Anda di halaman 1dari 17

Modul Sistem Informasi MANAJEMEN

Manajemen

DESKRIPSI MATERI

PERTEMUAN KE-10
SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

A. PENGANTAR
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009): "A marketing
information system (MIS) consisis of people, equipment, and procedures to
gather, sort, analyze, evaluate, and distribute needed, timely, and accurate
information to marketing decision makers."(Sistem informasi pemasaran terdiri
atas orang, peralatan, dan prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan membagi-bagikan apa-apa yang dibutuhkan, secara tepat
waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan keputusan bagi
manajemen pemasaran). Dari definisi tersebut di atas, dapatlah disimpulkan
bahwa informasi yang tepat dan akurat merupakan salah satu faktor yang
menentukan bagi manajemen perusahaan, khususnya manajemen pemasaran
dalam meraih peluang-peluang pasar.

B. TUJUAN PERKULIAHAN
Adapun tujuan perkuliahaan yang akan dicapai sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat memahami Sistem Informasi Pemasaran

C. DESKRIPSI MATERI
A. Pengertian dan Jenis Sistem Informasi Pemasaran

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009): "A marketing information
system (MIS) consisis of people, equipment, and procedures to gather, sort,
analyze, evaluate, and distribute needed, timely, and accurate information to
marketing decision makers."(Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang,
peralatan, dan prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan

S1 Manajemen Universitas 1
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

membagi-bagikan apa-apa yang dibutuhkan, secara tepat waktu dan informasi


akurat yang digunakan untuk pengambilan keputusan bagi manajemen
pemasaran). Dari definisi tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa
informasi yang tepat dan akurat merupakan salah satu faktor yang menentukan
bagi manajemen perusahaan, khususnya manajemen pemasaran dalam meraih
peluang- peluang pasar.

Jika didefinisikan dalam anti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah
kegiatan perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat
hubungan pertukaran yang memuaskan dalam ling-kungan yang dinamis melalui
penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan
gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran
dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan
tersebut.

Atau sistem informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi


yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan
dalam lingkungan yang dinamis rnelalui penciptaan pendistribusian promosi dan
penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu
digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan
produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan
dari keputusan yang berkaitan dengan produk (product), tempat (place), promosi
(promotion), dan harga (price) produk.

Di samping itu sistem informasi pemasaran juga merupakan kum-pulan dari


sub- sub yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan
untuk mengolah data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi sistem
informasi pemasaran yang diperlukan oleh manajemen untuk mengambil
keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya. Dalam sistem informasi
pemasaran ini terdiri atas orang, peralatan, prosedur yang ditunjukkan untuk
mengumpulkan, menganalisis dan membagi-bagi apa-apa yang dibutuhkan
secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan
dengan keputusan bagi manajemen pemasaran (Phillip Kotler & Kevin Lane
Keller, 2009
). Sistem informasi pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan
pada tiga hal pokok berikut:

1. Pertama, sistem informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu


sistem yang luas dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan
pemasaran dari suatu perusahaan saling berhubungan satu sama lain dan
harus sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada. Hasil-hasil
penjualan, sebagai contoh, dipengaruhi oleh ketersediaan produk,
kepuasan pelanggan, periklanan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, suatu
rancangan sistem informasi pemasaran yang baik bukan hanya suatu
sistem petunjuk penjualan atau suatu laporan triwulan dari peningkatan

S1 Manajemen Universitas 2
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

produk; sistem

S1 Manajemen Universitas 3
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

tersebut seharusnya memungkinkan para pemimpin pasar untuk


mengambil berbagai informasi seperti yang dibutuhkan dalam masalah-
masalah pemasaran yang mereka hadapi.

