Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Mengelola Sumber Data (Database Manajement System)

Nama Kelompok :
1. Putri Lestari Permata Kasih : 1610091510649
2. Fitria Febriani : 1610091510625
3. Khairunnisa Panjaitan : 1610091510629
4. Putriani : 1610091510645

DOSEN PENGASUH
Helmiati,SE, M. Ak

JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
(STIE)
BANGKINANG
2018/2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami panjatkan puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala, karena atas berkat dan rahmat-Nya tugas makalah mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen mengenai “Mengelola Sumber Data” dapat terselesaikan
dengan lancar dan tepat waktu. Tak lupa pula, kami ucapkan terima kasih kepada dosen
pengasuh mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) kami yang telah memberikan
kesempatan dan waktu kepada kami, serta pihak-pihak lain yang turut serta membantu
menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap agar makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya,
baik bagi dosen pengasuh mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM), para pembaca
sekalian, serta kami sendiri selaku penyusun makalah. Kami sangat menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu,
kami sangat menerima kritik dan saran dari Bapak dosen maupun para pembaca sekalian
agar kami dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi pada kesempatan-kesempatan
berikutnya.
Demikian sepatah kata yang dapat kami sampaikan. Atas perhatiannya, kami
ucapkan terima kasih.

Bangkinang, 04 Rabi’ul Akhir 1440 H

Tim Penyusun

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem manajemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah besar
yang digunakan oleh perusahaan dalam transaksi-transaksinya sehari-hari. Data harus
diorganisasikan sehingga para manajer dapat menemukan data tertentu dengan mudah dan
cepat untuk mengambil keputusan. Perusahaan memecah keseluruhan koleksi data menjadi
sekumpulan tabel data yang saling berhubungan, kumpulan-kumpulan kecil data yang saling
terhubung ini akan mengurangi pengulangan data sehingga pada akhirnya konsistensi dan
akurasi data makan meningkat.
Dewasa ini sebagian besar perusahaan menggunakan basis data yang mengikuti
suatu struktur relasional. Dua alasan penting di balik penggunaan struktur ini adalah bahwa
struktur basis data relasional mudah untuk digunakan dan hubungan di antara tabel di
dalam struktur bersifat implisit. Kemudahan penggunaan telah memberanikan banyak
manajer untuk menjadi pengguna langsung dan sumber basis data.
Meningkatnya arti penting basis data sebagai sumber daya yang mendukung
pengambilan keputusan telah mengharuskan para manajer mempelajari lebih jauh
perancangan penggunaan basis data. Dalam makalah ini penulis akan mencoba
memaparkan mengenai bagaimana sistem manajemen basis data.

B. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini ialah:
a. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Data?
b. Apa yang dimaksud dengan organisasi data?
c. Bagaimana struktur Basis data?
d. Bagaimana contoh basis data relasional?
e. Bagaimana membuat dan menggunakan basis data?
f. Bagaimana personel basis data?
g. Bagaimana menempatkan sistem manajemen basis data dalam perspektif?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini ialah:
a. Untuk menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
b. Untuk mengetahui apa itu Manajemen Sumber Daya Data dan organisasi data
c. Untuk mengetahui bagaimana struktur data
d. Untuk mengetahui bagaimana contoh basis data relasional
e. Untuk mengetahui bagaimana membuat dan menggunakan basis data
f. Untuk mengetahui bagainama personel basis data dan bagaimana menempatkan
sistem manajemen basis data dalam perspektif

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Sumber Daya Data


Data adalah sumber daya penting organisasi yang perlu dikelola seperti mengelola
aset penting dalam bisnis lainnya. Saat ini, perusahaan tidak dapat bertahan hidup atau
berhasil tanpa data yang berkualitas mengenai internal danlingkungan eksternal mereka.
Manajemen sumber daya data, yaitu sebuah aktivitas manajerial yang mengaplikasikan
teknologi sistem informasi seperti manajemen database, gudang data, dan alat manajemen
data lainnya dalam tugas untuk mengelola sumber daya data organisasi agar dapat
memenuhi kebutuhan informasi pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnis mereka.

