Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN II
MENGELOLA INFORMASI PEMASARAN / SISTEM INFORMASI PASAR

Dosen Pengajar : Librina Tria Putri,S.E.,M.M

Disusun Oleh:
AFDHOL IKHSAN (21100915302359)

YUNITA ROZA (21100915302364)

WARDIANSYAH (21100915302412)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANGKINANG

TP 2022/2023
KATAPENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan Makalah dengan judul ”Mengelola Informasi
Pemasaran / Sistem Informasi Pasar”.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Librina Tria Putri,S.E.,M.M
selaku dosen Mata Kuliah Manajemen Pemasaran II yang telah bertindak sebagai
pembimbing dan pengawas dalam mata kuliah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini baik secara langsung maupun tidak.
Penulis menyadari banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah ini.

Bangkinang, Maret2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... ii

Daftar Isi........................................................................................................................ iii

BAB I

PENDAHULUAN......................................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sistem Informasi Pemasaran.............................................................................

2.2 Menilai Kebutuhan Informasi Pemasaran.......................................................

2.3 Mengembangkan Informasi Pemasaran ..........................................................

2. 4 Riset Pemasaran ………………………………………………………………………………………………..

2.5 Menganalisis Informasi Pemasaran ……………………………………………………………………

2.6 Mendistribusikan Dan Menggunakan Informasi Pemasaran………………………………

BAB III

PENUTUP.....................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................

3.2 Saran………………………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang

Riset pemasaran dan sistem informasi pemasaran amat penting bagi perusahaan
modern. Aktivitas itu menyediakan informasi yang menghubungkan pemasaran dengan para
pelanggannya, dan menyediakan latar belakang yang di perlukan untuk membuat keputusan
dalam berbagai isu secara efektif. Sistem informasi pemasaran yang mempunyai desain baik
dimulai dan diakhiri dengan pengguna. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang di
butuhkan dari tipe yang tepat dan jumlah yang tepat kepada pemasar.

Bagaimana suatu perusahaan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta
peluang dan ancaman yang dihadapi? Jawabannya ialah dari data yang ada, yang kemudian
diolah menjadi informasi yang spesifik, yang akhirnya menjadi gambaran perkembangan
perusahaan dan meramalkan lingkungan luar perusahaan. Informasi adalah bahan dasar
pengambilan keputusan dalam kegiatan pemasaran. Informasi bagi usaha kecil dikelola
dengan mudah, sederhana dan informal, sehingga usaha kecil sering tidak memiliki unit kerja
yang mengelola informasi bagi dalam pengumpulan, pengolahan maupun distribusi. Bagi
usaha atau perusahaan besar sekelas IBM, Airbus, Coca Cola, aktivitas ini akan dilakukan
dengan baik. Semakin besar dan komplek perusahaan ditambah dengan meningkatnya
persaingan dan perubahan lingkungan, semakin meningkatkan kebutuhan sistem informasi
yang lebih formal dan sistematis.

Pada makalah ini, kami akan menyuguhkan sistem informasi pemasaran, yaitu sesuatu
sistem pengelolaan informasi yang digunakan untuk kepentingan pemasaran. Sistem ini
biasanya secara lengkap diterapkan pada perusahaan yang besar. Proses pemasaran dimulai
dengan pemahaman penuh tentang pasar dan kebutuhan serta keinginan konsumen. Oleh
karena itu, perusahaan membutuhkan informasi yang dapat dipercaya untuk menghasilkan
nilai dan kepuasan yang tinggi bagi pelanggan. Perusahaan juga memerlukan informasi
tentang pesaing, penjual perantara, dan pelaku serta kekuatan lain di pasar. Semakin banyak
pemasar yang memandang informasi bukan hanya sekadar masukan untuk membuat
keputusan yang lebih baik tetapi juga sebagai aset strategi penting dan alat pemasaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari informasi dan sistem informasi pemasaran ?
2. Bagaimana cara mengukur kebutuhan informasi?
3. Apa saja yang dibutuhkan dalam mengembangkan informasi pemasaran?
4. Bagaimana cara menganalisis informasi pemasaran?
5. Bagaimana cara mendistribusikan dan menggunakan informasi pemasaran?
6. Apa yang di maksud dengan Riset Pemasaran?
7. Apa saja pertimbangan lain dalam riset pemasaran?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Sistem Informasi Pemasaran (MIS) ?
2. Untuk mengetahui cara mengukur kebutuhan informasi?
3. Untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam mengembangkan informasi
pemasaran?
4. Untuk mengetahui cara menganalisis informasi pemasaran?
5. Untuk mengetahui cara mendistribusikan dan menggunakan informasi pemasaran?
6. Untuk mengetahui apa itu Riset Pemasaran?
7. Untuk mengetahui apa saja pertimbangan lain dalam riset pemasaran?
BAB II

PE M BAHASAN

A. Pengertian Informasi Dan Sistem Informasi Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2019), “Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan,
dan prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan membagi-bagikan apa-
apa yang dibutuhkan, secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk
pengambilan keputusan bagi manajemen pemasaran.

Jika didefinisikan dalam arti yang luas, system informasi pemasaran adalah kegiatan
perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang
memuasakan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi
dan penentuan harga barang jasa dan gagasan.

Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini
merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan produk (product), tempat (place),
promosi (promotion), dan harga (price) produk.

Di samping itu system informasi pemasaranjuga merupakan kumpulan dari sub-sub


yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data
yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi system informasi pemasaran yang
diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan
fungsinya.

Sistem informasi pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan pada tiga hal
pokok berikut :

 Pertama, system informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu system


yang luas dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu
perusahaan saling berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan
perubahan lingkungan yang ada.

 Kedua, system tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan


kata lain, system tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan
organisasi tertentu yang ada sehingga system tersebut akan memenuhi
kebutuhan para pemimpin pemasaran untuk periode yang lebih panjang. Untuk
mencapai hal ini tujuan organisasi tertentu untuk system tersebut harus
ditentukan dengan pengetahuan atas pekerjaan para pemimpin pemasaran, dan
perkembangan dari system tersebut harus mempunyai komitmen dan
dukungan luas dari organisasi.

 Ketiga, suatu system informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan


aliran informasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan
pemasaran. Informasi tersebut harus relevan dengan pembuatan keputusan
pemasaran. Untuk mencapai hal ini, system tersebut harus dirancang untuk
melengkapi proses pembuatan keputusan dari organisasi sementara itu juga
memenuhi kebutuhan dan harapan dari pemakai system tersebut.

Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah

perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini

merupakan gabungan dari keputusan yg berkaitan yang di kenal dengan 4P dengan:

1. Product

Produk yang dimaksud berhubungan bagaimana memuaskan keinginan atau

kebutuhanpelanggan. Produk dapat berupa fisik maupun jasa.

2. Place (Tempat)

Tempat berhubungan dengan suatu cara untuk memproduksi maupun untuk

mendistribusikan produk secara fisik kepada para pelanggan melalui saluran

distribusi.

3. Promosi

Promosi berkaitan dengan suatu cara untuk mendorong penjualan produk, untuk

memasarkan produk perusahaan yang sudah dikenalkan kepada masyarakat luas

maupun produk baru.


4. Price (Harga)

Harga berkaitan dengan elemen-elemen yang berkelanjutan dengan apa yang

dibayaroleh para pelanggan untuk mendapatkan sebuah produk yang diinginkan.

Komponen-Komponen Sistem Informasi Pemasaran


1. Komponen Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yangmenjelaskan transaksi
pemasaran perusahaan. Subsistem intelejenpemasaran mengumpulkan
informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi
pemasaran. Subsistem penelitipemasaran melakukan penelitian khusus
mengenai operasi pemasaran.
2. Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai
dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakancetakan yang
merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran
banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi,
strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi
fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan
rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling
efektif dan untuk persetujuan kredit.
3. Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa
data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang
berbagi dengan area fungsional lain.
4. Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem output menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai
bagian dari bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk
perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan
periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu
manajer untuk membuat keputusan harga.
Subsistem Sistem Informasi Pemasaran
1. Subsistem Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)
Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang berhubungan dengan
pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan.
Manajer pemasaran dapat mengunakan penelitianpemasaranuntuk 4
mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan
ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan :
a. Data primer dan sekunder
Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan. Sedangkan data
sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data primer adalah wawancara mendalam,
pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data skunder harus dibeli dan
sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan
pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersedia
diperpustakan.
2. Subsistem Intelijen Pemasaran
Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan
dengan elemen-elemen tertentu dilingkungan pemasaran yang memliki
tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional
lainnya, pemasaran juga memiliki tanggung jawab pada pemerintah dan
komunitas global.
3. Subsistem Produk
Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru.
a. Siklus hidup produk
Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk
tiap unsur dalam bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikan menjadi
suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut
siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-
keputusan ini seperti arti namanya siklus hidup produk.
b. Model evaluasi produk baru
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara
matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif.
Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan suatu
prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat
keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.
4. Subsistem Tempat
Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan
pelemparan produk yg dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan
produk.Untuk itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaanya.
5. Subsistem Promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg
dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
6. Subsistem Harga
Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap
produk yg dihasilkan.
a.Penetuan harga berdasarkan biaya
Beberapa perusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya
dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang
diinginkan. Jika perusahaan memiliki SIA yang baik, tersedia data biaya yang
akurat membuat tugas Subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung
penentuan harga berdasarkan biaya.
b.Penentuan harga berdasarkan permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasrakan
permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh
konsumen terhadap produk.

Macam-Macam Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri

dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang

diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:

1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.

2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapatdibuat.

3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.


