Anda di halaman 1dari 8

KONSERVASI EX-SITU HARIMAU SUMATERA (Panthera tigris sumatrae)

DI TMR JAKARTA

Yultisman1)*, Mia Azizah2), Supriyono Eko Wardoyo2),


1)
UPT. TMR
Jl. Harsono No.1, Ps. Minggu, Indonesia
2)
Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Nusa Bangsa,
Jl. KH Sholeh Iskandar KM 4 Cimanggu Tanah Sereal, Bogor 16166
*Email :yultischaniago@gmail.com

ABSTRACT

Ex-situ conservation of Sumatran tigers (Panthera tigris sumatrae)


in Ragunan wildlife park, Jakarta

Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae) is one of the endemic species of Indonesia, which until now still
live on the island of Sumatra. According to the International Conservation Agency, the existence of the animal is
approaching extinction. Taman Marga Satwa Ragunan is one of Sumatran tiger conservation institution. The purpose
of the research was to know the breeding of Sumatran tiger in Ragunan Wildlife Park conservation area, to know the
proper conservation strategy for Sumatran tiger and to know Sumatran tiger activity ex-situ. The research was
conducted at the Sumatran Tiger in Taman Marga Satwa Ragunan. Data were analyzed by descriptive analysis.
Taman Marga Satwa Ragunan has made a proper effort in tiger conservation, this is marked by an increase in the
Sumatran Tiger population.

Keywords: Sumatran Tiger, Conservation, Ragunan Wildlife Park

ABSTRAK

Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan salah satu satwa endemik Indonesia, yang hingga
saat ini masih hidup di pulau Sumatera. Menurut lembaga konservasi Internasional keberadaan satwa ini sudah
mendekati kepunahan.Taman Marga Satwa Ragunan adalah salah satu lembaga konservasi Harimau Sumatera.Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui perkembangbiakan harimau sumatera dikawasan konservasi TMR, mengetahui
strategi konservasi yang tepat untuk harimau sumatera dan mengetahui aktivitas harimau sumatera secara ex-
situ.Penelitian ini di lakukan di kandang Harimau Sumatera di Taman Marga Satwa Ragunan, hasil dianalisis dengan
analisis deskriptif.Taman Margasatawa Ragunan merupakan tempat konservasi yang cocok bagi Harimau Sumatera,
ini ditandai dengan adanya peningkatan populasi dari awal tahun pendirian TMR (Tahun 1980) sampai dengan saat
sekarang ini

Kata Kunci : Harimau Sumatera, Konservasi, TMR

PENDAHULUAN Populasi harimau sumatera di alam


kian menurun diakibatkan kondisi habitat
Indonesia termasuk negara yang kaya yang terus terganggu.Hutan primer dan
akan keanekaragaman hayati baik flora sekunder merupakan habitat harimau,
maupun fauna.Salah satu jenis fauna yang keberadaan kedua jenis hutan tersebut sulit
spesifik dari Indonesia adalah harimau ditemukan lagi saat ini. Data terakhir jumlah
sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang populasi di alam berkisar diantara 400 sampai
hidup secara alami hampir di seluruh bagian 500 ekor saja yang habitatnya menyebar di
pulau Sumatera. Harimau dalam ekosistem lima taman nasional (Gunung Leuser, Kerinci
adalah salah satu indikator penting ekosistem Seblat, Way Kambas, Berbak dan Bukit
yang sehat. Rusaknya ekosistem tidak hanya Barisan Selatan dan dua margasatwa
berdampak pada kepunahan harimau, tetapi (Kerumutan dan Rimbang) (Soehartono et al,
juga hilangnya keanekaragaman hayati dalam 2007).
ekosistem tersebut, (Soehartono et al, 2007).

https://doi.org/10.31938/jsn.v9i1.190
…………………..………….. Konservasi Ex-Situ Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) Di TMR Jakarta | 30

