Anda di halaman 1dari 99

I eotong Kompos Jolon Pintos Konsep Dotobose | 3

Definisi database adalah representasi kumpulan fakta yang Pembuatan potongan dinding seperti terlihat pada Gambar
saling berhubungan dan disimpan secara berkelompok l.l tersebut adalah dengan menjalankan perintah
menurut aturan tertentu dan sedemikian rupa serta tanpa MLSTYLE sebagai berikut:
pengulangan (redundansi) yang tidak perlu untuk meme- lit
nuhi berbagai kebutuhan. Begitu pula halnya di dalam Command : MLSTrLE <enter> \
autoCAD. Sebuah file autoCAD dibentuk dari beberapa
elemen yang membentuk suatu database. Pemanfaatan totelah Anda menjalankan perintah MLSTYLE, AutoCAD
database secara maksimal ini akan sangat membantu bila akan menampilkan kotak dialog Multiline Style seperti pada
Anda akan menggunakan file tersebut di kemudian hari. 0ambar 1.2.
Elemen pembentuk file autoCAD adalah jenis garis, tebal
garis, teks, dimensi, dan block. Elemen pembentuk file
tersebut selanjutnya akan membentuk suatu data base file.
Data base file autoCAD dibuat dengan menggunakan layer
O. Layer O ini bersifat unik dan fleksibel. Layer 0 ini juga
memiliki karakteristik warna garis dan jenis garis. Penulis
menyarankan menggunakan nilai default untuk layer 0.
Dengan demikian, Anda disarankan tidak mengubah nilai
apapun untuk layer 0 tersebut.
Gambar 1.2 Kotak dialog MLSTYLE
Catatan:
Jika tidak disebutkan lain, semua database Aang
digunakan dalam buku ini adalah menggunakan
lager O dengan nilai-nilai default gang sudah dipilih lUlo(:AD sudah memberikan satu contoh multiline dengan
oleh autoCAD. Standard. Selanjutnya Anda bisa melakukan
si multiline Standard tersebut dengan menekan
1. MLSTYLE todlfy. Kotak dialog Modi$r akan muncul seperti
pada Gambar 1.3.
AutoCAD dibentuk oleh kumpulan titik, garis, dan bidang,
Penggunaan jenis garis yang fleksibel dalam AutoCAD akan
memudahkan dalam pembuatan gambar. Salah satu
contohnya adalah pembuatan potongan tembok atau hTJil
dinding. Potongan dinding yang dimaksud seperti terlihat *-&nil
pada Gambar 1.1. 4N ialo $0 lffiM] ffi
r''',,,,''-',',,,,,,.,,,.,,,,. k os
t* ltLl*-**."* * HArtu**,,s,
*Fn u* I;Jdiffi;*l
-,)l
Ldld L.mi*! L."rh,^i

Grnbrr 1.1 Potongon dinding Ornbu 1.3 Kotak dialog Modify Multiline Style
4 | fotong Kompos Jolon Pintos Konsep Dotobose I

Anda bisa mengubah nilai-nilai yang ada pada kotak Anda bisa memilih jenis garis yang Anda inginkan. Setelah
element. Cara pengubahan tersebut adalah dengan proses pemilihan jenis garis selesai, Anda bisa kembali
mengetikkan nilai-nllai 75, 65, 55, -55, -65, dan -75 pada kepada kotak dialog Modi$r Multiline Style: STANDARD.
kotak pilihan Offset. Setiap kali Anda memasukkan sebuah Selanjutnya pada bagan Caps, Anda harus memberikan
angka pada kotak pilihan Offset tersebut, segera setelahnya tanda centang pada bagian Start dan End. Hasil dari
Anda harus menekan tombol Add. Jenis garis yang dipakai pengaturan potongan dinding terlihat seperti pada Gambar
untuk nilai 75, 55, -55, dan -75 adalah jenis garis 1.6.
Continous. Khusus nilai 65 dan -65, jenis garis yang
dipakai adalah Batting. Pemilihan jenis garis yang dipakai
adalah dengan menekan tombol Linetype. Selanjutnya,
akan muncul kotak dialog Select Linetype seperti terlihat
pada Gambar 1.4.

Gambar 1.6 Pengaturan potongan tembok

Gambar 1.4 Kotak dialog Select Linetype Botelah selesai melakukan pengaturan potongan tembok,
rkhiri dengan menekan tombol OK. AutoCAD akan
mengembalikan kepada kotak dialog Multiline Style seperti
Bila Anda ingin mencari jenis garis yang diinginkan, terlihat pada Gambar 1.7. Selanjutnya simpan hasil peng-
misalnya dalam hal ini adalah Batting, Anda terlebih Ituran potongan tembok tersebut dengan menekan tombol
dahulu harus menekan tombol Load. Segera setelah Anda EEve. Anda bisa memberi narna TEMBOK.mIn untuk
menekan tombol Load tersebut akan muncul kotak dialog pongaturan potongan tembok seperti terlihat pada file
Load or Reload tinet5rpes seperti terlihat pada Gambar 1.5. llt gTYl"p.dwg. File MLSTYLE.dwg ini bisa Anda lihat
delam folder \GAMBAR BAB 1 yang ada pada CD
pendamping.

Gambar 1.6 Jenis garis dalam autoCAD


I

I Rotong Kompos Jolon Pintos Konsep Doto,bose I V

Command : B <enter> I

Kotak dial.og Block Definition akan muncul setelah Anda


menekan perintah BLOCK atau B pada command prompt
seperti terlihat pada Gambar 1.9.

Gambar 1.7 Kotak dialog Multiline Sty1e setelah pengaturan

Gambar 1.9 Kotak dialog Block Definition


2. BLOCK
Perintah BLOCK atau B digunakan untuk membentuk
kumpulan objek menjadi satu kesatuan objek lain. Anda bisa memberikan narna KOLOM PRAKTIS pada kotak
Kumpulan objek tersebut bisa terdiri dari titik, garis, dan menu Name. Selanjutnya Anda bisa menentukan titik
bidang. Contoh pembuatan block adalah kolom praktis acuan kolom dengan menekan tombol Pick point. untuk
yang berukuran 150x15O mm seperti terlihat pada Gambar objek kolom, Base point biasanya diambil pail-a salah
titik
1.8. s"i, dari empat titik sudut kolom, atau Anda bisa
memilihnya p"d" bagian tengah kolom tersebut. setelah itu
Anda juga bisa memilih seluruh objek kolom dengan
menekln-tombol Select objects. Pada bagian Setting - block
unit harus dipilih Milimeters. Hasil akhir dari pembuatan
kolom praktis seperti terlihat pada Gambar 1'10'

Gambar 1.8 Objek kolom ukuran 150x150 mm

Anda bisa mempraktikkan pembuatan block berupa objek


kolom dengan membuka file KOLOM.dwg. File tersebut
terdiri dari sebuah objek bujur sangkar berukuran 150x150
Gambar 1.1O Hasil pengaturan objek kolom dalam Block
mm. Selanjutnya Anda bisa menjalankan perintah BLOCK
atau B pada command prompt.
B I eotong Kompos Jolon Pintos Konsep Dotobose I

Anda bisa mengakhiri pembuatan block dengan menekan


tombol OK. Hasil akhir dari pembuatan kolom dalam
bentuk block bisa dilihat juga pada file BLOCK.dwg di
dalam CD pendamping.

3. BEDIT
Sebuah objek dalam bentuk block dapat dibentuk menjadi Gambar 1.12 Kotak dialog Edit Block Editor
objek block lain tanpa harus melakukan penggambaran
ulang. Objek block yang baru tersebut bisa dibentuk
dengan menjalankan perintah BEDIT. Contohnya seperti Ketika kotak dialog Edit Block Definition muncul, Anda bisa
terlihat pada Gambar L. 1 1. memilih BOUVENLIGHT dan menekan tombol OK untuk
memulai pengeditan. Selanjutnya AutoCAD akan mengem-
bdikan Anda pada area kerja AutoCAD. Pada tahap ini,
Anda bisa melakukan pengeditan sesuai keinginan. Penulis
mencontohkan pengeditan objek bouvenlight tunggal
(a) (b) henjadi bouvenlight ganda seperti terlihat pada Gambar
1,13.
Gambar 1.11 Bouvenlight sebelum dan sesudah Bedit

Gambar 1.11 (a) merupakan gambar tampak atas


bouvenlight tunggal. Sedangkan Gambar 1.11 (b) adalah Gambar 1.13 Hasil editing bouvenlight ganda
gambar tampak atas bouvenlight ganda yang dibuat dengan
menggunakan perintah BEDIT atau BE. Anda bisa
mempraktikkan seperti contoh gambar tersebut dengan tetelah selesai melakdkan pengeditan, Anda bisa meng-
membuka file BOIIVENLIGHT.dwg yang ada di dalam CD fkhtri pengeditan block dengan menjalankan perintah
pendamping. File tersebut berupa gambar bouvenlight IBAVEAS pada command prompt.
tunggal. Selanjutnya Anda bisa menjalankan perintah
BEDIT pada command prompt. Command : BSAIIEiAS <enter>

Command : BEDIT <enter> Eetlke Anda menekan tombol Enter, AutoCAD akan
penempilkan kotak dialog Save Block As seperti terlihat
Setelah Anda menjalankan perintah BEDIT, AutoCAD akan Pfdr Gambar 1.14.
menampilkan kotak dialog Block Editor seperti terlihat pada
Gambar 1.12.
l0 I fotong Kompos Jolon Pintos KonsepDotobose I 1l

TIPE

Ciambar 1.15 Contoh anotasi bentuk kusen


Gambar 1.14 Kotak dialog Save Block As

Anda bisa memberi.nama baru pada kotak menu Block Anda bisa mempraktikkan pembuatan notasi kusen dengan
Name. Dalam hal ini penulis memberikan nama membuka file IIOTASI KUSEN.dwg pada CD pendamping.
BOUVENLIGHT GANDA. Selanjutnya Anda bisa mengakhiri Belanjutnya, Anda bisa menjalankan perintah WBLOCK
dengan menekan tombol OK. rtau W pada command prompt.
Command : W <etrter>
Anda bisa keluar dari perintah BEDIT dengan menjalankan
perintah BCLOSE pada command prompt. Betelah Anda mengetik perintah WBLOCK atau W pada
eommand prompt, AutoCAD akan menampilkan kotak
Command : BCtrOSE <ente!> dlalog Write Block seperti terlihat pada Gambar 1.16.

Hasil akhir dari pembuatan bouvenlight ganda dengan


melakukan pengeditan bouvenlight tunggal dan menggu-
nakan perintah BEDIT bisa Anda lihat pada file BEDIT.dwg
di dalam CD pendamping.

4. WBLOCK
Perintah WBLOCK digunakan hampir sama dengan
perintah BLOCK. Perbedaan mendasar pada perintah
WBLOCK adalah objek yang disimpan dalam bentuk Ganbar 1,15 Kotak dialog Write Block
database tersebut biasanya mengandung attribute. Contoh
penggunaah attribute adalah pada pembuatan notasi kusen
yang digunakan pada anotasi denah kusen. Contoh notasi Anda bisa menentukan titik acuan attribute dengan
kusen seperti terlihat pada Gambar 1.1,5. illeflekan tombol Pick point. Titik acuan yang disarankan
ldalah pada pusat bidang segi lima notasi kusen tersebut.
teleqjutnya Anda bisa memilih seluruh objek notasi kusen
GpnQbut dengan menekan tombol Select objects. Pastikan
12 | eotong Kompos Jolon Pintos Konsep Dotobose I l3
bahwa pilihan Insert units dalam posisi Milimeters. Untuk wblock dengan menekan tombol Browse. Setelah mene-
lokasi penyimpanannya bisa di dalam folder yang Anda mukan objek yang Anda inginkan, akhiri dengan menekan
inginkan. Selanjutnya Anda bisa mengakhiri perintah tombol OK.
WBLOCK ini dengan menekan tombol OK. Hasil akhir dari
pembuatan notasi kusen ini bisa Anda lihat pada file 6. AUTOCAD DESIGN CENTER
WBLOCK.dwg yang disimpan di dalam CD pendamping.
AutoCAD Design Center atau bisa disingkat ADC merupa-
5. INSERT
kan perintah yang hampir mirip dengan INSERT.
Perbedaannya dengan perintah INSERT, perintah ADC bisa
Objek yang dibuat dalam bentuk block ataupun wblock bisa digunakan tidak terbatas hanya kepada objek dalam
digunakan ke dalam pekerjaan gambar yang sedang dibuat bentuk block saja. Perintah ADC bisa dimanfaatkan untuk
dengan mengakses perintah INSERT atau I. Perintah mengimpor seluruh elemen pembentuk file. Contoh elemen
INSERT akan meminta Anda untuk mencari file yang pembentuk file selain block adalah jenis garis, jenis teks
dimaksud. (textstyle), jenis dimensi (dimstyle), layer, dan lain-lain.
Anda bisa mempraktikkan perintah INSERT atau I ini
Anda bisa mempraltikkannya dengan menjalankan
perintah ADC pada command prompt.
dengan membuka file It{SERT.dwg. Selanjutnya jalankan
perintah INSERT atau I pada command prompt. Command : ADC <enter>
Command : I <enter>
Segera setelah Anda mengetik ADC pada command prompt,
Kotak dialog Insert akan muncul setelah Anda menjalankan AutoCAD akan menampilkan kotak dialog Design Center
perintah I seperti terlihat pada Gambar 1.17. eeperti terlihat pada Gambar 1.18. Pada kotak Folder list
terdapat deretan file yang bisa Anda cari.

- Gambar l.l7 Kotak dialog Insert

Gambar 1.18 Kotak dialog Design Center


Selanjutnya Anda bisa menekan segitiga hitam kecil pada
bagian Name. Jika ada objek block yang tersimpan dalam
Atrela bisa memilih salah satu file yang ada. Misalkan file
file tersebut, AutoCAD akan memunculkan dalam bentuk
miniaturnya. Anda juga bisa mencari objek dalam bentuk DATABASE.dwg yang ada dalam CD pendamping. Bila
14 | eotong KomPos Jolon Pintos Konsep Dotobose I l5
Anda perhatikan, pada setiap file mengandung elemen- Anda juga bisa menambahkan kelompok objek dalam
elemen pembentuk file seperti linetype, lineweight, block, toolpalette. Syaratnya adalah Anda harus memiliki objek
dan lain-Iain. Pada setiap elemen pembentuk file tersebut, dalam bentuk block. Selanjutnya Anda bisa menampilkan
terdapat elemen-elemen kecil yang rnenJrusun menjadi kotak dialog Design Center dan Toolpalette secara
sebuah file yang bersangkutan. Contohnya kelompok berdampingan. Anda bisa memilih salah satu file pada
elemen b1ock,-elemen-elemen kecil dari kelompok tersebut kotak dialog Design Center, kernudian lakukan dragging ke
terdiri dari beberapa objek dalam bentuk b,lock. Pada dalam Toolpalette. Gambar 1.20 memperlihatkan salah satu
Gambar 1.18 tersebut terlihat elemen-elemen dalam bentuk objek block, yaitu Chair-Desk yang dipindahkan ke dalam
block seperti PINTU, PINTU GANDA, dan PONDASI' Toolpalette dengan nama kelompok UNNES.
Dalam setiap elemen pembentuk file, Anda bisa meman-
faatkan elemen-elemen tersebut dengan cara melakukan
dragging ke dalam area kerja AutoCAD Anda'

7. TOOLPALETTE
Fasilitas toolpalette mulai diperkenalkan sejak versi
AutoCAD 2OO4. Penggunaan fasilitas toolpalette akan
sangat membantu ketika Anda mernbutuhkan gambar atau
obj& yang sifatnya rutin dan sering dipakai. Toolpalette Gambar 1.2O Menambahkan objek toolpalette
diaktifi<an-dengan menekan tombol Ctrl+3 secara bersa-
maan. Tampilan standar toolpallete seperti terlihat pada
Gambar 1.19. I. FILTER LAYER
Penggunaan filter layer sangat membantu ketika Anda
fudah bekerja menggunakan AutoCAD dengan objek-objek
Iltng sangat kompleks. Kompleksitas keberadaan layer
*.r sangat terbantu ketika fungsi manajemen layer
d{,falenkan dengan menggunakan filter layer.
Untuk bisa memahami fungsi filter layer, Anda bisa
Gilcmbuka file FILTER I"AYER.dwg yang ada
di dalam CD
pndamping. Selanjutnya jalankan perintah LAyER atau
I
ill,
Gambar 1.19 ToolPalette tA: Tampilan dari kotak dialog layer tersebut seperti
li, Erllhat pada Gambar 1.21.
Anda bisa memanfaatkan objek-objek yang ada di dalam
rti

toolpallete dengan cara melakukan dragging ke dalam area


gambar Anda.
r6
Konsep Dotobose I 17
I eotong Kompos Jolon Pintos
Pembuatan filter layer merupakan bagian dari perintah
LAYER atau LA sehingga pembuatan fiter layer dilakukan
ketika Anda menjalankan perintah LAYER atau LA.
Comfland : IA <ent€r>

Ketika Anda menjalankan perintah LAYER, AutoCAD akan


menampilkan kotak dialog Layer seperti terlihat pda
Qambar I.22.

Gambar 1.22 Kotak dialog Layer

Untuk pembuatan layerstate, Anda bisa menekan Alt+G


pfda keyboard. Selanjutnya berikan nama filter layer sesuai
Gambar 1.21 Filter layer
lElnginan Anda. Nama kelompok filter layer tersebut akan
Ereetak di kelompok Filters. Seperti terlihat pada Gambar
1,32, contoh filter layer yang dibuat bernama SATU.
Pada file FILTER LAYER.dwg terlihat contoh penggunaan
filter layer. Pada file tersebut dibuatkan tiga contoh filter I. LAYPRSTATE
layer. Ketiga filter layer tersebut diberi nama SATU, DUlt lfbuah file AutoCAD dibentuk dari kumpulan objek.
dan TIGA. Masing-masing filter layer memiliki kelompok: fUmpulan objek tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis
kelompok layer yang berbeda. Kelompok-kelompok filter . Oleh karena itu, sebuah file AutoCAD akan terdiri
layer dan kelompok layernya mewakili objek-objek yang a layer-layer. Pembuatan layer terkadang merupakan
di dalam file tersebut. Contohnya adalah filter layer SA proses yang membosankan bila dilakukan secara
terdiri dari layer 1, layer 2, dan layer 3. Filter layer ulang. Penggunaan layerstate akan memper-
terdiri dari layer 4, layer 5, dan layer 6. Filter layer TI ah dalam pembuatan layer. Keuntungan dalam peng-
terdiri dari layer 7, layet 8, dan layer 9. Anda juga layerstate adalah lebih menghemat waktu dan
melihat bahwa semua layer yang digunakan di dalam dalam pembuatan layer.
filter layer tersebut dirangkum dalam kelompok layer
Used Layer yang ada pada kotak dialog Layer.
I B I eotong Kompos Jolon Pintos Konsep Dotobose I l9
Proses pembuatan layerstate diawali dengan pembuatan Selanjutnya Anda bisa menekan tombol New untuk
layer secara manual. Pembuatan layer tersebut dibuat memulai pembuatan layer state sehingga akan muncul
dengan menggunakan perintah LAYER atau LA. File kotak dialog New Layer State to Save seperti terlihat pada
LAYER.dwg memperlihatkan contoh kelompok layer yang Gambar 1.25. Berikan nama apapun, dalam hal ini penulis
sudah dibuat sebelumnya oleh penulis. Tampilan dari file mencontohkan memberi nama I-AYERSTATE.
tersebut ketika Anda sudah menjalankan perintah LA
seperti terlihat pada Gambar 1.23".
ryF.r3sfl;iffi;r:,::i:
rffiY"". . .. ..__:r
""."."._.."...""""".
fi::.:J...i. : r;'f-;!r,::ij;":r.:t.:li:i:i,::. :, i,:
lB{*l"il;;ii;:* t:r:, : :;:: l ::i i r::, ::;:rtr"ji; i::rl::l

" l:iMtffiffi

Gambar 1.25 Kotak dialog New Layer State to Save

Tckan OK dan AutoCAD akan kernbali kepada layer state


Itl&nager seperti terlihat pada Gambar L.26. AL<hiri dengan
Gambar 1.23 Layer-layer lnenekan tombol Restore dan Close secara berurutan
Fperti terlihat pada Gambar 1.26.
Adapun pernbuatan layerstate adalah dengan menjalankan
perintah LAS pada cornmand prompt sebagai berikut:
Command : LAS (enter)

Setelah Anda menjalankan perintah LAS pada command


prompt, AutoCAD akan menampilkan kotak dialog Layer
States Manager seperti terlihat pada Gambar L.24.

Clambar 1.26 Kotak dialog Layer States Manager

lcteleh Belesai membuat layerstate, pertanyaannya adalah


,l
hgclmana cara memanfaatkan layerstate yang sudah
,ql ,Sbuet tersebut. Anda bisa mempraktikkan cara penggu-
'nllr
tmn layerstate dengan membuka lembar kerja baru pada
tt(lAD. Setelah itu, jalankan perintah LAYERSTATE atau
pucla command prompt.
Gambar 1.24 Kotak dialog Layer States Manager L rfiilIn il( l : IJJ|,ll <atttar>
20 | eotong Kompos Jolon Pintos Konsep Dotobose I 21

Setelah selesai menjalankan perintah LAS, AutoCAD akan Langkah terakhir adalah menekan tombol Restore. Bila
menampilkan kotak dialog seperti terlihat pada Gambar menjalankan perintah LAYER atau LA, Anda akan
1.27. mendapati nama-nama layer yang identik dengan properti
layer seperti pada file LIIYERSTATE.dwg.

