Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR_HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF (1- 1

6)

Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff


(E1)
Nurul Yanti Cahaya, Riyan Yefta Purba, Rozaq Alfan, Endarko
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya, 60111
e-mail: nurulyca@yahoo.co.id
Abstrak—Telah dilakukan percobaan hukum Ohm dan galvanic yang didasarkan pada analogi antara aliran
hukum Kirchoff. Percobaan ini bertujuan untuk listrik dengan aliran panas. Formulasi Fourier untuk
mempelajari hubungan antara tegangan, arus, dan aliran panas adalah
resistansi secara teori dan eksperimen dalam hukum Ohm 𝑑𝑄 𝑑𝑇
dan membuktikan hukum Kirchoff dengan = −𝑘𝐴
membandingkan tegangan yang diperoleh melalui 𝑑𝑡 𝑑𝑙
dengan Q adalah kuantitas panas dan T adalah
eksperimen dan teori. Prinsip yang digunakan dalam
percobaan ini adalah hukum Ohm dan hukum Kirchoff. temperatur, sedangkan k adalah konduktivitas panas, A
Pada percobaan hukum Ohm ini digunakan dua variasi adalah luas penampang. Dengan formulasi Fourier
hambatan, yaitu 10kΩ dan 1kΩ dengan variasi tegangan, untuk persamaan konduksi pana dan menganalogikan
yaitu 5V, 6V, dan 10V. Untuk pengukuran nilai i intensitas medan listrik dengan gradient temperature,
digunakan multimeter. Sedangkan pada percobaan Ohm menunjukkan bahwa arus listrik yang mengalir
hukum kirchoff ini digunakan empat variasi hambatan, pada konduktor dapat dinyatakan dengan
yaitu 4,7 kΩ; 6,8 kΩ; 10 kΩ dan 15 kΩ dengan variasi 𝐴 𝑑𝑣
pada tegangan pula, yaitu 5V, 10V dan 12V. Adapun alat 𝐼 = 𝜌 𝑑𝑙 .
dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara Dalam hal konduktor, konduktor mempunyai luas
lain : multimeter, power supply, resistor, kabel, dan
project board. Pada percobaan ini akan digunakan 2
penampang A yang merata, maka persamaan arus itu
model rangkaian. Satu rangkaian untuk percobaan menjadi :
𝐴𝑉 𝑉 𝜌𝑙
hukum Ohm dan satu rangkaian untuk percobaan hukum I= 𝜌 𝑙 = 𝑅 dengan R =
Kirchoff. Pada percobaan hukum Ohm menggunakan 𝐴
variasi tegangan 5V, 9V dan 12V dengan variasi resistor V adalah beda potensial pada konduktor sepanjang l
sebesar 1 kΩ dan 10 kΩ. Pada percobaan hukum Kirchoff yang luas penampangnya A, 𝜌 adalah karakteristik
menggunakan variasi resistor sebesar 1 kΩ, 3 resistor 4,6 material yang disebut resistivitas, sedangkan R adalah
kΩ dan variasi tegangan 5V, 9V, dan 12V. Berdasarkan resistor konduktor. Selanjutnya persamaan itu dapat
percobaan hukum Ohm yang telah dilakukan, didapatkan ditulis sebagai
nilai error yang kecil dan nilai error maksimalnya adalah
0,04%. Berdasarkan hukum Ohm diketahui bahwa
𝑉 = 𝑖𝑅
semakin besar tegangan yang diberikan, semakin besar Dimana konstanta pembanding R dinamakan resistansi
pula arus yang dihasilkan. Bedasarkan percobaan hukum (tahanan). Jika persamaan ini digambarkan pada sumbu-
Kirchoff, nilai error dari seluruh percobaan yang sumbu 𝑣 terhadap 𝑖, maka diperoleh sebuah garis lurus
dilakukan dengan berbagai variasi memiliki nilai error yang melalui titik pusat koordinat. Persamaan tersebut
maksimalnya 7%. adalah linier sehingga dapat didefinisikan tahanan linier.
