Anda di halaman 1dari 14

SISTEM

INFORMASI
MANAJEMEN
RITEL
APERSEPI
Sistem informasi manajemen dalam bisnis ritel saat ini menjadi kebutuhan
yang sangat penting. hal ini tidak terlepas dari kemudahan yang di peroleh
dari penerapan sistem informasi, seperti mudahnya mengetahui jumlah barang
yang keluar dan stok yang masih tersedia. Peritel hanya perlu melihat stok di
layar komputer ataupun mesin kasir karena mesin tersebut menyimpan
riwayat transaksi. selain itu, penggunaan teknologi untuk melakukan scan
barcode terhadap setiap produk yang dijual akan mempercepat proses
transaksi dan pencatatan penjualan. selain hal tersebut, apa keuntungan lain
yang di peroleh dari penerapan sistem informasi manajemen dalam bisnis
ritel?

2
Pengertian Sistem Informasi
Manajemen Ritel

Sistem informasi manajemen merupakan kumpulan yang


terorganisir baik manusia, perangkat software, prosedur,
database dan perangkat dengan tujuan menghasilkan
informasi untuk para manajer dan pengambil keputusan
(Stairs dan Reynolds, 2010)

3
Sementara itu Sistem Informasi Manajemen Ritel (SIMR)
adalah suatu sistem informasi yang di kembangkan dengan
menggunakan pendekatan tekonologi terpadu pada peralatan
sistem mekanisasi pengolah data. fungsinya untuk
menyediakan informasi yang menunjang segala aspek
kegiatan yang berhubungan dengan operasional manajemen,

analisis, dan dalam hal pembuatan keputusan.


Fungsi Sistem Informasi Manajemen Ritel

▸ Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan


perencanaan, pengawasan, pengarahan kerja kepada
semua departemen terkait
▸ Meningkatkan efesiensi dan efektivitas data yang tersaji
akurat dan tepat waktu
▸ Meningkatkan produktivias dan penghematan biaya
dalam suatu organisasi

5
Tujuan Sistem Informasi Manajemen
Ritel

 Menyediakan informasi yang dipergunakan


dalam perhitungan harga pokok jasa, produk,
dan tujuan lain yang di inginkan manajemen

 Menyediakan informasi yang di pergunakan


dalam perencanaan, pengendalian,
pengevalusian, dan perbaikan berkelanjutan

 Menyediakan informasi untuk pengambilan


keputusan

6
TIPE SISTEM INFORMASI

1. Sistem Informasi penunjang kegiatan operasional (Operation Support System)

Operation support system berfungsi untuk memproses data yang dihasilkan dalam setiap kegiatan operasional yang dapat
menunjang kegiatan operasional lainnya dalam perusahaan. Peran lain operation support syste sebagai berikut :

a. Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system)


Sistem ini mencatat dan mengolah data yang berasal dari transaksi bisnis, penjualan, pembelian, perubahan jenis
dokuen serta laporan-laporan, seperti surat kesepakatan, data pelanggan, nota pembelian, dan laporan keuangan

b. Sistem pengendalian proses (process control system)


Process control system digunakan untuk mengkontrol proses secara fiik dan untuk mengambil keputusan
operasional. Selain itu, sistem tersebut dapat mengendalikan kegiatan operasional perusahaan dan menghasilkan
keputusan keputusan yang bersifat operasional rutin, seperti penyediaan stok atau persediaan barang

c. Sistem otomatisasi kantor (office automation system)


Sistem otomatitasi kantor digunakan untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas kantor. Sistem tersebut
merupakan hasil transorasi dari cara kerja perkantor yang bersifat manual dan menggunakan media komunikasi dengan
kertas berubah mengunakan metode yang menggunakan elektronik. Contoh penggunaan komputer yang di lengkapi
jaringan internet.

7
2. Sistem informasi pengambilan keputusan (management support system)

Dalam management support system, proses informasi bisnis berorientasi pada manajemen karena tujuan utamanya adalah
menunjang pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Management support system sesuai dengan tuuannya dapat
digolongkan sebagai berikut :

a. Sistem informasi pelaporan (manageent information system)


Produk informasi yang dihasilkan merupakan kebutuhan dalam pengambilan keputusan rutin, seperti laporan
penjualan sebagai dasar pertimbangan penambahan stok.

b. Sistem penunjang keputusan (decision support system)


Sistem ini membantu manajer mengambil keputusan baik yang bersifat interaktif maupun ad hoc (ketika
diperlukan). Contohnya informasi tentang supplier, data supplier, dan kondisi perusahaan supplier yang dapat menjadi
pertimbangan dalam memutuskan untuk mengadak kerja sama atau tidak

c. Sistem informasi eksekutif (executive information system)