10. TEMPLATE
Contoh pembuatan template dalam latihan ini adalah
pcmbuatan kop gambar. Kop gambar yang dimaksud
tlantinya digunakan sebagai kop gambar master. Ukuran
kop gambar yang akan dibuat dalam latihan ini adalah
Ulruran A3 (297x420 mm). Syarat pembuatan kop gambar
dalam bentuk template adalah Anda harus memiliki kop
trmbar dalam bentuk block dan menggunakan attribute.
Gambar 1.27 Kotak dialog Layer States Manager
Untuk mencoba mempraktikkan pembuatan template, Anda
blaa memanfaatkan file Ll\YOUT.dwg yang disediakan di
Pada kotak dialog Layer States Manager, Anda bisa mulai
. delam CD pendamping.
memanfaatkan layer state dengan menekan tombol Import. Lengkah-langkah pembuatan kop gambar template dimulai
AutoCAD akan meminta Anda mencari file tempat layer dongan membuka lembar kerja baru. Selanjutnya Anda bisa
state disimpan. Anda bisa memh.nfaatkan file LAYER.dwg frenjalankan perintah TILEMODE pada command prornpt.
yang ada di dalam CD pendamping. Selanjutnya pilih file Command : TIITEMODE <enter>
tersebut maka layerstate yang akan diimpor tersebut Enter new va.lue for TILEMODE <l->: 0 <ent€r>
muncul di dalam kotak dialog Layer States Manager seperti
pada Gambar 1.28. tegera sesudah Anda menjalankan perintah TILEMODE,
lutoCAD akan membawa Anda kepada Layout L.
trqjutkan dengan menjalankan perintah INSERT atau I
Pfda command prompt.
Command : f <enter>

AutoCRp akan menampilkan kotak dialog Insert seperti


Erllhat pada Gambar 1.29.

Gambar 1.28 Kotak dialog Layer States Manager


22 I fotong Kompos Jolon Pintos Konsep Dotobose I 23

Kop gambar tersebut harus dibuat dalana bentuk template


dengan menyimpannya metralui perintah SAVE AS sehingga
rll llle memiliki format template atau dengan ekstension .trnp.
riil Anda bisa melihatnya pada file KOP A3 TEMPLATE.tTnp
yang ada di dalam CD pendamping.

Ganbar 1.29 Kotak dialog Insert I I. XREF


Beringkali sebuah objek gambar dalam file menjadi acuan
Selanjutnya Anda bisa mengambil file KOP A3.dwg dengan Untuk gambar lain. AutoCAD menyediakan fasilitas xref
rnenekan tornbol Browse. Bila file yang dimaksud sudah Itau external ref,erence untuk memudahkan penggunaan
ditemukan, akhiri dengan menekan tombol OK pada kotak lUetu gambar dari satu file untuk bisa digunakan pada file
dialog trnsert tersebut. Segera setelah menekan tombol OK, lnng lain. Untuk mempraktikkan perintah ini, Anda cukup
Anda diminta rnenempatkan kop garnbar tersebut ke dalam Itlenjalankannya dengan mengetikkan XREF pada
layout. @mmand prompt.
Specify insertion point or IBasepoint/Sca1e/Rotate] : Command : XREF <enter>
<posisikan kop gauba:r pada bagian ki:ri barah kertas>
Enter attribute values
JUDUL GAMBAR: <6nter> labuah kotak dialog external reference akan muncul di
SKALA: <enter> Lfil"t monitor komputer Anda seperti terlihat pada Gambar
JUDUL GAMBAR: <ENt6.r>
SKALA: <enter> 1,81.
DIGAMBAR: <€nter>
DIPERIKSA: <enteT>
DISETUJUI: <enIer>
KODE: <enter>
LEMBAR: <enter>

Tampilan dari penempatan kop gambar tersebut seperti


terlihat pada Gambar 1.30.

Gambar 1.81 Kotak dialog XREF'

tnya, Anda bisa mengambil salah satu file gambar


h
,41

l-
cara mengetikkan perintah XATTACH pada
lllll prompt.
:
,rl
rlommand XATTACH <enter>

Gambar 1.3O Hasil penempatan kop gambar


:i:' .: :r_ : l-:s:!'#g#3l*_S-r};;i#'a3:i i!la;sgK::-:rl

,i ntltx
ii urr.PqftPUsrAKAAN
26 | rotong Kompos Jolon Pintos iii. t'ctlrexnlt( 6l(Affllcnl Irfittmrftns ;i
enggomoor uenon I 27
-:.-. ";;:;::-=
gambaran denah akan berakibat kesalahan pada gambar- BASE.dwg. Fitre fu:i merupakan inti dari penggarnbaran
gambiar lainnya. objek yang dibahas pada setiap bab.
Contoh gambar denah
yang akan dibuat dalam
latihan ini seperti terlihat LA;.rER' DAIT DATABASE
dalam Gambar 2.1. Bila
Anda perhatikan dalam Sebelum Anda mulai menggambar denah, Anda harls
gambar denah tersebut, membuat filter layer. Dalarn hal ini, filter layer yang dibuat
ada objek-objek yang ber- diberi narna DENAH UTAMA seperti terlihat pada Gambar
bentuk sama dan identik 2.2.
antara tipikal objek satu
dengan lainnya. Contoh
objek yang berbentuk
serma dan indentik adalah
objek pohon, kusen, dan
kolom.
Selain objek yang sama
dan identik, Anda juga Gapbar 2.2 Filter layer denah utama
bisa melihat objek-objek
pelengkap seperti furni-
tur. Bila Anda menggam- Setelah Anda mernbuat filter layer, Anda harus mernper-
bar objek furnitur setiap riapkan layer yang akan digunakan dalam pembuatan
kali Anda melakukan gambar denah. Gambar denah ini nantinya direncanakan
Gambar 2.1 Denah proses desain, hal terse- akan dicetak dalam skata 1 : 1O0 sehingga layer yang akan
but tentu akan menyita digunakan di dalam pembuatan gambar denah sebagai
waktu dan tenaga. berikut:
Berpijak dari kedua hal tersebut maka perlu dicarikan 1. ARSIR
penggambaran denah dan juga penggambaran-penggam- 2. AS
baran lainnya dengan cara yang lebih efisien. Dalam latihan 3. DIMENStr 1OO
ini, Anda akan mempelajari penggarnbaran denah dengan 4. FURNITURE
cara yang lebih efisien tersebut. Syaratnya adalah Anda 5. KOLOM PRAKTIS
I memiliki objek-objek yang telah disimpan dalam database 6, KUSEN
,{ gambqr. Pernbuatan data base sendiri telah dipetrajari 7. RUMPUT
ilr
fi
secara mendalam pada Bab 1. Namun demikian, penulis 8. TEKS lOO
juga menyertakan file database garnbar untuk memper- 9. TEMBOK
mudah penggambaran pada topik-topik yang dibicarakan. IO.VEGETASI
File database yang dibuat oleh penulis adalah DATA
2B I Rotong Kompos Jolon Pintos MenggomborDenoh I 29

Layer-layer yang dibuat tersebut terlihat seperti pada


Gambar 2.3. Anda juga bisa melihatnya pada file
LIIYER.dwg.

Gambar 2.3 Layer{ayer

Cara pembuatan layer seperti cara di atas adalah dengan


cara manual. Anda juga bisa melakukannya dengan
memaksimalkan fungsi fasilitas layer state. Sebelum Anda
menggunakan fasilitas layer state, Anda tetap harus
membuat filter layer. Selanjutnya Anda harus memposisi-
kan filter layer dalam posisi aktif. Bila posisi filter layer
sudah aktif, Anda bisa mengimpor layer state dengan cara
seperti telah diuraikan di dalarn Bab L.
Gambar 2.4 Denah rencana

I
MENGGAMBAR DENAH Berikut adalah langkah-langkah pembuatan gambar denah:
Latihan pembuatan gambar denah pada Bab 2 ini seperti 1. MEN(N}AMBAR AS BANGUNAN
terlihat pada Gambar 2.4. Denah tersebut merupakan Gambar as bangunan dibuat dengan layer AS
contoh denah rumah tinggal. BANGUNAN. Anda bisa mengaktifkan layer AS seperti
terlihat pada Gambar 2.5.

Ganbar 2.5 Layer AS


30 I fotong Kornpos Jolcn,Pinios MenggombqrDenoh I 31

Selanjutnya Anda bisa rnernulai pernbuatan garnba-r as Hasil dari pembuatan as bangunan pada langkah kedua
bangunan. Langkah pertama ada-lah mernbr-lat areal terlihat seperti pada Gambar 2.7.
tanah bangunan, yaitu seluas 16OOOx85OO mm. Cara-
nya sebagai berikut:
W

Comnand: REC <enter>


RECTANG
Specify first co.rner point or
I Chamf erlE]-evation/Fi I let/Thi ckness /width I : 0, 0 (entar>
Specj-fy other corner paint or lArea/Dimensions/Rotation] :
88500,16000 <6nter>

Hasil akhir dari pernbuatan as bangunan adalah berupa


persegi panjang seperti pada Gambar 2. .

Gambar 2.7 As bangunan langkah kedua

Anda bisa melanjutkan pembuatan as bangunan untuk


ruang-ruang yang lain dengan cara yang sama menggu-
nakan perintah RECTANGLE atau REC. Anda juga bisa
membuatnya dengan perintah LINE atau L, PLINE atau
G.enbar 2.5 As bangunan PL. Hasil akhir dari pembuatan as bangunan seluruh-
nya seperti terlihat pada Gambar 2.8. Anda juga bisa
Selanjutnyc, Anda bisa mernbuat garis as bangunan melihatnya pada file AS BANGUItAN.dwg di dalam CD
pada bagian ternpat jemtlr. Ukuran ruang tereebr-lt pendamping.
adalah 4OOOx3OOO mm. Pernbuatan garis as bangunan-
nya menggunakan perintah RECTANGLE a.tau REC
dengan cara sebagai beriknt:
I
Comnand: BgC <entcr>
Ii RECTANG
corner point or
ir

f, Specify first
I erlElevationy'F' i1 J-et/Thickness,/Widt.h ] :
Chamf
0,16000 <ent r>
Specify other corner point or [Area/Dimensions/Rotation] :
83000,-{000<.nt r>
32 I eotong Kompos Jolon Pintos MenggomborDenoh I 33

Setelah Anda mengetik ADC pada commalld prompt,


kotak dialog AutoCAD Design Centre akan muncul di
lr
I
dalam monitor seperti terlihat pada Gambar 2.1O.
illl|

Gambar 2.1O Kotak dialog AutoCAD Design Centre

Selanjutnya Anda bisa mencari file DATABASE.dwg di


dalam CD pendamping. Bila file yang dimaksud sudah
Gambar 2.8 As bangunan rumah tinggal ditemukan, cari elemen pembentuk file tersebut. Elemen
pembentuk file adalah keterangan yang menuliskan data
seperti Blocks, Dimstyles, Layers, Layouts, dan lain-lain.
2. MENGGAMBAR KOLOM PRAKTIS Tampilan dari kotak dialog AutoCAD Design Centre yang
Pembuatan kolom praktis diawali dengan mengaktifkan berupa elemen pembentuk file terlihat seperti pada
layer KOLOM PRAKTIS seperti terlihat pada Gambar 2.9. Gambar 2.LL.

Gambar 2.9 Layer kolom praktis l Gambar 2.11 Kotak dialog elemen pembentuk file

Kolom praktis yang digunakan dalam gambar denah


adalah berukuran 15Ox15O mm. Objek kolom praktis ini Blla Anda sudah menemukan elemen pembentuk file,
{ sebelumnya sudah dibuat dalam bentuk block sehingga Anda bisa memilih elemen Blocks. Semua objek block
Anda bisa mengaksesnya melalui file DATA BASE.dwg yang ada pada file DATABASE.dwg akan ditampilkan
t'
lr'
yang terdapat di dalam CD pendamping. Untuk reperti terlihat pada Gambar 2.L2.
mengakses file DATA BASE.dwg, ketikkan perintah ADC
pada command prompt.
Comnand : IDC <antar>
34 I fotong Kompos Js,lon Pintos MenggomborDenoh I 35

Gambar 2.12 Objek block dari file Data Base.dwg

Anda bisa melakukan draging pada objek kolom praktis


untuk diternpatkan pada setiap pertemuan as bangunan
hingga terlihat seperti pada Gambar 2.13.

-*#- j; g ffi S-> |r-


ff*. ff-#k*"h*-*0.*-Jl
:;b;t:r"" ;;{."".:":""":"".".
,** " g I
I
Gca,bar 2.14 tlasil akhir penernpatan kolom pralr,tis
: I* i
.ft#ffidffi;ffitt*,;H I

Ganbar 2.13 Dragging penempatan kolom


I
3. MENGGAMBAR, IIIISEIS
Setelah pembuatan as bangunan dan penenapatan
Anda bisa rnenempatkan semua objek kolom praktis kolom selesai dilakukan, Iangkah selanjutnya adalah
pada setiap titik pertemuan as bangunan dengan cara pembr.ratan kusen. Anda bisa mengaktifkan layer
dragging dari objek block. Anda juga bisa melakukan KUSEN seperti terlihat pada Garnbar 2.15.
duplikasi objek dengan rnenialankan perintah COPY
pada command prompt. Hasil anr.u*ir dari penempatan
kolorn praktis seperti terlihat pada Gambar 2.L4. Anda
juga bisa melihatnya pada file KOLOM PRAI(TIS"dwg
yang disediakan di dalam CD pendamping.

Ganbor 2.1i LaYer KUSEI{

Seperti halnya kolorn praktis, kusen yang diperlukan


tidak perlu dibuat terlebih dahulu. Selanjutnya Anda
bisa menggunakan objek kusen tersebut dengan
36 | eotong Kompos Jolon Pintos MenggomborDenoh I 37

mengaksesnya melalui perintah ADC pada command 4. MENGGAMBAR TEMBOK


prompt. Perencanaan tembok yang digambar pada gambar denah
fL
hhr Command : ADC <ent€r>
merupakan bentuk potongan tembok yang diasumsikan
!u dipotong pada ketinggian 80 cm pada kondisi aslinya.
Ada empat model tipe kusen yang al<an dipakai pada Bentuk detail potongan tembok tersebut seperti terlihat
perencanaan gambar denah di latihan ini. Keempat tipe pada Gambar 2.L7.
kusen tersebut adalah dua bentuk objek kusen pintu
dan dua objek kusen jendela. Keempat objek kusen yang
dimaksud sudah dibuatkan dalam bentuk block pada
file DATABASE.dwg. Masing-masing objek tersebut
diberi narna Jl, J2, PJ, dan Pl. Anda bisa mengimpor-
nya dengan cara dragging dan menempatkan kusen- Gambar 2.17 Potongan tembok
kusen tersebut pada gambar rencana seperti pada saat
Anda memindahkan objek kolom praktis. Hasil akhir
da-ri penempatan kusen pintu dan jendela seperti Potongan tembok yang dimaksud sudah dibuatkan
terlihat pada Gambar 2.L6. Anda juga bisa melihatnya dalam bentuk database. Pembuatannya sendiri sudah
di dalam file KIISEN.dwg yang ada di dalam CD dijelaskan pada Bab 1 dalam bagian Multiline Style.
pendamping. Anda bisa memanfaatkan database potongan tembok
tersebut dengan menjalankan perintah MLSTYLE pada
command prompt.
Command : IIILSTYLE <enter>

Selanjutnya autoCAD akan menampilkan kotak dialog


Multiline Style seperti terlihat pada Gambar 2.18.

Ganbar 2.18 Kotak dialog Multiline Style


Ganbar 2.16 Hasil akhir penempatan kusen
38 I eotong Kompos.]olon Pintos Me.nggornbor Denoh l3e
Selanjutnya tekan tombol Load pada kotak dialog
tersebut. AutoC.AD kernbatri akan menampilkan kotak
I
lilhi dialog Load Multiline Styles seperti terlihat pada Gambar
iiltrl,
,(i,' 2.19.
llr

Ganbar 2.21 Kota,k dialog Multiline Style


Ganber 2.19 Kotak diatog toad Multiline Styles

Anda baru saja selesai mengimpor potongan tembok.


Anda bisa mencari file TEDIBOILmIn dengan rnenekan Selanjutnya Anda bisa mulai rnenggambar potongan
tombol File. File terseb:ut disirnpan dalan, CD pendarn- tembok tersebut dengan menggunakan perintah MLINE
ping. Setelah selesai filernilih fitre, AutoCAD akan atau MI- pada comrnand prompt. Penggambaran potong-
mengembalikan kepada kotak dialog Load Multiline an tembok tersebut dibuat dengan menghubungkan
Stytres seperti terlihat pada Gambar 2-2O. antara satu kolom dengan kolom lainnya.
Command : l{L <enter>
MI,INE
Current settings: Justification : Zero, Scal-e = 1.00, Style =
TEMBOK
Specify start point or IJustification/Scale/STyle]: ;, <6nt€r>
Enter justification type ITop/ZerolBottom] <zero>: Z <enter>
Current settings: Justification = zero, Sca1e = 1.00, Style =
TEMBOK
Gambar 2.2A Kotak dialog Load Multiline St5rles Specify start poin! or IJustification/Sca1e/Sfy1e]: S <enter>
Enter mfine scale <1.00>: 1 (enter)
Current settings: ,Justification = Z.ero, Scale = 1.00, Style =
.ISMBOK
Selanjutnya tekan tornbol OK. .AutoCAD kernbali Specify start point or [Justification/Sca1e/STy1e] : <piIih
menampilkan kotak dialog Multiline Style. La tlttk>
$p6cify next poj-nt:<tr,i].ih titi}>
selanjutnya, Anda harus menyorot TEMBOK pada $pecify next point or IUndo]:<ent€r>
Styles dan mengaktifkannya dengan menekan
Set Current seperti tertrihat pada Gambar 2.2L. Hasil pembuatan garnbar potongan ternbok ini terlihat
,rl|[,,1 I
objek potongan diakhiri dengan menekan tombol OK. reperti pada Gannbar 2.22.
ilti'
rrf ',
rP, l
ilt
40 I fotong Kompos Jolon Pintos MenggomborDenoh I 4l
5. ARSIR TEMBOK
Pengarsiran yang dimaksud adalah pengarsiran potong-
an bidang tembok seperti terlihat pada Gambar 2.24.
ia*

Gambar 2.24 Potongan tembok yang sudah diarsir


Gambar 2.22 Hasrl pembuatan tembok

Sebelum melakukan pengarsiran, Anda bisa meng-


Anda bisa melakukan langkah tersebut dengan cara aktifkan layer ARSIR seperti terlihat pada Gambar 2.25.
yang sama untuk pembuatan potongan tembok pada
bagian-bagian ruang yang lain. Hasil akhir dari
pembuatan tembok terlihat seperti pada Gambar 2.23.
Anda juga bisa melihatnya di dalam CD pendamping
dengan nama file TEMBOK.dwg.

Ganbar 2.25 l,aYer ARSIR

Selanjutnya Anda bisa menjalankan perintah HATCH


atau H pada command prompt. Kotak dialog Hatch
terlihat seperti pada Gambar 2.26.

riri';

'lltr{

Gambar 2.23 Hasil akhir pembuatan potongan tembok Genbrr 2.26 Kotak dialog Hatch
42 I fotong Kompas Jo,lon Pintos MenggomborDenoh I 43

Pengaturan t5pe arsir untuk potongan tembok pertama


kali adalah mernilih Type yang diinginkan. Anda bisa
rnernilih T}pe Predefined. Setranjutnya pilih ANSI32 pada
isian Pattern. Pada kotak pitrihan Scale isikan nilai 1O.

HaSil akhir pengaturan arsir pada kotak dialog Hatch


seperti terlihat pada Garnbar 2.2V.

Gaobar 2.2E tlasil akhir arsir ternbok


Gambar 2.27 Pengaturan arsir potongan tembok

6. TEI{S
Selanjutnya tekan tombol Add Pick point. AutoCAD akan Pemberian teks berupa anotasi ruang pada gambar
meminta Anda untuk rnernilih daerah yang akan diarsir. denah menggunakan'layer TEKS 1OO. Anda bisa rireng-
Anda bisa mernilih bagian dalam dari masing-masing aktifkan layer fgXS 1O0 seperti terlihat pada Gambar
potongan tembok yang ada. Hasil akhir dari pengarsiran 2.29.
tembok seperti terlihat pada Gambar 2.28. Anda juga
bisa rnelihatnya pada file ARSIR TEMBOI(.dwg di dalam
CD pendamping.

Genber 2.281layer TEKS 1OO


44 | rotong Kompos Jolon Pintos MenggomborDenoh I 45

Gambar denah yang akan dibuat dalam latihan ini


direncanakan akan dicetak dalam skala 1 : 1OO
sehingga teks yang akan digunakan juga teks dalam
skala 1 : 1OO. Anda bisa mengambil setting teks dalam
skala 1 : 1OO ini dengan mengakses perintah ADC.
Command : ADC (enter)

Selanjutnya Anda bisa mengambilnya dari file DATA


BASE.dwg yang ada di dalam CD pendamping pada Gambar 2.31 Kotak dialog Text Style
kelompok Textstyles. Anda bisa memilih Textstyle pada
file yang bersangkutan seperti terlihat pada Gambar
2.30 dengan cara melakukan dragging elemen TEKS 1OO Pilih dan sorot TEXT 1OO pada kotak Styles, kemudian
ke dalam area gambar. tekan tombol Set current sehingga keterangan pada
kalimat Current text style tertulis TEKS lOO seperti
pada Gambar 2.32.

k
TEffiS
.xtr}

Gambar 2.3O Pengambilan setting TEKS 100

Textstyle dengan narna TEKS 100 yang sudah Anda


ambil tersebut belum aktif dan belum bisa dipakai. Gembar 2.32 TEKS 100 setelah diaktilkan
Anda bisa mengaktifkannya dengan terlebih dahulu
menjalankan perintah STYLE atau ST pada command
prompt. Akhiri dengan menekan tombol Apply.
Command : S|f <enter>
Setelah proses pengaktifan setting text selesai dilaku-
Sebuah kotak dialog Text Style akan muncul setelah kan, Anda bisa memulai menulis teks yang diinginkan.
Anda menjalankan perintah STYLE atau ST seperti Perintah yang digunakan adalah DTEXT atau DT.
terlihat pada Gambar 2.31.
46 I eotong Kompos Jolon Pintos Menggcrnbor Denoh 147
Command : DT (gotgr)
Current text style: "Teks100" Text heiglilt: 200.0000
Annotative 3 No
Specify start poinL of text or [Justifyls'ty1e]: ,<oater>
Enter an option
tAL i gn / F i t / Cen te r /Mi ddl e / R i gL'LE / TL / T C / IR I ML / Mc / MR / BL / Bc / BR I : !E
<entea>
Specify middle-].eft poi.nt of text:(k'Iik di area ruang tldur>
Specify rotat,ion angLe of text <0>: <6ttter>
Enter text: R. fIDUR<€nter>
Enter text, t*Po.00<6nt6'r>
Enter texts <anter>

Hasil dari pembrlatan teks pada ruang tidur terlihat


seperti pada Garnbar 2.33.

Ganbar 2.34 Hasil akhir pernberian anotasi teks

Garo&cr 2"33 Fernberian teks R.TIDITR 7. DIMINSI


Pemberian anotasi dimensi pada gambar denah meng-
gunakan layer DIMENSI 1OO. Aktifkan terlebih dahulu
Anda bisa rne'lakrkan penulisan teks yang lain dengan layer DIMENSI 1OO seperti terlihat pada Gamban 2.35.
cara yang safira sehingga hasil akhir setelah diberi teks
terlihat seperti pada Gambar 2.34. Anda juga bisa
rnelihatnya pada fitre TEK$.fug yang disediakan di
dalam CD pendampin&

4l
i-
ull

Geabrr 2.38 Layer DIMEI{SI


POU?trnrK nrcmrGn, l'nrrmllfi 0G
48 I fotong KomPos Jolon Pintos Denoh I 49

Selanjutnya Anda bisa mengambil setting DIMENSI 1OO


dengan mengambilnya dari elemen Dimstyle yang ada
padl flle DATABASE.dvg dengan menjalankan perintah
AutoCAD Design Cen[er atau ADC pada command
prompt. Proses pengambilan setting DIMENSI - 1OO
aiUt rt"t dengarr cara dragging seperti pengam-bilan
setting TEKS fOO. Setting DIMENSI 100 yang diambil
dari D-ATA BASE.dwg terlihat seperti pada Gambar 2'36'
Gambar 2.37 Kotak dialog Dimension

:;:i;ii;!:i;.iii
Anda bisa memilih setting DIMENSI 1OO dengan cara
iiiiiflm menyorot DIMENSI 1OO, kemudian tekan tombol Set
current. Selanjutnya Anda bisa mengakhiri dengan
w menekan tombol OK seperti pada Gambar 2.38.
Ganbar 2.36 Pengambilan setting DIMENSI 1O0

Meskipun setting DIMENSI 100 sudah diambil dan


masuk ke dalam sistem file yang sedang dikerjakan saat
ini, sebenarnya setting DIMENSI 1OO ini belum bekerja
dan belum aktif. Anda bisa mengaktifkannya dengan
menjalankan perintah DIMENSION atau D pada
command promPt. Gambar 2.38 Mengaktifkan Dimension Style
Command : D <enter>

Setelah Anda menjalankan perintah DIMENSION atau D Pemberian dimensi selanjutnya bisa dilakukan dengan
tersebut, AutoCAb akan menampilkan kotak dialog menjalankan perintah DIMLINEAR atau DLI pada
Dimension sepe.rti terlihat pada Gambar 2'37 ' command prompt.
Command : DLI <enter>
DIMLINEAR
Specify first extension line origin or <sel,ect object>: <klik
di as bangunan>
Specify second extension line origin: <klik di titik as
brnErunan)
Specify dimension Line locatj-on or
IMtext/Text/Anqle/Horizontal/Vertical/Rotated] : <geser mouse
den klik>
50 I eotong Kompos Jolqn Pintqs MenggomborDenoh I 5l
Hasil akhir dari pemberian dimensi ini terlihat seperti
pada Gambar 2.39. Anda juga bisa melihatnya pada file
DIMtNgI.dwg yarrlg disediakan di dalam CD
pendamping.

Ganbar 2.4O I.ayer FLTRNITURE

Selanjutnya Anda bisa mengakses file DATABASE.dvg


yang ada di dalam CD pendamping dengan perintah
rglml! \
il*^^ ADC.
il::l .xff
\aa\r,
Command : ADC <€nter>

Pada bagian elenren Block, Anda bisa melihat objek-


objek furnitur seperti pada Gambar 2.41.

Gaobar 2.39 Hasil akhir pernberian dimensi

8. FURITITUR Gambar 2.41 Elemen Block berupa objek furnitur

Furnitur adalah objek-objek pelengkap berupa perabot


yang akan diletakkan di dalam gambar denah. Objek- Anda bisa melakukan dragging objek-objek furnitur
objek tersebut menggunakan layer FURNITURE. Sebe- untuk ditempatkan pada gambar denah. Hasil akhir dari
lum Anda meletakkan objek furnitur, terlebih dahulu penempatan objek fi.rrnittrr seperti terlihat pada Gambar
Anda harus mengaktifkan layer FURNITURE seperti 2.42. Anda juga bisa melihatnya di dalarn file
terlihat pada Garnbar 2.4O. FURItITIrR.dwg yang disertakan pada CD pendamping.
52 I eotong KomPos Jolon Pintos MenggomborDenoh I 53

Selanjutnya Anda bisa mengakses file DATABASE.dwg


yang ada di dalam CD pendamping dengan perintah

Command : ADC <enter>

\
Pada bagian elemen Block, Anda bisa melihat objek-
E.lmftr
til-^^
,!...'."ffi <r-.{} objek pohon seperti pada Gambar 2.44.
ll{wBI {l ;Inf,.
!dbr"/

Glambar 2.44Elemen Block berupa objek pohon

Gambar 2.42 Hasilakhir penempatan objek furnitur Anda bisa melakukan dragging objek-objek pohon untuk
ditempatkan pada gambar denah. Hasil akhir dari
penempatan objek pohon seperti terlihat pada Gambar
9. VEGETASI 2.45. Anda juga bisa melihatnya di datam file
juga VEGETASI.dwg yang disertakan pada CD pendamping.
Sama halnya dengan objek furnitur, objek vegEtasi
;;;p"k"n objek"pelengkap pada gamPat denah' objlk
*.t ri"k , objek ""p-.{i pepohonan VEGETASI
dan perdu
""g"ii*i
i#;t;. anda bisa mengaktift<an layer
sepeiti terlihat pada Gambar 2'43'

Ganbar 2.43 l,aYet VEGETASI


54 I eotong Kom,pos Jolon Pintos MenggomborDenoh I 55

1m 5,80

(--__ffiw
{.t0 ,"ir, W
l\-- +.30 '\\
--l
'\,/ .r^--_
t7-PV\
JI RTDM

$aurne n \ Jd'*
Effi
E J
creurclr?
{}fi J.m \'d
a
ffirc
-0-6 iul ,'ffix
\0t0!/

IYFLE
6
TETM+ :fim} !0.e0
J\{P,01 ilil./
\E.
-
a a.anr ET
{ -/#D a-

$,t0 3.m e,50

Gambar 2.45 Hasil akhir penempatan objek pohon Gambar 2.116 Outline pembuatan kontur rurnput

10. RUMPUT Pada gambar tersebut juga tertrihat objek-objek garis


pembentuk kontur yang dimaksudkan untuk pembuat_
Pernberian objek rumput sifatnya hanya opsional ka an rumput. Selanjutnya Anda bisa mengaktifkan layer
hanya aksesori pelengkap dalam gartbar denah' U RUMPUT seperti terlihat pada Gambar Z.+2.
pernbuatannya, Anda bisa menebuka file RIIMPUT'
F'ru tersebut memperlihatkan gambar denah s€
pada Garnbar 2.4b.
MenggomborDenoh I 57
56 I eotong Kompos Jolon Pinios

Gambar 2.47 l,aYer RUMPUT

Pembuatan objek rumput dilakukan dengan menjalan-


kan perintah HATCH atau H seperti halnya ketika Anda
melakukan pengarsiran tembok. Setting arsir yang
dipilih merupakan selera Anda. Sehingga bila Anda telah
selesai melakukan pengarsiran mmput, hasil akhir dari
gambar denah terlihat seperti Gambar 2.48. Anda juga
bisa melihatnya di dalam CD pendamping dengan narna
file DENNI FIN'AL.dwg.

il
l{r
4

rd

Grmbu 2.4E Hasil akhir denah


60 | eotong KomPos Jolon Pintos Menggombor Tompok I 61

MENGGAMBAR TAMPAK Untuk memudahkan pembuatan gambar tampak depan,


terlebih dahulu Anda bisa melihat tahapan dalam
Sebelum Anda membuat gambar tampak, Anda bisa mem- pembuatan gambar tampak depan. Tahapan pembuatan
buka file DENNI.dwg yang ada di dalam CD pendamping' gambar tampak depan seperti ditunjukkan pada Gambar
File tersebut memiliki satu filter layer, yaitu filter layer 3.3 sampai dengan Gambar 3.9. Masing-masing tahapan
DENAH UTAMA. Selanjutnya latihan pembuatan gambar tersebut akan membantu Anda dalam membuat gambar
tampak diawali dengan pembuatan filter layer untuk tampak depan.
kelornpok gambar tampak. Penulis memberi nama filter
layer tefrfpAf UTAMA seperti terlihat dalam Gambar 3.1.

I Gambar 3.3 Dinding tepi bangunan


{ Gambar 3.1 Filter laYer TAMPAK

Adapun elemen-elemen layer yang ada di dalam kelompok


filter layer TAMPAK adalah: il,i
t!
1. ARSIR TAMPAK ti
il,t
2. ATAP TAMPAK iI
3. KUSEN TAMPAK li
4. RENDER ti il
5. TEMBOK TAMPAK
it
il
LayerJayer tersebut seperti terlihat pada pada Gambar 3'2'
{i
.li. J
Gambar 3.4 Dinding ornamen

t)I
I *ii

h
Gambar 3.2 Layer dalam kelompok filter layer TAMPAK
62 | eotong KomPos Jolon Pintos
Menggornbor Tompok I 63

Gambar 3.5 Konsol


Gambar 3.8 Finishing

Ganbar 3.6 AtaP


Ganbar 3.9 Rendering

Pembuatan gambar tampak diawali dengan pembuatan


dinding tepi bangunan. Anda bisa rnembuka file TAMPAK
l.dwg yang ada di dalam CD pendamping untuk memulai
pembuatan dinding tepi bangunan. Pada bagian atas
gambar denah, file tersebut memperlihatkan gambar seperti
pada Gambar 3.10.

(r!
I/ou
,\ Gambar 3.7 KanoPi
h
64 I eotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Tompok I6s

Gambar 3.11 Layer TEMBOK TAMPAK

Setelah Anda mengaktifkan layer TEMBOK TAMPAK, Anda


Gambar 3.1O Gambar persiapan pembuatan dinding tepi bangunan bisa membuat dinding tepi bangunan dengan menjalankan
perintah RECTANGLE atau REC pada command prompt
dengan dibantu oleh Gambar 3.L2.
Gambar pada file tersebut memperlihatkan tiga buah garis
( horizontaJ. Garis horizontal pertama adalah garis tanah.
Garis tersebut merupakan garis utama yang akan selalu
digunakan untuk memproyeksikan semua garis horizontal
lainnya. Sedangkan garis horizontal yang kedua dan ketiga
merupakan garis bantuan untuk mendapatkan ketingglan
dinding tepi bangunan. Kedua garis ini merupakan garis
offset dari garis tanah. Garis kedua merupakan garis
dengan tinggi 5800 mm dari garis tanah. Sedangkan garis
ketiga merupakan garis dengan tinggi 6300 mm dari garis
tanah. Sedangkan garis-garis vertikal merupakan garis-
garis proyeksi dinding tembok. Garis proyeksi ini merupa-
kan perpindahan garis objek yang diambil dari gambar
denah.
Selanjutnya Anda bisa mengaktifkan layer TEMBOK Genbar 3.12 Gambar bantuan pembuatan dinding tepi bangunan
TAMPAK seperti terlihat pada Gambar 3.11.
!l}j Command : tlEC <€nt€r>
,it RECTANG Speci-fy first corner point or
.{ /Elevation/ Fif let /Thickness /width ] : <pilih titik 1>
I Chamf er
specify other corner point or [Area/Dimensions/Rotation] :
h <pilih titik 2>
66 [ eotong Kompos Joton pintos Menggornbor Tompok I 67

Command : REC <6nter>


RECTANG Specify first corner point or
I Chamf erlElevation/Fi ]
Iet/Thi cknes s,/Width I : <pilih titik 3>
Specify other corner point or [Area/Dimensions/Rotation] :
<pi1ih titik 4>

Setelah Anda membuat dua buah objek persegi panjang


yang dimaksudkan sebagai dinding tepi bangunan tersebut,
nonaktifkan layer proyeksi. Hasil yang didapat seperti
terlihat pada Gambar 3.13. Anda juga bisa melihatnya pada
file TAMPAK 2.dwg untuk hasil yang sama. Gambar 3.14 Gambar persiapan pembuatan dinding ornamen

Anda bisa menjalankan perintah RECTANGLE atau REC


pada command prompt untuk memulai pembuatan dinding
ornamen dengan dibantu oleh Gambar 3' 14.
Command: BEC <enter>
ill RECTANG Specify first corner point or
lchamfer/Elevation/Eill-et/Thickness /width I : <pilih
ririk 1>
iI Specify other corner Point or
[Area/Dimensions/Rotation] : <pilih titik 2>

Gambar 3.L3 Hasil pembuatan dinding tepi bangunan


Hasil akhir dari penebuatan dinding ornamen seperti ter-
lihat pada Gambar 3.15. Anda juga bisa melihatnya di
Langkah selanjutnya adalah pernbuatan dinding ornarnen dalam file TAMPAK 4.dwg yang ada di dalam CD
yang terletak di depan kamar tidur. Objek ini seperti pendamping.
terlihat pada Gambar 3.4. Ketinggian dinding tersebut
adalah 44AA mm yang diukur dari ianah bangunan. Untuk
memulai pembuatan dinding ornamen tersebut, Anda bisa
mernbuka file TAMPAK 3.dwg yang disertakan di datram CD
pendamping. Pada file tersebut, Anda bisa mengaktifkan
layer TEMBOK TAMPAK. Sedangkan file tersebut memperli-
hatkan garnbar seperti pada Gambar 3.14.
$

il

Grmbdr 3.tt Haeil pembuatan dinding ornamen


68 | fotong Kompos Joton pintos MenggomborTompok I 69

Setelah pembuatan dinding ornannen, langkah selanjutnya


adalah pembuatan konsol seperti terlihat pada Gambar 3-5.
Anda bisa melanjutkan pembuatan konsol ini dengan
memanfaatkan file TAMPAK 4.dwg. Anda juga bisa
membuka file TAMPAK S.dwg yang terdapat di dalam CD
pendamping. File tersebut memperlihatkan objek seperti
pada Gambar 3.16.

Gambar 3.17 Hasil akhir konsol

Bila Anda telah selesai membuat konsol, Anda bisa melan-


jutkan dengan pembuatan atap. Atap bangunan ini
menggunakan layer ATAP TAMPAK seperti terlihat pada
Gambar 3.18.
Gambar 3.16 Gambar bantuan pembuatan konsol

Untuk pembuatan konsol ini, Anda akan dibantu dengan


Gambar 3.16. Langkah pembuatannya adalah dengan
menjalankan perintah REC atau RECTANGLE.
Corunand: REC <enter>
RECTANG Specify first corner point or
I Chamf erlElevation / Ei 1 ].etlThicknes s /Width I : <pi1ih
titik 1>
Specify other corner point or
lArea/Dimensions/Rotationl : <pi1ih titik 2>
Gambar 3.1E LaYer ATAP TAMPAK
Command: REC (enter)
RECTANG Specify fj.rst corner point or
IChamfer/Elevation/FilIet/Thickness/Width] : <pitih
titik 1> Selanjutnya, Anda bisa membuka file TAMPAK T.ilwg yang
Specify other corner point or ada pada CD pendamping. Atau Anda juga bisa melan-
lArea/Dimensions/Rotationl : (pilih titik 3> jutkan gambar sebelumnya. Tampilan dari file TAMPAK
7.dwg seperti terlihat pada Gambar 3.19.
Hasil akhir pembuatan konsol ini seperti terlihat pada
Gambar 3.17. Anda juga bisa melihatnya dengan mem6uka
file TAMPAK 6.dwg pada CD pendamping.
v0 I eotong Kompos Jolon Pintos Menggombor TomPok 71

Giambar 8.19 Gambar bantuan pembuatan atap Gambar 3.2O Hasil akhir pembuatan atap

Selanjutnya Anda bisa mernbuat :atap bangunan rumah Langkah selanjutnya adalah pembuatan atap kanopi di
tinggal tersebut dengan cara. sebagai berikut: bagian depan atau bagian teras rurnah tinggal. Anda bisa
Comnand: REc <enter>
melanjutkan gambar sebelumnya atau rnembuka file
d
RECTANG Specify first corner point or TAMPAI( 9.dwg. Pembuatan atap kanopi menggunakan
I Chamfer/Elevation /Fi 1 let /Thickne s s /width ] : <pilih layer TEMBOK TAMPAK seperti terlihat pada Gambar 3.21.
tirik 1>
t Specify other corner point or
lArea/Dimensions/RotationJ : <pilih titik 2>

Command: REC <enter>


RECTANG Specify first corner point or
I Chamf erlElevation/ Ei11et /Thicknes s /Width ] : <pi1ih
ritik 1>
Specify other corner point or
[Area/Dimensions/Rotation] : <pilih titik 3>

Comnand: REC <enter>


RECTANG Specity first corner point or
I Chamf erlElevation/Fi 1 1et/Thicknes s /Width ] -: <pilih Ganbar 3"21 LaYer TEMBOK TAMPAK
ritik 4>
Specify other corner point or
[Aree/Dimensions/Rotation] : <piJ.ih titik 5>
t. Sedangkan tampilan file TAItfiPAK 9.dwg seperti terlihat
rI.l
Setelatr pembuatan atap bangunan selesai dilakukan, Anda pada Gambar 3.22.
/_"
,slfl
, /,I bisa melakukan editing dengan menggunakan perintah
*cl
TRIM atau TR sehingga hasil atap bangunan tersebut
terlihat seperti pada Gambar 3"20. Anda juga bisa melihat-
nya pada file TAMPAK 8.dwg yang disediakan di dalarn CD
pendamping.
72 I fotong Kompos Jolon pintos MenggomborTompok I 73

Setelah pembuatan empat buah persegi panjang tersebut,


hasil kanopi teras depan seperti terlihat pada Gambar 3.23.
Anda juga bisa melihatnya pada file TAMPAK lo.dwg di
dalam CD pendamping.

Gambar 3.22 Gambar persiapan pembuatan kanopi

Gambar 3.23 Hasil akhir kanopi


Pembuatan atap kanopi pada bagian teras depan menggu-
nakan perintah sebagai berikut:
ll Langkah selanjutnya adalah pembuatan kusen pintu dan
Corunand: REC <enter> jendela. Objek kusen dan pintu tersebut dibuat dengan
RECTANG Specify first corner point or
Jr lChamfer/Elevation/Fillet/Thickness/Widthl : <pilih menggunakan layer KUSEN TAMPAK seperti terlihat pada
tirik 1> Gambar 3.24.
Specify other corner point or
lArea/Dimensions/Rotationl : <pilih titik 2>

Cornnandl REC <enter>


RECTANG Specify first corner point or
IChanfer/Elevation/Fi11et/Thickness/Width] : <pilih
titik 1>
Specify other corner point or
lArea/Dimensions/Rotationl ! <piJ.ih titik 3>

Command3 REC <ente!>


RECTANG Specify first corner point or
lChamfer/Elevation/Fi11et/Thickness/Widthl : <pilih
ririk 1>
Specify other corner point or
lArea/Dimensions/Rotationl : <pilih titik {>
t1
Gambar 3.24Layer KUSEN TAMPAK
ril Command: REC <enter>
,,I
RECTANG Specify first corner point or
lChamfer/Elevation/F11 tet/Thickness /Width I : <pilih
il titik 1> Objek kusen pintu dan jendela sebelumnya sudah dibuat
Specify other corner point or
lArea/Dimensions/Rotationl : <pilih titik 5>
dalam bentuk hlock sehingga Anda bisa mengambil objek
tersebut untuk menggunakannya. Objek kusen pintu dan
74 | Rotong Kompos Jolon Pintos
MenggomborTompok I 75

jendela tersimpan dalam file DATABASE.dwg. Anda bisa setelah penempatan kusen pintu dan jendela selesai
dilakukan, Anda bisa melakukan rendering tarnpak depan
mengaksesnya dengan menjalankan perintah ADC pada rumah tinggal tersebut dengan pola arsir pada bagran kaca
cornrnarld prompt. Akses pengarnbilan objek kusen jendela dan menempatkan notasi-notasi lainnya, seperti vegetasi.
tersebut terlihat seperti pada Gambar 3.25. Pola arsir ini menggunakan layer ARSIR TAMPAK seperti
pada Gambar 3.27.

