Anda di halaman 1dari 7

Nama : Musdalifa S.

Nim : 105731111820
Kelas :AK20D

Resumen 5 sistem informasi

A. SISTEM INFORMASI PEMASARAN


a. Pengertian Sistem Informasi Pemasaran
Pengertian umum dari sistem informasi pemasaran adalah salah satu sistem yang di dalamnya
menganalisa dan juga mengukur informasi pemasaran yang dihimpun secara terus menerus dari
berbagai sumber perusahaan. Di dalam sistem informasi pemasaran juga tersedia informasi penjualan,
promosi penjualan, aktivitas pemasaran, kegiatan penelitian pasar, dan hal lainnya yang berkaitan
dengan pemasaran.
Philip kotler menjelaskan bahwa sistem informasi pemasaran adalah suatu struktur set prosedur
dan cara reguler untuk direncanakan penghimpunan, analisa, dan juga penyajian informasi untuk bisa
digunakan dalam membuat keputusan pemasaran.
Manfaat dari sistem informasi pemasaran sendiri adalah guna memecahkan masalah pemasaran
yang hadir dari suatu perusahaan dan bisa mengambil kebijakan strategis dalam ruang lingkup
pemasaran. Berdasarkan penjelasan diatas, maka bisa kita simpulkan bahwa sistem informasi
pemasaran adalah suatu sistem yang didesain untuk bisa mengolah suatu informasi untuk membantu
kegiatan pemasaran dan juga aktivitas penjualan pada suatu perusahaan.
Siklus yang terdapat dalam sistem informasi pemasaran ini juga harus terus dibangun agar
nantinya terbentuk suatu pola yang mampu memudahkan pihak manajemen dalam hal mengontrol dan
juga mengevaluasi sistem di dalamnya.
1. Fungsi Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran memiliki beberapa fungsi yang bagus untuk dijalankan oleh
perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pihak perusahaan akan dimudahkan dalam hal mengontrol perkembangan bisnisnya.
b. Membantu memudahkan setiap sistem informasi yang dimiliki perusahan.
c. Membantu mempercepat informasi ketika ada kesalahan ataupun kekeliruan pada data.
d. Mempermudah manajemen waktu dalam hal menjalankan kegiatan perusahaan, terutama
dalam hal pemasaran.
e. Meminimalisir terjadinya human error.
Berbagai fungsi sistem tersebut mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan akan sangat terbantu
dalam kegiatan pemasaran, baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung.
2. Jenis Sistem Informasi Pemasaran
Seorang profesor dan ahli pemasaran yang bernama Pillips Kotler dari Northwestern
University di tahun 1966 pertama kali menggunakan istilah marketing nerve center atau pusat
saraf pemasaran untuk bisa menggambarkan suatu unit baru yang terdapat di dalam pemasaran.
Fungsi unit tersebut pada intinya adalah untuk mengumpulkan dan juga mengolah berbagai
informasi untuk strategi pemasaran. Kotler menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis sistem informasi
pemasaran, yakni:
a. Marketing Intelligence: adalah informasi yang didapat dari lingkungan dan terus diserap
kedalam perusahaan.
b. Internal Marketing Information: adalah suatu informasi yang dihimpun dari dalam
perusahaan
c. Marketing Communication: adalah sistem yang diperoleh dari dalam perusahaan ke
lingkungan perusahaan.
3. Komponen Sistem Informasi Pemasaran
a. Komponen Input Sistem Informasi Pemasaran
Setidaknya terdapat 3 subsistem yang termasuk kedalam suatu sistem informasi
pemasaran, yakni:
a) Subsistem Informasi Akuntansi
Subsistem informasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan guna mengumpulkan
data yang didalamnya menjelaskan transaksi pemasaran pada sebuah perusahaan.
b) Subsistem Penelitian Pemasaran
Subsistem penelitian pemasaran adalah suatu kegiatan penghimpunan data
terkait berbagai aspek operasi di dalam pemasaran, khususnya berbagai hal yang erat
kaitannya dengan pelanggan. Umumnya, data tersebut akan dikumpulkan dengan suatu
metode survei.
c) Subsistem Intelijen Pemasaran
Untuk subsistem intelijen pemasaran ini akan lebih berfokus pada
penghimpunan data dan juga informasi terkait perusahaan kompetitor, termasuk
kemungkinan adanya strategi benchmarking. Karena kompetitor tentunya akan sangat
ketat saat ini, untuk itu data yang dihimpun harus lengkap dan akurat.
b. Komponen Output Pemasaran

a) Subsistem Produk
Sistem penelitian yang dilakukan di dalamnya harus bisa menyimpulkan terkait produk
yang ingin dipromosikan. Sebagai contoh, kesimpulan yang diperoleh pada produk tersebut
apakan bisa diterima dengan baik oleh konsumen ataukah tidak? Serta apakah warna dan juga
bentuk dari produk akan diminati oleh pelanggan? Dll.
b) Subsistem Harga
Sistem ini akan membantu menentukan harga yang tepat untuk suatu produk tertentu.
Harga tersebut nantinya bisa diperoleh setelah melakukan berbagai analisa yang dilakukan,
salah satunya adalah dengan cara membandingkan harga kompetitor, baik itu dalam hal
produk substitusi atau dalam hal produk komplementer.
c) Subsistem Tempat
Riset dan juga penelitian harus dilakukan dalam hal memiliki lokasi pemasaran secara
tepat. Kekeliruan dalam hal ini bisa berdampak langsung pada penjualan yang menurun.
d) Subsistem Promosi
Media promosi yang digunakan pun harus sesuai dengan target pasar dari produk yang
dijual oleh perusahaan. Sistem informasi perusahaan harus mampu memberikan kesimpulan
yang baik dalam merekomendasikan media promosi secara tepat.
e) Subsistem Bauran Integrasi
Pihak perusahaan juga harus bisa melakukan penelitian serta informasi yang terkait
dengan bauran terintegrasi atau kemungkinan adanya pengembangan dalam strategi
pemasaran. Jadi, pihak perusahaan harus selalu terbuka pada berbagai pilihan strategi
pemasaran, termasuk di dalamnya melakukan marketing mix.
c. Komponen Model Sistem Informasi Pemasaran
Model sistem informasi yang didesain juga harus mampu menghasilkan suatu informasi
yang berkaitan dengan keperluan perusahaan sebagai pengguna dari sistem tersebut. Berbagai
laporan yang dihasilkan di dalamnya antara lain adalah laporan kebutuhan budget operasional,
evaluasi pada produk baru, strategi penentuan harga, perolehan evaluasi menghapus suatu produk
lama, dan lain-lain.

