Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

DISUSUN OLEH :

M.Candra ( 212022029)

Indah puspita sari ( 212022227)

Novika afiana (212022118 )

Dosen pembimbing :

Widi Samsudin,S.M.,M.M

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PELAMBANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang . Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya yang telah melimpakan rahmat, hidayah,dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga saya menyelesaikan makalah ini yang mengenai Sistem
Informasi pemasaran.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.

Palembang, 01 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

1.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Informasi adalah bahan dasar pengambilan keputusan dalam kegiatan pemasaran.


Informasi bagi usaha kecil dikelola dengan mudah, sederhana dan informal, sehingga usaha
kecil sering tidak memiliki unit kerja yang mengelola informasi bagi dalam pengumpulan,
pengolahan maupun distribusi. Bagi usaha atau perusahaan besar sekelas IBM, Airbus, Coca
Cola, aktivitas ini akan dilakukan dengan baik. Semakin besar dan komplek perusahaan
ditambah dengan meningkatnya persaingan dan perubahan lingkungan, semakin
meningkatkan kebutuhan sistem informasi yang lebih formal dan sistematis.
Pada makalah ini, kita akan menyuguhkan sistem informasi pemasaran, yaitu sustu sistem
pengelolaan informasi yang digunakan untuk kepentingan pemasaran. Sistem ini bisanya
secara lengkap diterapkan pada perusahaan yang besar.
System informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang
memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuasakan dalam lingkungan
yang dinamis melalui pencitaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa
dan gagasan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengartian system informasi pemasaran


2. Apa saja subsistem informasi pemasara
3. Jenis system informasi pemasaran
4. Fungsi dari system informasi pemasaran
5. Manfaat dari sistem informasi pemasaran

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengartian sistem informasi pemasaran


2. Untuk mengetahui komponen –komponen sistem informasi
3. Untuk mengatahui manfaat sistem informasi
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM INFOMASI PEMASARAN

Sistem informasi pemasaran adalah merupakan sebuah mekanisme yang berupa alat ukur
yang dapat saling berinteraksi, dan berkaitan, dengan sistem informasi fungsional guna
melengkapi sistem manajemen di sebuah perusahaan, sebagai alat untuk penyelesaian
konflik-konflik yang di timbulkan dari aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan pemasaran pada produk perusahaan (Haryantini & Sadya, 2019, hlm. 7).
Sementara itu, menurut Marshall & La Motte (dalam Rahman & Saudin, 2022, hlm. 104)
sistem informasi pemasaran adalah sistem informasi yang luas dan fleksibel, formal, dan
berkelanjutan yang dirancang untuk memberikan suatu susunan aliran informasi yang
relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran (Marshall and La Motte, 1992).

Sedangkan menurut Uhi (dalam Haryanti & Sadya, 2019, hlm. 7) definisi sistem
informasi pemasaran atau sistem intelijen pemasaran merupakan interaksi secara
kompleks antara orang, mesin dan prosedur guna menghasilkan alur informasi yang
teratur tepat dari sumber di luar perusahaan dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan yang dapat di pertanggung jawabkan bagi pimpinan. Dalam bahasa Inggris,
sistem informasi pemasaran (SI…
Berdasarkan beberapa pengertian sistem informasi pemasaran menurut para ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa sistem informasi pemasaran adalah rangkaian kegiatan
sistematis perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan
pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan yang selalu
digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-
produk perusahaan tersebut serta terdiri atas gabungan dari keputusan yang berkaitan
dengan produk, tempat pemasaran, promosi, dan harga.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009), “Sistem informasi pemasaran
terdiri atas orang, peralatan, dan prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan membagi-bagikan apa-apa yang dibutuhkan, secara tepat waktu dan
informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan keputusan bagi manajemen
pemasaran.
Jika didefinisikan dalam arti yang luas, system informasi pemasaran adalah
kegiatan perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan
pertukaran yang memuasakan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan.
Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam
sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem
informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan produk
(product), tempat (place), promosi (promotion), dan harga (price) produk.
Di samping itu system informasi pemasaran juga merupakan kumpulan dari sub-
sub yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk
mengolah data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi system informasi
pemasaran yang diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka
melaksanakan fungsinya.
Sistem informasi pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan pada tiga hal
pokok berikut :
Pertama, system informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu system yang
luas dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan
saling berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan perubahan lingkungan yang
ada.
Kedua, system tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan
kata lain, system tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi
tertentu yang ada sehingga system tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin
pemasaran untuk periode yang lebih panjang. Untuk mencapai hal ini tujuan organisasi
tertentu untuk system tersebut harus ditentukan dengan pengetahuan atas pekerjaan para
pemimpin pemasaran, dan perkembangan dari system tersebut harus mempunyai
komitmen dan dukungan luas dari organisasi.

