DISUSUN OLEH :
M.Candra ( 212022029)
Dosen pembimbing :
Widi Samsudin,S.M.,M.M
PRODI MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang . Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya yang telah melimpakan rahmat, hidayah,dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga saya menyelesaikan makalah ini yang mengenai Sistem
Informasi pemasaran.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis
DAFTAR ISI
1.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Sistem informasi pemasaran adalah merupakan sebuah mekanisme yang berupa alat ukur
yang dapat saling berinteraksi, dan berkaitan, dengan sistem informasi fungsional guna
melengkapi sistem manajemen di sebuah perusahaan, sebagai alat untuk penyelesaian
konflik-konflik yang di timbulkan dari aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan pemasaran pada produk perusahaan (Haryantini & Sadya, 2019, hlm. 7).
Sementara itu, menurut Marshall & La Motte (dalam Rahman & Saudin, 2022, hlm. 104)
sistem informasi pemasaran adalah sistem informasi yang luas dan fleksibel, formal, dan
berkelanjutan yang dirancang untuk memberikan suatu susunan aliran informasi yang
relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran (Marshall and La Motte, 1992).
Sedangkan menurut Uhi (dalam Haryanti & Sadya, 2019, hlm. 7) definisi sistem
informasi pemasaran atau sistem intelijen pemasaran merupakan interaksi secara
kompleks antara orang, mesin dan prosedur guna menghasilkan alur informasi yang
teratur tepat dari sumber di luar perusahaan dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan yang dapat di pertanggung jawabkan bagi pimpinan. Dalam bahasa Inggris,
sistem informasi pemasaran (SI…
Berdasarkan beberapa pengertian sistem informasi pemasaran menurut para ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa sistem informasi pemasaran adalah rangkaian kegiatan
sistematis perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan
pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan yang selalu
digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-
produk perusahaan tersebut serta terdiri atas gabungan dari keputusan yang berkaitan
dengan produk, tempat pemasaran, promosi, dan harga.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009), “Sistem informasi pemasaran
terdiri atas orang, peralatan, dan prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan membagi-bagikan apa-apa yang dibutuhkan, secara tepat waktu dan
informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan keputusan bagi manajemen
pemasaran.
Jika didefinisikan dalam arti yang luas, system informasi pemasaran adalah
kegiatan perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan
pertukaran yang memuasakan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan.
Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam
sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem
informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan produk
(product), tempat (place), promosi (promotion), dan harga (price) produk.
Di samping itu system informasi pemasaran juga merupakan kumpulan dari sub-
sub yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk
mengolah data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi system informasi
pemasaran yang diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka
melaksanakan fungsinya.
Sistem informasi pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan pada tiga hal
pokok berikut :
Pertama, system informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu system yang
luas dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan
saling berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan perubahan lingkungan yang
ada.
Kedua, system tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan
kata lain, system tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi
tertentu yang ada sehingga system tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin
pemasaran untuk periode yang lebih panjang. Untuk mencapai hal ini tujuan organisasi
tertentu untuk system tersebut harus ditentukan dengan pengetahuan atas pekerjaan para
pemimpin pemasaran, dan perkembangan dari system tersebut harus mempunyai
komitmen dan dukungan luas dari organisasi.
Ketiga, suatu system informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan aliran
informasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran. Informasi
tersebut harus relevan dengan pembuatan keputusan pemasaran. Untuk mencapai hal ini,
system tersebut harus dirancang untuk melengkapi proses pembuatan keputusan dari
organisasi sementara itu juga memenuhi kebutuhan dan harapan dari pemakai system
tersebut.
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara matang dan
dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan
banyak produk baru mengembangkan suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-
faktor seperti potensi tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.
6. Subsistem Tempat
Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan
pelemparan produk yg dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk. Untuk
itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaanya.
7. Subsistem Promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg
dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
8. Subsistem Harga
Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk
yg dihasilkan.
a.Penetuan harga berdasarkan biaya
Beberapa perusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya dengan
menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang diinginkan. Jika
perusahaan memiliki SIA yang baik, tersedia data biaya yang akurat membuat tugas
Subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.
b.Penentuan harga berdasarkan permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasrakan
permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen
terhadap produk.
Beralih dari kebutuhan pembeli menjadi keinginan pembeli.Oleh karena itu tingkat kemakmuran
masyarakat semakin tinggi dan kebutuhan terpenuhi secara meningkat pula membeli adalah
keinginan pribadi, dan para penjual harus mengerti keinginan apa saja dari pembeli baik yang
dapat dilihat maupun tidak dapat dilihat secara nyata.
Peralihan dari persaingan harga persaingan bukan harga.Seperti persaingan dalam bentuk merek
diferensiasi produk iklan dan informasi penjualan sehingga diperlukan informasi dalam jumlah
besar untuk kegiatan tersebut baik alat-alat pemasaran dan pasaran-pasarannya.
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan
pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang mengubah bentuk input menjadi output.
Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan
anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi
fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama, penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman
yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database. Beberapa data dalam database
adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.
Output sistem informasi pemasaran menyediakan informasi yang merupakan hasil pengolahan
data yang telah dimasukan dari proses Input sebelumnya berupa bauran informasi yang
dihasilkan oleh subsistem sistem informasi pemasaran itu sendiri, dengan rincian: a) Subsistem
produk menyediakan output berupa informasi tentang produk perusahaan; b) Subsistem promosi
menyediakan output berupa informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan penjualan
langsung; c) Subsistem harga menampilkan output berupa informasi-informasi yang dapat
membantu manajer untuk membuat keputusan harga, dan sebagainya (Rahman & Saudin, 2022,
hlm. 107).
Model sistem informasi pemasaran ini meliputi kombinasi subsistem-subsistem input dan output
yang dihubungkan dengan database. Beberapa model sistem informasi di antaranya adalah
sebagai berikut.
Sementara itu kekurangan dari sistem informasi pemasaran di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Di pasar kecil, alat analisis canggih seperti yang dapat ditemukan pada sistem informasi
pemasaran ini tidak terlalu membantu dan hanya membebankan biaya berlebih saja.
2. Data yang dikeluarkan oleh beberapa negara berkembang ada kalanya terlalu dibesar-
besarkan dan tidak sesuai dengan keadaan di lapangan.
3. Terdapat perbedaan standar perhitungan di banyak negara terhadap suatu objek
pengamatan
4. Sulitnya mendapatkan informasi dari penduduk lokal suatu Negara
Contoh implementasi sistem informasi pemasaran pada perusahaan dapat dilihat dari
berbagai subsistem yang dimilikinya. Misalnya, subsistem riset pemasaran dapat menyediakan
pusat informasi jasa pengadaan riset pemasara, lelang, sekaligus pendaftaran tender pada
mahasiswa dan dosen . sementara itu subsistem promosi dapat Menghasilkan laporan panggilan
penjualan dan menspesifikasiakan siapa saja yan dihubungi, apa saja yang dibahas, apa
kebutuhana atau keinginan konsumen selanjutnya dan sebagainya.
J. Sistem Informasi Pemasaran dan Keunggulan Bersaing
Lingkungan informasi itensif yang merupakan tempat dimana bisnis beroperasi pada
masa sekarang ini semakin menunjukan bahwa bisnis manajer mempunyai akses cepat atau akses
siap sedia untuk memperoleh semua informasi yang mereka butuhkan untuk
keputusan yang strategies dan taktis. Ini terutama untuk manajer pemasaran.
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran untuk menganalisa serta hal
lainnya yang dibutuhkan untuk menganalisa informasi ini membuat suatu sistem yang
kompleks. Ini dikarenakan bauran dari data dan sumber data dimana program pemasaran
tersebut bergantung, lalu jarak dari alat untuk membantu membuat suatu keputusan yang
pemasaran berada pada posisi batas, kadangkala disebut interfase antara organisasi dan
lingkungannya. Tipe pertanyaan dari manajer pemasaran dan tipe informasi yang mereka
butuhkan seringkali berubah. Untuk alasan ini kita telah memilih definisi dari informasi
Sistem informasi pemasaran adalah sistem yang fleksibel dan meliputi banyak hal,
formal yang dibuat untuk menyediakan informasi yang relevan untuk memberi araha dalam
Mungkin aspek yang paling penting dalam definisi itu adalah bahwa sistem informasi
keuntungan kompetitife ialah suatu kemampuan atau sumber yang membolehkan suatuorganisasi
untuk menyediakan suatu penawaran kepada pasar yang dapat diterima oleh
potensial konsumen dan untuk menjaga posisi ini dalam jangka waktu yang lama.
Apabila kita mengembangkan SIP kita harus benar-benar mengetahui apa yang
dilakukan oleh manajer pemasaran dan tipe informasi yang dapat membantu para manajer
pemasaran untuk mengambil suatu keputusan yang tepat. Dalam pokok bahasan ini kita
akan membahas bagaimana pemasaran dapat menyumbang atau membantu untuk
menciptakan suatu keuntungan yang kompetitif untuk suatu organisasi. Tujuannya adalah
untuk menyediakan dengan jelas tentang keuntungan dari SIP. Pemakaian kata dari
penjualan, promosi, pengiklanan, semuanya merupakan bagian dari pemasaran, akan tetapi
pemasaran mempunyai arti yang dalam dan luas dari semua definisi di atas. Pada kenyataan
peluang pertukaran meliputi berbagai aktivitas yang tersirat pada devinisi dari AMA tentang
pemasaran. Yakni proses menjalankan konsep dari memberi harga, promosi penjualan, dan
distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan suatu pertukaran yang memuaskan tujuan
Pertukaran terdapat diantara organisasi dan pelanggan pada pasar. Organisasi dari
konsumen yang potensial dapat diartikan sebagai pasar. Untuk mempertahankan eksistensi
dari konsumen yang potensial ini tidak dapat dengan mudah untuk dinetralkan atau di
duplikat oleh para pesaing. Maka organisasi ini dapat dikatakan mempunyai keuntungan
Produk dan jasa yang ditawarkan tidak hanya menyangkut barang yang dapat
dihitung atau yang tidak dapat dihitung (jasa) juga aspek lainnya pada situasi pertukaran. Ini
menyangkut pernyataan seperti harga dan pengaturan keeuangan, lokasi, dan waktu.
Kita dapat mengidentifikasi 7 tipe dari aktivitas para pemasar yang harus dibawa
untuk membuat peluang-peluang pertukaran yang sukses (Marshall, 1994). Para pemasar
harus mengidentifikasi pasar potensial yang dapat memberikan keuntungan pada produk
yang dibuat oleh perusahaan. Pasar harus cukup besar untuk mewakilkan peluang-peluang
yang nyata untuk kontribusinya kepada tujuannya perusahaan biasanya penjualan yang
menguntungkan tapi bukan organisasi nirlaba mungkin punya tujuan lain (Kotler and
Andreasen, 1991; Birks and Southan, 1990), pada waktu yang bersamaan pemasar harus
(barang, jasa dan ide) untuk mempertemukan kebutuhan dari pasar. Lalu pemasaran harus
bahwa barang atau produk sudah dirancang dengan baik. Pemasar harus membangun harga
yang pantas dan sesuai lalu pemasar harus membangun dan mengkoordinasi sistem
distribusi agar memastikan bahwa produk dapat dibeli dengan mudah oleh konsumen. Lalu
para pemasar harus dapat membangun program riset untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan.
Masing-masing aktivitas membangun program pemasaran pemasaran secara
manajer pemasaran harus disiapkan dalam arus yang berkesinambungan yang menyangkut
infirmasi untuk mendukung implementasi dan perencanaan dari kunci aktivitas pemasaran.
Aktivitas ini dapat menghasilkan pengembangan dari marketing mix. Marketing mix ini dapat
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Pemasaran mencakup subsistem-subsistem input yang mengumpulkan data bagi
database. Dua dari sistem ini menyediakan informasi mengenai elemen-elemen lingkungan yang terlibat
dalam strategi kualitas.
Subsistem ini mengumpulkan informasi mengenai keinginan dan kebutuhan pelanggan melalui teknik-
teknik seperti wawancara langsung, survei melalui telpon, dan observasi. Dengan melaksanakan
penelitian pemasaran, perusahaan mengidentifikasi produk dan jasa yang dibutuhkan dan tingkat
kualitasnya.
Subsistem ini mengumpulkan informasi mengenai para pesaing perusahaan. Sebagian besar informasi ini
dapat diperoleh dengan berlangganan database komersial.
SIP adalah komponen kunci dari manajemen kualitas. SIP memungkinkan perusahaan bukan hanya
menentukan produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang tepat.
3.2 Saran
Bagi perusahaan yang telah memenuhi standar kelayakan untuk usaha, setidaknya dapat memberikan
asumsi yang berbeda bagi pihak-pihak intern maupun ekstern dalam mengelola dan menyajikan
informasi pemasaran yang akurat dan mampu dipertanggungjawabkan.
Daftar pustaka
Budi Sutedjo D.O. 2002. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Penerbit
Andi,Yogyakarta.
Davis, Gordon B. 2003. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. PT. Pustaka
Binaman Pressindo, Jakarta.