Anda di halaman 1dari 5

HAMBATAN LISTRIK

Sasmita yulizaa, Desi Armanitab,Azhardi Bustamic, Muhammad Dzul Akbard

a
JurusanBiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jum’at Shift II,Universitas Andalas
b
LaboratoriumFisika Dasar, Universitas Andalas

e-mail: sasmitayuliza@gmail.com
Laboratorium Fisika Dasar Unand, KampusLimau Manis, 25163

ABSTRAK

Percobaan hambatan listrik bertujuan menentukan resistansi sebuah resistor, menentukan kuat
arus dan tegangan rangkaian resistor seri dan paralel, dan menentukan resistivitaskawat. Alat
dan bahan yang digunakan adalah powersupply untuk memberikan arus listrik ke seluruh
komponen listrik, multimeter untuk mengukur tegangandan arus listrik, resistor untuk
menghambat aliran listrik, papan rangkaian sebagai tempat rangkaian listrik, jumperuntuk
menghubungkan rangkaian dari powersupply ke komponen lainnya, kawat penghantar untuk
menghantarkan arus listrik, dan jangka sorong untuk mengukur diameter kawat penghantar.
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil bahwa nilai resistensi resistor
dan resistivitas kawat berbeda dengan literatur. Padapercobaan rangkaian seri dan paralel
memiliki hasil yang sesuai dengan literatur yaitu pada rangkaian seri jumlah kuat arus pada
setiap resistor adalah sama sedangkan tegangannya berbeda.Pada rangkaian paralel jumlah
tengangan pada setiap resistor adalah sama sedangkan kuat arusnya berbeda .

Kata kunci :resistor, resistansi, resistivitas

I. PENDAHULUAN Tegangan listrik memiliki satuan


Volt.Simbol untuk tegangan listrik adalah V.
Arus listrik adalah sebuah aliran yang
terjadi akibat jumlah muatan listrik yang namun dalam referensi-referensi akademis
yang mengalir dari satu titik ke titik lain lebih sering digunakan simbol E untuk
dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. menyebutkan tegangan listrik. Hal ini
Arus listrik juga terjadi akibat adanya beda dilakukan agar tidak tertukar dengan
potensial atau tegangan pada media simbol satuan tegangan (Volt) yang juga
penghantar antara dua titik. Semakin besar disimbolkan dengan V.
nilai tegangan antara kedua titik tersebut,
maka akan semakin besar pula nilai arus Rumus tegangan (V):
yang mengalir pada kedua titik tersebut.
Satuan arus listrik dalam internasional yaitu V= I X R (1)
A (ampere).
V =Tegangan( Volt=V )
Tegangan listrik atau yang lebih dikenal I= Kuat arus ( Amper=A )
sebagai beda potensial listrik adalah R= Hambatan( Ohm=Ω )
perbedaan potensial listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik. Tegangan listrik Daerah ohmik sifatkelistrikan adalah
merupakan ukuran beda potensial yang daerah suatu benda yang mengikuti hukum
mampu membangkitkan medan listrik ohm, sedangkan daerah non-ohmik sifat
sehingga menyebabkan timbulnya arus kelistrikan yaitu daerah suatu benda yang
listrik dalam sebuak konduktor listrik. tidak mengikuti hukum ohm.Hambatan
listrik adalah sesuatu yang menahan aliran
listrik.Hambatan listrik sering disebut juga 106 dengan toleransi ±5. Nilai toleransi
dengan resistansi, mengacu pada istilah resistor = 13.000.000 x 5% = 650.000 ohm,
bahasa inggris Resistance yang berarti Nilai batas maksimum resistor = 13.000.000
hambatan.Hambatan listrik ialah sebuah
+ 650.000 = 13.650.000 ohm, Nilai batas
perbandingan antara tegangan listrik dari
suatu komponenelektronik (misalnya minimum resistor = 13.000.000 - 650.000 =
resistor) dengan arus listrik 12.350.000 ohm. Resistor dapat dikatakan
yangmelewatinya.Simbol hambatan listrik masih baik apabila memiliki nilai hambatan
ditulis dengan huruf R, singkatan dari dengan interval antara 12.350.000 ohm-
Resistance.Nilai hambatan listrik dinyatakan 13.650.000 ohm (12.350.000 ohm < nilai R <
dalam satuan Ohm (Ω), satuan Ohm juga 13.650.000 ohm).
bisa ditulis dengan tanda Ω, yaitu karakter
Omega dalam susunan abjad latin. Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih
beban listrik yang dihubungkan ke satu
Hambatan listrik disebut juga dengan daya lewat satu rangkaian seperti pada
resistor.Pada umumnya, resistor berbetuk gambar 1.Rangkaian seri dapat berisi
bulat memanjang dan di tengah bulatan banyak beban listrik dalam satu
panjang tersebut terdapat pita-pita warna rangkaian.Arus yang mengalir pada masing
melingkar yang menandakan nilai yang beban adalah sama.Tegangan sumber akan
dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar
dimiliki oleh sebuah resistor itu sendiri.
tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan
Setiap warna pita pada resistor punya nilai,
dalam rangkaian seri dari masing-masing
seperti yang terlampir didalam Tabel 1. tahanan seri adalah sama dengan tegangan
total sumber tegangan. Hambatan total
Tabel 1.Nilai warna gelang resistor merupakan hasil penjumlahan tiap-tiap
hambatan serinya. Kuat arus dalam tiap-tiap
hambatannya tetap dan besar kuat arus
setiap hambatan sama dengan kuat arus
totalnya.

