I. PENDAHULUAN
Gambar 2. Rangkaian Single-Loop
Pada rangkaian listrik yang aktif terdapat aliran muatan yang dan Vcf pada rangkaian dan dilakukan pengulangan
senantiasa bergerak yang disebut dengan arus listrik. Arus sebanyak 3 kali. Setelah itu dibandingkan antara hasil
listrik timbul akibat adanya tegangan pada rangkaian. Besar pengukuran dengan hasil perhitungan
dari arus listrik mendefinisikan jumlah muatan yang menembus Untuk analisa mesh, pertama-tama alat dan bahan
suatu luasan tertentu per satuan waktu. Secara matematis.[2] disiapkan terlebih dahulu, lalu nilai resistansi masing
masing resistor diukur dengan membaca kode warna pada
i= (5)
resistor serta diukur dengan multimeter dan kemudian
Tegangan pada rangkaian listrik ada akibat terdapatnya dicatat nilainya, kemudian rangkaian disusun sesuai dengan
perbedaan muatan yang ada di antara dua titik. Sehingga pada skema rangkaian yang ada. Setelah disusun, rangkaian
kedua titik tersebut terdapat beda potensial yang dapat kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan yang telah
mendorong muatan melalui suatu kawat penghantar pada diatur menjadi 9 Volt sebelumnya. Setelah itu diukur arus
rangkaian yang menimbulkan arus listrik.[4] I1, I2, I3, I4 dan I5 pada rangkaian. Setelah itu dibandingkan
antara hasil pengukuran dengan hasil perhitungan
II. METODE PENELITIAN
D. Persamaan
A. Alat dan Bahan Persamaan yang digunakan untuk analisa node
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara I1 = I2 + I3
lain yaitu resistor Resistor R1 331Ω, R2 988Ω, R3 383Ω,
R4 329Ω dan R5 121Ω sebagai komponen yang diukur (6)
resistansinya, 1 multimeter (AVOM) untuk mengukur arus I3 = I4 + I5
dan tegangan yang mengalir pada setiap resistor, 1 power
supply 9V sebagai sumber tegangan, beberapa kabel sebagai (7)
perangkai alat, dan project board sebagai tempat membuat Persamaan yang digunakan untuk analisa mesh
rangkaian. Loop I
B. Skema Rangkaian
Skema rangkaian yang digunakan pada praktikum ini
dapat digambarkan seperti berikut: (8)
Loop II
(9)
Loop III
(10)
Gambar 3. Skema Rangkaian untuk Analisa Node
A. Analisa Data
Berdasarkan Percobaan yang telah dilakukan didapatkan
data sebagai berikut.
Tabel 1.
Nilai resistor yang digunakan berdasarkan pengukuran manual dan
menggunakan multimeter
Gambar 4. Skema Rangkaian untuk Analisa Mesh Resistor Manual Multimeter
C. Langkah Kerja R1 330 ± 16,5 Ω 331 Ω
R2 1000 ± 50 Ω 988 Ω
Dalam melakukan percobaan analisa node dan mesh R3 390 ± 19,5 Ω 383 Ω
terdapat langkah-langkah kerja yang harus dilakukan. R4 330 ± 16,5 Ω 329 Ω
R5 130 ± 6,5 Ω 121 Ω
Untuk analisa node, pertama- tama alat dan bahan disiapkan
terlebih dahulu, lalu nilai resistansi masing masing resistor Tabel 2.
diukur dengan membaca kode warna pada resistor serta Hasil pengukuran tegangan pada percabangan saat tegangan sumbernya 9 volt
diukur dengan multimeter dan kemudian dicatat nilainya, Vbg Vcf
setelah itu rangkaian disusun sesuai dengan skema 9,15 volt 9,14 volt
rangkaian yang ada. Setelah disusun, rangkaian kemudian 9,14 volt 9,13 volt
dihubungkan dengan sumber tegangan yang telah diatur 9,14 volt 9,13 volt
menjadi 9 Volt sebelumnya. Setelah itu diukur tegangan Vbg
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA (01111740000080) 3
C. Pembahasan
Gambar 5. Pengukuran dengan proteus Percobaan Analisa node dan mesh ini memiliki tujuan
B. Perhitungan untuk mempelajari rangkaian resistif yakni rangkaian yang
meggunakan komponen resistor dengan menggunakan
Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh dari
analisa node dan mesh serta menguji validitas dari analisa
percobaan, maka dapat dilakukan perhitungan untuk
node dan mesh melalui hasil eksperimen dan perhitungan.
