Anda di halaman 1dari 22

PENGERTIAN PERSEDIAAN [1]

Persediaan adalah stok atau item-item yang disimpan oleh


perusahaan yang digunakan untuk mendukung produksi
(bahan baku dan barang setengah jadi), sebagai hasil akhir
produksi (barang jadi) sebelum dikirimkan ke pelanggan,
untuk kegiatan-kegiatan (perawatan, perbaikan, dan
operasional), dan untuk pelayanan pelanggan (barang jadi
dan suku cadang)

2
PENGERTIAN PERSEDIAAN [2]

• Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja,


sebab jumlahnya yang paling besar.
• Persediaan diperlukan untuk dapat melakukan proses
produksi dan penjualan secara lancar.
• Persediaan bahan mentah dan barang dalam proses
diperlukan untuk menjamin kelancaran proses produksi.
• Perusahaan manufaktur mempertahankan persediaan,
baik persediaan bahan baku maupun persediaan barang
setengah jadi dalam jumlah tertentu selama masa
produksi.

Sumber: http://www.slideshare.net/Lambok_siregar/8-manajemenpersediaan
3
ALASAN PENGADAAN PERSEDIAAN [1]

1. Persiapan kegiatan produksi dan penjualan


Perusahaan manufaktur membutuhkan bahan baku untuk kegiatan
produksinya. Bahan baku ini disimpan oleh perusahaan sebagai
persediaan yang siap digunakan ketika dibutuhkan untuk produksi.
Untuk perusahaan dagang, persediaan berupa barang jadi yang
disimpan untuk penjualan.

2. Dukungan kegiatan perawatan, perbaikan, dan operasional


Perusahaan perlu menjaga supaya produksi dan operasional selalu
berjalan dengan baik. Perusahaan perlu melakukan kegiatan
perawatan dan perbaikan terhadap mesin-mesin produksi, peralatan,
dan bangunan. Untuk itu, perusahaan memerlukan persediaan yang
siap untuk digunakan ketika dibutuhkan.

4
ALASAN PENGADAAN PERSEDIAAN [2]
3. Pertimbangan ekonomi skala (economies of scale)
Pengadaan akan bersifat ekonomis jika dilakukan pada jumlah tertentu,
sehingga perusahaan seringkali melakukan pemesanan melebihi jumlah
yang dibutuhkan untuk periode waktu tertentu. Kelebihan jumlah ini
menjadi persediaan di perusahaan tersebut.

4. Melindungi dari ketidakpastian permintaan


Jumlah permintaan terhadap suatu barang atau produk berubah-ubah.
Perusahaan menggunakan persediaan untuk melindungi dari
ketidakpastian permintaan ini sehingga dapat terhindar dari kondisi
kekurangan persediaan (stockout).

5. Melindungi dari ketidakpastian pasokan


Pengiriman barang dari pemasok (seperti bahan baku untuk
perusahaan manufaktur) bisa mengalami gangguan. Hal ini terjadi,
misalnya, karena ada kendala produksi di pemasok, masalah
transportasi, dan sebagainya. Ketidakpastian ini diantisipasi oleh
perusahaan dengan adanya persediaan, sehingga kegiatan perusahaan
(produksi atau penjualan) tidak terganggu.
5
JENIS PERSEDIAAN
• Bahan baku
þ Dibeli tetapi tidak diproses
• Barang setengah jadi
þ Mengalami beberapa perubahan tetapi tidak selesai
þ Sebuah fungsi dari waktu siklus untuk produk
• Pemeliharaan/perbaikan/operasi (MRO)
þ Diperlukan untuk menjadi mesin dan proses tetap produktif
• Barang jadi
þ Produk telah selesai dibuat tinggal menunggu pengiriman

6
SIKLUS ALIRAN MATERIAL

Waktu siklus

95% 5%

Masukan Menunggu Menunggu waktu Menunggu dalam Pengaturan Menjalankan Keluaran


pemeriksaan untuk dipindahkan pemindahan antrian operator waktu waktu

Sumber: Heizer & Render


7
TUJUAN UTAMA MANAJEMEN
PERSEDIAAN
• Melakukan klasifikasi persediaan
• Membuat catatan persediaan yang akurat

8
BIAYA PERSEDIAAN

• Konsekuensi dari adanya persediaan adalah munculnya biaya-


biaya yang harus dikeluarkan.
• Biaya utama persediaan dapat dibedakan atas:
– Biaya pengelolaan persediaan (inventory carrying costs)
Mencakup: biaya modal, biaya penyimpanan, biaya pelayanan
persediaan
– Biaya pemesanan (order/setup costs)
Mencakup : biaya pemesanan pembelian (purchasing order), biaya
transportasi, dan biaya penerimaan (receiving cost)
– Biaya kekurangan persediaan (expected stockout costs)
Ketika terjadi kekurangan persediaan, perusahaan bisa berusaha
memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Jika akhirnya perusahaan
tidak bisa memenuhi permintaan tersebut, maka perusahaan
kehilangan kesempatan untuk melakukan penjualan, sehingga tidak
bisa mendapatkan keuntungan. Biaya-biaya yang muncul pada situasi-
situasi ini disebut sebagai biaya akibat kekurangan persediaan.