4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)

5. Andalah yang menentukan (United Airlines)

6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uangpelanggan

6yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan

pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,

konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia
dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan
mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi
yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin,
karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan
daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik.Tugas manajemen disini
adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk
berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik.
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripada para pesaing dengan
tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua
faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen
setrategis yang mantap.tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan
semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
7. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok
pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.
Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses
pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia
perbedaan antara pembeli di pasar.
a. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:

 Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen :


- Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan
iklim.
- Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,
pendidikan, dll.
- Variabel psikologis, diantaranya : kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
- Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat
pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
 Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
- Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis,
dan banyaknya langganan.
- Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan
pelanggan.
b. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
 Dapat diukur
 Dapat dicapai
 Cukup besar atau cukup menguntungkan
 Dapat dibedakan
 Dapat dilaksanakan

c. Tingkat Segmentasi Pasar


Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli,
berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun
pada beberapa tingkat yang berbeda :
 Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan
promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama
keseluruh konsumen.
 Pemasaran segmen
Pemasaran segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan,
persepsi, dan perilaku pembelian.
 Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-
segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih
sempit.
 Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan
citarasa individu atau lokasi tertentu.Termasuk dalam pemasaran mikro adalah
pemasaran lokal dan pemasaran individu.

d. Manfaat Segmentasi Pasar


Sedangkan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
 Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih
kesempatan- kesempatan pemasaran.
 Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon
pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya
secara lebih tepat pada berbagai segmen.
 Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik
pemasarannya
e. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :

 Langkah pertama
9Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang
ada.
 Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang
akan datang.

Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan
pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang
mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk,
pelayanan dari sumber lainnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1.Faktor kebudayaan, meliputi :

a) Budaya
Faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan
perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori
keinginan dan perilaku seseorang.
b) Sub budaya
Setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau
sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan
pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi:
kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c) Kelas sosial
Hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial.Kelas-
kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun
rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku
yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil,
keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli
juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan,
situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi
juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan
dan keyakinan serta sikap.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil,
keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli
juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan,
situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi
juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan
dan keyakinan serta sikap.

1. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli


 Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru Sebuah produk
baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial.
Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat
membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya.Proses adopsi adalah
proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada
penerimaan / adopsi final.
1) Tahap-tahap proses adopsi:
a) Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan
informasi mengenainya.
b) Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai
produk baru.
c) Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk
akal atau tidak untuk dikonsumsi.
d) Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk
meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
e) Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru
tersebut.
2) Tipe-Tipe Perilaku Membeli
11Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a) Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga
produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui
proses tiga langkah, yaitu: pertama,mengembangkan keyakinan tentang produk
tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b) Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan,
diantara merk-merk. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang
lebih cocok. Perilaku pembelian karena kebiasaan. Disini konsumen rendah sekali
dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek
dan harga barang relatif rendah. Perilaku pembelian yang mencari keragaman. Disini
keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merk.
c) Tahap-Tahap Proses Membel
Tahap-tahap dalam proses membeli meliputi :
 Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti
mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan
mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada
konsumen agar lebih tertarik.
 Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan
pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan
produk.
Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh
dari produk dengan tingkat ternative yang berbeda-beda setiap hari.
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk membeli, yaitu :
1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman,
tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti factor harga pendapatan
Informasi merupakan sumber daya yang sangat penting, sama pentingnya dengan
sumberdaya-sumberdaya yang lain, bahkan saat ini informasi menjadi lebih penting. Marion
Herper mengatakan “Mengelola bisnis dengan baik adalah dengan mengelola masa depannya
adalah mengelola informasi”.
Sistem informasi pemasaran merupakan suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama
dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan”
Sistem informasi pemasaran (marketing information systems) adalah suatu sistem yang
menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
Jika didefinisikan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah kegiatan
perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang
memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan
penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh
bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan
tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan:
 Produk
 Tempat
 Promosi
 Harga produk

Sistem informasi pemasaran dapat juga diartikan sebagai suatu struktur yang
berkesinambungan dan saling berinteraksi dari orang-orang, peralatan dan prosedur untuk
mengumpulkan, mensortir, menganalisis, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang
dibutuhkan, secara tepat waktu, dan akurat kepada pengambil keputusan dalam bidang
pemasaran.

Mengukur Kebutuhan Informasi

Suatu informasi yang baik akan menyeimbangkan informasi yang ingin dimiliki manajer
terhadap apa yang mereka perlukan dan apa yang layak untuk disajikan. Perusahaan memulai
dengan mewawancarai manajer untuk mengetahui informasi apa yang mereka inginkan.
Sebagai manager akan meminta apapun informasi yang dapat mereka terima tanpa
memikirkan secara seksama tentang apa yang mereka inginkan, terlalu banyak informasi juga
dapat merusak seperti halnya jika terlalu sedikit. Manajer yang lain mengabaikan hal-hal
yang seharusnya mereka ketahui, atau mungkin tidak mengetahui sehingga tidak meminta
beberapa jenis informasi yang seharusnya mereka dapatkan. Misalnya, manajer mungkin
perlu mengetahui bahwa ada pesaing yang berencana meluncurkan sebuah produk baru di
tahun yang akan datang. MIS harus mengamati lingkungan pemasaran agar dapat menyajikan
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan, untuk membuat
keputusan pemasaran yang penting.
Sekarang banyak perusahaan mempelajari kebutuhan informasi manajernya dan
merancang sistem informasi untuk membantu manajer mengembangkan dan mengelola pasar
serta informasi pelanggan. Proses pemasaran dimulai dengan pemahaman penuh tentang
pasar dan kebutuhan serta keinginan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan
informasi yang dapat dipercaya untuk menghasilkan nilai dan kepuasan yang tinggi bagi
pelanggan. Perusahaan juga memerlukan informasi tentang pesaing, penjual perantara, dan
pelaku serta kekuatan lain di pasar. Semakin banyak pemasar yang memandang informasi
bukan hanya sekadar masukan untuk membuat keputusan yang lebih baik tetapi juga sebagai
aset strategi penting dan alat pemasaran.