Gambar 3.25 ADC kusen pintu dan jendela


Gambar 3.27 Layer ARSIRTAMPAK
Anda bisa mengambil objek pintu dan jendela yang lain dari
file DATABASE.DWG ini untuk ditempatkan pada lokasi Hasil akhir dari render tampak depan ini seperti terlihat
yang semestinya. Hasil akhir dari pengambilan dan pada Gambar 3.28. Anda juga bisa melihatnya pada file
penempata.n objek kusen pintu dan jendela seperti terlihat
TAMPAK t2.dwg.
pada Gambar 3.26. Anda bisa juga melihat hasil penem-
patan kusen pintu dan jendela di dalam file TAMPAII
ll.dwg di dalam CD pendarnping.

iI

tr

iln

Gambar 3.26 Hasil akhir penempatan kusen


Grdblr 3.28 Hasil akhir tampak depan
\

78 | eotong KomPos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh don DetoilPondosi I 79

KONSEP
Pdmbuatan gambar denah dan detail pondasi sangat
befhubungan-,dengan gambar denah utama dan gambar
potongan.-Pembuatan gambar denah pondasi dilakukan di
I
f
[.*bar denah utama. Gambar denah pondasi akan *.rl
"t""
dicetak dalarn skala 1 : 1oO. Sedangkan gambar detail pon-
dasi bisa langsung menggunakan gambar potongan'
Gambar detail pondasi akan dicetak dalam skala L :20'
D latihan ' pernbuat4ii
denah dan detail pondas! "d_
v
ini, 'Anda. alian, dilati$ "rlv
membuat denatr dan detail -r.so I

pondasi batu belah. Anda


akan dibantu oleh file
Gaabar 4.2 Gambar potongan
DENAII.dwg yang ada di
I
.lalam CD pendamping. Di
dalam file tersebut, ad+
tiga kelorhpok filter laYer. MENGGAMBAR DETAIL PONDASI
Ketiga filter layer tersebut BATU BELAH
adalah filter layer DENAFI Rencana detail potongan pondasi seperti terlihat pada
UTAMA, POTONGAN, darl Gambar 4.3.
ANOTASI. File DENAH.dwg
memperlihatkan dua buah
gambar.: Kedua gambar
tersebut adalah gambar
denah. dan gambdr Potong-
an. Tampilan file DENAII.
dwg .seperti terlihat Pada
Ganbar 4.1 Denah utama Garnbar 4.1, dan Gambar
4.2. : .

fl
ul Gambar 4.3 Rencana potongan pondasi

h Anda tidak perlu membuat detail potongan pondasi seperti


yang dimaksud pada Gambar 4.3 dengan cara menggambar
ulang. Gambar datEil pondasi batu belah dibuat dengan
;!l
"

t
r. i;ii,;ir

80 | eotong Kompos Jolon Pintos


Menggombor Rencqno Denoh don Detoil Pondosi I 8l
Dari drop-down menu yang ada, pilih Attach DWG. Pemilih-
memanfaatkan gambar potongan yang ada pada file an ini akan menampilkan kotak dialog Attach External
DENAII.dwg sehingga Anda hanya perlu memberikan notasi Reference. Dengan memilih kotak Browse, Anda bisa
teks dan dimensi sesuai skala cetak yang direncanakan. mencari file DENAH.dwg yang disediakan di dalam CD
Sedangkan gambar detail pondasi batu belah ini nantinya pendamping. Hasil dari pencarian file ini terlihat seperti
akan dicetak dalam skala I : 2A sehingga setting teks dan pada Gambar 4.6.
dimensi yang akan dipakai juga setting untuk skal-a L : 20.
Pemanfaatan gambar yang ada pada file DENNI.dwg
menggunakan fungsi X-ref. Untuk menggunakan fungsi
tersebut, Anda bisa membuka file baru pada AutoCAD.
Setelah AutoCAD terbuka dan siap digunakan, ketikkan
perintah XREF pada command prompt.
Command : XREF (enter)

Setelah Anda mengetikkan XREF pada command prom


akan muncul kotak dialog XREF seperti pada Garnbar 4.4.
Gambar 4.5 Kotak dialog Attach External Reference

Command: _XAITACH
Overlay xref "PONDASI": D:\1. AUTOCAD
LENGKAP\GAMBAR\PONDAS I \ PONDAS I . dwg
"PONDASI" loaded.
Specify insertion point or
[Scale/X/Y /Z/Rotate/PScale/PX/PY /PZlPRotate] : 0,0 (enter)

Selanjutnya buat filter layer terlebih dahulu dengan


Gambar 4.4 Kotak dialog XREF menjalankan perintah LAYER atau LA. Filter layer yang
dibuat diberi narna ANOTASI, sedangkan elemen layer yang
nda di dalam filter layer tersebut adalah TEKS 20 dan
Selanjutnya, pilih ikon gambar disc hingga muncul DIMENSI 20. Hal ini disesuaikan dengan rencana pencetak-
menu seperti terlihat pada Gambar 4'5. an gambar detail pondasi dalam skala L : 20. Pembuatan
lllter layer seperti terlihat pada Gambx 4.7.

x
rl

iil

Gambar 4.5 Pop menu Attach DWG OrnDrr 4.7 Filter layer ANOTASI
82 | eoto,ng Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh don DetoilPondosi I 83

Selanjutnya Anda bisa mengakses hasil akhir setting teks


dan dimensi untuk skala L : 2O ini dengan menjalankan
perintah Ar-ltoCAD Design Center atau ADC. Anda bisa
mengambilnya dari file DATABASE.dTg yang ada di dalam
t'6:, CD pendamping. Pilih Textstyle dan Dimstyle pada file yang
bersangkutan dengan cara melakukan dragging ke dalam
area gambar.
Textstyle dengan nama TEKS 20 yang sudah Anda ambil
tersebut belum aktif dan belum bisa dipakai. Aktiftan Ganbar 4.9 TEXT 20 setelah diaktifkan
terlebih dahulu dengan rnenjalankan perintah STYLE atau
ST pada command prompt.
Command : ST <€nten> Fokuskan ke salah satu gambar potongan pondasi yang ada
pada gambar potongan. Selanjutnya berikan keterangan
Sebuah kotak dialog Text Style akan muncul setelah penjelas elemen pondasi dengan menjalankan perintah
menjalankan perintah STYLE atau ST seperti terlihat LEADER atau LE pada ,command prompt dengan layer
Gambar 4.8. TEKS 2O dalarn posisi aktif seperti terlihat pada Gambar
*

Gambar 4.1O tayer TEKS 20 dalam posisi aktif


Gambar 4.8 Kotak dialog Text StYle
Command I LE <enter>

Pilih dan sorot TEXT 20 pada kotak dialog Text Contoh pemberian anotasi keterangan detail pondasi seperti
tersebut. Setelah itu tekan tombol Set current terlihat pada Garnbar 4.11.
keterangan pada kotak dialog Text Style tertulis
rI[ text style : TEKS 2O seperti terlihat pada Gambar 4.9.
q{ii

r+
B4 I eotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh don Detqil Pondosi I 85

DIMENSION atau D pada command prompt dengan posisi


layer DIMENSI 2O dalam posisi aktif seperti terlihat pada
ui
Gambar 4.L3. Setelah itu jalankan perintah DIMENSION
atau D pada command prompt.
h;::

Gambar 4.11 Contoh anotasi


Gambar 4.13 Layer DIMENSI 20 dalam posisi aktif

Dengan cara yang s€una, berikan semua anotasi yang Command : D <enter>
diperlukan sehingga hasil akhir dari pemberian keterangan
detail pondasi terlihat seperti pada Gambar 4.L2. Anda juga Sebuah kotak dialog Dirnension akan muncul seperti
I bisa melihatnya pada file FOTONGAN PONDASI.dwg yang terlihat pada Gambar 4.14.
ada di dalam CD pendamping.
ilt
I

Gambar 4.14 Kotak dialog Dimension

Selanjutnya sorot TIPE 20 sehingga pada bagian kotak


dlalog Dimension Style Manager tercantum Current
dimension style : TIPE 20 dalam posisi aktif. Langkah ini
rj,t' Gambar 4.12 Hasil anotasi reperti terlihat pada Gambar 4.15.
/'u!r,[
rffiil

H Lanjutkan dengan memberikan notasi dimensi pada detail


pondasi tersebut. Sebelumnya Anda harus mengaktifkan
setting dimensi DIM20 dengan meqialankan perintah
Menggombor Rencono Denoh don Detoil Pondosi I 87
86 I eotong Kompos Jolqn Pintos

Gambar 4.15 Dimension style TIPE 20 dalam posisi aktif

Setelah TIPE 2A akfif, berikan notasi dengan menggunakan Gambar 4.17 Hasil akhir pember.ian notasi dimensi
perintah DLI atau DIMLINEAR pada command prompt.

Command 3 DLI <enter> MEI{GGAMBAR RTNCANA


Hasil pertama pemberian notasi dimensi ini terlihat seperti DENAH PONDASI
ti pada Gambar 4.L6. Dengan cara yang sama, berikan notasl Gambar rencarla denah pondasi akan dilakukan sepenuh-
dimensi untuk bagran detail pondasi yang lain sehingga nya pada file yang sama ltetika Anda memberikan anotasi
tl hasilnya seperti terlihat pada Gambar 4.t7. Anda juga bisa potongan pondasi. Den{an demikian, Anda m4sih bisa
I
I
melihatnya pada file DETAIL PONDASI.dwg yang disedia- memakai file DENAH.dwg yang dimanfaatkan dengan
kan di dalam CD pendarnping. fungsi Xref. Selain itu, Anda juga bisa langsung memanfaat-
kan file terakhir, yaitu file DTTAIL PONDASI.dwg. Sebe-
lumnya nonaktifkan layer-layer yang dianggap tidak perlu
ditampilkan. Layer-layer yang dinonaktifkan adalah layer
TEMBOK, KOLOM PRAKTIS, ARSIR, VEGETASI, RUMPUT,
TEKS LOO, dan FURNITUR. Tampilan dari file yang akan
dikerjakan seperti terlihat pada Gambar 4.L8.

lL
rI

ilil
Gambar 4.16 Contoh pemberian dimensi
q
BB I fotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh don DetoilPondosi I 89

8fi82
CfTAfi
T}ATABASE
x*JsEx
I"iTAI
POr6ASl
E3 e r--

Gambar 4.2O Block potongan pondasi

Selanjutnya lakukan dragging objek block tersebut ke


dalam gambar yang sedang Anda kerjakan. Tampilan dari
objek block potongan pondasi tersebut terlihat seperti pada
Gambar 4.18 Hasil penonaktifan layer Gambar 4.2L.

Langkah selanjutnya adalah membuat filter layer DENAH


PONDASI seperti terlihat pada Gambar 4.L9, sedangkan
layer yang digunakan dalam filter layer DENAH PONDASI
adalah POTONGAN PONDASI.

Gambar 4.21 Block potongan pondasi

Jika Anda perhatikan, gambar potongan pondasi tersebut


terdiri dari satu set gambar potongan yang dibutuhkan.
Gambar tersebut terdiri dari kolom praktis, potongan sloof,
dan galian tanah. Tempatkan gambar potongan pondasi
Gambar 4.19 Filter layer DENAH PONDASI
tersebut sedemikian rupa sehingga terlihat seperti pada
Gambar 4.22.
Untuk membuat denah pondasi, Anda bisa memanfaatkan
gambar potongan yang ada di dalam file DATABASE.dwg.
File sudah disediakan di dalam CD pendamping. Selanjut-
nya akses file ini dengan menggunakan perintah ADC.
Command : ADC <enter>

Kotak dialog AutoCAD Design Center akan muncul pada


layar komputer. Cari elemen gambar block pada file DATA
BASE.dwg dengan memilih objek block PONDASI seperti
terlihat pada Gambar 4.2O.
Grnbrr tl.lll Goartoh pcnempatan block potongan pondasi
90 | rotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh don Detoil pondosi I 9l
Selanjutnya ubah dirnensi potongan pondasi dengan ter-
lebih dahulu memilih garnbar potongan pondasi sehingga
ri
terlihat seperti pada Gambar 4.23.
i).

Gambar 4.23 Proses editing block potongan pondasi

Ketika Anda memilih objek garnbar potongan pondasi,


penampakan gambar tersebut berubah menjadi objek
dengan garis putus-putus. Selain itu ditampilkan juga
empat buah ikon segitiga kecil. Pitih salah satu segitiga
kecil tersebut dan seret hingga mencapai dimensi yang
diperlukan sesuai dengan gambar denah. Proses tersebut
terlihat seperti pada Gambar 4.24.

Gambar 4.24 Editing block potongan pondasi


t-
u
It
Lanjutkan proies dragging gambar potongan pondasi ter-
tl
Gambar 4.25 Hasil akhir pembuatan denah pondasi
iil sebut dengan cara yang sama pada seluruh bagran gambar
i' denah. Iasil akhir dari pernbuatan denah pondasi terlihat
seperti pada Gambar 4.25. Anda juga bisa melihatnya pada
file DENAH PONDASI.dwg di dalam CD pendamping.
94 | eotong Kompos Jolon Fintos Menggombor Rencono Denoh don,Detoil Kusen I 95

KONSEP Selanjutnya, Anda bisa mernr:lai pembua.tan denah kusen


dengan mem-buka file DENNLdwg yang tampilannya
Pembuatan denah dan detail kusen akan menggunakan terlihat seperti pada Gambar 5.2.
garnbar denah utama. Skala cetak untuk gambar denah
y"rrg direncanakan adalah skala 1 : 100. Sedangkan detail
kusen pintu dan jendela akan dicetak dalam skala L : 25.
Ketika Anda membuat denah utama, objek kusen pintu dan
jendela sudah dibuat dalam bentuk block. Dengan derni-
kian, pembuatan detail kusen pintu dan jendela juga
menggunakan objek kusen dalam bentuk block yang
digunakan dalam gambar denah utama.
Penyajian garnbar detail kusen direncanakan dalam skala
1 : 25. Penyajian gambar detail kusen ini adalah dalam
bentuk rekapitulasi tipe kusen yang disajikan dalam tabel.
Di dalamnya nanti akan disertakan anotasi-anotasi yang
diperlukan untuk memperjelas gambar detail kusen.
i

,,1

MENGGAMBAR RENCANA Gambar 5.2 Denah utama


DENAH KUSEN i

Latihan pembuatan denah kusen tidak terlepas dari Setelah gambar denah utama ditampilkan, Anda terlebih
pembuatan gambar denah utama. Sebelumnya, objek-objek dahulu harus membua"t filter layer. Dalam hal ini, penulis
kusett pintu dan jendela dibuat dalam bentuk block memberi nama filter layer DENAH KUSEN seperti terlihat
sehingga pembuatan denah kusen hanya menempatkan pada Gambar 5.3.
notasi tipe kusen. Notasi kusen yang dimaksud seperti
terlihat dalam Gambar 5.1. Notasi kusen tersebut dibuat
dalam bentuk attribute.

,/^-'--,
("\
\ TIPE i
\t
Garnbar 5.1 Attribute notasi kusen
Garaber 5.3 Filter layer DENAFI KUSEN

Langkah selanjutnya adalah membuat layer NOTASI seperti


pada Gambar 5.4.
96 I eotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh don Detoil Kusen I 97

patkan pada salah satu titik yang dimaksud, AutoCAD


akan menanyakan beberapa hal yang ditunjukkan di
bagian command prompt.
Specify insertion point or
I Basepoint/S cale / X /v/ Z / Rotate ] : <klik di titik yang d:iinginkan]
Enter attribute values
TfPE <P1>: <aI2> <ent€r>

Gambar 5.4 Layer NOTASI Hasil penempatan notasi kusen yang pertama terlihat
seperti pada Gambar 5.6.

Pemberian notasi tipe kusen menggunakan attribute. Attri-


bute tipe kusen bisa diakses dengan menjalankan perintah
INSERT atau I.
Command : I <enter>

Setelah perintah INSERT dijalankan, akan muncul kotak


dialog Insert di dalam monitor. Anda akan diminta untuk
mencari file attribute yang dimaksud setelah menekan
tombol Browse. Anda bisa mencari file NOTASI KUSEIt.dwg
yang terdapat di dalam CD pendamping. Tampilan kotak
dialog Insert setelah dilakukan pencarian file attribute
seperti terlihat pada Gambar 5.5.

Gambar 5.6 Penempatan notasi kusen J2

Gambar 5.5 Kotak dialog Insert Berikan notasi kusen yang lain dengan cara yang sama
sehingga hasil akhir dari pembuatan denah kusen terlihat
ti seperti pada Gambar 5.7. Anda juga bisa melihat contoh
,l
Tekan tombol OK untuk keluar dari perintah INSERT. hasil akhir pembuatan denah kusen di dalam file DENAH
h Selanjutnya AutoCAD akan meminta Anda menempatkan KUSEil.dwg yang ada di dalam CD pendamping.
notasi kusen pada gambar denah yang Anda buat. Anda
bisa menempatkan pada salah satu tipe kusen yang ada
pada gambar denah utama. Ketika Anda berhasil menem-
98 I eotong Korrpos Joton Pintos Menggombor Rencono Denqh don DetoilKusen I 99

PJl,. J1, dan J2. Anda harus rnernbuat empat detail tipe
kusen yang dimaksud.
Dalam latihan pembuatan detail kusen ini, penulis akan
mencontohkan satu bentuk detail kusen, yaitu tipe Jl'
Hasil akhir dari pembuatan detail kusen tipe Jl seperti
terlihat pada Gambar 5.8.
@..4

!lr"*"*ili :

iil,"Jli "i
lll'*lll"i
rlL* jltr i
@",""t
i---*-J
{;;!s
ryp-*** t
i*."""r-".f
Ganbar 5.8 Detail kusen tiPe J1

Untuk pembuatannya, terlebih dahulu Anda hanrs mem-


buat filter layer. Dalam hal ini, filter layer diberi nama
DETAIL seperti terlihat pada Gambar 5.9.

Gambar 5.7 Hasil akhir pemberian notasi kusen


Ganbar 5.9 Filter laYer DETAIL
l MENGGAMBAR DETAIL KUSEN Sedangkan nama-narna Layer yang digunakan di dalam
ilr
fitter layer DETAIL adalah NOTASI PELENGKAP, DIMENSI
ir Ketika Anda merencanakan dan neendefinisikan tipe kusen 25, TEKS, dan TABEL seperti terlihat pada Garnbar 5' 10'
pada gambar denah kusen, ada 4 tipe kusen yang dipakai.
Keempat tipe kusen tersebut masing-masing adalah tipe P1,
100 | eotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh don Detoil Kusen I l0l
Hasil dari pembuatan objek-objek tersebut seperti terlihat
pada Gambar 5.11.

Ganbar 5.lO Layer dalam kelompok filter layer DETAIL

Selanjutnya aktifkan layer KUSEN yang terdapat di dalam


filter layer DENAH UTAMA. Ketika layer KUSEN sudah
diaktifkan, buat detail tampak objek kusen tipe J2 dengan
cara sebagai berikut:
Command: REC <enter>
RECTANG
Ganbar 5.11 Gambar tampak depan kusen tipe Jl
'x
Specify fj.rst corner point or
( IChamfer/Elevation/Ei1let/Thickness,/Width] : <klik di tl.tih
senbarang)
Specify other corner point or lArea/Dimensions/Rotation]
/
0680,1000 <enter>
3
Selanjutnya berikan notasi pelengkap pada kusen seperti
t memberikan arah bukaan jendela dengan mengaktifkan
I
{i Coiunand: O <entcr>
layer NOTASI PELENGKAP. Hasil dari pemberian notasi
OTTSET arah bukaan terlihat seperti pada Gambar 5.L2.
Current settings: Erase source=No tayer=Source
OFFSETGAPTYPE=O
Specify offset dj-stance or [Through/Erase/Layer] <50.0000>: 50
<6nter>
Sel-ect object to offset or IExit/Undo] <Exit>: <pi1ih objak
peracgi panjang)
Specify point on side to offset or IExit/Multiple/Undo]
<Exit>: <klik di drlam persegi panjang>
Select object to offset or IExit/Undo] <Exit>: <ontGr>

Command: O <enter>
OFFSET
Current settings: Erase source-No Layer=Source
OFFSETGAPTYPE=O
Specify offset distance or IThrough/Erase/Layer] <50.0000>: 60
iii <cat€r>
Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit>: <pilih objek
lii
pcrs€Ei panjang tcrakhir> Grnbrr 8.12 Pemberian notasi arah bukaan kusen
Specify point on side to offset or [Exit/Mu1tiple,/Undo]
(Exit>: <klik di d.lam persogi panjang)
Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit>! <antaa>
\V2 | eotong Kornpos Joton pintss Menggornbor Rencono Denoh, don Detqil Kusen J 103

\1.
Setelah pemberian notasi arah bukaan jendela, lengkapi
notasi teks dan dirnensi kusen. I(arena detail kusen ini
akan dicetak dalarn skala L : 25, Anda bisa mengambil
il: setting teks dan dimensi tersebut di datarn file
t,! DATABASt.dwg yang ada di dalam CD pendamping dengan
perintah ADC.
Cara mengaktifkan setting teks dan dimensi yang diambil
dari file DATABASE"dwg sanla seperti ketilia Anda
melengkapi teks dan dimensi pada Bab 4. perintah-perintah Ii.-=ry*-rEi
M--:l--l I
yang digunakan juga sama. Untuk pemberian notasi teks,
:

Anda bisa menggunakan perintah DT. Untuk pemberian


notasi dimensi, gunakan perintah DLI. Hasil akhir dari Gaabar 5.14 Detail tiPe
pembuatan detail kusen terlihat seperti pada Gambar S.13.
P-'",@4

iil
:ilfit
ilt
ilriffiqll
:ittitt
ll{-* . lll
i
I
El m.1
ikt
:,...*."""""e.-.lL
L---s*J
I
!

lll
-4111 {
ffil}
i$---a*J
J"-_-.,i*J
I

HJ
H'"[
Gambar 5.18 pernberian notasi rnaterial kusen

Buat detail kusen yang lain dengan cara yang sarna. Anda
{xl
=rFi*
bisa membuat kreasi bentuk dan variasi tarnpak depan
kusen pintu dan jendela sesuai keinginan. Hasil detail dari
masing-masing tipe kusen yang dicontohkan oleh penulis Gambar 5.15 Detail tiPe P1
i
terlihat seperti pada Gambar 5.14, Gambar S.15, dan Gam-
bar 5.15. Anda juga bisa rnelihatnya di dalam file DETAIL
ul KUSTI{.dwg.
It
104 | eotong Kompos Joton pintos
Menggombor Rencono Denoh don Detoil Kusen I l0S
Sebelumnya aktifkan layer TABEL seperti pada Gambar
5.18.

Gambar 5.18 Layer TABEL

Gambar 5.16 Detail tipe PJl selanjutnya buat tabel dengan mengakses perintah rABLE
pada command prompt.
Command : TABL,E <enter>
TABULASI KUSEN
Setelah Anda mengetik perinlah TABLE, AutoCAD akan
Pada bagian awal di bab ini dijelaskan bahwa penyajian menampilkan kotak dialog seperti terlihat pada Gambar
gambar detail kusen akan dibuat dalam tabulasi aitait 5.19.
kusen. Tabulasi tersebut akan disajikan dengan menggu-
nakan tabel kusen seperti terlihat pada Gambar 5.17.

ffi1 ffir1
ffiffi
F::l'@Fi
l*J

ffij
l.*,

f+i. I
Ef3
It-r-J,i
r ,t,.,r -d3
Ornbrr 6.19 Kotak dialog Table
Ganbar 5.17 Hasil akhir penyajian detail kusen
106 | Rotong Kompos Jolon,Pinlos Menggombor Rencono Denoh don DetoilKusen | 107

Pada bagran kotak dialog Table tersebut, isikan data seba'


gai berikut:
- Data columns 5
- Colurnn width 63
- Data rows 2
- Row height 1

Setanjutnya tekan tombol OK untuk rnengakhiri perintah


TABLE. AutoCAD akan menampilkan garnbar tabel seperti.
pada Gambar 5.20.
Gembar 5.22 Tabel setelah diedit

Setelah Anda memiliki garnbar tabel dan detail kusen, atur


Gamhar 5.2O Contoh tabel penyajian garnbar detail kusen seperti terlihat pada Garnbar
5.23.