a. Sistem Informasi Manufaktur


a. Pengertian sistem informasi manufaktur
Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan
sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah
yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input,
proses dan output.
Tujuan sistem informasi manufaktur adalah untuk mendukung fungsi produksi yang mencakup
seluruh kegiatan perusahaan seperti perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang dan
jasa. Tujuan ini juga berhubungan dengan dalam menghitung Harga Pokok Penjualan terhadap produk yang
dihasilkan. Dan hasil akhirnya untuk berhubungan juga dengan penyediaan laporan keuangan dengan data
yang benar.
Ruang lingkup sistem informasi manufaktur mencakup beberapa hal yaitu :
 Sistem perencanaan manufaktur
 Rencana tenaga kerja
 Rencana produksi
 Rencana kebutuhan bahan baku
 Sistem pengendalian manufaktur
b. Manfaat Sistem Informasi Manufaktur
manfaat sistem informasi manufaktur antara lain :
a) Hasil produksi perusahaan lebih efisien dan tepat waktu karena menggunakan computer
sebagai alat prosesnya.
b) Arsip perusahaan lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.
c) Perusahaan lebih cepat dalam memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
d) Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik akan membuat hasil produksi semakin
cepat.
c. Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari :
a) Sistem informasi akuntansi (SIA)
Proses sistem ini adalah mengumpulan data intern yang menjelaskan antara operasi manufaktur
dan data di lingkungan yang berhubungan dengan transaksi perusahaan dengan supplier.
b) Sub sistem industrial engineering (IE)
Sistem Industrial Engineering adalah sistem yang terlatih khusus mempelajari mengenai operasi
manufaktur dan membuat saran perbaikan. Industrial Engineering meliputi data khusus dari dalam
perusahaan yang menetapkan waktu proses yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
c) Sub sistem intelijen manufaktur
Sub sistem intelijen manufaktur bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan terakhir tentang
sumber-sumber material, mesin dan pekerja.
d. Sub Sitem Output
Sub sistem output adalah informasi yang di peroleh dari hasil pengolahan data dari bagian
poduksi, persediaan dan kualitas. Sub sistem output terdiri dari :
a) Sub sistem produksi
Sub sistem produksi adalah segala hal yang berkaitan dengan proses di setiap bagian
kerja atau departemen yang mengukur produksi.
b) Sub sistem persediaan
Sub sistem persediaan memberikan data jumlah stok, biaya holding, safeti stock dan hal
lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input. Fungsi sub sistem persediaan adalah untuk
mengukur volume aktifitas produksi dan persediaan yang diubah dari bahan mentah menjadi
bahan jadi.
c) Sub sistem kualitas
Sub sistem kualitas adalah semua hal yang berkaitan dengan kualitas, biaya, waktu,
performa kerja, atau pemilihan supplier. Fungsi sub sistem kualitas adalah bisa mengukur
kualitas material saat diubah.
d) Sub sistem biaya
Sub sistem biaya berguna untuk mengukur biaya yang terjadi selama aktivitas produksi.
Unsur pengendalian biaya digolongkan menjadi dua, yaitu standar kerja yang baik dan sistem
untuk melaporkan kegiatan secara rinci saat terjadi proses produksi yang akurat

