Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG 1

PERCOBAAN I
RANGKAIAN SERI-PARALEL

Diajukan untuk Memenuhi salah satu Syarat guna Mengikuti Ujian Praktikum
Elektronika Analog 1 pada Laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika

OLEH
KELOMPOK II

NURWAHYUNI (A1K118113)
LINA FITRIA (A1K118046)
WINDA (A1K118063)
RAHMAD RIZAL (A1K118080)
WINDY PRAYUSTY (A1K118095)
NURJANNAH SG (A1K118113)
MARWANA (A1K118119)
MARIANIS SHIRDA N. (A1K118125)
UKI APRIANI (A1K118129)
DEVI KUSTIA TANJUNG (A1K118138)

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
RANGKAIAN SERI-PARALEL

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus


lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau
partikel yang bermuatan listrik dalam suatu rangkaian. Rangkaian terbagi
menjadi dua yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian seri
merupakan rangkaian yang tidak mempunyai percabangan seperti
rangkaian yang terdapat di dalam setrika yaitu sebuah rangkaian seri
dengan temperatur control. Sedangkan rangkaian paralel merupakan
rangkaian yang mempunyai percabangan seperti distribusi listrik dari
PLN ke seluruh rumah-rumah warga.
Menurut Andika (2012), didalam jurnalnya yang berjudul
Deskripsi Konsepsi Siswa SMA Tentang Rangkaian Listrik Searah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konsepsi siswa terhadap rangkaian listrik
arus searah masih rendah khususnya yang berhubungan dengan
hubungan singkat pada rangkaian. Menurut Sinta (2019), dalam jurnalnya
yang berjudul Perancangan Pembelajaran Fisika Tentang Rangkaian Seri
dan Paralel Untuk Resisitor Menggunakan Understanding By Design.
Menyatakan bahwa kesulitan yang dihadapi dalam mengajar materi
rangkaian resistor seri dan paralel yaitu konsep mengenai arus masih
abstrak bagi mahasiswa. Hal ini menunjukkan perlu adanya perbaikan
kualitas pembelajaran.
penelitian tersebut menjelaskan tentang rangkaian seri-paralel.
Namun, terdapat miskonsepsi siswa maupun mahasiswa mengenai materi
rangkaian listrik arus searah yaitu besarnya arus listrik yang melewati
hambatan pada rangkaian seri dan paralel adalah sama dan arus listrik
yang mengalir dalam rangkaian paralel disemua titik adalah sama, serta
adanya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian walaupun saklarnya
telah diputuskan. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari masih banyak
masyarakat awam yang belum mengetahui tentang rangkaian listrik,
sehingga ketika merangkai banyak sekali kejadian konsleting listrik.
Berdasarkan masalah tersebut, maka penting dilakukan
praktikum tentang rangkaian seri-paralel. Hal ini dilakukan untuk
menyamakan persepsi atau pemahaman siswa maupun mahasiswa terkait
rangkaian seri maupun paralel. Selain itu, untuk mengetahui tentang cara
merangkai rangkaian seri dan paralel yang benar, menentukan nilai
resistansi dari resistor baik menggunakan gelang warna maupun
multimeter serta cara penempatan alat ukur apabila mengukur arus,
tegangan dan hambatan.

2. Tujuan Percobaan

Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan Rangkaian Seri-Paralel


adalah sebagai berikut.
a. Untuk memahami konsep dasar rangkaian seri dan paralel.
b. Untuk menentukan nilai rasistansi resistor berdasarkan pada warna
dan pengukuran dengan multimeter.
c. Untuk membandingkan besar arus dan beda potensial pada masing-
masing resistor dalam rangkaian seri dan rangkaian paralel.
B. LANDASAN TEORI

Rangkaian listrik adalah perangkat-perangkat elektronika yang


dirangkai dengan sumber tegangan tertentu dan membentuk satu kesatuan
dengan fungsi serta kegunaan, dimana berdasarkan susunan perangkatnya
rangkaian listrik dibedakan menjadi rangkaian listrik seri dan rangkaian listri
paralel. Rangkaian listrik seri adalah rangkaian yang input suatu
perangkatnya berasal dari output perangkat lainnya dan disusun sejajar
sedangkan rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik yang semua
input perangkatnya berasal dari sumber yang sama (Zega, 2016).
Ketika arus hanya dapat mengalir mengikuti satu jalur saat arus
tersebut mengalir melalui dua atau lebih resistor yang dihubungkan satu sama
lain, resistor-rasistor tersebut terangkai secara seri maka terminal resistor
dihubungkan secara langsung ke satu dan hanya satu terminal resistor yang
lain. Dalam hambatan ekivalen rangkaian paralel selalu lebih kacil.
Penambahan hambatan dalam rangkaian adalah sama dengan penurunan
potensial dari setiap resistor lainnya, arus yang melewati resistor dari jumlah
arus yang memasuki rangkaian sama dengan jumlah arus setiap percabangan
dengan persamaan:
1 1 1 1
= + + ...........................................................................1.1
R ek R 1 R2 R3
v
I n= ...............................................................................................1.2
Rn
(Hecht, 2006).
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian, resistor bersifat
resisitif dan umumnya terbuat dari bahan karbon dengan satuan resistansi dari
resistor disebut Ohm. Kode warna dari rangkaian resistor secara seri akan
mengakibatkan nilai resistansi total semakin besar, besarnya ukuran resistor
sangat bergantung pada daya maksimum yang mampu ditahan oleh resistor,
rangkaian raesistor dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut.
Gambar 1.1 Rangkaian Resistor Secara Seri
Rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi
pengganti akan semakin kecil, dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut.

Gambar 1.2 Rangkaian Resistor Secara Paralel


(Sapri, 2011).
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.
Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah
arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut
Ohm atau dilambangkan dengan simbol W (Omega). Tipe resistor yang
umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan.
Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk
memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya
dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang
dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Nilai Warna Gelang Resistor
Faktor
Warna Angka-1 Angka-2 Toleransi
Pengali
Hitam 0 0 100 -
Coklat 1 1 101 ±1%
2
Merah 2 2 10 ±2%
Jingga 3 3 103 -
Kuning 4 4 104 -
5
Hijau 5 5 10 -
Biru 6 6 106 -
7
Ungu/Violet 7 7 10 -
8
Abu-abu 8 8 10 -
Putih 9 9 109 -
Emas - - 0.1 ±5%
Perak - - 0.01 ±10%
Tanpa warna - - - ±20%

(Hriyanto, 2009)
C. METODE PERCOBAAN

1. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan Rangkaian
seri-paralel dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut
Tabel 1.2 Alat dan Bahan Percobaan Rangkaian Seri-Paralel
Fungsi
No Alat dan Bahan
Sebagai sumber untuk mengukur
1 Catu Daya
tegangan
Sebagai tempat untuk merangkai
2 Breadboard
komponen elektronika
Sebagai alat ukur yang digunakan untuk
Muntimeter
3 mengukur tegangan listrik, arus listrik,
Analog dan Digital
dan hambatan
Sebagai objek pengamatan dan
4 Resistor
penghambat arus
Sebagai alat untuk menghubungkan
5 Kabel Penghubung
rangkaian seri-paralel dengan catu daya

2. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan Rangkaian Seri-Paralel adalah
sebagai berikut
a. Menentukan Nilai Resistansi Resistor
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Mengambil 10 buah resistor secara acak dari kotak eksperimen.
3) Menentukan nilai resistansi dari 10 buah resistor berdasarkan
kode warna.
4) Mengukur resistansi resistor dari 10 buah resistor
menggunakan multimeter digital dan membandingkan hasilnya
dengan kode warna.
5) Mencatat hasil pengukuran pada tabel data pengamatan
b. Menentukan Arus dan Tegangan
1) Merangkai 3 buah resistor yang disusun secara seri
2) Menghubungkan kabel penghubung dengan catu daya dan
menghubungkan pula dengan rangkaian seri resistor yang telah
dirangkai seperti pada Gambar 1.3 berikut.

Gambar 1.3 Rangkaian Seri Resistor


3) Menghubungkan multimeter analog yang telah diatur posisi saklar
selektornya (untuk mengukur arus listrik) dengan rangkaian secara
seri, kemudian mengaktifkan catu daya dengan sumber masukan 3
volt.
4) Mencatat kuat arus yang terbaca di multimeter pada tabel data
pengamatan
5) Menghubungkan multimeter digital dengan saklar selektornya (untuk
mengukur tegangan) secara seri, kemudian menyalakan catu daya
dengan sumber masukan 3 volt.
6) Mencatat tegangan yang terbacadi multimeter pada tabel data
pengamatan.
7) Menghubungkan multimeter digital dengan posisi saklar selektornya
di Ohm (Ω) untuk mengukur hambatan pada rangkaian seri.
8) Mencatat besar hambatan yang terbaca di multimeter digital pada
tabel data pengamatan.
9) Mengulangi langkah 1) sampai 8) untuk rangkaian paralel dan
rangkaian campuran seri-paralel seperti pada Gambar 1.4 dan
Gambar 1.5 berikut.

Gambar 1.4 Rangkaian Paralel Resistor

Gambar 1.5 Rangkaian Seri-Paralel Resistor


D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
a. Data Pengamatan
Data pengamatan pada percobaan Rangkaian Seri Paralel dapat
dilihat pada Tabel 1.3 dan Tabel 1.4 berikut
1) Nilai Resistor pada Gelang Warna
Tabel 1.3 Data pengamatan Nilai Resistor pada Gelang Warna dan
Multimeter
Gelang Warna Resistor (Ω)
No Gelang
1 2 3 4 Multimeter
Warna
1 Jingga hitam Coklat Emas 300±5 % 297
2 Merah Hitam Jingga Emas 20000±5% 19440
3 Biru Merah Merah Emas 6200± 5% 6180
4 Coklat Hitam Hitam Emas 10± 5% 9,9
5 Coklat Hitam Jingga Emas 10000±5% 9640
6 Kuning Jingga Merah Emas 4300± 5% 210
7 Hijau Coklat Merah Emas 5100± 5% 5060
8 Coklat Hijau Hitam Emas 15± 5% 15
9 Merah Ungu Emas Emas 2,7±5% 2,7
10 Merah Hitam Kuning Emas 200000±5% 197200
2) Nilai Arus dan Tegangan pada rangkaian seri-paralel
Tabel 1.4 Data Pengamatan untuk menentukan Arus dan Tegangan pada
Rangkaian Seri-Paralel
Vtotal Itotal Rtotal
Arus (a) Tegangan (v)
Rangkaian (v) (A) (Ω)
I1 I2 I3 V1 V2 V3
Seri 1,56 1,56 1,56 0,4 0,8 1,69 3,02 1,56 3374
5 8
Paralel 0,005 0,005 0,0001 2,9 2,9 2,9 2,9 0,00 0,00
5 11 35
Seri-paralel 0,0005 0,0005 0,0001 1,1 1,7 1,80 2,95 2,95 10,7
64 89 1 2 2 4
b. Analisis Data
1) Mengukur Resistansi dengan Gelang Warna
Gelang pertama : jingga =2
Gelang kedua : hitam =4
Gelang ketiga : coklat =1
Gelang keempat : emas =± 5%

5
T= ×300
100
= 15
Rmin =300−5%
=300−15
= 285 Ω
Rmax =300+5%
= 300+15
= 315 Ω
Rseb =R min s/d R max
Rseb = 285 Ω s/d 315 Ω
Dengan cara yang sama, untuk data selanjutnya dapat dilihat pada
Tabel 1.5 berikut
Tabel 1.5 Data Analisis Mengukur Resistor dengan Gelang Warna

Gelang Warna Resistor (Ω)


