Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

CORPORATE GOVERNANCE
INTRODUCTION TO SHAREHOLDERS RIGHT
“Pengenalan Hak Pemegang Saham”

Di susun Oleh : kelompok 9


Regis Wuisan : (20081102118)

Yessica hutabarat : (20081102110)

Andre senduk : (20081102090)

Christy langkai : (20081102094)

Regina wonggo : (20081102106)


PRODI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2022

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas rahmat dan anugrahnya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “introduction to shareolders right”.

Adapun penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari dosen mata
kuliah corporate governance.kami menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
dalam menyelesaikan makalah ini, mungkin sangat jauh dari suatu kesempurnaan yang
diharapkan, namun kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan pengembangan
wawasan bagi yang membaca .oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun senantiasa kami harapkan. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Manado,28 agustus 2022


Kelompok 9

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR…………………………………………………………………………………………...…………………………ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………..iii

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………..………………………….1

1.1 Latar belakang…………………………………………………………………………………………..………………………..1

1.2 Rumusan masalah……………………………………………………………………………………….……………………….2

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………………………….……………………2

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………….……………3

2.1 pengertian pemegang saham……………………………………………………………………………………………….3

2.2 hak dan kewajiban pemegang saham………………………………………………………………….……………….3

2.3 hak dan perlakuan yang adil dari pemegang saham dan kunci kepemilikan kunci………………4

2.4 hak dan tanggungjawab pemegang saham…………………………………………………………………………..4

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………….9

3.1 kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………11

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………..........11
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, dunia usaha semakin berkembang dan membutuhkan pengelolaan yangsemakin baik dan sehat.
Setiap pimpinan dan seluruh karyawan dari perusahaan publikdiharapkan dapat menunjukkan tindakan
yang terpuji kepada stakeholder dan dapat bertanggungjawab atas semua tindakan dan keputusannya
dalam mengelola perusahaan.Untuk meningkatkan performa perusahaan kearah yang lebih baik, maka
perusahaan harusdikelola secara professional dengan mengindahkan prinsip-prinsip Good
Governance.Keberlangsungan eksistensi perusahaan tidak hanya diukur oleh performa keuangan,
peningkatan keuntungan akan tetapi juga performa internal perusahaan (etika dan GoodCorporate
Governance) dan performa kepedulian sosial perusahaan. Etika bisnis memiliki peran yang sangat besar
dalam keberlangsungan eksistensi perusahaan. Penerapan etika bisnis secara konsisten dapat
mewujudkan iklim usaha yang sehat, efisien dan transparanuntuk mendorong terciptanya pasar yang
efisien, transparan dan mampu memberikan manfaatyang besar bagi seluruh stakeholder-nya. Oleh
karena itu sudah selayaknya perusahaanmenerapkan suatu prinsip Good Corporate Governance yang
dapat digunakan sebagai salahsatu alatnya.

Corporate governance atau tata kelola perusahaan adalah rangkaian proses,kebiasaan, kebijakan,
aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu perusahaan
atau korporasi. Tata kelola perusahaan juga mencakuphubungan antara para pemangku kepentingan
(stakeholder) yang terlibat serta tujuan pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola
perusahaan adalah pemegangsaham, manajemen, dan dewan direksi. Pemangku kepentingan lainnya
termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, bank dan kreditor lain, regulator, lingkungan, serta
masyarakat luas.Saat ini, penerapan corporate governance bukan lagi merupakan pilihan bagi
perusahaan,tetapi sudah menjadi keharusan untuk diimplementasikan. Hal ini diperkuat dengan
adanyatuntutan dari publik kepada perusahaan untuk menerapkan corporate governance sertaadanya
regulasi yang mengatur penerapannya

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian pemegang saham


2. hak dan kewajiban pemegang saham
3. Apa hak dan perlakuan yang adil dari pemegang saham dan fungsi kepemilikan kunci
4. Bagaimana hak dan tanggungjawab pemegang saham