Mengatasi permasalahan harimau dijadikan sebagai objek pengamatan terdiri


tersebut perlu dilakukan strategi secara dari 9 ekor, 3 ekor jantan dan 6 ekor betina.
komprehensif dan melibatkan semua pihak Nama-nama harimau sumatera jenis jantan di
dengan tujuan penyelamatan harimau antaranya Harry, Tigo, dan Tigi, sedangkan
sumatera.Salah satu pendekatan konservasi harimau sumatera jenis betina di antaranya
dalam penanganan harimau sumatera adalah Chyka, Lingling, Rani, Bunga, Hanna dan
membangun dan rehabilitasi lahan harimau Tino. Alat yang digunakan dalam penelitian
sumatera di habitat alam yang dikelola secara ini adalah alat tulis seperti pulpen, kertas,
intensif sehingga satwa tersebut berkembang papan jalan untuk mencatat data dan kamera
biak secara alamiah. Selain itu juga dengan untuk dokumentasi.
cara ex-situ yaitu konservasi di luar habitat
aslinya, diantaranya Taman Margasatwa. Metode
Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Metode yang digunakan dalam
adalah tempat hewan dipelihara dalam pengolah data secara deskriptif meliputi
lingkungan buatan, dan pertunjukan kepada metode pengamatan, studi pustaka, dan
publik.Selain sebagai tempat rekreasi, TMR dokumenter. Pengamatan dilakukan dengan
juga berfungsi sebagai tempat pendidikan, cara langsung mengamati kandang dan
riset dan tempat konservasi untuk satwa memberi pakan langsung kepada harimau
terancam punah.Satwa yang di pelihara di sumatera. Sedangkan metode studi pustaka,
TMR sebagian besar adalah hewan yang metode ini dilakukan dengan mencari
hidup di darat, sedangkan satwa air dipelihara informasi–informasi yang sesuai dengan
di Aquarium. Di TMR terdapat 3500 satwa permasalahan baik dari buku, jurnal, serta
yang terdiri dari hewan mamalia (menyusui), Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
Reptilia (melata), Aves (burung), dan pisces tentangtentang pengawetan jenis tumbuhan
(ikan), untuk ikan ada 19 spesies (167 satwa). dan satwa. Metode dokumentasi dengan cara
pengambilan foto bertujuan untuk
memberikan gambaran lebih jelas mengenai
BAHAN DAN METODE tahapan pengamatan.

Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini adalah harimau sumatera
(Panthera tigris sumatrae) sebagai objek A. Populasi Harimau Sumatera
yang diamati dan daging ayam sebagai pakan. Berdasarkan data yang diperoleh dari
Berdasarkan inventaris satwa Pemerintah tahun 1980 sampai tahun 2016, jumlah
Propinsi Daerah Khusus Ibukota TMR, populasi Harimau Sumatera di Taman
harimau sumatera yang ada di TMR Margasatwa Ragunan (TMR) (Tabel 1.).
berjumlah 28 ekor. Harimau sumatera yang

Tabel 1. Populasi Harimau Sumatera (ekor)


KENAIKAN (ekor) PENURUNAN(ekor)
NO PERIODE JUMLAH
(+) DATANG (+) LAHIR (-) PINDAH (-) MATI
1 1980 2 2
2 1981- 1990 7 0 1 8
3 1991 – 2000 1 8 5 6 6
4 2001 – 2010 28 3 11 20
5 2011 – 2016 9 0 1 28
Sumber : Inventaris Harimau Sumatera di TMR

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 9, No.1, Januari 2019, 29 – 36
31 | Konservasi Ex-Situ Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) Di TMR Jakarta…………………………..…..

