Anda di halaman 1dari 7

DIODA : KARAKTERISTIK DAN APLIKASI

Praktikan: Nicholas Melky S Sianipar (13206010)


Asisten: Hifni Ashif
Waktu Percobaan: 6 Maret 2009
EL2140 – Praktikum Elektronika
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB

Abstrak Untuk catu daya tegangan ideal (DC murni), tegangan


ripple harus bernilai nol. Keadaan ini dapat diperoleh
Pada praktikum ini praktikan mencoba beberapa kit bila
praktikum yang berisi rangkaian penyearah dan dioda. (i) nilai resistansi R beban adalah tak hingga
Dengan menggunakan osiloskop, praktikan dapat (ii) nilai kapasitansi C sangat besar (tak
memahami dan mengamati karakteristik dioda dan hingga).
tegangan output dari sebuah rangkaian penyearah.
Dengan mengubah-ubah kondisi rangkaian, seperti Nilai resistansi resistansi beban tak hingga berarti
kapasistansi dan resistansi, maka praktikan dapat rangkaian tanpa beban (beban terbuka). Dengan
melihat perubahan-perubahan dan karakteristik demikian untuk keadaan praktis hal yang dapat
rangkaian tersebut. Namun juga, praktikan mencoba digunakan adalah dengan menggunakan kapasitansi C
rangkaian-rangkaian lainnya seperti rangkaian yang besar. Nilai kapasitansi C yang besar akan
clipper dan clamper. Dan dari hasil pengamatan memberikan tegangan ripple yang kecil. Dalam
tersebut, praktikan dapat mengambil beberapa percobaan ini akan dilakukan pengamatan pengaruh
kesimpulan. nilai kapasitansi dan resistansi beban terhadap
1. Pendahuluan tegangan ripple.

Praktikum Elektronika EL2140 bertujuan agar Sebuah catu tegangan ideal juga seharusnya tidak
mahasiswa dapat melakukan percobaan dan mengalami degradasi tegangan outputnya bila
pengamatan secara langsung mengenai perangkat- mendapat beban yang berarti catu tegangan ideal dapat
perangkat elektrik. Dan dalam percobaan ini dilakukan dimodelkan dengan sumber tegangan. Pada
pengamatan karakteristik diode sebagai penyearah dan kenyataannya catu tegangan seperti ini selalu
penggunaanya dalam aplikasi seperti rangkaian clipper mengalami degradari dengan naiknya arus beban.
dan clamper. Rangkaian penyearah yang dicoba adalah Perilaku seperti ini dapat dimodelkan dengan
rangkaian penyearah gelombang setengah, gelombang Rangkaian Thevenin berupa hubungan seri sumber
penuh (dengan trafo center tapped), dan penyearah tegangan dan resistansi output. Besaran resistansi
gelombang penuh tipe jembatan. Dan jenis diode yang output ini menentukan berapa degradasi tegangan yang
dicobakan dalam praktikum ini yaitu : Dioda Ge, Dioda diperoleh. Untuk rangkaian penyearah gelombang
Si, dan Dioda zener. Dengan berbagai rangkaian penuh besar resistansi output efektif dapat dihitung [3]
tersebut, diharapkan praktikan dapat memahami 1
karakteristik dioda dan aplikasinya. RO 
4 fC
2. Dasar Teori Besaran lain yang dapat digunakan untuk menunjukkan
perilaku yang sama adalah faktor regulasi tegangan
2.1 Dioda Sebagai Penyearah VR. Besaran ini tidak bersatuan dan didefinisikan
Penggunaan dioda yang paling dasar adalah sebagai sebagai [4]
penyearah arus bolak‐balik jala‐jala menjadi arus Vnl  V fl
searah pada suatu sumber tegangan DC, seperti catu VR  100%
daya. Tegangan pada rangkaian penyearah gelombang V fl
penuh diperoleh sebesar [1] dimana Vnl adalah tegangan tanpa beban dan Vfl adalah
1
1

tegangan beban penuh. Nilai regulasi tegangan VR


VO  V p  Vr yang kecil menunjukkan sumber tegangan yang lebih
2
Halaman

dimana Vp adalah magnituda tegangan puncak sinyal baik.


AC yang disearahkan dan tegangan ripple Vr sebesar
[2] 2.2 Rangkaian Clipper dan Clamper
Vp Dalam percobaan ini akan dilakukan pengamatan
Vr  sinyal output yang dihasilkan oleh rangkaian Clipper
2 fCR dan Clamper.
dengan f frekuensi sinyal AC jala‐jala yang digunakan, Rangkaian clipper adalah rangkaian yang digunakan
C kapasitansi filter dan R beban pada rangkaian untuk membatasi tegangan agar tidak melebihi dari
penyearah dan filter. suatu nilai tegangan tertentu. Rangkaian ini dapat
dibuat dari dioda dan sumber tegangan DC yang
ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
praktikan merangkai tinggal menghubung-hubungkan
komponen tersebut. Namun, untuk merangkai rangkian
clipper dan clamper menggunakan breadboard untuk
memasang diode beserta sumber DC-nya.

4. Hasil dan Analisis


4.1 Karakteristik Dioda
Gambar 2.2-1 Rangkaian Clipper

Rangkaian alternatif dapat juga dibuat dengan


menggunakan dioda zener seperti yang ditunjukkan
oleh gambar berikut ini.

Gambar 4.1-1 Rangkaian Karakteristik Dioda

Hasil pengukuran dari rangkaian karakteristik diode


Gambar 2.2-2 Rangkaian Clipper dengan Dioda Zener seperti pada Gambar 4.1-1 dapat dilihat pada tabel
berikut.
Rangkaian Clamper adalah rangkaian yang digunakan
untuk memberikan offset tegangan DC, dengan Tabel 4.1-1 Tabel Karakteristik Dioda
demikian, tegangan yang dihasilkan adalah tegangan
input ditambahkan dengan tegangan DC. Rangkaian ini No. Jenis
Dioda
Tegangan
Cut-in (V)
Tegangan
Breakdown
Rangkaian

ditunjukkan oleh berikut ini. (V)


1. Silikon 0.7 -20 R = 1KΩ,
2. Germanium 0.6 -20 Vs=12Vrms,
3. Zener 0.8 -17.1 300Hz

Dari data diatas dapat diamati bahwa jenis diode


memiliki karakteristik yang berbeda. Pada diode
Silikon memiliki Tegangan cut-in sebesar 0,7 V
sedangkan diode Germanium sebesar 0,6 V. Hal ini
terjadi kembali kepada konsep dasar semikonduktor
yang mana masing-masing elemen semikonduktor
memiliki ikatan kovalen yang sedikit berbeda pula
sehingga jenis diode pun memiliki sedikit perbedaan
karakteristik.
Gambar 2.2-3 Rangkaian Clamper

3. Metodologi
Ubah
Setting generator
karakteristik
sinyal
rangkaian dan
sinusoidal,
lakukan
300Hz, 12 Vrms
pengamatan
2
Halaman

Kalibrasi dan Rangkai kit


lakukan praktikum Gambar 4.1-2 Ouput Ch. A dan Ch. B pada Osiloskop
pengukuran sesuai model
dangan rangkaian pada
Osiloskop gambar
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa gelombang AC
sinusoidal pada Ch.A diubah menjadi gelombang DC
setengah sinusoidal pada Ch. B. Hal ini menjadi
Gambar 3-1 Metodologi Percobaan konsep diode sebagai penyearah juga.

Pertama praktikan akan men-setting generator sinyal


menggunakan osiloskop sampai sebesar 12 Vrms
Sinusoidal. Pada kit rangkaian telah tersedia berbagai
komponen diantaranya : Trafo, 3 jenis diode, resistor,
dan filter berupa kapasitor, sehingga pada saat
4.2 Penyearah dan Filter

Gambar 4.2-1 Rangkaian Penyearah Gekombang Setengah


Pada kit praktikum yang terdapat di laboratorium,
rangkaian Gambar 4.2-1 disusun dan digunakan
tegangan jala-jala sebesar 220V/50Hz pada
transformator di kit tersebut. Setelah mengukur
Gambar 4.1-3 Karakteristik Dioda Silikon gelombang dengan pengaruh kapasitansi dan resistansi
yang berbeda-beda, dilakukan pengukuran dengan
menghubungakn resistor Rm dari CT trafo ke Ground
seperti pada gambar berikut.

Gambar 4.2-2 Rangkaian Penyearah Gekombang Setengah


Gambar 4.1-4 Karakteristik Germanium dengan Beban Rm
Hasil pengukuran dari kedua rangkaian penyearah
gelombang setengah tersebut dapat dilihat pada kedua
tabel berikut.

Tabel 4.2-2 Tabel Penyearah Gelombang Setengah dengan


Resistansi Konstan (R=27Ω)

Teg
Frek Frek
Teg Ripple Arus
C Teg Arus Rm
DC (mV) Maks
(F) Ripple Dioda (Ω)
(V) Hitung Amat (mA)
(Hz) (Hz)
i
2200 7.52 1.01 0.9 49.76 50 652 0.2
µ
1000 7.44 2.22 1.8 49.79 50 576 0.2
µ
470µ 7.18 4.73 3.6 49.80 50 480 0.2

Tabel 4.2-3 Tabel Penyearah Gelombang Setengah dengan


Gambar 4.1-5 Karakteristik Dioda Zener
Kapasitansi Konstan (C=2200µF)

Dari ketiga gambar diatas dapat disimpulkan bahwa Teg Frek Frek Arus
R
masing-masing diode memiliki karakteristik yang R Teg Ripple Teg Arus Mak
m
(Ω DC (mV) Rippl Diod s
berbeda-beda. Perbedaan diantara ketiga gambar ) (V) Hitun Amat e a (mA
(Ω
)
3

(Hz) (Hz) )
tersebut, tampak bahwa kemiringan eksponensial arus 27 7.65
g
1.01
i
0.9 49.72 50 652 0.2
terhadap tegangan pada diode Ge lebih rendah daripada
Halaman

18 14.7 0.15 0.4 49.74 50 110 0.2


0 5
diode Si maupun diode Zener. Akan tetapi, tegangan 1K 18.4 0.027 0.1 49.73 50 20.3 0.2
breakdown diode tidak tertampil pada osiloksop karena 0
tegangan breakdown diode biasanya lebih rendah dari
-20V, sedangkan pada rangkaian yang dipakai adalah Tegangan ripple perhitungan diperoleh dari rumus [2]
tegangan sebesar 12Vrms. pada bagian 2 Dasar Teori, yang mana perolehan V p
sebesar 15Vrms dari transformator Center-Tapped.
Terdapat perbedaan sedikit antara Teg ripple
perhitungan dengan pengamatan. Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah
kesalahan pembacaan pada osiloskop yang kurang teliti
(seperti pada Gambar 4.2-4). Pembacaan dapat meleset
sekitar 0.2mV.
Gambar 4.2-6 Tegangan Ouput dengan Kompling DC Osiloskop
(R=180Ω, C=2200µF)
Gambar 4.2-3 Tegangan Ouput dengan Kompling DC Osiloskop
(R=27Ω, C=2200µF)
Dari kedua gambar diatas dapat dilakukan
perbandingan dengan Gambar 4.2-3 & 4.2-4 yang
menggunakan R=27Ω, C=2200µF. Dapat diamati
bahwa semakin kecil kapasistansi filter maka ripple
tegangan tampak semakin besar (Pada Gambar 4.2-5
sebesar 1.8mV). Dan juga pada Gambar 4.2-6 dapat
diamati bahwa semakin semakin besar resistansi
beban pada rangkaian penyearah maka semakin
kecil tegangan ripplenya. Sehingga, dari karakteristik
tersebut dapat disimpulkan bahwa rangkaian penyearah
yang baik adalah semakin besar kapasistansi filternya
dengan beban resistansi yang besar pula mendekati
open-circuit (R mendekati ∞).

