Anda di halaman 1dari 3

1

Teorema Thevenin dan Norton


(E4)
Puji Kumala Pertiwi, Shanti Candra Puspita, Drs. Bachtera Indarto
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: pujikumala15@gmail.com
Abstrak Percobaan Teorema Thevenin dan Norton yang bahwa jumlah aljabar dari semua arus yang memasuki suatu
telah kami lakukan. Teorema Thevenin, suatu rangkaian listrik node (titik persimpangan) sama dengan nol.
dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah I = 0..(2)
sumber tegangan yang dihubungkan secara seri dengan Pada rangkaian hukum arus kirchoff biasanya memberi
ekuivalennya pada dua terminal. Teorema Norton suatu
rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri
tanda (+) bila arus masuk pada node, dan tanda (-) bila keluar
dari satu buah sumber arus yang dihubungkan secara pararel dari node. Seperti pada contoh rangkaian dibawah ini
dengan sebuah tahanab ekuivalennya pada dua terminal.
Tujuan percobaan teorema thevenin dan Norton adalah untuk
menerapkan teorema thevenin dan Norton untuk menentukan
arus yang mengalir dalam resistor variable dan untuk
membandingkan hasil antara eksperimen dan perhitungan.
Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini adalah hukum
ohm, hukum kirchoff, teorema thevenin, teorema Norton dan
rangkaian terbuka dan tertutup. Variasi yang digunakan dalam
percobaan ini adalah tegangan 12V dan variasi teorema thevenin Gambar 1. Contoh rangkaian hukum kirchoff
dan teorema norton. Metode percobaan telah dijelaskan pada
bab II. Hasil percobaan adalah Dari melihat seperti contoh rangkaian diatas, hukum arus
kirchoff juga dapat dirumuskan
Kata Kunci Hukum Kirchoff, Teorema Norton, Teorema
Thevenin.
= .(3)
I. PENDAHULUAN Dan demikian itulah hukum arus kirchoff.
ercobaan teorema thevenin dan Norton bertujuan untuk Hukum tegangan kirchoff, hukum ini mengatakan bahwa
P menerapkan teorema thevenin dan Norton untuk
menentukan arus yang mengalir dalam resistor variable
jumlah aljabar dari tegangan rangkaian sama dengan nol.
seperti pada rumusan dibawah ini
dan untk membandingkan hasil antara eksperimen dan
perhitungan. =0
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus
listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu
berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan .. (4)
kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi
Pada hukum tegangan kirchoff, biasanya member tanda
hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung
(+) pada tegangan yang berlawanan arah dengan arah jarum
terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan
jam, dan member tanda (-) pada tegangan yang searah dengan
kepadanya. Orang yang berhasil menemukan hukum ohm
arah jarum jam. Dapat dilihat seperti contoh gambar
adalah seorang ahli fisika bernama George Simon Ohm.
rangkaian dibawah ini,
Dia berhasil menemukan hubungan antara besar beda
potensial dengan besarnya kuat arus yang mengalir. 4 1 R1 0
Sehinggan pernyataan tersebut disebut dengan hukum Ohm
yang berbuyi : "Kuat arus yang mengalir dalam suatu
penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung- R3
R4
ujung penghantar jika suhu penghantar tetap." Hukum ohm,
5 3 R2 2
mengatakan bahwa tegangan antar bermacam macam jenis
bahan penghantar (V) berbanding lurus dengan arus yang Gambar 2. Contoh Rangkaian hukum Kirchoff
mengalir pada bahan tersebut (I), atau dapat dirumuskan
seperti dibawah ini[1] ; Dari melihat seperti contoh rangkaian diatas, hukum
tegangan kirchoff dapat diselesaikan dengan rumusan seperti
V = I.R ..(1) berikut ;
E1 + I1R1 + I2R2 + I3R3 E2 + I4R4 = 0.(5)
Hukum Kirchoff ada 2 yaitu hukum arus kirchoff dan Dan demikian itulah hukum arus kirchoff.[2]
hukum tegangan kirchoff. Hukum arus kirchoff mengataka
2

Strategi yang umum digunakan dalam menganalisis Rumusan untuk perhitungan teorema thevenin adalah[3] :
rangkaian listrik adalah melakukan penyederhanaan rangkaian IL = ..(6)
seminimal mungkin. Dalam hal ini, bagaimana caranya agar
mendapatkan sub-rangkaian paling sederhana di mana paling
VL = IL . RL ...(7)
sedikit elemennya tanpa mengubah besarnya arus dan
tegangan di luar rangkaian. Rangkaian ekivalen seri dan
paralel untuk hambatan, sumber arus, dan sumber tegangan VL = ..(8)
akan dikombinasikan menjadi suatu rangkaian ekivalen yang
disebut sebagai teorema Thevenin dan Norton. Metoda ini Teorema Norton adalah salah satu teorema yang berguna
sering digunakan untuk menyederhanakan rangkaian sehingga untuk analisis rangkaian listrik. Teorema Norton
mempermudah dalam menganalisis rangkaian listrik. Secara menunjukkan bahwa keseluruhan jaringan listrik tertentu,
prinsip metoda ini merupakan kombinasi dari hukum Ohm kecuali beban dapat diganti dengan rangkaian ekuivalen yang
(I = V/R) dan hukum Kirchoff (KVL dan KCL). hanya mengandung arus (IN) listrik independen dengan sebuah
Theorema thevenin adalah salah satu teori elektronika resistor (RN) yang terhubung secara pararel, sedemikian
yang mempelajari tentang nilai tegangan pada rangkaian hingga hubungan antara arus listrik dan tegangan pada beban
listrik yang terbebani. Teorema thevenin adalah salah satu (RL) tidak berubah. Rangkaian baru hasil dari aplikasi teorema
teorema yang berguna untuk analisis rangkaian listrik. Norton disebut rangkaian ekuivalen Norton. Teorema Norton
Teorema thevenin menunjukkan bahwa kesuluruhan jaringan ini ditemukan oleh insinyur yang pernah bekerja pada Bell
listrik tertentu, kecuali beban dapat diganti dengan rangkaian Telephone Laboratories , yang bernama E.L. Norton.
ekuivalen yang hanya ada sumber tegangan (VTh) listrik Teorema Norton menyatakan bahwa dimungkinkan untuk
independen dengan sebuah resistor (RTh) yang terhubung menyederhanakan suatu rangkaian yang linier, tidak peduli
secara seri, sedemikian hingga hubungan antara arus listrik seberapa kompleks rangkaian itu, menjadi sebuah rangkaian
dan tegangan pada beban (RL) tidak berubah. Rangkaian hasil ekivalen yang terdiri dari sebuah sumber arus yang disusun
dari aplikasi teorema thevenin disebut dengan sirkuit paralel dengan sebuah resistansi yang biasanya dihubungkan
ekuivalen thevenin. Teorema thevenin ditemukan oleh juga ke beban. Seperti pada teorema Thevenin, kualifikasi
insinyur kebangsaan perancis, M. L. Thevenin. M. L. linier disini identik dengan yang ditemukan pada Teorema
Thevenin menyatakan bahwa teorema thevenin adalah Superposisi : semua persamaan harus linier (tidak
sembarang jaringan listrik dua arah linier yang memiliki dua mengandung perpangkatan atau akar)[4]. Berikut adalah
terminal (a-b) dapat diganti dengan sebuah rangkaian setara contoh rangkaian dengan teorema Norton :
yang berisi sebuah sumber tegangan dan sebuah tahanan yang
dipasang seri dengan sumber tegangan tersebut. Teorema
Thevenin menyatakan bahwa dimungkinkan untuk
menyederhanakan suatu rangkaian yang linier, seberapa rumit
sekalipun rangkaian itu, menjadi sebuah rangkaian ekivalen
yang berisi sumber tunggal yang disusun seri dengan sebuah
beban (resistor). Kata-kata linier adalah identik dengan yang
ditemukan pada teorema superposisi, dimana semua
persamaan dasarnya harus linier (tidak ada bentuk eksponen
Gambar 4. (a) rangkaian asli
atau akar). Bila kita menjumpai rangkaian pasif (seperti
(b) rangkaian dengan menggunakan teorema Norton[3]
resistor, induktor, dan kapasitor), teorema ini bisa dipakai.
Dan rumusannya sebagai berikut [3] :
Namun, ada beberapa komponen seperti komponen
semikonduktor adalah tidak linier. Teorema Thevenin ini
berguna untuk menganalisa sistem daya dan rangkaian lainnya IN = (9)
dimana terdapat satu resistor pada rangkaian tersebut (biasa
disebut resistor beban) yang dijadikan subjek perubahan, Kesuaian antara teorema thevenin dan Norton adalah pada
sehingga apabila nilai resistor beban itu diubah-ubah, kita tegangannya[3], yaitu:
tidak perlu susah-susah menganalisa rangkaian secara
menyeluruh[4]. Berikut adalah contoh rangkaian teorema RTh = RN.(10)
thevenin :
II. METODE
Pada percobaan teorema thevenin dan norton, ada dua
percobaan yang dilakukan, yaitu percobaan teorema thevenin
dan percobaan teorema norton.
Percobaan pertama adalah percobaan teorema thevenin,
alat dan bahan yang digunakan adalah multimeter(VOM),
power supply, resistor R1 = 100 k, R2 = 100 k, R3 = 100
k, R4 = 100 k, R4 = 100 k, R5 = 100 k, RL = 100 k,
Gambar 3. (a) rangkaian asli kabel dan project board. Metode pada percobaan teorema
(b) rangkaian dengan menggunakan teorema thevenin [3] thevenin adalah pertama mengukur tegangan sumber dan
3

