Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
2020
1
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kelompok kami panjatkan kepada Tuhan
Maha Esa atas rahmat dan anugrahNya kelompok kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Mekanisme Corporate Governance dalam Tata Kelola
yang Baik Adapun penyusunan makalan ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari
Dosen Mata Kuliah Corporate Governance.
Kelompok Kami menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
dalam penyelesaian makalah ini, mungkin sangat jauh dari kata sempurna yang
diharapkan, namun kelompok Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan bagi yang membaca, oleh karena itu segala kritik dan saran
yang sifatnya membangun Kelompok Kami harapkan.
Akhir kata kelompok Kami berterima kasih
2
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR…...................................................................................2
DAFTAR ISI..............………………...……………………….........................3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..4
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................5
1.3 Tujuan ....................................................................................... ...…5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………18
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
4
( masyaraka Oleh sebab itu , Good Governance sektor publik diartikan sebagai
suatu proses tata kelola pemerintahan yang baik , dengan melibatkan stakeholders.
1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian Corporate Governance (Tata Kelola
Perusahaan)
2. Untuk mengetahui apa saja hasil penelitian yang berkaitan dengan tata
kelola perusahaan di Indonesia
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
itu, kepemilikan manajerial yang didasarkan pada bonus plan untuk manajer, akan
dapat mengurangi konflik kepentingan antara manajer (agenn dengan
principal.Laksana (2015) mengemukakan pendapat dari Brown & Caylor 2006
bahwa Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan
nilai perusahaan kepada para pemegang saham. Lanjut Laksana (2015) Corporate
governance juga didefinisikan sebagai susunan aturan yang menentukan hubungan
antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan
stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung
jawabnya (FCGI, 2003). Corporate governance berkaitan dengan bagaimana para
investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi mereka, yakin
bahwa manajer tidak akan mencuri / menggelapkan atau menginvestasikan ke
dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan dana / kapital
yang telah ditanamkan oleh investor, dan berkaitan dengan bagaimana para
investor mengontrol para manajer. Setyaningrum (2005) mengungkapkan
pendapat Forum for Corporate Governance in Indonesia ( FCGI 2000 ) bahwa
Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan
antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur , pemerintah , karyawan serta
para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan
hak - hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengerahkan
dan mengendalikan perusahaan.
7
pemenuhan tanggung jawab perusaha Dengan kata lain, perusahaan selayaknya
menciptakan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham untuk
mendapatkan keuntunga dan berbagai kemanfaatan bagi stakeholder lainnya
sehingga dalan jangka panjang penyelenggaraan korporasi tidak menimbulkan
bentu kepentingan.
Wilamarta ( 2002 ) dalam bukunya yang berjudul "Hak Pemegang Saan Minoritas
dalam Rangka Good Corporate Governance" mengemukakan berbagai pengertian
GCG sebagai berikut:
c. Proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis
dan urusan-urusan perusahaan, dalam rangka meningkatkan kemakmuran dan
akuntabilitas perusahaan, dengan tujuan utama menjaga nilai pemegang saham
dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder yang
lain.
8
d. Seluruh sistem dari hak, proses dan pengendalian yang dibentuk di dalam dan
di luar manajemen secara menyeluruh dengan tujuan untuk melindungi
kepentingan stakeholder .
f. Kumpulan hukum, peraturan dan aturan yang wajib dipenuhi, yang dapat
mendorong kinerja perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi
jangka panjang yang berlaku bagi para pemegang saham maupun masyarakat
sekitar secara keseluruhan. Sistem yang mengarahkan dan mengendalikan
perusahaan dengan tujuan, agar mencapai kesinambungan antara kekuatan
kekuatan yang diperlukan oleh perusahaan, untuk memastikan eksistensinya dan
pertanggungjawaban kepada para pemangku kepentingan .
2.1 Penelitian Sebelumnya tentang Tata Kelola Pada penjelasan selanjutnya ini
akan dicoba menjelaskan tentang beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan
tata kelola perusahaan di Indonesia .
9
negatif terhadap nilai perusahaan . Sebagian besar kepemilikan saham pada
perusahaan sampel adalah struktur kepemilikan terkonsentrasi, sehingga
memungkinkan terjadinya hubungan famili antara investor institusi dengan
manajemen . Selain itu, ukuran komite audit juga tidak mampu menjadi salah satu
faktor penentu dalam meningkatkan efektifitas ktifitas fungsi komite audit.
Efektifitas komite audit dapat terbentuk apabila komite audit tersebut independen,
transparan. memiliki akuntabilitas yang tinggi, adil, dan memiliki charter komite
audit.
b . Tertius dan Christiawan ( 2015 ), bahwa tata kelola yang diproksikan melalui
proporsi kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris, komisaris
independen, dan kepemilikan manajerial di perusahaan sektor keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hasilnya menunjukkan bahwa secara individual,
dewan komisaris dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA. Semakin besar dewan komisaris dan kepemilikan manajerial maka
tidak mempengaruhi jumlah ROA yang dihasilkan. Sedangkan, komisaris
independen dan ukuran perusahaan independen dan ukuran perusahaan, maka
ROA yang dihasilkan semakin berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA .
Semakin besar komisas kecil atau menurun .
c . Winata, 2014, bahwa tata kelola yang diproksikan melalui propo kepemilikan
institusional, prosentase dewan komisaris, kualitas audit, dan sebesar 258,
hasilnya menunjukkan bahwa corporate governance yang jumlah komite audit di
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi terdiri dari kepemilikan
institusional, dan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap tax
avoidance, sedangkan prosentase dewan komisar independen, dan jumlah komite
audit berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.
10
terhadap keputusan tersebut Mekanisme corporate governance diarahkan untuk
menjamin dan mengawa berjalannya sistem governance dalam sebuah organisasi.
Untuk meminimalkan konflik kepentingan antara principal dan agent akibat
adanya pemisahan pengelolaan perusahaan, diperlukan suatu cara efektif untuk
mengatasi masala ketidakselarasan kepentingan tersebut.. Barus dan Setiawati
(2015) mengungkapkan pendapat Boediono (2005) bahwa mekanisme corporate
governance sebagai seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara
pemegang saham, pengurus ,pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta peran
pemegang kepentingan intern atau ekstem lainnya sehubungan dengan dengan
hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan
dan mengendalikan perusahaan. Laksana (2015) menyampaikan pendapatnya
yang dikutip dari Barnhar & Rosentein (1998), terdapat dua mekanisme corporate
governance , ya (1) internal mechanism (mekanisme internal) seperti komposisi
dewan direk komisaris, kepemilikan manajerial dan kompensasi eksekutif (2)
extem mechanisms seperti pengendalian oleh pasar dan level debt financing
Dengan berjalannya kedua mekanisme tersebut secara bersamaan, mal sistem
corporate governance perusahaan mencoba memotivasi manajer agar
memaksimalkan nilai pemegang saham dengan pasar modal sebagai sara untuk
mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan.
11
institusional di suatu perusahaan akan mendorong peningkatan pengawasan agar
terhadap kinerja manajemen. Semakin besar kepemilikan institusi maka akan
semakin besar kekuatan suara dan dorongan dari institusi keuangan tersebut untuk
mengawa manajemen dan akibatnya akan memberikan dorongan yang lebih besar
bagi manajemen untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan dan menyelaraskan
kepentingan manajemen dengan pemegang saham atau stakeholder, Cornet et al .
(2006), menyatakan bahwa tindakan pengawasan yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan dan investor institusional dapat membatasi perilaku manajer .
12
lembaga yang mengesahkan legalitas. Menurut Iskandar dan Chamiou (2000)
mekanisme pengawasan dalam Corporate Governance juga dibagi menjadi dua
kelompok yaitu internal dan external mechanism .
13
5.1 Penelitian Sebelumnya tentang Mekanisme Tata Kelola Selanjutnya akan
diberikan gambaran hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan
mekanisme Corporate Governance
14
perusaha dan ukuran dewan komisaris, di perusahaan manufaktur yang terdapat
pada Bursa Efek Indonesia tahu 2010-2012 (berjumlah 132), hasilnya
menunjukkan bahwa secara parsial, Kepemilikan Institusiy berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Manajemen Laba. Proper Dewan Komisaris Independen,
Ukuran Dewan Komisaris, Asim terhadap Manajemen Laha pada perusahaan
manufaktur yang terdafta Informasi dan Beban Pajak Tangguhan tidak
berpengaruh signifi Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2012.
15
tentukan yaitu sebesar 0,05 dan. Artinya bahwa variabel konk audit tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pengungkapar sukarela .
16
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian latar belakang, landasan teori dan pembahasan, maka dapat
dikatakan sebagai berikut :
1. Penerapan konsep Corporate Goverment Tata kelola pada perusahaan di
indonesia berbeda - beda , meskipun berbeda secara keseluruhan namun secara
keseluruhan tujuan dari penerapan konsep tata dalam perusahaan mengacu pada
satu tujuan yang sama yaitu menciptakan pengelolaan perusahaan yang efektif dan
efisien sekaligus mampu melindungi hal hak dari para pelaku perusahaan
sehingga akhirnya terwujudlah buday perusahaan ( budaya perusahaan ) yang
sehat dan baik.
2. Mekanisme Corporate Goverment / Tata Kelola merupakan suatu prosed yang
mengatur antara pihak yang mengambil keputusan dengan piha yang melakukan
kontrol dan pengawasan terhadap keputusan tersebu Mekanisme Tata Kelola
diarahkan untuk menjamin dan mengawas berjalannya sistem governance.
17
DAFTAR PUSTAKA
18