Lakukan pengeditan pada masing-masing sel agar area


sel mencukupi untuk diternpatkan gambar detail kusenn tffi*fltffitr1
fit ffit t*I ffiirn ii ffiill
ltl lll tflr^lfiilfl*rf
l{LJlll "l}iJll
I

Cara pengedilan sel dilakukan dengan rnemilih salah satd fifF{li'l I


d$t$tilt: atxt*[ I

fitrll|'"'t$1
W:lii--".lil { I *t lill--'l{l i
I

sel seperti pada Gambar 5.2L. fiL_jIi_J{ llt


ffi
I

ililllli
:
i
EkJUat
[ ilde
Iltlrfll
&JWJ{
[illd#d4 43
Elt-Lli
;tr*M{l I

I
t
i &-.....a.....-I l'...*-... j.....-2......i[

f.:m i
i t,'47
lt
r}-..
l,d
tt
\i
**iJ i+i1;!* ts:#
kt
M
rb=r
, I

Gambar 5.21 Pemilihan satu sel untuk diedit

Gaabar 5.23 Penyajian gambar detail kusen


Ketika Anda sudah memilih satu sel yang akan diedit,
AutoCAD akan rnenampilkan grip sel. Grip sel adalah ikon
kecil berupa bujur sangkar kecil seperti terlihat pada Pada bagian bawah detail kusen dituliskan juga tipe kusen
Gambar 5.2\. Geser-geser gnp sel tersebut sesuai keingin- dan jurntrah unitnya seperti terlihat pada Gamb,ar 5.24.
an Anda. Hasil akhir dari pengeditan tabel seperti terlihat Hasil akhir ini bisa Anda lihat pada file TABULASI
pada Garnbar 5.22" KUSEN.dvg yang disediakan di dalam CD pendamping.
I08 I Rotong Kompos Jolon Pintos

tl

6
FffiEh
lll: : 111! I

ffi fitilI BAB


{
ili:

lc,
lll-*lli {
r?

{H,t
r+-r- I
dlr
MENGGAMBAR RENCANA
Gambar 5.24 Hasil akhir penyajian detail kusen DENAH DAN DETAIL ATAP

Anda akan mempelajari tentang pembuatan rencana denah


atap dan detail rangka atap. Pokok bahasan akan diawali
dengan pembuatan detail rangka kuda-kuda baja. Selan-
jutnya pembuatan rencana denah atap.
Hasil akhir dari bab ini diharapkan Anda bisa membuat
rencana atap seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

ll

-,i
Il'
rll,
dxri

ti
I l0 ,l rotong Kompos Jolo,n:Pintos Menggombor Rencono Denoh don DetoilAtop I 11 t

KONSEP
Pembuatan gambar denah dan detail atap sangat berhu-
bungan dengan gambar denah utama dan gambar
potongan. Pembuatan gambar denah atap dilakukan di atas
gambar denah utarna menggunakan konsep external
reference. Gamba.r denah atap ini akan dicetak dalam skala
1 : 50. Sedangkan gambar detail atap bisa langsung meng-
gunakan gambar potongan. Gambar detail atap akan
POTONGANA-A

Dalam latihan pernbuatan derrah dan detail atap ini, Anda


akan dibantu.otreh file DENAII.dwg yang ada di dalam CD Gambar 6.2 Gambar potongan
pendamping. File tersebut memperlihatkan gambar denah
utama dan gambar potongan seperti pada Gambar 6.1 dan Penggambaran secara lengkap untuk rencana atap ini akan
Gambar 6.2. dimulai dengan pernbuatan gambar detail rangka atap
terlebih dahulu. Langkah selanjutnya adalah pembuatan
gambar denah atap.

MENGGAMBAR DETAIL RANGI{A ATAP


Untuk menggambar detail rangka atap, buka file
DtNAH.drrg yang ada di dalam CD pendarnping. Rencana
detail rangka atap tersebut terlihat seperti Gambar 6.3.
Gambar rrangka atap ini rnerupakan gambar y'ang diambil
dari gambar potongan.

DENATI PENDOPOJOGLO Gambar 6.3 Rencana rangka atap


6t(,tAl: t00

Ganbar 6.1 Gambar denah


112 | eotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh don DetoilAtop I I l3
Gambar rangka atap yang ada pada gambar potongan Misal, Anda akan memberi-
tersebut dibuat dengan skala 1 : 1. Gambar yang ada ter- kan nama profil rangka kuda-
sebut sudah dibuat sedemikian rupa sehingga gambar kuda untuk bagian batang
rangka atap yang ada sudah lengkap. Oleh karena itu, diagonal dengan narna 2 x
untuk menggarnbar detail rangka atap, Anda cukup mem- 50.50.9. Sebelum menjalan-
berikan anotasi berupa teks dan dimensi yang diperlukan kan perintah DT, Anda harus
sesuai skala yang diinginkan. memperhatikan posisi ikon
Sebelumnya, Anda harus koordinat (WCS/World Coor-
membuat filter layer dan Gambar 5.6 Posisi WCS dinate System).
layer yang diperlukan seperti
terlihat pada Gambar 6.4, Seperti terlihat pada Gambar 6.6, posisi ikon koordinat
nama layer state dalam hal masih berada pada posisi origin. Anda harus memutar
ini adalah DETAIL KUDA- sumbu koordinat WCS sehingga menjadi UCS (User
KUDA dengan nama layer Coordinate System). Dalam hal ini Anda harus menjalankan
TEKS 30. Angka 30 ini perintah UCS pada command prompt.
Gambar 6.4 Layer Teks 30
menunjukkan bahwa rangka Command: UCS <enter>
kuda-kuda nantinya akan Curren! ucs name: *WORLD*
Specify origin of UCS or
dicetak dengan skala I : 30. I Face/NAmed/oBj ect/Previous /View/world/x/Y / Z/ zP.xis)
<World>: 3 (enter>
Specify new orj,gTin point <0,0,0>: <kIik titik 1>
Specify point on positive portion of X-axis (-
2134.3081, 2O'7L3.599L,0.0000>: <kIik titik 2>
Specify point on positive-Y portj-on of Lhe UCS xY plane
Setelah pembuatan filter layer <-2L36.2258,20113. 9965, 0.0000>: <k].ik titik 3>
dan layer selesai dilakukan,
langkah selanjutnya adalah Setelah Anda menjalankan
mengatur annotation scale perintah UCS untuk memutar
pada posisi I : 30 seperti WCS tersebut maka posisi
pada Gambar 6.5. WCS akan berubah seperti
terlihat pada Gambar 6.7.

Gambar 6.5 Annotation Setelah memutar WCS men-


scale I :30 jadi UCS, jalankan perintah
Gambar 5.7 Posisi UCS DT pada command prompt.

Selanjutnya berikan nama-nama teks yang diperlukan.


114 | Rotong Kornpos Jo:lon Pintqs
Menggombor Rencono Denoh don DetoilAtop I I l5
Commands LE <enter>
Comrnand: DT <eoter>
QLEADER
TEXT
Specify first leader point, or
Current text style: TTIPE 100" Isettings] <Settings>: (klik
Text height: 75.0000 GEIIIIIG BETOil titik sernbarang>
Annotative: Yes Specify next point: <k1ik titik
Specify start point of text or seubanangDt
[,rustify/Style] : iI <anter> Speciflt next point: <klik titik
Enter an option s€6arang>
lA1 i gn,/ Fi t,/ Center /Mi ddl e / Ri ght,/ TL Spec:ify text width <0 .'7L43>:
/!c /TF./ML/MC /MR/BL/BC/BRl : ML L*, <eater>
<enter> Enter first line of annotation
Specify middfe-feft point of text <Mtext>: GiElill[ING BETOX
text: <klik titik yang <entet
Gambar 6.8 Contoh teks diinginkan) Enter next fine of annotation
Specify rotation angle of text text: <eater>
<0>: <enter> 2 x 50.50.9 <enter>
<enter>
Anda bisa melihat hasil teks yang dibuat pada Gambar 6.9
Garnbar 6.8 memperlihatkan contoh teks yang dibuat dengan menggunakan perintah LEADER atau LE tersebut,
setelah dilakukan pernutaran UCS. And.a bisa melihat bahwa teks sudah dilengkapi dengan tanda panah sebagai
bahwa posisi teks menjadi sejdar dengan posisi objek penjetras teks yang dibuat.
gambar yang dijelaskan dengan teks tersebut. Lanjutkan langkah-langkah tersebut untuk memberikan
Bila Anda ingin mengembalikan surnbu UCS menjadi WCS teks pada elemen-elemen gambar yang lain sehingga
kembali, jalankan perintah UCS pada command prompt. terlihat seperti contoh pada Gambar 6.10. Berikan teks
Cornmand: UCS <entet> selengkap dan sedetait yang Anda inginkan agar gambar
Current ucs name: *NO ItrAME* yang disajikan menjadi lebih komunikatif.
Specify origin of UCS or
I Face/NAmed/OBj ect/Previous /View/worId/ x /v / Z / ZAxis 1

<World>: II (enter)

Setelah Anda mengembalikan posisi UCS menjadi WCS,


berikan teks pada. bagian-bagian rangka yang lain.
h{isalkan Anda akan rnemberikan nama GENTING BENTON
pada bagian rangka kuda-kuda maka jalankan perinta-tr
LEADER atau LE pada command pron:rpt.

Gambar 6.1O Contoh penulisan teks pada detail rangka ktrda-kuda

Sedangkan pada Gambar 6.1 1 terlihat hasil akhir pem-


berian teks yang dicontohkan pada seluruh rangka kuda-
kuda. Haril tkhir gambar detail rangka kuda-kuda yang
I l6 | rotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh don DetoilAtop | 117

sudah diberi teks penjelas bisa Anda lihat pada file DETNL
RANGKA.dwg yang ada di dalam CD pendamping.

Gambar 5.12 Rencana denah atap

Gambar 6.11 Hasil akhir pemberian teks detail rangka kuda-kuda


Sebelum Anda membuat dan
melengkapi gambar denah
menjadi gambar denah atap,
MEIYGGAMBAR RTNCANA Anda harus mempersiapkan
DENAH ATAP layer yang diperlukar:r terlebih
dahulu. Gambar 6.1.3 mem-
Gambar rencana denah atap akan dilakukan sepenuhnya perlihatkan filter layer deng-
pada file yang sama ketika Anda memberikan anotasi an nama DENAH ATAP dan
potongan atap. Untuk menggambar denah atap, buka file nama-nama layer yang diper-
Gambar 6.13 Layer yang lukan, seperti GORDING,
DETAIL RANGKA.dwg yang ada di dalam CD pendamping. diperlukan
Sedangkan rencana denah atap yang akan dibuat seperti KUDA-KUDA, dan USUK.
terlihat pada Gambar 6.t2.
Untuk menggambar denah atap, Anda cukup memproyeksi-
kan garis objek dari gambar potongan ke dalam denah atap.
Contohnya adalah gording, Anda bisa memproyeksikan
titik-titik objek gording ke dalam gambar denah. Hasil dari
proyeksi objek seperti gording, usuk, dan kuda-kuda seperti
terlihat pada Gambar 6.L4.
I l8 | fotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh don Detoil Atop I III

Sama halnya dengan pemberian teks pada detail rangka


kuda-kuda, untuk pemberian teks pada denah atap juga
menggunakan perintah-perintah seperti UCS, DT, dan LE
seperti pada langkah sebelumnya. Conloh hasil pemberian
notasi pada denah atap adalah 'seperti terlihat pada
Garnbar 6.L7.

Gamhar 6.14 Hasil proyeksi denah atap

Setelah pembuatan objek


pada denah atap selesai,
langkah setranjutnya
mernberikan anotasi teks dan
Gambar 6.17 Contoh teks pada denah atap
dirnensi. Sama halnya dengan
pemberian anotasi teks dan
dimensi pada detail rangka Pernberian anotasi dirnensi
kuda-kuda, Anda terlebih pada denah atap dilakukan
dahulu harus mengaktifkan dengan terlebih dahulu
annotation scale, yaitu skala rnengaktifkan layer DIMENSI
Gambar 6.15 Annotation
scale 1 : iOO
1 : 50 seperti terlihat pada seperti pada Gambar 5.18.
Gambar 6.15.
, t,,,
Gambar 5.18 l"ayer
DIMENSI
Langkah selanjutnya adalall
r,Eengaktifkan layer TEKS 50
pada kotak dialog Layer
Selanjutnya untuk memberikan anotasi dimensi pada objek
seperti terlihat pada Gambar yang menriliki kemiri.ngan, ja-lankan perintah DIMATIGNED
6.L6. atau DAL pada cornrnand PromPt.
Gambar 6.16 Layer TEKS
100
120 | eotong Kompos Joton pintos

Command: DAI" <enter>


DIMALTGNED

7
Speci.fy first extension line
origin or (select object>: <pilih
titik eenbarang)
Specify second extension line BAB
origin: <pilih ti.tik sembarang>
Specify dimension l-ine location
or
IMtext/Text/Angle1: <geser mouae
pada teq>at yang diinginkan>
Gambar 6.19 Contoh
dimensi
MENGGAMBAR RENCANA
Gambar 6.19 memperlihatkan anotasi dimensi yang dibuat DENAH LANTAI DAN DENAH
sejajar mengikuti kemiringan objek yang ada. Sedangkan PLAFOND
Gambar 6.2O adalah gambar lengkap anotasi yang sudah
dibuat pada gambar denah. Anda bisa melihatnya pada file
DENAII ATAP.dwg yang ada di dalam CD pendamping.

Anda akan mempelajari tentang


pembuatan rencana denah lantai dan
plafond. Pokok bahasan akart diawali
dengan konsep-konsep pengubinan.
Selanjutnya akan dibahas tentang
pembuatan gambar detail lantai dan
plafond.

Hasil akhir dari pembahasan dalam


bab ini diharapkan Anda akan mampu
membuat gambar seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.

KONSEP
Pengaturan pola lantai dan plafond merupakan aplikasi
dari cara atau pola yang disebut dengan pengubinan.
Ganbar 6.2O Hasil akhir denah atap Pengubinan merupakan proses pembagran sebuah bidang
menjadi bidang-bidang yang lebih kecil dengan aturan dan
pola tertentu. Pengubinan menjadi sangat penting ketika
122 I Rotong Kompos Jolqn Pintos Menggombor Rencono Denoh Lontoi don Denoh plofond | 123
I sebuah gambar rencana lantai dan plafond dijadikan acnan
: dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan rumah atau
tl:
tii
pekerjaan fisik lainnya.
1i
Konsep pengubinan dalam bab ini akan dibantu oleh tiga
ltl
b
file yang terdapat pada CD pendamping. Buka dan pelajari
file-file tersebut. File pertama adalah PENGUBINAN l.dwg.
Tampilan gambar dari file tersebut seperti terlihat pada
Gambar 7.1.

Gambar 7.2 Pengubinan pola kedua

Pengaturan pola lantai pada file kedua ini menjadi lebih


rapi dan teratur. Tiga sisi yang ditunjukkan pada Gambar
7.2 memperlihatkan bahwa pengaturan lantai dimulai
dengan sebuah aturan tertentu. Perhatikan pada ketiga sisi
utama, bidang-bidang kecil yang menjadi pola lantai
disusun dalam bidang utuh atau setengah bagian ukuran
lantai yang sebenarnya. Sedangkan sisi bagian atas
merupakan sisi yang merupakan sisa bidang pernbagian
Gambar 7.1 Pengubinan pola pertama pola lantai.
File terakhir adalah file PENGUBINAN 3.dwg. Tampilan dari
Bila Anda perhatikan, pola pengubinan yang dibuat seperti file tersebut seperti terlihat pada Gambar 7.3.
pada Gambar 7.1 terlihat tidak teratur dan tidak men
suatu pola atau aturan trertentu. Perhatikan keempat sisi
persegi panjang yang merupakan bidang utama pengubin.
an. Ketika bidang persegi panjang tersebut dibagi-bagi
dengan pola lantai, keempat sisinya menyisakan potongan
lantai yang tidak seragam.
Selanjutnya bandingkan file PEf,GUBIIIAN l.dvg dengan
file PEflGIIBINAII 2.dwg. Tampilan file kedua ini seperti
terlihat pada Gar:l'rbao^ 7.2.
124 | eotong Kompos Jolon Pintos Menggombqr Rencono Denoh Lontoidon Denoh Plofond | 125

Gambar 7.4 Filter Layer DENAH LANTAI

Sedangkan layer yang meqjadi bagran dari filter layer


DENAH LANTAI adalah layer POLA LANTAI. Layer POLA
Gambar 7.3 Pengubinan pola ketiga
LANTAI ini langsung diaktilkan seperti terlihat pada
Gambar 7.5.
Berbeda dengan kedua pola pengubinan sebelumnya,
pengubinan pada bidang ketiga ini menjadi sangat teratur.
Perhatikan keempat sisi bidang persegi panjang utama. Sisi
kiri dan kanan terlihat simetris di antara keduanya. Begitu
pula sisi bagian atas dan sisi bagian bawah yang dibuat
simetris.
Dari ketiga kemungkinan pengubinan yang ditunjukkan di
atas, tentukan pola-pola yang akan dipakai dalam pem- Gambar 7.5 Layer POLA LANTAI
buatan rencana denah lantai dan plafond.

RENCANA RENCANA DENAH LANTAI Pertama-tama, buat pola lantai di bagian teras depan. Pem-
buatan pola lantai dilakukan dengan menjalankan perintah
Pembuatan rencana denah lantai sepenuhnya akan dibuat HATCH atau H pada command prompt.
di atas gambar denah utama. Anda bisa membuka file Comnand : S <entet>
DENAII 1.dwg yang ada di dalam CD pendamping untuk
memulai pembuatan rencana denah lantai. Sebelumnya Kotak dialog Hatches and Gradient akan muncul di dalam
buat filter layer dengan nama DENAH LANTAI seperti layar monitor Anda seperti terlihat pada Gambar 7.6.
terlihat pada Garrtbar 7.4.
t\ttLlK

126 | eotong Kompos Joton pintos Menggombor Rencdno Denoh Lontoidon Denoh Plofond | 127

Gambar 7.? Penentuan titik origin pola lantai

Gambar 7.6 Kotak dialog Hatches sedangkan pengaturan akhir atau pengaturan pola lantai di
bagiarr teras depan pada kotak dialog Hatch and Gradient
seperti terlihat pada Gambar 7.8.
Pengaturan pola lantai bisa ditentukan dengan memilih
bagian Type menjadi User defined. Isi bagian Color dengan
memilih Bylayer. Bila rencana lantai yang akan dibuat
terdiri dari material keramik berukuran 400 x 4OO mm
maka pada bagian Spacing ketikkan angka 400. Pastikan
Anda memberi tanda centang ( { ) pada tombol Double.
Selanjutnya tekan tombol Add : Pick points. AutoCAD akan
meminta Anda untuk memilih area yang akan diberi arsir.
Langkah terakhir adalah menentukan titik acuan pola
lantai yang akan dibuat dengan cara menekan tombol Click
to set new origin pada bagian Specified origin. Anda bisa
menentukan titik origin ini seperti terlihat pada Gambar
7.7.

Gamber ?.8 Penga.turan pola lantai pada kotak dialog Hatches

setelah pengaturan selesai dilakukan, akhiri dengan mene-


kan tombol Of. Hasil akhir dari ppmbuatan arsir lantai
seperti terlihat Pada Gambar 7.9.
,1 i llli
.1
r rr l,

128 I Potong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh Lontoidon Denoh Plofond | 129
Setelah Anda menjalankan perintah HATCH atau H pada
command prompt, kotak dialog Hatch and Gradient akan
muncul di layar monitor. Lakukan pengaturan dengan
memilih bagran Tlpe menjadi User defined. Anda juga bisa
mengisi bagtan Color dengan memilih Bylayer. Bila rencana
lantai yang akan dibuat terdiri dari material keramik
berukuran 400 x 400 mm, ketikkan nilai 4O0 pada. bagian
Spacing. Pastikan Anda memberi tanda centang ( { ) pada
tombol Double. Hasilnya terlihat seperti pada Gambar 7.Ll.
Gambar 7.9 Hasil pembuatan arsir lantai teras

Pada Gambar 7.9 terlihat bahwa pengaturan pola lantai ini


merata ke empat arah sekaligus. HaI ini bisa diartikan
bahwa nantinya titik acuan diambil dari tengah area bidang
teras yang ada.
Lanjutkan pembuatan arsir lantai di bagian teras tepi
dengan cara yang sarna. Hasil akhir dari pembuatan arsir
lantai teras depan terlihat seperti pada Gambar 7.LO.

Gambar 7.11 Kotak dialog Hatches

Untuk titik awal pemasangan lantainya, pilih di bagian titik


origin tempat pemasangan kusen pintu seperti terlihat pada
Gambar 7.12.

Gambar 7.1O Hasil akhir arsir lantai teras depan

Setelah pembuatan arsir lantai selesai dilakukan, lanjutkan


pembuatan arsir lantai di bagian ruang-ruang utama.
Perintah yang digunakan tetap salna, yaitu HATCH atau H
yang dijalankan pada command prompt.
Command 1 H <antar>
130 | eotong Kornpos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh Lontai don Denoh Plofond I 131

ti{ nakan kerarnik ukuran 2A crn x 2O cm- Untuk itu, lakukan


pengaturan pgda kotak dialog Hatch dengan mengetikkan
,rif.i ZOO. Pengaturan kotak dialog Hatch and Gradient
r$i untuk lantai ,kamar mandi seperti terlihat pada Gambar
:,,l1
1,.il
7.L4.

Gambar 1.12 Pengabaran titik origin

Hasil akhir dari pembuatan arsir lantai di ruangan utElma


terlihat seperti pada Gambar 7.13.

