KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA
Dosen Pengampu :
2022/2023
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Definisi Kewirausahaan Digital dan Sejarah Kewirausahaan Di Indonesia” ini dengan
lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Kewirausahaan
Digital yang diberikan oleh dosen.
Tidak lupa penulis ucapkan Terima Kasih kepada dosen pengajar, atas bimbingan
dan arahan dalam penulisan makalah ini. Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
“Definisi Kewirausahaan Digital dan Sejarah Kewirausahaan Di Indonesia” khususnya bagi
penulis. Penulis menyadari bahwa makalah ini memang masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang dimasudkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Contents
BAB I....................................................................................................................................................4
Pendahuluan........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masaah.................................................................................................................5
1.3 Tujuan..................................................................................................................................5
1.4 Manfaat...............................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
Pembahasan........................................................................................................................................6
2.1 Definisi Kewirausahaan Digital.............................................................................................6
2.2 Peluang Kewirausahaan Digital............................................................................................7
2.3 Manfaat Kewirausahaan Digital...........................................................................................8
2.4 Proses Pengembangan Wirausaha Digital............................................................................9
2.5 Platform Digital....................................................................................................................9
2.6 Tripel Helix dalam Pembangunan Wirausaha Digital...........................................................9
2.7 Sejarah Kewirausahaan Di Indonesia.................................................................................11
BAB III................................................................................................................................................14
Penutup.............................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................14
3.2 Saran..................................................................................................................................14
Daftar Pustaka...................................................................................................................................15
BAB I
Pendahuluan
Kewirausahaan digital telah memberikan dampak yang luar biasa di dunia. Usaha
digital yang dibangun melalui jejaring internet seperti Google, Facebook, atau Microsoft
telah mampu mengubah dunia serta telah membentuk pola komunikasi tapa sekat geografis.
Digitalisasi juga berdampak terhadap pengembangan wirausaha bar. Potensi pengembangan
usaha bar meningkat karena adanya peluang digitalisasi cabang usaha maupun mengubah
usaha dari offline menjadi online. Dampak positif digitalisasi pada wirausaha juga terjadi
dalam bentuk promosi inovasi, penciptaan peluang kerja, peningkatan produktifitas baik
secara sosial maupun ekonomi sehingga menjadi prioritas pemerintah di berbagai negara
(Shane and Venkataraman, 2000; Wong et al., 2005; Sartori et al., 2013; Karimi et al.,
2015).
Wirausaha digital juga telah menarik minta usaha para pebisnis milenal khususnya di
perguruan tinggi (Farani et al., 2017). Namun potensi wirausaha digital dari pebisnis
milenial tentunya perlu dikembangkan dari berbagai pihak. Pihak yang berperan besar
adalah pemerintah, perguruan tinggi dan industri. Ketiga pihak tersebut merupakan
organisasi yang paling kondusif dalam mengembangkan inovasi. Peran ketiga pihak tersebut
yang selama ini bergerak masing-masing sebenarnya dapat saling bekerjasama.
1.2 Rumusan Masaah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Pembahasan
Banyak juga yang beranggapan bahwa menjadi wirausaha digital haruslah mereka
yang memiliki ketertarikan (passion) terhadap bisnis dengan mengambil sekolah ataupun
jurusan yang berhubungan dengan bisnis, ekonomi, ataupun manajemen padahal menjadi
wirausaha bisa saja kapan dan dimana saja pada sat ada kesempatan untuk menuangkan
suatu ide yang bisa menghasilakan.
Di zaman modern yang serba digital saat ini dimana untuk mendapatkan suatu
keinginan atau menjual produk kita tidak perlu susah payah bergerak cukup duduk dengan
menggunakan satu jari menekan ke alat digital seperti handphone semua barang bisa kita
dapatkan dengan mudah melalui internet.
Diantara keuntungan wirausaha digital adalah: usaha digital cenderung bar sehingga
tidak diperhatikan dalam persaingan usaha. Usaha digital mampu mengakses dan
menganalisis sejumlah informasi persaingan dan pelanggan potensial. Usaha digital juga
terobsesi untuk mendapatkan, diseminasi serta menganalisis tindakan melalui pegetahuan
karena berorientasi pasar.
Faktor-faktor yang menjadi alasan konsumen memilih belanja online, yaitu: (1)
kenyamanan mengingat konsumen sudah mulai enggan berdesak-desakan saat berbelanja di
pusat perbelanjaan, (2) informasi yang lengkap, cepat dan mudah, (3) ketersediaan produk
dengan tidak harus berkunjung ke toko, (4) efisien waktu dan biaya mengingat dengan
belanja melalui online dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Faktor-faktor tersebut
menggambarkan bahwa melalui online shop sebagai bagian dari digital entrepreneurship
banyak menawarkan kemudahan dan kenyamanan dengan harga atau tarif yang lebih murah,
karena sudah memperpendek jarak antara produsen dan konsumen (Pudjiastuti, 2019;
Ameliah, et al, 2018).