9
PENGHITUNGAN NILAI PERSEDIAAN

• Penghitungan persediaan (inventory counting) adalah


proses pemeriksaan dan penghitungan fisik persediaan
yang tersimpan di gudang.
• Pada proses ini, dilakukan validasi posisi persediaan yang
ada di gudang dengan yang tercatat secara sistem.
• Frekuensi penghitungan persediaan dilakukan sesuai
dengan kebijakan perusahaan

10
PENENTUAN NILAI PERSEDIAAN
• Penentuan nilai persediaan (inventory costing) adalah proses
menghitung nilai persediaan yang ada pada perusahaan dengan
menggunakan metode-metode seperti:
– Standard Cost
penghitungan nilai persediaan dilakukan berdasarkan ketetapan dan acuan
dari perusahaan. Jika terdapat selisih perhitungan dengan transaksi yang
terjadi, maka akan dilakukan penyesuaian nilai (adjustment).
– Moving Average
penghitungan nilai persediaan dilakukan dari nilai rata-rata transaksi yang
sedang berjalan. Nilai rata-rata transaksi yang dihitung dilakukan pada saat
yang sama ketika ada persediaan yang masuk maupun keluar.
– FIFO (first-in first-out)
penghitungan nilai persediaan dilakukan dengan prinsip persediaan yang
masuk lebih dahulu akan dikeluarkan lebih dahulu pula. Penghitungan
dilakukan berdasarkan tanggal terjadinya transaksi.
– LIFO (last-in last-out)
berkebalikan dari metode FIFO. Pada metode LIFO, penghitungan nilai
persediaan dilakukan dengan prinsip persediaan yang masuk lebih dahulu
akan dikeluarkan kemudian. Penghitungan dilakukan berdasarkan tanggal
terjadinya transaksi.

11
PENGENDALIAN PERSEDIAAN

• Jumlah persediaan harus dikelola pada suatu tingkat yang


optimal. Jumlah persediaan yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah akan berdampak terhadap biaya atau risiko
tertentu.
• Terdapat beberapa metode pengelolaan persediaan yang
digunakan dalam perencanaan, pemantauan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan mengenai
persediaan.

2
ALAT BANTU PENGENDALIAN PERSEDIAAN

• Economic Order Quantity (EOQ)


EOQ adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan
pemesanan barang yang optimal dengan biaya persediaan
serendah mungkin. Biaya persediaan ditekan serendah mungkin
pada besaran biaya penyimpanan (carrying cost) dan biaya
pemesanan (ordering cost) yang tepat.
• Min-Max Analysis
Metode ini dilakukan dengan mengendalikan jumlah minimum
dan maksimum persediaan dengan mengatur rencana pemesanan
persediaan (plan order) agar tidak terjadi kekurangan (stockout)
atau kelebihan persediaan (overstock).

3
ALAT BANTU PENGENDALIAN PERSEDIAAN

• ABC Analysis
ABC Analysis adalah teknik pengendalian persediaan dengan
memperhatikan kelompok barang sesuai tingkat kepentingan masing-
masing kelompok barang tersebut. Pengelompokan barang dalam ABC
Analysis berdasarkan total nilai penjualan dalam setahun.
Dalam ABC Analysis, biasanya barang-barang dikelompokkan menjadi
tiga kelas, yaitu A, B, dan C. Kelas A adalah kelompok barang yang
sangat penting (nilai penjualan terbesar), kelas B adalah kelompok
barang dengan nilai penjualan menengah, dan kelas C adalah
kelompok barang dengan nilai penjualan terkecil.
Berdasarkan pengelompokan tersebut, perusahaan akan memberikan
prioritas perhatian tertinggi terhadap kelas A, diikuti terhadap kelas
B, dan terakhir terhadap kelas C. Prioritas perhatian dilakukan
terutama terhadap tingkat persediaannya.
Pembagian kelompok tersebut tidak selalu menjadi tiga kelas (A, B,
dan C) saja, namun tergantung kebijakan perusahaan yang
bersangkutan. Apabila diperlukan, pengelompokan barang bisa
dilakukan, misalnya, menjadi empat kelas (A, B, C, dan D).
4
ANALISIS ABC
• Dalam Analisis ABC, persediaan dibagi menjadi tiga
kelas berdasarkan nilai penjualan dalam setahun.
þ Kelas A – Nilai penjualan tahunan tinggi
þ Kelas B – Nilai penjualan tahunan sedang
þ Kelas C – Nilai penjualan tahunan rendah.
• Analisis digunakan untuk menetapkan kebijakan untuk
fokus pada jenis-jenis persediaan yang penting
berdasarkan nilai penjualannya.
• Selain berdasarkan volume penjualan, Analisis ABC bisa
menggunakan kriteria lainnya, seperti:
þ Antisipasi terhadap perubahan teknologi
þ Masalah pengiriman
þ Masalah kualitas
þ Biaya unit yang tinggi
Sumber: Heizer & Render (2005)
5
ANALISIS ABC
• Kebijakan-kebijakan dalam penerapan Analisis ABC
misalnya:
þ Lebih fokus terhadap pengembangan pemasok (supplier
development) untuk item-item Kelas A.
þ Lebih fokus dalam pengendalian persediaan secara fisik item-
item Kelas A.
þ Lebih teliti dalam peramalan (forecasting) item-item Kelas A.

