Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DATA DAN MENGUMPULKAN DATA


PEMASARAN

Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Pemasaran

Dosen Pengampu Dewi Lestari

Disusun Oleh:

Raras Reskhi Ansi 191010502810

Muhamad Kahfi Haryadi 191010503539

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya berkat
rahmat dan hidayah Nya-lah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaikbaiknya.
Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Sistem Informasi Pemasaran.

Makalah ini membahas mengenai Ruang lingkup riset pemasaran sebagai salah satu sub sistem
dalam sistem informasi pemasaran. Dibahas juga mengenai karakteristik, perbedaan, dan
persamaan diantara kedua penelitian tersebut.

Kami sebagai penyusun menyadari kalau makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kami akan menerima adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah kami selanjutnya. Kami juga berharap kalau makalah ini dapat sedikit banyak memberi
manfaat secara langsung dan tidak langsung bagi para pembaca di kehidupannya sehari-hari.

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih dan selamat membaca.


DAFTAR ISI

JUDUL`……………………………………………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………... 3

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………... 4

Latar Belakang ……………………………………………………………………….. 4

Rumusan Masalah ……………………………………………………………………. 5

Tujuan………………………………………………………………………………… 5

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………… 6

Jenis Penelitian Data Pemasaran…………………………………………………….. 6

Langkah Langkah Data Pemasaran …………………………………………………. 7

Tata Cara Dalam Data Pemasaran…………………………………………………… 9

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………. 12

Kesimpulan…………………………………………………………………………. 12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 13
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pemasaran merupakan bagian dari manajeman perusahaan dan juga salah satu faktor
yang sangat penting, karena pemasaran akan mempengaruhi secara langsung terhadap kelancaran
maupun keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Penting bagi perusahaan untuk
mengatahui strategi pemasaran yang tepat dan sesuai untuk produk yang akan dijual di pasaran.
Dengan strategi pemasaran tepat dan sesuai maka produk akan mudah diterima calon konsumen
sehingga calon konsumen membeli produk yang akan dijual.
Selain strategi pemasaran perusahaan perlu mengetahui posisi produk yang dijual.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart atau yang ditetapkan.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder
adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Dalam riset pemasaran, ada bermacam-macam metode pengumpulan data yang terdiri
dari observasi, wawancara, dokumentasi, focus group, teknik proyeksi, survei, dan triangulasi
(gabungan).
Para peneliti perlu mempertimbangkan rasio akurasi-efisiensi dalam penentuan metode
pengambilan datanya. Artinya, ia perlu tahu kapan harus mengorbankan akurasi demi efisiensi dan
kapan harus mengorbankan efisiensi demi akurasi. Untuk itu perlu pula mempertimbangkan
penggunaan sumber ganda untuk meningkatkan reliabilitas informasi yang diperoleh dari sumber
sekunder. Peneliti juga perlu memperhatikan aspek signifikansi data bagi penelitiannya.
Oleh karena itu untuk lebih memahami metode pengumpulan data yang digunakan dalam
riset pemasaran, dalam bab ini akan dibahas mengenai macam-macam metode pengumpulan data.
Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka dalam hal ini penulis memformulasikan rumusan masalah
sebagai berikut

1. Apakah yang dimaksud dengan data dan informasi pemasaran?


2. Apa sajakah metode yang digynakan dalam riset pemasaran?
3. Apa sajakah jenis data yang dipakai dlam melakukan riset pemasaran?

Tujuan
Sebagai upaya dalam menjawab rumusan masalah dan menemukan jawaban dari rumusan masalah
diatas maka makalah bertujuan untuk
1. Membahas mengenai data dan informasi pemasaran
2. Untuk mengetahui metode pengumpulan data yang digunakan dalam riset pemasaran.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis data dalam melakukan riset pemasaran
BAB II

PEMBAHASAN

Riset pemasaran didefinisikan sebagai desain, pengumpulan, analisis, dan pelapor data
secara sistematis yang merelevan bagi suatu situasi pemasaran tertentu yang dihadapi oleh sebuah
organisasi. Pemasaran terlibat dalam suatu kegiatan yang bervariasi luas, dimulai dari studi potensi
pasar dan pangsa pasar, pengukuran kepuasan pelanggan dan perilaku pembelian, hingga studi
penetapan harga, produk, distribusi dan kegiatan promosi.
Informasi pemasaran tidak mempunyai nilai sampai manajer menggunakannya untuk
mengambil keputusan pemasaran yang lebih baik. Informasi dikumpulkan lewat pengetahuan
pemasaran dan riset pemasaran harus didistribusikan kepada manajer pemasaran yang tepat, pada
saat yang tepat.
Perkembangan dalam teknologi informasi menyebabkan revolusi dalam distribusi
informasi. Dengan kemajuan dalam komputer, perangkat lunak, dan telekomunikasi baru-baru ini,
sebagian besar perusahaan melakukan desentralisasi sistem informasi pemasaran. Dalam banyak
perusahaan, manajer pemasaran dapat mengakses langsung jaringan informasi lewat komputer
pribadi dan sarana-sarana lain. Karena semakin banyak manajer yang mengembangkan
keterampilan yang diperlukan seperti sistem penerbitan dekstop, dan seiring dengan kemajuan
dalam teknologi, sistem itu semakin murah, sehingga semakin banyak perusahaan pemasaran akan
menggunakan sistem informasi pemasaran terdesentralisasi.

Data Pemasaran

Informasi yang dihasilkan oleh riset pemasaran marupakan hasil akhir proses pengolahan selama
berlangsungnya riset. Informasi pada dasarnya berujung awal dari bahan mentah yang disebut data
sehingga sering juga disebut sebagai data mentah (raw data). Data memiliki berbagai wujud seperti
angka penjualan, jumlah produk yang dihasilkan, pendapat konsumen, gerak perilaku orang
belanja, dan lain-lain.

Pembagian Jenis Data Penelitian

Ditinjau dari sumbernya, data dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar, yaitu data sekunder
dan data primer.
Data Primer
Data primer merupakan data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya
secara khusus. Dalam riset pemasaran, data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya,
sehingga periset merupakan “tangan pertama” yang memperoleh data tersebut. Karena data primer
dikumpulkan sendiri oleh periset, tentu saja dibutuhkan komitmen yang lebih besar dibandingkan
perolehan data sekunder. Riset yang mengandalkan data primer relatif membutuhkan biaya dan
sumber daya yang lebih besar seperti biaya, waktu yang lebih lama dan lebih rumit dibandingkan
data sekunder. Ditinjau dari sumbernya, data dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar, yaitu
data sekunder dan data primer.

Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan oleh periset sendiri.
Periset sekedar mencatat, mengakses atau meminta data tersebut (kadang sudah bentuk informasi)
ke pihak lain yan telah mengumpulkannya di lapangan. Periset hanya memanfaatkan data yang
sudah ada untuk penelitiannya. Contoh data sekunder adalah data kependudukan yang diterbitkan
secara berkala oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Selanjutnya data sekunder bisa dipilah-pilah lagi
atas dasar asal atau sumber penyedianya. Data sekunder dapat dikelompokkan menjadi dua macam
yaitu data internal dan data eksternal

1. Data Internal
Sesuai dengan namanya data ini berasal dari perusahaan yang bersangkutan. Data
internal yang tersedia di dalam perusahaan biasanya berkaitan dengan kegiatan operasional
perusahaan yang dicatat secara rutin. Data internal seringkali tidak tersedia secara lengkap
di perusahaan yang kecil atau kurang terorganisir dengan baik. Perusahaan atau organisasi
yang memiliki data pelanggan yang terorganisir dengan baik, akan memiliki database
lengkap yang berisi karakteristik pelanggannya.
Data-data internal ini mungkin akan cukup untuk pemasaran yang memiliki topik
berupa deskripsi pelanggan saat ini, ramalan penjualan, analisis provitabilitas produk atau
pola pembelian produk oleh konsumen yang secara umum berkaitan dengan kegiatan
operasional atau transaksi. Bila dibandingkan dengan sumber data yang lain, data internal
mempunyai beberapa kelebihan yaitu data sudah tersedia dan tidak membutuhkan biaya
besar bagi periset untuk mendapatkannya.
1. Data Eksternal
Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar perusahaan, artinya yang
mengumpulkan atau mempublikasikan data tersebut bukanah perusahaan yang
bersangkutan melainkan organisasi lain seperti pemerintah, organisasi nirlaba atau
yayasan, asosiasi dagang, perusahaan investasi atau perusahaan riset. Untuk mendapatkan
data eksternal yang kadang sudah berupa informasi, periset dapat mengunjungi berbagai
perusahaan yang lengkap. Bila diamati, data eksternal cenderung lebih banyak
berhubungan dengan lingkungan makro seperti kondisi persaingan, demografi, ekonomi,
politik, hukum, serta sosial dan budaya.
Jadi bila topik riset pemasaran lebih mengarah pada aspek lingkungan luar seperti
mengukur potensi pasar di suatu daerah, mengukur daya beli penduduk, menentukan
wilayah pemasaran yang secara politik stabil atau mungkin mengidentifikasi jumah
pesaing dan pangsa pasar, maka pemanfaatan data eksternal seringkali sudah mencukpi.
Seperti data intenal yang memliki keterbatasan, untuk riset dengan topik khusus, sepert
mengungkapkan perilaku, sikap, motivasi, tingkat kepuasan, atau pengetahuan yang
dimiliki pembeli akan sulit ditemui jika hanya mengandalkan data eksternal. Sebagai
alternatifnya, periset harus mengadakan atau mengumpulkan data sendiri yang
membutuhkan komitmen yang lebih besar.

Data Kualitatif
Data kualitatif dikumpulkan melalui pertanyaan – pertanyaan yang tidak terstruktur.
Artinya, alat yang digunakan untuk bertanya kepada responden cenderung berupa topik dan
biasanya tanpa diberikan pilihan jawaban. Karena tujuannya untuk menggali ide responden secara
mendalam. Data kualitatif bersifat tidak terstruktur dalam arti variasi data yang diberikan oleh
sumbernya (orang, partisipan atau responden yang ditanyai) sangat beragam.

Data Kuantitatif
Dalam pengumpulan data kuantitatif, karena sifat datanya terstruktur, periset akan
berusaha melakukan proses membuat data menjadi data kuantitatif yaitu mengubah data semula
menjadi data berwujud angka. Data kuantitatif bersifat terstruktur atau berpola sehingga ragam
data yang diperoleh dari sumbernya (responden yang ditanyai atau obyek yang diamati) cenderung
memiliki pola yang lebih mudah dibaca oleh periset.
Langkah Langkah Dan Tata Cara Ataupun Metode Pengumpulan Data
Bermacam-macam metode pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi,
focus group, survei.

Observasi
Pengumpulan data melalui observasi dijalankan dengan mengamati dan mencatat pola
perilaku orang, obyek atau kejadian – kejadian melalui cara sistematik ( Malhotra, et.al., 1996 ).
Dalam hal ini, periset tidak berkomunikasi atau bertanya dengan orang atau obyek yang sedang
diobservasi sehingga orang atau obyek yang sedang diobservasi tidak sadar kalau mereka sedang
diteliti. Observasi bisa dilakukan dengan mengamati beberapa hal diantaranya :

a. Perilaku fisik, misalnya lalu lintas pengunjung yang berpindah dari satu lantai ke lantai
yang lain dalam satu mal.
b. Perilaku mengonsumsi, misalnya perilaku mencuci pakaian dengan deterjen.
c. Perubahan mimik atau raut wajah, misal ekspresi muka yang ditunjukkan para konsumen
yang sedang antre di depan kasir supermarket.
d. Obyek, misalnya mengamati merk – merk kemasan yang dibuang dalam keranjang sampah
di daerah perumahan.

Wawancara
Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara
langsung, mendalam, tidak terstruktur dan individual. Wawancara adalah pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Dalam wawancara, seorang responden ditanya oleh pewawancara untuk
mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap atau keyakinannya terhadap suatu topik pemasaran (
Malhotra, 2004 ) Bentuk wawancara yang terkini memungkinkan pewawancara dan orang yang
diwawancarai tidak bertemu secara fisik. Macam-macam interview/wawancara, yaitu:

1) Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti
atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah
menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
jawabannya telah disiapkan.
2) Wawancara Semi terstruktur
Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara
lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.
Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa
yang dikemukakan oleh informan.
3) Wawancara tak berstruktur
Wawancara tidak terstruktur atau terbuka adalah wawancara yang bebas dimana
penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang
subyek yang diteliti. Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan
informasi awal tentang berbagai permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti
dapat menentukan secara pasti permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti. Untuk
mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih lengkap, maka peneliti perlu melakukan
wawancara kepada pihak-pihak yang mewakili berbagai tingkatan yang ada dalam obyek.

Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari hasil observasi
atau wawancara, akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi
kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja atau di masyarakat. Tetapi perlu dicermati
bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi. Sebagai contoh banyak foto yang
tidak mencerminkan keadaan aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian
juga autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering subyektif.

Focus Group
Suatu bentuk pengumpulan data melalui diskusi kelompok dalam pemasaran dikenal
sebagai focus group atau diskusi grup terfokus. Diskusi group terfokus merupakan kelompok kecil
yang terdiri dari 8-10 orang yang dipilih untuk mendiskusikan topik tertentu tanpa menggunakan
kuesioner yang terstruktur. Dari diskusi focus group ini diharapkan muncul ide secara spontan dari
para peserta. Dibandingkan wawancara, diskusi grup terfokus lebih menitikberatkan hasil yang
mencerminkan ide – ide yang mewakili kelompok. Seperti halnya wawancara yang mampu
memanfaatkan kemajuan teknologi, dalam diskusi grup terfokus pun dimungkinkan bahwa antar
anggota tidak bertemu secara langsung dalam diskusi. Bentuk diskusi grup terfokus melalui diskusi
interaktif dengan menggunakan internet sudah mulai biasa diterapkan dalam riset sehingga bisa
menghemat biaya yang dikeluarkan untuk transportasi peserta dan biaya – biaya fasilitas

Survei
Survei merupakan metode yang digunakan secara luas, khususnya dalam riset konsumen.
Informasi dikumpulkan dengan menanyai orang melalui daftar pertanyaan atau kuesioner yang
terstruktur. Dengan survei, periset bertujuan memperoleh informasi seperti preferensi, sikap, atau
pendapat responden yang diungkapkan dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan. Ditinjau dari
cara menjalankannya, survei dapat dikelompokkan menjadi beberapa bantuk yaitu survei secara
individu, survei intersep, survei melalui telepon, survei melalui surat, dan survei menggunakan
internet.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Ditinjau dari sumbernya, data dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar yaitu data
sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain
bukan oleh periset sendiri. Sedangkan data primer merupakan data asli yang dikumpulkan oleh
periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Dalam sebuah penelitian diperlukan
beberapa metode untuk mendapatkan data. Ada bermacam-macam metode yang dapat digunakan
dalam pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi, focus group, teknik
proyeksi, survei, dan triangulasi (gabungan). Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart atau yang ditetapkan
DAFTAR PUSTAKA

Noni Rahmawati Dan Herry Mulyono (2016), ISSN : 2540-8011,‘‘ ANALISIS DAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BERBASIS WEB
PADA TOKO BILLY“.
Arie Putra Benyamin.2019. STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX
STRATEGY) DI PASARKITA Pamulangjurnalpemasarankompetitif. Vol. 2 No.
3 Juni 2019 1: 1-9 .ISSN N0. (PRINT) 2598-0823, (ONLINE) 2598-2893
Masran Mustakim.2018. PENERAPAN PROMOSI DAN STRATEGI PEMASARAN
TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA (PT JM MUTU UTAMA
SERPONG).Jurnalpemasarankompetitif. Vol. 1 No.2 / Januari 2018 64 : 64-82.
ISSN N0. (PRINT) 2598-0823, (ONLINE) 2598-2893

Anda mungkin juga menyukai