Ketiga, suatu system informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan aliran
informasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran. Informasi
tersebut harus relevan dengan pembuatan keputusan pemasaran. Untuk mencapai hal ini,
system tersebut harus dirancang untuk melengkapi proses pembuatan keputusan dari
organisasi sementara itu juga memenuhi kebutuhan dan harapan dari pemakai system
tersebut.

Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam


sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem
informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yg berkaitan yang di kenal dengan 4P
dengan:
1. Product
Produk yang dimaksud berhubungan bagaimana memuaskan keinginan atau
kebutuhan pelanggan. Produk dapat berupa fisik maupun jasa.
2. Place (Tempat)
Tempat berhubungan dengan suatu cara untuk memproduksi maupun untuk
mendistribusikan produk secara fisik kepada para pelanggan melalui saluran
distribusi.
3. Promosi
Promosi berkaitan dengan suatu cara untuk mendorong penjualan produk, untuk
memasarkan produk perusahaan yang sudah dikenalkan kepada masyarakat luas
maupun produk baru.
4. Price (Harga)
Harga berkaitan dengan elemen-elemen yang berkelanjutan dengan apa yang
dibayar oleh para pelanggan untuk mendapatkan sebuah produk yang diinginkan.

B. Subsistem Sistem Informasi Pemasaran

1. Subsistem Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)


Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang berhubungan
dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon
pelanggan. Manajer pemasaran dapat mengunakan penelitian pemasaran untuk
mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan
pada pelanggan dan calon pelanggan :
a. Data primer dan sekunder
Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan. Sedangkan
data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik
yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah wawancara
mendalam, pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data
skunder harus dibeli dan
sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan
pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersedia
diperpustakan.
2. Subsistem Intelijen Pemasaran
Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan
perusahaan dengan elemen-elemen tertentu dilingkungan pemasaran yang
memliki tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area
fungsional lainnya, pemasaran juga memiliki tanggung jawab pada
pemerintah dan komunitas global.
3. Subsistem Produk
Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru.
a. Siklus hidup produk
Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan
taktik untuk tiap unsur dalam bauran pemasaran dan kemudian
mengintegrasikan menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh.
Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan
manajer dalam membuat keputusan-keputusan ini seperti arti namanya
siklus hidup produk.

b. Model evaluasi produk baru

Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara matang dan
dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan
banyak produk baru mengembangkan suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-
faktor seperti potensi tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.

6. Subsistem Tempat
Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan
pelemparan produk yg dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk. Untuk
itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaanya.
7. Subsistem Promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg
dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
8. Subsistem Harga
Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk
yg dihasilkan.
a.Penetuan harga berdasarkan biaya
Beberapa perusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya dengan
menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang diinginkan. Jika
perusahaan memiliki SIA yang baik, tersedia data biaya yang akurat membuat tugas
Subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.
b.Penentuan harga berdasarkan permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasrakan
permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen
terhadap produk.

C. Macam – Macam Sistem Pemasaran

Sistem informasi pemasaran meliputi :

1. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal


Pada sistem ini produsen, grosir, dan penyelesaian tindakan dalam satu keterpaduan.
Tujuan dari sistem ini adalah mengendalikan perilaku saluran dan mencegah perselisihan
antara anggota saluran.
2. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung
untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.

3. Sistem pemasaran dengan saluran ganda


Pada sistem ini beberapa gaya penyelesaian dengan pengaturan fungsi distribusi dan
manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.