Sumber: Heizer & Render (2005)


6
RECORD ACCURACY
• Catatan persediaan yang akurat (accurate records)
merupakan bagian penting dalam sistem produksi dan
persediaan.
• Memungkinkan organisasi untuk fokus pada apa yang
dibutuhkan.
• Diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat
tentang pemesanan, penjadwalan, dan pengiriman.
• Catatan barang masuk (incoming) dan barang keluar
(outgoing) harus akurat.
• Ruang penyimpanan (stockrooms) harus aman.

Sumber: Heizer & Render (2005)


7
CYCLE COUNTING
• Item-item produk yang dihitung dan dicatat harus
diperbaharui secara periodik.
• Seringkali menggunakan Analisis ABC untuk
menentukan siklus pengendalian.
• Memiliki beberapa keunggulan:
þ Menghilangkan kerusakan dan gangguan
þ Menghilangkan penyesuaian persediaan tahunan
þ Personil terlatih untuk mengaudit akurasi persediaan
þ Memungkinkan penyebab kesalahan diindentifikasi dan
diperbaiki
þ Menjaga catatan persediaan agar selalu akurat

Sumber: Heizer & Render (2005)


8
CONTOH SOAL ANALISIS ABC
Sebuah toko khusus menjual beberapa jenis minuman dalam kemasan.
Data penjualan toko tersebut ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Volume
Harga/Unit Penjualan
No. Nama Produk (Rp) Setahun (unit)
1 Air Mineral 2,500 14,000
2 Minuman Buah 2,000 3,000
3 Minuman Soda 5,000 11,000
4 Minuman Berenergi 3,000 8,000
5 Minuman Kopi 8,000 32,000
6 Minuman Coklat 7,000 12,000
7 Minuman Susu 3,000 2,000
8 Minuman Teh 2,000 5,000
9 Minuman Teh Hijau 10,000 35,000
10 Minuman Jamu 2,500 2,000

Buatlah “ABC Analysis” untuk data penjualan toko di atas berikut grafik-nya.

9
PERHITUNGAN ANALISIS ABC
Harga/ Volume
Unit Penjualan Pendapatan Akumulasi
No. Nama Produk (Rp) Tahunan (unit) (Rp) % % Kelas
1 Minuman Teh Hijau 10,000 35,000 350,000,000 42%
73% A
2 Minuman Kopi 8,000 32,000 256,000,000 31%
3 Minuman Coklat 7,000 12,000 84,000,000 10%
4 Minuman Soda 5,000 11,000 55,000,000 7% 21% B
5 Air Mineral 2,500 14,000 35,000,000 4%
6 Minuman Berenergi 3,000 8,000 24,000,000 3%
7 Minuman Teh 2,000 5,000 10,000,000 1%
8 Minuman Buah 2,000 3,000 6,000,000 1% 6% C
9 Minuman Susu 3,000 2,000 6,000,000 1%
10 Minuman Jamu 2,500 2,000 5,000,000 1%
124,000 831.000.000 100%

10
GRAFIK ANALISIS ABC
Persentase Volume Penjualan

80 – Kelas A
70 –
60 –
50 –
40 –
30 – Kelas B
20 –
10 – Kelas C
| | | | | | | | | |
0 –
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Persentase Jenis Persediaan

11
CONTOH SOAL “CYCLE COUNTING”
Sebuah supermarket mempunyai 30.000 item, mencakup
makanan, minuman, produk kebutuhan sehari-hari, produk
perawatan tubuh, peralatan rumah tangga, dan lain-lain.

Berdasarkan Analisis ABC, supermarket telah menetapkan


sebanyak 15% item sebagai Kelas A, sebanyak 25% item sebagai
Kelas B, dan sebanyak 60% item sebagai Kelas C.

Dalam pengelolaan persediaannya, supermarket tersebut


menerapkan “cycle counting” dengan kebijakan perhitungan:
kelas A dihitung setiap 20 hari sekali, kelas B dihitung setiap 50
hari sekali, dan kelas C dihitung setiap 100 hari sekali.

Hitunglah berapa banyak jumlah item barang yang dihitung


untuk masing-masing klasifikasi setiap harinya.

12
CONTOH PERHITUNGAN SOAL “CYCLE COUNTING”

Berdasarkan data supermarket tersebut, maka perhitungan


Cycle Counting adalah sebagai berikut:

Kebijakan
Cycle Jumlah Item yang
Kelas Persentase Jumlah Counting Dihitung Setiap Hari
A 15% 4.500 25 4.500/25 = 180/hari

B 25% 7.500 50 7.500/50 = 150/hari

C 60% 18.000 100 18.000/100 = 180/hari


510/hari

13

Anda mungkin juga menyukai