2. Kedua, sistem tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan.


Dengan kata lain, sistem tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai
dengan tujuan organisasi tertentu yang ada sehingga sistem tersebut akan
memenuhi kebutuhan para pemimpin pemasaran untuk periode yang
lebih panjang. Sistem informasi pemasaran bukan hanya suatu yang
dikhususkan, pengennbangan sistem jangka pendek oleh seorang
pemimpin individu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Namun
sistem-sistem tersebut dengan sengaja dikembangkan untuk mendukung
kelanjutan pembuatan keputusan manajemen pemasaran. Untuk
mencapai hal ini tujuan organisasi tertentu untuk sistem tersebut harus
ditentukan dengan pengetahuan atas pekerjaan para pemimpin
pemasaran, dan perkembangan dari sistem tersebut harus mempunyai
komitmen dan dukungan luas dari organisasi.
3. Ketiga, suatu sistem informasi pemasaran harus memberikan suatu
susunan aliran informasi yang relevan untuk memandu pembuatan
keputusan pemasaran. Informasi tersebut harus relevan dengan
pembuatan keputusan pemasaran. Hal ini berarti sistem tersebut harus
dirancang bukan untuk memberikan semua kemungkinan data atau pun
untuk memberikan data saja. Sebaliknya, sistem tersebut haws dirancang
untuk memberikan berbagai bentuk data yang akan memandu pembuatan
keputusan perusahaan dan memberikan alat-alat yang dibutuhkan untuk
merubah data tersebut ke dalam informasi yang akan membantu para
pemimpin dalam membuat keputusan-keputusan manajemen pemasaran
yang bijaksana dan terperinci. Untuk mencapai hal ini, sistem tersebut
harus dirancang untuk melengkapi proses pembuatan keputusan dari
organisasi sementara itu juga memenuhi kebutuhan dan harapan dari
pemakai sistem tersebut.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009) ada tiga jenis informasi
pemasaran, yaitu:

1. Pemasaran (Marketing Intelligence) adalah informasi yang mengalir ke


perusahaan dari lingkungan.
2. Informasi pemasaran intern (Internal Marketing Information) adalah
informasi yang dikumpulkan dari dalam perusahaan sendiri.
3. Komunikasi Pemasaran (Marketing Comunication) adalah informasi
yang mengalir ke luar dari perusahaan ke lingkungan.

S1 Manajemen Universitas 4
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

Ada tiga kecenderungan mengapa informasi pemasaran itu sangat penting untuk
kebutuhan pemasaran dalam perusahaan, yakni:

a. Perubahan pemasaran lokal menjadi pemasaran wilayah, nasional


maupun internasional. Oleh karena itu produk perusahaan berada jauh di
daerah konsumen (wilayah, nasional, dan internasional), maka dalarn
mengambil keputusan, perusahaan haruslah berdasarkan informasi
tangan kedua (pihak lain)
b. Beralih dari kebutuhan pembeli menjadi keinginan pembeli oleh karena
itu tingkat kemakmuran masyarakat semakin tinggi dan ke-butuhan
terpenuhi secara meningkat pula membeli adalah keinginan pribadi, dan
para penjual harus mengerti keinginan apa saja dari pembeli baik yang
dapat dilihat maupun tidak dapat dilihat secara nyata.
c. Peralihan dari persaingan harga persaingan bukan harga. Seperti per-
saingan dalam bentuk merek diferensiasi produk ikian dan informasi
penjualan sehingga diperlukan informasi dalam jumlah besar untuk
kegiatan tersebut baik alat-alat pemasaran dan pasaran-pasarannya.

Dalam penanganan informasi telah tersedia berbagai teknik infor-masi baru


seperti televisi, radio, koran, majalah, film-film mikro, inter-net alat perekam
dan lain-lain. Yang mempunyai kesanggupan yang hebat dalam menangani
informasi, sehingga di era teknologi dan infor-masi apa saja bisa dilihat dan
dinikmati oleh masyarakat luas secara menyeluruh.

B. Komponen Sistem informasi Pemasaran

Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan


sistem informasi secara umum, yaitu komponen-komponen input, model, output,
basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponen-komponen ini
antarsistern- sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem
informasinya. Misalnya untuk sistem informasi pemasaran ini, maka komponen
inputnya adalah input tentang data pemasaran dan outputnya adalah laporan-
laporan berisi informasi pemasaran.

1. Komponen input pemasaran

Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan


transaksi pemasaran perusahaan.

Subsistem intelijen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan


perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti
pemasaran melakukan penelitian khusus me-ngenai operasi pemasaran.

S1 Manajemen Universitas 5
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

2. Komponen model pemasaran

Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai


dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang
mengubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran
banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi,
strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi
fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama, penunjukan salesman, penentuan
rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media ikian yang paling efektif
dan untuk persetujuan kredit.

