Anda di halaman 1dari 15

MENYIMPULKAN PERAN AKUNTANSI PADA UMKM

Makalah

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


AKUNTANSI UMKM
Dosen Pengampu oleh Farida Setyaningrum

Kelompok 3:

1. Reni Febriana (1802106009)


2. Febriyanti (1802106017)

UNIVERSITAS PGRI MADIUN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
2021
BAB I

PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Sebagai orang indonesia tentu pemandangan dan aktivitas kita sehari-hari tak lepas dari
berbagai layanan dan barang hasil kreasi pelaku UMKM. Pelaku usaha dengan karakteristik
tersebut dapat ditemukan di sekitar kita baik itu saudara,tetangga , teman atau bahkan diri
sendiri. Dimana UMKM memiliki kepanjangan Usaha Mikro Kecil Menengah.
Dalam perekonomian indonesia UMKM adalah kelompok usaha yang memiliki jumlah
paling besar dan juga memiliki fungsi sosial sebagai penyedia jaring pengaman, terutama bagi
masyarakat berpendapatan rendah supaya dapat menjalankan kegiatan ekonomi produktif. Tak
hanya saaat kondisi ekonomi normal dan stabil, UMKM juga terbukti kuat saat krisis ekonomi
melanda indonesia pada tahun 1998 dan 2008. Kekuatan UMKM tersebut tidak terlepas dari
perputaran transaksi yang cepat,menggunakan produksi domestik dan besentuhan langsng
dengan kebutuhan primer masyarakat indonesia. Keberadaan UMKM yang tersebar di seluruh
dunia menjadi penopang produksi nasional sekaligus sumber pendapatan dan kesejahteraan
sebagian penduduk indonesia
B Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian dari UMKM ?
2. Bagaimana perkembangan UMKM di indonesia ?
3. Bagaimana peluang UMKM di indonesia ?
4. Bagaimana tantangan UMKM di Indonesia ?
5. Bagaimana peranan Akuntansi di Indonesia ?

C Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari UMKM
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan UMKM di indonesia
3. Untuk mengetahui bagaimana peluang usaha di indonesia
4. Untuk mengetahui tantangan dari UMKM di Indonesia.
5. Untuk mengetahui peranan Akuntansi di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A Definisi UMKM

Beberapa ahli pernah menjelaskan tentang definisi UMKM, diantaranya adalah:

1. Rudjito

Menurut Rudjito, pengertian UMKM adalah usaha yang punya peranan penting dalam
perekonomian negara Indonesia, baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi
jumlah usahanya.

2. Ina Primiana

Menurut Ina Primiana, pengertian UMKM adalah pengembangan empat kegiatan ekonomi utama
yang menjadi motor penggerak pembangunan Indonesia, yaitu; Industri manufaktur, Agribisnis,
Bisnis kelautan, Sumber daya manusia .Selain itu, Ina Primiana juga mengatakan bahwa UMKM
dapat diartikan sebagai pengembangan kawasan andalan untuk mempercepat pemulihan
perekonomian untuk mewadahi program prioritas dan pengembangan berbagai sektor dan
potensi. Sedangkan usaha kecil merupakan peningkatan berbagai upaya pemberdayaan
masyarakat.

3. M. Kwartono

Menurut M. Kwartono, pengertian UMKM adalah kegiatan ekonomi rakyat yang punya
kekayaan bersih maksimal Rp 200.000.000,- dimana tanah dan bangunan tempat usaha tidak
diperhitungkan. Atau mereka yang punya omset penjualan tahunan paling banyak
Rp1.000.000.000,- dan milik warga negara Indonesia.

B Perkembangan UMKM di Indonesia

Perkembangan UMKM di Indonesia ini tentunya bukan menjadi faktor yang mampu
menjamin bahwa UMKM yang kamu dirikan akan sukses dan mendapat keuntungan yang besar.
Usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia dengan berbagai dukungan dari pemerintahan ini
tentunya akan menjadi salah satu peluang baik untuk menciptakan peluang karir. Akan tetapi,
kelangsungan dan kelangsungan usaha yang akan kamu wujudkan juga kepada bagaimana kamu
dapat mengelola kamu sendiri.

Pada saat ingin mendirikan usaha kecil atau menengah tersebut tentunya kamu juga harus
melihat peluang besar apapun yang dapat membawa keuntungan, bagaimana persaingannya, dan
faktor lainnya yang juga harus menjadi pentimbangan. Pemerintahan sendiri membantu
membukakan jalan untuk para pelaku UMKM. Dengan usaha pengembangan terhadap UMKM
di Indonesia yang telah dilakukan oleh pemerintah saat ini Anda dapat memberikan pelayanan
sendiri bagaimana perkembangan UMKM di Indonesia saat ini dan perekembangan-
perkembangan ini dapat menjadikan salah satu peluang untuk memulai karir kamu kedepannya.

Perkembangan UMKM di indonesia sangat pesat. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha


Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah kelompok usaha yang memiliki jumlah paling
besar. mungkin tidak banyak orang tahu bahwa UKM dan UMKM tahan goncangan krisis
ekonomi. kekuatan kelompok usaha ini lah yang harus dipertahankan dan perlunya dalam
payung hukum dan undang-undang.

Adanya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan pengertian dan kriteria
UMKM.

a. Usaha Mikro

Usaha produktif milik perseorangan atau badan usaha perseorangan yang memenuhi kriteria
usaha mikro yang diatur dalam undang-undang.

b. Usaha Kecil

Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria usaha kecil yang diatur dalam undang-undang.

c. Usaha Menengah
Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perseorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-
undang.

Di indonesia sasat ini sedang diserang oleh virud covid-19. Dengan adanya virus ini
dapat mempengaruhi UMKM di indonesia tahun 2020. Omzet dan Jenis Usaha Mikro Kecil
Menengah di Indonesia Tahun 2020 Memasuki pembahasan mengenai Omzet UMKM, menurut
survey Katadata Insight Center (KIC) sebanyak 72 persen Usaha Mikro Kecil menengah
(UMKM) di jabodetabek per Juni 2020 mencatat omzet dibawah Rp 500 Juta per tahun. Direktur
Riset Katadata Insight Center (KIC), Dr. Mulya Amri pada seminar virtual mengatakan 43
persen diantaranya omzet usaha mikro dibawah Rp 100 Juta. “Dari jenis produk usahanya 50
persen lebih adalah eceran, seperti sembako, pulsa, makanan, dan minuman,” kata Mulya dalam
seminar virtual jaga UMKM .

Jenis Produk Usaha yang paling dominan dan menempatkan posisi paling pertama dan
paling banyak dijalani oleh para pelaku UMKM yakni berdagang eceran seperti berjualan
sembako, pulsa, pakaian, dll) dengan persentase sebesar 35,9 persen. Urutan kedua yang
menempati jenis usaha yang paling diminati oleh pelaku UMKM ialah menyediakan makanan
dan minuman dengan persentase sebesar 20,9 persen. Urutan ketiga yakni produk jasa sebesar
16,5 persen. Urutan keempat yakni produksi makanan sebesar 16,0 persen. Urutan kelima
terdapat industri pengolahan dengan 4,9 persen. Urutan keenam terdapat produk kerajinan atau
karya seni sebesar 3,9 persen. Dan urutan yang ketujuh yaitu produksi pertanian, perkebunan,
dan peternakan dengan persentase sebesar 1,9 persen.

Data Perbandingan Kondisi Sebelum Pandemi dan Saat TerdampakPandemi Covid-19


Grafik Perbandingan Kondisi Usaha sebelum pandemi dan saat terdampak pandemi. Sumber:
Katadata Insight Center (KIC) pada Seminar Nasional, 11 Agustus 2020.
Kondisi Usaha Sebelum dan Saat Terdampak Pandemi Covid-19 secara Umum Terdapat
perbandingan yang sangat signifikan mengnai kondisi usaha sebelum dan saat terdampak covid-
19 secara umum. Menurut penilaian pemaparan dalam grafik yang bersumber dari Katadata
Insight Center pada Seminar Virtual tanggal 11 Agustus 2020, menyatakan bahwa kondisi
sebelum covid-19, persentase kondisi usaha baik/sangat baik sebesar 92,7 persen, persentase
kondisi usaha biasa saja sebesar 6,3 persen, dan kondisi usaha buruk/sangat buruk sebesar 1,0
persen. Dimana dalam persentase sebelum masuknya covid-19 dinilai berjalan dengan lancar,
tidak banyak kendala, dan minimnya kondisi buruk dalam usaha.