No R(Ω)
1 2 3 4 Rmin Rmax
1 Jingga hitam Coklat Emas 300±5% 285 315
2 Merah Hitam Jingga Emas 20000±5% 19000 39000
3 Biru Merah Merah Emas 6200±5% 5890 6510
4 Coklat Hitam Hitam Emas 10±5% 9,5 19,5
5 Coklat Hitam Jingga Emas 10000±5% 9500 19500
6 Kuning Jingga Merah Emas 4300±5% 4085 4515
7 Hijau Coklat Merah Emas 5100±5% 4845 5355
8 Coklat Hijau Hitam Emas 15±5% 14,25 15,75
9 Merah Ungu Emas Emas 2,7±5% 2,565 2,835
10 Merah Hitam Kuning Emas 200000±5% 190000 390000
2) Menentukan Nilai Arus dan Tegangan Rangkaian Seri-Paralel
a) Menentukan arus pada Rseri
V sumber
I=
Rseri
3
=
3 ,3470
I=0 ,0896 A
b) Menentukan arus pada Rparalel
V sumber
I=
R paralel
3
=
0,0035
I=857 ,14 A
c) Menentukan arus pada Rseri-paralel
V sumber
I=
Rseri− paralel
2, 952
=
20,74
I=0 ,1423 A
d) Menentukan tegangan pada Rseri
v=I Total×R seri
=1,56×33470
v=52,213 volt
e) Menentukan tegangan pada Rparalel
v=I Total ×R paralel
=0,0011×0,0035
v=3,856 volt
f) Menentukan tegangan pada Rseri-paralel
v=I Total×R seri− paralel
=0,00025×13260
v=5,185 volt
2. Pembahasan
Rangkaian listrik adalah komponen-komponen elektronika yang
dirangkai dengan sumber tegangan tertentu dan membentuk suatu kesatuan
dengan fungsi tertentu. Dalam rangkaian listrik terdapat beberapa komponen
salah salah satunya resistor. Resistor berfungsi sebagai pengatur dalam
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Besar
resistansi pada resistor dapat diketahui dengan membaca kode warna yang
ada pada resistor maupun melakukan pengukuran langsung menggunakan
multimeter . berdasarkan susunan perangkatnya, rangkaian listrik dibedakan
menjadi rangkaian seri, paralel, dan rangkaian seri dan paralel.
Percobaan rangkaian seri paralel, dilakukan dengan dua pengamatan
pada penentuan besar arus dan tegangan pada rangkaian seri, paralel, dan
campuran serta pengamatan pada besar resistansi resistor dengan berdasarkan
kode warna dan pengukuran dengan menggunakan multimeter pada
pengamatan pertama, untuk menggunakan 10 buah resistor yang ditentukan
oleh besarnya resistansinya dengan menggunakan multimeter analog dan
multimeter digital, diperoleh data pengamatan besar resistansi pada 10 buah
resistor dapat dilihat pada Tabel 1.3, dimana dari data pengamatan yang
diperoleh dari pengukuran langsung dengan menggunakan multimeter digital
terdapat sedikit perbedaan dengan hasil yang diperoleh berdasarkan kode
warna resistor. Hal ini dikarenakan pada saat pengukuran yaitu multimeter
yang kurang baik sehingga hasil pengukuran resistor agak sedikit berbeda
dengan perhitungan kode warna. Selanjutnya pada pengamatan kedua, yaitu
dengan menentukan arus dan tegangan pada rangkaian seri, paralel, dan seri-
paralel. Dari data pengamatan yang diperolehdapat dilihat pada tabel 1.4.
Diketahui bahwa pada rangkaian seri diperoleh besar arus terhadap setiap
resistor dan arus total yang mengalir sama besar, sedangkan pada tegangan
yang berbeda pada setiap resistor. Besar tegangan total yang diperoleh
nilainya sudah sesuai dengan jumlah seluruh tegangannya dikarenakan bahwa
nilai yang telah diperolehtidak berbeda jauh dengan nilai jumlah seluruh
tegangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada rangkaian seri dengan teori
yang ada sudah sesuai dari hasil yang diperoleh, dimana teori mengatakan
besar arus yang mengalir sama besar pada tiap komponennya. Pada
pengamatan rangkaian paralel besar arus pada setiap resistor berbeda, dengan
arus totalnya sesuai dengan jumlah seluruh arus dari tiap-tiap resistor,
sedangkan tegangannya sama besar begitupun dengan tegangan totalnya
sehingga dapat dikatakan bahwa sudah sesuai dengan teori, dimana rangkaian
paralel memiliki arus yang berbeda sedangkan pada tegangannya bernilai
sama besar. Pada rangkaian campuran yaitu seri dan paralel diperoleh dari
data pengamatan diketahui bahwa pada kuat arus kedua dan ketiga yang
diparalelkan kemudian dijumlahkan bernilai sama dengan kuat arus pada
resistor pertama, sedangkan besar tegangan pada resistor kedua dan ketiga
hampir sama persis dan pada resistor pertama tegangannya berbeda, sehingga
besar tegangan total sebesar 2,523 volt.
Hasil analisis data yang diperoleh dari data pengamatan diperoleh
besar arus pada rangkaian seri yaitu sebesar 0,0096 A dan besar tegangannya
sebesar 52, 213 volt. Pada rangkaian paralel diperoleh besar arus yaitu 857,14
A dan besar tegangannya yaitu 3,856 volt. Sedangkan pada rangkaian
campuran seri dan paralel besar nilai arus yang diperoleh sebesar 0,1423 A
dan besar tegangannya yaitu 5,185 volt. Dari hasil analisis data pada
pengamatan kedua diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai arus begitupun
dengan nilai tegangannya, hal ini dikarenakan sumber tegangan memiliki
hambatan sehingga mempengaruhi hasil pengukuran, selain itu dari alatnya
yaitu multimeter. Dari analisis yang didapat, dapat diketahui bahwa arus
listrik berbanding lurus dengan tegangan, sedangkan besar tegangan
dipengaruhi oleh kuat arus dan besar hambatan.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
teori dan praktik telah sesuai. Dimana pada rangkaian seri, besar arus yang
mengalir pada rangkaian seri, besar arus yang mengalir pada rangkaian seri,
besar arus yang mengalir pada rangkaian adalah sama besar terhadap
komponennya dan nilai tegangannya berbeda pada setiap komponen. Pada
ragkaian paralel, besar arus yang mengalir pada setiap rangkaian berbeda dan
nilai tegangannya sama besar pada setiap komponen, sedangkan pada
rangkaian campuran seri dan paralel yaitu gabungan antara rangkaian seri dan
paralel.
E. PENUTUP

1. Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan Rangkaian Seri-Paraleladalah sebagai


berikut.
a. Rangkaian seri adalah rangkaian yang memiliki arus yang sama tetapi
tegangan yang berbeda sedangkan rangkaian paralel adalah rangkaian
yang memiliki tegangan yang sama tetapi arus yang berbeda.
b. Nilai resistansi pada resistor dengan kode warna gelang secara
berturut-turut yaitu 300±5%, 20000±5%, 6200±5%, 10±5%,
10000±5%, 4300±5%, 5100±5%, 15±5%, 2,7±5% dan 200000±5%.
Sedangkan diukur menggunakan multimeter nilai resistansi yang
diperoleh berturut-turut yaitu 297 Ω, 19,440 Ω, 6180 Ω, 9,9 Ω,
9640 Ω, 210 Ω, 5060 Ω, 15 Ω, 2,7 Ω dan 197200 Ω.
c. Pada rangkaian seri nilai arus totalnya sebesar 1,56 A dan untuk
tegangan yang paling besar yaitu 3,022 v, pada rangkaian paralel
untuk nilai arus yang paling besar 0,00065 A dengan nilai
tegangannya sama untuk setiap resistor.

2. Saran

Saran yang dapat diberikan pada percobaan Rangkaian


Seri-paralel adalah sebagai berikut.
a. Untuk laboratorium, sebaiknya alat-alat yang sudah rusak segera
diganti.
b. Untuk asisten, sebaiknya asisten tetap bersabar membimbing
praktikannya.
c. Untuk praktikan, sebaiknya lebih teliti dan focus melakukan
percobaan.

Anda mungkin juga menyukai