Anda di halaman 1dari 7

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“Marketing Information System”

Oleh :

FARAH FADLIYAH 18.2.01.11027

RESITA NENDYANA 18.2.01.11028

WENDRY JULI K. 18.2.01.11031

RATIH DWI HAPSARI 18.2.01.11121

NUR HAYATI 18.2.01.11019

SITI NUR HAFIFAH 18.2.01.11207

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NDONESIA

(STIESIA) SURABAYA

2018-2019

DAFTAR ISI

Marketing Information System | 0


DAFTAR ISI...........................................................................................................1
1. Struktur Orgnisasi Fungsional......................................................................2
1.1. Risiko Menekankan Sistem Informasi Fungsional.............................2
2. Prinsip Pemasaran..........................................................................................2
2.1. Bauran Pemasarn..................................................................................2
3. Model Sistem Informasi System....................................................................3
3.1. Subsistem Input Pemasaran.................................................................3
3.2. Subsistem Output Pemasaran..............................................................4
4. Evaluasi Konsep Sistem Informasi Pemasaran............................................4
4.1. Model Kotler..........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6

1. Struktur Organisasi Fungsional

Marketing Information System | 1


Perusahaan bisnis secara tradisional telah diatur dalam hal tugas-tugas, atau
fungsi-fungsi, yang dilaksanakan. Semua jenis organisasi memiliki fungsi pemasaran,
keuangan, sumber daya manusia, dan jasa informasi. Perusahaan yang memiliki fungsi
manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi produk yang dijualnya, dan
penelitian dan pengembangan.

1.1. Risiko Menekankan Sistem Informasi Fungsional


Subsistem fungsional harus mengambil sebagian datanya database umum, dan
keputusan yang dibuat di suatu era harus sesuai dengan keputusan yang dibuat di area
lainnya dan dengan tujuan keseluruhan perusahaan. Dalam antusiasme yang tinggi
untuk menerapkan komputer, pemasar membangun suatu dasar teoritis yang kokoh yang
menjadi landasan bagi semua area fungsional.

2. Prinsip Pemasaran
Pemasaran “terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan
dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang
dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga, jasa dan
gagasan.”
Pandangan ini menunjukkan luasnya permasalahan yang harus dipecahkan oleh
manajer pemasaran demikian pula luasnya informasi yang diperlukan untuk
memecahkan masalah-masalah itu.

2.1. Bauran pemasaran


Manajer pemasaran memiliki beragam sumber daya untuk dikaryakan.
Tujuannya untuk mengembangkan strategi yang menerapkan sumber daya ini bagi
pemasaran barang, jasa dan gagasan pemasaran.
Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran
pemasaran (marketing mix): produk, promosi, tempat dan harga (product, promotion,
place, and price). Semua itu dikenal sebagai 4P. Produk (product) adalah apa yang
dibeli oleh pelanggan untuk memuaskan keinginannya atau kebutuhannya. Produk dapat
berupabarang fisik, berbagai jenis jasa, atau suatu gagasan.
Promosi (promotion)berhubungan dengan semua cara yang mendorong
penjualan produk, termasuk periklanan dan penjualan langsung.

Marketing Information System | 2


Tempat (place) berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada
pelanggan melalui saluran distribusi. Harga (price) terdiri dari semua elemen yang
berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan untuk produk itu.

3. Model Sistem Informasi Pemasaran


Sistem informasi pemasaran merupakan subset dari sistem informasi
manajemen yang menyediakan informasi untuk memecahkan masalah pemasaran
perusahaan.
Gambar 3 menunjukkan struktur dasar sistem informasi pemasaran. Subsistem
input mengumpulkan data dan informasi, yang dimasukkan ke dalam database.
Subsistem output terdiri dari program-program komputer yang mengubah.

3.1. Subsistem Input Pemasaran


Banyak dari data dan informasi pemasaran disediakan oleh sistem informasi
akuntansi. Input ini menyediakan catatan kegiatan penjualan yang terinci, yang dapat
menjadi menjadi dasar bagi laporan periodik dan khusus, atau model matematika.
Subsistem penelitian pemasaran (marketing research
subsystem) mengumpulkan data mengenai segala aspek operasi pemasaran penjualan
namun terutama aspek-aspek yang berkaitan dengan pelanggan atau calon pelanggan.
Data dikumpulkan terutama melalui survei.
Subsistem intelijen pemasaran (marketing intelligence subsystem)
mengumpulkan data dan informasi mengenai pesaing perusahaan, secara historis sistem
ini telah beroperasi secra informal. Misalnya, wakil pemasaran perusahaan berbelanja di
toko pesaing dan mengikuti kunjungan ke kantor dan pabrik pesaing. Namun,

Marketing Information System | 3


belakangan ini, kegitan membeli intelijen dalam bentuk database komersial semakin
meningkat.
Kegiatan intelijen dari sistem informasi fungsional merupakan suatu kegiatan
yang etis dan jangan dirancukan dengan spionase industri, yang merupakan suatu
bentuk memata-matai.

