Disusun oleh :
KELAS 01
2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih jauh dari
penyusun miliki. Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat dinantikan
Akhir kata, berharap semoga makalah ini dapat memenuhi tugas yang
dibutuhkan dan dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi semua pihak
umumnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
Penulis
ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sulit dipungkiri, selama sepuluh tahun terakhir ini, istilah Good Corporate
Governance (GCG) kian populer. Tak hanya populer, istilah tersebut juga
ditempatkan di posisi terhormat. Pertama, GCG merupakan salah satu kunci sukses
dan Amerika Latin yang diyakini muncul karena kegagalan penerapan GCG
(Daniri, 2005). Pada tahun 1999, kita melihat negara-negara di Asia Timur yang
(GCG) salah satunya dapat didorong dari sisi regulasi. Dorongan tersebut adalah
1
2
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN MASALAH
Governance
PEMBAHASAN
manusia sebagai mahluk sosial, dan juga manusia sebagai mahluk alam.
Pengaturan adalah sebuah proses pengambil keputusan dan proses yang oleh
mengfokuskan pada pelaku formal dan informal yang sudah tersusun dalam
terkait dalam pengaturan yang tergantung pada tingkatan pemerintah yang kita
diskusikan. Sama halnya dengan struktur pemerintah formal sebagai salah satunya
struktur pengambilan keputusan informal, seperti " kitchen cabine" atau penasehat
3
4
Participation
mewakilikepentingannya.
Transparency
Rule Of Law
Resposiveness
Consensus Oriented
5
memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, baik dalam
Equality
Accountability
lembaga stakeholders.
Secara umum terdapat lima prinsip dasar dari good corporate governance yaitu:
mengenai perusahaan.
6
Independency (kemandirian)
-Tahap Persiapan
GCG assessment
ini perlu guna memastikan titik awal level penerapan GCG dan untuk
secara efektif.
-Tahap Implementasi
GCG yang ada, berdasar roadmap yang telah disusun. Implementasi harus
bersifat top down approach yang melibatkan dewan komisaris dan direksi
Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan secara teratur dari
1. Mariam Budiardjo
HAM adalah hak-hak yang dimiliki oleh manusia yang telah diperoleh dan
masyarakat. Hak ini ada pada manusia tanpa membedakan bangsa, ras,
agama, golongan, jenis kelamin, karena itu bersifat asasi dan universal.
Dasar dari semua hak asasi adalah bahwa semua orang harus memperoleh
2. Thomas Jefferson
HAM pada dasarnya adalah kebebasan manusia yang tidak diberikan oleh
Negara. Kebebasan ini berasal dari Tuhan yang melekat pada eksistensi
10
dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak kodrati yang diperoleh oleh
tidak dapat dipisahkan dari hakekat manusia. Oleh karena itu setiap manusia
Hak asasi manusia adalah separangkat hak dasar yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
Menurut Prof. Dr. Notonegoro (Filsafat Dan Idiologi, 1975) wajib adalah
melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan. Disini kewajiban berarti
11
suatu keharusan maka apapun itu jika merupakan kewajiban kita harus
melaksaakannya tanpa ada alasan apapun itu. Wujud hubungan antara warga
negara dengan negara adalah pada umumnya adalah berupa peranan (role).
Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai dengan status
1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain dalam tata tertib
UUD 1945)
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi
UUD 1945)
3. Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara sesuai
No.39/1999)
4. Setiap warga Negara berkewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan
wewenang lebih besar. Dengan cara ini, sistem peradilan HAM dapat
memastikan bahwa hak asasi manusia diproteksi secara adil dan keadilan
Pelanggaran atas Kode Etik merupakan hal yang serius, bahkan dapat
Kepatuhan pada Kode Etik ini merupakan hal yang sangat penting untuk
kerjasama. Kode Etik yang efektif seharusnya bukan sekedar buku atau
contoh pelaksanaan kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan
14
Etika bisnis adalah seperangkat nilai dan prinsip moral yang harus
kaitan antara ham (hak asasi manusia) dengan etika bisnis adalah bahwa
hak asasi manusia harus dihormati dan dilindungi dalam setiap aspek
bisnis.
umur atau memanfaatkan tenaga kerja paksa, karena itu melanggar hak-
Adanya hubungan yang baik antara ham dan etika bisnis akan
asasi manusia dan menerapkan etika bisnis yang baik akan menjadi pilihan
utama bagi konsumen dan investor yang sadar akan nilai-nilai moral dan
sosial.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
semua stakeholder. Konsep ini menekankan pada dua hal yakni, pertama,
pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan
3.2 SARAN
Maka alangkah baiknya bagi perusahaan yang belum menerapkan GCG untuk
segera menerapkan GCG dengan baik dan menyeluruh dalam semua lini
masalah keagenan. Serta bagi suatu perusahaan yang ingin menilai dan melakukan
mana penerapan GCG di perusahaannya dan menjadi signal tersendiri bagi investor
bahwa perusahaan telah menerapkan GCG dengan baik karena hasil penilaian dan
16
DAFTAR PUSTAKA
2000.
Monks, Robert A.G, dan Minow, N, Corporate Governance 3rd Edition, Blackwell
Publishing, 2003.
Shaw, John. C, Corporate Governance and Risk: A System Approach, John Wiley
17
18
Muchsin. 2004. Kekuasaan Kehakiman Yang Merdeka & Kebijakan Asasi. Depok:
STIH “IBLAM”.
Utama.
Grafika.