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa pengertian pemegang saham


2. Mengetahui hak dan kewajiban pemegang saham
3. Untuk mengetahui apa hak dan perlakuan yang adil dari pemegang saham juga fungsi
kepemilikan kunci
4. Agar bisa mengetahui bagaimana hak dan tanggung jawab pemegang saham
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian pemegang saham

Pemegang saham (bahasa Inggris: shareholder atau stockholder) adalah pihak yang memiliki saham
pada suatu perusahaan. Pada perusahaan besar, pemegang saham mewakilkan kepemiikan sahamnya
kepada pihak manajemen perusahaan. Sementara pada perusahaan kecil, pemegang saham sekaligus
menjadi pihak manajemen perusahaan.Status pemegang saham di dalam perusahaan adalah sebagai
pemilik modal yang memiliki hak dan kewajiban atas perusahaan yang diberi modal. Pengaturan hak dan
kewajiban perusahaan harus sesuai dengan anggaran dasar perusahaan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Kekayaan pemegang saham di dalam suatu perusahaan sebanding dengan
harga saham yang dimilikinya serta nilai perusahaan dan laba perusahaan. Kesejahteraan pemegang
saham ditentukan oleh manajemen kas yang dilakukan oleh agen yaitu pihak manajemen perusahaan.

Fungsi dari saham yaitu:

Teori keagenan

Teori keagenan merupakan teori yang memberikan gambaran hubungan antara pemegang saham
dengan pihak manajemen. Dalam teori keagenan, pemegang saham dan pihak manajemen perusahaan
memiliki peran yang terpisah.Pemegang saham berperan sebagai prinsipal yang memiliki perusahaan
sementara manajemen berperan sebagai agen yang mengelola perusahaan.Pemegang saham membuat
kontrak dengan pihak manajemen dengan manajemen sebagai pekerja dan pemegang saham sebagai
pemberi pekerjaan. Semua pekerjaan yang dilakukan oleh manajemen harus dilaporkan kepada
pemegang saham.Hubungan keagenan antara pihak manajemen dengan pemegang saham merupakan
salah satu bentuk tata kelola perusahaan. Pihak manajemen perusahaan khususnya manajemen
keuangan ditujukan untuk membuat perusahaan mempunyai nilai yang maksimum. Tujuan ini pada
dasarnya sama dengan memaksimumkan kekayaan bagi para pemegang saham. Memaksimumkan nilai
perusahaan diartikan sebagai memaksimumkan harga saham biasa yang dimiliki oleh pemegang saham.

Kedudukan
Dalam suatu perusahaan, pemegang saham memiliki kedudukan sebagai salah satu pemangku
kepentingan. Pemegang saham termasuk salah satu kelompok utama di dalam posisinya sebagai
pemangku kepentingan. Pemegang saham terlibat langsung dalam dengan hubungan bisnis yang dibuat
oleh perusahaan.Kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemegang saham dapat dijual kepada pihak lain
sesuai dengan keinginannya. Sementara itu, tanggung jawab yang dimiliki perusahaan kepada pemegang
saham adalah mengembalikan investasi yang diberikan oleh pemegang saham.

Perseroan terbatas

Perseroan terbatas memiliki ciri usaha yang mandiri yang tidak bergantung kepada pemegang saham.
Kekayaan, aset dan utang dari pemegang saham pada perseroan terbatas dipisahkan dengan kekayaan,
aset dan utang yang dimiliki oleh perusahaan. Tanggung jawab yang dimiliki oleh pemegang saham pada
perseroan terbatas bersifat terbatas yaitu hanya pada setoran yang telah diberikan kepada perusahaan.
Pemegang saham tidak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh perseroan terbatas dengan
nilai yang melebihi pengambilan saham. Setiap kerja sama yang dibuat atas nama perseroan terbatas
juga tidak menjadi tanggung jawab dari pemegang saham. Di dalam perseroan terbatas juga dilakukan
pemisahan fungsi antara pemegang saham dengan direktur. Di perseroan terbatas, kekuasaan tertinggi
diberikan kepada rapat umum pemegang saham. Para pemegang saham juga memiliki hak untuk
menunjuk komisaris yang bertugas sebagai pengawas saham perusahaan perseroan terbatas.