D. Fungsi dari Sistem Informasi Pemasaran


Sistem informasi pemasaran punya beberapa fungsi yang dapat digunakan untuk
dijalankan oleh perusahaan. Fungsih sistem ini dapat mengindikasiakan manajemen dari
sebuah perusahaan akan terbantu dalam kegiatan pemasaran, baik itu seraca langsung
ataupun tidak langsung
1. Memudahkan perusahaan dalam mengontrol perkembangan bisnis
2. Memudahkan setiap sistem informasi yang dimliki oleh perusahnan
3. Mempercepat masuknya informasi ketika ada kesalahan pada data
4. Mempermudah manajemen waktu dalamhal menjalankan kegiatan
perusahaan,terutama dalam hal pemasaran
5. Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan oleh pegawai perusahaan.

E. -Jenis Sistem Informasi Pemasaran

Jenis Sistem Informasi Pemasaran


Jenis sistem informasi pemasaran dapat dirujuk pada jenis-jenis informasi pemasaran itu
sendiri. Menurut Kotler & Keller (dalam Rahman & Saudin, 2022, hlm. 106) terdapat ada
tiga jenis informasi pemasaran, yakni sebagai berikut.

1. Pemasaran (Marketing Intelligence)


adalah informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
2. Informasi pemasaran intern (Internal Marketing Information)
adalah informasi yang dikumpulkan dari dalam perusahaan sendiri.
3. Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication)
adalah informasi yang mengalir ke luar dari perusahaan ke lingkungan.
Dengan demikian, sistem informasi pemasaran juga dapat dikategorikan pada jenis-jenis
informasi pemasaran di atas menjadi: sistem informasi pemasaran, sistem informasi
pemasaran internal, dan sistem informasi komunikasi pemasaran.

F. Manfaaat sistem informasi pemasaran


Berdasarkan karakteristik yang menyelubunginya, sistem informasi pemasaran
dengan sendirinya akan memiliki bermacam manfaat tertentu bagi perusahaan atau
organisasi yang membutuhkan insight mengenai pemasaran. Berkaitan dengan hal
tersebut, menurut Haryantini & Sadya (2019, hlm. 7) manfaat sistem informasi
pemasaran di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui kebutuhan pelanggan (konsumen).


Berdasarkan data-data pemasaran (lapangan), Perusahaan akan mudah mengetahui
produk dan jasa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen, sehingga perusahaan
akan mempersiapkan produksi untuk pengambilan keputusan dalam mempersiapkan
jumlah barang (produk) yang akan diproduksi, untuk periode produksi yang akan datang.
2. Mengetahui perencanaan yang efektif.
Melalui sistem informasi pemasaran yang akurat, perusahaan dapat membuat
perencanaan-perencanaan yang efektif yang efisien dalam mengambil keputusan untuk
waktu produksi yang akan datang.
3. Mengetahui ancaman perusahaan.
Dengan sistem informasi pemasaran yang sudah dijalankan perusahaan dapat
mengidentifikasi masalah- masalah yang di timbulkan atau yang diperoleh dari praktik
pemasaran di lapangan terkait dengan saingan perusahaan untuk mengambil keputusan
dalam meningkatkan kualitas yang baik dan harga yang bersaing sehingga perusahaan
dapat mengantisipasi kemungkinan yang terjadi dari ancaman kebangkrutan perusahaan

G. Komponen –komponen sistem informasi pemsaran

Perubahan pemasaran lokal menjadi pemasaran wilayah, nasional, maupun internasional.Oleh


karena itu produk perusahaan berada jauh di daerah konsumen (wilayah, nasional, dan
internasional), maka dalam mengambil keputusan, perusahaan haruslah berdasarkan informasi
tangan kedua (pihak lain).

Beralih dari kebutuhan pembeli menjadi keinginan pembeli.Oleh karena itu tingkat kemakmuran
masyarakat semakin tinggi dan kebutuhan terpenuhi secara meningkat pula membeli adalah
keinginan pribadi, dan para penjual harus mengerti keinginan apa saja dari pembeli baik yang
dapat dilihat maupun tidak dapat dilihat secara nyata.

Peralihan dari persaingan harga persaingan bukan harga.Seperti persaingan dalam bentuk merek
diferensiasi produk iklan dan informasi penjualan sehingga diperlukan informasi dalam jumlah
besar untuk kegiatan tersebut baik alat-alat pemasaran dan pasaran-pasarannya.