hambatan pada masing masing resistor. Mencatat nilai-nilai di III. HASIL DAN PEMBAHASAN
tabel laporan sementara, lalu memilih RL sebagai resistor Pada percobaan teorema thevenin dan norton yang telah
variable untuk menentukan nilai arus. Kemudian membuat dilakukan telah didapatkan hasil percobaan. Berikut adalah
rangkaian alat, seperti pada gambar 5. Jangan menyalakan hasil dari percobaan:
sumber terlebih dahulu. melepaskan resistor RL dari jaringan.
menghidupkan sumber tegangan. lalu mengukur tegangan
antara titik A dan D pada rangkaian. Ini adalah tegangan
Thevenin. Mencatat nilai pada laporan sementara. Mematikan
IV. KESIMPULAN
listrik. Mengganti power supply V1 dengan sirkuit pendek.
Menggukur resistansi antara terminal A dan B. Ini adalah Dari data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka
perlawanan Thevenin. Mencatat nilai pada laporan sementara. dapat diambil kesimpulan, yaitu :
Menempatkan kembali RL resistor variabel dalam rangkaian
dengan ammeter pada terminal A dan B lalu melepaskan
DAFTAR PUSTAKA
koneksi sirkuit pendek dan menempatkan kembali sumber
[1] Moegiharto, yoedi Rangkaian Listrik.Surabaya:Politeknik Elektronika
tegangan di rangkaian. Menghidupkan sumber tegangan. lalu Negeri Surabaya ,2000
membaca dan mencatat nilai arus yang mengalir di RL [2] Tsutsumi, Kazuo Electrical Circuit .Surabaya:Politeknik Elektronika
resistor. Negeri Surabaya ,2001
[3] Alexander and Sadiku, Fundamentals of Electric Circuit, Fourth
Edition .New York: McGraw-Hill Companies.inc ,2009
Percobaan kedua yaitu percobaan teorema norton alat dan [4] http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/teorema-thevenin/
bahan yang digunakan adalah multimeter(VOM), power Copyright Elektronika Dasar
supply, resistor R1 = 100 k, R2 = 100 k, R3 = 100 k, R4 =
100 k, R4 = 100 k, R5 = 100 k, RL = 100 k, kabel dan
project board. Metode pada percobaan teorema norton adalah
pertama membuat rangkaian seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 5. Jangan menyalakan sumber melepaskan resistor RL
dari jaringan. RL ditentukan sebagai resistor dimana diusulkan
untuk menentukan nilai arus. menghidupkan sumber
tegangan. membaca yang ditunjukkan oleh ammeter antara
terminal A dan D. Ini adalah saat Norton, IN. Mencatat nilai
pada laporan sementara. Lalu mematikan catu daya.
mengganti sumber dengan arus pendek. mengukur resistansi
antara terminal A dan B. Ini adalah resistensi Norton,
Mencatat nilai pada laporan sementara. Tempat kembali
dihubungkan antara terminal A dan B meletakkan kembali
sumber listrik di sirkuit dan menghapus hubungan arus
pendek. Membaca dan mencatat nilai arus yang mengalir di
RL resistor. Menggambar setara sirkuit Norton termasuk
resistor RL.

Untuk menghitung analisis node menggunakan rumus

I =0

.. (11)
Untuk menghitung analisis mesh menggunakan rumus

V =0

..(12)
Untuk menghitung error menggunakan rumus
( )
= 100%

( )
= 100%

.(13)

Anda mungkin juga menyukai