Namun jika melihat kondisi usaha saat ini (per Juni 2020) menurut survey yang telah
terpaparkan dalam grafik yang bersumber Katadata Insight Center (KIC) bahwasannya kondisi
usaha buruk/sangat buruk meningkat sebesar 56,8 persen dibanding yang semulanya hanya
sebesar 1,0 persen. Kondisi usaha biasa saja juga meningkat sebesar 29,1 persen dari yang
semulanya hanya 6,3 persen. Dan kondisi usaha baik/sangat baik menurun, yang semula 92,7
persen menjadu 14,1 persen.

Sehingga bisa disimpulkan terdapat berbagai dampak dari kondisi disaat adanya pandemi
covid-19, menurut Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian RI ada beberapa dampak
yang timbul, yakni:
a. Penurunan permintaan dan turunnya penjualan;
b. Penurunan kegiatan, kesulitan sampai dengan penutupan usaha (sementara/tetap);
c. Distribusi terhambat;
d. Kesulitan bahan baku;
e. Kesulitan mendapatkan permodalan usaha.

C Peluang UMKM

Berawal dari UMKM yang kecil dengan keuletan yang akan di lakukan nantinya akan
membawa usaha menuju kesuksesan. Berinovasi akan usaha yang akan di rintis dengan mengikut
perkembangan jaman dapat menjadi salah satu saran yang bisa mempertimbangkan bagi yang
ingin memulai karir dari bawah.

Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, semua orang harus berlomba-lomba
menjalankan UMKM dan meraih peluang bisnis yang ada. Untuk itu, diperlukan pengaturan
keuangan bisnis yang baik untuk menunjang keberlangsungannya. Saat ini banyaknya aplikasi
dan software yang menunjang bisnis dan usaha anda sehingga memudahkan dalam menjalankan
usaha anda. Dari menyediakan laporan keuangan dari awal hingga laporan lain-lain seperti aset,
stok, marketing dan lain-lain. Jadi jangan menunggu lama lagi bergabung UKM dan UMKM
karena sudah di mudahkan

a. Ciri Bisnis UMKM

Sebagai sebuah bisnis, Usaha Mikro, Kecil, Menengah memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat
dicermati. Sebagai contoh:

1. Jenis barang atau komoditi yang tidak tetap dan dapat berganti sewaktu-waktu.
2. tempat usaha yang dapat berpindah jika dibutuhkan.
3. Belum memiliki penerapan administrasi yang lengkap. Bahkan, pengelolaan
keuangannya juga seringkali masih campur aduk dengan keuangan pribadi.
4. SDMnya belum memiliki jiwa wirausaha yang terasah sempurna.
5. Pelaku UMKM kebanyakan tidak mempunyai akses perbankan, meski sebagian sudah
mempunyai akses pada lembaga keuangan non bank.
6. Sebagian besar tidak memiliki surat izin usaha ataupun legalitas lainnya seperti NPWP.

b. Peran dan Fungsi UMKM bagi Kondisi Ekonomi

1. Membuka Lapangan Pekerjaan

Peluang pekerjaan baru pasti akan terbuka bagi masyarakat di sekitarnya. Berbeda dengan
perusahaan besar, UMKM biasanya memiliki syarat lapangan kerja yang ringan dan dapat
dilamar oleh masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah maupun tanpa kualifikasi yang
spesifik.

Karenanya, usaha ini dapat menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan
penghasilan tanpa harus meninggalkan kegiatan harian yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai
contoh, ibu rumah tangga dapat turut bergabung pada komunitas bisnis mikro maupun kecil dan
menjadi pengrajin maupun pekerja di bidang kuliner.