Jumlah populasi mengalami kenaikan B. Kandang


yang tinggi dari tahun 1980 sampai tahun Kandang merupakan aspek yang
2016 yaitu dari 2 ekor (1 jantan dan 1 betina) sangat penting dalam suatu penangkaran,
menjadi 28 ekor. Jumlah kelahiran harimau karena kehidupan harimau sumatera yang
sumatera yang meningkat, karena hasil ditangkarkan seluruhnya berada di dalam
perkembangbiakkan dari induk dua ekor, serta kandang. Aspek perkandangan yang harus
1 ekor pertukaran dengan Kebun Binatang diperhatikan adalah kegunaan kandang (untuk
(KB) daerah lain. Jumlah harimau sumatera peragaan, bunting, melahirkan), bentuk
yang datang sedikit mengakibatkan perkandangan, ukuran, fasilitas di dalam
perkawinan sedarah atau inbreeding. Tingkat kandang dan kebersihan kandang. TMR
kelahiran harimau sumatera yang tinggi memiliki 2 lokasi penangkaran harimau
diakibatkan perkawinan yang sering atau sumatera, lokasi pertama berdekatan dengan
berulang antara 1 pejantan dan 1 betina, dan gerbang pintu utama, lokasi kedua berada
disetiap hasil perkawinan rata-rata dekat dengan gerbang pintu timur, jarak
menghasilkan 3 anak harimau sumatera. antara lokasi pertama dan lokasi kedua tidak
Jumlah harimau sumatera yang lebih dari 1 km. TMR membuat 2 lokasi
menurun di TMR akibat terjadinya penangkaran harimau bertujuan untuk
perpindahan harimau sumatera ke lokasi lain mempermudah pengunjung melihat harimau
atau mati. Tujuan perpindahan ini adalah sumatera karena kawasan ragunan yang
terjadinya tukar menukar satwa antar KB sangat luas dan memiliki 3 pintu masuk
yang ada di Indonesia. Perpindahan ini (Pintu utara, pintu barat dan pintu timur) serta
dilakukan ke KB pada tahun 1996, dengan dilakukan dengan berjalan kaki.
jenis kelamin betina umur 13 tahun, pindah ke Masing-masing lokasi memiliki dua
Taman Safari Bogor pada tahun 1998 jenis jenis kandang yaitu kandang luar/peragaan
kelamin jantan dengan umur 8 tahun, pindah dan kandang dalam/kandang tidur.Dua
ke KB Jambi pada tahun 1993 dengan jenis kandang tersebut saling berdekatan sehingga
kelamin jantan, umur 2 tahun. Pertukaran harimau dapat dipindahkan dengan mudah.
satwa yang terjadi pada tahun 1991 antara KB a. Kandang luar/kandang peragaan
Bengkulu dengan KB Ragunan dengan jenis Kandang luar/kandang peragaan
kelamin harimau sumatera jantan. Pada tahun merupakan kandang yang digunakan harimau
1992 terjadi perpindahan harimau sumatera sumatera untuk melakukan kegiatan pada pagi
dari kebun BinatangRagunan ke KB Jambi hari sampai sore hari. Disamping itu kandang
dengan jenis kelamin betina dan berumur luar juga digunakan sebagai kandang
masih 4 bulan. Pada tahun 2008 terjadi peragaan dan perkawinan. Kandang luar atau
perpindahan harimau sumatera ke KB kandang peragaan merupakan kandang
Surabaya dengan jenis kelamin betina yang terbuka (tidak beratap). Bentuk kandang luar
berumur 4 tahun, 1 ekor harimau sumatera di memiliki arsitektur yang mendekati habitat
pindahkan ke KB Jambi pada tahun 2010 asli.
dengan jenis kelamin jantan yang berumur 4
tahun. Pada tahun 2008 harimau sumatera
dipindah ke KB Surabaya berumur 2 tahun
dengan jenis kelamin jantan.
Di TMR, harimau sumatera yang mati
diakibatkan oleh karena faktor usia yang
sudah tua, gangguan pencernaan, kelainan
jantung, dan lahir prematur. Harimau
sumatera yang mengalami kematian tertinggi
terjadi pada tahun 2001-2010, faktor
penyebab kematian secara umum adalah lahir
prematur.

Gambar 1. Kondisi kandang menyerupai


habitat asli

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 9, No.1, Januari 2019, 29 – 36
…………………..………….. Konservasi Ex-Situ Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) Di TMR Jakarta | 32