Komponen Sistem Informasi PemasaranSistem informasi pemasaran mempunyai komponen


yang sama dengan system informasi secara umum yang di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Komponen input pemasaran

Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran


perusahaan. Subsistem intelijen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan
perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran melakukan
penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.

2. Komponen model pemasaran

Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan
pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang mengubah bentuk input menjadi output.
Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan
anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi
fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama, penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman
yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.

3. Komponen basis data pemasaran

Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database. Beberapa data dalam database
adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.

4. Komponen output pemasaran

Output sistem informasi pemasaran menyediakan informasi yang merupakan hasil pengolahan
data yang telah dimasukan dari proses Input sebelumnya berupa bauran informasi yang
dihasilkan oleh subsistem sistem informasi pemasaran itu sendiri, dengan rincian: a) Subsistem
produk menyediakan output berupa informasi tentang produk perusahaan; b) Subsistem promosi
menyediakan output berupa informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan penjualan
langsung; c) Subsistem harga menampilkan output berupa informasi-informasi yang dapat
membantu manajer untuk membuat keputusan harga, dan sebagainya (Rahman & Saudin, 2022,
hlm. 107).

G. Model Sistem Informasi Pemasaran

Model sistem informasi pemasaran ini meliputi kombinasi subsistem-subsistem input dan output
yang dihubungkan dengan database. Beberapa model sistem informasi di antaranya adalah
sebagai berikut.

1. Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan.


2. Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan.
3. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan
penjualan langsung.
4. Subsistem harga membantu manajer perusahaan membuat keputusan harga.
5. Subsistem bauran terintegrasi yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan
strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari elemen-elemen tersebut,
misalnya informasi mengenai peramalan-peramalan penjualan yang mempertimbangkan
interaksi seluruh elemen-elemen bauran itu. Setiap subsistem output meliputi program-
program di dalam koleksi perangkat lunak. Berbagai program ini memungkinkan manajer
untuk mendapat informasi dalam bentuk laporan periodik dan khusus, hasil simulasi
matematika, komunikasi elektronik dan saran sistem pakar. Perlu kita sadari bahwa
subsistem-subsistem output mengambil setiap subsistem CBIS-SIA, SIM, DSS dan
kantor virtual. Subsistem output dari semua jenis perangkat lunak SBIS (Rahman &
Saudin, 2022, hlm. 115).

H. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Pemasaran

Beberapa kelebihan sistem informasi pemasaran di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Mendapatkan data konsumen berdasarkan data-data lapangan untuk mengetahui berbagai


kebutuhan dan keinginannya.
2. Menyediakan informasi-informasi yang membantu pengambilan keputusan pemasaran
3. Membantu menetapkan perencanaan, strategi, program hingga evaluasi dan perbaikan
berkelanjutan pemasaran.
4. Mendapatkan intelijen pasar seperti saluran distribusi, informasi pesaing, kebijakan
pemerintah yang mempengaruhi pasar, dsb.

Sementara itu kekurangan dari sistem informasi pemasaran di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Di pasar kecil, alat analisis canggih seperti yang dapat ditemukan pada sistem informasi
pemasaran ini tidak terlalu membantu dan hanya membebankan biaya berlebih saja.
2. Data yang dikeluarkan oleh beberapa negara berkembang ada kalanya terlalu dibesar-
besarkan dan tidak sesuai dengan keadaan di lapangan.
3. Terdapat perbedaan standar perhitungan di banyak negara terhadap suatu objek
pengamatan
4. Sulitnya mendapatkan informasi dari penduduk lokal suatu Negara

I. Contoh Sistem Informasi Pemasaran

Contoh implementasi sistem informasi pemasaran pada perusahaan dapat dilihat dari
berbagai subsistem yang dimilikinya. Misalnya, subsistem riset pemasaran dapat menyediakan
pusat informasi jasa pengadaan riset pemasara, lelang, sekaligus pendaftaran tender pada
mahasiswa dan dosen . sementara itu subsistem promosi dapat Menghasilkan laporan panggilan
penjualan dan menspesifikasiakan siapa saja yan dihubungi, apa saja yang dibahas, apa
kebutuhana atau keinginan konsumen selanjutnya dan sebagainya.
J. Sistem Informasi Pemasaran dan Keunggulan Bersaing

Lingkungan informasi itensif yang merupakan tempat dimana bisnis beroperasi pada

masa sekarang ini semakin menunjukan bahwa bisnis manajer mempunyai akses cepat atau akses
siap sedia untuk memperoleh semua informasi yang mereka butuhkan untuk

keputusan yang strategies dan taktis. Ini terutama untuk manajer pemasaran.