2. Mendorong Kondisi Ekonomi yang Lebih Merata

UMKM yang maju menjadi salah satu cara bagi suatu negara untuk bisa mewujudkan kondisi
perekonomian yang merata. Bahkan, melalui usaha ini, kondisi ekonomi di kota kecil maupun
pedesaan juga akan ikut terdorong dan bertumbuh.

Masyarakat juga mampu mengakses beragam produk dan jasa secara langsung di area sekitar
tempat tinggal, tanpa harus menuju ke pusat kota. Bisa dibayangkan jika tidak ada UMKM yang
berkembang, masyarakat pedesaan setiap harinya harus menuju ke pusat perbelanjaan di kota
besar sebatas untuk memenuhi kebutuhan primer saja.

Saat hal ini terjadi, sudah pasti kondisi ekonomi di pedesaan jauh lebih terpuruk ketimbang
masyarakat yang tinggal di tengah kota.

3. Meningkatkan Devisa Negara


Devisa merupakan salah satu faktor yang menunjukkan kondisi ekonomi sebuah negara. Jika
nilainya tinggi, bisa dibilang negara tersebut memiliki kondisi perekonomian yang maju dan
dapat dianggap sebagai bangsa yang kaya. Nah, dengan meningkatkan kehadiran UMKM dan
mengelolanya dengan baik, secara tidak langsung negara juga turut menumbuhkan devisa.

Contoh paling mudah adalah UMKM yang terpadu mampu memproduksi barang berkualitas
hingga menarik perhatian konsumen luar negeri. Saat sering melakukan aktivitas ekspor barang
ke konsumen asing, negara akan menerima pemasukan tambahan. Terlebih, dewasa ini aktivitas
jual beli internasional dapat dengan mudah dilakukan melalui internet secara online.

4. Memacu Ekonomi di Situasi Kritis

UMKM sudah terbukti mampu membangkitkan ekonomi di saat negara mengalami situasi yang
kritis. Pada tahun 1997, krisis moneter yang terjadi di Indonesia berhasil diatasi berkat sektor
UMKM yang terus berkembang. Alhasil, meski sedang diterpa isu krisis moneter, masyarakat
Indonesia masih mampu memenuhi kebutuhan primernya dengan lebih mudah.

Hal serupa juga kembali terjadi di saat pandemi virus Covid-19 ini. Di saat adanya anjuran untuk
tidak beraktivitas di luar rumah, UMKM dapat beradaptasi dengan menawarkan barang
dagangannya secara online dan tetap memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, kondisi
ekonomi akan tetap berjalan dan lambat laun kembali bangkit.

5. Memenuhi Kebutuhan Masyarakat secara Akurat

Dijalankan oleh masyarakat kecil sendiri, bisnis ini pada umumnya lebih memahami kebutuhan
apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Barang yang diproduksi dan diinovasikan
pun seringkali secara akurat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tidak hanya itu, pelaku UMKM juga pasti mendapatkan bahan baku produksi dari lingkungan
sekitar dan produsen lokal. Hal ini tentu dapat menjanjikan keuntungan tambahan bagi
masyarakat sekitar yang juga akan menjadi konsumen dan meningkatkan perputaran ekonomi
yang lebih pesat.
D Tantangan UMKM di Indonesia