3. Komponen basis data pemasaran

Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database. Beberapa
data dalam database adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang
berbagi dengan area fungsional lain.

4. Komponen output pemasaran

Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai


bagian dari bauran. Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk
perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan
periklanan perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu
manajer untuk membuat keputusan harga.

C. Subsistem Sistem Informasi Pemasaran

Dalam subsistem sistem informasi pemasaran ada beberapa subsistem, yaitu


subsistem riset pemasaran, subsistem produk, subsistem tempat, subsitem
promosi, dan subsitem harga.

1. Subsistem riset pemasaran

Subsistem riset pemasaran merupakan sistem yang berhubungan dengan


pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan.
Manajer pemasaran dapat menggunakan pene-litian pemasaran untuk
mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan
pada pelanggan dan calon pelanggan.

Atau dalam pengertian yang lain "Marketing research is the syste-matic


design, collection, analysis, and reporting of data and findings relevant to a
specific marketing situation facing company" (Riset pemasaran adalah
perencanaan yang sistematis, pengumpulan analisis, dan pelaporan atas dan
segala penemuan yang relevan pada suatu situasi pemasaran tertentu yang
dihadapi

S1 Manajemen Universitas 6
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

perusahaan). Cara mendapatkan data dan informasi yang spesifik tentang


pemasaran (misalnya penyelidikan efektivitas periklanan), maka manajer
pemasaran hares melakukan pula survei atau penelitian dalam bentuk lain secara
sistematis dan analisis.

Beberapa cara riset pemasaran:

a. Meminta jasa mahasiswa atau dosen suatu perguruan tinggi lokal untuk
menyelenggarakan dan merencanakan proyek riset pemasaran.
b. Menggunakan jasa perusahaan yang memang bergerak dalam bidang
riset pemasaran.
c. Melalui departemen atau bagian yang dibentuk oleh perusahaan tersebut
d. Asosiasi perusahaan yang memberikan pelayanan penelitian pemasaran.
e. Ruang lingkup riset pemasaran.
f. Penelitiann untuk mengetahui karakteristik pasar.
g. Penelitian pengukuran potensi pasar.
h. Analisis pangsa pasar.
i. Analisis penjualan.
j. Studi mengenai kecenderungan bisnis.
k. Peramalan jangka pendek.
l. Studi mengenai produk yang kompetitit.
m. Peramalan jangka panjang.
n. Studi mengenai harga.
o. Tes terhadap penerimaan produk.

Beberapa faktor yang menghalangi penggunaan riset pemasaran, yaitu:

a. Konsepsi riset pemasaran yang sempit.

Para manajer memandang riset pemasaran sebagai operasi pencarian fakta.


Peneliti pemasaran, sampel, melakukan wawancara, dan melaporkan hasilnya.
Akan tetapi tidak dijelaskan masalahnya dengan cermat atau alternatif
keputusan yang dihadapi manajemen.

b. Kemampuan peneliti pemasaran yang tidak merata.

Adanya peneliti pemasaran yang lunak, kurang kreatif, menyebabkan hasil


riset kurang mengesankan.

c. Hasil temuan riset yang terlambat dan kadang-kadang salah.

S1 Manajemen Universitas 7
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

Terlambatnya menyajikan (menyampaikan) riset, membuat manajer kecewa


dan mulai salah hal ini mungkin disebabkan karena faktor penyajian.

d. Perbedaan kepribadian dan penyajian

Gaya manajer line dan penelitian pemasaran sering menyebabkan riset tidak
produktif

Ada 5 langkah proses riset pemasaran yang harus dilakukan untuk memperoleh
data yang sesuai dengan tujuan pemasaran. Kelima langkah tersebut adalah:

a. Langkah pertama, mendefinisikan masalah dan tujuan riset


Dalam hal ini manajer pemasaran dan peneliti pemasaran harus
mendefinisikan masalah dengan hati-hati dan menentukan tujuan dari
riset ini. Manajemen harus mengarahkan agar jangan sampai masalah
menjadi luas atau terlalu sempit.
b. Langkah kedua, mengembangkan rencana riset
Periset pemasaran harus mengembangkan rencana yang paling
efisien untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer
pemasaran harus rnengetahui biaya rencana riset, cumber data,
pendekatan riset dan lainnya sebelum menyetujui.
c. Langkah ketiga, mengumpulkan informasi
Tahap ini merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering
terjadi kesalahan. Oleh karena itu diperlukan ketelitian dan kesabaran
untuk mendapatkan data informasi yang akurat.
d. Langkah keempat, menganalisa informasi
Semua informasi yang didapat perlu disaring sesual dengan
kebutuhan dan tujuan dari riset ini. Perhitungan dan analisis akan data
yang telah diperoleh akan menentukan langkah yang diambil selanjutnya.
e. Langkah kelima, menyajikan hasil temuan
Pada hasil temuan yang akan disajikan sebaiknya jangan terlalu
banyak angka-angka dan teknik statistik di mana nantinya akan
membingungkan para pengambil keputusan. Hasil temuan harus
memberikan manfaat bagi pemakainya.

2. Subsistem intelijen pemasaran

Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan


dengan elemen-elemen tertentu di lingkungan pemasaran yang memliki
tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional
lainnya, pemasaran juga memiliki tanggung jawab pada pemerintah dan
komunitas global.

S1 Manajemen Universitas 8
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

maketing intelligence system is a set of procedures and sources used by


managers to obtain their every day information about pertinent development in
the marketing environment" (Sistem intelijen pemasaran adalah seperangkat
prosedur dan sumber yang dipergunakan oleh manajer untuk memperoleh
informasi harian mengenai perkembangan penting di dalam lingkungan
pemasaran). Intelijen pemasaran merupakan pengamat dan penyelidik tentang
situasi dan kondisi pasar sasaran. Dengan perkataan lain, intelejen pemasaran
berusaha mencari dan meraih data dan informasi yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh manajer pemasaran.

Cara melakukan pengamatan dan penyelidikan, manajer perusahaan dapat


menempuh 4 (empat) cara, yaitu:

a. Pengamatan tanpa arah (undirected viewing), yaitu menyingkapkan


informasi secara umum tanpa ada tujuannya yang jelas.
b. Pengamatan bersyarat (conditioned viewing), yaitu penyingkapan
informasi secara terarah dan lebih jelas, tanpa melakukan pe-nelitian
secara aktif.
c. Penyelidikan tidak formal (informal search), yaitu melakukan
penyelidikan langsung, tetapi tidak dilakukan secara aktif, hanya sekadar
mengumpulkan informasi-informasi tertentu.
d. Penyelidikan formal (formal search), yaitu melakukan penyelidikan
secara teratur, disusun dengan suatu rencana, prosedur maupun
metodologi yang jelas. Usaha melakukan intelijen pemasaran ini ada
beberapa cara, yaitu:
1) Manajer pemasaran melakukan sendiri dengan membaca
referensi, dengan interview atau wawancara langsung dengan
pelanggan, perantara, atau siapa pun yang terkait.
2) Melatih dan memotivasi tenaga penjual sebagai mata-mata untuk
mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan.
3) Membeli informasi dari luar.
4) Bekerja sama dengan perantara agar menyampaikan informasi
yang diperlukan.
5) Membentuk pusat informasi pemasaran untuk menghimpun dan
mengedarkan informasi pemasarannya.

3. Subsistem Produk

Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru, terutama


mengenai siklus hidup produk dan model evaluasi produk baru.

a. Siklus hidup produk

Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk


tiap unsur dalam bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikan menjadi
suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut
S1 Manajemen Universitas 9
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-keputusan


ini seperti arti namanya siklus hidup produk.

b. Model evaluasi produk baru

Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara


matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif.
Perusahaan yang memperkenal-kan banyak produk baru mengembangkan suatu
prosedur formalyang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat ke-
untungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.

4. Subsistem Tempat

Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan


pelemparan produk yang dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk.
Untuk itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaannya.