Daya dukung kandang peragaan Hal ini jauh berbeda dengan kandang
adalah 1 ekor per kandang peragaan, kecuali peragaan harimau sumatera di Taman Safari
bila sedang musim kawin dapat mencapai 2 Bogor, kandang peragaan dibagi atas 2 yaitu
ekor (jantan dan betina). Harimau yang kandang atas yang terdiri dari 6 kandang
berada pada kandang peragaan biasanya diisi peragaan dengan luas kandang peragaan
oleh harimau jantan, karena harimau jantan harimau sumatera 10,5x5 m dan kandang
diduga lebih agresif dalam bergerak. bawah terdiri dari 5 kandang peragaan yang
Lokasi pertama memiliki 2 kandang masing berukuran 10,5x7,2 m, sehingga
terbuka yang berukuran 50 x 20 m² dan lokasi harimau sangat bebas bergerak (Felisa, 2014).
kedua memiliki 4 kandang terbuka yang Pengunjung taman safari, hanya boleh melihat
masing-masing luas dan bentuk/susunannya dari kaca jendela mobil yang dibawa
tidak sama tetapi pada umumnya mempunyai pengunjung sehingga dibatasi dengan kaca
ukuran 20 x 16 m². Pada kandang luar/ mobil.
kandang peragaan terdapat komponen- Bila dibandingkan dengan KB
komponen habitat buatan yang menyerupai Surabaya, kandang peragaan harimau
habitat aslinya seperti peneduh berupa goa sumatera di TMR luas dengan fasilitas satwa
buatan yang terbuat dari bahan semen yang yang telah mendekati habitat aslinya sehingga
sering digunakan sebagai tempat tidur, pohon pengunjung dapat melihat harimau sumatera
peneduh dan tempat istirahat. Selain itu juga sepuasnya tanpa dibatasi dengan waktu dan
terdapat fasilitas seperti kolam air tempat kendaraan/mobil yang harus dibawa.
minum dan mandi yang dalamnya lebih dari b. Kandang Dalam / Kandang tidur
1,5 m yang sekaligus berfungsi agar satwa Kandang tidur digunakan harimau
tidak meloncat keluar kandang. Pembatas untuk melakukan kegiatan hariannya pada
antara lokasi pengunjung dengan kandang sore hari dan malam hari yaitu tidur dan
luar/peraga berupa bangunan tembok dengan makan.Kandang tidur juga akan lebih
ketinggian dari dasar kolam setinggi 3,5 m. memudahkan kerja perawat satwa dalam hal
pemantauan konsumsi pakan harimau.
Pemantauan kesehatan, perlakuan pencegahan
penyakit(penyuntikanvaksin dan check up)
dan kandang tidur juga berfungsi sebagai
tempat isolasi bila ada harimau yang stres
3,5 atau sakit. Di dalam kandang tidur ada
fasilitas seperti tempat tidur dan tempat air
M minum.
Di TMR kandang tidur dibuat
berdampingan dengan kandang
peraga.Terdapat 17 kandang tidur yang
tersebar di 2 lokasi. Lokasi yang pertama
memiliki 8 kandang tidur dengan ukuran
Gambar 2. Kandang luar memiliki ketinggian yang sama yaitu 3 x 2,5 m², dan lokasi yang
3,5m dari Dasar Kolam kedua terdapat sembilan kandang tidur
dengan ukura 6 x 3m². Pada bagian atap
Kandang harimau sumatera di KB kandang istirahat terdiri dari 2 lapisan yaitu
Surabaya dengan luas 9x8 m² dibanding lapisan pertama berupa teralis yang terbuat
kandang harimau di TMR lebih luas, kandang dari besi dan lapisan kedua terdiri dair asbes
peragaan harimau sumatera di KB Surabaya atau atap beton. Bentuk kandang tidur pada
yang dibatasi dan dikelilingi dengan jeruji bagian depannya terdiri dari jeruji besi, jeruji
besi tanpa ada pohon, sehingga harimau kandang berukuran diameter 1 inci, dengan
sumatera selalu kepanasan oleh terik lebar antara jeruji dari 5 cm sampai 10 cm.
matahari, maka setiap hari harimau sumatera Lantai terbuat dari semen, didalam kandang
berendam di air, serta ruang gerak harimau terdapat tempat tidur dan tempat air minum
sumatera juga terbatas (Ganesa dan dari semen yang pada umumnya berbentuk
Aunurohman, 2012) persegi. Pintu kandang berupa pintu quillotin

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 9, No.1, Januari 2019, 29 – 36
33 | Konservasi Ex-Situ Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) Di TMR Jakarta…………………………..…..

yaitu pintu yang dapat dibuka dengan cara Di TMR, jenis pakan harimau
ditarik ke atas dan ditutup dengan sumatera yang diberikan adalah daging dan
menurunkan katrol tali selingnya ke bawah. ayam mentah. Daging yang diberikan adalah
Di Taman Safari Indonesia, kandang daging babi hutan dan ayam mentah segar
tidur pada unit bawah memiliki ukuran yaitu ayam hidup yang dipotong oleh perawat
masing- masing 3 x 3m² sedangkan pada (kipper).
kandang tidur pada unit atas memiliki ukuran
3,3 x 2,8m² dengan posisi berdampingan
dengan kandang peraga (Felisa, 2004). KB
Surabaya memiliki luas 2,5 x 2,5 m².