Gambar. 1 Rangkaian seri


Cara membaca nilai hambatan resistor
berdasarkan warna pita atau gelang Rangkaian Paralel merupakan salah satu
berdasarkan rumus berikut: yang memiliki lebih dari satu bagian garis
edar untuk mengalirkan arus pada suatu
ABC X 10D ± E% (2) rangkaian seperti gambar 2. Dalam
kendaraan bermotor, sebagian besar beban
Contoh pembacaan nilai kode warna listrik dihubungkan secara paralel. Masing-
tahanan resistor 4 gelang.Gelang ke-1 masing rangkaian dapat dihubung-
berwarna coklat = 1, Gelang ke-2 berwarna putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian
jingga/orange = 3, Gelang ke-3 berwarna yang lain.Tegangan pada masing-masing
biru = 6 atau 106 atau 1 Megaohm, Gelang ke- beban listrik sama dengan tegangan
4 berwarna emas = ± 5%, Nilai resistor = 13 * sumber.Masing-masing cabang dalam
rangkaian parallel adalah rangkaian 2.2. Prosedur Percobaan
individu.Arus masing-masing cabang
adalah tergantung besar tahanan cabang. A. Resistansi resistor
Resistor R dihubungkan kesumber tegangan
dan ampermeter.Ukur arus yang mengalir
melalui resistor pada tegangan V lalu ulangi
dengan tegangan yang berbeda.Isi tabel data
1 dan 2 yang telah disediakan.Resistensi
resistor yang digunakan kemudian dihitung
berdasarkan perhitungan nilai
gradient.Menghitung nilai resistensi resistor
berdasarkan warna resistor dan bandingkan
dengan literatur.

B. Rangkaian seri resistor


Gambar. 2 Rangkaian paralel
Tiga buah resistor di susun secara seri dan
Resistivitas adalah kemampuan suatu bahan dihubungkan rangkaian kesumber tegangan
untuk menghantarkan arus listrik yang sebesar 3V. Kuat arus diukur pada masing-
bergantung terhadap besarnya medan listrik masing resistor dengan beda tegangan Vab,
Vbc, Vcd, dan Vad. Hasil yang didapatkan
dan kerapatan arus. Semakin besar
dibandingkan dengan literatur.
resistivitas suatu bahan makan semakin
besar pula medan listrik yang dibutuhkan C. Rangkaian paralel resistor
untuk menimbulkan sebuah kerapatan arus.
Tiga buah resistor di susun secara paralel
Hubungan antara resistansi dan resistivitas
dan dihubungkan rangkaian kesumber
adalah berbanding lurus, maka dapat tegangan sebesar 3V. Kuat arus diukur pada
dinyatakan dengan rumus: masing-masing resistor dengan beda
teganganVab, Vbc, Vcd, dan Vad. Hasil yang
R=ρ L/A (3) didapatkan dibandingkan dengan literatur.

