Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN

“ MANAGING MARKETING ENVIRONMENT ”

Dosen Pengampu : Dr. Drs. Soni Harsono, S.E.,M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Irine Aulia Putri K. ( 202301021003 )


2. Unsatul Khoiriyah ( 202301021026 )
3. Arthur Jaya Wahana ( 202301021027 )

PROGRAM S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOM DAN BISNIS

UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran. Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam makanlah ini
kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Dengan demikian, kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan pembaca mengenai Perusahaan dan Strategi
Pemasaran.

Surabaya, 1 April 2024

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………..…………....2

DAFTAR ISI………………………………………..………………………..……….3

BAB I…………………………………………………………………………………4

PENDAHULUAN…………………………………………………………...……….4

1.1 Latar Belakang……………………………………………………..……..............4


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...4

1.3 Tujuan…….………………………………………………………………............4

BAB II………….……..……………….…………………………………...…….6

PEMBAHASAN.…………………………………………………………….…..6.

2.1 Informasi Pemasaran dan Wawasan Pelanggan ………….…..…...…............6

2.2 Menilai Kebutuhan Informasi dan Kebutuhan Data …………….….….. …..6

2.3. Riset Pemasaran ………………………….………….……………..………..8

2.4 Menganalisis dan Menggunakan Informasi Pemasaran……………………11


2.5 Pertimbangan informasi Pemasaran lainnya………………………… …….13

BAB III…...………………………………………………………………..…....15

PENUTUP.. ………………………………………………………………......15

3.1 Kesimpulan …………………………………………………….…….………15

3.2 Saran …………………………………………………………………….15

DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………………16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen pemasaran merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam
dunia bisnis. Hal ini dikarenakan pemasaran merupakan kunci utama dalam
mencapai tujuan bisnis, yaitu untuk mendapatkan keuntungan. Manajemen
pemasaran yang baik akan membantu perusahaan dalam menarik pelanggan,
meningkatkan penjualan, dan membangun brand yang kuat.
Untuk mencapai pemasaran yang tepat perlu menganalisis terlebih dahulu
faktor
lingkungan. Tidak hanya faktor lingkungam beberapa faktor juga mempengaruhi
produk pemasran, Peran pemasaran dalam pembangunan ekonomi dapat dihargai
setelah membahas masalah lingkungan dan mengikuti konsep pengelolaan
lingkungan. Dalam hal ini, pemasar dituntut untuk berhati hati dalam kegiatan
pemasaran mereka yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa
mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perusahaan mengelola informasi dalam mendapatkan wawasan
tentang pasar dan pelanggan ?
2. Apa definisi dari sistem informasi pemasaran dan mendiskusikan bagian-
bagiannya
3. Bagaimana langkah-langkah dalam proses riset pemasaran
4. Bagaimana perusahaan menganalisis dan menggunakan informasi pemasaram ?
5. Apa saja isu-isu khusus yang dihadapi oleh beberapa peneliti pemasaran
termasuk masalah kebijakan publik dan etika ?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengelolaan informasi dalam mendapatkan wawasan
tentang pasar dan pelanggan.
2. Menjelaskan tentang nilai kebutuhan informasi dan mengembangkan data.
3. Menjelaskan tentang langkah-langkah dalam proses riset pemasaran.

4
4. Menjelaskan tentang perusahaan menganalisis dan menggunakan informasu
pemasaran.
5. Menjelaskan isu yang dihadapi oleh beberapa peneliti pemasaran termasuk
kebijakan publik dan etika.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Informasi Pemasaran dan Wawasan Pelanggan

Menciptakan nilai dan membangun hubungan dengan pelanggan, pemasar


harus terlebih dahulu mendapatkan wawasank yang baru dan mendalam tentang apa
saja yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan. Berasal dari informasi pemasaran
yang baik menjadikan untuk mengembangkan keunggulan yang kompetitif. Sistem
yang digunakan oleh perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis,
dan mengelola data yang berkaitan dengan pemasaran. Sistem informasi pemasaran
membantu perusahaan dalam memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, serta
membuat keputusan pemasaran yang lebih cerdas.
Sistem informasi pemasaran memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan
penawaran dan kualitas keputusan secara signifikan. Contohnya, banyak perusahaan
ritel memberikan kartu loyalitas pelanggan dan memungkinkan pelanggan membuat
profil di toko online mereka. Dengan profil pelanggan dan program loyalitas,
perusahaan dapat memperoleh data tentang pola pembelian pelanggan, tingkat
keterlibatan, preferensi produk, dan lainnya. Informasi ini dapat digunakan untuk
mengontrol strategi penetapan harga, mengembangkan kampanye pemasaran yang
lebih efektif, dan menyusun penawaran yang relevan di lokasi dan waktu yang tepat.
Selain itu, wawasan pelanggan juga merupakan komponen penting dalam
pemasaran. Wawasan pelanggan mencakup pemahaman tentang kebutuhan,
keinginan, dan preferensi pelanggan. Dengan memiliki wawasan pelanggan yang
baik, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Pengumpulan data pelanggan
dan analisis data merupakan komponen penting dalam mendapatkan wawasan
pelanggan yang akurat.

2.2 Menilai Kebutuhan Informasi dan Mengembangkan Data.

Dalam pengembangan sistem informasi, analisis kebutuhan merupakan


langkah awal yang penting. Analisis kebutuhan dilakukan untuk menentukan
gambaran perangkat yang akan dihasilkan dan memastikan bahwa perangkat lunak

6
yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Adanya ledakan teknologi
infomasi baru-baru ini, perusahaan dapat menghasilkan dan menemukan informasi
pemasaran. Proses pengembangan sistem informasi juga melibatkan pengumpulan
dan pengelolaan data yang diperlukan.

Data ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti riset pemasaran, data
penjualan, dan informasi pelanggan. Pengumpulan data ini penting untuk memahami
kebutuhan dan preferensi pelanggan, serta untuk menghasilkan informasi yang
berguna dalam pengambilan keputusan pemasaran. Dalam mengembangkan sistem
informasi, tim pengembangan sistem yang terdiri dari berbagai peran seperti manajer
analis sistem, analis sistem senior, dan pemrogram aplikasi, juga diperlukan. Tim ini
bertanggung jawab dalam merancang, mengembangkan, dan merawat sistem
informasi.
Dunia pemasaran dipenuhi dengan informasi dari berbagai sumber yang tak
terhitung banyaknya. Melalui gadget, PC, dan Tablet mereka kini memberikan
gelombang informasi kepada perusahaan dan satu sama lain. Sebagian besar manajer
pemasaran kerap kewalahan dalam mengumpulkan data. Masalah ini terangkum
dalam konsep Big Data, yang mengacu pada kumpulan data yan sangat besar dan
komplek yang dihasilkan oleh teknolohi pembuatan, pengumpulan, penyimpanan dan
analisis informasi yang sangat canggih saat ini.
Nilai sebenarnya dari informasi pemasaran terletak pada abagaimana informasi
tersebut digunakan dalam hal wawasan pelanggan yang diberikan. Berdasarkan
pemikirian tersebut PepsiCo hingga Google telah membentuk tim wawasan
pelanggan, yang bertugas mengembangkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti dari
infromasi pemasaran untuk menerapkan wawasan tersebut. Sistem Informasi
Pemasaran (MIS) terdiri dari orang-orang dan prosedur yang didedikasikan utuk
menilai kebutuhan informasi, mengembangkan informasi, dan membantu
mengambil keputusan menggunakan informasi tersebut untuk menghasilkan dan
memvalidasi pelanggan.
Penting untuk mencatat bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi juga
berpengaruh pada kepuasan pengguna sistem informasi. Kualitas sistem meliputi
kemudahan penggunaan, keandalan, kecepatan akses, fleksibilitas, dan keamanan

7
sistem. Sementara itu, kualitas informasi meliputi akurasi, ketepatan waktu,
kelengkapan, relevansi, dan konsistensi.

2.3 Riset Pemasaran


Riset pemasaran merupakan suatu kegiatan sistematik yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengumpulkan data, menganalisis, dan menginterpretasikan
informasi yang berkaitan dengan pasar atau masyarakat. Tujuan dari riset
pemasaran adalah untuk mengidentifikasi masalah dan peluang, mengumpulkan
data yang objektif dan akurat, serta memberikan informasi yang bermanfaat bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan pemasaran.
Mengelola informasi pemasaran untuk mendapatkan wawasan pelanggan.
Melalui dengan menilai kebutuhan informasi pengguna. Kemudian mereka
mengembangkan informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan informasi yang
dibutuhkan dengan menggunakan informasi yang dibutuhkan dengan
menggunakan data internal, intelijen pemasaran dan proses riset pemasran.
Banyak perusahaan membangun basis data internal yakni kumpulan
informasi konsumen dan pasar yang diperoleh dari sumber data dalam jaringan
perusahaan. Departemen pemasaran memberikan informasi tentang karakteristik
pelanggan, departemen layanan pelanggan menyimpan catatan kepuasan
pelanggan. Bgaian departemen akuntansi menyediakam catatan rinci tentang
penjualan, biaya, dan arus kas.
Memanfaatkan informasi tersebut dapat memberikan wawasan pelanggan
yang kuat dan keunggulan kompetitif. Seabagai contoh, penyedia layanan asuransi
dan keuangan menggunakan basis data internalnya untuk menciptakan basis
pelanggan yang sangat loyal. Basis data internal dapat diakses lebih banyak cepat
dan murah dibandingkan sumber informasi lainnya, tetapi juga menimbulkan
beberapa masalah. Karena informasi internal sering kali dikumpulkan untuk tujuan
lain, informasi tersebut mungkin tidak lengkap atau dalam bentuk yang salah untuk
membuat keputusan pemasaran.
Intelijen pemasaran kompetitif merupakan pemantauan, pengmpulan dan
analisis sistematis atas informasi yang tersedia untuk umum tentang konsumen,
pesaing, dan perkembangan di pasar. Tujuan dari intelijen pasar ini sendiri yaitu

8
untuk meningkatkan pengambilan keputusan strategis dengan memahami
lingkungan konsumen, menilai dan melacak tindakan pesaing. Teknik intelijen
pemasran berkisar dari mengamati konsumen secara langsung hingga menanyai
karyawan perusahaan sendiri, membandingkan produk pesaing, riset online, dan
memantau media sosial. Selain itu, intilijen pemasaran yang baik dapat membantu
pemasar mendapatkan wawasan tentang bagaimana konsumen membicarakan dan
terlibat dengan merek mereka.
Perusahaan juga perlu secara aktif memantau aktivitas pesaing melalui situs
web dan media sosial pesaing. Sebagai conoth badam intelijen Kompetitif Amazon
secara rutin memberli barang dagangan dari situs pesaing untuk mengalisis dan
membandingkan variasi, kecepatan dan kualitas layanan mereka. Sebagai contoh,
Samsung secara rutin memangtau aktivitas media sessial secara rela time seputar
perkenalan iPhone, iPad dan perangkat Apple terbaru. Mereka dengan cermat
memanntau tidak hanya setiap fitur perangkat baru yang diperkenalkan, tetapi juga
komentar konsumen yang membanjiri blog dan saluran media sosial.

Permainan intelijen berjalan dua arah, guna untuk menghadapi pemsaran


kompetitif dari para pesaing, sebagian besar mengambil langkah untuk melindungi
informasi mereka sendiri. Penggunaan intelijen pemasaran yang terus meningkat
juga menimbulkan masalah etika. Perusahaan harus memanfaatkan informasi yang
tersedia untuk umum. Namun, mereka tidak diperbolehkan untuk melakukan
pengintaian.
Proses riset pemasaran meliputi pengumpulan data, observasi, dan pengolahan
data yang berkaitan dengan objek penelitian di dunia pemasaran. Riset pemasaran
dapat dilakukan oleh perusahaan dalam berbagai skala, baik skala kecil maupun
besar. Ada beberapa jenis riset pemasaran yang umum digunakan, antara lain:

1. Riset Pasar : Membantu memahami pasar secara umum, seperti


ukuran pasar, pertumbuhan pasar, dan tren pasar.
2. Riset Konsumen : Membantu memahami perilaku konsumen, preferensi,
dan kebutuhan.
3. Riset Produk : Membantu memahami produk atau jasa yang sedang
dijual, seperti kualitas, harga, dan fitur yang disukai.

9
4. Riset Kompetitor : Membantu memahami persaingan dengan kompetitor,
seperti kekuatan dan kelemahan mereka, strategi pemasaran, dan produk yang
ditawarkan

Setelah masalah didefinisikan, manajer dan peniliti harus mentapkan tujuan penelitian.
Sebuah proyek riset pemasaran dapat memiliki salah satu dari tiga jenis tujuan.

1. Penelitian Eksplorasi : Mengumpulkan informasi awal yang akan membantu


mendefinsikan masalah dan mengajukan hipotesis.
2. Penelitian Deskriptif : Mendeskripsikan berbagai hal, seperti potensi pasar untuk
suatu produk atau demografi dan sikap konsumen yang membeli produk
tersebut.
3. Penelitian Kuasal : Menguji hipotesis tentang hubungan sebab-akibat.

Setelah penelitian mendefinisikan masalah dan tujuan penelitian, mereka harus


menentukan informasi yang tepat yang dibutuhkan, mengembangkan rencana untuk
mengumpulkannya secara efisien dan mempresentasikan rencana tersebut kepada
manajemen.

Rencana penelitian menguraikan sumber-sumber data yang ada dan menjabarkan


pendekatan penelitian yang spesifik, metode kontak, rencana pengambilan sampel, dan
instrumen yang akan digunakan peneliti untuk mengumpulkan data baru. Tujuan
penelitian harus diterjemahkan ke dalam kebutuhan informasi yang spesifik. Sebagai
contoh, misalkan Chipotle Mexican Grill ingin mengetahui bagaimana konsumen akan
bereaksi terhadap penambahan layanan drive-thru ke restorannya. Rantai restoran cepat
saji di Amerika Serikat menghasilkan sekitar 24 persen penjualan melalui drive-thru.
Namun, Chipotle-restoran cepat saji yang berorientasi pada keberlanjutan dan
memposisikan diri sebagai "Food With Integrity"-tidak menawarkan layanan drive-thru.
Menambahkan layanan drive-thru dapat membantu Chipotle meningkatkan posisi
mereknya yang kuat dan menarik penjualan baru. Penelitian yang diusulkan mungkin
memerlukan informasi spesifik berikut ini:

10
 Karakteristik demografis, ekonomi, dan gaya hidup pelanggan Chipotle saat ini:
Apakah pelanggan layanan konter saat ini juga menggunakan drivethrus?
Apakah drive-thrus sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka? Atau
apakah Chipotle perlu menargetkan segmen konsumen baru?
 Karakteristik dan pola penggunaan dari populasi yang lebih luas dari
pengunjung restoran cepat saji dan restoran cepat saji: Apa yang mereka
butuhkan dan harapkan dari restoran semacam itu? Di mana, kapan, dan
bagaimana mereka menggunakannya, serta kualitas, harga, dan tingkat layanan
yang mereka hargai? Layanan Chipotle yang baru akan membutuhkan posisi
yang kuat, relevan, dan berbeda di pasar makanan cepat saji yang ramai.
 Dampaknya terhadap pengalaman pelanggan Chipotle: Apakah drive-thru akan
konsisten dengan pengalaman kasual cepat saji yang lebih berkualitasseperti
yang ditawarkan Chipotle?
 Reaksi karyawan Chipotle terhadap layanan drivethru: Apakah karyawan
restoran akan mendukung drive-thru? Apakah menambahkan drive-thru akan
mengganggu operasi dan kemampuan mereka untuk menyajikan makanan dan
layanan berkualitas tinggi

Langkah-langkah dalam melakukan riset pemasaran meliputi menentukan tujuan


riset, merumuskan masalah, merancang metodologi penelitian, mengumpulkan data,
menganalisis data, dan menyusun laporan hasil riset. Riset pemasaran memiliki peran
penting dalam pengembangan strategi pemasaran, meningkatkan penjualan,
mengembangkan bisnis, dan mengukur keberhasilan produk atau jasa yang dijual ke
masyarakat umum. Dengan melakukan riset pemasaran yang baik, perusahaan dapat
memperoleh informasi yang akurat dan relevan untuk mengambil keputusan yang tepat
dalam menghadapi persaingan pasar.

2.4 Menganalisis dan Menggunakan Informasi Pemasaran.


Proposal harus mencakup masalah manajemen yang dibahas, tujuan penelitian,
informasi yang akan diperoleh, dan bagaimana hasilnya akan membantu pengambilan
keputusan manajemen. Proposal juga harus mencakup estimasi biaya penelitian. Untuk
memenuhi kebutuhan informasi manajer, rencana penelitian dapat berupa
pengumpulan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data sekunder terdiri dari

11
informasi yang sudah ada di suatu tempat, yang telah dikumpulkan untuk tujuan lain.
Data primer terdiri dari informasi yang dikumpulkan untuk tujuan spesifik yang
sedang dihadapi.
2.4.1 Mengumpulkan Data Sekunder
Para peneliti biasanya memulai dengan mengumpulkan data
sekunder. Basis data internal perusahaan menyediakan titik awal yang
baik. Namun, perusahaan juga dapat memanfaatkan berbagai macam
sumber informasi eksternal.
Perusahaan dapat membeli data sekunder dari pemasok luar.
Sebagai contoh, Nielsen menjual data wawasan pembeli dari panel
konsumen yang terdiri dari lebih dari 250.000 rumah tangga di 25 negara
di seluruh dunia, dengan ukuran uji coba dan pembelian. Di luar layanan
komersial yang menawarkan informasi dengan biaya tertentu, hampir
setiap asosiasi industri perusahaan, lembaga pemerintah, publikasi bisnis,
dan media berita memberikan informasi gratis kepada mereka yang
cukup tertarik untuk menemukan situs web atau aplikasi mereka. Mesin
pencari internet.
Data sekunder biasanya dapat diperoleh dengan lebih cepat dan
dengan biaya yang lebih rendahbdaripada data primer. Juga, Sumber
sekunder terkadang dapat memberikan data yang tidak dapat
dikumpulkan sendiri oleh perusahaan- informasi yang tidak secara
langsung tersedia atau akan terlalu mahal untuk dikumpulkan. Sebagai
contoh, akan terlalu mahal bagi merek produk konsumen seperti Coca-
Cola atau Tide untuk melakukan audit toko ritel secara terus-menerus
untuk mengetahui pangsa pasar, harga, dan tampilan merek mereka
sendiri dan merek pesaing. Data sekunder juga dapat menimbulkan
masalah. Para peneliti jarang dapat memperoleh semua data yang mereka
butuhkan dari sumber sekunder. Sebagai contoh, Chipotle tidak akan
menemukan informasi yang ada mengenai reaksi konsumen mengenai
layanan drive-thru baru yang belum dipasang. Bahkan ketika data dapat
ditemukan, informasi tersebut mungkin tidak terlalu berguna. Peneliti
harus mengevaluasi informasi sekunder dengan hati-hati untuk

12
memastikan bahwa informasi tersebut relevan (sesuai dengan kebutuhan
proyek penelitian), akurat (dikumpulkan dan dilaporkan dengan andal)
terkini (cukup mutakhir untuk pengambilan keputusan saat ini), dan tidak
memihak (dikumpulkan dan dilaporkan secara objektif).
2.4.2 Pengumpulan Data Primer
Data sekunder memberikan titik awal yang baik untuk penelitian
dan sering kali membantu mendefinisikan masalah dan tujuan penelitian.
Namun, dalam banyak kasus, perusahaan juga harus mengumpulkan data
primer. menunjukkan bahwa merancang rencana pengumpulan data
primer memerlukan sejumlah keputusan mengenai metode kontak,
rencana pengambilan sampel, dan instrumen penelitian.

2.5 Pertimbangan Informasi Pemasaran Lainnya

Bagian ini membahas informasi pemasaran dalam dua konteks khusus: riset
pemasaran pada usaha kecil dan organisasi nirlaba dan riset pemasaran internasional.
Kemudian kita akan membahas isu-isu kebijakan publik dan etika dalam riset
pemasaran. Teknik-teknik yang dibahas dalam bab ini dapat digunakan oleh organisasi
yang lebih
kecil dengan cara yang tidak terlalu formal dan dengan sedikit atau tanpa biaya.
Pertimbangkan bagaimana seorang pemilik usaha kecil melakukan riset pasar secara
mendadak bahkan sebelum membuka usahanya.
Sebagian besar riset pemasaran bermanfaat bagi perusahaan yang mensponsori
dan konsumennya. Melalui riset pemasaran, perusahaan mendapatkan wawasan tentang
kebutuhan konsumen, sehingga menghasilkan produk dan layanan yang lebih
memuaskan
dan hubungan dengan konsumen yang lebih kuat. Namun, penyalahgunaan riset
pemasaran juga dapat merugikan atau mengganggu konsumen. Dua isu utama kebijakan
publik dan etika dalam riset pemasaran adalah gangguan terhadap privasi konsumen dan
penyalahgunaan temuan riset.
Gangguan terhadap privasi konsumen, banyak konsumen yang merasa positif
terhadap riset pemasaran dan percaya bahwa riset pemasaran memiliki tujuan yang
bermanfaat. Beberapa orang bahkan senang diwawancarai dan memberikan pendapat

13
mereka. Namun, sebagian lainnya sangat atau bahkan tidak mempercayai riset
pemasaran. Mereka tidak suka diganggu oleh para peneliti. Mereka khawatir bahwa
pemasar membangun database besar yang penuh dengan informasi pribadi tentang
pelanggan. Atau mereka khawatir para peneliti akan menggunakan teknologi canggih
untuk menyelidiki perasaan terdalam kita, melacak penggunaan internet dan perangkat
seluler kita, atau mengintip dari balik bahu kita saat berbelanja dan kemudian
menggunakan pengetahuan ini untuk memanipulasi pembelian kita. Sebuah survei baru-
baru ini menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen orang Amerika merasa bahwa mereka
telah kehilangan kendali atas pengumpulan dan penggunaan data pribadi dan informasi
yang mereka bagikan di situs media sosial oleh perusahaan.
Studi penelitian dapat menjadi alat persuasi yang ampuh; perusahaan sering
menggunakan hasil studi sebagai klaim dalam iklan dan promosi mereka. Namun, saat
ini, banyak studi penelitian yang tampaknya tidak lebih dari sekadar sarana untuk
mempromosikan produk sponsor. Bahkan, dalam beberapa kasus, survei penelitian
tampaknya dirancang hanya untuk menghasilkan efek yang diinginkan. Sebagai contoh,
sebuah survei Black Flag.
pernah bertanya: "Sebuah cakram kecoa. . meracuni seekor kecoa secara perlahan.
Kecoak
yang sekarat kembali ke sarangnya dan setelah mati dimakan oleh kecoak lainnya. Pada
gilirannya, kecoak-kecoak ini menjadi keracunan dan mati. Menurut Anda, seberapa
efektifkah jenis produk ini dalam membunuh kecoak?" Tidak mengherankan, 79 persen
mengatakan efektif.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sistem informasi pemasaran terdiri dari beberapa subsistem, termasuk subsistem
informasi akuntansi, subsistem penelitian pemasaran, dan subsistem intelijen
pemasaran. Subsistem penelitian pemasaran bertujuan untuk mengumpulkan data terkait
operasi pemasaran dan aspek yang berkaitan dengan pelanggan.

Tujuan dari sistem informasi pemasaran adalah untuk mengumpulkan, menyimpan,


menganalisis, dan mendistribusikan informasi pemasaran yang penting dari berbagai sumber
perusahaan. Sistem informasi pemasaran membantu dalam mengambil keputusan yang
strategis terkait dengan peningkatan kualitas produk, meningkatkan pangsa pasar, menarik
pelanggan baru, dan memenangkan persaingan di pasar. Dengan memiliki data yang konkret
dan akurat mengenai lingkungan pemasaran, kompetitor, pelanggan, dan perilaku mereka,
perusahaan dapat mengembangkan kampanye pemasaran yang lebih baik dan tepat sasaran.
Sistem informasi pemasaran juga membantu dalam memahami pelanggan dengan lebih baik
dan memperkuat hubungan bisnis dengan mereka.

3.2 SARAN

Kami menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dan kelemahan dalam


menyusun makalah ini, baik dari segi tutur kata maupun kalimat dalam pembahasan.
Kami mengharapkan saran dan masukan dari Bapak Dr. Drs. Soni Harsono,
S.E.,M.Si selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran agar makalah ini menjadi
lebih baik dan berguna untuk diteladani pada pembuatan makalah selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, K. (n.d.).

16

Anda mungkin juga menyukai