Anda di halaman 1dari 8

Study literature bagi para praktisi akademis atau kalangan mahasiswa adalah

suatu hal yang biasa didengar dan bahkan sering dilakukan. Hal ini karena setiap kegiatan
penelitian atau kegiatan penyusunan tugas-tugas kuliah harian dan melakukan tugas-tugas
presentasi sering melakukan study literature.

Study literature juga merupakan suatu hal atau salah satu teknik yang harus
dilakukan dalam suatu penelitian ilmiah. Suatu penelitian ilmiah yang hendak dilakukan,
tentu saja seorang peneliti harus memiliki wawasan yang luas terkait objek yang akan
diteliti, karena jika tidak dapat dipastikan penelitian tersebut menjadi tanpa arah dan
berakhir dengan predikat gagal.

Berbicara tentang penelitian, bahwa setiap penelitian mempunyai tujuan dan


kegunaan tertentu dan secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yakni penelitian yang
bersifat penemuan, pembuktian,  dan pengembangan.

Penemuan karena data yang diperoleh dari hasil penelitian itu adalah data yang benar-
benar baru dan sebelumnya belum pernah ada. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu
digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan
tertentu. Pengembangan bahwa hasil dari penelitian merupakan pendalaman dan perluasan
pengetahuan yang telah ada.

Penelitian ilmiah apapun jenisnya adalah merupakan kegiatan yang dilakukan secara
sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena-fenomena alami, dengan di pandu
oleh teori dan hipotesis. Topik penelitian harus di kaitkan dengan pengetahuan yang relevan,
seperti hasil penelitian,  jurnal, disertasi, dan buku sebagai bahan referensi yang memiliki topik
yang sama. Untuk itulah perlu suatu kegiatan study literature.

Mengingat betapa pentingnya kegiatan study literature, artikel kali ini akan


membahas tentang study literature  secara rinci yaitu mengenai pengertian study  literature,
macam-macam sumber literatur, manfaat study literature, dan teknik
penyusunan study  literature. Selanjutnya dengan pembahasan tentang study literature dalam
artikel ini, diharapkan para pembaca khususnya mahasiswa dapat memahami pengertian,
manfaat, dan cara penulisan study  literature dalam penelitian baik secara teori maupun praktek.

A.  PENGERTIAN STUDY LITERATURE


Study literature atau dengan kata lain yaitu studi pustaka atau kajian
pustaka merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari
hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam
melakukan penelitian.
Berbicara tentang teori, maka teori dalam penelitian dapat dipakai untuk berbagai
hal yaitu sebagai berikut 

1. Teori   sebagai suatu orientasi :  


Teori sebagai suatu orientasi artinya teori dapat membatasi jumlah fakta yang perlu 
dipelajari. Setiap masalah dapat dikaji dalam berbagai cara yang berbeda dan teori 
mempedomani cara-cara mana yang dapat memberikan hasil terbaik.

2. Teori  sebagai suatu sistem.


Teori sebagai suatu sistem artinya teori dapat memberikan system apa yang hendak 
dipakai peneliti untuk mengartikan data agar dapat dikelompokkan dalam cara yang 
paling bermakna.

3. Teori sebagai rangkuman


Teori sebagai rangkuman, artinya teori juga dapat meringkas apa yang perlu 
diketahui mengenai objek yang dikaji. Teori juga dapat dipakai untuk memprediksi 
fakta-fakta lebih lanjut yang harus dicari.

Seorang peneliti sebelum melakukan dan menyusun hasil penelitiannya, maka peneliti


tentunya harus melakukan study literature. Peneliti akan mencari dan kemudian membahas
terbitan-terbitan atau publikasi yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitiannya serta
kaitan antar variabel yang menjadi model penelitiannya.

Seorang peneliti dalam melihat dan mengkaji kembali berbagai literatur (literature
review) dari setiap terbitan/buku/publikasi yang dianggap relevan dibahas secara
kritis, dapat meliputi sebagai berikut:
a)   Siapa yang pernah meneliti topik atau masalah tersebut?
b)   Di mana dan kapan penelitian itu dilakukan?
c)   Apa unit dari bidang studinya?
d)   Bagaimana analisisnya?
e)   Bagaimana kesimpulannya?
f)    Apa kritikan terhadap studi itu?
g)  Apa saja dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel-variabel penelitian yang kiranya
dapat dipakai untuk ditindak lanjuti?

B.  MACAM - MACAM SUMBER LITERATUR


Study  literature dalam penelitian dapat diperoleh dari berbagai sumber diantaranya
adalah : abstrak hasil penelitian, indeks,  review,  jurnal, dan buku referensi.

1.    Abstrak hasil penelitian


Abstrak merupakan sumber referensi yang berharga, karena dalam abstrak  peneliti
menuliskan intisari dari penelitian yang meliputi: metode, perumusan masalah, hasil penelitian,
dan kesimpulan. Sehingga dengan membaca abstrak hasil penelitian kita akan mendapatkan
gambaran secara keseluruhan tentang penelitian yang sudah dilakukan. Selain itu dengan
membaca abstrak kita dapat mempelajari metode yang digunakan oleh peneliti tersebut,
sehingga memberikan inspirasi kepada kita untuk menggunakan metode sejenis dalam konteks
dan latar yang berbeda.

2.    Indeks.

Indeks menyediakan judul-judul buku yang disusun berdasarkan deskripsi utama


masing-masing buku, tetapi tidak menyediakan abstraknya. Sebagai contoh Indeks Internet
akan ditampilkan sebagai berikut: bagian heading (kepala berita) Internet, proxy server. Tulisan
pada heading memberikan informasi pada kita tentang buku mengenai Internet dan hal utama
yang dibahas ialah mengenai proxy server.

3.    Review

Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesa karya-karya atau buku yang pernah


ditulis dalam suatu periode waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan topik dan isi. Dalam
review biasanya penulisnya memberikan perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku
atau karya yang direview oleh yang bersangkutan. Review juga memberikan kesimpulan
alternatif kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah agar pembaca dapat memperoleh
pandangan yang berbeda dari buku yang dibacanya.

4.    Jurnal

Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disiplin ilmu yang sama, misalnya ilmu
manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik informatika dalam ilmu komputer. Kegunaan utama
jurnal ialah dapat digunakan sebagai sumber data sekunder karena pada umumnya tulisan-
tulisan di jurnal merupakan hasil penelitian. Selain itu tulisan di jurnal dapat dipakai sebagai
bahan kutipan untuk referensi dalam penelitian kita sebagaimana buku-buku referensi.

5.    Buku   Referensi

Buku referensi berisi tulisan umum dalam disiplin ilmu tertentu. Sebaiknya kita memilih
buku yang bersifat referensi bukan buku yang bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan
atau membuat sesuatu. Buku referensi yang baik berisi tulisan yang mendalam mengenai topik
tertentu dan disertai dengan teori-teori penunjangnya, sehingga kita akan dapat mengetahui
perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas dalam buku tersebut.
C.  MANFAAT STUDY LITERATUR
Manfaat atau tujuan utama dalam melakukan studi literatur ialah : 1) menemukan
variabel-variabel yang akan diteliti, 2) membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan
menentukan hal-hal yang perlu dilakukan, 3) melakukan sintesa dan memperoleh perspektif
baru, 4) menentukan makna dan hubungan antar variabel. Berikut adalah penjelasannya.

1. Menemukan variabel-variabel yang akan diteliti.

Pada praktiknya, peneliti sering mengalami kesulitan untuk merumuskan masalah 


yang layak untuk diteliti. Masalah yang diteliti pada hakekatnya merupakan variabel-
variabel yang akan diteliti. Dengan melakukan study literature, maka peneliti akan 
mendapat kemudahan dalam menemukan variabel-variabel yang akan diteliti. Selain 
itu dengan melakukan study literature, maka akan dapat membantu peneliti dalam 
mendefinisikan variabel baik secara konseptual maupun operasional, serta 
membantu mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel tersebut, baik secara 
konseptual atupun operasional.

2. Membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang 


perlu dilakukan.

Manfaat atau tujuan kedua dari melakukan study literature adalah membedakan hal-


hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan. Hal ini 
dapat dimaknai bahwa study literature dapat menghindarkan kita agar tidak terjadi 
duplikasi penelitian atau karya di masa lalu yang sudah pernah dilakukan oleh orang 
lain. Namun demikian, penelitian masa lalu dapat menjadi bahan atau setidak-
tidaknya memberikan gagasan atau inspirasi terhadap penelitian yang akan 
dilakukan saat ini, khususnya sebagai arahan kepada kita dalam melakukan 
penelitian saat ini.

3. Melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru

Tujuan ketiga dari melakukan study literature adalah untuk melakukan sintesa dan


memperoleh perspektif baru. Hal ini dapat diartikan jika seorang peneliti dengan 
cermat dapat melakukan sintesa hasil penelitian sejenis di masa lalu, maka ada 
kemungkinan peneliti tersebut menemukan sesuatu yang penting mengenai gejala 
yang sedang dipertanyakan dan cara-cara bagaimana mengaplikasikan kedalam 
konteks penelitian saat ini. Pada umumnya para peneliti lebih memilih hal-hal yang 
bersifat spesifik daripada hal-hal yang bersifat umum.