Usaha Mikro Kecil Menengah atau biasa disingkat UMKM merupakan salah satu usaha
yang kegiatannya dapat menopang ekonomi di pedesaan. Namun seiring berkembangnya industri
perdagangan di era globalisasi saat ini membuat UMKM selalu kalah dalam persaingan dengan
perusahan besar dunia usaha sekarang ini, hal itu disebabkan karena perkembangan UMKM ini
juga sangat lambat, sehingga tidak mampu menyaingi perkembangan dunia usaha saat ini. Untuk
menyelesaikan masalah tersebut perlu adanya usaha pemerintah dan semua kalangan untuk
mewujudkan peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Perkembangan ekonomi yang pesat dan ketat saat ini di dunia global mengharuskan
semua jenis kegiatan usaha mampu memasuki pasar global dan dapat bersaing dengan baik.
Karena itu semua bentuk usaha termasuk UMKM membutuhkan perusahaan yang kuat dengan
kinerja yang maksimal dan bagus untuk menghadapi persaingan di dunia atau global.
Pengukuran kinerja UMKM diperhatikan dari faktor Internal dan Eksternal nya, namun
seringkali dalam dua faktor tersebut seringkali terjadi masalah, dan hal itulah yang menyebabkan
usaha dan bisnis mengalami naik turun. Tantangan Internal yang dihadapi UMKM akan
diuraikan sebagai berikut:

1. Terbatasnya modal dan akses pembiayaan

Biasanya UMKM dijalankan oleh perseorangan atau keluarga, hal itu menyebabkan
terbatasnya modal yang digunakan dalam mengembangkan usaha ini, karena mereka
hanya mengharapkan modal dari pemilik perusahaan yang terbatas dan sifatnya tertutup,
sedangkan jika ingin melakukan peminjaman modal ke Bank sulit didapatkan karena
keterbatasan syarat administratif yang diminta pihak Bank tidak terpenuhi.

2. Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia)

Dalam UMKM kualitas SDM atau pekerja sangat penting, mengingat bahwa UMKM
sulit mengadopsi perkembangan IPTEK untuk meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan, dan hal ini bisa menjadi penyebab lemahnya daya saing produk di pasaran,
selain itu SDM yang tidak memadai juga dapat menyebabkan UMKM berkembang
lamban.

3. Lemahnya Link Usaha dan Penetrasi Pasar

UMKM biasanya adalah unit usaha keluarga, karena itu mereka hanya memiliki link atau
jaringan usaha yang kecil dan terbatas, penetrasi pasar dan daya saing produk yang
rendah dan kurang kompetitif di pasaran membuat usaha ini berkembang lamban.

4. Mentalitas Pengusaha UMKM


Pentingnya semangat entrepreneurship menjadi salah satu faktor penting yang bisa
memajukan suatu UMKM. Semangat di sini diantaranya kesediaan terus melakukan
inovasi, ulet dan tekun, mau berkorban waktu dan tenaga, dan bisa mengambil risiko.
Contohnya ritme kerja UMKM di daerah berjalan dengan santai sehingga hal itu
menyebabkan hilangnya berbagai kesempatan -kesempatan baik yang ada.

5. Kurangnya Transparansi

Banyaknya jaringan dan informasi yang disembunyikan dari generasi yang akan
melanjutkan UMKM selanjutnya menyebabkan timbulnya kesulitan bagi penerusnya
untuk mengembangkan perusahaan tersebut.

Selain faktor Internal, UMKM juga mengalami tantangan dalam faktor Eksternal, diantaranya:

1. Iklim Usaha yang Belum Kondusif Sepenuhnya


Hal ini bisa dilihat dari persaingan usaha yang tidak sehat yang terjadi antara pengusaha
biasa dengan pengusaha yang sudah sukses.
2. Pungutan Liar
Hal ini bisa terjadi secara periodik dan bukan hanya sekali, misalnya sekali seminggu
atau sekali sebulan.
3. Implikasi Otonomi Daerah
Dengan berlakunya UUD 1945 No. 22 tahun 1999 tentang pembagian otonomi daerah
yang kemudian diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004, kewenangan setiap daerah
memiliki otonomi untuk mengurus dan mengatur masyarakat setempat. Perubahan sistem
ini akan berimplikasi pada pebisnis kecil, menengah maupun besar berupa pungutan yang
akan dikenakan kepada mereka, selain itu penguasaan daerah yang berlebihan akan
menyebabkan pengusaha dari luar tidak tertarik untuk mengembangkan usaha mereka di
daerah itu.
4. Sifat Produk yang Hanya Bertahan Sebentar atau Jangka Pendek
Hasil produksi UMKM Indonesia biasanya memiliki kualitas yang kurang kompetitif di
pasaran selain itu, produknya juga tidak tahan lama atau mudah rusak.
5. Terbatasnya Informasi yang dapat diakses
Minimnya Informasi yang diketahui oleh UMKM akan berpengaruh pada kompetisi atau
persaingan kualitas produk hasil perusahaan dengan produk yang dihasilkan dari
perusahaan lain, dan hal ini bisa menyebabkan produksi UMKM gagal menembus pasar
Ekspor, dan akibatnya hasil produksi hanya bisa dijual di pasar domestik.
E Peranan Akuntansi dalam UMKM