Bank

Pada lembaga keuangan berbentuk bank, pemegang saham merupakan pemberi modal yang utama.
Pemegang saham menjadi penyerap modal ketika bank mengalami kerugian. Di dalam bank, modal yang
diberikan oleh pemegang saham harus selalu ada, tetapi bank tidak memiliki kewajiban untuk
mengembalikan modal yang telah digunakan.

Hak

Hak pemegang saham di dalam suatu perusahaan diatur dalam tata kelola perusahaan yang berperan
dalam memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Para pemegang saham mempunyai hak untuk ambil
bagian di dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan nilai
besar kecil saham yang dimiliki oleh masing-masing.

~Hak pemilik saham biasa

Pemegang saham biasa dapat memberikan suara dalam rapat umum pemegang saham. Hak suara ini
tidak dimiliki dan tidak diberikan kepada pemilik saham preferen. Rapat umum pemegang saham
merupakan rapat pengambilan keputusan tertinggi bagi perusahaan yang dapat menentukan
keberlangsungan perusahaan.

~Hak bersama
Hak memesan efek terlebih dahulu

Hak memesan efek terlebih dahulu merupakan hak pembelian saham yang diberikan oleh perusahaan
hanya kepada pemegang saham yang telah terdaftar sebelumnya. Masa berlaku hak ini hingga
keputusan pemilik saham lama diumumkan. Jika pemilik saham lama tidak membeli saham, maka
haknya menjadi hilang.

Hak untuk mengetahui informasi keuangan

Dalam suatu perusahaan terkadang pemegang saham tidak mengambil peran sebagai pihak manajemen
perusahaan. Karenanya, pemegang saham memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui masa
depan perusahaan dan imbal hasil yang mereka peroleh dari investasi pada suatu perusahaan.Setelah
informasi keuangan diberikan, pemegang saham akan mengadakan pengambilan keputusan terhadap
saham mereka di suatu perusahaan. Keputusan yang dapat diambil oleh pemegang saham yaitu
menambah, mengurangi, mengambil kembali atau tetap mempertahankan saham yang diinvestasikan
pada suatu perusahaan.Keputusan akhir dari pemegang saham terhadap investasi pada suatu
perusahaan dilakukan dengan analisis laporan keuangan.

Pada badan usaha, pihak manajemen dan pemegang saham melakukan komunikasi atas informasi
keuangan melalui surat pemegang saham. Isi surat pemegang saham adalah peristiwa-peristiwa yang
mempengaruhi perusahaan dengan dampak yang besar. Peristiwa-peristiwa ini terjadi pada masa lalu.
Peristiwa ini umumnya terjadi setahun terakhir sebelum surat pemegang saham diterbitkan. Selain
informasi keuangan, surat pemegang saham juga berisi filosofi yang dianut oleh pihak manajemen,
manajemen strategis dan program yang akan dilaksanakan di masa depan.

Kebijakan

~Kebijakan lindung nilai

Kebijakan lindung nilai adalah kebijakan melakukan transaksi yang hanya memiliki risiko yang kecil atau
menurunkan nilai risiko. Penurunan nilai risiko ini dilakukan oleh pihak-pihak yang mengadakan
transaksi. Kebijakan lindung nilai bertujuan untuk mengurangi risiko fluktuasi suku bunga, nilai tukar dan
komoditas pada pasar valuta asing yang bersifat merugikan perusahaan. Motivasi utama dari penerapan
kebijakan lindung nilai adalah salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memberikan kekayaan secara
maksimal kepada para pemegang saham. Pada kebijakan lindung nilai,biaya transaksi yang
menyebabkan kesulitan keuangan dikurangi. Kebijakan lindung nilai ini umumnya diterapkan pada
perusahaan multinasional.

~Kebijakan dividen

Kebijakan dividen diberlakukan sebagai bentuk balas jasa atas modal yang diberikan oleh pemegang
saham dalam bentuk modal saham biasa maupun modal saham preferen. Pengambilan keputusan
mengenai kebijakan dividen dilakukan oleh direksi perusahaan selama rapat umum pemegang saham.
Pada modal saham preferen, dividen wajib dibayarkan oleh perusahaan meskipun perusahaan tidak
memperoleh laba maupun mengalami kerugian. Jika perusahaan tidak mampu membayarkannya, maka
pembayaran dividen pada modal saham preferen dapat ditunda pada pembayaran berikutnya dengan
status sebagai hutang perusahaan.

Pemberian dividen oleh perusahaan kepada pemegang saham diadakan dengan periode waktu yang
telah ditetapkan. Kebijakan dividen ini umumnya dilakukan di dalam pasar modal yang
memperjualbelikan kepemilikan saham. Dividen hanya diberikan kepada investor yang menjadi
pemegang saham. Selain itu, investor yang menjadi pemegang saham juga mendapatkan hak suara
dalam rapat umum pemegang saham.

Pengalihan hak

Suatu perusahaan dapat mengadakan pengalihan hak dari pemegang saham lama ke pemegang saham
baru melalui emiten. Proses pengalihan hak pemegang saham dilakukan di dalam rapat umum
pemegang saham. Emiten ini mleiputi kegiatan penjualan surat berharga komersial dan emisi di
bursa.Pemegang saham umumnya melakukan merger untuk meningkatkan laba aktual maupun laba
masa depan. Pemegang saham perusahaan yang diambil alih (pemegang saham lama) dapat
memperoleh laba dalam jumlah besar ketika pengambil-alihan terjadi akibat merger. Perusahaan yang
diambil alih umumnya memiliki kinerja yang tidak mencapai nilai potensialnya sehingga memberikan
laba bagi pemegang saham perusahaan yang diambil alih. Laba juga diperoleh oleh pemegang saham
perusahaan yang diambil alih karena perusahaan pengambil alih memperoleh laba secara ekonomi.
Sementara itu, pemegang saham perusahaan pengambil alih tidak memperoleh keuntungan dengan
nilai yang berarti.

Konflik

Pemegang saham dapat mengalami konflik dengan pihak manajemen keuangan. Sumber konfliknya
adalah masalah kebijakan dividen. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan
keberlangsungannya di masa depan dapat diwakili oleh jumlah dividen yang dibayarkan secara tunai
maupun konversi dengan saham. Laba ditahan dapat terbentuk ketika perusahaan memutuskan untuk
tidak membagikan laba kepada para pemegang saham. Adanya laba ditahan menguntungkan pihak
manajemen keuangan perusahaan karena menjadi sumber pendanaan internal perusahaan yang dapat
membiayai ekspansi perusahaan secara hemat dari segi biaya modal. Sebaliknya, pemegang saham
menginginkan aliran kas yang merupakan tujuan utama setiap investor dengan adanya pembagian
dividen. Ditundanya pembayaran dividen oleh perusahaan akan memberikan pandangan yang buruk
kepada investor bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan buruk.

Dalam dunia bisnis dan investasi saham. Istilah pemegang saham ternyata lebih kuat ke bagian bisnis. Itu
karena, pemegang saham dan investor saham memiliki beberapa perbedaan. Pemegang saham adalah
seseorang yang telah membeli saham atau telah mengambil bagian kepemilikan perusahaan. Pemegang
saham sendiri dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
 Shareholder merupakan pihak perorangan, perusahaan, atau lembaga yang memiliki setidaknya
satu saham di suatu perusahaan.
 Pemegang saham mayoritas yaitu mereka yang memiliki dan mengendalikan lebih dari 50%
saham beredar perusahaan.
 Pemegang saham minoritas yaitu mereka yang memiliki kurang dari 50 persen saham
perusahaan.

Pada perusahaan yang lebih tua atau yang sudah berdiri puluhan tahun, pemegang saham mayoritas
biasanya jatuh ke keturunan dari pendiri perusahaan.

Tapi untuk masa modern ini, pemegang saham mayoritas biasanya para CEO dan Co-Founder yang
mendirikan perusahaan tersebut bersama-sama dan tidak harus memiliki hubungan darah/keluarga
kandung. Pemegang saham mayoritas juga bisa mengendalikan lebih dari setengah dari hak suara
perusahaan dan memiliki kekuatan yang besar untuk mempengaruhi keputusan operasional utama,
termasuk penggantian anggota dewan, dan eksekutif tingkat C seperti Chief Executive Officer (CEO) dan
personil senior lainnya.

2.2 hak dan kewajiban pemegang saham

Sebagai orang yang turut berperan dalam membentuk, mengatur dan mengawasi kinerja perusahaan.
Pemegang saham memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan.

Hak dan kewajiban shareholder memiliki landasan hukum yang diatur dalam Undang-Undang Tentang
Perseroan Terbatas (UUPT). Yaitu:

Hak Pemegang Saham

Kewajiban Pemegang Saham

1. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS.

2. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi;

3. Menjalankan hak lainnya berdasarkan undang-undang ini.

4. Berhak mengajukan gugatan terhadap Perseroan ke pengadilan negeri apabila dirugikan karena
tindakan Perseroan yang dianggap tidak adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS,
Direksi, dan/atau Dewan Komisaris.
5. Hak atas kedudukan minoritas

6. Menginisiasi RUPS. Dimana pemegang saham baik secara tunggal maupun kumulatif dengan
minimal jumlah saham 10 persen bersepakat untuk meminta diadakannya RUPS, maka RUPS dapat
dilakukan.

7. Memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan
Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan
kepentingan Perseroan.

Seluruh hak pemegang saham diatas diatur dalam UUPT pasal 52 ayat 1.

Hak tersebut berlaku setelah saham dicatat dalam daftar shareholder atas nama pemiliknya.

Setiap saham yang diberikan kepada pemiliknya merupakan hak yang tidak dapat dibagi.

Hak dari saham yang dimiliki oleh lebih dari satu orang, digunakan dengan menunjuk satu orang dari
para pemilik saham bersama tersebut sebagai wakil bersama.

Kewajiban sendiri untuk pemegang saham, bisa dikatakan juga sebagai peran mereka untuk ikut andil
dalam mengawasi dan meningkatkan kinerja perusahaan, berupa:

1. Memberikan dukungan dalam hal keuangan perusahaan. Sebab saham bisa saja menjadi modal
bagi sebuah perusahaan untuk bisa berdiri dan terus beroperasional.

2. Menjadi stakeholder perusahaan meskipun tidak wajib. Tapi dengan mengambil posisi ini,
pemegang saham jadi bisa ikut andil dalam pengambilang keputusan.

3. Mendapatkan pengaruh atas keberlangsungan perusahaan, baik untung maupun rugi. Jadi jika
perusahaan mengalami kerugian, makan pemegang saham juga mengalami kerugian pada aset
sahamnya (penurunan nilai) dan begitu juga sebaliknya ketika perusahaan mendapatkan keuntungan.

4. Memiliki sebagian dari aset perusahaan. Sebagian dari kekayaan perusahaan bisa saja turut
menjadi milik pemilik saham.

2.3 Hak dan perlakuan yang adil dari pemegang saham dan fungsi kepemilikan kunci

dijelaskan bahwa Hak Pemegang saham dalam CorporateGovernance meliputi sebagai berikut;

Kerangka kerja tata kelola perusahaan harus melindungi dan memfasilitasi pelaksanaan hak pemegang
saham dan memastikan perlakuan yang adil terhadapsemua pemegang saham, termasuk pemegang
saham minoritas dan asing. Semua pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk memperoleh
ganti rugi yang efektifuntuk pelanggaran hak-hak mereka.

A. Hak pemegang saham dasar harus mencakup hak untuk:

1. Metode aman pendaftaran kepemilikan


2. Menyampaikan atau mentransfer saham
3. Mendapatkan informasi yang relevan dan material pada korporasi tepat waktu dansecara
teratur
4. Berpartisipasi dan memilih dalam rapat pemegang saham umum;
5. Memilih dan menghapus anggota dewan; dan
6. Berbagi laba korporasi.

B.Para pemegang saham harus diberi informasi yang cukup tentang dan memiliki hakuntuk menyetujui
atau berpartisipasi dalam, keputusan mengenai fundamental perubahan perusahaan seperti

a. Amandemen terhadap anggaran dasar, atau artikel dari penggabungan atau dokumen
pemerintahan yang serupa dari perusahaan
b. Otorisasi dari saham tambahan; dan
c. Transaksi luar biasa, termasuk pengalihan semua atau hampir semua aset, yang berlakuhasil
penjualan perusahaan.

C.Para pemegang saham harus diberi informasi yang cukup dan memiliki kesempatan untuk
berpartisipasi secara efektif dan memberikan suara dalam rapat umum pemegang saham dan harus
diberi tahu tentang aturan termasuk prosedur pemungutan suara ,yang mengatur pemegang saham
umum pertemuan:

(1)Para pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara efektif
danmemberikan suara dalam rapat umum pemegang saham dan harus diberitahu tentangaturan,
termasuk prosedur pemungutan suara, yang mengatur pemegang saham umum pertemuan:Pemegang
saham harus dilengkapi dengan cukup dan tepat waktu informasi mengenaitanggal, lokasi dan agenda
rapat umum, serta informasi lengkap dan tepat waktumengenai masalah yang akan diputuskan pada
pertemuan tersebut.

(2)Proses dan prosedur untuk rapat pemegang saham umumharus memungkinkan perlakuan yang adil
bagi semua pemegang saham.Prosedur perusahaan seharusnya tidak membuatnya terlalu sulit
ataumahal untuk memberikan suara.
(3)Pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaandewan, termasuk
pertanyaan yang berkaitan dengan eksternal tahunanaudit, untuk menempatkan barang dalam agenda
rapat umum, danuntuk mengusulkan resolusi, tunduk pada batasan yang masuk akal.

(4)Partisipasi pemegang saham yang efektif di perusahaan utama keputusan tata kelola,seperti
pencalonan dan pemilihan anggota dewan, harus difasilitasi. Para pemegangsaham seharusnya mampu
membuat pandangan mereka diketahui, termasuk melalui pemberian suara pada rapat pemegang
saham, tentang remunerasi dewan anggota dan /atau eksekutif kunci, sebagaimana berlaku. Ekuitas
komponen skema kompensasi untukanggota dewan dan karyawan harus tunduk pada persetujuan
pemegang saham.

(5)Pemegang saham harus dapat memilih secara langsung atau in absentia,dan efek yang sama harus
diberikan untuk memilih apakah dilemparkanorang atau in absentia.

(6)Hambatan untuk pemungutan suara lintas batas harus dihilangkan.

D.Pemegang saham, termasuk pemegang saham institusional, harus diijinkan berkonsultasi satu sama
lain tentang isu-isu mengenai pemegang saham dasar merekahak sebagaimana didefinisikan dalam
Prinsip, tunduk pada pengecualian untuk mencegah penyalahgunaan.

E.Semua pemegang saham dari kelas yang sama harus diperlakukan sama.Struktur modal dan
pengaturan yang memungkinkan pemegang saham tertentuuntuk mendapatkan tingkat pengaruh atau
kontrol yang tidak proporsional terhadapmerekakepemilikan ekuitas harus diungkapkan.1)

 Dalam setiap seri kelas, semua saham harus membawa hal yang sama hak. Semuainvestor harus
dapat memperoleh informasi tentang hak yang melekat pada semua seri dan kelas saham
sebelum mereka membeli. Setiap perubahan dalam ekonomi atau pemungutan suara hak harus
tunduk pada persetujuan oleh kelas-kelas saham yangterpengaruh secara negatif
 Pengungkapan struktur modal dan pengaturan kontrolharus dibutuhkan.

