PENDAHULUAN
(beruang madu) (Servheen, 1989). Dari kedelapan spesies beruang yang ada di
dunia tersebut, di Indonesia hanya terdapat satu spesies yaitu beruang madu (H.
Mamalia besar memiliki peran besar pada ekosistem hutan hujan tropis, terkhusus
antara lain sebagai pemencar biji, penyubur tanah, serta pengendali hama. Hal ini
beruang madu akan menggali lalu membongkar sarang serangga di dalam tanah,
yang mempercepat proses penguraian dan daur ulang di hutan hujan tropis. Secara
sebagai spesies payung (Noss dkk., 1996:42). Pentingnya peran beruang madu di
beruang madu.
faktor diantaranya, alih fungsi lahan (Scotson dkk., 2017) ; (Margono dkk., 2012),
dan perburuan liar dan perdagangan ilegal (Meijaard 1999, Nea dan Nong 2006,
Foley dkk., 2011, Burgess dkk., 2014, Lee dkk., 2015, Willcox dkk., 2016).
(Scotson dkk., 2017:1). Akibat dari aktivitas perburuan dan perdagang ilegal
alam, jika hal ini terus dibiarkan maka sangat mungkin Indonesia kehilangan satu-
Indonesia No. 5 tahun 1990 dan Peraturan Menteri LHK Republik Indonesia
nomor 20 tahun 2018 tentang jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi
yang menyatakan bahwa beruang madu termasuk kedalam satwa yang dilindungi
menjadi habitat bagi satwa dilindungi seperti beruang madu, dengan potensi
keberadaan beruang madu yang tinggi, akan dapat digunakan sebagai acuan
ketika data yang ada didalamnya telah diolah menjadi data spesifik seperti pola
dilakukan. Pengamatan langsung ekologi mamalia pada habitat tropis akan sulit
dilakukan karena banyak spesies yang bersifat nokturnal, sekretif, elusif dan
ini dapat diatas dengan penggunaan camera trap, menurut Azlan dkk., (2003: )
terhadap mamalia daerah tropis yang bersifat sekretif. Penggunaan camera trap
memudahkan peneliti untuk mendapatkan sampel yang sama pada cakupan area
yang luas dengan menggunakan jenis camera trap yang sama, pengaturan dan
pemprograman yang sama. Hal ini membuat camera trap, menjadi alat
Yayasan PKHS didapati informasi bahwa selama tahun 2017 – 2019, keberadaan
beruang madu ditemukan didalam data yang terkumpul pada database camera
trap Yayasan PKHS. Akan tetapi potensi data yang ada pada database Yayasan
PKHS selama ini belum dianalisis secara terfokus sedangkan data tersebut akan
sangat berguna bagi berbagai tujuan. Antara lain sebagai bahan rujukan dan
keberadaan beruang madu bagi Balai Konservasi TNBT, pusat studi ilmiah
tentang pola perilaku dari beruang madu dan sebagai materi edukasi konservasi
bagi masyarakat sekitar TNBT dan akademisi yang bergerak di bidang terkait.
Maka dari itu peneliti berminat untuk menggunakan data tersebut sebagai
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu pola aktivitas dan distribusi spasial
beruang madu (Helarctos malayanus) yang diamati melalui camera trap yang
(TNBT)?
Tigapuluh (TNBT)?
Tigapuluh.
2. Mengetahui distribusi spasial dari beruang madu di Taman Nasional Bukit
Tigapuluh (TNBT).