B. Organisasi Data
Komputer pada awalnya digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang
membutuhkan kalkulasi angka yang rumit dan membsankan yang membutuhkan sedikit
inputdan output. Dewasa ini perusahaan membutuhkan jumlah input dan output yang
sangat besar. Perusahaan sering kali membutuhkan komputer untuk memecahkan masala
yang sama dengan input yang berbeda secara berulang kali.
Perusahaan menyimpan data yang cukup besar di sistem informasi berbasis
komputernya karena perusahaan tersebut melakukan begitu banyak transaksi bisnis. Agar
dapat menggunakan data dan terhndar dari kekacauan konsep “data” telah dipecah dan
dikurangi menjadi konsep yang lebih kecil yang akan menyediakan balok-balok pembangun
yang dapat dikombinasikan untuk meghasilkan kembali data awal dalam suatu bentuk yang
terorganisasi dan dapat diakses.
Hirarki Data.
Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki
field-field data yang bergabung untuk membentuk record, dan record yang bergbung
ubtuk membentuk file. Field Data adalah unit data yang terkecil; mencerminkan
jumlah data yang terkecil yang akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh
field data dapat berupa kode matakuliah. Record adalah suatu koleksi field-field data
yang saling berhubungan. File adalah koleksi record yang saling berhubungan,
seperti satu filedari seluruh record yang berisi field kode-kode matakuliah dan
namanya.
Basis data adalah sekumpulan file yang berada dibawah kendali piranti
perangkat lunak sistem manajemen atau data perusahaan yang dikendalikan dan
diadministrasikan oleh sistem manajemen basis data. Bisa dikatakan bahwa basis
data adalah kumpulan dari semua data berbasis komputer.

2
Spreadsheet sebagai Basis Data Sederhana
Tabel yang berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam suatu
spreadsheet.Konsep tabel merupakan konsep yang penting, karena struktur basis
data relasional , secara konseptual serupa dengan sekumpulan-sekumpulan tabel-
tabel yang saling berhubungan. Sebagian besar istilah yang digunakan oleh spesialis
informasi yang berkerja dengan sistem menejemen basis data akan berhubungan
dengan istilah-istilah yang dipergunakan untuk menjelaskan tabel-tabel, tetapi
dengan beberapa istilah dan konsep tambahan yang dibutuhkan .
Flat Files
Flat file (file datar) adalah suatu tabel yang memiliki kolom-kolom yang berulang.
Normalisasi (Normalization)
Normalisasi (normalization) adalah suatu proses formal untuk menghapus
field field data yang berulang (redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis
data untuk tetap menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan
kesalahan.
Field Field Kunci
Kunci (Key) di suatu tabel adalah suatu field (kombinasi field) yang berisi satu
nilai yang secara unik mengidentifikasi masing–masing record di dalam tabel.
Kandidat kunci (key candidate) adalah sebuah field yang secara unik
mennggidentifikasi masing-masing baris tabel namun tidak dipilih menjasi kunci.
Tabel-tabel yang Berhubungan
Tabel-tabel tersebut berbagi satu field yang sama, yaitu Kode, dan nilai field
Kode menentukan baris-baris mana didalam tabel yang tergabung secara logis.

C. Struktur Basis Data


Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi
lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen
basisdata. Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu peranti lunak yang
menyimpan struktur basis data, data itu sendiri , hubungan di antara data di dalam basis
data, nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter,
nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya.
Struktur Basis Data Hierarkis
Struktur hirarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data,subkelompok,
dan beberapa subkelompok lagi, seperti cabang dari sebuah pohon, untuk
mendapatkan sebuah record dari satu cabang ke cabang lainnya mengharuskan
sistem manajemen basis data tersebut menavigasi kembali ke persimpangan umum
dari cabang-cabang tersebut. Struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya
komputer secara efisien, khususnya ketika sebagian besar record di dalam basis data
akan digunakan dalam suatu aplikasi. 