I
i;,.)i{t
st- I
l. J" JJ Gambar 7.14 Kotak dialog Hatch
t f{,+-l-;;t :l: t4
* :l t i
,it I
ilt Src:[;$
;ti*d#
I
Hasil akhir dari pembuatan rencana lantai untuk kamar
ffiIt lru:!rlrrrt mandi seperti terlihat pada Gar,nbar 7.15.
r -:lr
a

it
I il
t]
,h
{.,','ll
'"r u ,.i il t!
r,lll

ll,il, Gamber 7.13 Hasil akhir pengarsiran ruang utarna


ul
ti
Langkah terakhir adalah pembuatan pola lantai untuk
kamar mandi. Lantai kamar mandi direncanakan menggu-
132 | eotong Kompos Joton pintos Menggombor Rencono Denoh Lontoidon Denoh Plofond I 133

Gambar 7.15 Hasil akhir pengarsiran kamar mandi

Lanjutkan dengan pembuatan lantai pada nrangan-nrang-


an lainnya seperti pada bagian carport dan teras belalang
sehingga contoh hasil akhir dari pembuatan renca.na
lantainya seperti terlihat pada Gambar 2.16. Anda juga bisa
melihat hasil akhir dari pembuatan pola lantai ini di dalam
file DENAH LltNTAI.dwg yang aaa ai dalam CD pendam-
ping.
Gambar ?.16 Hasil akhir pembuatan pola lantai

MENGGAMBAR RENCANA DENAH PLAFOND


Pembuatan rencana denah plafond hampir sama dengan
pembuatan Fcncena denah lantai' Perbedaannya adalah
pada scttlng Ukuran material yang digunakan untuk
134 | rotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh Lontoidon Denoh Plofond | 135
plafond. Dalarn latihan ini akan dibuat rencana ukuran
{ material plafond adalah 1OO0 x 1O0O mm.
lr''l
l'[if

hfi
Bila Anda membuka file DEI{'AII PLAFOND.dwg pada CD
**li pendamping, Anda akan melihat hasil pembuatan rencana
/)i denah plafond. Tampilan file terseb-ut terlihat seperti pada
Gambar 7.17.

td

t!

I
t
T-rftr=t=s
=qTIl
DE}IIHPuFO$P
k*r
Gambar 7.18 Gambar persiapan denah plafonil

Gambar tersebut merupakan gambar denah yang memper-


lihatkan bagian ring balok bangunan. Selanjutnya. Anda
cukup memberikan pola arsir sebagai bentuk plafoqd pada
til tis t$ ,r bidang-bidang ruang yang ada dengan sebelumnya
memf,uat filter layer DENAH PLAFOND dan layer PLAFOND
seperti terlihat pada Gambar 7-19.

t\ Gambar 7.17 Rencana akhir denah plafond


:tl
:i Anda bisa mulai menggambar rencana denah plafond
ir
l\ -riembuka
dengan terlebih dahulu file DENAII 2.dwg yang
.i
ht
ada di dalam CD pendamping. Tampilan dari file tersebut
v
seperti terlihat pada Gambar 7.18.
Ofntu ?.19 Fllter layer DENAH PL,AFOND
136 | eotong Kompos Joton pintos Menggombor Rencono Denoh Lontoidon Denoh Plofond | 137
Pemberian pola plafond dibuat dengan menjalankan
perintah HATCH atau H pada command prompt.
Command : U <enter>

Kotak dialog Hatches and Gradient akan muncul seperti


terlihat pada Gambar 7.2O.

Gambar 7.21 Penentuan titik origin pada pola plafond

Lanjutkan dengan cara yang sama untuk pembuatan pola


plafond. Bila Anda sudah menyelesaikan pembuatan pola
plafond ini, hasil akhir dari pembuatan pola plafond seperti
Gambar T.2O Kotak dialog Hatches
terlihat pada Gambar 7.22.

Lakukan pengaturan pada kotak dialog dengan memilih


bagran Type menjadi User defined. Isi bagian Color dengan
memilih Bylayer. Rencana ukuran plafond dibuat dengan
mengetikkan angka 1000 pada bagian Spacing. pastikan
Anda memberi tanda centang pada tombol Double.
Selanjutnya tekan tombol Add : Pick points. AutoCAD akan
meminta Anda untuk memilih area yang akan diberi arsir.
Langkah terakhir adalah menentukan titik acuau. pola
plafond yang akan dibuat dengan cara menekan tombol
Click to set new origin pada foagian Specified origin. Tentu-
kan titik origin ini seperti Gambar 7.2L.
I38 | Rotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Denoh Lontoi don Denoh Plofond I 139

0H{l}lpLfifioil\E

Gambar 7.22 Hasil pembuatan pola plafond pada kamar mandi

Selanjutnya Anda tinggal memberikan anotasi atau


keterangan pada denah plafond. Keterangan yang diberikan
pada gambar denah plafond meliputi ketinggian elevasi
plafond pada tiap ruangan dan keterangan ukuran rangka
plafond yang dipakai. Hasil akhir dari pemberian kete-
DE}'IAH PLAFOND
rangan pada denah plafond seperti terlihat seperti pada €tllll:10
Gambar 7.23. Anda juga bisa melihat gambar rencana *E

denah plafond ini di dalam file DEIYAH PLlIFOItD.dwg yang


ada di dalam CD pendamping.
Gambsr 7.23 Hasil akhir pemberian notasi denah plafond
I40 I eotong Kompos Jolon Pinfos

BAB 8

MENGGAMBAR RENCANA
SANITASI

Pada bab ini, Anda akan


mempelajari pembuatan gam-
bar rencana sanitasi. Peren-
canaan gambar rencana
sanitasi terdiri dari rencana
denah sanitasi, detail septic-
tank, dan detail peresapan.
Hasil akhir setelah mempe-
tajari bab ini seperti terlihat
dalam gambar-gambar beri-
kut ini.

LI......,...,...1..",1......................*-....-..............1..r..l-......*.......Ll

mFrer
142 I Rotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Sonitosi I 143

t\
il
KONSEP
Pernbuatan rencana gambar sanitasi terdiri dari rencana
fl
tr denah sanitasi, detail septic tank, dan detail peresapan.
fr
p Pembuatan detail septic tank dan detail peresapan akan
dibuat di luar gambar denah sanitasi, selanjutnya akan
dilakukan pengopian gambar detail untuk diternpatkan
pada gambar denah sanitasi. Perencanaan denah sanitasi
akan dibuat di atas garnbar denah utama sehingga pem- l-{ - i-l l*l - i.i
buatan gambar rencana sanitasi ini terlebih dahulu dibuat
mfin&m?ilt(
garnbar detail septic tank dan detail peresapan. *f

Gambar denah sanitasi akan dibuat dalam skala 1 : 1OO. Gambar 8.1 Tampak atas septic tank
Sedangkan gambar detail septic tank dan detail peresapan
akan dibuat dalam skala L : 40. Penggunaan teks dan
dimensi yang akan digunakan nantinya juga adalah setting
teks dalam skala 1 : 1O0 dan skala 1 : 40.

MEITGGAMBAR DETAIL SEPTIC TAITK


Septic tank merupakan tempat menampung pembuangan
air kotor padat yarrg berasal dari pembuangan kloset. Air
limbah dari septic tank selanjutnya dibuat menuju pere-
sapan. Contoh gambar septic tank seperti terlihat pada
Gambar 8.1, Gambar 8.2, dan Gambar 8.3. I r.-r-r-tl-l-l-l
Gambar 8.1 memperlihatkan tampilan tampak atas dari ,POTONGA,{A.A
ml:,
septic tank. Gambar 8.2 rnemperlihatkan potongan mer,nan-
jang dari septic tank. Gambar 8.3 adalah gambar potongan Gambar 8.2 Potongan memanjang septic tank
melintang dari septic tank. Anda bisa melihat contoh
gambx septic tank ini di datam file SEPTIC TAItK.dwg
\1 yang ada di dalam CD pendamping.
H
I

1
,t
t!
144 | eotong Kompos Jolon Pintos Menggombor Rencono Sonitosi I 145

r{

ffi
v$.',
I,N

DEMI{PENESMI
ana rt

Gambar 8.4 Tampak atas peresapan

tottifi;il*t"!
5frit--**---*-

Gambar 8.3 Potongan melintang septic tank

MENGGAMBAR DETAIL PERESAPAN P0mtBrilt-t


frfifri:5-
Peresapan merupakan tempat pembuangan air limbah Gambar E.5 Potongan memanjang peresapan
limpahan dari septic tank. Peresapan yang akan dibuat
berupa lapisan-lapisan material yang disusun sedemikian
rupa yang dibuat dalam sumur dengan ukuran tertentu.
Anda bisa membuka file PERESAPAN.dwg yang ada di
dalam CD pendamping. File tersebut memperlihatkan
contoh gambar peresapan. Gambar 8.4 adalah gambar
tampak atas peresapan. Gambar 8.5 adalah gambar po-
tongan memanjang peresapan. Sedangkan Gambar 8.6
adalah gambar potongan melintang peresapan.

POTONOAH 2.2
l0lAl;I
Oeabrr t.6 Potongan melintang peresapan
146 J rotong Kompos Jqlon Pintos Menggombor Rencono Sonitosi | 147

$ MENGGAMBAR RENCANA
$
fl DINAH SANITASI
&
Ai
Untuk menggambar denah sanitasi, kerjakan di
lSr
v gambar denah utama. Anda bisa memanfaatkan file
UTAMA.dwg untuk digunakan sebagai pembuatan
denah sanitasi. Tampilan dari file tersebut seperti
pada Gambar 8.7.
Sedangkan denah sanitasi bisa Anda lihat pada file
SAItITASI.dwg. Pada file tersebut, denah sanitasi di
menggunakan perintah XREF. Perintah XREF ini digu
Gambar 8.8 Denah sanitasi
kan untuk meminjam gambar denah utama. Selanju
Anda tinggal memberikan distribusi saluran yang
Distribusi saluran air ini ada tiga, yaitu saluran air
saluran air kotor padat, dan saluran air kotor cair.
pembuatan distribusi saluran tersebut bisa Anda
seperti pada Gambar 8.8.

\ Gamber 8.? Denah utarna

)
ii
P
148 | eotong Kompos Jolon Pinios

BAB 9

PEIYYAJIAN DAN PENCETAKAN


GAMBAR

Pada bab ini, Anda akan mempelajari tentang penyajian


gambar hingga tahap pencetakan gambar. Pembahasan
akan difokuskan terhadap gambar-gambar latihan yang
sudah Anda buat dari Bab 2 sampai dengan Bab 8.
Bahasan tentang pencetakan gambar akan difokuskan
pada dua cara pencetakan, yaitu pencetakan melalui model
space dan pencetakan via layout atau paper space.

KONS\EP
Ada dua dasar pencetakan gamba) di dalam AutoCAD. Dua
dasar pencetakan tersebut adalah melalui model space dan
layout. Pencetakan melalui layout ada pula yang menye-
butnya sebagai pencetakan melalui paper space. Proses
pencetakan gambar erat kaitannya dengan skala gambar
yang akan dipakai. Sedangkan skala sangat berhubungan
dengan objek gambar, skala teks, dan skala dimensi yang
dipakai.
Proses pencetakan gambar selalu diawali dengan penggu-
naan dan pengaturan kop gambar. Rencana cetak yang
akan dibahas dalam bab ini adalah rencana pencetakan
gambar pada kertas ukuran A3 (297x420 mm). Pada latihan
150 | eotong Kompos Jolon Pintos Penyojion don Pencetokon Gombor I 'l5l

ini, bila gambar akan dicetak melalui model space maka


kop gambar yang digunakan adalah file gambar KOP
A3.dwg. Bila pencetakan gambar melalui layout, kop
gambar yang dipakai adalah kop gambar template. Kop
gambar template adalah kop gambar master dengan nama
file KOP Ag TEMPLATE.dwt.

Gambar 9.2 Filter layer dan layer

PEIITYA^'IAN GAMBAR PADA MODEL SPACE,


Selama ini, Anda sudah menggambar objek di dalam areq Selanjutnya Anda bisa memasukkan kop gambar yang
model space. Gambar yang sudah dibuat dalam modef sudah dibuat sebelumnya. Gambar yang akan disajikan ini
space tersebut bisa Anda sajikan melalui model space direncanakan dalam skala 1 : 1OO. Kop gambar yang akan
dengan sebelumnya memasukkan kop gambar yang sudalt dipakai adalah kop gambar ukuran A3. Anda bisa memakai
dibuat sebelumnya. Untuk memahami penyajian gambar kop gambar ini dengan menjalankan perintah INSERT atau
melalui model space, Anda bisa membuka file PLOfi I pada command prompt.
MODEL.dwg yang disediakan di dalam CD pendampingi, Command: I <enter>
File tersebut memperlihatkan gambar denah dan tampak
depan seperti terlihat pada Gambar 9.1. Sebuah kotak dialog Insert akan muncul di layar monitor
Anda. Tekan tombol Browse dan cari file KOP A3.dwg yang
ada di dalam CD pendamping. Hasilnya terlihat seperti
I pada Gambar 9.3.

ffil & JI
1t
ti
-I
lld1 ME{m
tt
1l
1l
Ganber 9.3 Kotak dialog Insert

Gambar 9.1 Contoh penyajian gambar di model space


Setelah Anda mendapatkan file yang dirnaksud, pastikan
Selanjutnya Anda bisa membuat filter layer CETAK dan pilihan Uniforrn Scale dalarn keadaan terpilih dengan m€m-
layer KOP seperti terlihat Gambar 9.2. Layer KOP bisa terikan tanda centang 1 't/ 1. setelah selesai, tekan tombol
langsung Anda aktifkan. OK dan AutoCAD akan kembali ke area gambar. Perhatikan
152 | Rotong Kompos Joton Pintos Penyojion don Pencetokon Gombor | '153

pada command prompt yang akan menampilkan pertanya,


$,
an-pertanyaan seperti di bawah ini.
PENCETAKAN GAMBAR PADA MODEL
1t
l/ Specify insertion point or [Basepoint/Scale/Rotate]: S <entar> SPACE
U

t Specify scale factor for


XYZ axes <1>: 100 <entar> Setelah Anda menyajikan gambar melalui model space,
a
lh
Spec.ify insertion point or lBasepoint/Sca]-elRotatel : <pilih langkah selanjutnya adalah mencetak gambar. Pencetakan
titik sembarang tetapi garnbar d€aah dan taspak nasuk ke da].an gambar akan dibantu melalui file CETAK MODEL.dwg.
kop gambar>
Enter attribute values Untuk memulai pencetakan gamba-r, jalankan perintah
JUDUL <DENAH>: DENAH DAlf TAI|PAK <enter> PLOT pada command prompt.
DIGAMBAR <BAGIOBECK>: DIA}{ SASTROI{ARDOYO <enter>
DIPERTKSA <TRIONO SUBAGTO>: <enter>
KODE <ARS>: <6nter> Command : PLOT <enter>
TANGGAL <01 JAN 11>; 16 ,rUNf 2012 <enter>
SKALA <1 : l-00>: <enter>
Setelah Anda menjalankan perintah PLOT maka Anda akan
mendapatkan kotak dialog Plot - Model seperti terlihat pada
Setelah Anda memasukkan kop gambar tersebut make Gambar 9.5.
tampilan gambar yang Anda dapatkan adalah seperti ter:
lihat pada Gambar 9.4. Tampilan ini sama dengan gambaf
yang ada di file CETAIT MODEL.dwg dalam CD
pendamping.

i@
Ii EDIIE
TI Gambar 9.5 Kotak dialog Plot - Model
JI
1l
Pada kotak dialog Plot - Model ini, ada beberapa hal yang
harus Anda atur untuk melakukan pencetakan gambar.
lr Pada kelompok Printer/ptotter, Anda bisa mencari jenis
Gambar 9.4 Hasil penempatan kop gambar printer yang terhubung dengan kornputer Anda pada opsi
Name.
Pada kelompok Plot style table (pen assignments), pilih hasil
cetakan yang diinginkan. Dalam hal ini, penulis memilih
154 | eotong Kompos Jolon Pintos Penyojion don Pencetokon Gombor | 155
Monochrome untuk mendapatkan cetakan dalam dua. Jika Anda menyetujui hasil cetakan yang dimaksud maka
warna (B/W). proses pencetakan gambar pada model ini bisa dilanjutkan
dengan menekan tombol OK.
Untuk kelompok Paper size, pilih kertas ukuran Aq
(297x42O mm) karena kop gambar yang dipakai adalah kogl
gambar untuk ukuran A3 (297x42O mm).
Untuk kelompok Plot scale, Anda bisa memilih skala 1 : 100 PENYAJIAN GAMBAR PADA LAYOUT
pada opsi Scale. Hal ini disamakan dengan proses ketikg Anda sudah mempraktikkan penyajian gambar melalui
Anda menyisipkan kop gambar ke dalam gambar kerja, model space. Keterbatasan dalam menyajikan gambar
yaitu skala L : 100. Pastikan kotak pilihan Fit to paper melalui model space adalah Anda tidak bisa men5rajikan
dalam kondisi tidak terpilih. gambar dalam satu lembar kertas dengan skala yang
Langkah terakhir adalah untuk kelompok Plot area. Karena berbeda. Untuk maksud tersebut maka Anda harus
Anda akan mencetak pada model space maka pitihan yang menyajikannya melalui paper space atau layout.
harus diambil adalah Window untuk opsi What to plot. Agar lebih jelas, buka file CETAK LAYOUT.dwg. Gambar
Ketika memilih pilihan Window ini, Anda harus mengambil yang terlihat rumit dan sulit untuk dipahami maksudnya
titik-titik kop gambar sebagai area cetaknya. Proses inl karena semua layer dalam posisi aktif. Selanjutnya masih
terlihat seperti pada Gambar 9.6. pada file yang sarna, perhatikan pada bagian layout. Anda
akan melihat penyajian gambar yang lebih menarik dan
lebih variatif. Gambar yang disajikan tersebut direncanakan
dalam ukuran kertas A3 dan terdiri dari beberapa skala
yar:g berbeda. Gambar denah direncanakan dalam skala 1 :
100. Sedangkan gambar tampak depan direncanakan
dalam skala 1 : 75. Meskipun tersaji dalam skala yang ber-
beda, ukuran teks dan dimensi tetap konsisten antara satu
gambar dengan gambar yang lain.
Dalam subbab ini, Anda akan belajar menyajikan gambar
melalui layout dan membuat sajian gambar tersebut
tampak lebih menarik. File yang akan Anda gunakan untuk
mempraktikkan penyajian gambar melalui layout ini adalah
file PLOT LAYOUT.dwg. Anda bisa mengambilnya dari CD
pendamping. Sedangkan kop gambar yang akan diambil
adalah dari KOP A3 TEMPLATE.dwt.
Gambar 9.6 Proses cetak Window
Selanjutnya, Anda bisa mempraktikkan penyajian gambar
melalui layout dengan mengikuti langkah-langkah sebagai
Setelah langkah-langkah tersebut Anda lakukan, Anda bisa berikut:
memeriksa hasil cetakan dengan menekan tombol Preview.
156 | eotong Kompos Jolon Pintos Penyojion don Pencetqkon Gombor I 157
1. Buka file PLOT LlIYOUT.dwg yang disediakan di
F"$ CD pendamping. ,I "'r

i
ffi,
2. Pastikan layer yanS
W aktif adalah layer KOP
seperti terlihat pada
Gambar 9.7.

Gambar 9.7 Layer KOp


tl
Gambar 9.9 Hasil kop gambar dalam layout
3. Arahkan mouse pada bagian Layoutl, klik krreri
mouse sehingga muncul pop menu seperti terlihat pada
Gambar 9.8, kemudian pilih From template. Karentlt 5. Pastikan layer VIEW-
Anda memilih From template maka Anda harus mencar{, PORT aktif seperti
file kop template. Anda bisa mengambilnya dari CD terlihat pada Gambar
pendamping dengan nama file KOP Ag 9.10.
TEMPLATE.durt.
Ganbar 9.1O Layer VIEWPORT

6. Jalankan perintah MVIEW atau MV pada command


prompt.
Command : lil/ <enter>

Ketika Anda menjalankan perintah ini, Anda bisa membuat


Gambar 9.8 Memilih From template persegi panjang hingga terlihat seperti pada Gambar 9.1 1'

\ 4. Setelah Anda mencari dan mendapatkan file KOP A3


"i,i i
TtMPLATE.dwg, Anda akan mendapatkan tampilan
I
-)l seperti terlihat pada Gambar 9.9.
'/
.l59
I58 | eotong Kompos Jolon Pinios Penyojion don Pencetokon Gombor |

Gambar 9.11 Pembuatan MultiView


Gambar 9.12 Pengaturan gambar denah
7. Jalankan perintah MS pada command prompt.
Command : <entet>
9. Langkah selanjutnya adalah Anda bisa menjalankan
MSi
perintah PS pada command prompt untuk mengakhiri
perintah MS.
Setelah menjalankan perintah MS, jalankan perintah ZOOM
atau Z. Command: PS <enter>
Command: Z <eater>
ZOOM
Specify corner of window, enter a scale factor (nX or nxp), or
L0.Dengan langkah yang sama, Anda bisa membuat
IA11 /Center/Dynamic/Extents/Previous/Scaf e/Window/Obj ect ] penyajian gambar untuk gambar tampak. Perbedaan-
(real time>: S <enter> nya, untuk gambar tampak direncanakan akan disa-
Enter a scale factor (nX or nXP): 1/100Xp <enter> jikan dengan skala 1 : 75 sehingga pada saat menjalan-
kan perintah ZAOM ata:u Z, Anda harus menginputnya
8. Selanjutnya Anda bisa mengatur gambar denah dengan dengan mengetik 1/75XP pada command prompt.
menggunakan perintah PAN atau P sehingga gambar
denah terlihat seperti pada Gambar 9.12.
l l.Jalankan perintah ATE pada command prompt.
Command : ATE <enter>
ATTEDIT
SeIect bfock reference: (pilih objek kop garnbar>

Perintah ATE digunakan untuk mengedit isian kop


gambar. Pada saat Anda menjalankan perintah ATE dan
160 | rotong Kompos Joton pintcs Penyojion don Pencetokon Gombor I l6l

memilih objek block. Kotak dialog Edit Attributes akan


muncul seperti pada Gambar 9.13.
ffii
W

Gambar 9.13 Kotak dialog Edit Attributes

Anda bisa mengisi daftar isian yang ada pada kotak


dialog Edit Attributes tersebut sesuai dengan gambar Gambar 9.14 Penyajian gambar pada layout
yang disajikan pada layout. Setelah Anda selesai
melengkapi isian tersebut, akhiri dengan menekan
tombol OK.
PENCETAI(AN GAMBAR PADA LAYOUT
l2.Tampilan penyajian gambar pada layout ini seperti Setelah Anda menyajikan gambar melalui layout, langkah
terlihat pada Gambar 9.L4. Anda bisa melihatnya pada selanjutnya adalah mencetak gambar. Pencetakan gambar
file CETAK LlIYOUT.dwg yang ada di dalam CD akan dibantu melalui file CETAK Ll\YOUT.dwg. Untuk
pendamping. memulai pencetakan gambar, Anda bisa menjalankan
perintah PLOT pada command prompt.
Command : PI,OT <enter>

Setelah Anda menjalankan perintah PLOT, akan tampil


kotak dialog Plot - Model seperti terlihat pada Gambar 9.15'

\\r
flr
,i\
.i:",
/
'/
162 | Rotong Kompos Joton pintos Penyojion don Pencetokon Gombor | 163

Gambar 9.15 Kotak dialog plot _ Layout

Gambar 9.16 Proses cetak LaYout


Pada kotak dialog Plot -
Model ini, ada beberapa hal yang
harus Anda atur untuk melakukan pencetakan gambar.
Pada kelompok Printer/plotter, cari jenis printir yang
terhubung dengan komputer Anda pada opsi Name. PENYAJIAN DAN PENCETAI{AN GAMBAR
KERJA
Pada kelompok Plot style table (pen assignments), pilih hasil
cetakan yang diinginkan. Dalam hal ini, penuliJ memilih Anda akan mempraktikkan teknik pencetakan gambar dari
Monochrome untuk mendapatkan cetakan dalam dua latihan-latihan yang dikerjakan dari Bab 2 sampai dengan
warna (B/W). Bab 8. Pencetakan akan dikombinasikan antara pencetak-
Untuk kelompok Paper size, pilih kertas ukuran an via model space dan via layout. Pembahasan pencetakan
A3
(297x42O mm) karena kop gambar yang dipakai adalah kop
gambar dipisahkan untuk setiap subpokok bahasan pen-
gambar untuk ukuran A3 (292x420 mm). cetakan.