Jadi, jika perbandingan di antara arus dan tegangan dari
Kata Kunci—Arus, Hukum Kirchoff, Hukum Ohm suatu elemen rangkaian sederhana adalah sebuah
konstanta, maka elemen tersebut adalah sebuah tahanan
I. PENDAHULUAN
linier yang mempunyai tahanan yang sama dengan
L Istrik merupakan sumber yang umum digunakan dan
banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia. Listrik
perbandingan tegangan terhadap arus. Terdapat dua
pembagian peranan hambatan dalam suatu rangkaian
yaitu short circuit dan open circuit. Nilai dari hambatan
sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
berkisar antara nol sampai dengan tak hingga.
Contohnya penggunaan listrik pada lampu rumah,
Rangkaian dengan nilai hambatan mendekati nol disebut
setrika, televisi dan alat-alat listrik lainnya yang
short circuit, sedangkan rangkaian dengan hambatan
disesuaikan dengan tegangannya pula. Didalam listrik
yang nilainya tak hingga disebut open circuit. Pada
terdapat arus, tegangan, dan hambatan listrik yang
rangkaian listrik terdapat pula komponen komponen
saling berhubungan. Dasar – dasar tentang elektronika,
yang dinamakan node, brances dan loop, terminal.
misalnya tegangan dan resistor ada pada Hukum Ohm
Terminal merupakan ujung akhir sambungan piranti
dan Hukum Kirchoff merupakan hukum dasar
atau rangkaian. Rangkaian (circuit) adalah beberapa
mengenai elektronika. Dalam hukum Ohm besar arus
piranti/elemen yang dihubungkan pada terminalnya.
listrik yang mengalir yang mengalir melalui sebuah
Node adalah titik sambung antara dua atau lebih piranti.
penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
Branch adalah sebuah komponen tunggal dalam sebuah
potensial yang diberikan kepada penghantar tersebut
sirkui seperti resistor atau sumber tegangan. Loop
dan berbanding terbalik dengan hambatannya.
adalah rangkaian tertutup.
Sedangkan hukum kirchoff merupakan salah satu teori
elektronika yang digunakan untuk menganalisa nilai
tegangan dan arus pada rangkaian.. Untuk
mengetahuinya, maka dilakukanlah percobaan hukum
Ohm dan hukum Kirchoff ini.
a. Hukum Ohm
Hukum Ohm merupakan salah satu hasil percobaan
laboratorium yang dilakukan oleh George Simon Ohm
tentang hubungan arus dan tegangan yang kemudian
dikenal dengan hukum Ohm Hukum Ohm sendiri
Gambar 1. Simbol Resistor Umum
merupakan hasil analisis matematis dari rangkaian
JURNAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR_HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF (1- 2
6)
Hasil perkalian antara V dan I akan memberikan daya energi. Menurut prinsip konservasi energi, energi yang
yang diserap oleh tahanan tersebut, yakni, V dan I diberikan oleh sumber dalam suatu selang waktu
dipilih sehingga memenuhi konvensi tanda pasif. Daya tertentu harus sama dengan energi yang diserap oleh
yang diserap timbul sebagai panas dan nilainya selalu beban selama selang waktu yang sama. Mengingat
positif, sebuah tahanan (resistor) adalah elemen pasif konvensi pasif, hal itu berarti bahwa jumlah aljabar
yang tidak bisa memberikan daya dan menyimpan energi di semua piranti adalah nol, dan pula jumlah
energi. Cara lain untuk menyatakan daya yang diserap aljabar daya sama dengan nol. Perlu diketahui bahwa
adalah Hukum arus Kirchoff berlaku untuk simpul tunggal
𝑉2 maupun simpul super dan Hukum tegangan Kirchoff
P = 𝑣𝑖 = 𝑖 2 𝑅 =
𝑅 berlaku untuk mesh tunggal maupun mesh super yaitu
Perbandingan diantara arus dan tegangan adalah juga keadaan dimana jumlah seluruh tegangan pada
sebuah konstanta. rangkaian tertutup adalah nol. [2]
𝑖 1
= =𝐺 c. Multimeter Analog
𝑣 𝑅 Multimeter merupakan alat yang dapat mengukur
G merupakan konduktansi. Satuan untuk konduktansi besar arus listrik, tegangan, dan hambatan listrik.