2. Waktu yang lebih fleksibel. Sebagai pengusaha digital memiliki kebebasan dalam
menentukan jadwal kerja dengan lebih efisien
4. Menjangkau lebih banyak orang. Menurut situs web We Are Social lebih dari 4 miliar
orang di planet ini sekarang memiliki akses ke internet di mana hal tersebut lebih dari 50%
dari populasi dunia. Hal ini jelas menunjukkan bahwa berbisnis digital adalah cara terbaik
untuk menjangkau lebih banyak orang secara global dan membuat lebih banyak orang
mempelajari produk yang dipasarkan secara digital. Sedangkan salam bisnis konvensional
atau offline, operasi bisnis akan dibatasi oleh hambatan geografis.
Proses pengembangan wirausaha digital diawali dari tahap usaha pemula (start-up)
yang mengembangkan ide awal untuk mendapatkan hasil dari kerja kerasnya. Terdapat tiga
tahap dalam pengembangan usaha digital yaitu tahap pengembangan ide, kemudian
pengembangan usaha pemula selanjutnya manajemen usaha (Le Dinh et al., 2018). Esensi
dari wirausaha digital adalah pendiri usaha itu sendiri. Karena itu penting untuk
mendapatkan tim pendiri usaha yang stabil dalam merintis usaha dengan tipikal percobaan
(trial-error) di tahap awal. Hal penting lainnya adalah jejaring dan modal sosial pebisnis
(Spiegel et al., 2016).
Peran pihak ketiga yaitu industri tidak kalah pentingnya dalam pengembangan usaha
digital. Pihak industri mengembangkan departemen khusus di dalam organisasinya untuk
melakukan transfer teknologi untuk kepentingan komersial. Namun terdapat beberapa
kelemahan seperti pihak industri bagus dalam melakukan peningkatan teknologi, namun
kurang bagus dalam melakukan riset dan pengembangan inovasi.
Berdasarkan peran ketiga pihak beserta keterbatasnnya dapat terlihat bahwa peran
pengambangn wirausaha digital dapat dilakukan secara sinergi dari ketiga pihak. Hal yang
paling utama adalah peran pemerintah untuk mempertemukan antara pihak perguruan tinggi
dengan industri untuk saling bekerjasama. Pihak industri memiliki sumberdaya yang
dibutuhkan perguruan tinggi, namun tidak sepenuhnya memiliki kemampuan dan
pengembangan riset dan teknologi untuk melakukan inovasi teklologi. Sebaliknya perguruan
tinggi memiliki potensi dalam melakukan riset dan pengembangan inovasi teknologi namun
kekurangan sumberdaya terutama dalam hal pendanaan. Pemerintah merupakana mediator
yang mempertemukan kedua belah pihak untuk saling melengkapi keterbatasan masing-
masing. Peran mediator tersebut akan memudahkan serta mempercepat pengembangan
wirausaha digital sebagaimana yang diprogramkan pemerintah, khususnya pebisnis milenial
yang banyak berada di perguruan tinggi.
2.7 Sejarah Kewirausahaan Di Indonesia
Seiaran telan mencatat banwa kemaruan suatu masyarakat sangat ditentukan oleh
peran individu-individu yang memiliki semangat kewirausahaan dan inovasi. Perjalanan
panjang bangsa Indonesia, misalnya, selalu dipelopori oleh tokoh-tokoh yang memil1k1
keberanian untuk memuai tindakan dan mengambil risiko (salah satu karakter yang
kemudian dipercaya sebagai ciri orang-orang dengan semangat kewirausahaan) untuk
terjadinya suatu perubahan. Semangat pembaruan yang dimiliki Mahapatih Gadjah Mada
juga tidak lepas dari jiwa entrepreneur sang tokoh. Di kemudian hari, munculnya seorang
Soekarno dan Hatta serta para founding fathers Republik Indonesia juga tidak leas dari
semangat kepeloporan yang menjadi ciri khas seorang entrepreneur.
Sekalipun IPTN sempat menuai kerugian dan akhirnya berhenti beroperasi, banyak
anak-anak muda Indonesia lulusan SMA (Sekolah Menengah Atas) yang berhasil mencapai
pendidikan tertinggi di universitas-universitas ternama d1 negara-negara map melalu1
program-program vang diminus olen Habibie bersama para koleganya di IPTN dan
Kementerian Negara Riset dan Teknologi melalui beasiswa STAID (Science and
Technology for Industrial Developmenu). Mereka 1nlan vang sekarang menjadi lapisan
utama dalam pengembangan kebijakan-kebijakan riset di Indonesia.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Antoniazzi, J., & Smuts, H. (2020). The Characteristics of Digital Entrepreneurship and
Digital Transformation: A Systematic Literature Review. In Lecture Note Computer
Science (including subseries Lecture Notes in Artificial Intelligence and Lecture Notes
in Bioinformatics): Vol. 12066 LNCS. Springer International Publishing.
https://doi.org/10.1007/978-3-030-44999-520 Davidson, E., & Vaast, E. (2010).
Digital entrepreneurship
Farani, A. Y., Karimi, S., & Motaghed, M. (2017). The role of entrepreneurial knowledge as
a competence in shaping Iranian students’ career intentions to start a new digital
business. European Journal of Training and Development, 41 No. 1: 83-100