4. Menentukan makna dan hubungan antar variabel


Tujuan keempat dari melakukan study literature adalah untuk menentukan makna 
dan hubungan antar variabel, karena semua variabel yang diteliti harus diberi nama, 
didefinisikan dan disatukan dengan masalah yang sudah dirumuskan beserta 
hipotesanya. Jika seseorang melakukan proses mendefinisikan variabel dengan 
tanpa melakukan study literature terlebih dahulu, maka kemungkinan yang akan 
diperoleh kesalahan dalam pendefinisian variabel. Sebaliknya jika peneliti
melakukan study literature, maka peneliti mendapatkan tuntunan secara teori cara-
cara mendefinisikan suatu variabel, karena kemungkinan variabel secara konseptual 
sudah didefinisikan oleh peneliti sebelumnya.

Selanjutnya menurut Suharsimi Arikunto, ada beberapa manfaat study  literature secara


konstruktif antara lain :
1.  Peneliti akan mengetahui dengan pasti apakah permasalahan yang dipilih betul-betul 
     belum pernah diteliti oleh orang yang terdahulu.
2.  Peneliti dapat mengetahi masalah-masalah lain yang mungkin lebih menarik 
     dibandingkan dengan penelitian terdahulu.
3.  Peneliti  dapat lancar dalam menyelesaikan pekerjaannya, karena peneliti dapat 
     mengacu pada pengetahuan, dalil, konsep, atau ketentuan yang sudah ada.
4.  Sehubungan dengan manfaat nomor 3, maka kedudukan peneliti sebagai ilmuan 
     menjadi mantap, kokoh, dan kuat, karena dalam kegiatannya tersebut menggunakan 
     aturan-aturan akademik yang berlaku.

Secara singkat maka manfaat atau tujuan dari melakukan study  literature adalah :


1. Menggali teori-teori dasar, konsep, pemikiran dan hasil-hasil penelitian yang dikemukakan para
ahli terdahulu (mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan).
2.  Membantu untuk menentukan arah perkembangan tema penelitian terkini sesuai bidang
keahlian.
3. Menyediakan informasi dan wawasan ilmiah lebih luas tentang tema dan topik yang dipilih.
4.  Dominan dimanfaatkan untuk melengkapi data sekunder ( membantu pemilihan prosedur
penelitian).
5. Mengarahkan penyusunan buah pikiran yang lebih sistematis, terarah, logis, saling terkait, kritis
dan  ekonomis dan tidak menyimpang dari kaidah ilmiah.
6.  Mencegah duplikasi karya penelitian

D.  TEKNIK PENYUSUNAN STUDY LITERATURE


Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa melakukan study literature  adalah sangat
penting baik dalam menulis proposal ataupun laporan hasil kerja dalam bentuk tugas akhir,
skripsi, thesis ataupun dalam kegiatan kerja di perusahaan dan masyarakat.
Study  literature sangat diperlukan untuk memberikan dasar/landasan yang kuat mengenai
alasan pemilihan tema tertentu, mengapa peneliti menerapkan metode tertentu dan bukan
metode yang lainnya atau memberi dasar/landasan teori yang yang dipakai dalam penelitian
tersebut.

Mengingat pentingnya melakukan study  literature, maka diperlukan suatu teknik atau


langkah-langkah dalam penyusunan study literature   yaitu sebagai berikut :

1. Mencari sumber-sumber untuk bahan studi pustaka atau literature review.

 Langkah pertama dalam melakukan study  literature adalah mencari sumber-sumber 


 untuk bahan studi pustaka atau literature review. Sumber-sumber untuk dijadikan 
 sebagai daftar pustaka yang paling baik adalah buku, artikel jurnal yang sudah di 
 peer-review, artikel proceedings yang telah di-peer review, dan technical report dari 
 institusi pendidikan atau organisasi lainnya yang berhak untuk mengeluarkan.

 Sebelumnya peneliti harus memeriksa secara jelas apakah sumber tersebut sesuai 
 dengan studi pustaka atau literature review yang akan dibuat, misalnya dengan 
 melihat daftar isi, abstrak, heading, dan sub-headings atau ‘DOCUMENT 
 STATEMENT’ (kalimat terpenting di dalam suatu tulisan yang biasanya terdapat di 
 bagian akhir pendahuluan dari suatu tulisan).

2. Mengevaluasi isi yang dimuat di dalam sumber-sumber tersebut.

Langkah kedua dalam melakukan study literature adalah mengevaluasi isi yang 


dimuat di dalam sumber-sumber tersebut. Proses evaluasi tersebut harus seobjektif 
mungkin, baik evaluasi yang bersifat pendukung maupun yang bersifat melemahkan 
terhadap teori dalam penelitian yang akan kita lakukan.