menentukan besar tegangan Vbg dan Vcf dengan
Peralatan yang digunakan pada percobaan kali ini
menggunakan persamaan untuk analisa node dan besar I1,
diantaranya 5 buah resistor dengan resistansi yang berbeda-
I2, I3, I4, dan I5 dengan menggunakan persamaan untuk
beda sebagai komponen dalam rangkaian resistif, project
analisa mesh. Berikut ini contoh perhitungan untuk mencari
board sebagai tempat membuat rangkaian listrik, kabel
besar tegangan Vbg dan Vcf serta nilai errornya.
sebagai penghubung, power supply dengan output tegangan
Diketahui : R1 = 331 Ω, R2 = 988 Ω, R3 = 383 Ω,
9 volt sebagai sumber tegangan dan multimeter sebagai alat
R4 = 329 Ω, R5 = 121 Ω, Va = 9 Volt
yang digunakan untuk mengukur arus, resistansi, dan
Vg = Vf = 0 Volt
tegangan. Percobaan ini dilakukan dengan didasari
Ditanya : Vbg, Vcf , dan nilai Error Vbg
penggunaan prinsip hokum kirchoff KVL maupun KCL.
Jawab :
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil
Dengan persamaan 6 diperoleh
pengukuran resistansi dari tiap-tiap resistor yang digunakan.
9 0 0
= Nilai tengangan di antara dua titik dalam percobaan ini ialah
331 988 383 nilai Vbg dan Vcf. Kemudian untuk nilai dari I1, I2, I3, I4, dan
26,86 = 6,55 Vbg – 2,57 Vcf I5 dalam percobaan didapat dari hasil pembuatan simulasi
rangkaian pada proteus, nilai ini tidak dapat kami ukur
Dengan persamaan 7 diperoleh
secara langsung akibat keterbatasan skala terkecil atau
0 0
= ketelitian pada alat ukur (multimeter) yang kami gunakan
383 329 121 dalam percobaan. Kemudian dilakukan perhitungan secara
Vbg = 5,132 Vcf teoritis nilai dari Vbg dan Vcf dengan menggunakan analisa
Dengan subtitusi dua persamaan diatas diperoleh node dengan berdasarkan pada KCL serta nilai I1, I2, I3, I4,
dan I5 dengan menggunakan analisa mesh yang berdasarkan
26,86 = 6,55 (5,132 Vcf) – 2,57 Vcf
pada KVL.
26,86 = 34,846 Vcf – 2,57 Vcf
Dari data pengukuran dan perhitungan bisa kita dapatkan
26,86 = 32,276 Vcf nilai error yang menunjukkan keseksamaan antara hasil
Vcf = 0,832 volt pengukuran dengan perhitungan. Data hasil pengukuran,
perhitungan, serta nilai error yang ada pada percobaan ini
Vbg = 5,132 Vcf dapat dilihat pada tabel 5. Terdapat nilai error yang cukup
Vbg = 5,132 (0,832) besar pada nilai Vbg dan Vcf sedangkan untuk nilai error
Vbg = 4,427 volt pada I1, I2, I3, I4, dan I5 tidak terlalu besar. Hal ini dapat
Untuk menghitung error digunakan rumus berikut : terjadi karena dalam pengukuran tegangan hasil pengukuran
benar-benar murni diperoleh dari pembacaan hasil pada alat
Error Vbg = 100%
ukur (multimeter) sedangkan untuk pengukuran arus
, , digunakan proteus sebagai alat bantu di mana proteus juga
Error Vbg = 100%
,
telah diprogram dengan menggunakan prinsip dasar yang
Error Vbg = 106,69% sama dengan menggunakan prinsip analisa node dan mesh
yaitu prinsip hukum kirchoff. Nilai error yang tinggi untuk
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA (01111740000080) 4
IV. KESIMPULAN
Dari percobaan teknik analisa node dan mesh yang telah
dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa analisa node pada
rangkaian resistif dapat digunakan untuk menentukan nilai
tegangan di antara dua titik pada suatu rangkaian, sedangkan
analisa mesh pada rangkaian resistif dapat digunakan dalam
mencari besarnya arus yang melalui suatu percabangan dari
rangkaian.
Selain itu berdasarkan data percobaan yang telah diperoleh,
diperoleh nilai error antara data perhitungan dengan
pengukuran yang cukup besar oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa validitas dari analisa node dan mesh masih perlu diuji
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Listiyarini, Ratih, 2018, “Dasar Listrik & Elektronika”, Yogyakarta :
Deepublish.
[2] Sadiku, dan Alexander, 2009, “Fundamentals of Electric Circuits,Fourth
Edition”, New York : McGraw Hill Inc.
[3] Setianto, Heru R., 2009, “Teori Dasar Rangkaian Listrik”, Yogyakarta :
Laksbang Mediatama.
[4] Yohandri, 2016, “Elektronika Dasar 1”, Jakarta : Kencana.