Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Mata Kuliah : Rangkaian Listrik

JUDUL PERCOBAAN

RANGKAIAN SERI PARALEL DAN GABUNGAN

OLEH

KELOMPOK 2

NAMA. : DISNA MARGARETHA TAMBUNAN ( 4173351003)

JESICCA APRILIYANI. ( 4173351010)

LILI NURINDAH SYARI. ( 4173351012)

NINA RIANA HARAHAP. ( 4173351015)

NOPITA SITOMPUL. ( 4173351017)

JURUSAN : PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018/ 2019
I. JUDUL PERCOBAAN. : RANGKAIAN SERI PARALEL DAN GABUNGAN

II. TUJUAN PERCOBAAN. :

a. Mempelajari rangkaian seri paralel dan gabungan pada resistor


b. Dapat merangkai resistor secara seri dan paralel
c. Mengetahui cara mencari nilai resistor yang tidak diketahui
III. TINJAUAN TEORITIS. :

Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian listrik yang saling berhubungan yang di
dalamnya terdapat hambatan (R) dan sumber arus listrik (elemen, E atau ɛ) sehingga pada
rangkaian tersebut mengalir arus listrik.

Rangkaian listrik adalah suatu komponen elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara cara tertentu dan paling dikit mempunyai satu lintas tertutup.
Rangkaian listrik dapat dikelompokan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif.
Rangkaian adalah interkoneksi dari sekumpulan elemen atau komponen penyususunnya
ditambah dengan rangkaian penghubungnya dimana disusun dengan cara-cara tertentu dan
minimal memiliki satu lintasan tertutup, yang dimaksud lintasan tertutup adalah satu lintasan
saat kita mulai dari titik yang dimaksud akan kembali lagi ke titik tersebut tanpa terputus dan
tidak memandang seberapa jauh atau dekat lintasan yang di tempuh (Ramdhani, 2005).

Resistor disebut juga tahanan atau hambatan listrik, ada juga yang menyebut resistance.
Resistor berfungsi untuk menurunkan arus listrik, pengkambat arus listrik dan membagi arus
listrik pada suatu rangkaiana. Sebagai pengatur arus, tahanan dapat dihubungkan secara paralel,
sedangkan tegangan tahanan dihubungkan secara seri. Huda 2014)
IV. ALAT DAN BAHAN

A. Alat.

1. Catu Daya

2. Project Board

3. Milimeter Analog

4. Jumper

5. Kabel Penghubung

B. Bahan

1. 5 Resistor yang nilainya 50

2. 5 Resistor yang nilainya 100

V PROSEDUR KERJA

A.Rangkaian Seri

Rangkai Seri yang nilai 50 ohm

1. Rangkai dua buah resistor yang bernilai 50 ohm pada project board dan hubungkan
dengan Catu daya menggunakan kabel penghubung .

2. Atur tegangan pada catu daya

3. Lakukan pegenolan pada multimeter analog

4. Ukur arus pada masing masing resistor yang disusun seri.

Rangkaian Seri yang nilai 100 ohm

1. Rangkai dua buah resistor yang bernilai 100 ohm pada project board dan hubungkan
dengan Catu daya menggunakan kabel penghubung .

2. Atur tegangan pada catu daya

3. Lakukan pegenolan pada multimeter analog

4. Ukur arus pada masing masing resistor yang disusun seri.

B. Rangkaian Paralel

Rangkaian Paralel yang nilai 50 ohm


1. Rangkai dua buah resistor 50 ohm secara paralel dan hubungkan catu daya dengan
memberikan jumper pada masing – masing rangkaian

2. Ukur tegangan pada masing – masing resistor yang disusun paralel

3. Ukur arus listrik pada masing – masing resistor yang disusun paralel.

4. Ukur hambatan pada keempat resistor yang nilainya 50 ohm dengan menggunakan
multimeter analog susun keempat resistor secara seri diparalelkan dan hubungkan ke
catu daya dengan memberikan jumper

5. Pada masing – masing ujung rangkaian Ukur tegangan pada masing – masing resistor

6. Ukur arus listrik pada masing – masing resistor

Rangkaian Paralel yang nilai 100 ohm

1. Rangkai dua buah resistor 100 ohm secara paralel dan hubungkan catu daya dengan
memberikan jumper pada masing – masing rangkaian

2. Ukur tegangan pada masing – masing resistor yang disusun paralel

3. Ukur arus listrik pada masing – masing resistor yang disusun paralel.

4. Ukur hambatan pada keempat resistor yang nilainya 100 ohm dengan menggunakan
multimeter analog susun keempat resistor secara seri diparalelkan dan hubungkan ke
catu daya dengan memberikan jumper

5. Pada masing – masing ujung rangkaian Ukur tegangan pada masing – masing resistor

6. Ukur arus listrik pada masing – masing resistor

VI HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


1. RANGKAIAN SERI
Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun baterai dalam suatu
dalam Rangkai listrik secara seri umumnya disusun Banyaknya muatan lisrik yang
mengalir tiap satuan waktu adalah sama di sepanjang rangkaian. Jumlah muatan yang
mengalir tiap satuan waktu adalah besaran kuat arus, sehingga kita mendapati sifat yang
khas dari rangkaian seri, yaitu : “kuat arus di sepanjang rangkaian adalah sama.”