Gambar 4.2-4 Tegangan Ouput dengan Kompling AC Osiloskop


(R=27Ω, C=2200µF)
Tampak pada gambar diatas bahwa gelombang telah
menjadi ‘searah’ atau DC. Namun karena pemakaian
beban dan ada bantuan dari filter juga, masi memiliki
ripple atau gelombang AC kecil. Pada kopling AC kita
dapat mengamatai Tegangan ripple dari gelombang Gambar 4.2-7 Rangkaian Penyearah Gekombang Penuh
yang telah disearahkan tersebut sebesar 0.9mV. Rangkaian penyearah gelombang penuh yang dirangkai
pada kit praktikum sesuai gambar diatas menghasilkan
karakteristik pada tabel-table berikut.

Tabel 4.2-4 Tabel Penyearah Gelombang Penuh dengan


Resistansi Konstan (R=27Ω)

Teg
Frek Frek
Teg Ripple Arus
C Teg Arus Rm
DC (mV) Maks
(F) Ripple Dioda (Ω)
(V) Hitung Amat (mA)
(Hz) (Hz)
i
4
2200 8.54 1.01 0.9 50.07 50 678 0.2
µ
Halaman

1000 8.47 2.22 1.8 50.07 50 649 0.2


µ
470µ 8.37 4.73 3.3 50.07 50 586 0.2

Tabel 4.2-5 Tabel Penyearah Gelombang Penuh dengan


Kapasitansi Konstan (C=2200µF)

Gambar 4.2-5 Tegangan Ouput dengan Kompling AC Osiloskop Teg Frek Frek
R Teg Arus Rm
(R=27Ω, C=1000µF) (Ω DC
Ripple Teg Arus
Maks (Ω
(mV) Ripple Dioda
) (V) (mA) )
Hitung Amati (Hz) (Hz)
27 8.43 1.01 0.9 50.07 50 678 0.2
180 22.5 0.15 0.4 50.07 50 107 0.2
4
1K 33.7 0.027 0.1 50.07 50 19.5 0.2
1
(R=27Ω, C=2200µF)

Dari data diatas dapat disimpulkan karakteristik


rangkaian penyearah gelombang penuh dan
jembatan hampir menyerupai karakteristik
rangkaian penyearah gelombang setengah, yaitu
Tegangan ripplenya akan semakin kecil apabila
kapasitansi filternya semakin besar dan resistansi
beban yang besar juga. Tegangan ripple rangkaian
penyearah tipe jembatan diode tampak lebih ‘mulus’
ketika digunakan kapasitansi yang besar dan resistansi
yang besar seperti pada Gambar 4.2-9. Hal ini karena
gelombang penuh lebih ripple gelombangnya lebih
kecil dan periodanya lebih pendek (lihat gambar
Gambar 4.2-8 Tegangan Ouput Rangkaian Gelombang Penuh berikut).
dengan Kompling AC Osiloskop
(R=27Ω, C=2200µF)

Gambar 4.2-7 Rangkaian Penyearah Gekombang Penuh


Jembatan
Rangkaian penyearah gelombang penuh tipe Jembatan
menghasilkan karakteristik pada tabel-table berikut.

Tabel 4.2-6 Tabel Penyearah Gelombang Penuh Jembatan


dengan Resistansi Konstan (R=27Ω)

Teg Gambar 4.2-10 Perbedaan Ripple Tegangan Ouput Rangkaian


Frek Frek
Teg Ripple Arus
C
DC (mV)
Teg Arus
Maks
Rm Gelombang Setengah dengan Penuh
(F) Ripple Dioda (Ω)
(V) Hitung Amat (mA)
(Hz) (Hz)
i
2200 6.95 1.01 0.7 50.01 50 678 0.2
Sedangkan, untuk perhitungan arus diode dilakukan
µ dengan mengukur pada osiloskop seperti pada gambar
1000 6.91 2.22 1.7 50.01 50 649 0.2
µ berikut.
470µ 6.69 4.73 3.2 50.01 50 586 0.2

Tabel 4.2-7 Tabel Penyearah Gelombang Penuh Jembatan


dengan Kapasitansi Konstan (C=2200µF)

Teg Frek Frek


R Teg Arus Rm
Ripple Teg Arus
(Ω DC Maks (Ω
(mV) Ripple Dioda
) (V) (mA) )
Hitung Amati (Hz) (Hz)
27 6.97 1.01 0.8 50.01 50 678 0.2
180 14.0 0.15 0.3 50.01 50 107.6 0.2
2
1K 17.6 0.027 0.1 50.00 50 19.5 0.2
2
5
Halaman

Gambar 4.2-11 Ouput Arus Dioda


(R=27Ω, C=2200µF, Rm= 0.2 Ω)

Pada saat praktikum, kelompok kami mengalami


kendala pada percobaan karakteristik diode. Bantuan
kordas dan asisten yang mendatangi meja kelompok
kami cukup memakan waktu. Dan hasil output
tegangan pada osiloskop tetap tidak keluar. Kami pun
‘terpaksa’ berpindah ke meja lain untuk mecoba dari
awal. Hal ini menyebabkan kami hanya sempat
melakukan percobaan sampai pada rangkaian clipper.
Gambar 4.2-9 Tegangan Ouput Rangkaian Gelombang Penuh
Jembatan dengan Kompling AC Osiloskop
4.3 Rangkaian Clipper gelombang, rangkaian clipper dan clamper. Penyearah
gelombang penuh memiliki tegangan ripple yang lebih
kecil dan lebih pendek daripada tegangan ripple
penyearah setengah gelombang. Tegangan ripple
bergantung pada kualitas filter (kapasitansi) yang besar
dan Resistansi yang besar pula untuk dapat
mempertahankan tegangannya. Penggunaan diode pada
rangkaian clipper sangat berguna untuk membatasi
tegangan suatu rangkaian. Dan pengunaan diode pada
rangkaian clamper juga sangat bermanfaat untuk
mengabungkan suatu gelombang AC (supply) dengan
suatu tegangan DC.

6. Daftar Pustaka

Gambar 4.3-1 Tegangan Ouput Rangkaian Clipper [1] A. S. Sedra et.al., Microelectronic Circuits 5th
Ed, Hal. 171-190, Oxford University Press,
Rangkaian Clipper yang berfungsi sebagai pemabatas New York, 2004
tegangan tampak pada gambar diatas. Dengan
rangkaian seperti pada Gambar 2.2-1, jelas bahwa [2] Mervin T. Hutabarat, Petunjuk Praktikum
untuk tegangan diatas 5V (tepatnya 5.7V), akan Elektronika EL-2140, Laboratorium Dasar
menyebabkan diode bersifat ON dan mengalirkan arus Teknik Eletro STEI-ITB, Bandung, 2009
yang sangat besar (cut-in). Pada kondisi ini tegangan
dipertahankan pada maksimum 5.7V.
4.4 Rangkaian Clamper (Simulasi EWB)

Gambar 4.4-1 Tegangan Ouput Rangkaian Clamper

Output tegangan rangkaian clamper tampak sebagai


super posisi dari gelombang AC dan DC. Hal ini
memang jelas sebagai fungsi dari rangkaian clamper
(seperti pada Gambar 2.2-3) bahwa gelombang AC
pada input akan ditambah dengan tegangan DC pada
VR tanpa ‘mengganggu’ sinyal DC pada input
sebenarnya.
5. Kesimpulan
6

Dioda memiliki karakteristik yang unik seperti


Halaman

mempunyai tegangan cut-in dan tegangan breakdown


yang tidak dimiliki komponen lain. Kemiringan
karakteristik kurva yang berarti resistansi dinamis
suatu diode, berbeda-beda pada tiap jenisnya. Beberapa
kemungkinan penggunaan dioda yaitu pada penyearah
7. Lampiran

Kit Praktikum EL-2140 'Karakteristik Dioda & Rangkaian Penyearah'

7
Halaman

Anda mungkin juga menyukai