Sistem informasi eksekutif dapat memberikan informasi dan analisis yang di perlukan oleh manajemen agar dapat
menetapkan strategi untuk memajukan kinerja dan pencapaian perusahaan
3. Sistem Informasi Manajemen Ritel (Retail Management System)
Sistem informasi manajemen ritel (SIM Ritel) tidak berbeda jauh dengan sistem informasi manajemen lain. SIM ritel
adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi terpadu dan peralatan sistem mekanisasi data sebagai penyedia
informasi yang berguna untuk menunjang kegiatan manajemen. Secara umum, struktur sistem informasi ritel sebagai
berikut :

a. Tingkatan informasi untuk proses transaksi berfungsi sebagai inquiry response. Tingkatan ini biasanya menjadi
tanggung jawab dari staf.

b. Tingkatan informasi untuk perencanaan operasional pengendalian dan pengambilan keputusan. Informasi
yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehari hari dibutuhkan lower management yang berada pada tingkatan ini
untuk pengambilan keputusan.

c. Tingkatan informasi untuk perencanaan taktis dan pengambilan keputusan. Pada tingkatan ini, middle
management membutuhkan informasi dari tingkat perencanaan operasional maupun informasi dari luar lingkungan
perusahaan, seperti informasi tentang pesaing. Informasi tersebut nantinya akan menjadi dasar pembuatan rencana taktis
perusahaan. Contohnya, pembuatan anggaran maupun pengambilan keputusan, seperti penentuan jenis dan harga
barang.
Peranan Sistem Informasi Manajemen Ritel

Dalam perusahaan bisnis ritel saat ini, sistem informasi manajemen telah berbasis
teknologi seperti pengguanaan komputer dan internet. penggunaan perangkat ini
mempertimbangkan keterbatasan sumber daya manusia, meningkatkan kinerja
perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas, dan lebih cepat karena menjangkau
lebih luas sehingga informasi yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan
1. Peranan Proses Bisnis dan Operasional
a. Memproses transaksi bisnis menggunakan Transaction Processing
System (TPS)
TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis seperti
penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventory. Contoh
TPS membuat cek gaji karyawan, kwitansi penjualan, order pembelian,
formulir pajak, dan rekening keuangan

10
2. Peranan Pengambil Keputusan
Sistem informasi manajemen berperan dalam proses pengambilan keputusan perusahaan
antara lain sebagai berikut
 Information Reporting System, dibutuhkan dalam laporan spesifikasi dan rencana
awal untuk para manajer.
 Decision Support System, dibutuhkan untuk manajer untuk mengambil keputusan baik
yang bersifat interaktif maupun ad hoc (ketika diperlukan)
 Executive Information System, dibutuhkan oleh manejemen teratas untuk menentukan
strategi pengembangan perusahaan .
 Knowledge-based Information System, untuk mengambil keputusan manajerial dari
para pakar.
 Business Function Information System, untuk menentukan aplikasi operasional dan
manajerial dalam mendukung fungsi bisnis.

11
3. Peranan Persaingan Keuntungan Strategis
Sistem Informasi berperan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan dan menentukan
strategi untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dari berbagai jenis persaingan,
antara lain sebagai berikut
 Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama
 Ancaman dari perusahaan baru
 Ancaman dari produk pengganti
 Kekuatan tawar menawar dari konsumen
 kekuatan tawar menawar dari pemasok
Strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan
adalah berikut :
a. Innovation
b. Product differentiation
c. Cost Leadership
12
4. Peranan Sistem Informasi Manajemen Pada Bisnis Ritel
Dalam bisnis ritel, perputaran data barang dagangan dan uang yang
dihasilkan ataupun dikeluarkan berlangsung cepat sehingga diperlukan
pengendalian dan pengawasan yang baik. Laporan data yang cepat dan
sesuai diperlukan untuk mengambil langkah selanjutnya dalam
pengelolaan bisnis. Oleh sebab itu, banyak peritel yang kemudian
menggunakan teknologi yang terhubung agar lebih efisien. Contohnya
penggunaan pada mesin kasir berbasis electronic cash register dan
penggunaan teknologi PC based POS system. Penggunaan teknologi pada
mesin kasir ini akan memudahkan pencatatan barang yang keluar dan
jumlah transaksi per harinya. Sistem ini berhubungan langsung dengan
bagian inventory, jurnal, laporan penjualan, dan pembayaran tunai maupun
nontunai.
Bagi pelanggan, adanya teknologi based POS system pada kasir akan
memudahkan proses transaksi dan memberika kenyaman karena tidak
perlu menunggu lama. hal ini karena teknologi ini menggunakan pemindai
scanner barcode dan menyediakan transaksi tunai mapunun kartu
debit/kredit.

13
THANKS!
Any questions?

14

Anda mungkin juga menyukai