Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, shalawat serta salam kami panjatkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang
membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang
paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas membuat makalah tentang Mengelola Informasi Pemasaran
untuk Mendapatkan Wawasan Pelanggan dengan baik dan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen Pengajar pada mata kuliah
Manajemen Pemasaran.

Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun


berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas
ini dengan baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan
terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.

Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya.
Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi
pembaca lain pada umumnya.

Surabaya, 18 September 2019

Penyusun

1
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

A. Latar Belakang..............................................................................................3

B. Rumusan Masalah.........................................................................................3

C. Tujuan...........................................................................................................3

BAB II......................................................................................................................4

PEMBAHASAN......................................................................................................4

3. Mengumpulkan Data Sekunder.................................................................5

4. Kumpulan Data Primer..............................................................................5

5. Mengimplementasikan Rencana Riset......................................................6

6. Menerjemahkan dan Melaporkan Penemuan............................................6

D. Menganalisis dan Menggunakan Informasi Pemasaran................................6

1. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management-


CRM)................................................................................................................6

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................10

A Kesimpulan.................................................................................................10

B Saran............................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengelola informasi pemasaran merupakan hal yang sangat
penting bagi perusahaan dalam mencapai wawasan pelanggan. Mengelola
informasi pemasaran merupakan aktivitas menyediakan informasi yang
menghubungkan pemasaran dengan para pelanggan, dan menyediakan
informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan. Sebuah informasi
adalah bahan dasar dalam mengambil keputusan suatu kegiatan
pemasaran. Informasi bagi usaha kecil dapat dikelola dengan mudah dan
sederhana, sehingga usaha kecil sebagian besar tidak memiliki unit kerja
yang mengelola informasi pengumpulan, pengolahan, dan distribusi.
Tetapi, bagi usaha besar, semakin besar dan komplek usaha ditambah
dengan meningkatnya persaingan dan perubahan lingkungan, semakin
meningkatkan kebutuhan sistem informasi yang lebih komplek.
Pada makalah ini disajikan sistem informasi pemasaran, yaitu suatu
sistem pengelolaan informasi yang digunakan untuk kepentingan
pemasaran. Sistem ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang besar.
Proses pemasaran dimulai dengan pemahaman penuh tentang pasar, dan
kebutuhan serta keinginan pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan
membutuhkan informasi yang dapat di percaya untuk menghasilkan nilai
dan kepuasan yang tinggi bagi pelanggan. Perusahaan juga memerlukan
informasi tentang pesaing, penjual perantara serta kekuatan pasar lainnya.
Semakin banyak informasi tidak hanya untuk membuat keputusan yang
lebih baik saja, melainkan juga sebagai alat penting strategi pemasaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari masalah dan tujuan riset?


2. Bagaimana cara mengembangkan informasi pemasaran?
3. Bagaimana cara menganalisis informasi pemasaran?

3
C. Tujuan

1. Mampu mengetahui masalah dan tujuan riset


2. Mampu mengetahui cara mengembangkan informasi pemasaran
3. Mampu menganalisis informasi pemasaran dengan baik dan tepat

4
BAB II
PEMBAHASAN
MENGELOLA INFORMASI PEMASARAN UNTUK MENCAPAI
WAWASAN PELANGGAN

Setiap perusahaan memerlukan informasi di setiap langkahnya, untuk


mendapatkan nilai dan kepuasan pelanggan yang tinggi. Informasi yang
dibutuhkan oleh setiap perusahaan adalah informasi tentang pesaing, penjual
perantara, dan pelaku serta kekuatan lain di pasar. Sistem Informasi Pemasaran
terdiri dari orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah,
menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang diperlukan
dengan cepat dan akurat untuk membuat keputusan pemasaran.

A. Menilai Kebutuhan Informasi Pemasaran


Fokus utama sistem informasi pemasaran adalah melayani manajer
pemasaran perusahaan dan manajer lainnya. Sistem informasi manajemen
memberikan informasi kepada mitra eksternal, seperti pemasok, penjual
perantara, atau agen jasa pemasaran.
Sistem informasi pemasaran yang baik menyeimbangkan informasi yang
ingin dimiliki pengguna terhadap informasi yang benar-benar diperlukan dan
informasi yang layak ditawarkan. Beberapa manajer akan menanyakan
informasi apa pun yang didapat tanpa berpikir secara mendalam tentang apa
yang benar-benar mereka perlukan. Terlalu banyak informasi sama
berbahayanya dengan terlalu sedikit informasi. Manajer lainnya mungkin
mengakui hal-hal yang harus diketahui, atau yang mereka tidak tahu
informasi apa yang harus mereka miliki.
Biaya untuk memperoleh, memproses, menyimpan, dan menghantarkan
informasi berkembang dengan cepat. Perusahaan harus memutuskan apakah
memiliki manfaat pada informasi tambahan sebanding biaya penyediaannya,
dan baik nilai maupun biaya seringkali sulit diperkirakan. Dengan sendirinya,
infromasi menjadi tidak bernilai, dan nilai itu dating dari penggunaannya.

5
B. Mengembangkan Informasi Pemasaran

1. Data Internal
Database internal adalah kumpulan informasi elektronik tentang
konsumen dan pasar yang diperoleh dari sumber data di dalam jaringan
perusahaan. Manajer pemasaran dapat mengakses dan bekerja
menggunakan informasi di dalam database untuk mengenali peluang dan
masalah pemasran, merencanankan program, dan mengevaluasi kinerja.
Database internal biasanya dapat diakses lebih cepat dan murah dari
pada sumber informasi lainnya, tetapi database internal juga mempunyai
sejumlah masalah. Karena informasi internal sering dikumpulkan untuk
tujuan lain, informasi ini mungkin tidak lengkap atau dalam bentuk yang
salah bagi pengambil keputusan pemasaran.
2. Intelijen Pemasaran
Intelijen pemasaran adalah kumpulan dan analisis sistematis dari
informasi yang tersedia secara umum mengenai pesaing dan
perkembangan dipasar. Tujuan intelijen pemasaran adalah
memperbaiki pengambilan keputusan strategis, menilai dan melacak
tindakan pesaing, serta memberikan peringatan dini tentang peluang
dan ancaman. Pesaing sering mengungkapkan informasi intelijen
melalui laporan tahunan, publikasi bisnis, pameran dagang, konferensi
pers, iklan, dan situs web. Internet terbukti menjadi sumber informasi
baru yang luas tentang pesaing. Dengan menggunakan mesin pencari
internet, pemasar dapat mencari nama pesaing tertentu, acara, atau
tren.
Permainan intelejen ini mengarah ke dua tujuan. Dalam
menghadapi dunia intelijen pemasaran yang dilakukan pesaing,
sebagian besar perusahaan sekarang mengambil langkah perlindungan
informasi pribadi. Semakin banyaknya penggunaan intelijen
pemasaran meningkatkan sejumlah isu etika. Meskipun sebagian besar
teknik sebelumnya dianggap sah, dan beberapa Teknik dianggap
bersaing secara sehat, sejumlah Teknik lainnya melibatkan isu etika

6
yang patut dipertanyakan. Perusahaan harus memanfaatkan informasi
yang tersedia secara umum. Namun, tidak boleh menyusup untuk
mencari-cari informasi. Dengan semua sumber intelijen resmi yang
tersedia saat ini, sebuah perusahaan tidak perlu melanggar hukum atau
kode etik untuk memperoleh informasi intelijen yang baik.
C. Riset Pemasaran
Riset pemasran adalah desain, kumpulan, analisis, dan laporan sistematis
tentang data yang berhubungan dengan situasi pemasaran tertentu yang
dihadapi sebuah organisasi. Proses riset pemasaran mempunyai empat tahap
mendefinisikan masalah dan tujuan riset, mengimplementasikan rencana riset,
serta menerjemahkan dan melaporkan hasil penemuan, berikut ini merupakan
proses riset pemasaran:
1. Mendefinisikan Masalah dan Tujuan Riset
Manajer pemasaran dan periset harus bekerja sama secara baik
dalam mendefinisikan masalah dan menyepakati tujuan riset.
Mendefinisikan masalah dan tujuan riset sering menjadi tahap tersulit
dalam proses riset.
Setelah masalah di definisikan secara cermat, manajer dan periset
harus menetapkan tujuan riset. Sebuah proyek riset pemasaran
mungkin mempunyai salah satu dari tiga macam tujuan. Tujuan riset
eksplorasi adalah mengumpulkan informasi awal yang akan
membantu mendefinisikan masalah dan menyarankan hipotesis.
Tujuan riset deskriptif adalah menggambarkan sesuatu, seperti potensi
pasar untuk sebuah produk atau demografi dan perilaku konsumen
yang membeli produk. Tujuan riset kausal adalah menuji hipotesis
tentang hubungan sebab akibat.
2. Mengembankan Rencana Riset
Setelah masalah dan tujuan riset didefinisikan, periset harus
menentukan informasi yang diperlukan dengan tepat,
mengembangkan rencana untuk mengumpulkan informasiitu dengan
efisien, dan mempresentasikan rencana pada pihak manajemen.
Rencaa riset memuat kerangka sumber data yang ada dan

7
menyebutkan pendekatan riset khusus, metode hubungan, rencana
pengambilan sampel, dan alat yang akan digunakan periset untuk
mengumpulkan data baru. Tujuan riset harus diartikan kedalam
kebutuhan informasi khusus.
Rencana riset harus dipresentasikan kedalam proposal tertulis.
Proposal tertulis sangat penting terutama ketika proyek riset itu
merupakan proyek riset yang besar dan kompleks atau ketika proyek
riset itu dilaksanakan oleh perusahaan luar. Proposal harus mencakup
masalah manajemen yang terjadi dan tujuan riset, informasi yang
diperoleh, dan bagaimana hasil tersebut akan membantu mengambil
keputusan manajemen. Proposal juga harus memasukan biaya riset.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi manajer, rencana riset
memerlukan pengumpulan data sekunder, data primer, atau keduanya.
Data sekunder terdiri dari informasi yang sudah ada di suatu tempat,
telah dikumpulkan untuk tujuan lain.data primer terdiri dari informasi
yang dikumpulkan untuk tujuan khusus riset.

3. Mengumpulkan Data Sekunder


Periset biasanya mulai dengan mengumpulkan data sekunder.
Database internal perusahaan menjadi titik awal yang baik, namun
perusahaan juga mengambil data dari sumber informasi eksternal,
termasuk jasa data komersial dan sumber pemerintah. Dengan
menggunakan database online komersial, periset dapat melakukan
pencarian mereka sendiri tentang sumber data sekunder. Data
sekunder biasanya lebih mudah diperoleh daripada data primer. Data
sekunder juga bisa bermasalah karena informasi yang diperlukan
mungkin tidak ada dan periset jarang memperoleh semua data yang
diperlukan dari sumber data sekunder.
4. Kumpulan Data Primer

Data sekunder menjadi titik awal yang baik bagi riset namun dalam
sebagian besar kasus, perusahaan harus mengumpulkan data primer
dan harus cermat ketika mengumpulkan data primer. Pengumpulan

8
data primer memerlukan sejumlah keputusan tentang pendekatan riset,
metode hubungan, rencana pengambilan sampel, dan peralatan riset.
a. Pendekatan Riset
Pendekatan riset untuk mengumpulkan data primer meliputi
observasi, survei dan eksperimen. Riset Observasi meliputi
pengumpulan data primer dengan mengobservasi orang-orang,
tindakan, dan situasi yang relevan. Riset Survei adalah
pendekatan yang paling cocok untuk mengumpulkan informasi
deskriptif. Riset Eksperimen untuk riset eksplorasi dan survei
untuk riset deskriptif.
b. Metode Hubungan
Informasi dikumpulkan lewat surat, telepon, wawancara pribadi,
atau online.
c. Rencana Pengambilan Sampel
Periset pemasaran biasanya menarik kesimpulan tentang
kelompok besar konsumen dengan mempelajari sebuah sampel
kecil dari keseluruhan populasi konsumen. Sampel adalah segmen
populasi yang dipilih dalam riset pemasaran untuk
merepresentasikan populasi secara keseluruhan.
d. Peralatan Riset
Dalam mengumpulkan data primer, periset pemasaran
mempunyai dua pilihan yaitu peralatan riset utama dan peralatan
mekanis.

3. Mengimplementasikan Rencana Riset

Selanjutnya periset menerapkan rencana riset pemasaran ke dalam


tindakan nyata, penerapan ini meliputi mengumpulkan, memproses, dan
menganalisis informasi.

4. Menerjemahkan dan Melaporkan Penemuan

Sekarang periset pasar harus menerjemahkan penemuan, menarik


kesimpulan, dan melaporkan penemuan tersebut kepada manajemen.
Manajer dan periset harus bekerja sama secara erat ketika

9
menginterpretasikan hasil riset, dan keduanya harus berbagi tanggung
jawab dalam proses riset dan keputusan yang dihasilkan.

D. Menganalisis dan Menggunakan Informasi Pemasaran

Informasi yang dikumpulkan dalm database internal memerlukan analisis


lebih banyak. Analisis informasi mungkin melibatkan sekumpulan model
analisis yang akan membantu pemasar membuat keputusan yang lebih
baik.

1. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management-


CRM)

Sebagian besar perusahaan dipenuhi oleh informasi tentang pelanggannya.


Perusahaan yang cerdik menangkap informasi pada semua titik sentuh
pelanggan, titik sentuh ini meliputi pembelian pelanggan, hubungan
wiraniaga, layanan dan panggilan pendukung, kunjungan situs web, survei
kepuasan, interaksi kredit dan pembayaran, studi riset pasar dan semua
hubungan antara pelanggan dan perusahaan. Untuk mengatasi suatu
masalah banyak perusahaan yang berpaling ke manajemen hubungan
pelanggan (Customer Relationship Manajement-CRM). Dengan
menggunakan CRM untuk memahami pelanggan secara lebih baik,
perusahaan dapat memberikan tingkat pelayanan yang lebih tinggi dan
mengembangkan hubungan pelanggan yang lebih dalam.

E. Mendistribusikan dan Menggunakan Informasi Pemasaran


Sistem informasi pemasaran harus membuat informasi itu siap
sedia bagi manajer dan orang lain yang membuat keputusan pemasaran
atau berhubungan dengan pelanggan, yang berarti menyediakan laporan
kinerja yang teratur, intelijen terkini, dan laporan hasil studi riset kepada
manajer.
Banyak perusahaan menggunakan intranet dalam perusahaan untuk
memfasilitasi proses sistem informasi, dimana intranet menyediakan akses
yang siap untuk meneliti informasi, menyimpan laporan, membagikan
dokumen kerja, informasi hubungan untuk karyawan dan stakeholder.

10
Selain intranet, perusahaan juga menggunakan jaringan ekstranet,
dimana perusahaan memperbolehkan pelanggan kunci dan anggota
jaringan nilai untuk menilai akun, produk, dan data permintaan lainnya.
Akibat pemanfaatan Sistem Informasi tersebut, memudahkan
manajer pemasaran dalam memperoleh akses langsung ke sistem informasi
setiap saat dan dari banyak lokasi secara visual. Tidak hanya itu, manajer
pemasaran juga mendapat akses database luar, menganalisisnya dengan
piranti lunak statis, menyiapkan laporan dan presentasi, serta
berkomunikasi secara langsung dengan pihak lain di dalam jaringan.
F. Pertimbangan Informasi Pemasaran Lain
1. Riset Pemasaran dalam Bisnis Kecil dan Organisasi Nirlaba
Organisasi kecil dan organisasi nirlaba yang baru dimulai
membutuhkan informasi pasar, dimana mencakup informasi tentang
industri mereka, pesaing, pelanggan potensial, dan reaksi terhadap
penawaran pasar baru.
Riset pemasaran tidak hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar,
tetapi juga dapat dilakukan oleh organisasi yang lebih kecil dengan cara
yang sederhana, seperti:

a. Manajer bisnis kecil dan organisasi nirlaba dapat memperoleh


informasi pemasaran yang baik hanya dengan meneliti lingkungan
sekitar. Seperti mengamati iklan pesaing, mengevaluasi bauran
pelanggan, dan mengunjungi pesaing mereka dan bersosialisasi
dengan pesaing untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
b. Manajer dapat melakukan survei tidak resmi dengan memakai
sampel barang kecil sederhana
c. Manajer dapat melakukan eksperimen sederhana, seperti membuat
varian iklan kabar
d. Dapat memperoleh sebagian besar data sekunder yang tersedia untuk
bisnis besar.
2. Riset Pemasaran Internasional

Periset pemasaran internasional mengikuti langkah-langkah yang


sama dengan periset domestik. Tetapi, periset ini sering menghadapi

11
berbagai macam masalah yang lebih banyak. Periset domestik
berhubungan dengan pasar yang cukup homogen di dalam sebuah
negara, sedangkan periset internasional berhubungan dengan pasar yang
beragam di banyak negara yang berbeda.

Perbedaan budaya dari satu negara ke negara lainnya menyebabkan


masalah tambahan lagi bagi periset internasional. Seperti bahasa.

Konsumen di berbagai negara juga mempunyai beragam sikap


terhadap riset pemasaran. Masyarakat di sebuah negara mungkin sangat
bersedia merespons, ada juga yang menganggap pertanyaan riset terlalu
pribadi sehingga tidak ada respon.

Selain masalah ini, pertumbuhan pemasaran internasional akhir-


akhir ini telah menghasilkan peningkatan yang pesat dalam
pemanfaatan riset pemasaran internasional. Tidak ada pilihan lain bagi
perusahaan global untuk tidak mengadakan riset semacam itu. Setelah
disadari, masalah yang berhubungan dengan riset pemasaran
internasional dapat diatasi atau dihindari.

3. Kebijakan Publik dan Etika dalam Riset Pemasaran

Dua kebijakan publik utama dan masalah etika dalam riset


pemasaran:

a. Pelanggaran terhadap privasi konsumen, seperti menggunakan data


pelanggan untuk memanipulasi pembelian konsumen, dan lain
sebagainya.
b. Penyalahgunaan penemuan riset, seperti menyebarkan hasil riset
tidak sesuai dengan hasil yang sebenarnya hanya agar produknya
laku di pasaran.

12
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
B Saran

13

Anda mungkin juga menyukai