3
Namun, ketika para manajer hanya menginginkan sedikit record terpilih saja
darjj sejumlah besar record di dalam basis data, struktur hierarkis menjadi tidak
efisien. Hal inil karena setiap record basis data hierarkis memiliki satu field yang
menunjuk pada alamat penyimpanan dari record logis berikutnya di dalam basis
data. Record-record tidak harus disimpan dengan susunan fisik yang berurutan di
dalam suatu alat penyimpanan. Satu pointer akan menunjukkan record yang
"berikutnya secara logis" (record setelahnya), dan sistem manajemen basis data
akan mengambil record yang "berikutnya secara logis." Akan tetapi, keputusan
managerial mungkin hanya membutuhkan satu record yang spesifik untuk
menghadapi suatu masalah bisnis. Seorang manajer menginginkan satu record
pesanan penjualan tertentu untuk menghadapi keluhan pelayanan dari seorang
pelanggan tertentu, dan bukannya sebuah daftar yang berisi ribuan pesanan
pembelian yang diterima pada hari itu.
Struktur Basis Data Jaringan
Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinlcan penarikan
record-record tertentu. Ia memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada
semua record lainnya di dalam basis data'' Gugus Tugas Basis Data yang merupakan
subkomite dari CODASYL mengeluarkan spesifikasinya untuk struktur basis data
jaringan pada tahun 1971.
Struktur jaringan memecahkan permasalahan keharusan untuk menarik balik
hingga kembali ke "cabang" yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap
record dalam basis data dapat menunjuk ke semua record lain di dalam basis data,
ibaratnya seperti meloncat ke setiap cabang pada sebuah pohon. Akan tetapi,
rentang kemungkinan koneksi yang begitu lebar ini juga merupakan kelemahan dari
penerapan struktur jaringan pada masalah-masalah praktis. Mengizinkan setiap
record menunjuk ke record-record yang lainnya akan terlalu kacau. Bahkan
profesional sistem informasi sekalipun akan mengalami kesulitan dalam
mengembangkah dan menggunakan basis data dengan menggunakan struktur
jaringan.
Struktur Basis Data Relasional
Sekumpulan basis data seperti ini terlihat seperti sekumpulan table-tabel
yang mirip seperti table-tabel spreadsheet.Relasi diantara table tidak disimpan
sebagai petunjuk atau alamat; sebagai gantinya, relasi antar table bersifat implisit.
Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik
(physical relationship) di dalam bentuk alamat-alamat penyimpanan, relasi dalam
struktur basis| data relasional adalah implisit. Relasi implisit (implicit relationship)
dapat secara tidakf langsung berasal dari data. Ketika terdapat satu field (kolom)
data yang sama dalam dual tabeL'maka record (baris) dari kedua tabel tersebut akan
dapat digabungkan ketika nilai-nilail field datanya sama. Inilah cara bagaimana kita
telah menggabungkan bersama tabel-tabel JURUSAN dan MATA KULIAH dengan
menggunakan nilai-nilai dalam field Singkatan.

4
Konsep dari suatu struktur basis data yang terdiri atas tabel-tabel di mana
relasi terbentuk secara implisit dengan mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang
sama, akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan penggunaan
memiliki arti yang sangat penting. Ketika organisasi menjadi lebih "datar" (ketika
telah direorganisasikan sehingga memiliki lapisan manajemen yang lebih sedikit),
akan terdapat lebih banyak spesialis yang tersedia untuk mengumpulkan data dari
sistem berbasis komputer dan membuat laporan bagi manajer. Para manajer dan
staf profesional harus mengakses informasi secara langsung dari suatu basis data
agar dapat mendukung pengambilan keputusan yang mereka lakukan. Struktur mirip
tabel dari sistem manajemen basis data relasional adalah sebuah format yang dapat
dipahami dengan cepat oleh manajer maupun staf profesional.

D. Contoh Basis Data Relasional


Contoh-contoh field data , tabel, dan relasi di antara tabel akan memberikan
latarbelakang untuk konsep-konsep basis data yang akan disajikan . Suatu basis data
bernama jadwal telah dibuat dari tabel-tabel yang telah digunakan. Basis data akan
memecahkan informasi kedalam beberapa tabel karena jika informasi hanya disimpan pada
satu tabel, maka akan terdapat banyak nilai field data yang terduplikasi; sehingga
menyebabkan data menjadi berulang (redundant). Basis data akan mengurangi pengulangan
data dalam tabel-tabel.
Basis data akan meningkatkan konsistensi data dan akurasi data. Ini merupakan
masalah yang sangat penting. Manajer mengambil keputusan yang sangat penting bagi
operasi perusahaan dan oleh sebab itu, mereka membutuhkan data yang akurat dan
konsisten dengan data lain si dalam basis data. Mengurangi jumlah pengulangan data
adalah hal yang baik, tetapi konsistensi dan akurasi data merupakan suatu hal yang vital.
Basis Data Jadwal
Contoh yang dipergunakan di sini diimplementasikan pada piranti lunak
sistem menejemen basis data Microsoft Access, namun implementasi ini akan serupa
pada setiap produkk basis data relasional lainnya. IBM, Oracle, Microsoft, dan
banyak perusahaan lain menyediakan peranti lunak sistem menejemen basis data
relasional.
Konsep Basis Data
Ketika pengguna memikirkan record di dalam suatu basis data, mereka secara
intuitif akan merasa bahwa urut-urutan record yang ditampilkan dalam sebuah
laporan merupakan cerminan dari urut-urutan penyimpanan record tersebut di
dalam disk komputer. Suatu sistem I manajemen basis data dapat menampilkan data
ini dalam suatu urut-urutan yang logis dan i secara intuisif tepat, meskipun masing-
masing record dari basis data tersebut dapat tersebar,; di banyakyife dan terletak di
seluruh penjuru ruang penyimpanan komputer.
Dua sasaran utama dari konsep basis date adalah untuk meminimalkan
pengulangan data "dan untuk memperoleh independensi data. Pengulangan data—

5
seperti yang telah dibahas sebelumnya dalam bab ini—akan membuang-buang ruang
penyimpanan, memperlambat pemrosesan record, dan moigundang
ketidakkonsistenan data.
Independensi data (data independence) adalah kemampuan untuk
melakukan perubahan pada struktur data tanpa melakukan perubahan pada
program-program aplikasi yang memproses data. Sebagai contoh, program
komputer untuk memproses pesanan pembelian adalah program yang terpisah dari
data pesanan pembelian yang disimpan di dalam basis data. Independensi data
tercapai dengan menempatkan spesifikasi data di dalam tabel-tabel dan kamus yang
secara fisik terpisah dari program.
Ukuran field Kode dapat ditingkatkan dari 8 menjadi 10 karakter di dalam
definisi tabel tanpa memengaruhi aplikasi apa pun yang menggunakan field Kode.
Ketika program-program komputer melakukan akses langsung ke file-file data untuk
mengambil data, mereka haras secara eksplisit menyatakan format data. Hal ini akan
memerlukan kode program komputer untuk ditulis ulang jika "lmlah karakter untuk
Kode mengalami perubahan dari 8 menjadi 10. Jika terdapat 25 aplikasi komputer
yang membutuhkan akses ke field Kode, maka seluruhnya akan perlu dimodifikasi.
Dengan independensi data, tidak diperlukan penulisan ulang kode komputer lagi,
karena satu-satunya perubahan hanyalah pada definisi dari field tersebut di dalam
basis data.
Kamus data (data dictionary) me'ncakup definisi-definisi dari data yang
disimpan di dalam basis data dan dikendalikan oleh sistem manajemen basis data.
Struktur basis data yang dimuat dalam kamus data adalah kumpulan dari seluruh
definisi field, definisi tabel, relasi tabel, dan hal-hal lainnya. Nam* field data, jenis
data (seperti teks atau angka atau tanggal), nilai-nilai yang valid untuk data, dan
karakteristik-karakteristik lainnya akan disimpan dalam kamus data. Perubahan-
perubahan pada struktur data hanya dilakukan satu kali—di dalam kamus data;
program-program aplikasi yang mempergunakan data tidak akan ikut terpengaruh.

E. Membuat Basis Data


Konsepnya, proses pembuatan sebuah basis data akan melibatkan tiga langkah utama,
yaitu:
a. Menentukan data yang anda butuhkan.
b. Menguraikan data tersebut.
c. Memasukkan data kedalam basis data.

F. Menggunakan Basis Data


Kita biasanya berinteraksi dengan sebuah basis dta dari sebuah komputer pribadi
meskipun data tersebut berada ditempat lain dalam jaringan. Formulir , laporan dan query
aadalah metode-metode umum yang dipergunakan untuk mengakses basis data yang
disimpan dalam suatu system menejemen basis data.

6
Laporan dan Formulir
Mayoritas interaksi pengguna dengan basis data adalah melalui laporan dan
formulir. Sebagian besar vendor piranti lunak menejemen lunak basis data
menawarkan GUI yang memudahkan pembuatan formulir dan laoporan. Kebanyakan
laporan dan formulir yang dibutukan oleh pengguna dapat dibuat tanpa bantuan dari
professional system informasi.
Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah dalam formatnya.
Formulir secara tipikal menampilkan satu record saja dalam satu waktu dan tidak
memberikan ikhtisar data dan biasanya tidak melakukan aagregasi data dari banyak
table basis data. Perbnedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah bahwa
formulir memiliki kemampuan ini namun jarang dipergunakan . perbedaan terbesar
antara formulir dan laporan adalah bahwa formulir dapat digunakan untuk
menambah, menghapus dan memodifikasi record-recor basis data. Menunjukkan
bahwa sebuah formulir untuk memasukkan matakuliah ke da;lam basis data.
Formulir ini dikembangkan Access, tetapi ia mewakili formulir lain yang dihasilkan
oleh sebagian besar piranti lunak DBMS paling besar.
AKURASI Formulir akan menjalankan definisi field data yang telah ditentukan
ketika basis data dibuat. Definisi-definisi tersebut dapat menentukan nilai-nilai valid
tertentu, rentang data untuk nilai-nilai numeric. Dan aturan-aturan yang lain yang
mendukung akurasi. Ia juga dapat menerapkan aturan-aturan yang berada berada
diluar jangkauan nilai-nilai data pada aplikasi area bisnis tertentu, bukannya satu
aturan nialai umum yang berlaku bagi keseluruhan pengguna basis data. 
KONSISTENSI. Konsistensi adalah hal yang sangat penting ketika nilai-nilai
field dalam satu table dipergunakan untuk menggabungkan recordnya ke table yang
lain. Jika seseorang pengguna salah memasukkan nilai field, maka artinya record
tersebut tidak akan digabungkan ke tabel-tabel yang lain. Perhatikan bahwa satu
menu drop-down ditampilkan kepada pengguana untuk memasukkan nilai. Field
yang diberi label jurusan yang menawarkan akan terkait dengan field singkatan
dalam table MATA KULIAH. Field tersebut menghubungkan satu record table
MATAKULIAH ke satu record dalam table JURUSAN. Menu drop down hanya akan
menampilkan nilai-nilai yang telah dimasukkan ke dalam field Singkatan dari table
JURUSAN, jadai entri-entri didalam formulir kana dibatasi agar konsisten diantara
table.
PENYARINGAN. Basis data dapat memiliki jumlah data yang luar biasa
banyaknya.Pengguna mungkin ingin menyaring record yang ingin dilihat dengan
menggunakan formulir ini. Setiap field dalam formulir dapat membuat filter sehingga
hanya mata kuliah tingkat tiga yang akan ditampilkan. Penyaringan membantu
mengatasi kelebihan informasi. Ia juga dapat ,membatsi akses seseorang pengguna
terhadap data dalam basis data jika ada beberapa record tertentu yang ingin
dirahasiakan.

7
SUBFORMULIR. mengilustrasikan kombinasi formulir dan subformulir. Ketika
pengguna memasukkan informasi matakuliah, pada waktu yang bersamaan mereka
mereka juga dapat memasukkan informasi mengenai proyek-proyek. 
LAPORAN adalah data teragregasi dari basis data yang diformat dengan cara
yang akan membantu pengambilan keputusan. Sebagi contoh: adalah laporan yan
menampilkan setiap jurusan dengan daftar matakuliah yang diajarkandan proyek
yang diisyaratkan untuk matakuliah tersebut.
Query
Beberapa pengguna ingin melangkah lebih jauh dari laporan dan formu;lir
untuk memberikan pertanyaan langsung ke basis data. QUERY adalah suatu
permintaan kepada basis data untuk menampiolkan record-record yang dipilih.
System manejemen basis data biasanya memberikan antarmuka yang mudah untuk
digunakan bagi para pengguna.
Query pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan
kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan stu kumplulan
criteria tertentu. 
Konsep Query by-exemple adalah suatu hal yang signifikasi karena
pentingnya arti seorang manejer dapat melakukan akses langsung atas nilai-nilai
basis data. Formulir dan laporan dapat menampilkan sejumlah hasil yang
menampilkan sejumlah hasil yang mengaburkan hal-hal yang sebenarnya ingin
ditemukan oleh menejemen. Menejer dapat memanfaatkan QBE untuk dapat
dengan cepat menemiukan data tertentu untuk memecahkan masalah.
Bahasa Query Terstruktur
Bahasa Query Terstruktur atau Struktured Query Language (Sql) adalah kode
yang digunakan oleh system manejemen basis data relasional untuk mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan basis data-nya. Meskipun pengguna dapat melihat Sebagai
QBE, system basis data melihat bahasa query terstruktur Piranti Lunak DBMS
memiliki GUI dan program-program ‘wizard’ yang dapat menuntun pengguna
menggunakan query dengan cara yang mudah digunakan.
SQL telah menjadi topic yang penting karena dua alas an. Pertama seiring
dengan lebih banyak basis data yang dapat diakses melalui WEB, menejer dan para
professional lainnya perlu untuk mengetahui bahwa SQL adalah metode pilihan
untuk berinteraksi denagn basis data berbasis WEB. Kedua, para menejer perlu
untuk mengetahui bahwa menulis SQL bukanlah hal yang sulit bagi sebagian besar
kebtuhan data mereka.
Pemrosesan Basis Data Lanjutan
Pemrosesan analitis on-line aanalytical processing (OLAP) telah menjadi hal
yang semakin umum dalam piranti lunak system menejemen basis data. Vendor-
vendor memasukkasn fitur ini untukl memungkinkan dilakukannya analisis data yang
mirip dengan statistic cross-tabulation. Sebagai contoh, salah satu field dalam table
PROYEK berisi angka nilaoi yang diberikan untuk proyek. Jika anda ingin mengetahui

8
jumlah dari seluruh nilai untuk proyek-proyek dalam setiap matakulih di setiap
jurusan, maka OLAP akan berguna.
Data mining, data marts dan data werehousing mengacu pada kelompok
konsep yang melihat data perusahaan sebagau sebuah peti harga yang harus dibuka,
diperiksa dan dikuasai. Ketiganya memusatkan perhatian pad metodologi yang
menawarkan akses yang cepat kepada para pengguna.
Knowledge discovery (penemuan pengetahuan) adalah konsep menarik
lainnya. Dengan berkembangnya basis data dan semakin banyaknya jumlah data
yang disimpan, bagaimana para pengguna dapat mengetahui seluruh relasi diantara
data? Apakah terdapat data yang penting dalam bais data yang tidak dipergunakan?
Knowledge mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas dengan
menganalisis pengguna data dan kesamaan data diantara table-tabel berbeda.

G. Personel Basis Data


Terdapat beberapa personel penting yang berkaitan dengan basis data.
Administrator basis data memiliki tanggung jawab teknis maupun menejerial atas sumber
daya basis data.
Administrator Basis Data
Spesialis informasi yang ahli dalam mengembangkan, menyediakan dan
mengamankan basis data adalah administrator basis data. Administrator basis data
mengawasi seluruh aktivitas basis data. Mereka harus memiliki keahlain menejerial
maupun keahlian teknis yang tinggi. Tugas-tugas DBA dapat dibagi menjadi empat
area utama:
a. Perencanaan Basis Data
Mencakup bekerja dengan menejer-menejer area bisnis dalam
mendefinisikan kebutuhan data perusahaan.
b. Implementasi Basis Data
Terdiri atas pembuatan basis data untuk mengikuti spesifikasi dari sistem
manajemen basis data yang dipilih, maupun menyiapkan dan
melaksanakan kebijakan dan prosedur bagi pengguna basis data.
c. Operasi Basis Data
Meliputi penawaran program-program pendidikan bagi para pengguna
basis data dan memberikan bantuan jika dibutuhkan.
d. Keamanan Basis Data
Meliputi pengawasan aktivitas basis data dengan menggunakan angka
statistik yang diberikan oleh sistem menejemen basis data.
Programer Basis Data
Programmer basis data menunjukkan spesialisasi dan seleksi tingkat tinggi.
Mereka sering kali memiliki lebih banyak pengalaman dan pelatihan daripada
programmer-programer lain yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu alasannya
adalah bahwa basis data merupakan pusat penyimpanan fakta bagi perusahaan. Jika

9
terjadi kesalahan pemrogaman di dalam basis data, maka konsekuensinya akan
dapat dirasakan oleh pengguna dalam jumlah yang sangat besar. Karena alas an ini,
perusahaan menginginkan para programmer basis data-nya dipilih dari personel
paling ahli yang tersedia. Programer basis data sering kali menuliskan kode untuk
memecah dan/atau mengagresasikan data basis data. Seorang pengguna kemudian
men-download data yang telah dikumpulkan secara efisien ini dari sumber daya
computer perusahaan ke computer pribadinya. Salah satu keuntungan salah satu
keuntungan adalah basis data perusahaan hanya diakses satu kali saja, dan
pemrosesan basis data lebih lanjut akan terjadi hanya pada sumber daya komputasi
pengguna, sehingga memberikan tingkat efesiensi yang lebih tinggi bagi penggunaan
basis data.
Keuntungan lainnya adalah bahwa pengguna tidak perlu mengakses
sepenuhnya basis data perusahaan, dan karena seseorang pengguna akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk melakukan kesalahan dari pada seseorang
programmer basis data, maka basis data tersebut menjadi lebih aman. 
Pengguna Akhir
Pengguna akhir tidak dapat diabaikan sebagai personel penting yang
berinteraksi dengan basis data. Mereka membuat laporan dan formulir memberikan
query kepada basis data dan menggunakan jawaban dari basis data mereka untuk
pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi perusahaan dari unsure pokok
lingkungannya. Peranti lunak system manajemen basis data telah mengalami evolusi
dengan mendorong interaksi oleh para pengambil keputusan. pengguna tidak perlu
mengetahui bagaimana cara membuat kode dari bahasa query terstruktur. Formulir
query-by-example memungkinkan poengguna memilih beberapa pilihan dan
menjalankan query. Semakin mudahnya penggunaan telah menimbulkan kenaikan
penggunaan oleh pengguna terakhir, yang selanjutnya dapat menyebabkan
meningkatnya jumlah kesalahan yang dilakukan oleh pengguna akhir.
System manajemen basis data membuat asumsi-asumsi mengenai apa yang
diinginkan oleh pengguna pada saat mereka meng-klik melalui antar muka basis
data. Kecuali jika pengguna mengetahui asumsi-asumsi yang dibuat, data yang
ditampilkan mungkin bukanlah hal yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
Pengguna memerlukan pelatihan dalam system basis data sehingga sumber daya
basis data akan dapat menjadi aset yang sebenarnya dalam pengambilan keputusan.

H. Menempatkan Sistem Manajemen Basis Data dalam Perspektif


Sistem manajemen basis data atau DBMS merupakan perangkat lunak yang dapat
melakukan utilisasi dan mengola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS juga di
rancang untuk melakukan manipulasi data secara lebih muda. Sebelum adanya DBMS, data
pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi
DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan,

10
mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan
efisien.
Melalui manajemen basis data, memungkinkan bagi kita untuk membuat sebuah
basis data, memelihara isisnya dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang luas
tanpa harus menggunakan pemrograman komputer dengan biaya yang mahal.setiap
teknologi informasi memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing dan begitu juga
sistem manajemen basis data.
Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:
a. Kepraktisan DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil
namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
b. Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan
dengan cepat.
c. Mengambil data secara cepat, praktis
d. Meningkatkan keamaanan data
e. Mengurangi kejemuan; Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan
kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya.
f. Update to date; Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.
g. Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
h. Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
i. Meningkatkan keamanan data
j. Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
k. Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:
a. Biaya Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang
tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang
mengelola basis data tersebut.
b. Mempekerjakan dan mempertahankan DBA
c. Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses
berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam
pemeliharaan data.
d. Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen
database agar dapat diperolehh struktur dan relasi data yang optimal.
e. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal disc maupun internal memory
agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
f. Kebutuhan akan sumber daya resources biasanya cukup tinggi.

11
BAB III
KESIMPULAN

KESIMPULAN
Manajemen sumber daya data, yaitu sebuah aktivitas manajerial yang
mengaplikasikan teknologi sistem informasi seperti manajemen database, gudang data, dan
alat manajemen data lainnya dalam tugas untuk mengelola sumber daya data organisasi
agar dapat memenuhi kebutuhan informasi pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnis
mereka. Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi
lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen
basis data.
Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu peranti lunak yang menyimpan
struktur basis data, data itu sendiri , hubungan di antara data di dalam basis data, nama-
nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai
default, dan seluruh uraian field lainnya.
Keuntungan DBMS :
a. Kepraktisan DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil.
b. Kecepatan.
c. Mengambil data secara cepat, praktis.
d. Meningkatkan keamaanan data.
e. Mengurangi kejemuan.
f. Update to date.
g. Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data .
h. Mengurangi duplikasi data atau data redundancy.
i. Meningkatkan keamanan data.
j. Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data.
k. Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data.
Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:
a. Biaya Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang
tepat cukup mahal
b. Mempekerjakan dan mempertahankan DBA
c. Sangat kompleks.
d. Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen
database agar dapat diperolehh struktur dan relasi data yang optimal.
e. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal disc maupun internal memory
agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
f. Kebutuhan akan sumber daya resources biasanya cukup tinggi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Reymond, MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat


http://danar-pake.blogspot.com/2010/11/konsep-data-mencakup-hirarki-data.html
http://rheygorou.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo_22.html

13

Anda mungkin juga menyukai