Mengembangkan Informasi

Banyak perusahaan meraup begitu banyak informasi tetapi gagal mengelola dan
menggunakannya dengan baik.Perusahaan harus merancang sistem informasi pemasaran
yang efektif yang mampu memberikan informasi yang tepat kepada para manajer, dalam
bentuk yang tepat, pada saat yang tepat untuk membantu mereka mengambil keputusan
pemasaran yang lebih baik.

Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System-MIS) terdiri dari orang,


peralatan dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan
mendistribusikan informasi yang diperlukan, dengan segera, dan akurat untuk pembuat
keputusan pemasaran.

Manajer pemasaran dan pengguna informasi lainnya


Analisis Perencanaan Implementasi Kendali

Sistem informasi pemasaran


Mengembangkan informsai yang diperlukan
Database internal Analisis informasi Mengembangkan informsai yang diperluka

Intelijen pemasaran Riset pemasaran

Lingkungan pemasaran
Pasar sasaran Saluran pemasaran Pesaing Masyarakat
Kebutuhanlingku
ngan makro

Sistem Informasi Pemasaran

B. MENILAI KEBUTUHAN INFORMASI PEMASARAN

Fokus utama sistem informasi pemasaran adalah melayani manajer pemasaran perusahaan
dan manajer alinnya. Namun, MIS juga memberikan informasi kepada mitra eksternal, seperti
pemasok, penjual perantara, atau agen jasa pemasaran. Sistem informasi pemasaran yang baik
memyeimbangkan informasi yang ingin dimiliki pengguna terhadapa informasi yang benar-
benar mereka perlukan dan informasi yang layak ditawarkan. MIS harus mengawasi
lingkungan pemasaran untuk memberikan informasi yang harus dimiliki oleh pengambil
keputusan agar membuat keputusan pemasaran kunci.

C. MENGEMBANGKAN INFORMASI PEMASARAN

Pemasar dapat memperoleh informasi yang diperlukan dari data internal, intelijen pemasaran,
dan riset pemasaran.

1. Data internal
Banyak perusahaan yang membangun database internal (internal database). Database
internal merupakan kumpulan informasi elektronik tentang konsumen dan pasar yang
diperoleh dari sumber data di dalam jaringan perusahaan. Manajer pemasaran dapat
mengakses dan bekerja dengan informasi di dalam database untuk mengenali peluang dan
masalah pemasaran, merencanakan program, dan mengevaluasi kinerja.

2. Intelijen Pemasaran

Intelijen pemasaran (marketing intelligence) adaah kumpulan dan analisis sistematis dan
informasi yang tersedia secara umum mengenai pesaing dan perkembangan di pasar. Tujuan
intelijen pemasaran adalah memperbaiki pengambilan ke[utusan strategis, menilai dan
melacak tindakan pesaing, serta meberikan peringatan dini tentang peluang dan ancaman.

D. RISET PEMASARAN
Definisi Riset Pemasaran Menurut Para Ahli

1. Robby Susatyo
Menurut Robby Susatyo, yang dimaksud dengan Riset Pemasaran adalah upaya
mengidentifikasikan secara objektif dan sistematis.
2. Maholtra
Maholtra sendiri mengartikan riset pemasaran sebagai bentuk kegiatan berupa
pengumpulan, analisis, dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk mengambil
keputusan atas masalah yang dihadapi.
3. American Marketing Association (AMA)
Sedangkan menurut American Marketing Association (AMA), yang dimaksud dengan
riset pemasaran adalah sebuah proses yang bertujuan untuk menghubungkan beberapa
pihak melalui sarana informasi. Baik itu masyarakat umum, konsumen maupun
pelanggan.
Pengertian lain dari Riset Pemasaran adalah perancangan, pengumpulan, analisa dan
pelaporan data yang sistematis dan temuan-temuan yang relevan dengan situasi pemasaran
tertentu yang dihadapi perusahaan. Periset pemasaran terlibat dalam suatu kegiatan yang
bervariasi luas, dimulai dari studi potensi pasar dan pangsa pasar, pengukuran kepuasan
pelanggan dan perilaku pembelian, hingga studi penetapan harga, produk, distribusi, dan
kegiatan promosi.
Riset pemasaran (marketing research) adalah desain, kumpulan, analisis, dan laporan
sistematis tentang data yang berhubungan denagn situasi pemasaran tertentu yang dihadapai
oleh organisasai. Riset pemasaran dapat membantu pemasar memahami kepuasan dan
perilaku pembelian pelanggan. Riset pemasaran dapat membantu pemasar menilai potensi
pasar dan pangsa pasar atau untuk mengukur efektivitas penetapan harga, produk, distribusi,
dan kegiatan promosi.

Mengemban Menerjemah
Mendefinisik gkan rencana Mengimplem kan dan
an masalah riset untuk entasikan melaporkan
dan tujuan mengumpulk rencana riset hasil
riset an informasi penemuan

Tujuan Riset Pemasaran

 Evaluating

Bertujuan untuk mengevaluasi strategi pemasaran yang telah diterapkan sebelumnya.