Untuk kelompok Plot scale, Anda bisa memilih skala 1 : 1 1. RTNCANA DENAH DAN TAilIPAK
pada opsi Scale. Pastikan kotak pilihan Fit to paper dalam
kondisi tidak terpilih. Denah merupakan gambar utama dari sebuah gambar
perencanaan bangunan. Pencetakan gambar rencana denah
Langkah terakhir adalah untuk kelompok prot area. Karena dan tampak dilakukan sepenuhnya melalui modei space.
Anda akan mencetak pada layout maka pilihan yang harus Anda bisa melihat penyajian gambar denah dan tampak di
diambil adalah Layout untuk opsi what to plot. proses ini dalam file CETAK DENAH DAN TAMPAK.dwg yang disedia-
terlihat seperti pada Gambar 9.16. kan di dalam CD pendamping. Tampilan dari file tersebut
seperti terlihat pada Gambar 9.77.
164 | eotong Kompos Joton pintos Penyojion don Pencetokon Gombor | 155

',ii
#l
'il

Gambar 9.lZ penyajian gambar denah dan tampak


Gambar 9.18 Preview pencetakan gambar denah dan tampak

Pada file tersebut, penyajian gambar denah dan gambar 2. RENCANA PONDASI
tampak dilakukan melalui model space. HaI ini dikarena-
kan kedua gambar akan dicetak daram skara yang sarna, pencetakan rencana pondasi, baik gambar denah pondasi
yaitu skala L : 1OO. Dengan demikian, pada pro"-.* p.rr_ maupun detail pondasi dilakukan melalui layout. Penyajian
cetakan yang dilakukan saat menialankan perintah pior, g"*b"t r.rc"n" pondasi disajikan dalam file CETAK
opsi yang dipilih adalah opsi window dengan-skala 1 : 1oo. iOrpeSI.dwg. Tampilan dari file yang disajikan pada
model terlihat pada Gambar 9.19. Sedangkan
saat menjalankan perintah pl,or, tampilan preview
fadaproses ""p.rti
tampilan a"ti p.tyajian gambar rencana denah pondasi
{ari pencetakan gambar denah dan gambar tampak dan detait ponaasi yang disajikan pada layout terlihat
dalam skala 1 : 100 seperti terlihat pada Cambar 9.1g. seperti pada Gambar 9.2O.
Rencana cetak untuk denah pondasi adalah dengan skala
L : 100, sedangkan rencana cetak untuk detail pondasi
adalah dengan s-kala I : 20. Denah pondasi dibuat di atas
Ir gambar aenarr utama. sedangkan detail pondasi dibuat
i d"ng", memanfaatkan gambar potongan' Dengan menggu-
nakin fasilitas layer state, Anda bisa mengatur layer-layer
yang tetap aktif dan yang akan dinonaktifkan. untuk teks
t i"tiai*"nsi, penggunaan fasilitas annotation scale menjadi
sangat membintu dalam penyajian gambar melalui layout.
166 | eotong Kompos Joton pintos Penyojion don Pencetokon Gombor | 167
skala 1 : 1OO dan detail pondasi dalam skala L :20 seperti
terlihat pada Gambar 9.2L.

iti
H/

il
Gambar 9.19 Tampilan gambar rencana pondasi dari model
I
space
ri

i Gambar 9.21 Preview pencetakan gambar denah dan detail pondasi

ii
I

3. RENCANA KUSEN
pencetakan rencana denah kusen dan detail kusen akan
dilakukan melalui model space. Anda bisa membuka file
CETAK KUSEN.dwg yang ada pada CD pendamping'
Tampilan dari file tersebut seperti pada Gambar 9'22'
Pada file tersebut terlihat bahwa gambar rencana denah
kusen dibuat dengan memanfaatkan gambar denah utama.
Sedangkan gambar rencana detail kusen dibuat terpisah
dari denah. bambar rencana detail kusen tersebut dibuat
\ dalam bentuk tabulasi pemakaian kusen. untuk teks dan
Gambar 9.2O Penyajian layout gambar detail pondasi dimensi pada rencana kusen digunakan fasilitas annotation
lt scale.
Pada saat menjalankan perintah PLOT, tampilan Preview Gambar rencana denah kusen akan dicetak dengan skala
dari proses pencetakan gambar denah pondasi dengan 1:loosehinggaopsiyangdipakaisaatmenjalankan
perintah PLOT adalah opsi window dengan skala 1 : 100.
168 | eotong Kompos Joton pinios ,l69
Penyojion don Pencetokon Gombor |
sedangkan rencana detail kusen akan dicetak dengan skala
1 : 25 sehingga opsi yang dipakai pada saat menjalankan
perintah PLOT adalah opsi Window dengan skala I : 25.
Tampilan preview dari gambar rencana denah kusen adalah
seperti terlihat pada Gambar 9.25. Sedangkan tampilan
untuk rencana detail kusen terlihat seperti pada Gambar
9.24.

Gambar 9.23 Preview pencetakan gambar denah kusen

Gambar 9.22 Tarrrpllan gambar rencana kusen dari model space

Gambar 9.24 Preview pencetakan gambar detail kusen


170 | Rotong Kompos Joton pintos Penyojion don Pencetokon Gombor | 171
4. RENCANA ATAP *$kl
I
I t" l

Pencetakan rencana atap, baik gambar denah atap maupun li


detail rangka kuda-kuda dilakukan melalui layout. t.
| ::::,
l:.:..,.
.'..."),
Penyajian rencana gambar rencana atap disajikan dalam
file CETAK ATAP.dwg. Tampilan dari file yang disajikan
pada model seperti terlihat pada Gambar 9.25. Sedangkan
tampilan dari penyajian gambar rencana denah atap dan t;::

detail rangka kuda-kuda yang disajikan pada layout terlihat


seperti pada Gambar 9.26 dan Gambar 9.27. fi

Rencana cetak untuk denah atap adalah dengan skata I

1 : 50. Sedangkan rencana cetak untuk detail atap adalah l

dengan skala 1 : 30. Denah atap dibuat di atas gambar


denah utama. Sedangkan detail atap dibuat dengan
memanfaatkan gambar potongan. Dengan menggunakan
fasilitas layer state, Anda bisa mengatur layer-layer yang Ganrbar 9,26Tampilan rencana denah atap dari layout
tetap aktif dan yang akan dinonaktifkan. Untuk teks dan
dimensi, penggunaan fasilitas annotation scale sangat
membantu dalam penyajian gambar melalui layout.

'

il'Qi ;
l*-..1t1j"* i.:: iiiF
il
I
I
'*-r t* ll}1
E
I

t
I I drtlt**rlrffiffi
II i&*-***l'trTiit
t- , , ",, "-"]-.I-*
i*___*"*__-______*_-Iff"-::"::::-#{:: 1i

Gambar 9.27 Tampilan rencana detail rangka atap dari layout

Gambar 9.25 Tampilan gambar rencana atap dari model space Pada saat meqjalankan perintah PLOT, tampilan dari
proses pencetakan gambar denah atap seperti terlihat pada
Gambar 9.28. Sedangkan tampilan dari proses pencetakan
172 | eotong Kompos Jolon Pintos :
Penyojion don Pencetokon Gombor | 173
gambar detail rangka kuda-kuda terlihat seperti pada 5. RTNCANA LANTAI DAN PLAFOND
t Gambar 9.29. Pencetakan rencana lantai dan plafond dilakukan melalui
layout. Penyajian rencana gambar rencana lantai dan
ili
,l
plafond disajikan dalam file CETAK LANTAI DAN
PLAFOND.dwg. Tampilan dari file yang disajikan pada
model seperti terlihat pada Gambar 9.30. Sedangkan
tampilan dari penyajian gambar rencana denah lantai dan
plafond terlihat seperti pada Gambar 9.31.
Rencana cetak untuk denah lantai dan plafond adalah
dengan skala 1 : 100. Denah lantai dan plafond dibuat di
atas gambar denah utama. Dengan menggunakan fasilitas
layer state, Anda bisa mengatur layer-layer yang tetap aktif
dan yang akan dinonaktifkan. Untuk teks dan dimensi,
penggunaan fasilitas annotation scale menjadi sangat
membantu dalam penyajian gambar melalui layout.

Gambar 9.28 Preview pencetakan gambar rencana denah

Gambar 9.3O Tampilan gambar rencana lantai dan plafond dari model
space

Gambar 9.29 Preview pencetakan gambar detail rangka kuda-kuda


174 | rotong Kompos Jolon Pintos Penyojion don pencetokon Gombor I 17S

6. RTNCANA SANITASI
Pencetakan rencana sanitasi, baik gambar denah sanitasi
maupun detail septic-tank dan peresapan dilakukan
melalui layout. Penyajian rencana gambar rirr""rr" sanitasi
disajikan dalam file CETAK sANrrASI.dwg. Tampilan dari
file yang disajikan pada model terlihat u.p..ti pada Gambar
?.33: Sedangkan tampilan dari penyajian g"-U* rencana
denah sanitasi terlihat seperti pada Gambar g.g4. sedang-
kan tampilan dari penyajian gambar detail septic-tank dan
peresapan terlihat seperti pada Gambar 9.35 dan Gambar
9.36.

Gambar 9.31 Tampilan rencana denah lantai dan plafond dari layout " ffi
[".$f,ffi
lmei
Pada saat menjalankan perintah PLOT, tampilan dari tffi

proses pencetakan gambar denah lantai dan plafond ter- *-s[#F


+
";ffi,*
ftffi.r
lihat seperti pada Gambar 9.32.
*-dl,.fu ! *i.l
",hk6rim!*!$ .lrli6:!!r
i**
$L*r
g!il-*
**t**
.--..-,.-,'---.{i{
*Utr

Gambar 9.33 Tampilan rencana sanitasi dari model

Rencana cetak untuk denah sanitasi adalah dengan skala


1 : 1oo. sedangkan rencana cetak untuk detail
\ dan detail peresapan adalah dengan skala 1 : ".-pti"-trrrk
I ao. Denah
sanitasi dibuat di atas gambar denah utama. sedangkan
li detail septic-tank dan detail peresapan dibuat terpisah dari
t
gambar denah sanitasi. Dengan menggunakan fasilitas
Gambar 9.32 Preview tampilan denah lantai dan plafond layer state, Anda bisa mengatui rayer-layei yang tetap aktif
dan yang akair dinonaktifk"rr. untuk -teks ain dimensi,
17 6 | eotong Kompos Joton pintos Penyojion don Pencetokon Gombor | 177
penggunaan fasilitas annotation scale sangat
dalam penyajian gambar melalui layout.

'i

I
Gambar 9.36 Tampilan rencana detail peresapan dari layout

Gambar 9.34 Tampilan rencana denah sanitasi dari layout Saat Anda menjalankan perintah PLOT, tampilan dari
proses pencetakan gambar denah sanitasi seperti terlihat
pada Gambar 9.37. Sedangkan tampilan dari proses
pencetakan gambar detail septic-tank dan detail peresapan
terlihat seperti pada Gambar 9.38 dan Gambar 9.39.

I
..,1

ril

Ii
l
Gambar 9.35 Tampilan rencana detail septic-tank dari layout

Crnbu 9,t7 Preview tampilan gambar denah sanitasi


178 | Rotong Kompos Jolon Pintos

BAB 10
MATERI PENGAYAAN

Bab 10 ini merupakan materi pengayaan. Materi pengayaan


Gambar 9.38 Preview tampilan gambar detail septic-tank
yang disertakan adalah materi yang akan mendukung
kemampuan Anda dalam menggunakan AutoCAD. Materi
tersebut berupa perintah-perintah dasar yang sering
digunakan, serta pemanfaatan fasilitas yang ada di dalam
AutoCAD.
Materi yang a\an dipelajari dalam bab ini meliputi:
1. COLOR
2. LINEWEIGHT
3. STEERING WHEEL
4. TRIM
5. EXTRIM
6. ARRAY
7. REFEDIT
8. ALIASEDIT
9. DYNAMIC BLOCK
IO.PENGATURAN MARGIN KERTAS GAMBAR
Gambar 9.39 Preview tampilan gambar detail peresapan

u
,l80
I eotong Kompos Joton pintos Moteri Pengoyoon I l8l
1. COLOR
Ketika membuat layer, Anda sering diminta
menentukan warna layer. Meski seringkali gambar
Anda buat dicetak dalam warna monochrome, warna layer
sangat dibutuhkan ketika Anda masih bekerja menyele,
saikan gambar desain.
Ada tiga jenis kelompok warna yang disediakan oleh
AutocAD. Ketiga kelompok tersebut adalah index color, true Gambar 1O.3 Color books
color, dan color books. Masing-masing kelompok *".nH
disajikan seperti pada Gambar 10.1, Gambar I0.2, dan Tidak ada peraturan baku yang mengharuskan Anda me-
Gambar 10.3. milih warna pada suatu kelompok warna. Pada prinsipnya,
ketika Anda masih bekerja menyelesaikan suatu gambar
kerja, gunakan warna layer yang unik untuk satu layer
dengan layer lainnya. Hal ini jauh akan lebih menguntung-
kan dan mempermudah dalam penyelesaian gambar yang
sedang dibuat.

2. LINEUIEIGHT
Bila Anda menggambar secara manual, Anda harus meng-
Gambar 1O.1 Index color
gunakan pena teknik (rapido). Pena teknik adalah pena
yang memiliki ukuran tertentu. Pena tersebut digunakan
untuk menggambar objek dengan ketebalan garis tertentu
pula.
Demikian halnya dengan AutoCAD yang menyediakan
berbagai ketebalan garis, sama halnya seperti pena teknik.
Ketebalan garis yang dipakai secara umum di AutoCAD
dide{inisikan sebagai nilai defaultnya. Anda bisa memahami
pengaturan ketebalan garis dengan memanfaatkan file
LINEWEIGHT.dwg. Selanjutnya Anda bisa menentukan
, Gambar 1O.2 True color
nilai d.efault ketebalan garis dengan mengakses perintah
ili LWEIGHT atau LW pada command prompt.
Command : LW <enter>
\[,
t
182 | rotong Kompos Joton pintos
Pengoyoon
Moteri I 183
Setelah mengetik LW pada command prompt, kotak dialog
Lineweight Settings akan tampil s-perti terlihat pada Bila ingin mengubah salah satu atau beberapa layer
menjadi ketebalan garis yang berbeda dengan nilai default,
Gambar 10.4. Anda bisa menggantinya. Caranya adalah dengan menyorot
salah satu layer yang diinginkan, kemudian tekan
keterangan Default pada layer yang bersangkutan. Segera
setelah itu akan muncul kotak dialog seperti terlihat pada
Gambar 10.6.

Gambar 10.4.'i(otak dialog Lineweight Bt{{e: r:r.


il::i:r:::::{a*'' -'-"I?
i*--s**
i@{s&
rt
:i
:.-
'Ff& U; id
lc?4* t#
iS
r&l
"iffiss&
}'||k9&d :I
Anda bisa melihat nilai default yang Anda gunakan saat ini *Eas
i--*6e
i:
il
pada kotak dialog tersebut. penulis menyarankan nilai iiitrliiril:i iili;:ri:.:1 !'r:l:i::l

yang dipakai berkisar antara 0,09 sampai dengan


*d*

,&*;#*.*,*
{eflult
0,13. setelah memilih nilai default yang diinginkan, tekan
hh{*e*,r*4s"d .*##

tombol OK. Gambar 1O.6 Kotak dialog


Langkah selanjutnya adalah menjalankan perintah LAYER
atau LA. Tampilan dari kotak jialog/a.ayei seperti terlihat
pada Gambar 10.5. .' / Anda bisa memilih salah satu dari aneka ketebalan garis
/ / yang ada, lalu akhiri dengan menekan tombol OK.
File LIITEWEIGHT EDI?.dwg adalah contoh garis yang
ketebalan garisnya sudah dimodifikasi. Gambar LO.7
memperlihatkan kotak dialor Layers setelah dilakukan
nilai default modifikasi ketebalan garis. Gambar 10.8 memperlihatkan
objek garis dari file tersebut. Bila Anda sudah melakukan
pengeditan ketebalan garis namun belum terjadi perubahan
pada tampilan di layar monitor, Anda harus mengatur
status bar lineweight pada posisi ON" Gambar 1O.9 mem-
Gambar lO.S Kotak dialog Layer perlihatkan posisi status bar lineweight yang disimbolkan
dengan LWT dalam posisi ON.
Anda bisa melihat pada kotak dialog Layer properties
Manager bahwa semua layer memili[i kitebalarr garis
(lineweight) dengan anotasi Default. Keterangan ini merujuk
bahwa nilai ketebalan garis yang digunakan untuk semua
layer menggunakan nilai default, dalam hal ini 0,13 mm
seperti yang sudah ditentukan sebelumnya.
I84 | eotong Kompos Jolon Pintos Moteri Pengoyoon I 185

Gambar 1O.7 Kotak dialog Layers


Gambar 1O.1O Steering wheel

Steering wheel ini sangat berguna saat Anda ingin memutar


objek sesuai keinginan. File STEERMG WHEEL.dwg yang
ada di dalam CD pendamping rr,remperlihatkan contoh
penggunaan steering wheel. Tampilan file tersebut seperti
terlihat pada Gambar 10.11.

Gambar 1O.8 Objek dengan berbagai ketebalan garis

Gambar 1O.9 Objek dengan berbagai ketebalan garis

3. STEERING IIIHEEL
Steering wheel adalah ikon sekaligus fasilitas yang dimilild
AutoCAD dan berfungsi untuk memutar objek gambar. Ikon
ini biasanya terletak di sebelah /kanan- atal dari areA
gambar. Tarnpilan steering wheel seperti terlihat padf,;
Gambar 10.10. Garnber lO.ll Tampitran gambar dengan menggunakan steering wheel

4. TRIM
Perintah TRIM atau TR digunakan untuk memotong
sebagian objek yang berpotongan dengan objek lain. Konsep
t'

186 | eotong Kompos Joton pintos


MoteriPengoyoon | 187
dasar dari perintah ini adalah Anda harus menen Comrnand: fR <eater>
objek pemotong dan objek yang akan Aipotong. A;;;t TR]M
penggunaan perintah ini seperti terlihat pada Oam Current settings: Projection=UCSr Edge=None
Select cutting edges .. .
LO.12. Select objects or <select all>: (pi]'ih objek pemotong>
Select objects: <eater>
Select object to trim or shift-select to extend or
I Eence/Crossing/ Proj ect/Edge/eRase/Undo ] : <pilih bagian objek
yang dipotong>
Se1ect object to trim or shift-sefect to extend or
I Fence/Crossing/Pro j ect/edge/eRase/Undo ]: <piJ.ih bagian objek
yaag dipotong>
Select object to trim or shift-sefect to extend or
I Eence/Crossing/Pro j ectlEdqe/eRase/undo ]: <pilih bagian objak
yang dipotong)
Select object to trim or shift-sefect to extend or
Fence/Crossing/Proj ectlEdge/eRase/Undo]
I : <pilih bagian objek
yang dipotong)
Sefect object to trim or shift-select to extend or
IFence/Crossing/Project/Edge/eRase/undo1 ! <enter>

(a) (b)
Perintah TRIM atau TR juga bisa digunakan dengan lebih
Gambar 1O.12 Penggunaan perintah TRIM
praktis tanpa harus menentukan objek pemotong terlebih
dahulu. Anda bisa membuka file TRIM 1.dwg untuk
mencoba mempraktikkan perintah TRIM yang lebih praktis.
9*9". 10.12 (a) merupakan gambar awar yang terdiri darr
dua-buah bujur sangkar. oamtar ro.L2 (b)"merupakan File tersebut memperlihatkan objek seperti terlihat pada
gambar akhir setelah dilakukan editing dengan meng_ Gambar 10.14.
gunakan perintah TRIM atau TR. Anda bisl mem"praktikkan
perintah ini dengan terrebih dahulu *.-brrku. file
IFY.a-g yang "119i dalam CD pendamping. Setelah itu,
jalankan perintah TRIM atau TR pada prompt.
"o**rria

objek pemotong

Gambar 10.14 Objek sebelum diedit

Gambar 1().13 Objek yang akan diedit


188 | Rotong Kompos Joton pintos Moteri Pengoyoon | 189

Selanjutnya, Anda bisa menjalankan perintah TRIM atau


TR seperti terlihat pada langkah-langkah berikut:
. Command3 TR <enter>
TRIM
Current settings: Projection:UCS, Edge:None
Se]-ect cutting edges , . .
SeIect objects or (se]ect al1>: (enter)
Select object to trim or shj-ft-seLect to extend or
IFence/Crossing/project/Edge/eRase/Undo; : <pilih objek>
Sefect object to trim or shift-select to extend or
I Fence /Cros s ing,/ Pro j ectlEdge/eRase /Undo ] : <piIih objek>
Select object to trim or shift-select to extend or
I Fence /Cros s ing / pro j ectlEdge/eRase /Undo ] : (enter]
(a) (b)

Ganbar 10.16 Objek sebelum dan sesudah EXTRIM


Hasil akhir dari pengeditan objek menggunakan perintah
TRIM atau TR ini adalah seperti terlihat pada Gambar
10.15. Gambar 10.15 {a) memperlihatkan objek asli. Selanjutnya,
hasil akhir dari objek setetrah dilakukan editing seperti
terlihat pada Gambar 16 (b). Anda bisa melihat bahwa
objek pemotongnya berupa lingkaran.
Anda juga bisa mernpraktikkan perintah EXTRIM dengan
terlebih dahulu m€mbuka file EXTRIM.dwg. Ta,mpilan dari
file tersebut seperti terlihat pada Gambar LO.l7.
(
lingkaran
tengah
\\

Gambar 10.15 Hasil akhir objek jendela setelah


+ \r

ThI-]vI

5. EXTRIM Gaubar I0.l7 Objek sebelur.n editing


Seperti halnya perintah trim, perintah EXTRIM juga diguna-
\ kan untuk memotong sebagian objek yang berpotongan
dengan objek lain. Perbedaannya, perintah EXTRIM diguna- Selanjutnya Anda bisa menjalankan perintah EXTRIM pada
'I/'
kan secara multiple dan objek pemotongnya harus birupa command prompt.
I objek polyline atau berupa bidang tertutup. Contohnya
seperti terlihat pada Gambar 10.16.
I90 | eotong Kompos Joton pintos Moteri Pengoyoon I l9l
Cornmand: EXTRIU <enter>
lnitializing.. .
I Pick a POLYLINE, LINE, CIRCLE, ARC, ELLIPSE, IMAGE or TEXT for
cutting edge... <pi].ih lingkaran tengah)
Command:
Specify the side to trim on: <k1ik mouse di dalam lingkaran
tengah>

Segera sesudah Anda mengakhiri perintah EXTRIM ini, #$m.,[


tampilan dari objek tersebut terlihat seperti pada Gambar
10.18. Gambar 10.19 Objek bujur sangkar

Selanjutnya Anda bisa menjalankan perintah ARRAY atau


AR fada command prompt.
Command: AR <enter>
ARRAY
Select objects: <pi1ih objek bujur sangkar>
Select objects: <enter>
Enter array type lRectanqular/PAth/Palarl (Rectangular): R
Gambar 10.18 Hasil akhir dari perintah EXTRIM <enter>
Type : Rectangular Associative = Yes
Specify opposite corner for number of items or lBase
point/AngIe/Count l
<Count>: C <enter>
6. ARRAY Enter number of rows or IExpression] <4>: 3 <entor>
Enter number of columns or [Expression] <4>: 4 (enter]
Perintah ARRAY atau AR adalah peiintah untuk Specify opposite corner to space items or ISpacing] <Spacing>:
menduplikasi objek dengan membentuk pola tertentu. S <enter>
Speclfy the dlstance between rows or IExpression] <30>: 3000
Mulai AutoCAD versi 2012, perintah ARRAY menjadi sedikit <enter>
berbeda dari versi-versi sevelumnya. Ada tiga pola yang bisa Specify the distance between columns or [Expression] <30>:
4000 (enter>
dibuat oleh perintah ARRAY atay AR mulai AutoCAD 2OL2. Press Enter to accept or [Associative/Base
Ketiga pola tersebut adalah pola Rectangular array, Path point /Rows /Columns /Levef s /eXit I <eXi-t> : AS (eater)
array, dan Polar array. Create associative array [Yes/No] (Yes>: N <enter>
Press Enter to accept or lASsociative/Base
point /Rows /Columns /Level s /eXit I <eXit> : <enter>
a. Rectangul ar array
Anda bisa membuka file KOTAK.dwg yang ada di dalam CD
pendamping. File tersebut memperlihatkan objek seperti Hasil akhir dari proses menjalankan perintah ARRAY
pada Gambar 10.19. dengan pola rectangular ini terlihat seperti pada Gambar
lO.2O. Anda juga bisa membandingkannya dengan mem-
buka file RECTANGULAR ARRAY.dwg yang ada di dalam
CD pendamping.
192 | eotong Kompos Joton pintos Moteri Pengoyoon I 193

Command: AR <enter>
ARRAY
lr Select objects: <pilih objck lingkaran>
Select objects: <€nt€r>
*.*[ u Enter array type IRectangular/PAth,/PO1ar] (Polar>l PA <oat€r>
Type = Path Associative = Yes
Sel-ect path curve: <pi1ih objek kurva)
j

*,
Enter number of items along path or IOrientation/Expression]
"r{[iL*"i.
_i ,** .
t
l
<Orientation>: 9 <eater>
Specify the distance between items along path or
...... .,i'
I Divide /Tota1 /Expression ]
<Divide evenly along path>: <enter>
Ganbar lO.2O Hasil akhir rectangular array Press Enter to accept or [ASsociative/Base
point / Items /Rows /Levels /align
items/Z direction/exitl<exit>: Ali <enter>
b. Path Pollar Array Create assocj-ative array IYes/No] <Yes>: N <enter>
Press Enter to accept or [ASsociative/Base
Anda bisa membuka file PATH.dvg yang disediakan di point/Items/Rows/Levels/A1ign items/Z direction/eXitl <eXit> :
<enter>
dalam CD pendamping. File tersebut memperlihatkan objek
seperti pada Gambar 10.21.
Hasil akhir dari proses menjalankan perintah ARRAY
dengan pola rectangular ini terlihat seperti pada Gambar
LO.22. Anda juga bisa membandingkannya dengan
membuka file PATH ARRAY.dwg yang ada di dalam CD
pendamping.

Garabar 1O.21 Persiapan path array

Selanjutnya jalankan perintah ARRAY atau A,R pada


command prompt.

Gambat 1o.22 Contoh path array l

c. Polar array
Anda bisa membuka file LINGKARAN.dwg yang ada di
dalam CD pendamping. File tersebut memperlihatkan objek
seperti pada Gambar LO.23.
194 | eotong Kompos Jolon Pintos Moteri Pengoyoon | 195

Gambar 1o.23 Objek sebelum editing polar array


Gambar 1o.24 Objek setelah polar array

Selanjutnya Anda bisa menjalankan perintah ARRAY atau


AR pada command prompt.
7. REFEDIT
.Command: AR <enter>
ARRAY
Reference edit atau REFEDIT adalah perintah yang diguna-
Select objects: <pilih objek bujur sangkar> kan untuk melakukan editing terhadap objek berupa block.
Select objectss <enter> Perubahan terhadap satu objek block dengan meng-
Enter array type [Rectangular/PAth/Po1ar] <Rectangular): PO
<enter> gunakan perintah REFEDIT akan diperlakukan identik
Tlpe = Polar Associative = Yes terhadap objek block yang sejenis dan terletak dalam satu
Specify center point of array or IBase point/Axis of
rotationl: <klik mouse di pusat lingkaran) file. Anda bisa membuka file EDIT BLOCK.dwg yang ada di
Enter nunber of items or [Ang].e between/Expressionl <4>: 5 dalam CD pendamping untuk mempraktikkan perintah
<enter>
Specify the angle to fill (+=ccw, -:cw) or IEXpression] REFEDIT. File tersebut memperlihatkan objek seperti pada
<360>: 360 (enter) Gambar 10.25.
Press Enter to accept or [ASsociative/Base point/Items/Ang1e
between/Fi11
angle/ROWs/Levels/ROTate items/exitl <eXit> : Ali <enter>
Create assocj-ative array IYes/No] <Yes>: N <enter>
Press Enter to accept or [ASsociative/Base point/Items/Ang1e
between/Fi11
angle/ROWs/Levels/ROTate items/eXitl <eXit>: <enter>
Gambar 10.26 Objek sebelum editing
Hasil akhir dari penggunaan perintah ARRAY atau AR
dengan bentuk polar tersebut terlihat seperti pada Gambar
LO.24. Anda juga bisa membandingkannya dengan Objek gambar yang ada dalam file REFEDIT tersebut
membuka file PTOLAR ARRAY.dwg yang ada di dalam CD merupakan objek block. Selanjutnya Anda bisa menjalan-
pendamping. kan perintah REFED'IT pada command prompt.
Command : REEEDIT <anter>
196 | fotong Kompos Joton pintos MoteriPengoyoon | 197
Setelah Anda menjalankan perintah REFEDIT pada Hasil dari proses editing objek menggunakan perintah
command prompt, akan muncul kotak dialog Reference Edit REFEDIT ini juga bisa Anda lihat pada file RtFEDIT.dwg
seperti terlihat pada Gambar LO.26. yang ada di dalam CD pendamping.

8. ALIASEDIT
Metode yang digunakan dalam pengoperasian AutoCAD
yang dipakai oleh penulis adalah metode ketik perintah
langsung melalui command prompt. Konsekuensinya, Anda
halus menghapal dan mengetik perintah-perintah yang
ingin dijalankan.
Gambar 1o.26 Kotak dialog Reference Edit Terkadang perintah yang dijalankan tersebut relatif cukup
panjang, seperti perintah VPORTS, MLSTYLE, REFEDIT,
Anda bisa memilih objek yang ada, yaitu berupa objek dan lain-lain. AutoCAD menyediakan fasilitas penyingkatan
jendela dengan kode Jl. Selanjutnya tekan tombol OK suatu perintah yang disebut dengan ALIASEDIT. perintah
untuk memulai pengeditan objek sesuai yang Anda ini bisa digunakan untuk memodifikasi perintah-perintah
inginkan. Dalam latihan ini, editing dilakukan dengan yang ada di dalam AutoCAD. Sebagai contoh, Anda ingin
memberikan arsir pada bagran penampang kayu sehingga mengubah perintah MLSTYLE menjadi ASD. pertama, Anda
terlihat seperti pada Gambar 10.27. harus menjalankan perintah ALIASEDIT pada command
prompt sebagai berikut:
Command : ALIASiEDfT <enter>

Gambar 1o.27 Objek setelah editing


Setelah Anda menjalankan perintah REFEDIT, akan
muncul kotak dialog acad.pgp - autoCAD Alias Editor. Cari
perintah MLSTYLE pada kotak AutoCAD commands entered
Setelah melakukan pengeditan, tekan tombol Save as block
from shortcut seperti terlihat pada Gambar lo.2g. setelah
seperti terlihat pada Gambar 10.28. menemukan perintah yang dimaksud, tekan tombol Edit.

\
tl

Gambar 1O.28 Toolbar Save as block


l98 | eotong Kompos Joton pintos Moteri Pengoyoon | 199

masing diberikan nama secara berurutan, yaitu POHON 1,,


POHON 2, dan POHON 3.

,ft&
o-
Gambar 1o.29 Kotak dialog acad.pgp - AutoCAD Alias Editor -o-JIr
POHON 1 POHON 2 POHON 3
Setelah itu akan muncul kotak dialog Edit Command Alias
seperti terlihat pada Gambar 10.50. Anda bisa mengetik Gambar 1O.31 Gambar dari file BLOCK.dwg
ASD sebagai perintah penggantinya.
Selanjutnya, Anda bisa memulai menjalankan perintah
BEDIT atau BE pada command prompt.
Command : BE <eater>

Setelah Anda menjalankan perintah BEDIT, akan muncul


kotak dialog Edit Block Definition seperti terlihat pada
Gambar 1O.3O Kotak dialog Edit Command Alias Gambar LO.32.

9. DYNAMIC BLOCK
Keuntungan dari penggambaran digital menggunakan
AutoCAD adalah kemampuan dalam hal fleksibilitas
menyimpan database gambar yang bisa digunakan kapan
pun. Salah sdtu kemampuan dalam pembuatan database
gambar tersebut adalah penggunaan dynamic block.
Dynamic block memungkinkan Anda menampilkan sebuah
gambar di mana gambar tersebut sekaligus mempakan Gambar 10.,32 Kotak dialog Edit Block Definition
\ objek yang menyimpan objek lain.
it
,jj Anda bisa membuka BLOCK.dwg yang ada di dalam CD
,
pendamping. File tersebut memperlihatkan objek gambar
seperti terlihat pada Gambar 10.31. Gambar yang ada ter-
sebut merupakan contoh tiga buah gambar pohon. Masing-
200 | eotong Kompos Jolon Pintos MoteriPengoyoon | 201

Selanjutnya, sorot objek block Selanjutnya Anda. bisa menjalankan perintah BVS atau
POHON hingga tampil-an dari BVSTATE pada command prompt.
kotak dialog Edit Block Defi- Comrnand : BVS <enter>
nition terlihat seperti pada
Gambar 10.33. Ketika Anda rnenjalankan perintah BVS tersebut, kotak
dialog Visibility States akan tnuncul seperti pada Gambar
10.36.
Gambar 10.33 Pemilihan objek

Segera sesudah menyorot objek block POHON, akhiri


dengan menekan tombol OK. Langkah ini pada akhirnya
akan menampilkan kotak dialog Block Authoring Palettes -
All Palettes seperti terlihat pada Gambar 10.34.

Ganbar 10.36 ltutak dialog Visibility States

Tekan tombol New sehingga akan muncul kotak dialog New


Visibility State. Berikan nama POHON 1 seperti pada Gam-
bar 10.37 dan akhiri dengan rnenekan tombol OK.

Gambar 10.34 Pemilihan Visibility-Parameter

Saat kotak dialog Block Authoring Palettes - Al1 Palette


dalam posisi aktif, pilih Visibility dalam opsi Parameters.
Anda bisa menernpatkan opsi Visibility tersebut seperti
pada Gambar 10.35.

Gambar lO.A7 Pernbuatan nama POHON

Wffi
,f,Ffrfuat
1

o{r '?
'3 -otf'
Gambar 1O.35 Penempatan Visibility-Parameter
202 | eotong Kompos Joton pintos MoteriPengoyoon | 203
Anda bisa melakukan dengan Command : BC (enter)
cara yang sarna, lalu berikan
nama POHON 2 dan POHON 3 Setelah keluar dari perintah
sehingga tampilan pada kotak _1r;:*$, BEDIT atau BE, \kan objek
dialog VisibilitJr States yang 'Jt o 'ro"f,\ pohon yang sudah dibentuk
Anda buat seperti terlihat pada 0r
{q
menjadi objek d5mamic block.
Gambar 10.38. Untuk meng- ' .'*Jl' Bila Anda memilih objek pohon
Gambar 10.38 Hasil akhiri pembuatan Visibility tersebut, tampilan objek yang
akhir pembuatan States, tekan tombol OK. Gambar 1O.4O Tampilan dimaksud akan tampak seperti
visibility states Pohon 3 pada Gambar 10.40.

Langkah seianjutnya, pastikan bahwa objek POHON I Hasil akhir dari pembuatan objek pohon dalam bentuk
dalam posisi aktif seperti terlihat pada Gambar 10.39. dynamic block ini bisa Anda lihat dengan membuka file
DYNAMIC BLOCK.dwg yang ada di dalam CD pendamping.
Bila Anda mengarahkan mouse serta menekan ikon segitiga
i**
1...s

:d, tu
"..fi
? S LlYf ffxr *: &:lf' #
kr !.@4l r I c E@s
i5
tc" rr+.
ffi !IiS!r{4:
yang ada pada objek pohon tersebut, AutoCAD akan
menampilkan pilihan-pilihan pohon yang sudah Anda buat,
yaitu POHON 1,, POHON 2, dan POHON 3 seperti terlihat
pada Gambar 10.41. Anda bisa memilih secara interaktif
salah satu pohon dari pilihan yang ada. Setiap Anda
memilih pilihan tersebut, AutoCAD akan menampilkan
Gambar 10.39 Pengaktifan status objek pOHON i pohon yang berbeda-beda pula.

Selanjutnya jalankan perintah BVH atau BVHIDE pada


command prompt. rr,:es-"
A-{trPa
- r^
Command : BVH <enter>
*"
o
*'ffi(
*o{
Karena objek yang aktif adalah POHON 1, Anda bisa
memilih objek POHON 2 dan POHON 3 untuk disem- **rfr
bunyikan. Anda bisa melakukan langkah serupa untuk
POHON 2 dan POHON 3 yang dimulai dengan menjalankan
" i1:rM::!
ivrlwiri.tl
ll

perintah BVH. Artinya, ketika objek POHON 2 daTam posisi


aktif, POHON 1 dan POHON 3 yang harus disembunyikan.
Ataupun pada saat objek POHON 3 yang aktif, POHON 1 Gambar 1O.41 Dynamic Block Pohon
dan POHON 2 yang harus disembunyikan.
Akhiri dengan menjalankan perintah BC atau BCLOSE
pada command prompt.
204 | Rotong Kompos Jolon Pintos MoteriPengoyoon I 205

10. PEIIGATURAN MARGIN KETTTAS :-::.::; ;;:i;"lffiiiilM:: - --irf i

GAMBAR &,
-:**#
dr;,r*k
.,.;
.*i'rtt
:ji:-
'#W
:.r' ir'. Command : PAGESETUP <enter>
':
@tutu
Pada saat akan mencetak gambar, seringkali pada peng- ry*#s6.i:l
aturan kertas gambar yang Anda gunakan terdapat margin ,.fff
kertas yang terasa mengganggu. Akhirnya, Anda harus r kffiad Setelah rnenjalankan perintah
menghilangkan margin kertas tersebut sebelum rnelakukan fu MM* PAGESETUP, Anda akan mene-
pencetakan gambar.
k!
kr
t*d:.
d$td&
ie{iitSqffi'
I*{.: .
, .', t,.,
I ,i:,1
mui kotak dialog Page Setup
*.
'I : I
,r..:l:ri
rr.l:ri: Manager seperti terlihat pada
Untuk mencoba mempraktikkan pengaturan rnargin kertas ]l,i*+,,&'&t@ t.-&, i l:-,
Garnbar 10.43.
gambar, Anda bisa rnembuka file MARGIlY.dwg yang ada di
dalam CD pendamping. Tampilan gambar dari file tersebut Gambar 10.43 Kotak dialog
seperti terlihat pada Gambar LO.42. Page Setup Manager

Terlihat pada file tersebut, terdapat margin kertas yang


berupa garis putus-putus mengelilingi kertas dan rne-
motong objek garnbar yang Anda buat. Pada saat kotak dialog Page Setup Manager muncul, tekan
tombol Modiff sehingga pada layar monitor komputer Anda
akan muncul kotak dialog Page Setup - Layout 1 seperti
terlihat pada Gambar LO.44.

Gambar 1o.44 Page Setup - L,ayout I


Gambar 1O.t*2 Penyajian gambar pada layout

Pada kotak dialog Page Setup tersebut terlihat bahwa


Untuk rnenghilangkan rnargin kertas tersebut, Anda bisa ukuran kertas garnbar yang digunakan adalah kertas A4
memulainya dengan rnenjalankan perintah PAGESETUP (2LOx297 mm). Anda bisa melanjutkannya dengan mene-
pada comrnand prornpt. kan tombol Properties sehingga akan muncul kotak dialog
\

206 | eotong Kompos Jolon Pintos MoteriPengoyoon | 207

Plotter Configuration Editor seperti terlihat pada Gambar Pada bagian isian Top, Bottom, Left, dan Right, isikan
10.45. angka O. Maksudnya adalah kertas yang akan dipakai
nantinya tidak memiliki margin kertas. Tekan tombol Next
maka akan muncul kotak dialog Custom Paper Size seperti
terlihat pada Gambar 10.47.

Gambar 1o.47 Custom Paper Size - File name


Gambar 10.45 Plotter Configuration Editor
Setelah langkah tersebut tekan tombol Next dan akhiri
Pada saat kotak dialog Plotter Configuration Editor muncul, dengan menekan tomboi Finish seperti terlihat pada
pilih bagian User-defined Paper Size and Calibration dengan Gambar 10.48.
menekan opsi Modify Standard Paper Size (Printable Area).
Saat Anda memilih opsi ini, AutoCAD akan menam-pilkan
pilihan kertas pada bagian Modify Standard Paper Size.
Selanjutnya cari ukuran kertas yang sama, dalam hal ini
adalah kertas ukuran A4 (2IOx297 rnml seperti terlihat
pada Gambar 10.45. Anda bisa melanjutkannya dengan
menekan tombol ModiSr sehingga kotak dialog yang muncul ileffi;fiffi;l ["rilii*;
seperti terlihat pada Gambar 10.46.
Gambar 1O.48 Custom Paper Size - Finish
&&*&hM.
lddbsw.@k
'' #b*aryry@frc
Saat mengakhiri pengaturan margin, tekan tombol OK pada
rW&
:"".
Fru*wn*ri*ry*
"#*k**dksk&
*.lr.**r*'i#'*q,k
setiap kotak dialog untuk keluar dari perintah PAGESETUP.
b
@**Bd*rdJ@
ddMpg* Tampilan gambar yang Anda dapatkan setelah pengaturan
margin seperti terlihat pada Gambar LO.49. Anda juga bisa
hli;l
{*.1 :a+ |H
wrf.,
ry'i $ melihatnya pada file LAYOUT.dwg yang ada di dalam CD
pendamping. Pada gambar dan file tersebut terlihat bahwa
i
I
margin kertas yang sebelumnya tampil pada layout, setelah
Gambar 1O.46 Custom Paper Size - Printable Area dilakukan pengaturan margin menjadi tidak tampak.

Anda mungkin juga menyukai