Informasi yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran untuk menganalisa serta hal

lainnya yang dibutuhkan untuk menganalisa informasi ini membuat suatu sistem yang

kompleks. Ini dikarenakan bauran dari data dan sumber data dimana program pemasaran

tersebut bergantung, lalu jarak dari alat untuk membantu membuat suatu keputusan yang

dibutuhkan oleh manajer pemasaran, serta bermacam-macam keputusan yang berperan

serta dalam mengembangkan program pemasaran lebih lanjutnya, karena manajer

pemasaran berada pada posisi batas, kadangkala disebut interfase antara organisasi dan

lingkungannya. Tipe pertanyaan dari manajer pemasaran dan tipe informasi yang mereka

butuhkan seringkali berubah. Untuk alasan ini kita telah memilih definisi dari informasi

pemasaran sistem yang menggarisbesarkan pada fleksibilitas.

Sistem informasi pemasaran adalah sistem yang fleksibel dan meliputi banyak hal,

formal yang dibuat untuk menyediakan informasi yang relevan untuk memberi araha dalam

suatu proses pengabilan keputusan (Mashall dan Lamote, 1992).

Mungkin aspek yang paling penting dalam definisi itu adalah bahwa sistem informasi

pemasaran menyediakan informasi yang menentu dalam proses pengabilan keputusan.

keuntungan kompetitife ialah suatu kemampuan atau sumber yang membolehkan suatuorganisasi
untuk menyediakan suatu penawaran kepada pasar yang dapat diterima oleh

potensial konsumen dan untuk menjaga posisi ini dalam jangka waktu yang lama.

Apabila kita mengembangkan SIP kita harus benar-benar mengetahui apa yang

dilakukan oleh manajer pemasaran dan tipe informasi yang dapat membantu para manajer

pemasaran untuk mengambil suatu keputusan yang tepat. Dalam pokok bahasan ini kita
akan membahas bagaimana pemasaran dapat menyumbang atau membantu untuk

menciptakan suatu keuntungan yang kompetitif untuk suatu organisasi. Tujuannya adalah

untuk menyediakan dengan jelas tentang keuntungan dari SIP. Pemakaian kata dari

pemasaran kadangkala disalahartikan. Sebagian orang mempergunakan kata pemasaran

untuk mengartikan promosi produk yang sederhana sementara sebagian orang

mempergunakan kata pemasaran sebagai persamaan kata untuk penjualan. Aktivitas

penjualan, promosi, pengiklanan, semuanya merupakan bagian dari pemasaran, akan tetapi

pemasaran mempunyai arti yang dalam dan luas dari semua definisi di atas. Pada kenyataan

departemen pemasaran dapat dikenal sebagai peluang pertukaran membuat berbagai

peluang pertukaran meliputi berbagai aktivitas yang tersirat pada devinisi dari AMA tentang

pemasaran. Yakni proses menjalankan konsep dari memberi harga, promosi penjualan, dan

distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan suatu pertukaran yang memuaskan tujuan

perorangan dan individu dari suatu organisasi (Bennet, 1988: 54).

Pertukaran terdapat diantara organisasi dan pelanggan pada pasar. Organisasi dari

konsumen yang potensial dapat diartikan sebagai pasar. Untuk mempertahankan eksistensi

dari konsumen yang potensial ini tidak dapat dengan mudah untuk dinetralkan atau di

duplikat oleh para pesaing. Maka organisasi ini dapat dikatakan mempunyai keuntungan

kompetitif pada pasar.

Produk dan jasa yang ditawarkan tidak hanya menyangkut barang yang dapat

dihitung atau yang tidak dapat dihitung (jasa) juga aspek lainnya pada situasi pertukaran. Ini

menyangkut pernyataan seperti harga dan pengaturan keeuangan, lokasi, dan waktu.

Pertukaran trsebut mungkin membutuhkan tempat, interpersonal affinity, dan komunikasi di

antara angota organisasi dan konsumen serta garansi jasa.