3.2. Subsistem Output Pemasaran


Semua produk dan jasa yang ditawarkan oleh fungsi pemasaran disebut juga
bauran pemasaran (marketing mix), yang mencakup produk; tempat produk itu dijual;
promosi, seperti penjualan langsung atau periklanan; dan harga produk.
Model ini menggunakan campuran unsur-unsur itu sebagai cara
mengklarifikasikan subsistem output. Semua perangkat lunak yang menginformasikan
manajer mengenai produk tercakup di dalam subsistem produk. Semua perangkat lunak
yang menjelaskan cara produk didistribusikan ke pelanggan tercakup di dalam
subsistem tempat. Perangkat lunak yang memberitahukan manajer mengenai penjualan
langsung dan periklanan berada di dalam subsistem promosi, dan semua informasi
mengenai harga disediakan oleh subsistem harga. Manajer dapat menggunakan
subsistem-subsistem ini secara terpisah atau gabungan. Integrated-mix
subsystem memungkinkan manajer mengembangkan strategi pemasaran yang
menggunakan campuran unsur-unsur secara gabungan.
Tiap kotak subsistem output pada model dapat mewakili berbagai macam
komputer. Ada program yang mencetak atau menampilkan laporan periodik, program
yng memudahkan database query, serta program yang berfungsi sebagai model
matematika.

4. Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran


Pada tahun 1966 Profesor Philip Kotler dari Northwestern University ity
menggunkan istilah pusat saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk
menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengumpulkan dan
mengolah informasi pemasaran. Ia mengidentifikasi tiga jenis informasi pemasaran.
a. Intelijen pemasaran (marketing intelligence) – informasi yang mengalir ke
perusahaan dari lingkungan.

Marketing Information System | 4


b. Informasi pemasaran intern (internal marketing information) – informasi
yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
c. Komunikasi pemasaran (marketing communication) – informasi yang mengalir
keluar dari perusahaan ke lingkungan.

Sistem informasi pemasaran (marketing information system), atau MKIS,


sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerjasama dengan sistem informasi
fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan pemasran produk perusahaan.

4.1. Model Kotler


Selama periode 1967-1974, tidak kurang dari lima model MKIS dijelaskan
dalam literatur. Intinya terdiri dari empat subsistem: akuntansi internal, intelijen
pemasaran, penelitian pemasaran, dan management science pemasaran. Subsistem-
subsistem ini mengambil data dari lingkungan dan mengubahnya menjadi informasi
bagi eksekutif pemasaran. Dengan menyertakan sistem akuntansi internal Kotler
mengakui adanya hubungan simbiosis, atau ketergantungan antara berbagai fungsi
dalam perusahaan. Sistem akuntansi internal memberikan suatu ikatan barsama
diseluruh perusahaan.
Sistem intelijen pemasaran terutama berhubungan dengan penyebaran
informasi untuk menyadarkan manajemen tentang perkembangan-perkembangan baru
di pasar. Sistem pemelitian pemasaran memiliki dua tujuan (1) mendapatkan data
terbaru yang menjelaskan operasi pemasaran, dan (2) menyajikan penemuan itu bagi
manajemen dalam bentuk yang memudahkan pengambilan keputusan.
Sistem management science pemasaran menekankan penggunaan teknik
kuantitatif yang canggih, seperti model matematika. Kotler melihat bahwa eksekutif
pemasaran menggunakan output informasi untuk perencanaan, pelakinformasi untuk
perencanaan, pelakinformasi untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.

Marketing Information System | 5


Daftar Pusataka

Aprilia, N. 2012. Sistem Informasi Pemasaran.


http://sisteminformasipemasaran.blogspot.com/, diakses tanggal 11 Mei 2019
Pukul: 10.05 WIB

Nanda, A. 2013. Sistem Informasi Pemasaran.


http://aditnanda.wordpress.com/2013/10/10/sistem-informasi-pemasaran/,
diakses tanggal 11 Mei 2019 Pukul: 11.18 WIB

Marketing Information System | 6

Anda mungkin juga menyukai