Bila kuat arus pada hambatan R1, R2, dan R3 berturut-turut I1, I2,I3, sedangkan arus
R total pada rangkaina disebut I, maka : I1= I2=I3=I Beda potensial pada masing-
masing hambatan dapat dihitung dengan persamaan hukum Ohm, V=IR, yang berarti
bila harga masing-masing resistor adalah V1 : V2 : V3 = IR1 : IR2 : IR3

2. RANGKAIAN PARALEL
Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama. Sifat khas dari rangkaian paralel
adalah “beda potensial pada masing-masing cabang adalah sama.”
Bila V1 adalah tegangan pada resistor R1 , V2 adalah pada resistor R2 dan V3 adalah
tegangan pada resistor R3 maka berlaku : V1 =V2 = V3
Kalau rangkaian seri berlaku sebagai pembagi tegangan, maka rangkaian paralel
berlaku sebagai pembagi arus. Hal ini karena sesuai hukum Kirchoff, bahwa arus total
pada rangkaian akan dibagi-bagi ke masing-masing cabang melalui rasio 𝐼1 : 𝐼2 : 𝐼3 =
1 1 1
∶𝑅 ∶𝑅
𝑅1 2 3

Gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel disebut rangkaian seri-paralel
(kadang disebut sebagai rangkaian campuran).

3. RANGKAIAN GABUNGAN
Rangkaian Campuran adalah gabungan dari 2 rangkaian listrik, yaitu rangkaian listrik
seri dan rangkaian listrik paralel. Untuk dapat mencari besarnya hambatan dalam.
rangkaian campuran kita harus terlebih dahulu mencari besarnya hambatan tiap tiap model
rangkaian ( rangkaian seri dan paralel ), kemudian mencari hambatan dari gabungan
rangkaian akhir yang kita dapat. Contoh yang kita dapat dari rangkaian di atas, misalnya
model rangkaian akhir yang di dapat adalah model rangkaian seri, sehingga total rangkaian
yang akan kita cari dengan persamaan hambatan pengganti pada rangkaian hambatan seri.
Sedangkan untuk rangkaian paralel harus mencarinya dengan menghubungan suatu
hambatan secara paralel

2.2 HASIL PERCOBAAN

Vs Vi Ai V2 A2 V3 A3
11 1,87 1,65 7,90 1,325 1,37 0,3
10 1,70 1,475 7,14 1,150 1,26 0,325
9 1,53 1,55 6,34 1,3 1,14 0,25
8 1,36 1,375 5,78 1,150 1,01 0,225
7 1,21 1,225 5,07 1,075 0,89 0,2
6 1,07 1,075 4,34 0,95 0,76 0,175

2.3 ANALISIS DATA

2.3.1 Perhitungan Rtotal


Rseri = R1 + R2
= 1 KΩ + 4.7 KΩ
= 5.7 KΩ
𝑅3 𝑥 𝑅4
Rparalel = 𝑅3+𝑅4
1𝐾Ω 𝑥 7,7𝐾Ω
= 1𝐾Ω+4,7 𝐾Ω

= 824
Rtotal = 5.7 KΩ + 824 Ω
= 6524 Ω

Penghitungan Itotal adalah


VS = 10 V
Rtotal = 6524 Ω
10 𝑉
Maka, I total = 6524 Ω

= 1,3 mA

2.3.2 Pengukuran Tegangan Rangkaian


V1 = R1 x I
= 1 KΩ x 1,53 mA
= 1,53 V
V2 = R3 x I
= R3 x 1,53
= 7,19 V
V3 = VS – ( V1 + V2 )
= 10 V – (8,72 V)
= 1,28
Hal ini sesuai dengan Hukum Kirchoff II yang menyatakan bahwa jumlah tegangan pada
suatu lintasan tertutup adalah nol Dibuktikan bahwa : VS – (V1 + V2 + V3 ) = 0 10 V – (
1.53 V + 7,19 V + 1,28 ) = 0

2.3.3 Pengukuran Arus Rangkaian


𝑉𝑠
I1 = 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
10 𝑉
=6524 Ω

= 1,53 mA
Hal ini sama perhitungannya dengan mengihitung I total, Arus sama, dikarenakan
perhitungan I1 masih pada rangkaian seri sehingga I nya sama pada I total.
𝑅3
I2 = 𝑅3+𝑅4 𝑥 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
1𝐾Ω
= 1𝐾Ω+4,7 𝐾Ω 𝑥 1,53 𝑚𝐴

=0,286
𝑅4
I3 = 𝑅3+𝑅4 𝑥 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
4,7𝐾Ω
= 1𝐾Ω+4,7𝐾Ω 𝑥 1,53 𝑚𝐴

= 1,261
Hal ini sesuai dengan Hukum Kirchoff I yang menyatakan bahwa jumlah arus yang melalui
suatu percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar pada suatu percabangan.
VII. KESIMPULAN
Arus yang melalui rangkaian seri adalah sama nilainya, akan tetapi pada rangkaian paralel
yang memiliki suatu percabangan maka arus yang masuk sama dengan arus yang keluar ini
sesuai dengan hukum kirchoff I.

Tegangan pada rangkaian paralel adalah sama dan jumlah tegangan pada rangkaian
tertutup sama dengan nol yang sesuai dengan hukum Kirchoff II.
Akan tetapi pada setiap pengkuran terdapat hambatan dalam pada setiap alat ukur yang
mengakibatkan jumlah tegangannya tidak sama antara penjumlahan tiap tegangan yang
terukur. Multimeter Digital pada saat digunakan mengukur arus tidak presisi dikarenakan
tingkat presisinya tidak sesuai bila digunakan mengukur arus.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Ramdhani, Mohamad, Rangkaian Listrik, Bandung, Penerbit Erlangga, 2002.

Philip Hurley.2006.Build Your Own Solar Panel.minister hill road: Wheelock Mountain
Publication.

Franco Sergio.2001. Design With Operational Amplifiers and Analagog Intregated


Circuit: 3rd Edition. San Fransisco :MC Graw Hill.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai