Oleh :
OLIVIA 105731111620
Dosen Pengampu:
Dr.Muryani Arsal,SE,MM.Ak,CA
2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,karunia,serta taufik dan
hidayah-nya,saya dapat menyelesaikan makalah dengan materi mengenai ekuitas modal sektor dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.dan juga saya berterima kasih kepada ibu Dr.Muryani
Arsal,SE,MM.Ak,AC selaku dosen mata kuliah akuntansi keuangan yang telah memberikan tugas ini
kepada saya.
Makalah ini merupakan makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntansi
keuangan dan sengaja dibuat dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang apa itu ekuitas modal
sektor.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat
berguna dikemudian hari terutama untuk pemahaman tentang lebih lanjut.Makalah ini tidaklah sempurna
oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangatlah penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
ini.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................9
B. SARAN.................................................................................................................................9
II
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekuitas adalah jumlah aset atau harta yang bisa dikembalikan kepada pemilik perusahaan apabila
perusahaan dilikuidasi dan semua kewajiban utangnya sudah terbayar. Adapun arti ekuitas yakni investasi
yang ditanamkan pemilik dalam perusahaan.Jumlah ekuitas ini bisa berkurang apabila pemilik perusahaan
melakukan penarikan aset. Ekuitas juga bisa berkurang karena sebab lainnya seperti kerugian perusahaan
atau keuntungan perusahaan yang ditarik oleh pemiliknya. Ekuitas juga bisa berkurang karena sebab
lainnya seperti kerugian perusahaan atau keuntungan perusahaan yang ditarik oleh pemiliknya.
Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah
besar unit atau lembar saham. Dalam satu kelompok saham, setiap lembar saham sama
dengan lembar saham lainnya.Setiap kepentingan pemilik perusahaan diwakili oleh jumlah
lembar saham yang dimiliki.Setiap saham memiliki hak dan keistimewaan atau privilege tertentu
yang hanya dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang harus meneliti
anggaran dasar perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum negara bagian untuk
meyakinkan pembatasan atas atau variasi dari hak dan keistimewaan standart.K e u n g g u l a n
u t a m a d a r i s y s t e m s a h a m ( m o d a l s a h a m ) a d a l a h kemudahannya dalam
pemindahan kepentingan dalam perusahaan dari seseorang ke pihak lainnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kepemilikan Institusional
Menurut Nabela (2012), kepemilikan institusional adalah proporsi saham yang dimiliki
institusi pada akhir tahun yang diukur dengan persentase. Variabel kepemilikan institusional
diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki institusi lain di luar perusahaan
minimal 10% terhadap total saham perusahaan. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi
akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional
sehingga dapat menghalangi perilaku manajer yang mementingkan kepentingannya sendiri
yang pada akhirnya akan merugikan pemilik perusahaan. Semakin besar kepemilikan oleh
institusi keuangan maka semakin besar pula kekuatan suara dan dorongan untuk
mengoptimalkan nilai perusahaan. Menurut Riduwan dan Sari (2013), pengukuran
kepemilikan institusional dirumuskan:
2
Pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen perusahaan dapat menjadi sangat
penting serta dapat digunakan untuk menyelaraskan kepentingan manajemen dengan para
pemegang saham. Berikut adalah kelebihan-kelebihan kepemilikan institusional (Permanasari,
2010):
1) Memiliki sumber daya yang lebih daripada investor individual untuk mendapatkan
informasi.
2) Memiliki profesionalisme dalam menganalisa informasi, sehingga dapat menguji
tingkat keandalan informasi.
3) Secara umum memiliki relasi bisnis yang lebih kuat dengan manajemen.
4) Memiliki motivasi yang kuat untuk melakukan pengawasan lebih ketat atas aktivitas
yang terjadi di dalam perusahaan.
5) Lebih aktif dalam melakukan jual beli saham sehingga dapat meningkatkan jumlah
informasi secara cepat yang tercermin di tingkat harga.
2. Kepemilikan Manajerial
Menurut Efendi (2013), kepemilikan manajerial adalah persentase kepemilikan saham
yang dimiliki oleh direksi, manajer dan dewan komisaris. Pemisahan kepemilikan saham dan
pengawasan perusahaan akan menimbulkan benturan kepentingan antara pemegang saham
dan pihak manajemen. Kepemilikan Manajerial adalah tingkat kepemilikan saham pihak
manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan. Tingkat kepemilikan saham
pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan, diukur oleh proporsi
saham yang dimiliki manajer pada akhir tahun yang dinyatakan dalam persentase. Menurut
Riduwan dan Sari (2013), pengukuran kepemilikan manajerial dirumuskan:
3. Kepemilikan Publik
Menurut Wijayanti (2009), kepemilikan publik adalah proporsi atau jumlah kepemilikan
saham yang dimiliki oleh publik atau masyarakat umum yang tidak memiliki hubungan
istimewa dengan perusahaan. Tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan maka
di perlukan pendanaan yang diperoleh baik melalui pendanaan internal maupun pendanaan
eksternal. Sumber pendanaan eksternal diperoleh dari saham masyarakat (publik). Pemilik
publik mungkin memiliki informasi yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan internal
perusahaannya.
3
B. Ekuitas Pemegang Saham dan Komponen-Komponen Terkait
Ekuitas adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan dalam neraca setelah dikurangi
dengan kewajiban atau liabilitas perusahaan.Besarnya nilai ekuitas perusahaan dapat digunakan
sebagai cerminan kondisi perusahaan saat itu. Sebagian berpendapat bahwa ekuitas adalah
besaran harta yang harus dikeluarkan untuk dapat menjalankan operasional perusahaan. Maka
dari itu, ekuitas juga biasa disebut modal.
Merujuk pada PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), cara menghitung ekuitas
adalah dengan mencari selisih antara aktiva dan pasiva. Sehingga rumus ekuitas dapat dituliskan
menjadi:
Ekuitas = Aktiva – Pasiva
Jadi, jumlah ekuitas dapat bertambah maupun berkurang, misalnya karena terdapat
penarikan investasi, pembagian keuntungan, atau bahkan kerugian perusahaan dan menyebabkan
nilai ekuitasnya negatif. Bagi para pengusaha, nilai ekuitas adalah hal penting terutama ketika
ingin berinvestasi pada suatu perusahaan. Dari nilai ekuitas, pengusaha dapat mengetahui berapa
nilai aset, hutang, serta kondisi kesehatan perusahaan pada periode tersebut. tujuan ekuitas adalah
memberikan informasi sumber nilainya berupa laporan perubahan ekuitas.
Komponen ekuitas pemegang saham terdiri dari:
1) Laba ditahan, atau saldo laba (retained earnings)
2) Modal disetor, modal yang ditanamkan oleh para pemegang saham ke perusahaan. Dalam
jenis laporan keuangan neraca perusahaan, bagian ekuitas pemegang saham melaporkan
jumlah masing-masing dari dua sumber utama ekuitas pemegang saham.
Perhatikan contoh bagian ekuitas pemegang saham dalam neraca perusahaan berikut ini:
Modal Disetor:
Saham Biasa 30.000.000
Laba Ditahan 80.000.000
Total Ekuitas Pemegang Saham 110.000.000
4
Pada ekuitas pemegang saham, defisit dikurangi dari modal disetor untuk menentukan
total ekuitas pemegang saham. Saldo laba ditahan tidak boleh dianggap sebagai surplus dalam kas
atau sisa kas untuk dividen. Karena penghasilan yang ditahan dalam perusahaan dan kas terkait
yang dihasilkan dari penghasilan tersebut biasanya digunakan oleh manajemen untuk
mengembangkan atau memperluas kegiatan operasi.
Saat kas digunakan untuk mengembangkan kegiatan operasi perusahaan saldonya akan
menurun. Akan tetapi saldo laba ditahan tidak akan terpengaruh. Akibatnya seiring berjalannya
waktu, saldo akun laba ditahan biasanya akan semakin kurang keterkaitannya dengan saldo akun
kas.
02. Modal Disetor – Ekuitas Pemegang Saham
Sumber utama dari modal disetor diperoleh dari penerbitan saham.Modal disetor yang
ditanamkan oleh pemegang saham dicatat dalam akun terpisah untuk masing-masing jenis saham.
Jika hanya ada satu jenis saham, maka akun tersebut dinamakan Saham Biasa (common stock)
atau saham modal (capital stock).
5
a) Blue Chip Stocks
Blue Chip Stocks adalah saham yang dikeluarkan oleh perusahaan bereputasi
tinggi.perusahaan yang mengeluarkan saham blue chip biasanya sebagai petinggi
industtri tersebut dan mempunyai penghasilan yang stabil serta konsisten dalam
membayar bagi hasil.Akibatnya saham jenis ini banyak diincar oleh investor.
b) Income Stocks
Income Stocks adalah saham unggulan yang selalu membayar dividen atau laba
lebih besar dari rata-rata dividen yang dibayarkan periode sebelumnya.sehingga saham
jenis ini biasanya memiliki pendapatan yang selalu meningkat tiap periode.
c) Growth Stocks
Growth Stocks adalah saham dengan pertumbuhan pemasukan perusahaan selalu
tinggi,walaupun perusahaan tersebut tidak selalu dari perusahaan petinggi industri
tersebut.
d) Counter Cyclical Stocks
Counter Cyclical Stocks adalah saham memiliki kondisi paling stabil saat situasi
ekonomi bergejolak.hal ini dikarenakan saham ini tidak akan terpengaruh dengan kondisi
ekonomi dan bisnis.Namun keuntungan saham ini bergantung pada perusahaan yang
megeluarkan saham.
6
4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Investor yang tidak kebagian di pasar perdana, bisa
membeli di pasar sekunder di Bursa Efek Indonesia
Penerbitan saham biasa perusahaan Ada beberapa Pencatatan Penerbitan Saham antara lain:
7
Bila harga penerbitan lebih tinggi dari nilai nominalnya (at a premium),
maka, selisihnya dicatat dengan mengkredit agio saham biasa.
Bila harga penerbitan di bawah nilai nominalnya (at a discount), maka,
selisihnya didebit ke agio saham biasa (bila memiliki saldo), namun, bila saldo
agio saham biasa adalah nol, maka, selisih tersebut didebit ke laba ditahan.
Asumsikan PT XYZ menerbitkan 10 ribu lembar saham biasa dengan nilai nominal 10 ribu
untuk kas senilai 100 juta.
Entri atas transaksi tersebut adalah:
Selanjutnya, PT XYZ menerbitkan 100 ribu lembar saham biasa tambahan dengan nilai
nominal 10 ribu pada harga 20 ribu per lembar saham.
Entri atas transaksi tersebut adalah:
Kas 2 Miliar
Saham Biasa – Nilai Nominal 10 Ribu 1 Miliar
Agio Saham Biasa 1 Miliar
Ekuitas Pemilik
Modal Disetor:
Saham Biasa – 10 Ribu Per Value, 110 Ribu Lembar Beredar 1,1 Miliar
Agio Saham Biasa 1 Miliar
Total Modal Disetor 2,1 Miliar
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Struktur kepemilikan atau insiders ownership adalah komposisi, porsi, perbandingan atau
persentase antara modal, ekuitas termasuk saham yang dimiliki oleh orang di dalam perusahaan
(insider shareholders) dan investor (outsite shareholders). Struktur kepemilikan dapat berupa
investor individual, pemerintah, dan institusi swasta. Struktur kepemilikan perusahaan dan
pelaporannya yaitu;
1. Kepemilikan Institusional
Menurut Nabela (2012), kepemilikan institusional adalah proporsi saham yang
dimiliki institusi pada akhir tahun yang diukur dengan persentase.
2. Kepemilikan Manajerial
Menurut Efendi (2013), kepemilikan manajerial adalah persentase kepemilikan
saham yang dimiliki oleh direksi, manajer dan dewan komisaris.
3. Kepemilikan Publik
Menurut Wijayanti (2009), kepemilikan publik adalah proporsi atau jumlah
kepemilikan saham yang dimiliki oleh publik atau masyarakat umum yang tidak
memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan.
Ekuitas adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan dalam neraca setelah dikurangi
dengan kewajiban atau liabilitas perusahaan.Besarnya nilai ekuitas perusahaan dapat digunakan
sebagai cerminan kondisi perusahaan saat itu.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/27220967/attachment4docx/
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/01/31/ekuitas
https://www.kajianpustaka.com/2019/12/struktur-kepemilikan-institusional-manajerial-dan-
publik.html
https://manajemenkeuangan.net/ekuitas-pemegang-saham/
https://www.jurnal.id/id/blog/ekuitas-pemegang-saham/
https://www.ocbcnisp.com/id/artikel/2021/04/20jenis-jenis saham
https://www.finansialpost.com/2021/02/akuntansi-penerbitan-saham-biasa.html?m=1
10