b. Sistem Informasi SDM


a. Pengertian Sistem Informasi SDM
Salah satu tujuan penting dibuatnya sistem informasi manajemen adalah agar bisa mendukung
berbagai proses dalam suatu organisasi, termasuk perencanaan, pengorganisasian, dan juga pengendalian.
Sistem informasi manajemen harus mampu memberikan informasi terkait kondisi sebenarnya dalam suatu
organisasi.
Sistem informasi SDM adalah salah satu unit organisasi yang di dalamnya terdiri dari berbagai
individu yang mengolah data sumber daya manusia dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi
komputer.
Hal tersebut dihasilkan dari suatu kolaborasi antara teknologi informasi dengan ilmu manajemen
sumber daya manusia. Dengan menggunakan sistem informasi SDM, maka Anda bisa mengelola absensi
karyawan secara online, dan juga sistem payroll yang lebih rapi dan lebih terorganisir.
Karakteristik informasi yang mampu disajikan oleh sistem informasi SDM diantaranya adalah
tepat waktu, akurat, ringkas, lengkap, dan juga relevan.
b. Manfaat Sistem Informasi SDM
Dengan perkembangan teknologi yang ada, tentunya akan ada banyak sekali manfaat yang bisa
dirasakan oleh para pebisnis bila menggunakan teknologi sistem informasi SDM. Manfaat tersebut bisa
dirasakan oleh para karyawan dan juga perusahaan.
Berikut ini adalah manfaat diterapkannya sistem informasi SDM.
a) Meningkatkan Efisiensi
Diterapkannya teknologi dalam suatu sistem tentunya mampu meningkatkan sisi
efisiensi perusahaan, baik itu dari sisi performa hingga waktu.
Prosesnya akan lebih cepat dan juga mudah, seperti proses pengajuan cuti
ataupun jadwal keluar untuk tim sales, semuanya bisa dilakukan oleh aplikasi. Seluruh
hal tersebut sudah dibuat secara otomatis, sehingga akan memudahkan tim HR
perusahaan.
b) Manajemen Data
Manfaat selanjutnya dari sistem informasi SDM adalah manajemen data yang
lebih baik. Dengan menggunakan sistem informasi SDM, maka tim HR sudah tidak perlu
lagi menyimpan ribuan data berkas secara manual dan pusing-pusing dalam mencarinya.
Seluruh data tersebut tersimpan di satu tempat, sehingga akan lebih mudah untuk dilacak
dan diperbarui.
c) Meningkatkan Produktivitas
Manfaat yang satu ini berhubungan erat dengan efisiensi yang ada pada poin
pertama. Bila perusahaan sudah berhasil memangkas waktu dalam seluruh urusan yang
sifatnya manual, maka karyawan pun bisa melakukan pekerjaan lainnya atau bisa lebih
fokus dalam menerapkan strategi demi mencapai tujuan perusahaan. Mereka juga bisa
lebih fokus dalam menjalankan pelatihan sesuai dengan kemampuan dan bidang
pekerjaannya.
c. Fungsi Sistem Informasi SDM
Setidaknya terdapat empat kegiatan utama yang merupakan fungsi dari sistem informasi SDM,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Perekrutan dan Penerimaan SDM (Recruiting and Hiring)
Dengan adanya sistem ini, maka tim HR akan terbantu dalam mengorganisasikan
perolehan data pada proses perekrutan karyawan baru. Tim HR tentunya harus mampu
mengikuti tren terbaru terkait peraturan pemerintah yang bisa berdampak pada praktik
ketenagakerjaan dan menginformasikannya ke pihak manajemen agar mampu menyesuaikan
kebijakan yang berlaku.
b) Pendidikan dan Pelatihan (Learning and Training)
Ketika seseorang bekerja dalam suatu perusahaan dengan waktu tertentu, maka tim HR
bisa mengatur seluruh program pelatihan dan pendidikan yang diperlukan agar tingkat
pengetahuan dan kemampuan kerja karyawan tersebut meningkat, serta memberikan dampak
positif untuk perusahaan dan karyawan tersebut.
c) Manajemen Data
Tim HR bisa menyimpan seluruh data yang berkaitan dengan karyawan dan
memprosesnya agar bisa menjadi informasi yang diperlukan untuk penggunanya.
d) Pemutusan Hubungan Kerja dan Administrasi Tunjangan
Seorang karyawan yang bekerja pada suatu instansi perusahaan pasti akan menerima
paket tunjungan. Nominalnya akan diberikan berdasarkan ketentuan perusahaan serta
performa karyawan, baik itu dari pekerjaan, kehadiran, dll. Seluruh informasi ini bisa
diperoleh dengan menggunakan sistem informasi SDM.