R= Resistansi( Ω=ohm ) D. Resistivitaskawat


ρ =Resistivitas (Ωm)
L= Panjang konduktor (meter=m) Diameter kawat penghantar diukur dengan
A= Luas Penampang Kawat (m2) micrometer sekup.Luas permukaan kawat
dihitung.Lalu hubungkan kawat kesumber
tegangan dan amper meter, catat kuat arus
II. METODE PENELITIAN yang mengalir pada kawat pada
tegangan.Ulangi penghubungan kawat
2.1. Alat dan Bahan dengan tegangan yang berbeda dan panjang
kawat yang berbeda.
Alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah, Power supply III. HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan untuk memberikan arus listrik
kepada seluruh komponen listrik, 3.1. AnalisisHasilPengukuran
Multimeter untuk mengukur tegangan listrik
dan arus listrik, Resistor dan papan a. Resistansi resistor
rangkaian untuk tempat merangkai listrik
Jumper untuk menghubungkan arus listrik Berdasarkan tabel dibawah ini didapatkan
dari supply ke komponen lainnya, Kawat pengolahan data dengan hasil resistansi
penghantar untuk menghantarkan arus resistor dengan warna resistor hijau, biru,
listrik dan Jangka sorong untuk mengukur hitam, emas, dan coklat yaitu 10,7 ohm.
diameter kabel. Sedangkan nilai resistor yang terbaca yakni
55,4 - 56,56 (satuan mana?). Nilai ini berbeda
dengan hasil pengolahan data yang tugas pendahuluan sedikit berbeda yaitu
dilakukan. terletak pada angka pentingnya.

Tabel 2. Hasil pengukuran Nilai arus yang didapatkan pada praktikum


Tegangan (V) Kuatarus I sesuai dengan karakteristik rangkaian
(mA) seribahwa kuat arus dalam tiap-tiap
0,5 7,02
hambatan seri tetap dan besar kuat arus
1 13,78
setiap hambatan sama dengan kuat arus
1,5 22,22
2 28,88 totalnya. Besarnya tegangan akan
2,5 36,34 berbanding lurus dengan arus. Jadi,
3 44,7 semakin besar sumber tegangan akan
3,5 52,8 semakin besar arus yang mengalir.
4 60,7
4,5 69,2 c. Rangkaian paralel resistor
5 77,3
Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan yaitu 3 buah resistor disusun
secra paralel dengan nilai masing-masing
R1= 50 ohm, R2= 100 ohm, R3= 200 ohm dan
tegangan sebesar 3V didapatkan hasil I1=
46,9×10-3 A, I2=28,94×10-3A , I3=14,81× 10-3
A, V1= 2,92 volt, V2= 2,92 volt, V3= 2,92 volt.
Jika dibandingkan dengan literatur, data
hasil pengukuran pada saat praktikum
memiliki nilai yang sama dengan literatur
tugas pendahuluan yaitu I1= 0,06 A, I2=0,03
A , I3=0,015 A, V= 3 volt.
Gambar 3.Hubungan antara Tegangan (V)
Hasil yang didapatkan pada praktikum
dan Kuat Arus (I)
sesuai dengan karakteristik rangkaian
Berdasarkan grafik diatas didapatkan hasil paralel bahwabeda potensial atau tegangan
yang memenuhi hukum ohm bahwa besarnya tiap-tiap percabangannya tetap dan besar
arus listrik yang mengalir sebanding tegangan setiap percabangan sama dengan
dengan besarnya tegangan yang diberikan. tegangan totalnya.
Semakin besar tegangan yang diberikan
semakin besar arus yang akan mengalir d. Resistivitas kawat
pada hambatan. Arus tidak akan mengalir
jika tidak ada tegangan atau beda potensial Tabel 3. Hasil pengukuran
yang mengalir begitupun sebaliknya. Pajang Tegangan V Kuat arus I
kawat L (V) (mA)
b. Rangkaian seri resistor (m)
0,5 1 378,6 × 10-3
Berdasarkan praktikum yang telah
1 1 349,2 × 10-3
dilakukan yaitu resistor yang disusun secara
1,5 1 305,5 × 10-3
seri dengan nilai R1= 50 ohm, R2= 100 ohm,
0,5 2 396,8 × 10-3
R3= 200 ohm dan tegangan sebesar 3V
1 2 296,6 × 10-3
diperoleh arus I1=8,1 A, I2=8,1 A I3=8,1 A
dan teganggan Vab=0,487 volt Vbc=0,83 volt, 1,5 2 357,2 × 10-3
Vcd=1,607 volt. Jika dibandingkan dengan 0,5 3 400,6 × 10-3
literatur tugas pendahuluan yaitu V1=0,4 1 3 368,9 × 10-3
volt, V2=0,8 volt, V3=1,6 volt. Hasil 1,5 3 367,8 × 10-3
perhitungan pada praktikum dan literatur
Tabel 4. Pengolahan data pengukuran jurnal tentang Hambatan Listrik ini. Ucapan
L V/I L2 LV/I terima kasih juga penulis ucapkankepada
x Y x2 xy kepala labor, koordinator umum,
0,5 2.64× 10-3 0,25 1.32× 10-3 koordinator alat, koordinator jurusan dan
1 2.86× 10-3 1 2.86× 10-3 staf laboratorium yang telah bersedia
1,5 3.27× 10 -3
2,25 4.90× 10-3 mengkoordinir jalanya praktikumserta
0,5 5.04× 10 -3
0,25 2.52× 10-3 asisten pembimbingyangtelah berjasa
1 6.74× 10 -3
1 6.74× 10-3 membantu proses pembuatan jurnal ini.
1,5 5.59× 10-3 2,25 8.39× 10-3 Serta ucapan terima kasih untuk rekan-
0,5 7.49× 10 -3
0,25 3.74× 10-3 rekan kerja yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian jurnal ini.
1 8.13× 10 -3
1 8.13× 10-3
1,5 8.15× 10 -3
2,25 12,2× 10-3
∑ 9 49.94× 10 -3
10,5 56,80 × 10-3 DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan perhitungan data didapatkan 1. Hariyanto, Didik. 2009. Studi Penentuan


resistivitas kawat 1,822 X 10-8Ωm. sedangkan Nilai Resistor Menggunakan seleksi Warna
menurut literatur resistivitas kawat yaitu Model HSI Pada Citra 2D. Universitas
2,65 X 10-8Ωm.Hasil yang didapatkan pada Negeri Yogyakarta
praktikum tidak sesuai dengan literatur, 2. Sears, Zemansky. 2008. Fisika
bahwa semakin panjang kawat penghantar Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 2.
maka semakin besar hambatannya serta Jakarta : Erlangga
arus yang mengalir sebanding dengan 3. Stiyono,edi.2007. Fisika kelas X untuk
tegangan yang diberikan maka Semakin SMA dan MA. Klaten: PT.intan
besar tegangan maka semakin besar kuat pariwara.
arus.

3.2 ANALISIS KESALAHAN


Dari hasil praktium yang telah dilakukan
hasil yang didapatkan pada percobaan
resistansi resistor dan resistivitas kawat
tidak sesuai dengan literatur, hal ini
dikarenakan kurang hati-hati nya praktikan
disaat praktikum dan kurang teliti dalam
pengolahan dan penghitungan data.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah


dilaksanakan diperoleh kesimpulan bahwa
arus berbanding lurus dengan besar nya
tegangan yang diberikan. Dan pada
percobaan rangkaian seri didapatkan bahwa
kuat arus pada setiap resistor adalah sama
sedangkan pada rangkaian paralel besar
tengangan pada setiap resistor nya yang
mempunyai nilai sama.

V. UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih penulis ucapkan kepada Allah


swt yang telah memberikan kesempatan
kepada kelompok 5 untuk menyelesaikan

Anda mungkin juga menyukai