F.Transaksi pihak terkait harus disetujui dan dilakukan dalam acara yang menjamin pengelolaan konflik
kepentingan dan melindungi kepentingan perusahaan dan para pemegang sahamnya.

1)Konflik kepentingan yang melekat dalam transaksi pihak terkaitharus ditangani.

2)Anggota dewan dan eksekutif kunci harus diminta untuk mengungkapkan kepadadewan apakah
mereka, langsung, tidak langsung atau atas nama pihak ketiga, memilikikepentingan material di mana
pun sebuah bisnis, keluarga atau hubungan khususlainnya di luar perusahaan yang bisa mempengaruhi
penilaian mereka sehubungandengan transaksi atau masalah tertentu yang mempengaruhi perusahaan.
G.Pemegang saham minoritas harus dilindungi dari tindakan yang melanggar oleh, atauuntuk
kepentingan, mengendalikan pemegang saham bertindak baik secara langsung atausecara tidak
langsung, dan harus memiliki sarana pemulihan yang efektif. Pelecehan diriyang menyalahgunakan
harus dilarang.

H.Pasar untuk kontrol perusahaan harus diizinkan untuk berfungsi dalam suatucara yang efisien dan
transparan.

1)Aturan dan prosedur yang mengatur akuisisi kontrol perusahaan di pasar modal, danluar biasa
transaksi seperti merger, dan penjualan substansial bagian dari aset perusahaan, harus diartikulasikan
secara jelas dan diungkapkan sehingga investormemahami hak-hak mereka dan jalan lain. Transaksi
harus terjadi pada hargatransparan dan dalam kondisi adil yang melindungi hak semua orang pemegang
saham sesuai dengan kelas mereka.

2)Perangkat anti-pengambilalihan tidak Boleh digunakan untuk melindungi manajemen dan dewan
akuntabilitas

2.4 Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham

Dalam Bab V Pemegang Saham dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesiayang
ditebitkan KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance) tahun 2006 dijelaskan bahwa HakPemegang
saham dalam Corporate Governance meliputi sebagai berikut;

A. Prinsip Dasar

Pemegang saham sebagai pemilik modal, memiliki hak dan tanggung jawab atas perusahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar perusahaan.Dalam melaksanakan hak dan
tanggung jawabnya, perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1.Pemegang saham harus menyadari bahwa dalam melaksanakan hak dan tanggung jawabnya harus
memperhatikan juga kelangsungan hidup perusahaan.

2.Perusahaan harus menjamin dapat terpenuhinya hak dan tanggung jawab pemegangsaham atas dasar
asas kewajaran dan kesetaraan (fairness)

sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar perusahaan.

B. pedoman Pokok Pelaksanaan

1. Hak dan Tanggungjawab Pemegang Saham.


a. Hak pemegang saham harus dilindungi dan dapat dilaksanakan sesuai peraturan perundang-
undangan dan anggaran dasar perusahaan. Hak pemegang saham tersebut pada dasarnya meliputi:

1) Hak untuk menghadiri, menyampaikan pendapat, dan memberikan suaradalam RUPS berdasarkan
ketentuan satu saham memberi hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara;

2) Hak untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan secara tepatwaktu, benar dan teratur,
kecuali hal-hal yang bersifat rahasia, sehinggamemungkinkan pemegang saham membuat keputusan
mengenaiinvestasinya dalam perusahaan berdasarkan informasi yang akurat:

3) Hak untuk menerima bagian dari keuntungan perusahaan yangdiperuntukkan bagi pemegang saham
dalam bentuk dividen dan pembagian keuntungan lainnya, sebanding dengan jumlah saham
yangdimilikinya;

4) Hak untuk memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang akuratmengenai prosedur yang harus
dipenuhi berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS agar pemegang saham dapat berpartisipasi
dalampengambilan keputusan, termasuk keputusan mengenai hal-hal yangmempengaruhi eksistensi
perusahaan dan hak pemegang saham;

5) Dalam hal terdapat lebih dari satu jenis dan klasifikasi saham dalam perusahaan, maka: (i) setiap
pemegang saham berhak mengeluarkan suarasesuai dengan jenis, klasifikasi dan jumlah saham yang
dimiliki; dan (ii)setiap pemegang saham berhak untuk diperlakukan setara berdasarkan jenis dan
klasifikasi saham yang dimilikinya.

b. Pemegang saham harus menyadari tanggung jawabnya sebagai pemilik modaldengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar perusahaan. Tanggung jawab pemegang saham
tersebut pada dasar yangmeliputi:

1) Pemegang saham pengendali harus dapat: (i) memperhatikan kepentingan pemegang saham
minoritas dan pemangku kepentingan lainnya sesuai peraturan perundang-undangan; dan (ii)
mengungkapkan kepada instansi penegak hukum tentang pemegang saham pengendali yang
sebenarnya(ultimate shareholders) dalam hal terdapat dugaan terjadinya pelanggaranterhadap
peraturan perundang-undangan, atau dalam hal diminta olehotoritas terkait;

2) Pemegang saham minoritas bertanggung jawab untuk menggunakanhaknya dengan baik sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dananggaran dasar;

3) Pemegang saham harus dapat: (i) memisahkan kepemilikan harta perusahaan dengan kepemilikan
harta pribadi; dan (ii) memisahkanfungsinya sebagai pemegang saham dengan fungsinya sebagai
anggotaDewan Komisaris atau Direksi dalam hal pemegang saham menjabat padasalah satu dari kedua
organ tersebut;

4) Dalam hal pemegang saham menjadi pemegang saham pengendali pada beberapa perusahaan, perlu
diupayakan agar akuntabilitas dan hubunganantar-perusahaan dapat dilakukan secara jelas
2. Tanggungjawab Perusahaan terhadap Hak dan Kewajiban Pemegang Saham.

a. Perusahaan harus melindungi hak pemegang saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan anggaran dasar perusahaan.

b. Perusahaan harus menyelenggarakan daftar pemegang saham secara tertibsesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan anggaran dasar.

c. Perusahaan harus menyediakan informasi mengenai perusahaan secara tepatwaktu, benar dan
teratur bagi pemegang saham, kecuali hal-hal yang bersifatrahasia.

d. Perusahaan tidak boleh memihak pada pemegang saham tertentu denganmemberikan informasi yang
tidak diungkapkan kepada pemegang sahamlainnya. Informasi harus diberikan kepada semua pemegang
saham tanpamenghiraukan jenis dan klasifikasi saham yang dimilikinya.

e. Perusahaan harus dapat memberikan penjelasan lengkap dan informasiyangakurat mengenai


penyelenggaraan RUPS

BAB III

PENUTUP

2.3 Kesimpulan

Tata kelola perusahaan yang baik harus memiliki seluruh sistem dalam perusahaanyang dapat mengatur
dan mengendalikan bisnisnya untuk menciptakan nilai tambah bagi stakeholder. Ada 2 hal yang yang
perlu diperhatikan, pertama, pentingnya hak pemegang saham atau investor untuk memperoleh
informasi yang benar (akurat) dantepat pada waktunya dan kedua, kewajiban perusahaan untuk
melakukan pengungkapan secara akurat, tepat waktu dan transparan terhadap semua informasikinerja
perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder. Peran regulator juga berperan penting untuk terciptanya
kondisi perekonomian menjadi lebih baik, pengawasan dankepatuhan regulasi oleh perusahaan menjadi
pengendalian pertama sebelummelakukan aktifitas bisnisnya. Sinerginya hak dan kewajiban baik dari
perusahaan/pelaku bisnis, pemegang saham, dan stakeholders lainnya akanmemberikan pengaruh
signifikan dalam Perusahaan
DAFTAR PUSTAKA

KNKG.2006.Pedoman Umum

Good Corporate governance

IndonesiaOECD.2015.G20/OECD Principles of Corporate Governance

https://www.academia

https://www.republika.co.id/berita/r3j9806616000/pemegang-saham-pengertian-hak-dan-kewajiban-
mereka

Anda mungkin juga menyukai