Siklus akuntansi UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) membantu para pemilik
usaha dalam menjalankan usahanya. Penerapan siklus ini tidak hanya memperlancar proses
pencatatan arus keuangan dalam suatu usaha, tetapi juga bermanfaat dalam perencanaan masa
depan bisnis tersebut. Selain itu, adanya penerapan siklus akuntansi dalam sebuah UMKM
mempermudah pengelolaan penghasilan sehingga pelaku bisnis dapat melihat besaran
pendapatan bersih dan dapat melaporkan pajak dengan lebih tepat.

Siklus akuntansi adalah proses penyusunan laporan keuangan yang dapat


dipertanggungjawabkan dan diterima. Ketika seluruh perusahaan skala besar telah menerapkan
siklus ini dalam bisnisnya, hanya sebagian dari pelaku UMKM yang menjalankannya. Ini
dikarenakan pebisnis skala kecil hingga menengah menempatkan fokus pada pendapatan
sehingga tidak terlalu memerhatikan laporan keuangan.

1. Menyampaikan informasi yang berguna untuk perencanaan bisnis


Penerapan siklus akuntansi UMKM dapat menjadi pemberi informasi usaha yang berguna
untuk si pelaku usaha sendiri, terutama dalam hal keuangan yang terjadi dalam usaha
tersebut. Informasi ini dapat membantu pebisnis untuk menentukan langkah strategi yang
tepat untuk mengembangkan bisnisnya. Selain itu, informasi akuntansi ini juga berguna
untuk pengambilan investasi dan kredit pada bisnis usaha tersebut.
2. Mengetahui posisi keuangan usaha
Siklus akuntansi dapat memberikan informasi mengenai posisi keuangan dari bisnis yang
sedang berjalan. Pengusaha dapat melihat daftar transaksi penjualan dan pembelian yang
terjadi dalam bisnis yang di kelola. Dengan begitu, pengusaha dapat mengetahui jumlah
modal pada saat tersebut, jumlah utang dan piutang yang ia miliki hingga nilai aset dalam
bisnisnya.
3. Memberikan gambaran neraca perusahaan
Adanya pencatatan akuntansi dalam suatu usaha memudahkan pemilik bisnis dalam
mencari tahu untung-rugi bisnisnya yang telah berjalan. Saat ini, pelaku UMKM hanya
membuat pencatatan sederhana mengenai arus uang masuk dan uang keluar dalam
usahanya. Namun jika menerapkan siklus akuntansi secara menyeluruh, pemilik bisnis
dapat mengetahui sejelas mungkin mengenai jumlah laba, jumlah rugi, jumlah modal, dan
jumlah utang dalam usahanya. 
4. Mempermudah perhitungan pajak usaha yang perlu dilaporkan
Pebisnis skala mikro, kecil, dan menengah termasuk pelaku Wajib Pajak yang perlu
melaporkan dan membayar pajak usahanya. Pelaporan pajak akan menjadi kurang lancar
ketika pebisnis tidak memiliki catatan keuangan perusahaan yang rapi dan tepat. Sebab,
pebisnis tidak tahu besaran pajak yang perlu ia bayarkan karena tidak adanya laporan
penghasilan yang rapi dan benar. Ketika pebisnis menerapkan siklus akuntansi dalam
UMKM miliknya, ia akan mengetahui besaran penghasilan bersih yang usahanya miliki
sehingga dapat menghitung besaran pajak yang perlu ia lapor dan bayar setiap
periodenya. Pemilik bisnis bisa menggunakan bantuan aplikasi pajak jika sudah memiliki
laporan keuangan yang terstruktur rapi namun bingung dalam menghitung pajak yang
perlu dibayar.
5. Menyediakan informasi data mengenai kinerja usaha
Dengan mengetahui arus uang masuk dan uang keluar, daftar transaksi yang terjadi
selama usaha berjalan, dan melihat kondisi keuangan perusahaan dari siklus akuntansi
ini, pemilik usaha akan mendapatkan gambaran umum mengenai kinerja usahanya.
 Apakah usaha Anda memiliki perkembangan yang baik atau tidak?
 Apakah penghasilan dari periode yang telah berjalan sesuai dengan ekspektasi
pertumbuhan yang diharapkan?
 Apakah pengeluaran usaha lebih besar dari penghasilannya?
 Apakah biaya pemasaran perusahaan lebih besar daripada pendapatan yang
dihasilkan?
Serta informasi lainnya yang berkaitan dengan keputusan untuk masa depan usaha.
Pentingnya Siklus Akuntansi untuk UMKM tidak memungkiri bahwa masih banyak pelaku
UMKM yang belum menerapkan siklus akuntansi dalam usahanya. Ini dapat berdampak pada
kelancaran jalan usaha tersebut. Salah satu alasan usaha skala mikro hingga menengah tidak
dapat bertahan adalah lupa membayar pajak. Hal ini dapat disebabkan karena tidak adanya
catatan keuangan usaha yang terstruktur rapi untuk memberikan informasi besaran pajak yang
perlu dibayarkan.
Akuntansi terbagi dalam berbagai cabang, dan salah satunya adalah akuntansi
perpajakan yang mencatat keuangan sebuah badan usaha untuk mengetahui jumlah pajak yang
perlu dibayar. Akuntansi perjakan menghasilkan laporan pajak yang berguna bagi pemilik bisnis
untuk lapor pajak dengan tepat dan cepat. Karena itu, penting diperhatikan untuk pelaku UMKM
menerapkan siklus akuntansi dalam bisnisnya. Selain itu, akuntansi dapat menjadi alat pengukur,
alat informasi, dan alat analisis mengenai keadaan ekonomi usaha. Adanya penerapan akuntansi
dalam usaha mikro, kecil, dan menengah dapat membantu pelaku usaha dalam membuat
keputusan penting terkait arah bisnisnya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