K. Kegiatan Pemasaran

Kita dapat mengidentifikasi 7 tipe dari aktivitas para pemasar yang harus dibawa

untuk membuat peluang-peluang pertukaran yang sukses (Marshall, 1994). Para pemasar

harus mengidentifikasi pasar potensial yang dapat memberikan keuntungan pada produk

yang dibuat oleh perusahaan. Pasar harus cukup besar untuk mewakilkan peluang-peluang

yang nyata untuk kontribusinya kepada tujuannya perusahaan biasanya penjualan yang
menguntungkan tapi bukan organisasi nirlaba mungkin punya tujuan lain (Kotler and

Andreasen, 1991; Birks and Southan, 1990), pada waktu yang bersamaan pemasar harus

mengidentifikasi ancaman yang berhubungan dengan peluang tersebut.

Aktivitas dasar pemasaran:

1. Identifikasi pasar potensial

2. Menyusun produk baru

3. Koordinasi dengan masing-masing fungsional pada organisasi

4. Membangun harga yang pantas

5. Membangun dan mengkoordinasi sistem distribusi

6. Membangun program komunikasi efektif

7. Membangun program riset.

Setelah dapat mengidentifikasi pasar potensial, pemasar harus menyusun produk

(barang, jasa dan ide) untuk mempertemukan kebutuhan dari pasar. Lalu pemasaran harus

dapat mengkoordinasi denga masing-masing fungsional dalam organisasi untuk meyakini

bahwa barang atau produk sudah dirancang dengan baik. Pemasar harus membangun harga

yang pantas dan sesuai lalu pemasar harus membangun dan mengkoordinasi sistem

distribusi agar memastikan bahwa produk dapat dibeli dengan mudah oleh konsumen. Lalu

para pemasar harus dapat membangun program riset untuk menyediakan informasi yang

dibutuhkan.
Masing-masing aktivitas membangun program pemasaran pemasaran secara

keseluruhan yang membutuhkan informasi. Informasi ini dibutuhkan untuk mendukung

manajer pemasaran harus disiapkan dalam arus yang berkesinambungan yang menyangkut

infirmasi untuk mendukung implementasi dan perencanaan dari kunci aktivitas pemasaran.

Aktivitas ini dapat menghasilkan pengembangan dari marketing mix. Marketing mix ini dapat
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Sistem Informasi Pemasaran mencakup subsistem-subsistem input yang mengumpulkan data bagi
database. Dua dari sistem ini menyediakan informasi mengenai elemen-elemen lingkungan yang terlibat
dalam strategi kualitas.

Subsistem penelitian pemasaran (Marketing Research Subsystem)

Subsistem ini mengumpulkan informasi mengenai keinginan dan kebutuhan pelanggan melalui teknik-
teknik seperti wawancara langsung, survei melalui telpon, dan observasi. Dengan melaksanakan
penelitian pemasaran, perusahaan mengidentifikasi produk dan jasa yang dibutuhkan dan tingkat
kualitasnya.

Subsistem inteligen pemasaran (Marketing intellegence subsystem)

Subsistem ini mengumpulkan informasi mengenai para pesaing perusahaan. Sebagian besar informasi ini
dapat diperoleh dengan berlangganan database komersial.

SIP adalah komponen kunci dari manajemen kualitas. SIP memungkinkan perusahaan bukan hanya
menentukan produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang tepat.

3.2 Saran

Bagi perusahaan yang telah memenuhi standar kelayakan untuk usaha, setidaknya dapat memberikan
asumsi yang berbeda bagi pihak-pihak intern maupun ekstern dalam mengelola dan menyajikan
informasi pemasaran yang akurat dan mampu dipertanggungjawabkan.
Daftar pustaka

Audientia, Jurnal Komunikasi, Menuju Masyarakat Informasi, Volume I No.3, 1993.

Azhar Susanto. 2002. Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangannya.


Lingga jaya. Bandung.

Budi Sutedjo D.O. 2002. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Penerbit
Andi,Yogyakarta.

Davis, Gordon B. & Margarethe H. Olson. 1984. Management Information System:


Conseptual Foundations, Structure and Development. Second edition. McGraw-Hill,
Kogakusha. Tokyo.

Davis, Gordon B. 2003. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. PT. Pustaka
Binaman Pressindo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai