Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan judul
“Pengembangan Sistem Informasi Pemasaran ” dengan tepat waktu.
Kami menyampaikan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan
penugasan ini kepada kami dan kami megucapkan banyak terimakasih atas informasi
yang telah diberikan kepada kami . Kami juga mengucapkan banyak terimkasih
kepada pihak sekolah karena telah memberikan fasilitas yang baik sehingga kami
mendapat tempat untuk menyelesaikan tugas ini serta kami ucapkan terimkasih juga
kepada teman teman yang sudah ikut berkontribusi dalam penyelesaian makah ini
Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna dalam segi penulisan dan kurangnya sumber
bacaan yang dijadikan acuan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun sehingga dijadikan pelajaran berguna agar penulisan pada karya
tulis berikutnya akan menjadi semakin baik.

Om Shanti,Shanti,Shanti, Om

Denpasar, 27 September 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….......... i

DAFTAR ISI………......…………………………………………………….......... ii

BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………….…..... 1

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………….…... 1

1.2 TUJUAN PENULISAN……………………………………………………….. 2

1.3 MANFAAT PENULISAN…………………………………………………..... 2

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………… 3

2.1 PENTINGNYA INFORMASI PEMASARAN………………….……………. 3

2.2 SISTEM INFORMASI PEMASARAN…...………………………………....... 5

2.3 PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN………………........ 6

BAB III : PENUTUP……………………………………………………………. 13

3.1 KESIMPULAN……………………….…………………………………....... 13

3.2 SARAN………………………………………………………..…………….. 13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi pemasarn sangat diperlukan untuk memasarkan produk agar


konsumen dapat lebih mudah untuk bertemu dengan produsen dan memulai
transaksinya .Setiap perusahaan perlu untuk mengetahui perkembangan situasi
dan kondisi pasar dan pemasarannya, memantau perkembangan produk sendiri
dan perkembangan produk kompetitor, baik langsung maupun tidak
langsung.Memantau bagaimana kompetitor merespon semua strategi
pemasaran, strategi pengembangan merek dan bagaimana produk kita di
pasar.Memantau lingkungan yang mempengaruhi kondisi merek produk kita,
regulasi-regulasi baru, kondisi ekonomi, perubahan teknologi, dan semua isu yang
berhubungan dengan perusahaan dan merek.Memantau kondisi produk
dalam saluran distribusi baik di tingkat distributor, wholesaler, retailer baik di
sektor modern channel maupun traditional channel (modern trade dan general
trade), baik saluran distribusi umum maupun saluran distribusi khusus seperti
institusi, koperasi ,SPBU dll.Untuk itulah perusahaan perlu membangun
sebuah Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System) yang solid
dan handal agar perusahaan melalui para profesional-nya dapat mengambil dan
membuat keputusan yang tepat dan cepat dalam membawa arah perusahaan.
Berdasarkan latar belakang tersebutlah kami tertarik untuk menulis makalah ini.

1
1.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya SIP
2. Untuk mengetahui secara lebih mendalam sistem informasi pemasaran
3. Untuk mengetahui pengelolaan sistem informasi pemasaran.
1.3 Manfaat Penelitian
1. Mampu menganalisa bagaimana kegunaan,pengertian dan pengelolaan SIP
secara lebih mendalam
2. Mampu menambah pemahan mengenai SIP
3. Mampu menambah refrensi mengenai SIP

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pentingnya Sistem Informasi Pemasaran

Informasi yang terpadu dan dapat di andalkan, merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam usahanya meraih peluang pasar dan mengantisipasi persoalan pasar.
manajer yang tidak mengamati dan meneliti pelanggan, pesaing, penyalur dan
penjualan serta data mengenai biaya, maka manajer tidak akan mampu melaksanakan
analisis pasar, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pasar. Untuk itu manajer
perlu mencurahkan untuk mengelola informasi di samping modal, orang, material dan
mesin, karena banyak pejabat perusahaan yang merasa belum puas atas informasi
pemasaran mereka, informasi merupakan hal yang sangat penting, tetapi maknanya
tidak akan berarti apa-apa bila manajer tidak dapat menghimpun dan mengolah
informasi dengan baik dan benar. Dengan demikian perlu menerapkan suatu pola
pengumpulan informasi yang perlu bagi pemasaran yang efektif bagi situasi ekonomi
modern. Tiga perkembangan besar telah menyebabkan makin meningkatnya kebutuhan
akan informasi pemasaran, seperti yang dikemukakan oleh Kotler (1993: 129) yang
disadur oleh Zakaria, yaitu :

1. Perkembangan pemasaran dari lokal ke nasional, bahkan ke internasional.


pada saat banyak perusahaan mulai melebarkan sayapnya secara geografis,
para manajernya mulai membutuhkan jauh lebih banyak informasi pasar dari
sebelumnya.
2. Perkembangan dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli. Dengan
meningkatkan pendapatan, pasar konsumen menjadi lebih teliti dalam
menentukan pilihan barangnya. Penjual makin sulit meramalkan tanggapan
konsumen tentang disain, gaya dan atribut lain yang berbeda, sehingga
mereka harus beralih ke sistem yang formal dalam meneliti pasar.
3. Perkembangan dari persaingan harga ke persaingan bukan harga. Dengan
makin meningkatnya usaha penjual dalam hal merek, diferensiasi produk,

3
iklan dan promosi penjualan, makin diperlukan informasi yang teliti mengenai
efektifitas strategi tersebut.
Kebutuhan akan informasi pemasaran yang menggebu dewasa ini, menyebabkan
perusahaan merasa khawatir tentang pengelolaan informasi yang seefektif mungkin.
Dalam segi persediaan, kebutuhan akan informasi dewasa ini telah di penuhi oleh
teknologi informasi baru yang mengesankan, misalnya : mesin foto copy, radio, mikro
film, televisi dan masih banyak peralatan lain yang berhasil merombak dan mengubah
penanganan suatu informasi. Meskipun demikian, masih banyak perusahaan yang
mengalami kekurangan pengalaman dalam hal informasi. Sistem informasi pemasaran
laksana intelijen militer atau diplomatik, karena fungsinya adalah mengumpulkan,
mengolah dan menyimpan secara potensial. Sistem informasi pemasaran yang telah di
rancang dengan baik akan dapat menyediakan suatu arus informasi yang lebih murah,
lebih cepat dan lebih lengkap bagi manajemen dalam rangka pengambilan keputusan.

Sistem pelaporan (laporan penjualan, laporan pengiriman dan sebagainya) akan lebih
cepat, tepat dan terperinci sehingga para eksekutif akan lebih mudah untuk
mengadakan analisis data sebagai upaya dalam perbaikan-perbaikan program kerja
perusahaan. Selain itu, sistem informasi pemasaran mampu menyimpan data dan
memaparkanya kembali, memungkinkan terkumpulnya dan terpakainya aneka data
yang lebih luas. Manajemen senantiasa dapat memonitor dengan lebih terperinci
terhadap prestasi produk, pasar, karyawan penjualan, dan pelbagai unit pemasaran
lainnya.

Nilai sistem informasi pemasaran akan menjadi lebih baik dan tinggi apabila digunakan
oleh suatu perusahaan, dimanaperusahaan itu kemungkinan besar informasinya hilang
atau menyimpang karena tersebar kemana-mana. Namun demikian sistem informasi
pemasaran yang baik dan terpadu mempunyai pengaruh yang sangat menguntungkan
bagi para manajemen, baik dalam perusahaan kecil maupun perusahaan menengah.

4
Sedangkan jika dilihat secara umum dan kami peroleh berdasarkan sumber sumber
yang kami baca bahwa SIP memiliki kepentingan seperti berikut :
Manfaat sistem informasi pemasaran, meliputi :
1. Mengetahui apa saja kebutuhan pelanggan
Sistem informasi pemasran mengolah data-data pemasaran sehingga perusahaan
dapat mengetahui barang atau jasa apa yang disukai atau tidak disukai oleh
pelanggan serta kebutuhan mengenai barang atau jasa apa saja yang diinginkan
oleh pelanggan. Dengan adanya sistem informasi pemasaran yang akurat dapat
dijadikan acuan manajer atau pimpinan dalam mengambil keputusan untuk
memproduksi atau menyediakan suatu barang atau jasa yang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
2. Mengetahui Perencanaan Strategi yang lebih efisien dan efektif
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pemasaran dapat digunakan
untuk membuat perencanaan dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif
sehingga membuat perusahaan mampu mencapai sasaran pemasaran.
3. Mengetahui Pesaing-pesaing yang mengancam persahaan
Informasi yang didapatkan dari sistem informasi pemasaran akan
mengidentifikasikan dan meramalkan masalah-masalah pesaing yang akan
mengancam kemajuan perusahaan atau usaha. Informasi yang dihasilkan juga
dapat membantu menentukan keunggulan bersaing perusahaan atau usaha,
misalnya harga yang lebih murah ataupun diferensiasi barang yang lebih
bervariasi sehingga dapat dijadikan solusi untuk mengatasi pesaing yang akan
mengancam kemajuan perusahaan atau usaha.

2.2 Sistem Informasi Pemasaran


Sistem Informasi Pemasaran (SIP) adalah sebuah sistem yang menganalisis
dan menilai informasi pemasaran, yang dikumpulkan terus menerus dari
sumber-sumber di dalam dan di luar organisasi atau serangkaian prosedur dan

5
metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan, dan
menyimpan diantisipasi informasi keputusan pemasaran biasa, secara terus
menerus. Suatu sistem informasi dapat digunakan operasional, manajerial,
dan strategis untuk beberapa aspek pemasaran. Informasi pemasaran yang
tepat waktu memberikan dasar bagi keputusan seperti pengembangan produk
atau perbaikan, harga, kemasan, distribusi, pemilihan media, dan promosi.

Selain itu, kamus bisnis online


mendefinisikan Sistem Informasi Pemasaran (SIP) sebagai “sebuah sistem
yang menganalisa dan menilai informasi pemasaran, yang dikumpulkan terus
menerus dari sumber-sumber di dalam dan di luar organisasi atau toko.”

Selanjutnya, "Sistem Informasi Pemasaran secara keseluruhan dapat


didefinisikan sebagai struktur set prosedur dan metode untuk reguler,
direncanakan pengumpulan, analisis dan penyajian informasi untuk digunakan
dalam pembuatan keputusan pemasaran. " (Kotler, at al, 2006)

2.3 Pengelolaan Sistem Informasi Pemasaran

Dalam mengelola informasi pemasaran ada hal hal yang dilakukan terlebih dahulu
adapun hal hal yang harus dilakukan untuk menyusun suatu sistem informasi yang
baik adalah sebagai berikut.

2.3.1 Mengukur Kebutuhan Informasi

Sekarang banyak perusahaan mempelajari kebutuhan informasi manajernya


dan merancang sistem informasi untuk membantu manajer mengembangkan
dan mengelola pasar serta informasi pelanggan. Proses pemasaran dimulai
dengan pemahaman penuh. tentang pasar dan kebutuhan serta keinginan
konsumen. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan informasi yang dapat
dipercaya untuk menghasilkan nilai dan kepuasan yang tinggi bagi pelanggan.
Perusahaan juga memerlukan informasi tentang pesaing, penjual perantara, dan
pelaku serta kekuatan lain di pasar. Semakin banyak pemasar yang memandang

6
informasi bukan hanya sekadar masukan untuk membuat keputusan yang lebih
baik tetapi juga sebagai aset strategi penting dan alat pemasaran.
2.3.2 Mengembangkan Informasi
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran dapat diperoleh dari
catatan internal perusahaan, pengetahuan pasar dan riset pemasaran. Sistem
analisis informasi selanjutnya memproses informasi tersebut sehingga
membuatnya lebih berguna bagi para manajer. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh seorang manager untuk mengelola data yang ada adapun hal
hal tersebut adalaha sebagai berikut :
1. Catatan Internal
Kebanyakan manajer pemasaran menggunakan catatan dan laporan
internal secara teratur, terutama untuk mengambil keputusan
perencanaan, implementasi, dan pengendalian tugas sehari-hari.
Informasi catatan internal terdiri dari informasi yang dikumpulkan
dari sumber di dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja
pemasaran dan untuk mengetahui masalah serta peluang pemasaran.
Manajer pemasaran dapat dengan segera mengakses dan bekerja
menggunakan informasi yang ada dalam database
2. Pengetahuan Pemasaran
Pengetahuan pemasaran adalah informasi sehari-hari mengenai
perkembangan di lingkungan pemasaran yang membantu manajer
menyiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran. Sistem
pengetahuan pemasaran menetapkan pengetahuan apa yang
dibutuhkan, mengumpulkannya dengan mencari di dalam
lingkungan, dan menyampaikannya kepada manajer.
Pengetahuan pemasaran dapat dikumpulkan dari berbagai sumber.
Beberapa perusahaan menetapkan suatu departemen untuk
mengumpulkan dan mengedarkan pengetahuan pemasaran.
3. Riset Pemasaran

7
Manajer tidak dapat selalu menunggu informasi yang datang
sebagian-sebagian dari sistem pengetahuan pemasaran. Manajer
memerlukan riset pemasaran. Riset pemasaran didefinisikan
sebagai desain, pengumpulan, analisis, dan pelapor data secara
sistematis yang merelevan bagi suatu situasi pemasaran tertentu
yang dihadapi oleh sebuah organisasi. Pemasaran terlibat dalam
suatu kegiatan yang bervariasi luas, dimulai dari studi potensi pasar
dan pangsa pasar, pengukuran kepuasan pelanggan dan perilaku
pembelian, hingga studi penetapan harga, produk, distribusi dan
kegiatan promosi.
2.3.3 Analisis Informasi
Informasi yang dikumpulkan oleh sistem pengetahuan pemasaran dan riset
pemasaran sering kali perlu dianalisis lebih lanjut dan kadang-kadang manajer
memerlukan bantuan lebih lanjut untuk menerapkan informasi tadi pada
masalah dan keputusan pemasaran.
Analisis informasi mungkin juga mencakup koleksi model matematika yang
akan membantu pemasar mengambil keputusan lebih baik. Setiap model
mewakili beberapa sistem, proses, atau hasil yang sebenarnya. Semua model
ini dapat membantu menjawab pertanyaan mengenai apa yang terjadi kalau
dan mana yang terbaik.
2.3.4 Mendistribusikan Dan Menggunakan Informasi

Informasi pemasaran tidak mempunyai nilai sampai manajer menggunakannya


untuk mengambil keputusan pemasaran yang lebih baik. Informasi
dikumpulkan lewat pengetahuan pemasaran dan riset pemasaran harus
didistribusikan kepada manajer pemasaran yang tepat, pada saat yang tepat.
Perkembangan dalam teknologi informasi menyebabkan revolusi dalam
distribusi informasi. Dengan kemajuan dalam komputer, perangkat lunak, dan
telekomunikasi baru-baru ini, sebagian besar perusahaan melakukan
desentralisasi sistem informasi pemasaran. Dalam banyak perusahaan, manajer

8
pemasaran dapat mengakses langsung jaringan informasi lewat komputer
pribadi dan sarana-sarana lain. Karena semakin banyak manajer yang
mengembangkan keterampilan yang diperlukan seperti sistem penerbitan
dekstop, dan seiring dengan kemajuan dalam teknologi, sistem itu semakin
murah, sehingga semakin banyak perusahaan pemasaran akan menggunakan
sistem informasi pemasaran terdesentralisasi.
SIP tersebut bermula dan berakhir dengan penggunaan informasi. Mula-mula
SIP berinteraksi dengan manajer pemasaran untuk menilai informasi yang
mereka butuhkan. Kemudian SIP mengembangkan informasi yang dibutuhkan
itu dari catatan-catatan internal perusahaan-perusahaan, kegiatan-kegiatan
intelijen pemasaran, serta proses riset pemasaran
2.3.5 Riset Pemasaran
Pengertian lain dari Riset Pemasaran adalah perancangan, pengumpulan,
analisa dan pelaporan data yang sistematis dan temuan-temuan yang relevan
dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan. Periset pemasaran
terlibat dalam suatu kegiatan yang bervariasi luas, dimulai dari studi potensi
pasar dan pangsa pasar, pengukuran kepuasan pelanggan dan perilaku
pembelian, hingga studi penetapan harga, produk, distribusi, dan kegiatan
promosi.
Dalam melakukan riset pemasaran yang efektif ada beberapa langkah yang
harus dilakukan adapun langkah langkah tersebut sebagai berikut :

1. Mendefinisikan Masalah dan Tujuan Riset


Manajemen harus mengarahkan agar jangan sampai menyatakan
masalah terlalu luas atau terlalu sempit.
tujuannya untuk menguji hubungan sebab akibat. Sebagaian riset
bersifat deskriptif- yaitu, untuk menjelaskan sesuatu seperti potensi
dasar untuk memastikan jumlah tertentu suatu produk atau
demografi dan sikap konsumen yang membeli suatu produk.
2. Mengembangkan Rencana Riset

9
Tahap kedua riset pemasaran mengharuskan pengembangan
rencana yang paling efisien untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan. Manajer pemasaran perlu mengetahui biaya rencana
riset sebelum menyetujuinya. Untuk merancang sebuah rencana
riset mengharuskan keputusan-keputusan mengenai sumber data,
pendekatan riset, rencana pengambilan sampel, dan metode kontak.
A. Sumbet Data
Sumber data. Rencana riset mungkin memerlukan pengumpulan
data sekunder, data primer, atau keduanya. Data sekunder adalah
data yang telah ada dan dikumpulkan untuk maksud lain. Data
primer adalah data yang dikumpulkan untuk suatu maksud
tertentu atau suatu proyek riset tertentu.
B. Pendekatan Riset
Data primer dapat dikumpulkan dengan enam cara: observasi,
etnografi, kelompok pengamatan, survei, data perilaku dan
eksperimen.
 Observasi
Data segar dapat dikumpulkan dengan mengamati
pelaku dan keadaan yang relevan seperti diam-diam
meneliti ketika mereka berbelanja atau sedang
mengkonsumsi produk.
 Etnografi
Pendekatan riset observasi tertentu yang menggunakan
konsep dan alat dari ilmu antropologi dan disiplin ilmu
social lain untuk memberikan pemahaman mendalam
tentang bagaimana orang hidup dan bekerja.
 Kelompok Pengamatan
Sebuah kelompok pengamatan adalah kumpulan dari
enam sampai sepuluh orang yang diundang untuk
menghabiskan waktu beberapa jam dengan seorang

10
moderator terlatih untuk membahas suatu produk, jasa,
organisasi, atau satuan pemasaran lainnya.
 Survei
Survei merupakan paling tepat untuk riset deskriptif.
Perusahaan-perusahaan mengadakan survei untuk
mempelajari pengetahuan, keyakinan, preferensi,
kepuasan masyarakat, dan lain-lain, serta untuk
mengukur jumlahnya dalam populasi.

 Perilaku
Pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian
mereka di data pemindai took, pembelian katalog, dan
database pelanggan. Pemasar dapat belajar banyak
dengan menganalisis data ini.
 Riset
Riset yang paling sah secara ilmiah adalah riset
eksperimen. Riset eksperimen paling tepat untuk riset
kasual, sehingga mengharuskan pemilihan kelompok
subjek yang sesuai dan memberikan perlakuan-
perlakuan yang berbeda terhadap mereka

C. Mengumpulkan Informasi
Tahap ini umumnya merupakan tahap paling mahal dan paling
sering terjadi kesalahan. Dalam kasus survei misalnya, terdapat
empat masalah utama. Oleh karena itu diperlukan ketelitian dan
kesabaran untuk mendapatkan data informasi yang akurat.
Sebagian responden mungkin sedang tidak ada di rumah dan
harus dihubungi lagi atau diganti responden lain. Responden
lain mungkin menolak untuk bekerja sama. Juga ada responden

11
yang memberikan jawaban yang bias atau tidak jujur. Dan yang
terakhir, beberapa pewawancara terkadang juga bersikap bias
atau tidak jujur.
D. Menganalisa Informasi
Langkah berikutnya dalam proses riset pemasaran adalah
menyaring temuan-temuan yang berguna dari data yang
dikumpulkan. Semua informasi yang didapat perlu disaring
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari riset ini. Rata-rata dan
ukuran dispersi dihitung untuk variabel-variabel utama. Peneliti
juga akan menerapkan sejumlah teknik statistik dan model
keputusan yang lebih canggih. Perhitungan dan analisa akan
data yang telah diperoleh akan menentukan langkah yang
diambil selanjutnya.
E. Menyajikan Hasil Temuan
Sebagai langkah terakhir dalam riset pemasaran, para peneliti
menyajikan temuan-temuan mereka kepada pihak-pihak terkait.
Peneliti tidak boleh membanjiri manajemen dengan banyak
angka dan teknik-teknik statistik canggih, tetapi sebaiknya
cukup menyajikan hasil temuan penting yang bermanfaat bagi
pengambilan keputusan pemasaran yang dihadapi manajemen.
F. Mengambil Keputusan
Manajer yang memerintahkan dilakukannya riset harus
mempertimbangkan bukti. Mereka dapat memutuskan untuk
mempelajari masalah ini lebih lanjut dan melakukan lebih
banyak riset. Keputusan ada ditangan mereka, riset yang
dilakukan secara cermat memberikan pandangan bagi mereka
terhadap masalah tersebut.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Informasi yang terpadu dan dapat di andalkan, merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam usahanya meraih peluang pasar dan mengantisipasi persoalan pasar.
manajer yang tidak mengamati dan meneliti pelanggan, pesaing, penyalur dan
penjualan serta data mengenai biaya, maka manajer tidak akan mampu melaksanakan
analisis pasar, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pasar.
Setiap perusahaan perlu untuk mengetahui perkembangan situasi dan kondisi pasar
dan pemasarannya, memantau perkembangan produk sendiri dan perkembangan
produk kompetitor, baik langsung maupun tidak langsung.Memantau
bagaimana kompetitor merespon semua strategi pemasaran, strategi pengembangan
merek dan bagaimana produk kita di pasar Banyak hal dari riset pemasaran yang
biasanya kurang memuaskan manajer atau pengguna informasi, seperti akurasi,
informasi yang kurang relevan, tidak tersedia pada saat yang diperlukan dan
sebagainya. Dengan demikian diperlukan kerja keras dan komunikasi yang baik
diantara penyedia dan pengguna informasi pemasaran. Guna mengatasi masalah-
masalah tersebut diatas, maka beberapa hal dapat dilakukan seperti menambah
sumber informasi, mereduksi kesalahan, merencanakan dan studi riset yang lebih baik
dan cara pelaporan yang lebih baik.
3.2 Saran
Melihat pentingnya peran dari SIP bagi suatu perusahaan kami dapat menyarankan
untuk mengelola SIP sebaik mungkindengancara cara pengelolaan yang efisien dan
tepat agar nantinya hasil yang didapatkan sangat maksimal dan berdampak positif
bagi perushaan itu sendiri. Para subyek yang menggerakan SIP pun kami sarankan
untuk menganilasi informasi yang ada dengan sebaik mungkin

13
DAFTAR PUSTAKA
Yusup,Latif (2018,27 Oktober) Sistem Informasi Pemasaran.dikutip 9 oktober 2019
dari Yusup Blog : http://yusup-doank-2.blogspot.com/2011/06/sistem-informasi-
pemasaran.html
Okta,Agus (2017,7 Desember) Pentingnya Informasi Pemasaran Dalam Membuat
Keputusan.dikutip 9 Oktober 2019 dari Distribusi Pemasaran.com :
https://distribusipemasaran.com/pentingnya-sistem-informasi-pemasaran-dalam-
membuat-keputusan/
Ismail,Taufik (2018,6 September) Pengertian Sitem Pemasaran.dikutip 9 oktober
2019 dari KUMPULAN ILMU: http://cerdasilmuku.blogspot.com/2015/12/sistem-
pemasaran.html
Amien,Tasmien (2016,7 April) Analisi Informasi.dikutip 9 oktober 2019 dari Belajar Ilmu:
https://tasmienamien.wordpress.com/pengertian-analisis-sistem-informasi/

14

Anda mungkin juga menyukai