NIM : B.111.19.0085
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
Kelas :B
Ulangan Tengah Semester
Jawab:
1) a. menurut saya, Sistem ekonomi merupakan keseluruham dari berbagai institusi
ekonomi yang berlaku di suatu perekonomian untuk mengatur bagaimana sumber daya
ekonomi yang terdapat di perekonomian tersebut didayagunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakatnya. Berbagai institusi ekonomi ini dapat berupa peraturan
perundang-undangan ataupun kebiasaan yang berlaku di masyarakat tersebut dalam
penggunaan sumber daya ekonominya untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
b. Perbedaan system ekonomi sosialis, system ekonomi kapitalis, dan system ekonomi
pancasila:
Sistem ekonomi sosialis, sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi,
tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam
perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis
jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara.
Sistem ekonomi kapitalis, sistem perekonomian yang membebaskan setiap orang
melakukan kegiatan perekonomian baik memproduksi, menyalurkan atau lain
sebagainya dan setiap orang dapat bersaing dalam bisnis untuk memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya. Ciri atau karakteristik dari sistem ekonomi ini
antara lain adanya hak milik perseorangan, ini merupakan hal yang penting dalam
kaptalisme. Kemudian bersifat individualis, bebas, dan negara memiliki peran
yang minim. Dengan kebebasan yang dimiliki dalam sistem ini maka akan
mendorong para pelaku ekonomi untuk terus menciptakan inovasi sehingga
semakin mendorong kemajuan. Namun pihak yang tidak memiliki modal yang
sama dengan lainnya menjadi tidak dapat bekerja dalam pasar dan dapat
menimbulkan monopoli , pasar hanya dikuasai sekelompok orang saja.
Sistem ekonomi pancasila, sistem ekonomi yang mengacu pada sila-sila
Pancasila. Terdapat prinsip atau karakteristik dalam penerapan sistem ekonomi
pancasila ini. Kegiatan ekonomi bangsa digerakkan berdasarkan sosial, dan moral.
Kehendak untuk mewujudkan kemerataan sosial yang berasal dari warga
masyarakat agar tidak terjadi ketimpangan sosial. Demokrasi ekonomi
berdasarkan kerakyatan dan kekeluargaan. Tujuannya mewujudkan perekonomian
nasional yang kuat, tangguh, mandiri, memiliki keseimbangan yang harmonis,
efisien, dan adil bagi seluruh rakyatnya.
2) a. Pengaruh liberalisasi pertanian terhadap kondisi kesejahteraan petani Indonesia:
Liberalisasi sektor pertanian diawali dengan masuknya Indonesia kedalam perjanjian pertanian
ditahun 1995. Liberalisasi pertanian secara sederhana diwujudkan dengan menyerakan sistem
pertanian (dan nasib petani) kepada mekanisme pasar (bebas), yang kemudian berlaku
liberalisme pertarungan bebas. Liberalisasi pertanian telah merugikan pertanian Indonesia.
Misalanya, liberalisasi perberasan yang dilakukan IMFtelah berdapampak buruk pada kebijakan
perberasan, yaitu :
Subsidi pupuk diabut, diikuti dengan liberalisasi pupuk sebelumnya dimonopoli PUSRI.
Akibatnya biaya produksi melonjak, sehingga harga gabah naik.
Monopoli impor beras oleh bulog dicabut, sehingga kin impor beras terbuka bagi siapa
saja dan tidak terkontrol lagi.
Bea masuk komoditas pangan dipatok maksimum 5%. Bagi beras, walaupun monopoli
impor oleh Bulog dicabut, bea masuk tetap 0%. Akibatnya arus impor beras, gula, bakan
bawang merah yang deras makin memukul petani.
Sehingga Liberalisasi pertanian cenderung merugikan petani dalam negeri karena kurang
memiliki daya saing yang kuat akibat keterbatasan kemampuan penggunaan teknologi pertanian,
kualitas produksi pertanian yang kurang bagus dan keterbatasan input. Kesejahteraan petani tidak
meningkat secara signifikan. Liberalisasi pertanian justru menguntungkan korporat besar yang
menguasai input pertanian dan perdagangan internasional.
b. Usaha untuk meningkatkan pemberdayaan petani adalah usaha untuk meningkatkan pemben-
tukan sikap mental melalui sikap mandiri dalam berusaha. Diakui bersama bahwa cara atau
system usaha tani sampai saat ini secara umum masih bersifat tradisional. Altrnatif
pengembangan sikap mental petani adalah melalui peningkatan pendidikan non formal,
peningkatan aktivitas melalui penyuluhan secara terus menerus agar petani memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas dalam bidang pertanian.
Sebagaimana dikemukakan oleh Mubyarto (2008) bahwa petani Indonesia masih membutuh-
kan lembaga pendidikan pertanian. Seperti yang dikemukakan oleh P. Zahriyani (2009) bahwa
salah satu tantangan mendasar yang dihadapi Indonesia di sektor pertanian adalah minimnya
jumlah serta rendahnya kualitas sumberdaya manusia pertanian dibandingkan dengan sektor
-sektor lainnya. Hal ini terlihat dari fakta yang menunjukkan bahwa sebagian besar petani
Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan dan tidak mampu untuk meningkatkan taraf
hidupnya dikarenakan ketidakmampuan dalam menyerap teknologi baru yang ada.
Pemberdayaan petani menurut Kepala Badan SDM pertanian (20010) dilakukan dengan 5 (lima)
jurus yakni:
Kegiatan agrisbisnis harus berorientasi pasar (kuantitas, kualitas, dan kontinuitas);
Usaha agribisnis harus menguntungkan dan comparable dengan usaha lainnya;
Agribisnis merupakan kepercayaan jangka panjang;
Kemandirian dan daya saing usaha;
Komitmen terhadap kontrak usaha.
Pengangguran di Inggris pada Maret naik lebih rendah dari perkiraan para
ekonomi. Selain itu jumlah pengangguran ini menjadi yang terendah untuk
pertama kalinya selama hampir setahun, menunjukan adanya kestabilan
dalam pertumbuhan ekonomi. Pengangguran hanya naik sebesar 3.600
menjadi 1,61 juta, sementara dari 29 ekonom memperkirakan kenaikan
sebesar 6.000.
Sedangkan tingkat pengangguran di Prancis naik tipis sebesar 0,2 persen,
pada Februari untuk 10 bulan beruntun, saat pertumbuhan ekonomi
melambat, penciptaan lapangan kerja dalam perekonomian terbesar kedua
zona euro ini. Pada Februari, terdaftar 6.200 orang menganggur di Prancis,
tahun ke tahun, meningkat 6,2 persen dibanding periode yang sama tahun
lalu.
Dan tingkat pengangguran di Sri Lanka 17,9 persen dan Filipina 16,2
persen.
Langkah pertama yakni mengalokasikan dana untuk penanganan Covid-19 sebesar 46,6
miliar dollar AS, termasuk stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha 17,2 miliar dollar
AS. Stimulus ekonomi dimaksudkan agar pelaku usaha tetap terus melanjutkan kegiatan
usaha sehingga dapat menghindari adanya PHK terhadap para pekerjanya.
Kebijakan ketiga yakni menyediakan jaring pengaman sosial bagi pekerja sektor
informal. Pemerintah memberikan bantuan sosial kepada 70,5 juta pekerja sektor
informal yang termasuk dalam kategori miskin dan rentan.
Langkah keenam yakni menyediakan panduan yang ditujukan bagi perusahaan dan
pekerja. Utamanya menyangkut pelindungan pekerja/ buruh dan kelangsungan usaha,
serta perlindungan pekerja pada kasus penyakit akibat kerja karena Covid-19.
5) a. Strategi ekonomi seperti apa yang sudah diterapkan untuk menciptakan pertumbuhan
pemerataan di Indonesia!
Pembangunan Infrastruktur.
Terdapat 245 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menyebar di seluruh Pulau di
Indonesia. Contohnya pembangunan Kawasan Industri, Kawasan Ekonomi
Khusus, dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Selain itu, terdapat
pembangunan pembangkit listrik dalam program 35 gigawatt yang tersebar
hingga daerah pelosok Indonesia. Langkah tersebut merupakan upaya pemerintah
secara sistematis untuk meningkatkan pemerataan ekonomi. Pembangunan
infrastruktur tersebut dapat mengundang investasi yang bisa menyerap tenaga
kerja daerah dan meningkatkan kualitas perekonomian daerah tersebut.
Sedangkan di daerah pemerintah mencermati PSN di daerahnya masing-masing
dan mensinkronkan dengan pembangunan infrastruktur lainnya seperti jalan raya,
jalan tol, pelabuhan, dan sebagainya.
b. cara agar Indonesia tetap bisa menciptakan pertumbuhan dan pemerataan dengan
mengurangi ketergantungan negara dengan pihak luar:
Mengurangi ketimpangan antar wilayah: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Proyek
Strategis Nasional (PSN)
Nawacita pada poin 3 sudah memberikan arahan bahwa salah satu solusi untuk mengatasi
ketimpangan antar wilayah dan antar pendapatan adalah dengan membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Sejalan dengan nafas Nawacita, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjalankan
tugas besar yaitu untuk mengkoordinasikan kementerian terkait untuk mempercepat pelaksanaan
proyek-proyek strategis nasional melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas
(KPPIP) dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi ke semua daerah melalui Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK). Dalam upaya mengurangi ketimpangan antar daerah, pembangunan
proyek infrastruktur dan pembangunan kawasan (kawasan industri, kawasan ekonomi khusus,
dan kawasan pariwasata) difokuskan untuk dilakukan diluar pulau Jawa.
Untuk mendorong peningkatan peran UMKM dalam pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan
mempermurah, memperluas dan mempermudah akses pembiayaan bagi UMKM. Program KUR
ditingkatkan plafonnya dari capaian sebesar 94,4 T pada Tahun 2016 menjadi Rp 110 Triliun
pada tahun 2017, dengan porsi penyaluran 81% untuk KUR Mikro, 18% untuk KUR Ritel dan
1% untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Suku bunga KUR tetap dipertahankan sebesar 9%
dengan tujuan untuk memberikan kemudahan dan meningkatkan daya saing bagi produk
UMKM.
Mempercepat pembangunan infrastruktur
Untuk Percepatan pembangunan infrastruktur, kita bangun sarana infrastruktur secara lebih
merata di seluruh Tanah Air guna memperkuat konektivitas antarwilayah dan memperkecil
ketimpangan dan kesenjangan sosial serta memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Pembangunannya dilakukan dengan cepat melalui pembiayaan APBN, BUMN, Swasta dan
kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha. Dana APBN diprioritaskan untuk membiayai
pembangunan infrastruktur dasar, dan infrastruktur yang secara ekonomi dan finansial kurang
diminati badan usaha, terutama infrastruktur di wilayah tertinggal.