Anda di halaman 1dari 4

Percobaan I

Resistansi dan Hukum Ohm


M. Alfarabi (13116091)
Asisten : Luki Fabrianto (13115002)
Tanggal Percobaan : 18/10/2017
EL-2102 Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

AbstrakDalam rangkaian elektronik, arus listrik merupakan II. LANDASAN TEORETIS


hal yang sangat mendasar dan penting. Dalam rangkaian
berbeda, arus yang digunakan pastinya berbeda juga. Maka Resistor atau disebut juga sebagai hambatan adalah
diperlukan sebuah komponen sebagai penghambat arus listrik komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk
agar kuat arus dalam rangkaian terkait sesuai dengan menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
kebutuhan atau tidak berlebihan. Karena jika arus tidak sesuai elektonika. Satuan nilai resistor atau hambatan adalah ohm
(terlalu besar) dapat menyebabkan rangkaian tersebut tidak (). Nilai resistor biasanya diwakili dengan kode warna atau
berfungsi bahkan rusak. Komponen penghambat ini disebut juga
angka yang terdapat pada badan resistor. Nilai hambatan
sebagai Resistor atau Hambatan. Dalam praktikum ini, akan
dibahas dan dilakukan percobaan tentang resistor. Hal-hal yang resistor sering disebut juga dengan resistansi.
akan dilakukan antara lain adalah membaca nilai resistor dari Menghitung besar nilai resistansi pada resistor terdapat dua
warna cincinnya dan membandingkan hasilnya dengan nilai cara, yaitu menghitung berdasarkan kode warna dan
resistor berdasarkan pengamatan dengan multimeter. Selain berdasarkan kode angka. Perhitungan besar nilai resistansi
membaca nilai resistansi, dilakukan pengukuran pada rangkaian pada resistor menggunakan cara menghitung berdasarkan kode
yang mempunyai hubungan Y - (wye ke delta) maupun - Y.
warna dengan membaca tabel di bawah.
Dan yang terakhir adalah menggunakan hukum ohm dalam
menentukan tegangan maupun kuat arus dalam rangkaian seri
paralel maupun kombinasi.

Kata Kunciresistor, hambatan, ohm, tegangan, kuat arus,


resistansi, seri, paralel, kombinasi

I. PENDAHULUAN

R ESISTOR merupakan komponen mendasar dalam


rangkaian elekrik. Maka diperlukan keahlian untuk
menerapkan/memasang resistor yang memiliki hambatan yang
sesuai dengan kebutuhan rangkaian yang telah di desain.
Namun pada beberapa kasus tertentu nilai resistansi dari (jika gelang pada resistor hanya ada 4 buah, maka pengali
sebuah resistor tidak dapat diukur menggunakan karena tidak dan toleransi berada pada gelang ke-3 dan ke-4).
tahu apakah rangkaian tersebut seri atau paralel maupun
kombinasi keduanya. Maka dipakailah berbagai teorema Terdapat dua jenis susunan komponen elektronika yaitu seri
seperti Y- , hukum ohm, dan lain sebagainya. Oleh karena itu dan paralel. Rangkaian seri merupakan rangkaian yang
komponennya disusun secara berderet atau berbentuk rantai.
percobaan ini dilakukan dengan beberapa tujuan berikut : Pada rangkaian seri, nilai total hambatannya adalah jumlah
1. Memahami cara membaca dan menghitung resistansi seluruh hambatan dalam rangkaian tersebut (Rtot = R1 + R2
pada resistor. +.......+Rn). Sedangkan paralel disusun secara sejajar sehingga
2. Memahami rangkaian seri dan paralel serta hubungan nilai hambatan totalnya adalah total dari (1/R1 + 1/R2 +.... +
Y- . 1/Rn)-1. Pada rangkaian seri nilai arus yang mengalir adalah
3. Memahami dan menerapkan hukum ohm. sama. Sedangkan tegangannya bergantung pada besar
4. Memahami rangkaian pembagi tegangan dan arus. resistansi tiap komponen. Sebaliknya dengan rangkaian
paralel. Pada rangkaian paralel, yang sama adalah
tegangannya.
IV. HASIL DAN ANALISIS
Pada beberapa kondisi tertentu terdapat rangkaian yang
A. Percobaan 1: menghitung nilai resistansi pada setiap
tidak dapat disederhanakan dengan menggunakan hubungan resistor
seri dan paralel. Salah satunya terdapat hubungan Y- pada
Pada percobaan pertama ini didapatlah hasil berikut ini:
rangkaian. Hubungan Y- dapat menyederhanakan rangkaian
sehingga menjadi dapat diselesaikan serta dianalisis nilai
resistansi totalnya.

Hukum ohm menyatakan bahwa tegangan (V) yang


melewati sebuah resistor directly-proportional terhadap arus
yang mengalir pada resistor tersebut[1]. Atau V I (tegangan
berbanding lurus dengan kuat arus). Sehingga rumus yang
didapat dalam hukum ini adalah V = I x R.

III. METODOLOGI
Dalam praktikum ini akan dilakukan beberapa percobaan
yaitu menghitung nilai resistansi, menghitung resistansi pada
rangkaian seri dan paralel, rangkaian yang memiliki hubungan
Y- . Serta memahami dan menerapkan teorema pembagian
arus dan tegangan.
A. Alat dan Bahan
Dalam praktikum kali ini, alat alat yang akan digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Sumber tegangan DC
2. Mutimeter
3. Resistor (1; 56; 330; 390; 470, 680, 820; 3300; 4700;
100000; 470000) .
4. Breadboard
5. Kabel kabel (6 buah kabel banana-bnc).
B. Langkah Kerja
1. Percobaan pertama : ukurlah tiap resistor menggunakan
multimeter digital yang disediakan. Kemudian
bandingkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan
menggunakan teori yang berlaku.
2. Percobaan kedua: susunlah resistor sesuai dengan
petunjuk (seri dan paralel serta kombinasi dari
keduanya). Lalu ukur nilai resistansi menggunakan
multimeter. Setelah itu bandingkan dengan hasil
Dari data yang tabel di atas didapat, hasil pengukuran tidak
perhitungan yang menggunkan hubungan seri dan
sama dengan hasil perhitungan. Namun, hasil pengukuran
paralel.
masih termasuk benar karena masih dalam range dari toleransi
3. Percobaan ketiga: susun resistor sesuai petunjuk modul. semua resistor yang dihitung. Ini berarti hasil perhitungan
Lalu ukurlah dengan multimeter dan bandingkan valid dan resistor dapat digunakan dalam suatu rangkaian
dengan hasil perhitungan yang menggunakan teorema (resistor tidak rusak). Oleh karena itu, hasil perhitungan
hubungan Y - . berdasarkan cincin warna resistor dapat dianggap valid.
4. Percobaan ke-empat: resistor disusun sesuai petunjuk
(seri, paralel, dan kombinasi). Lalu gunakan catu daya
sebesar 12 volt dari power-supply. Lalu ukur tegangan
dan arus dengan menggunakan multimeter lalu
bandingkan hasil dari pengukuran tersebut dengan hasil
perhitungan menggunakan metode pembagian arus
dan/atau tegangan.
B. Percobaan 2: Rangkaian Seri & Paralel
Setelah melakukan percobaan, didapatlah hasil berikut :

Seperti percobaan pertama, hasil perhitungan dan pengukuran Data diatas didapat oleh praktikan dengan menggunakan
tidak sama persis tetapi masih dalam jangkauan toleransinya. teori pembagian arus dan tegangan. Rangkaian yang memiliki
Sehingga hasil yang didapatkan dapat dikatakan valid/benar. banyak resistor disederhanakan sehingga memungkinkan
Pada data no 3 (rangkaian paralel) didapat hasil yang sama digunakan teori pembagian arus atau pembagian tegangan.
yaitu 282 . Hal ini titik a, b, c sebenarnya adalah satu titik. Berdasarkan kedua tabel tersebut, data hasil perhitungan dan
Jadi a-d, b-d, c-d adalah Rtotal rangkaian paralel. pengukuran mempunyai hasil yang mirip. Artinya dapat
dikatakan bahwa hasil perhitungan maupun pengukuran
C. Percobaan 3: Transformasi Y - adalah benar atau valid. Perbedaan hasil pengukuran dan
perhitungan disebabkan oleh adanya loss pada rangkaian saja.
Percobaan ketiga ini adalah membandingkan nilai resistansi Loss ini dapat disebabkan oleh sambungan tegangan input
total hasil perhitungan dan pengukuran rangkaian yang yang menggunakan kabel bnc-banana maupun pada
menggunakan hubungan Y- . Rangkain dan hasil ada dalam breadboard.
gambar di bawah ini.

V. SIMPULAN
Hasil pengukuran resistansi dan pembacaan warna cincin
resistor yang mirip menunjukkan bahwa hasil dari
perhitungan telah melalui proses yang benar sehingga
Data menunjukkan bahwa transformasi Y ke maupun ke mendapat hasil yang seperti di dalam data.
Pada bagian resistor yang disusun secara seri, paralel, dan
Y mendapatkan hasil yang sama dengan pengukuran.
kombinasi juga didapat hasil yang mirip antara
Hubungan Y terbukti dapat menyelesaikan persoalan yang perhitungan (dengan hubungan seri & paralel) dan
tidak dapat menggunakan hubungan seri dan paralel. pengukuran. Sehingga dapat dikatakan bahwa praktikan
telah dapat memahami dan menerapkan hubungan seri dan
D. Tugas 4: Judul Tugas paralel dalam rangkaian elektronika.
Pada bagian yang terdapat hubungan Y- praktikan juga
Pada percobaan yang ke-4 ini, praktikan membandingkan
hasil pengukuran untuk tegangan dan arus pada tiap telah berhasil mendapatkan hasil perhitungan yang mirip
komponen dan titik titik yang ditentukan di rangkaian seri, dengan hasil pengukuran.
paralel, dan kombinasi dengan hasil dari perhitungan yang Pada bagian terakhir, untuk mendapatkan nilai tegangan
menggunakan teori pembagian arus dan/atau tegangan serta dan kuat arus pada titik-titik yang telah ditentukan
hukum ohm (V = I x R). membutuhkan penerapan teori pembagian arus dan
tegangan, penyederhanaan rangkaian, serta hukum ohm. REFERENSI
Setelah menerapkan teori-teori tersebut praktikan kembali [1] Charles K. Alexander, Matthew N.O. Sadiku Fundamentals of Electric
mendapat hasil yang mirip antara perhitungan dengan Circuits in Ohms Law. 5th ed., New York: McGraw-Hill, 2013, pp.
30-31.
pengukuran. Sehingga dapat dikatakan praktikan telah
berhasil menerapkan teori-teori tersebut di atas. Kiki Kananda Dan Tim Penyusun, Modul Praktikum Rangkaian
Elektrik, Laboratorium Dasar Teknik Elektro, Lampung Selatan, 2017

Anda mungkin juga menyukai