UMKM adalah usaha yang punya peranan penting dalam perekonomian negara Indonesia
yang menjadi motor penggerak pembangunan Indonesia, yaitu; Industri manufaktur, Agribisnis,
Bisnis kelautan, Sumber daya manusia. Perkembangan UMKM di Indonesia ini tentunya bukan
menjadi faktor yang mampu menjamin bahwa UMKM yang kamu dirikan akan sukses dan
mendapat keuntungan yang besar.
Berawal dari UMKM yang kecil dengan keuletan yang akan di lakukan nantinya akan
membawa usaha menuju kesuksesan. Berinovasi akan usaha yang akan di rintis dengan mengikut
perkembangan jaman dapat menjadi salah satu saran yang bisa mempertimbangkan bagi yang
ingin memulai karir dari bawah.
Namun seiring berkembangnya industri perdagangan di era globalisasi saat ini membuat UMKM selalu
kalah dalam persaingan dengan perusahan besar dunia usaha sekarang ini, hal itu disebabkan karena
perkembangan UMKM ini juga sangat lambat, sehingga tidak mampu menyaingi perkembangan dunia
usaha saat ini
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.utu.ac.id/ekombis/article/download/2881/1804
https://kitadigi.com/perkembangan-umkm-di-indonesia/
https://www.online-pajak.com/tentang-pph-final/akuntansi-umkm#:~:text=Manfaat
%20Akuntansi%20UMKM,perencanaan%20masa%20depan%20bisnis%20tersebut.

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-tantangan-besar-yang-harus-dihadapi-bisnis-umkm/

https://umkm.momsharing.id/permasalahan-umkm-faktor-internal-dan-eksternal

Anda mungkin juga menyukai