Selain itu Evaluating juga berfungsi untuk mengevaluasi atau me-review brand

positioning dengan cara membandingkan produk kita dengan kompetitor. Singkatnya,

Evaluating bertujuan untuk mengetahui apa yang perlu dievaluasi dari strategi

pemasaran Anda.

 Understanding

Tujuan yang kedua yaitu understanding.Hal ini bertujuan untuk memberikan

pemahaman bahwa feedback atau masukan dari konsumen adalah yang paling

penting. Karena sejatinya, perusahaan perlu mengetahui apa kebutuhan konsumen

demi meciptakan produk yang sesuai dengan keinginan mereka. Pada tahap ini, riset

yang dilakukan biasanya berupa kebiasaan konsumen, perilaku, harapan, serta

keluhan yang ada terkait produk.

 Predicting
Yang ketiga yaitu Predicting, bertujuan untuk memprediksi pasar. Tentunya tahapan

yang satu ini tidak bisa dianggap mudah karena dunia ini penuh dengan

ketidakpastian. Hal ini menjadikan predicting sangat beresiko karena hasil yang ada

cenderung relatifPredicting dilakukan ketika perusahaan atau brand ingin menyasar

target pasar dan menyusun strategi pemasaran yang baru.

 Controlling

Terakhir yaitu controlling yang bertujuan untuk menjaga setiap proses bisnis yang

tengah berjalan dan dilakukan secara reguler untuk mengatasi zero defect. Beberapa

hal yang menjadi acuan dalam tahapan ini antara lain: posisi produk di hadapan

konsumen, tren, serta efektifitas marketing tools yang digunakan, dan lain sebagainya.

Peran Riset Pemasaran Dalam Rencana dan Strategi Pemasaran

 Menciptakan Ide

Adanya riset pasar dapat membantu Anda dalam menciptakan ide usaha bisnis.

Terutama bagi Anda yang baru akan memulai bisnis sendiri, hal ini akan memberikan

Anda gambaran terkait pasar yang akan dibidik serta menjadi bahan pertimbangan

dalam mengambil langkah ke depannya.

 Variasi Pilihan Ide

Tidak hanya satu ide bisnis, dari melakukan riset pasar Anda akan memperoleh

beragam variasi ide yang dapat dipilih. Selanjutnya Anda bisa mencatat beberapa

variasi ide yang ada sesuai minat Anda untuk selanjutnya dapat menjadi pilihan

alternatif.

 Mempermudah Pengembangan Konsep


Salah satu kendala yang sering dijumpai dalam mengembangkan bisnis yaitu kesulitan

mengembangkan konsep.Dengan adanya riset pemasaran Anda dapat memperoleh

beragam informasi dan data yang dapat dijadikan sebuah opsi untuk membuat

business plan.

 Pengembangan dan Strategi Pemasaran

Melalui riset pemasaran Anda akan disuguhkan dengan beragam tren terkini. Hal ini

cukup penting mengingat pergerakan kondisi pasar dari waktu ke waktu cukup cepat.

Dengan megikuti tren yang ada, Anda akan memperoleh beragam informasi yang

dapat dijadikan pertimbangan dalam menerapkan strategi pemasaran berikutnya.

 Mengembangkan Produk

Pernakah Anda berpikir mengapa sebuah usaha dapat menjual lebih banyak produk

hanya dengan mengubah kemasan atau menambah variasi dari pilihan produk yang

ada?Hal itu dikarenakan adanya perubahan strategi yang telah dipertimbangkan

melalui riset pemasaran terhadap konsumen atau segmentasi pasar tertentu.

 Test Pasar (Bertujuan untuk komersialisasi)

Adanya riset pasar dapat dijadikan sebuah percobaan untuk melihat apakah hasil dari

riset yang ada selaras dengan harapan yang kita inginkan. Pastinya, hal ini mengarah

Metode Riset Pemasaran

 Kuesioner

Menggunakan formulir dengan sejumlah daftar pertanyaan yang dibutuhkan. Formulir

ini nantinya akan disebar sesuai dengan sampel riset yang Anda tuju. Misalnya Anda
membuka bisnis komputer gaming, kuesioner tersebut bisa disebar ke komunitas

penyuka game dengan range umur tertentu.

 Riset Group

Berupa diskusi kelompok yang memiliki ketertarikan yang sama. Pada diskusi ini

Anda dapat menanyai seputar keluhan, kebutuhan, serta harapan mereka terkait suatu

produk.

 Survei

Umumnya bersifat acak, tidak terpaku pada satu komunitas atau kelompok

tertentu.Hal ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum dari masyarakat terkait

produk Anda.

 Observasi

Bersifat deskriptif, mengamati suatu kejadian atas dasar sebab-akibat. Anda akan

langsung mengamati situasi pasar terkini yang berkaitan dengan bisnis Anda. Sebagai

contoh melalui sosial media atau mendatangi suatu tempat.pada komersialisasi atau

tercipatnya penjualan.

Proses Riset Pemasaran:

1. Mendefinisikan Masalah dan Tujuan Riset

2. Riset Pemasaran menurut Malhotra (1996) merupakan identifikasi, pengumpulan,

analisis dan penyebarluasan informasi secara sistematis dan obyektif dengan tujuan

3. untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan

identifikasi dan pemecahan masalah dan peluang dalam bidang pemasaran.

