Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA (01111740000080) 1

Analisa Rangkaian Node dan Mesh (E1)


Muhammad Roby Dharmawan, Muhammad Rizki Romadhoni, dan Bachtera Indarto
Departemen Fisika, Fakultas Ilmu Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: rromadhoni77@gmail.com

Abstrak— Suatu rangkaian listrik yang rumit dapat


disederhanakan dalam analisisnya dengan teknik analisa node
dan mesh yang percobaannya telah dilakukan dengan tujuan
untuk mempelajari rangkaian resistif dengan menggunakan
analisa node dan analisa mesh, serta menguji validitas dari analisa
node dan analisa mesh melalui pengukuran dan perhitungan.
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan multimeter, power
supply, 5 buah resistor, kabel, dan project board. Percobaan ini
dilakukan dengan menerapkan teorema analisa node dan analisa Gambar 1. Arus yang melewati node
mesh yang berdasar pada hukum kirchoff. Percobaan dilakukan Hukum kirchoff tegangan atau dikenal juga dengan hukum
dengan menggunakan sumber tegangan 9V. Dalam percobaan kirchoff II menjelaskan bahwa ; “Jumlah aljabar dari tegangan
data pengukuran yang diambil ialah nilai tegangan di setiap titik pada suatu lintasan tertutup sama dengan nol”. Secara
node pada rangkaian. Dari hasil percobaan diperoleh nilai Vbg dan matematis.
Vcf dari pengukuran dan perhitungan serta diperoleh nilai I1, I2,
∑ - iR = 0 (3)
I3, I4, dan I5 dari perhitungan serta simulasi rangkaian
menggunakan proteus. Dari hasil pengukuran dan perhitungan Contoh penggunaan KVL ini dapat dilihat dari gambar di
pada percobaan ini didapatkan pula nilai validitas dari analisa bawah ini.
node dan mesh yang digambarkan dari perbandingan antara hasil
eksperimen dan perhitungan.

Kata Kunci—Analisa mesh, analisa node, hukum kirchoff,


rangkaian resistif.

I. PENDAHULUAN
Gambar 2. Rangkaian Single-Loop

D ALAM kehidupan sehari-hari tentu kita sangat sering


beraktivitas menggunakan peralatan elektronik. Pada
Rangkaian di atas dengan menggunakan aturan KVL dapat
dituliskan dengan.[3]
peralatan elektronik yang biasa kita gunakan tentu terdapat -v1 + v2 + v3 – v4 + v5 = 0
rangkaian di dalamnya. Apabila suatu ketika terdapat masalah v2 + v3 + v5 = v1 + v4 (4)
pada peralatan elektronik, dalam menanganinya tentu harus Ada dua jenis analisa yang biasa digunakan dalam
dilakukan analisa terhadapat rangkaiannya. Pada praktikum ini menganalisis rangkaian listrik dengan menggunakan prinsip
dilakukan teknik analisa node dan mesh untuk menganalisa hokum kirchoff, yaitu analisa node dan analisa mesh. Analisa
suatu rangkaian resistif dengan menggunakan prinsip dari node menggunakan prinsip KCL dengan melakukan analisa
hukum ohm dan hukum kirchoff. tegangan pada setiap percabangan pada rangkaian. Sedangkan
Dalam menganalisis suatu rangkaian, tidak cukup apabila analisa mesh menggunakan prinsip KVL dengan melakukan
hanya menggunakan hukum ohm. Oleh karena itu ketika analisa pada setiap arus yang mengalir dalam suatu lintasan
digunakan juga kedua hukum kirchoff dapat membantu untuk tertutup.[2]
menganalisa berbagai macam rangkaian listrik. Dikenal dua Dalam rangkaian listrik terdapat suatu elemen penghambat
hukum kirchoff, yaitu hukum kirchoff arus (KCL) dan hukum arus listrik yang dikenal dengan istilah resistor. Setiap resistor
kirchoff tegangan (KVL).[2] tentu memiliki kemampuan menghambat arus listrik yang
Hukum kirchoff arus atau lebih dikenal dengan hukum berbeda-beda. Kemampuan resistor dalam menghambat arus
kirchoff I menyebutkan bahwa ; “Jumlah aljabar dari arus yang listrik ini disebut dengan resistansi suatu resistor. Nilai
masuk (menuju) dan arus yang keluar (meninggalkan) pada resistansi suatu resistor bergantung dari jenis bahan, panjang
suatu node atau simpul atau junction sama dengan nol”. Atau serta luas penampang dari resistor tersebut.[3]
secara atematis dapat dituliskan dengan.[3] Setiap resistor memiliki nilai resistansi yang berbeda-beda.
∑i=0 (1) Nilai resistansi dari suatu resistor dapat dilihat dari kode yang
Sehingga pada Gambar 1 juga dapat dinyatakan sebagai terdapat pada badan resistor di mana dapat berupa angka
berikut.[2] maupun warna. Untuk kode yang berupa warna, kode tersebut
(-i1) + i2 + (-i3) + i4 = 0 menunjukkan nilai resistansi beserta toleransinya dari resistor
I2 + i4 = i1 + i3 (2) tersebut.[1]
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA (01111740000080) 2

Pada rangkaian listrik yang aktif terdapat aliran muatan yang dan Vcf pada rangkaian dan dilakukan pengulangan
senantiasa bergerak yang disebut dengan arus listrik. Arus sebanyak 3 kali. Setelah itu dibandingkan antara hasil
listrik timbul akibat adanya tegangan pada rangkaian. Besar pengukuran dengan hasil perhitungan
dari arus listrik mendefinisikan jumlah muatan yang menembus Untuk analisa mesh, pertama-tama alat dan bahan
suatu luasan tertentu per satuan waktu. Secara matematis.[2] disiapkan terlebih dahulu, lalu nilai resistansi masing
masing resistor diukur dengan membaca kode warna pada
i= (5)
resistor serta diukur dengan multimeter dan kemudian
Tegangan pada rangkaian listrik ada akibat terdapatnya dicatat nilainya, kemudian rangkaian disusun sesuai dengan
perbedaan muatan yang ada di antara dua titik. Sehingga pada skema rangkaian yang ada. Setelah disusun, rangkaian
kedua titik tersebut terdapat beda potensial yang dapat kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan yang telah
mendorong muatan melalui suatu kawat penghantar pada diatur menjadi 9 Volt sebelumnya. Setelah itu diukur arus
rangkaian yang menimbulkan arus listrik.[4] I1, I2, I3, I4 dan I5 pada rangkaian. Setelah itu dibandingkan
antara hasil pengukuran dengan hasil perhitungan
II. METODE PENELITIAN
D. Persamaan
A. Alat dan Bahan Persamaan yang digunakan untuk analisa node
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara I1 = I2 + I3
lain yaitu resistor Resistor R1 331Ω, R2 988Ω, R3 383Ω,
R4 329Ω dan R5 121Ω sebagai komponen yang diukur (6)
resistansinya, 1 multimeter (AVOM) untuk mengukur arus I3 = I4 + I5
dan tegangan yang mengalir pada setiap resistor, 1 power
supply 9V sebagai sumber tegangan, beberapa kabel sebagai (7)
perangkai alat, dan project board sebagai tempat membuat Persamaan yang digunakan untuk analisa mesh
rangkaian. Loop I
B. Skema Rangkaian
Skema rangkaian yang digunakan pada praktikum ini
dapat digambarkan seperti berikut: (8)
Loop II

(9)
Loop III

(10)
Gambar 3. Skema Rangkaian untuk Analisa Node

III. HASIL DAN DISKUSI

A. Analisa Data
Berdasarkan Percobaan yang telah dilakukan didapatkan
data sebagai berikut.
Tabel 1.
Nilai resistor yang digunakan berdasarkan pengukuran manual dan
menggunakan multimeter
Gambar 4. Skema Rangkaian untuk Analisa Mesh Resistor Manual Multimeter
C. Langkah Kerja R1 330 ± 16,5 Ω 331 Ω
R2 1000 ± 50 Ω 988 Ω
Dalam melakukan percobaan analisa node dan mesh R3 390 ± 19,5 Ω 383 Ω
terdapat langkah-langkah kerja yang harus dilakukan. R4 330 ± 16,5 Ω 329 Ω
R5 130 ± 6,5 Ω 121 Ω
Untuk analisa node, pertama- tama alat dan bahan disiapkan
terlebih dahulu, lalu nilai resistansi masing masing resistor Tabel 2.
diukur dengan membaca kode warna pada resistor serta Hasil pengukuran tegangan pada percabangan saat tegangan sumbernya 9 volt
diukur dengan multimeter dan kemudian dicatat nilainya, Vbg Vcf
setelah itu rangkaian disusun sesuai dengan skema 9,15 volt 9,14 volt
rangkaian yang ada. Setelah disusun, rangkaian kemudian 9,14 volt 9,13 volt
dihubungkan dengan sumber tegangan yang telah diatur 9,14 volt 9,13 volt
menjadi 9 Volt sebelumnya. Setelah itu diukur tegangan Vbg
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA (01111740000080) 3

Tabel 3. Dengan menggunakan cara seperti perhitungan di atas


Hasil pengukuran yang diperoleh dari proteus
didapatkan hasil perhitungan setiap data percobaan di atas
Keterangan Nilai
Vbg 4,42 volt
yang dimuat di dalam table berikut ini.
Vcf 0,83 volt Tabel 5.
I1 13,8 mA Hasil Perhitungan
I2 4,47 mA Keterangan Percobaan Perhitungan Error
I3 9,37 mA Vbg 4,42 volt 4,427 volt 0,16%
I4 2,52 mA Vcf 0,83 volt 0,832 volt 0,24%
I5 6,85 mA I1 13,8 mA 13,84 mA 0,29%
I2 4,47 mA 4,49 mA 0,45%
I3 9,37 mA 9,35 mA 0,21%
I4 2,52 mA 2,51 mA 0,40%
I5 6,85 mA 6,84 mA 0,15%
Vbg 9,15 volt 4,427 volt 106,69%
Vbg 9,14 volt 4,427 volt 106,46%
Vbg 9,14 volt 4,427 volt 106,46%
Vcf 9,14 volt 0,832 volt 998,56%
Vcf 9,13 volt 0,832 volt 997,36%
Vcf 9,13 volt 0,832 volt 997,36%