Gambar bagan di atas menunjukkan sumber daya yang mengalir melalui


saluran mencakup pemasok, perusahaan manufaktur, pedagang besar, pengecer,
dan konsumen. Arus material berawal dari pemasok dan terakhir di konsumen.
Arus uang adalah kebalikannya dan saluran informasi menyediakan arus dua arah
yang menghubungkan semua peserta. Tiap anggota saluran harus mengetahui
rincian arus produk sehubungan dengan peran mereka dalam proses distribusi.
Misalnya perusahaan manufaktur harus mengetahui tingkat harga yang akan dibeli
pedagang besar, tingkat harga yang dibeli pengecer dari pedagang besar, dan
tingkat harga yang akan dibeli konsumen dari pengecer. Merupakan suatu
kesalahan jika perusahaan manufaktur terus memproduksi produk yang hanya
akan mengumpulkan debu di rak-rak pengecer.

5. Subsistern Promosi

S1 Manajeme Universitas Pamulang 9


Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi


yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan. Satu area promosi tempat
komputer dapat diterapkan adalah komunikasiwiraniaga. Jika perusahaan ingin
memperlengkapi tenaga penjualnya dengan cara komunikasi yang fleksibel, hal
ini dapat dicapai dengan komputer mikro portable. Para wiraniaga membawa
computer portable saat mereka menjelajahi wilayahnya dan menggunakannya
untuk:

a. Bertanya pada database untuk menjawab pertanyaan yang diajukan


konsumen tentang produk yang ingin dibeli tentang ketersediaan, harga,
biaya pengiriman dan sebagainya.
b. Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam sistem pemasukan
pesanan.
c. Menyerahkan laporan panggilan yang mengikhtisarkan tiap panggilan
penjualan, menspesifikasikan siapa yang dihubungi, apa yang dibahas,
apa tujuan penjualan selanjutnya dan sebagainya. Dengan mudah laporan
panggilan dapat dirancang sehingga memuat ruang untuk mencatat
intelijen persaingan. Kenyataannya laporan dapat dirancang sehingga
berbagai jenis intelijen dapat dikumpulkan dari satu bulan ke bulan
selanjutnya, bervariasi de-ngan kegiatan kompetitif.

6. Subsistem Harga

Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk


yang dihasilkan.

a. Penentuan harga berdasarkan biaya

Beberapa perusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya


dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan mark up yang
diinginkan. Jika perusahaan memilki sistem informasi akuntansi (SIA) yang
baik, tersedia data biaya yang akurat mambuat tugas subsistem harga menjadi
mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.

b. Penentuan harga berdasarkan permintaan

Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga


berdasarkan permintaan yang menetapkan harga sesuai de-ngan nilai yang
ditempatkan oleh konsumen terhadap produk. Kunci pendekatan ini adalah
memperkirakan permintaan dengan tepat. lni memerlukan pemahaman yang
baik tentang konsurnen serta pasar, termasuk keadaan ekonomi dan persaingan.
Saatperusahaan mengikuti pendekatan penentuan harga berorientasi permintaan,
dukungan komputer dapat berupa model matematika. Model ini memungkinkan

S1 Manajemen Universitas 10
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

manajer untuk memainkan permainan "what-if" dalam menentukan tingkat


harga yang memaksimumkan profit tetapi tidak menaikkan intensitas kegiatan
persaingan.

D. Sistem Laporan Internal

Dasar sistem informasi yang digunakan oleh manajer pemasaran adalah


sistem laporan internal. Sistem ini melaporkan pesanan, penjualan, tingkat
persediaan, utang piutang, dan lain-lain. Dengan menganalisis informasi-
informasi ini manajer dapat melihat ada atau tidaknya peluang atau masalah
penting. Sistem ini terdiri dari:

1. Sistem pesan, kirim, tagih

Inti dari sistem laporan internal adalah siklus pesan, kirim, tagih. Petugas
penjualan yang representatif, penyalur, dan pelanggan mengirim pesanan ke
perusahaan. Departemen (bagian) pesanan menyiapkan beberapa nota dan
mengirimkan salinannya ke berbagai departemen (bagian) yang terkait. Nota
pengiriman dan tagihan dikirimkan kepada pembeli dan dua salinannya
dikirimkan pula ke-pada departemen (bagian) yang terkait.

2. Sistem laporan penjualan

Manajemen pemasaran menerima laporan penjualan beberapa waktu setelah


transaksi terjadi. Dalam hal ini manajer pemasaran sering menerima laporan
penjualan terlambat. Untuk meningkatkan ketepatan waktu laporan penjualan,
maka perlu dijadwalkan secara teratur.