4. Pengertian lain dari Riset Pemasaran adalah perancangan, pengumpulan, analisa dan

pelaporan data yang sistematis dan temuan-temuan yang relevan dengan situasi
pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan. Periset pemasaran terlibat dalam suatu

kegiatan yang bervariasi luas, dimulai dari studi potensi pasar dan pangsa pasar,

pengukuran kepuasan pelanggan dan perilaku pembelian, hingga studi penetapan harga,

produk, distribusi, dan kegiatan promosi.

Manajer pemasaran dan periset harus bekerjasama secara erat mendefinisikan masalah dan

menyepakati tujuan riset. Manajer adalah orang yang memahami keputusan tentang informasi

mana yang diperlukan, periset adlaah orang yang paling memahami riset pemasaran dan cara

memperoleh informasi.

Tujuan riset eksplorasi (exploratory research) adalah mengumpulkan informasi awal yang

akan membantu mendefinisikan masalah dan menyarankan hipotesis. Tjuan riset deskriptif

(dscriptive research) adalah menggambarkan sesuatu, seperti potensi pasar untuk sebuah

produk atau demografi dan perilaku konsumen yang membeli produk. Tujuan riset kausal

(causal research) adalah menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat.

Pernyataan masalah dan tujuan riset memandu keseluruhan proses riset. Manajer dan periset

harus menulis pernyataan gtersebut untuk memastikan bahwa mereka menyepakati tujuan dan

hasil yang diharapkan dan riset tersebut.

5. Mengembangkan Rencana Riset

Setelah masalah dan tujuan riset didefinisikan, periset harus menentukan informasi

tepat yang diperlukan, mengembangkan rencana untuk mengumpulkan informasi itu dengan

efisien, dan mempresentasikan rencana pada pihak manajemen. Rencana riset memuat

kerangka sumber data yang ada dan menyebutkan pendekatan riset khusus, metode

hubungan, rencana pengambi;an sampel, dan alat yang digunakan periset utnuk

mengumpulkan data baru.


Untuk memenuhi kebutuhan informasi manajer, rencana riset memerlukan

pengumpulan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data sekunser (secondary data)

terdiri dari informasi yang sudah ada di suatu tempat, telah dikumpulkan untuk tujuan

lain. Data primer (primary data) terdiri dari informasi yang dikumpulkan untuk tujuan

khusus riset.

Mengumpulkan Data Sekunder

Perusahaan dapat membeli laporan data sekunder dari pemasok luar. Data sekunder

biasanya lebih mudah dan lebih murah diperoleh daripada data primer. Juga, sumberd ata

sekunder kadang-kadang dapat memeberikan data yang tidak dapat dikumpulkan sendiri oleh

perusahaan perorangan-informasi yang tidak tersedia secara langsung atau terlalu mahal

utnuk dikumpulkan.

Data sekunder juga bsia bermasalah. Informasi yang diperlukan mungkin tidak ada-periset

jarang memperoleh semua data yang mereka perlukan dari sumber data sekunder.

Kumpulan Data Primer

Perusahaan juga harus mengumpulkan data primer. Selian harus teliti dalam mengevaluasi
kualitas informasi sekunder, periset juga harus cermat ketika mengumpulkan data primer.
Mereka harus memastikan bahwa data itu relevan, akurat, baru, dan tidak bias. Merancang
renacana, pengumpulan data primer memerlukan sejumlah keputusan tentang pendekatan
riset, metode hubugan, rencana pengambilan sampel, dan peralatan riset.

Perencanaan Pengumpulan Data Primer

6. Mengimplementasikan Rencana Riset

Pendekatan riset Metode Hubungan Rencana Pengambilan Peralatan Riset


Sampel

Observasi Surat Satuan sampel Kuesioner

Survei Telepon Ukuran sampel Peralatan mekanis

eksperimen Wawancara Pribadi Prosedur sampel

Online

Selanjutnya periset menerapkan rencana riset pemasaran kedalam tindakan nyata. Penerapan

ini meliputi kegiatan mengumpulkan, memproses, dan menganalisis informasi. Pengumpulan

data dapat dilaksanakan oleh staf riset pemasaran perusahaan atau perusahaan luar. Fase

pengumpulan data proses riset pemasaran biasanya merupakan fase termahal dan paling

sering terjadi kesalahan. Periset harus cermat mengamatai agar meamstikan bahwa rencana

itu diimplementasikan denagn benar. Mereka harus menjaga agar tidak terjadi masalah

dengan responden yang dihubungi, dengan responden yang menolak bekerjasama atau

memberikan jawaban yang bias, dan dengan pewancara yang membuat kesalahan atau

mengambil jalan pintas.

Periset juga harus memproses dan menganalisis data yang terkumpul untuk mengisolasi
informasi dan penemuan penting. Mereka harus memeriksa data untuk akurasi dan
kelengkapan serta mengkodekannya utnuk analsis. Periset lalu mentabilasi hasilnya dan
menghitung ukuran statistik.