Gambar 3. Pakan Daging Babi

Gambar 3. Kandang Memakai Pintu


Quillotin/ Pintu Katrol

C. Pakan
Guna menjaga kelangsungan hidup
semua makhluk hidup memerlukan makanan,
yang akan didapat energi untuk beraktivitas
sehari – hari. Aspek yang harus diperhatikan
adalah pakan yang memadai dalam jangka
waktu yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Di Habitat alaminya, Gambar 4. Pakan Ayam Hidup
pakan harimau sumatera adalah rusa (Cervus
unicolor) dan babi hutan (Sus scrofa) dan Daging babi yang datang dari
dalam keadaan tertentu, harimau sumatera pemasok adalah daging babi hutan yang
juga memangsa berbagai jenis mangsa dalam keadaan beku. Untuk memastikan
alternatif seperti kijang (Muntiacus muntjak), daging babi dalam keadaan baik dan segar,
beruk (Macaca nemestrina) dan beruang daging babi dibekukan di dalam ruangan
madu (Helarctos malayanus) (Departemen pembeku (Freezer) untuk menghindari
Kehutanan Republik Indonesia,2007). Faktor- pembusukan pakan. Tahapan pemberian
faktor yang menyebabkan pakan alami pakan khusus untuk daging babi adalah :
harimau sumatera tidak dapat diberikan di 1. Pencairan pakan beku. Untuk pencairan
penangkaran adalah palabilitas pakan harimau dilakukan pada tempat yang memadai
yaitu keinginan dan kesukaan harimau dengan ukuran 3 x 4 m² yang dapat
terhadap jenis dan pakan tertentu (Ridwan et menyediakan pakan sebanyak 700 kg
al,2000) serta kebutuhan harimau akan pakan perhari. Didalam tempat ini terdapat alat
dengan kadar protein yang tinggi dan pemanas otomatis, lampu, kipas angin.
merupakan satwa yang dilindungi seperti Untuk pencairan pakan memerlukan
rusa, kijang dan beruang madu yang waktu 15 menit.
dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999.

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 9, No.1, Januari 2019, 29 – 36
…………………..………….. Konservasi Ex-Situ Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) Di TMR Jakarta | 34

2. Pembagian dan pemberian pakan, setelah D. Sanitasi


dilakukan pencairan pakan maka pakan Di TMR, pembersihan kandang dan
dibagi-bagi kedalam wadah sesuai dengan tempat minum dilakukan setiap hari. Teknis
kebutuhannya dan pakan siap diberikan pembersihan kandang dilakukan dengan
kepada harimau sumatera. pembersihan kotoran dan sisa makanan
Jumlah pakan yang diberikan terlebih dahulu. Kemudian menyemprotkan
tergantung berat badan dan umur air bersih dengan menggunakan selang
harimau.Menentukan pakan harimau sumatera plastik, setelah itu lantai dan tempat minum
diberikan 10% dari berat badannya.Jika dibersihkan dengan zat desinfektan (karbol)
harimau sumatera memiliki berat badan 60 kg dan disikat sampai bersih, ventilasi diperlukan
maka akan diberikan pakan sebanyak 6 untuk menghilangkan bau amonia dari feces
kg/hari, untuk harimau dewasa jumlah harimau dari dalam kandang. Di setiap
pakannya sekitar 3 – 6 kg/hari, untuk harimau kandang dalam terdapat saluran air yang yang
yang sedang bunting pakan yang diberikan berfungsi sebagai pembuangan air limbah
antara 5- 8 kg/hari dan untuk anakan harimau pada saat perawat membersihkan kandang.
diberikan 1-3 kg/hari. Pemberian pakan pada
harimau sumatera di TMR dilakukan pada
jam 15.00 WIB hal ini bertujuan untuk
mempermudah perawat memasukan harimau
sumatera dari kandang luar ke kandang
dalam, sehingga pada malam hari tidak ada
harimau yang berada di kandang luar,
disamping itu untuk mempermudah
membersihkan kandang pada keesokan
harinya.
Pemberian pakan dilakukan 1 kali
sehari bertujuan untuk mencegah kegemukan
(obesitas) pada harimau sumatera mengingat
aktivitas harimau sumatera di dalam kandang
kebanyakan istirahat.Kesehatan satwa dapat
dilihat dari jumlah pakan yang dihabiskan
harimau. Jika pakan tidak habis dimakan
maka dicari penyebab makanan tidak habis, Gambar 5. Sanitasi (pembersihan kandang
apakah hewan sakit, stress. dengan semprotan air)
Pemberian pakan berupa daging babi
dan daging ayam dengan jadwal makanan 1 Kandang luar dibersihkan dengan
kali sehari, sedangkan di Taman Safari Bogor, cara melakukan pembersihan rontokan
pakan harimau sumatera lebih bervariatif sampah daun dan rumput liar yang ada di
yaitu dengan daging kangguru yang diimpor dalam kandang peragaan serta merapikan
dari luar negeri, daging kambing, daging potongan pohon yang ada dalam kandang
ayam dan daging kuda dan diberi makan peragaan (enrichman) sebagai alat bermain,
setiap jam 15.00 WIB (Felisa, 2004). untuk mengasah cakar (kuku) harimau
Dibandingkan dengan pakan harimau sumatera. Berbeda halnya dengan Taman
sumatera di KB Surabaya diberi pakan 2 hari Safari Bogor, kandang luar (kandang
sekali yaitu daging sapi, kambing dan ayam peragaan) dibiarkan seperti habitat aslinya.
sebanyak 5 kg. Dilihat dari sanitasi kandang, kandang
Berdasarkan pemberian pakan dapat peragaan di Taman Safari Bogor lebih bagus
dilihat pemberian pakan harimau sumatera karena lebih menyerupai habitat aslinya
lebih bagus di Taman Safari Bogor jika namun dari segi pengunjung, Taman Safari
dibandingkan dengan TMR. Namun kondisi Bogor lebih membatasi pengunjung dalam
ini lebih bagus jika dibandingkan dengan KB melihat harimau sumatera karena harus dilihat
Surabaya karena pakan diberikan dalam dari dalam kendaraan.
jangka waktu 2 hari sekali.