Beberapa tip yang dapat digunakan untuk mempercepat proses evaluasi suatu 
sumber antara lain dengan melakukan “SKIMMING”, yaitu yang arti literalnya adalah 
meluncur; merefer yaitu membaca cepat sambil menangkap intisari bacaan sumber; 
intisari yang ditangkap mungkin tidak sepenuhnya benar, tetapi dapat memberikan 
arahan bagi peneliti, apabila kita memerlukan informasi terkait di kemudian hari. 
Selain melakukan “SKIMMING” juga melakukan “PARAGRAPH STATEMENT” yaitu 
mencari kalimat yang terpenting dalam suatu paragraf yang biasanya muncul di 
bagian awal dari suatu paragraf.

Evaluasi juga dilakukan untuk melihat apakah penulis sumber tersebut adalah benar-
benar orang yang mempunyai otoritas di dalam permasalahan yang diangkat. Hal ini 
dapat dihindari kalau hanya memakai ke-empat sumber yaitu buku, jurnal, 
proceedings dan technical report dan dapat menghindari hasil searching yang tidak 
valid dari Google atau sistem searching lainnya. Selain kevalidan sumber, perlu juga 
diteliti apakah metode, data, dan penganalisaan yang digunakan oleh penulis sudah 
tepat atau belum.
Disamping itu perlu juga dianalisa apakah ada informasi yang sengaja disampaikan 
sebagian, tidak sebenarnya atau dihilangkan. Kemutakhiran sumber perlu 
diperhatikan, karena untuk informasi tertentu kadang perkembangannya begitu 
cepat, sehingga harus selalu berusaha mencari yang paling up-to-date.

3. Membuat summary terhadap isi sumber-sumber tersebut

Langkah ketiga dalam melakukan study literature adalah membuat summary 


terhadap isi sumber-sumber tersebut. Summary atau rangkuman digunakan sebagai 
pengingat sumber yang pernah dibaca, sehingga pada saat menulis studi pustaka 
atau literature review   tidak perlu membaca ulang sumber secara keseluruhan.

Adapun hal-hal yang perlu untuk dicatat dalam summary atau rangkuman tersebut 


antara lain: Penulis, Tahun, Judul dan Sumber (Buku, Jurnal, Proceedings atau 
Technical Report) dari tulisan yang dibaca, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, 
Hasil Penelitian, Kesimpulan dan Saran, serta hasil evaluasi.

4. Menulis studi pustaka  atau literature review.

Langkah keempat dalam melakukan study literature adalah menulis studi pustaka 


atau  literature review.  Rangkuman yang dibuat dalam tahapan sebelumnya 
dipergunakan sepenuhnya dalam menulis studi pustaka atau literature review. Hal-
hal yang mungkin dimasukkan antara lain : persamaan dan perbedaan antara 
pengarang dan penelitian mereka, penelitian mana yang saling mendukung dan 
yang mana saling bertentangan, pertanyaan yang belum terjawab dan lain-lain. 

Untuk itu peneliti perlu menata rangkuman dan mengelompokkannya berdasarkan 


beberapa kriteria yang diperlukan, seperti berdasarkan pada tema penelitian, jenis 
penelitian, pendukung atau penentang,  dan lain-lain.

Satu hal yang dapat dijadikan tips dalam menulis studi pustaka atau literature review 
adalah “PARAPHRASING”, yaitu melakukan pengungkapan ulang terhadap 
pernyataan orang lain dengan cara berbeda dengan aslinya. Paraphrasing ini 
menghindarkan kita untuk mengutip secara langsung dan menghindarkan kita untuk 
menggunakan tanda petik terhadap pernyataan langsung tersebut.

Selanjutnya tehnik penulisan study  literature juga harus menggunakan kaidah-aidah


penulisan yang telah berlaku umum dan ilmiah, seperti sesuai dengan tehnik penulisan sebagai
mana ditulis dalam Buku Bimbingan Penulisan Skripsi atau Tesis yang telah ditentukan
oleh Universitas atau dalam ejaan-ejaan yang telah disempurnakan dan berlaku saat penelitian
akan dilakukan.
Demikianlah artikel yang membahas secara rinci mengenai study literature dan penulis
berharap dengan pembahasan materi tentang study  literature dalam artikel ini, diharapkan para
pembaca khususnya mahasiswa dapat memahami pengertian study literature, manfaat  study
literature, sumber-sumber literatur, dan cara penulisan study literature dalam penelitian baik
secara teori maupun praktek. Selanjutnya jika study literature dilakukan dengan tepat dan
sebaik-baiknya, maka tugas-tugas kuliah harian atau tugas akhir penelitian dapat berhasil
dengan baik pula.

Anda mungkin juga menyukai