7. Menerjemahkan dan Melaporkan Penemuan

Sekarang periset apsar ahrus menerjemahkan penemuan, menarik kesimpulan, dan


melaporkan penemuan tersebut kepada manajemen. Periset tidak boleh berusaha melebih-
lebihkan angka dan teknik statistik agar menyenangkan manajer. Tetapi periset harus
menampilkan penemuan penting yang berguna dalam keputusan besar yang dihadapai
manajemen. Manajer dan periset harus bekerjasama secara erat ketika menginterpretasikan
hasil riset, dan keduanya harus berbagi tanggung jawab dalam proses riset dan keputusan
yang dihasilkan.
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran dapat diperoleh dari catatan internal
perusahaan, pengetahuan pasar dan riset pemasaran. Sistem analisis informasi selanjutnya
memproses informasi tersebut sehingga membuatnya lebih berguna bagi para manajer.

1) Catatan Intenal
Kebanyakan manajer pemasaran menggunakan catatan dan laporan internal secara
teratur, terutama untuk mengambil keputusan perencanaan, implementasi, dan pengendalian
tugas sehari-hari.Informasi catatan internal terdiri dari informasi yang dikumpulkan dari
sumber di dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja pemasaran dan untuk mengetahui
masalah serta peluang pemasaran. Manajer pemasaran dapat dengan segera mengakses dan
bekerja menggunakan informasi yang ada dalam database untuk mengetahui peluang dan
masalah pemasaran, program perencanaan dan mengevaluasi kinerja.

2) Pengetahuan Pemasaran
Pengetahuan pemasaran adalah informasi sehari-hari mengenai perkembangan di
lingkungan pemasaran yang membantu manajer menyiapkan dan menyesuaikan rencana
pemasaran. Sistem pengetahuan pemasaran menetapkan pengetahuan apa yang dibutuhkan,
mengumpulkannya dengan mencari di dalam lingkungan, dan menyampaikannya kepada
manajer.
Pengetahuan pemasaran dapat dikumpulkan dari berbagai sumber.Beberapa perusahaan
menetapkan suatu departemen untuk mengumpulkan dan mengedarkan pengetahuan
pemasaran.

Jenis Riset Pemasaran


Setidaknya ada 2 jenis penelitian yang dapat diaplikasikan ke dalam kegiatan pemasaran
dalam upayamemperoleh data dan informasi serta mengolahnya sehingga dapat dijadikan
sebagai alatmengantisipasi/memecahkan masalah pemasaran, masing-masing sebagai berikut:

1) Penelitian Eksplorasi
Penelitian eksplorasi bertujuan untuk menjawab pertanyaan apa (what) terhadap suatu

objek atau masalah, sehingga akan muncul pemahaman dan pengertian yang

mendalam atas fenomena yang ada.

2) Penelitian Konklusi

Penelitian yang bertujuan untuk mencari kesimpulan tentang suatu masalah, yang

masih dibedakan lagi menjadi dua yaitu untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang

menjadi latar belakang penelitian (descriptive research) dan untuk mencari hubungan

antar fenomena (causal research).

Karakteristik Riset
kriteria dan karakteristik antara lain sebagai berikut:

1) Kejelasan tujuan (clear objective): yakni tujuan dan masalah penelitian harus

digambarkan secara jelas sehingga tidak menimbulkan keraguan

2) Teguh pendirian (rigor): yaitu dalam mengambil kesimpulan didasarkan atas data

yang diperoleh sehingga tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun dan pihak manapun.

3) Jujur dan objective (honesty-objective): yakni berani mengungkapkan fakta dan data

yang diperoleh melalui serangkaian proses penelitian dengan menggunakan sejumlah

metode dan teknik tertentu sehingga validitas hasilnya bisa dipertanggunjawabkan

secara ilmiah maupun secara moral.

4) Bersifat pengujian (testability): yaitu menyangkut tingkat validitas dan reliabilitas

data yang diperoleh harus dilakukan secara cermat dan teliti.

5) Bersifat pengulangan (replicability): hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti


sebelumnya secara ilmiah harus dapat dilakukan dan dibuktikan pula oleh peneliti lain
pada kurun waktu yang berbeda dengan menggunakan teknik dan metode yang sama.
6) Bersifat penyederhanaan (parsimony): yang dimaksud penyederhanaan adalah bahwa
penelitian yang memiliki cakupan wilayah sangat luas dan banyak dari sisi jumlah,
dapat disederhanakan melalui serangkaian metode/teknik tertentu sehingga tidak
merusak subjek penelitian itu sendiri. Contoh: penelitian air laut, minyak, kesuburan
tanah, perilaku konsumen, citra produk, dan lain-lain
7) Berlaku umum (generalizability): yakni kesimpulan yang diambil harus
didasarkan pada hal-hal yang terkait dengan data penelitian, sehingga tidak meng-
generalisir kesimpulan itu sendiri.
Riset Pemasaran

Manajer tidak dapat selalu menunggu informasi yang datang sebagian-sebagian dari

sistem pengetahuan pemasaran. Manajer memerlukan riset pemasaran. Riset pemasaran

didefinisikan sebagai desain, pengumpulan, analisis, dan pelapor data secara sistematis yang

merelevan bagi suatu situasi pemasaran tertentu yang dihadapi oleh sebuah organisasi.

Pemasaran terlibat dalam suatu kegiatan yang bervariasi luas, dimulai dari studi potensi pasar

dan pangsa pasar, pengukuran kepuasan pelanggan dan perilaku pembelian, hingga studi

penetapan harga, produk, distribusi dan kegiatan promosi.

Sebuah perusahaan dapat melakukan riset pemasaran melalui departemen risetnya

sendiri atau menyerahkan sebagian atau bahkan seluruh kegiatan tersebut kepada orang lain,

tergantung pada keahlian dalam melakukan riset dan sumberdaya yang dimiliki. Walaupun

sebagian besar perusahaan memiliki departemen riset pemasarannya sendiri, mereka juga

sering menggunakan perusahaan luar untuk melakukan tugas-tugas riset atau studi-studi

khusus.

E. Analisis Informasi

Informasi yang dikumpulkan oleh sistem pengetahuan pemasaran dan riset pemasaran sering

kali perlu dianalisis lebih lanjut dan kadang-kadang manajer memerlukan bantuan lebih lanjut

untuk menerapkan informasi tadi pada masalah dan keputusan pemasaran.

Analisis informasi mungkin juga mencakup koleksi model matematika yang akan

membantu pemasar mengambil keputusan lebih baik. Setiap model mewakili beberapa
sistem, proses, atau hasil yang sebenarnya. Semua model ini dapat membantu menjawab

pertanyaan mengenai apa yang terjadi kalau dan mana yang terbaik.

F. Mendistribusikan Dan Menggunakan Informasi

Informasi pemasaran tidak mempunyai nilai sampai manajer menggunakannya untuk

mengambil keputusan pemasaran yang lebih baik. Informasi dikumpulkan lewat pengetahuan

pemasaran dan riset pemasaran harus didistribusikan kepada manajer pemasaran yang tepat,

pada saat yang tepat.

Perkembangan dalam teknologi informasi menyebabkan revolusi dalam distribusi

informasi. Dengan kemajuan dalam komputer, perangkat lunak, dan telekomunikasi baru-

baru ini, sebagian besar perusahaan melakukan desentralisasi sistem informasi pemasaran.

Dalam banyak perusahaan, manajer pemasaran dapat mengakses langsung jaringan informasi

lewat komputer pribadi dan sarana-sarana lain. Karena semakin banyak manajer yang

mengembangkan keterampilan yang diperlukan seperti sistem penerbitan dekstop, dan seiring

dengan kemajuan dalam teknologi, sistem itu semakin murah, sehingga semakin banyak

perusahaan pemasaran akan menggunakan sistem informasi pemasaran terdesentralisasi.

SIP tersebut bermula dan berakhir dengan penggunaan informasi. Mula-mula SIP

berinteraksi dengan manajer pemasaran untuk menilai informasi yang mereka butuhkan.

Kemudian SIP mengembangkan informasi yang dibutuhkan itu dari catatan-catatan internal

perusahaan-perusahaan, kegiatan-kegiatan intelijen pemasaran, serta proses riset pemasaran.


BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Pemahaman atau gagasan pemasaran (marketing insight) memberikan informasi

diagnostik tentang bagaimana dan mengapa kita meneliti pengaruh tertentu di pasar, dan apa

arti hal tersebut bagi pemasar. Mengelola sistem informasi pemasaran berarti menjalankan

kegiatan-kegiatan yang menjamin tersedianya informasi yang bernilai bagi pengambil

keputusan pemasaran. Kegiatan tersebut mengikuti alur proses, yaitu: Identifikasi kebutuhan
informasi yang dibutuhkan – Mengembangkan informasi pemasaran yang bernilai –

Mendistribusikan dan menggunakan informasi pemasaran. Banyak cerita kesuksesan

pemasaran tidak bisa dilepaskan dari kesuksesan riset pemasaran. Akan tetapi untuk

mendapatkan ini semua diperlukan kerja keras tim riset pemasaran sehingga hasil yang

diperoleh akan berharga bagi para manajer untuk mengambil keputusan yang tepat.

Banyak hal dari riset pemasaran yang biasanya kurang memuaskan manajer atau

pengguna informasi, seperti akurasi, informasi yang kurang relevan, tidak tersedia pada saat

yang diperlukan dan sebagainya. Dengan demikian diperlukan kerja keras dan komunikasi

yang baik diantara penyedia dan pengguna informasi pemasaran. Guna mengatasi masalah-

masalah tersebut diatas, maka beberapa hal dapat dilakukan seperti menambah sumber

informasi, mereduksi kesalahan, merencanakan dan studi riset yang lebih baik dan cara

pelaporan yang lebih baik.

3.2  Saran

Bagi perusahaan yang telah memenuhi standar kelayakan untuk usaha, setidaknya

dapat memberikan asumsi yang berbeda bagi pihak-pihak intern maupun ekstern dalam

mengelola dan menyajikan informasi pemasaran yang akurat dan mampu

dipertanggungjawabkan.
D A F T A R   P U S T A K A

buku
Amstrong Garry dan Philip Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran, Jakarta: Perlahindo, 2008.

Djohan, Agustinus Johanes, Manajemen dan Strategi Pembelian, Malang: Media Nusa Creative, 2016.

Indrasari, Meithiana, Pemasaran dan Kepuasan Pelanggan, Surabaya: Unitomo Press, 2019.

Anda mungkin juga menyukai