3. Mengembangkan sistem laporan yang berorientasi pada pemakai.

Dalarn rnengernbangkan suatu sistem informasi penjualan yang mapan,


perusahaan harus menghindari lubang-lubang perangkap. Pertama, informasi
yang diterima manajer terlalu banyak, sehingga mennbingungkan bahkan
memusingkan manajer untuk menelaahnya. Kedua, informasi yang diterima
terlalu baru, sehingga belum mungkin dapat ditanggapi atau ditelaah oleh
manajer. Oleh karena itu. sistem informasi pemasaran yang baik hendaklah
sesuai dengan apa yang dibutuhkan, dan diinginkan manajer tersebut.

E. Model Sistem informasi Pemasaran

Model ini meliputi kombinasi subsistem-subsistem input dan output yang


dihubungkan dengan database. Berikut ini bagan model sistem informasi
pemasaran:

S1 Manajemen Universitas 11
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

Pada setiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem ini


sebagai bagian dari bauran.

1. Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan.


2. Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan distribusi
perusahaan.
3. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan
perusahaan dan penjualan langsung.

4. Subsistem harga rnembantu manajer perusahaan membuat keputusan


harga.
5. Subsistem bauran terintegrasi yang memungkinkan man jer untuk
mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari
elemen-elemen tersebut, misalnya informasi mengenai peramalan
penjualan yang mempertimbangkan interaksi seiuruh elemen-elemen
bauran itu. Setiap subsistem output meliputi program-program di dalam
koleksi perangkat lunak. Berbagai program ini memungkinkan manajer
untuk mendapat informasi dalam bentuk laporan periodik dan khusus,
hasil simulasi matematika, komunikasielektronik dan saran sistem pakar.
Perlu kita sadari bahwa subsistern-subsistem output mengambil setiap
subsistem CBIS-SIA, SIM, DSS dan kantor virtual. Subsistem output dari
semua sistem informasi fungsional berisi semua jenis perangkat lunak
SBIS.

Pada database, data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari
database, beberapa data dalam database adafah unik bagi fungsi pemasaran, tapi
banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.

S1 Manajeme Universitas Pamulang 12


Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

Pada subsistem input, sistem informasi akuntansi mengumpulkan data yang


menjefaskan transaksi pemasaran perusahaan. Subsistem intelijen pemasaran
mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan
operasi pemasaran. Subsistem riset pemasaran melakukan riset khusus mengenai
operasi pemasaran untuk tujuan mempelajari kebutuhan konsumen dan
meningkatkan efisiensi pemasaran (Raymond McLeod & George Schell, 2004).

S1 Manajemen Universitas 13
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

D. UJI PEMAHAMAN

Kasus : Great Lakes Boat And Marine

Karier Anda maju dengan baik tiga tahun penuh keberhasilan di divisi jasa
manajemen salah satu kantor akuntan Big Six. Kinerja Anda sebagai konsultan
komputer begitu baik sehingga Anda mem-poroleh tawaran kerja dari salah satu
klien Anda Great Lakes Boat and Marine. Anda berhasil mengelola konversi
dari mainframe ke arsitektur client/server begitu baik sehingga Sue Rankin,
presiden direktur menawari Anda posisi CIO. CIO yang sebelumnya
memutuskan untuk pensiun setelah proyek client/server tersebut selesai. Sue
memberitahu Anda bahwa langkah selanjutnya adalah merekayasa ulang SIM
sehingga terdiri dari satu set sistem informasi fungsional yang kuat. la
menyadari efek sinerginya bila semua area bekerja sama.

Pada hari pertama, Anda bertemu dengan Rankin untuk mengetahui lebih
lanjut harapannya. la memberitahu Anda bahwa is telah membentuk komite SIM
yang terdiri dari Ric Guenther (direktur produksi), Don Lehnert (direktur
pemasaran), Cheryl Mtchell (direktur keuangan), dan Anda. Rankin ingin Anda
mengenal setiap anggota dan kemudian membuat janji untuk pertemuan
perencanaan pertama. Anda telah mengenal Mitchell karena telah bekerja sama
dengannya dalam proyek client/server. Anda tahu bahwa is sangat mengerti
komputer dan ingin mengembangkan cakupan aplikasi komputer. Anda telah
bertemu dengan Guenther dan Lehnert tetapi Anda tidak mengenal mereka
dengan baik. Saat Anda meninggalkan kantor Rankin, Anda bertanya,"Apakah
Anda akan ikut dalam komite SIM? "Tidak," jawab Rankin, "Saya terlalu sibuk
merencanakan masuknya kita ke pasar New England. Saya tidak memiliki
waktu," sambil tersenyum, is berkata, "Itulah sebabnya saya mempekerjakan
kamu".

Selanjutnya Anda ke ruang kerja Guenther, Anda berpendapat la orang yang


menyenangkan-jabatan tangan hangat, energi yang tak terbatas, optimisme yang
menular, dan selera humor yang baik. Anda menghabiskan dua jam di ruang
kerjanya, mengenal dia dan areanya dan berbicara tentang komputer. Guenther
ingin segera mulai. "kami telah menunggu seseorang seperti Anda," katanya,
"Kami tahu tentang SIM dan bagaimana SIM dapat membantu kami dalam
produksi tetapi tidak memiliki orang untuk membuatnya berjalan. Saya
menginginkan terminal pengumpulan data di setiap area kerja. Saya
memerlukan data yang baik untuk menetapkan standar produksi. Saya ingin
semua manajer produksi bukan hanya memiliki komputer sendiri tetapi juga
menggunakannya setiap hari. Saya ini tiap manajer menyediakan waktu dari
jadwal mereka yang

S1 Manajemen Universitas 14
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

sibuk untuk ikut kursus komputer yang dirancang untuk memberikan mereka
keterampilan yang diperlukan. Saya telah melihat hal-hal baik yang dapat
dilakukan SIM pada bidang manufaktur dan saya tidak sabar untuk
memulainya".

Demikian pula Anda. Anda begitu bersemangat setelah berbicara dengan


Guenther sehingga Anda hampir berlari menyusuri lorong menuju ruang kerja
Lehnert. Ketika sekretarisnya mengantar Anda ke ruang kerjanya dan sapaannya
adalah, "Jadi apa yang Anda inginkan?" Anda menduga akan sukar. Anda
memperkenalkan diri dan menjelaskan tugas dari Rankin untuk
mengembangkan suatu sistem informasi untuk pemasaran, yang Anda
gambarkan sebagai MKIS. Anda merasa tidak nyaman ketika Lehnert dengan
tidak sabar membunyikan koin di kantongnya saat Anda berbicara. Ketika Anda
berhenti sejenak untuk mengambil napas, ia berkata, "Dengar, saya tidak
merniliki waktu untuk terlibat dengan proyek Sue. Kita sedang berencana untuk
meluas ke New England dan saya harus menemukan delapan distributor baru.
Saya tidak dapat me-lakukannya dengan duduk-duduk membicarakan komputer.
jika saya tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pemasaran saya, per-usahaan
untuk menempatkan MKIS itu tidak akan ada. Sekarang saya harus pergi.
Bagairnana kalau Anda berbicara dengan manajer administrasi pemasaran,
Willie Camphel I. Sebenarnya SIM akan ada dalam era Willie. la akan
membantu Anda. Tunggu sebentar, dan saya akan meminta sekretaris saya untuk
membawa Anda ke ruang kerjanya. Saya sangat menghargai pertemuan dengan
Anda, dan saya ucapkan semoga sukses. Saya yakin Anda akan memberikan kita
MKIS yang baik".

Pertanyaan kasus:

1. Apakah kita menghadapi masalah? Apakah itu?


2. Misalkan Rankin terus mempromosikan sistem informasi yang
kuat untuk setiap area fungsional, apa yang akan Anda sarankan sebagai
strategi untuk memastikan ia, pendapat apa yang diharapkannya?
(Sumber: Raymond McLeod & George Schell, 2004)

S1 Manajemen Universitas 15
Pamulang
Modul Sistem Informasi MANAJEMEN
Manajemen

E. DAFTAR PUSTAKA
Drs. Danang sunyoto, S.H., S.E., M.M. 2014. Sistem Informasi Manajemen
(Perspektif Organisasi). CAPS (Center of Academic Publishing Service).
Jakarta.

S1 Manajemen Universitas 16
Pamulang

Anda mungkin juga menyukai