d. Model Sistem Informasi SDM


Model sistem informasi SDM bisa kita lihat dari sisi input, proses, dan juga output nya.
Dari sisi input, sistem informasi SDM terdiri dari tiga sistem, yakni:
a) Subsistem SIA (sistem informasi akuntansi): subsistem ini akan menyediakan data terkait
akuntansi untuk HRIS, sehingga akan ada basis data yang terdiri dari informasi lengkap
terkait sumber daya manusia, baik itu yang berhubungan dengan finansial ataupun non
finansial.
b) Subsistem penelitian sumber daya manusia: di dalamnya akan menghimpun data terkait
proyek penelitian tertentu, seperti penelitian suksesi, analisis, evaluasi jabatan, serta penelitian
keluhan karyawan.
c) Subsistem intelijen SDM: menghimpun data yang berhubungan dengan SDM organisasi dan
mencakup berbagai hal di bawah ini:
 Intelijen pemerintah: Pemerintah akan menyediakan data dan juga informasi agar
pihak perusahaan bisa menerapkan berbagai peraturan terkait ketenagakerjaan
masyarakat.
 Intelijen pemasok: pihak pemasok akan menyediakan berbagai data serta informasi
untuk kebutuhan perekrutan karyawan baru.
 Intelijen serikat pekerja: seluruh data dan informasinya akan digunakan dalam
berbagai hal pengaturan kontrak kerja antara serikat pekerja dan juga perusahaan.
 Intelijen masyarakat global: informasi yang ada didalamnya akan menjelaskan hal
terkait sumber daya lokal, seperti pendidikan dan juga perumahan. Informasi tersebut
bisa digunakan oleh karyawan serta komunitasnya agar bisa terintegrasi dengan baik.
 Intelijen masyarakat keuangan: seluruh data dan informasi terkait ekonomi untuk
perencanaan personil.
 Intelijen kompetitor: memberikan informasi terkait kegiatan personalia yang berasal
dari perusahaan pesaing dan informasi karyawan yang bisa saja Anda rekrut.
e. Di sisi output, terdapat enam subsistem, yaitu:
a) Subsistem perencanaan kerja: informasi yang digunakan oleh manajer akan digunakan untuk
perencanaan karyawan dalam jangka waktu panjang dan jangka waktu pendek. Informasi
tersebut juga bisa digunakan untuk menganalisis perputaran tenaga kerja dan juga anggaran
biaya.
b) Sub sistem perekrutan: informasi terkait pengadaan, baik itu secara internal ataupun eksternal,
yang umumnya berupa market karyawan, perekrutan, jadwal interview, dan juga analisis
calon karyawan.
c) Sub sistem manajemen angkatan kerja: informasi untuk mengelola SDM dalam suatu
organisasi yang mencakup pelatihan, evaluasi, relokasi, suksesi, serta kedisiplinan
perusahaan.
d) Sub sistem tunjangan: di dalamnya terdapat informasi terkait upah serta kompensasi yang
umumnya berhubungan dengan jam kerja dan kehadiran karyawan, perhitungan upah dan
bonus karyawan, serta analisa tunjangan.
e) Sub sistem benefit: subsistem ini berbeda dengan kompensasi, di dalamnya terdapat dana
pensiun yang mampu memberikan manfaat lebih untuk karyawan.
f) Subsistem pelapor lingkungan: informasi didalamnya terkait keluhan yang dirasakan oleh
karyawan, seperti kesehatan, kecelakaan kerja, serta lingkungan kerja
c. Sistem Informasi Akuntansi
a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Secara istilah, sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sistem yang memasukkan, menyimpan,
dan mengelola data keuangan (finance), beserta akuntansi untuk digunakan oleh pengambil keputusan atau
stakeholder bersangkutan.
Sedangkan, untuk informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer dengan menggunakan
metode khusus agar dapat melacak setiap aktivitas pada akuntansi yang berhubungan erat dengan sumber
daya teknologi informasi.
Sehingga, hasil laporan keuangan yang telah dibuat dapat digunakan untuk kebutuhan internal
perusahaan, investor, otoritas pajak, dan kreditur. SIA dirancang untuk dapat mendukung fungsi dari
akuntansi secara menyeluruh, serta mampu menjalankan kegiatan seperti proses audit, pelaporan biaya
keuangan, pajak, dan manajemen akuntansi.
b. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Setidaknya, terdapat tiga fungsi utama dari penerapan SIA untuk menunjang produktivitas kerja
demi terciptanya kualitas usaha dan bisnis yang kompetitif.
a) Transparansi dalam Pengumpulan Data Bisnis
Fungsi pertama, SIA berfungsi sebagai media atau wadah untuk mengumpulkan dan menyimpan
berbagai informasi berupa data berkaitan dengan bisnis perusahaan. Proses tersebut dimulai dari
menampung data transaksi sesuai dengan dokumen, kemudian mencatat di dalam jurnal sesuai kategorinya.
Dan terakhir, mengupload pada menu buku besar secara terstruktur.
b) Sebagai Sistem Pengambilan Keputusan yang Komprehensif
Fungsi kedua, sistem informasi akuntansi berperan sebagai penyedia laporan keuangan yang mana
menjadi dasar pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan. Di dalam data tersebut nantinya berisi
laporan transaksi pihak perusahaan dan juga akan dilakukan proses evaluasi oleh tim manajemen.
c) Membangun Sistem Pengendalian Internal yang Sistematis
Terakhir, SIA mampu menciptakan sistem pengendalian internal yang memadai dan sesuai dengan
prosedur perusahaan. Sehingga, laporan ekonomi yang dibuat dapat menyesuaikan aturan dan kebijakan
yang berlaku untuk terciptanya aktivitas bisnis efektif dan efisien.
c. Komponen dalam Sistem Informasi Akuntansi
Komponen penyusun dari SIA yang terdiri atas sebagai berikut.
a) Manusia, merupakan pelaku utama untuk menjalankan sebuah sistem.
b) Transaksi, merupakan objek dari sistem informasi akuntansi sebagai sebuah inputan
(masukan), kemudian dikelola hingga menjadi informasi yang utuh.
c) Dokumen, adalah kumpulan file atau formulir yang digunakan untuk pencatatan pada saat
melakukan transaksi.
d) Peralatan, adalah sarana atau suatu alat yang dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan
pencatatan pada sistem tersebut.
e) Prosedur, merupakan langkah atau tahapan dalam melaksanakan proses transaksi pada
aktivitas perusahaan dan organisasi terkait.
f) Basis data (database), merupakan tempat penyimpanan data yang telah dikategorikan
berdasarkan jenis dan kapasitas sebuah informasi.
g) Output, adalah hasil produk dari penerapan SIA berupa laporan yang nantinya diserahkan
kepada pihak yang bersangkutan atau (stakeholder).
d. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Bagi Bisnis
Terdapat setidaknya empat manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan SIA dalam kehidupan
sehari – hari, khususnya untuk pekerjaan di sebuah kantor atau industri.
a) Meningkatkan Efisiensi Kerja
Kelebihan pertama, SIA mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja menjadi lebih baik
lagi. Sehingga, proses penyampaian informasi dapat berjalan tepat waktu dengan pengolahan bahan
baku yang tepat dan benar.
b) Mampu Menekan Biaya Pengeluaran
Manfaat kedua, SIA juga menjalankan fungsi sebagai pengawas kegiatan produk secara otomatis
dan sistematis. Jadi, tim operator dapat bekerja lebih fleksibel dan cepat tanpa memengaruhi kualitas
dari bahan yang terbuang atau dipakai.
c) Mempercepat Proses Pengambilan Keputusan
Sistem informasi akuntansi mampu mempercepat pengambilan sebuah keputusan dengan
pemberian informasi yang valid dan tepat pada waktunya. Biasanya, perusahaan membuat sistem
database yang nantinya akan dianalisis terkait peluncuran produk dan quantity barang untuk
meningkatkan omset penjualannya.
d) Menambah dan Memperoleh Insight Baru
Manfaat terakhir, SIA mampu memperbaiki proses operasional perusahaan dan mampu melakukan
penyaringan disertai dengan pengetahuan berdasarkan fakta lapangan. Sehingga, dengan adanya sistem
ini, maka dapat menjadikan keunggulan dan persaingan lebih kompetitif di tingkat profesional, bahkan
enterprise.
d. Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebut SIMKeu adalah serangkaian
manual maupun aplikasinya yang mengintegrasikan semua proses pengelolaan keuangan satker/unitkerja
mulai dari perencanaan anggaran, Penyusunan Anggaran, Penerbitan SPM, dan Penyusunan Laporan
Keuangan
Sistem informasi keuangan mempunyai 3 tugas pokok :
a) mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang,
b) membantu perolehan dana tersebut, dan
c) mengontrol penggunaannya.
Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan dikembangkan dengan tujuan:
a) Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggung
jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di atasnya.
b) Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan
c) Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai