Rangkaian listrik terdiri atas dua jenis yaitu seri dan paralel. Selain itu ada juga gabungan dari
dua jenis rangkaian listrik, yang disebut rangkaian campuran. Sehingga, terdapat tiga bentuk
rangkaian listrik yaitu rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran.
Perbedaan jenis rangkaian listrik ini terletak pada cara merangkainya. Rangkaian listrik seri
disusun secara sejajar, sedangkan rangkaian listrik paralel disusun secara bersusun atau
bercabang. Sedangkan rangkaian campuran merupakan kombinasi dari rangkaian seri dan
paralel.
Penerapan rangkaian seri dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan pada lampu senter.
Pernahkah sobat idSCHOOL memperhatikan senter? Biasanya, lampu senter tersusun atas dua
batu baterai dan sebuah lampu. Batu baterai sebagai sumber tegangan dan lampu pada senter
disusun secara seri. Sedangkan instalasi listrik pada rumah-rumah merupakan contoh
penyusunan rangkaian listrik secara paralel.
Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran memiliki karakteristik dan rumus yang berbeda.
Untuk lebih detailnya, simak pembahasan lanjutan mengenai karakteristik pada rangkaian listrik
seri, paralel, dan campuran berikut ini.
Pembahasan pertama mengenai rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran yang akan dibahas
adalah rangkaian seri. Bentuk rangkaian seri dapat dibilang sangat sederhana karena
rangkaiannya disusun secara lurus dan tidak mimiliki cabang.
Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel memliki ciri yang dapat dikenali, yaitu susunan rangkaiannya memiliki
cabang. Instalasi listrik di suatu rumah biasanya menggunakan susunan rangkaian pararlel.
Meskipun sedikit lebih rumit dari rangkaian seri, rangkaian paralel memiliki banyak keuntungan.
Tiga buah resistor akan dirangkai secara paralel, nilai masing-masing resistor tersebut adalah R1
= 10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω, berapakah nilai hambatan pengganti pada rangkaian paralel
tersebut?
Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
R3 = 100Ω
Ditanya : Rp = ?
Jawab :
2.
Dua buah resistor dirangkai paralel, jika nilai masing-masing resistor tersebut adalah R1 = 10Ω,
R2 = 47Ω, berapakah nilai hambatan penggantinya?
Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
Ditanya : Rp = ?
Jawab :
3.
Tiga buah resistor akan dirangkai secara seri, masing-masing nilai resistor tersebut adalah R1 =
10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω. berapakah nilai dari hambatan pengganti rangkaian tersebut?
Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
R3 = 100Ω
Ditanya : Rs = ?
Jawab :
4. Tiga buah hambatan dihubungkan secara paralel. Hambatan tersebut masing masing
bernilai 2 ohm, 1 ohm dan 2 ohm. Jika rangkaian hambatan tersebut dihubungkan pada
tegangan 12 volt, hitunglah besarnya kuat arus total dan kuat arus yang mengalir pada
hambatan 1 ohm.
Jawab:
R1 = 2 ohm
R2 = 1 ohm
R3 = 2 ohm
V = 12 volt
5. Jika tiga buah hambatan dihubungkan secara seri. Hambatan tersebut bernilai 3 ohm, 5
ohm, 4 ohm. Tentukan total hambatan tersebut
Jawab:
R = R1 + R2 + R3
=3+5+4
= 12 ohm