendor BI mengklaim bahwa alatnya dapat
menggabungkan teknologi layanan, perangkat lunak, perangkat keras, dan produk mitra untuk
menciptakan solusi intelijen bisnis. Dengan menghubungkan intelijen di perusahaan,
perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan menciptakan peluang bisnis baru
karena manajer harus mengevaluasi persyaratan ini dengan cermat, mereka harus memahami
dengan tepat bagaimana sistem meningkatkan bisnis dan menentukan apakah biaya itu layak
untuk dilakukan. (Laudon, 2017)
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya terbatas pada level manajemen, akan
tetapi sekarang ini, karyawan golongan rendah bertanggung jawab atas beberapa keputusan
juga,karena sistem informasi membuat informasi menjadi tersedia untuk golongan yang lebih
rendah. Keputusan dibagi menjadi keputusan terstruktur, semi-terstruktur dan tidak
terstruktur. Business Intelligence (BI) adalah istilah yang digunakan oleh vendor perangkat
keras dan perangkat lunak serta konsultan teknologi informasi untuk menggambarkan
infrastruktur pergudangan, integrasi, pelaporan, dan analisis data (termasuk data besar) yang
berasal dari lingkungan bisnis.
4.2 Keterbatasan
Penulis masih memiliki banyak kekurangan dalam menulis makalah ini. Padatnya jam
perkuliahan menjadi salah satu penyebab kendala yang dialami penulis. Penulis juga kurang
membaca banyak literasi karena keterbatasan buku dan tidak bisa pergi ke perpustakaan
karena pandemi Covid-19. Oleh karena itu, penulis mohon maaf jika ada salah dalam menulis
makalah ini. Kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis untuk mengevaluasi dan membantu
untuk penulisan yang lebih baik kedepannyanya.
REFERENSI
Donnely, Gibson dan Ivancevich. 1981. Fundamentals of Management. Plano, Texas:
Business Publication.
Koontz, Harold, Cyrril O’Donnel, dan Heinz Weihrich. 2004. Management. Singapore:
McGraw Hill.
Kusnadi, dkk. 2005. Pengantar Manajemen: Konsepsual & Perilaku, (Malang: Unibraw,
2005).
Laudon, C. Kenneth dan Jane P. Laudon. 2017. Sistem Manajemen Informasi Mengelola
Perusahaan Digitl Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat
Microsoft. 2019. Manfaat Analisis Bisnis. Microsoft 365 https://www.microsoft.com/id-
id/microsoft-365/business-insights-ideas/resources/benefits-of-business-
analytics#:~:text=Analisis%20bisnis%20adalah%20proses%20melihat,untuk%20memb
uat%20keputusan%20berdasarkan%20data.
Steiner, A. George. 2010. Kebijakan Strategi Manajemen, terj. Tim Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, (Jakarta: Erlangga, Sunarto. 2004. Perilaku Organisasi.
Yogyakarta: Amus.
Wikipedia. Inteligensi bisnis. https://id.wikipedia.org/wiki/Inteligensi_bisnis. (Diakses
tanggal 4 Desember 2020)