PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistika tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa sadar
kita sering menjumpai data statistika. Ilmu statistika dapat membantu seseorang
dalam menyelesaikan masalah yang kaitannya dengan data tunggal maupun
kelompok. Salah satu jenis dari statistika mengenai kemiringan dan keruncingan.
Dalam malakah ini, akan dijelaskan mengenai pengertian, jenis dan kurva dari
suatu kemiringan dan keruncingan distribusi data tunggal maupun kelompok.
Materi dalam makalah ini juga dilengkapi dengan contoh soal dan latihan soal
untuk menguji pemahaman dari materi yang telah dipelajari.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
C. Tujuan
Statistik Pendidikan | 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. UKURAN KEMIRINGAN
Menurut Pearson, dari hasil koefisien kemiringan diatas ada tiga kriteria untuk
mengetahui model distribusi dari sekumpulan data (baik data tidak berkelompok
maupun data berkelompok), yaitu:
Statistik Pendidikan | 2
1. Jika koefisien kemiringannya lebih kecil dari nol (<0), model distribusinya
negatif
2. Jika koefisien kemiringannya sama dengan nol (= 0), model distribusinya
simetris
3. Jika koefisien kemiringannya lebih besar dari nol (> 0), model
distribusinya positif.
Koefisien kemiringan
Keterangan : = rata-rata
Mo = modus
S = simpangan baku
b. Koefisien kemiringan kedua dari Pearson
Koefisien kemiringan
Keterangan : = rata-rata
Me = median
S = simpangan baku
c. Koefisien kemiringan menggunakan nilai kuartil
Koefisien kemiringan =
= kuartil kedua
= kuartil ketiga.
Koefisien kemiringan =
dengan = Persentil ke 90
= Persentil ke 50
Statistik Pendidikan | 3
= Persentil ke 10
Contoh :
Misalkan berat badan bayi (dicatat dalam kg) yang baru lahir selama seminggu
tertentu di rumah sakit bersalin “Sehat” dapat dilihat dalam tabel berikut.
Berat Badan bayi yang Baru Lahir
Selama Seminggu tertentu di Rumah Sakit Bersalin
Berat Badan (Kg) Banyak Bayi
2,5 – 2,6 2
2,7 – 2,8 3
2,9 – 3,0 5
3,1 – 3,2 7
3,3 – 3,4 6
3,5 -3,6 5
Jumlah 28
Hitung koefisien kemiringannya dengan menggunakan nilai kuartil.
Penyelesaian :
1. Menggunakan rumus kemiringan pertama dari pearson
Untuk memudahkan mencari koefisien kemiringan, maka kita gunakan
tabel dibawah ini
Statistik Pendidikan | 4
2,9 – 3,0 5 2,95 14,75 10 -0,2 -1 -5 25
Jumlah 28 88 19 233
= = = 3,14
Modus = Tb Mo + p (
Modus = tbm + p (
= 3,05+ 0,2 (
= 3,05+ 0,13
= 3,18
S =P
= 0,2
Statistik Pendidikan | 5
= 0,2
= 0,2
= 0,2
= 0,2
= 0,2 . 1,47
= 0,294
= -0,13
Karena koefisien kemiringannya -0,13 yaitu kurang dari 0, maka model
distribusinya adalah distribusi negatif.
Koefisien kemiringan
= 3,14 , s = 0,294
Statistik Pendidikan | 6
Median = = = , terletak dikelas interval ke-4.
Me = Tb Me + p (
= 3,05+ 0,2 (
= 3,05 + 0,2
= 3,05 + 0,11
= 3,16
Koefisien kemiringan
= - 0,204
Karena koefisien kemiringannya -0,204 yaitu kurang dari 0, maka model
distribusinya adalah distribusi negatif.
Koefisien kemiringan =
Statistik Pendidikan | 7
dengan = kuartil pertama
= kuartil kedua
= kuartil ketiga.
Kelas kuartil pertama adalah sebuah kelas interval yang frekuensinya apabila
Ternyata kelas kuartil pertama terletak pada kelas interval ketiga, karena jumlah
frekuensinya (2 + 3 + 5) orang = 10 orang. Sehingga kita bisa menghitung
besaran-besaran yang diperlukan dalam rumus kuartil pertama, yaitu
= 2,9 – 0,05 = 2, 85
p = 0,2
F =2+3=5
=5
= +p( )
Statistik Pendidikan | 8
= 2,85 + 0,2 ( )
= 2,85 + 0,08
= 2,93
Letak ada pada data ke- = x 28 orang = 14 orang, yaitu pada kelas ke-4,
= +p( )
= 3,05 + 0,2 ( )
= 3,05 + 0,11
= 3,16
Letak ada pada data ke- n = x 28 orang = 21, yaitu pada kelas ke-5,
= +p( )
= 3,25 + 0,2 ( )
Statistik Pendidikan | 9
= 3,25 + 0,2 ( )
= 3,25 + 0,13
= 3,38
= -0,022
Karena koefisien kemiringannya -0,022 yaitu kurang dari 0, maka model
distribusinya adalah distribusi negatif.
Koefisien kemiringan =
Statistik Pendidikan | 10
Jadi: = Tb +p
= 3,45 + 0,2
= 3,45 + 0,2 ( )
= 3,45 + 0,088
= 3.538
Ternyata kelas persentil ke 50 terletak pada kelas interval keempat, karena jumlah
frekuensinya mencapai (2+3+5+7) orang = 17 orang. Sehingga kita bisa
menghitung besar-besaran yang diperlukan dalam rumus persentil ke 50, yaitu b =
Jadi : = Tb +p
= 3,05 + 0,2
= 3,05 + 0,2 (
Statistik Pendidikan | 11
= 3,05 + 0,11
= 3,16
Ternyata kelas persentil ke 10 terletak pada kelas interval kedua, karena jumlah
frekuensinya mencapai (2 + 3) orang = 5 orang. Sehingga kita bisa menghitung
besar-besaran yang diperlukan dalam rumus persentil ke 10, yaitu b = 2,7 – 0,05 =
Jadi : = Tb +p
= 2,65 + 0,2
= 2,65 + 0,2
= 2,65 + 0,053
= 2,703
Koefisien kemiringan =
Statistik Pendidikan | 12
=
= - 0,094
Karena koefisien kemiringannya -0,094 yaitu kurang dari 0, maka model
distribusinya adalah distribusi negatif.
1. Jika suatu distribusi (kurva) lebih landai atau lebih tumpul dibandingkan
terhadap kurva normal, distribusinya disebut platikurtis
2. Jika suatu distribusi (kurva) normal, distribusinya disebut mesokurtis
3. Jika suatu distribusi (kurva) lebih lancip ataulebih ramping dibandingkan
terhadap kurva normal, distribusinya disebut leptokurtis.
Statistik Pendidikan | 13
K=
kurtosisnya. Untuk menghitung koefisien kurtosis digunakan rumus koefisien
kurtosis, yaitu :
= Kuartil ketiga
= Persentil ke 10
= Persentil ke 90
Dari hasil koefisien kurtosis diatas, ada tiga kriteria untuk mengetahui model
distribusi dari sekumpulan data, yaitu :
1. jika koefisien kurtosisnya kurang dari 0,263 (< 0,263), maka distribusinya
adalah platikurtis
2. jika koefisien kurtosisnya sama dengan 0,263 (=0,263), maka distribusinya
adalah mesokurtis
3. jika koefisien kurtosisnya lebih dari 0,263 (>0,263), maka distribusinya
adalah leptokurtis
Contoh:
Lihat data dalam daftar (1), yaitu mengenai berat badan bayi yang baru lahir
selama seminggu tertentu dari rumah sakit bersalin “Sehat”. Hitung koefisien
kurtosisnya.
Penyelesaian:
Q=
Statistik Pendidikan | 14
Kita sudah menghitung : = 2,93, = 3,38, = 2,703 dan = 3,538
Berarti: K =
= 0,269
Karena koefisien keruncingannya lebih dari 0,263 (>0,263), maka distribusinya
adalah leptokurtis.
Statistik Pendidikan | 15
1. Tentukan koefisien kemiringan data berat badan 100 orang dibawah ini
menggunakan rumus pertama dari pearson dan tentukan jenis
distribusinya !
25-29 8
30-34 12
35-39 26
40-44 16
45-49 15
50-54 9
55-59 14
Jumlah 100
Kunci jawaban :
Penyelesaian :
Statistik Pendidikan | 16
25-29 8 27 216 8 -10 -2 -16 32
35-39 26 37 962 46 0 0 0 0
40-44 16 42 672 62 5 1 16 16
45-49 15 47 705 77 10 2 30 60
50-54 9 52 468 86 15 3 27 81
= = = 42,05
Modus = tbm + p (
Modus = tbm + p (
= 34,5 + 5 (
= 34,5 + 2,916
= 37,416
Statistik Pendidikan | 17
S =P
=5
=5
=5
=5
=5
= 5 . 1,79
= 8,95
= 0,517
Statistik Pendidikan | 18
Penyelesaian : Koefisien kemiringan
Me = Tb Me + p (
= 39,5 + 5 (
= 39,5 + 1,25
= 40,75
= 0,435
Karena koefisien kemiringannya 0,435 yaitu lebih dari 0, maka model
distribusinya adalah distribusi positif.
3. Diketahui :
Ditanya :Berapa nilai koefisien kemiringannya menggunakan nilai kuartil?
Penyelesaian : Koefisien kemiringan menggunakan nilai kuartil
Statistik Pendidikan | 19
Koefisien kemiringan =
Letak = n
= 100
= tb +p(
= 34,5 + 5 (
= 34,5 + 5 (
= 34,5 + 0,961
= 35,461
= 40,75
= tb +p(
= 44,5 + 5 (
Statistik Pendidikan | 20
= 44,5 + 4,3
= 48,5
Koefisien kemiringan =
= 0,188
Karena koefisien kemiringannya 0,188 yaitu lebih dari 0, maka model
distribusinya adalah distribusi positif
Koefisien kemiringan =
= tb +p(
= 54,5 + 5 (
= 54,5 + 1,42
= 55,92
Statistik Pendidikan | 21
Jadi tb = 40 –0,5= 39,5, p = 5, F =8+12+26 = 46, F 16
= tb +p(
= 54,5 + 5 (
= 39,5 + 1,25
= 40,75
= tb +p(
= 29,5 + 5 (
= 29,5 + 0,83
= 30,33
Koefisien kemiringan =
= 0,185
Statistik Pendidikan | 22
Karena koefisien kemiringannya 0,185 yaitu lebih dari 0, maka model
distribusinya adalah distribusi positif.
K=
= 0,254
Karena nilai koefisien kurtosisnya kurang dari 0,263 (< 0,263), maka
distribusinya adalah platikurtil.
Statistik Pendidikan | 23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Statistik Pendidikan | 24
Herrhyanto, Nar, Hamid, H.M. Akib. 2008. Statistika Dasar. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Statistik Pendidikan | 25