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 9, No.1, Januari 2019, 29 – 36
35 | Konservasi Ex-Situ Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) Di TMR Jakarta…………………………..…..

E. Aktivitas Harimau Sumatera saat di dalam kandang dalam.Harimau


Aktivitas harimau sumatera di TMR sumatera yang berada didalam kandang
sangat berbeda dengan aktivas harimau peragaan menghabiskan waktunya dengan
sumatera di habitat aslinya. Dihabitat aslinya berbaring, tidur-tiduran, jalan di sekeliling
harimau sumatera harus mencari sendiri kandang, kadang-kadang berenang di kolam
makanannya dengan cara berburu di hutan air yang tesedia di kandang peragaan.
yang luas sedangkan di TMR harimau 3. Aktivitas Sosial
sumatera tidak memburu makanannya dengan Aktivitas sosial yang diamati,
luas area yang sangat terbatas. dibedakan menjadi aktivitas sosial antar
Faktor yang mempengaruhi adaptasi harimau sumatera.Aktivitas sosial harimau
harimau sumatera di lembaga konservasi sumatera dengan perawat (keeper), dan
dengan habitat aslinya yaitu prilaku harimau aktivitas harimau sumatera dengan
sumatera yang dapat dilihat dari aktivitas pengunjung.
harimau sumatera antara lain terdiri dari Aktivitas sosial harimau sumatera di
aktivitas makan aktivitas istirahat, dan TMR dengan perawat (keeper) terjadi pada
aktivitas sosial. saat pembersihan kandang tertutup,
1. Aktivitas makan. pemberian pakan dan pada saat perawat
Aktivitas makan harimau sumatera di (keeper) memasukkan harimau sumatera dari
TMR yang diamati adalah aktivitas kandang utama ke kandang dalam, begitu
mengunyah makanan, jenis pakan dan waktu juga pada saat mengeluarkan harimau
yang diperlukan untuk menghabiskan sumatera dari kandang dalam ke kandang
pakannya. Harimau sumatera di TMR utama. Pada saat pembersihan kandang,
sebelum memakan pakan yang diberikan respon perilakunya adalah harimau sumatera
terlebih dahulu merobek-robek pakan menjadi akan terlihat berjalan bolak-balik di dalam
ukuran yang lebih kecil agar mempermudah kandang dalam (nahok) karena ada aktivitas
proses mengunyah pakan. Aktifitas ini tidak pembersihan kandang.
berbeda antara jenis kelamin jantan maupun Aktivitas sosial harimau sumatera
betina. Dari segi jenis pakan setiap harimau dengan pengunjung hampir tidak ada, karena
sumatera tidak ada perbedaan satu sama lain, jarak antara harimau sumatera dengan
yang membedakan adalah waktu untuk pengunjung cukup jauh.Harimau sumatera
menghabiskan pakan. Harimau sumatera yang yang berada di kandang luar/peragaan
dalam keadaan sehat akan lebih cepat maupun yang berada di kandang dalam/
menghabiskan pakan dibandingkan dengan kandang tidur juga melakukan seruan
harimau sumatera dalam keadaan sakit. vokalisasi (growling) agar diketahui
Harimau jantan cenderung menghabiskan keberadaaannya dilokasi tersebut.
pakannya lebih cepat dari harimau betina. Di TMR faktor yang mempengaruhi
2. Aktivitas Istirahat aktivitas sosial diantaranya adalah kondisi
Aktivitas istirahat yang diamati, kandang.Harimau sumatera yang berada
antara lain tidur, tidur – tiduran, dan dalam kandang dalam lebih banyak
duduk.Aktivitas tidur dilakukan di kandang menghabiskan waktunya untuk istirahat,
dalam pada malam hari, sedangkan prilaku bolak balik dan sesekali mengasah kukunya di
tidur-tiduran dilakukan disiang hari baik di papan tempat tidurnya.Hal ini sangat berbeda
kandang peragaan maupun dikandang sekali dengan harimau sumatera di habitat
dalam.Harimau sumatera yang berada di alaminya, sehingga akan menyebabkan
dalam kandang peragaan sering tidur-tiduran perubahan aktivitas harian harimau sumatera.
dibawah pohon atau goa buatan di saat
matahari sedang terik.Sedangkan harimau
sumatera yang berada di kandang dalam tidur- SIMPULAN DAN SARAN
tiduran di tempat yang telah disediakan.
Aktivitas duduk tidak jauh berbeda dengan Simpulan
aktivitas tidur-tiduran 1. TMR memiliki lahan yang luas untuk
Aktivitas harimau sumatera yang perkembangbiakkan/ konservasi binatang
berada di kandang luar sangat berbeda pada

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 9, No.1, Januari 2019, 29 – 36
…………………..………….. Konservasi Ex-Situ Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) Di TMR Jakarta | 36

umumnya dan harimau sumatera pada tigris sumatrae) Dalam Konservasi


khususnya. Ex-Situ KB Surabaya.Jurnal Sains
2. TMR merupakan tempat konservasi yang Dan Seni ITS. 1(1), (Sept. 2012)
cocok bagi Harimau Sumatera, ini ISSN: 2301-928X
ditandai dengan adanya peningkatan
populasi dari awal tahun pendirian TMR Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
(Tahun 1980) sampai dengan saat tentang pengawetan jenis tumbuhan
sekarang ini. dan satwa.
3. Kandang luar/kandang peragaan harimau
sumatera di TMR sudah sesuai karena Ridwan R, Nahrowi, Sofyan LA. (2000).
menyerupai habitat aslinya. Pemberian Berbagai Jenis Pakan
Untuk Mengevaluasi Palabilitas
Saran Konsumsi Protein dan Energi Pada
1. Untuk meningkatkan populasi harimau Kadal (Mabouya multifascieta).
sumatera, diharapkan TMR dapat Biodiversitas .2 (1): 98-103
mendatangkan harimau Sumatera dari
daerah lain atau KB lain, hal ini Soehartono, Hariyo, T., Sunarto, T., Martyr,
difungsikan untuk mengatur pola D., Djok, H., Maddox, T. (2007).
perkawinan antar harimau agar terhindari Strategi dan Rencana Aksi
dari inbreeding (perkawinan sekerabat). Konservasi Harimau Sumatera 2007-
2. TMR diharapkan dapat memberikan jenis 2017.Departemen Kehutanan
pakan yang bervariasi untuk harimau Republik Indonesia.
sumatera.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kehutanan Republik Indonesia.


(2007). Strategi Konservasi dan
Rencana Aksi Harimau Sumatera
(Panthera tigris sumatrae) 2007-
2017, Jakarta

Felisa, (2014). Pengelolaan Penangkaran


Harimau Sumatera (Panthera
tigrisSumatrae Pocock,1929). di
Taman Safari Indonesia Cisarua,
Skripsi Fakultas Kehutanan Ipb,
Bogor.

Ganesa, A dan Aunurohman. (2012). Perilaku


Harian Harimau Sumatera (Panthera

Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 9, No.1, Januari 2019, 29 – 36

Anda mungkin juga menyukai