C. Pembahasan
Gambar 5. Pengukuran dengan proteus Percobaan Analisa node dan mesh ini memiliki tujuan
B. Perhitungan untuk mempelajari rangkaian resistif yakni rangkaian yang
meggunakan komponen resistor dengan menggunakan
Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh dari
analisa node dan mesh serta menguji validitas dari analisa
percobaan, maka dapat dilakukan perhitungan untuk
node dan mesh melalui hasil eksperimen dan perhitungan.
menentukan besar tegangan Vbg dan Vcf dengan
Peralatan yang digunakan pada percobaan kali ini
menggunakan persamaan untuk analisa node dan besar I1,
diantaranya 5 buah resistor dengan resistansi yang berbeda-
I2, I3, I4, dan I5 dengan menggunakan persamaan untuk
beda sebagai komponen dalam rangkaian resistif, project
analisa mesh. Berikut ini contoh perhitungan untuk mencari
board sebagai tempat membuat rangkaian listrik, kabel
besar tegangan Vbg dan Vcf serta nilai errornya.
sebagai penghubung, power supply dengan output tegangan
Diketahui : R1 = 331 Ω, R2 = 988 Ω, R3 = 383 Ω,
9 volt sebagai sumber tegangan dan multimeter sebagai alat
R4 = 329 Ω, R5 = 121 Ω, Va = 9 Volt
yang digunakan untuk mengukur arus, resistansi, dan
Vg = Vf = 0 Volt
tegangan. Percobaan ini dilakukan dengan didasari
Ditanya : Vbg, Vcf , dan nilai Error Vbg
penggunaan prinsip hokum kirchoff KVL maupun KCL.
Jawab :
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil
 Dengan persamaan 6 diperoleh
pengukuran resistansi dari tiap-tiap resistor yang digunakan.
9 0 0
= Nilai tengangan di antara dua titik dalam percobaan ini ialah
331 988 383 nilai Vbg dan Vcf. Kemudian untuk nilai dari I1, I2, I3, I4, dan
26,86 = 6,55 Vbg – 2,57 Vcf I5 dalam percobaan didapat dari hasil pembuatan simulasi
rangkaian pada proteus, nilai ini tidak dapat kami ukur
 Dengan persamaan 7 diperoleh
secara langsung akibat keterbatasan skala terkecil atau
0 0
= ketelitian pada alat ukur (multimeter) yang kami gunakan
383 329 121 dalam percobaan. Kemudian dilakukan perhitungan secara
Vbg = 5,132 Vcf teoritis nilai dari Vbg dan Vcf dengan menggunakan analisa
 Dengan subtitusi dua persamaan diatas diperoleh node dengan berdasarkan pada KCL serta nilai I1, I2, I3, I4,
dan I5 dengan menggunakan analisa mesh yang berdasarkan
26,86 = 6,55 (5,132 Vcf) – 2,57 Vcf
pada KVL.
26,86 = 34,846 Vcf – 2,57 Vcf
Dari data pengukuran dan perhitungan bisa kita dapatkan
26,86 = 32,276 Vcf nilai error yang menunjukkan keseksamaan antara hasil
Vcf = 0,832 volt pengukuran dengan perhitungan. Data hasil pengukuran,
perhitungan, serta nilai error yang ada pada percobaan ini
Vbg = 5,132 Vcf dapat dilihat pada tabel 5. Terdapat nilai error yang cukup
Vbg = 5,132 (0,832) besar pada nilai Vbg dan Vcf sedangkan untuk nilai error
Vbg = 4,427 volt pada I1, I2, I3, I4, dan I5 tidak terlalu besar. Hal ini dapat
 Untuk menghitung error digunakan rumus berikut : terjadi karena dalam pengukuran tegangan hasil pengukuran
benar-benar murni diperoleh dari pembacaan hasil pada alat
Error Vbg = 100%
ukur (multimeter) sedangkan untuk pengukuran arus
, , digunakan proteus sebagai alat bantu di mana proteus juga
Error Vbg = 100%
,
telah diprogram dengan menggunakan prinsip dasar yang
Error Vbg = 106,69% sama dengan menggunakan prinsip analisa node dan mesh
yaitu prinsip hukum kirchoff. Nilai error yang tinggi untuk
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA (01111740000080) 4

pengukuran murni dengan alat dapat disebabkan oleh


beberapa faktor yang diantaranya ialah keterbatasan
ketelitian dari alat ukur yang digunakan, ketidakpekaan
praktikan dalam membaca hasil pengukuran pada alat yang
digunakan, serta alat ukur yang digunakan pada saat
pengukuran sedang dalam keadaan jenuh.

IV. KESIMPULAN
Dari percobaan teknik analisa node dan mesh yang telah
dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa analisa node pada
rangkaian resistif dapat digunakan untuk menentukan nilai
tegangan di antara dua titik pada suatu rangkaian, sedangkan
analisa mesh pada rangkaian resistif dapat digunakan dalam
mencari besarnya arus yang melalui suatu percabangan dari
rangkaian.
Selain itu berdasarkan data percobaan yang telah diperoleh,
diperoleh nilai error antara data perhitungan dengan
pengukuran yang cukup besar oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa validitas dari analisa node dan mesh masih perlu diuji
lagi.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Asissten
Laboratorium yang telah membimbing saya dalam melakukan
percobaan ini, serta kepada Dosen Elektronika yang telah
memberikan materi dan pemahaman tentang hukum kirchoff,
teknik analisa node dan mesh. Dan tidak lupa kepada teman-
teman kelompok praktikum yang telah bekerjasama dalam
menyelesaikan praktikum ini sehingga praktikum ini dapat
berjalan dengan lancar dan baik.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Listiyarini, Ratih, 2018, “Dasar Listrik & Elektronika”, Yogyakarta :
Deepublish.
[2] Sadiku, dan Alexander, 2009, “Fundamentals of Electric Circuits,Fourth
Edition”, New York : McGraw Hill Inc.
[3] Setianto, Heru R., 2009, “Teori Dasar Rangkaian Listrik”, Yogyakarta :
Laksbang Mediatama.
[4] Yohandri, 2016, “Elektronika Dasar 1”, Jakarta : Kencana.

Anda mungkin juga menyukai