adalah mho, yakni 1 A/V, dan berlambangkan omega Terdapat kumparan tembaga yang diletakkan diantara
yang terbalik Ʊ. Symbol rangkaian yang sama kutub selatan dan utara magnet yang didalam kumparan
digunakan untuk menyatakan resistansi dan tersebut terdapat jarum penunjuk/jarum meter. Jarum
konduktansi. Satuan SI untuk konduktansi adalah meter tersebut akan bergerak bila terdapat aliran arus
Siemens. Tegangan, dengan symbol 𝑣, berkaitan dengan listrik akibat perubahan garis-garis gaya magnet. [3]
perubahan energi yang dialami oleh muatan pada waktu
ia berpindah dari satu titik ke titik yang lain di dalam II. METODE
rangkaian. Tegangan antara titik A dan titik B di suatu Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan
rangkaian didefinisikan sebagai perubahan energi per hukum Ohm dan hukum Kirchhoff ini adalah sebagai
satuan muatan, yang dalam bentuk diferensial dapat berikut : multimeter untuk mengukur arus dan tegangan,
dituliskan sebagai : power supply sebagai sumber tegangan, resistor sebagai
𝑑𝑊
𝑣= penghambat arus yang mengalir dalam rangkaian, kabel
𝑑𝑞
untuk merangkai rangkaian, dan project board sebagai
Arus merupakan perpindahan muatan dari suatu titik ke
tempat merangkai rangkaian.
titik lain. Perpindahan ini dikarenakan adanya
a. Percobaan pertama yaitu hukum Ohm.
perbedaan potensial (V) pada suatu titik terhadap titik
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
lain. Arus memiliki symbol 𝑖 yang merupakan laju
hukum Ohm adalah :
perubahan jumlah muatan yang melewati titik tertentu.
1. Multimeter
Dalam bentuk differensial arus didefinisikan sebagai
𝑑𝑞
2. Power supply
𝑖 = 3. Resistor 1 kΩ dan 10 kΩ
𝑑𝑡
Menurut SI arus mempunyai satuan ampere. Karena 4. Kabel
satuan muatan adalah Coulomb, maka 1 ampere = 1 5. Project board
coulomb/detik. Perlu diingat bahwa ada dua jenis Percobaan ini dilakukan dengan resistor 1 kΩ dan
muatan yaitu muatan positif dan negatif. Arah arus 10 kΩ dan variasi tegangan 5V, 9V, 12V dengan tiga
positif ditetapkan sebagai arah aliran muatan positif kali pengulangan. Langkah pertama ialah mengukur dan
netto, mengingat bahwa aliran arus di suatu titik mencatat nilai dari resistansi resistor dengan metode
mungkin melibatkan kedua macam muatan tersebut. [1] menghitung urutan warna pita pada resistor. Tegangan
b. Hukum Kirchoff power supply diatur 5V dan resistor sebesar 10 kΩ.
Hukum Kirchoff merupakan karya ilmuwan Jerman Kemudian komponen disusun seperti pada Gambar 1.
Gustav Kirchoff yang disebut hukum Kirchoff. Hukum
kirchoff berisi tentang analisa tegangan dan arus dalam
suatu rangkaian. Hukum Kirchoff dibagi menjadi dua,
yaitu: hukum arus Kirchoff dan hukum tegangan
Kirchoff. Hukum Arus Kirchoff (KCL) merupakan
hukum Kirchoff yang pertama. Hukum ini menyatakan
bahwa “setiap saat, jumlah aljabar dari arus di suatu
simpul adalah nol”. Hukum Arus Kirchoff merupakan
pernyataan prinsip konservasi muatan. Jumlah elektron
per detik yang datang maupun yang pergi haruslah sama Gambar 1. Rangkaian Percobaan Hukum Ohm
di titik manapun dalam rangkaian. Pada hukum arus
Kirchhoff harus memiliki referensi arah arus. Bila arus Kemudian arus pada rangkaian diukur dengan
yang menuju simpul diberi tanda positif, maka arus yang menggunakan multimeter dan nilai arus yang
meninggalkan simpul diberi tanda negatif (atau ditampilkan dicatat. Dari hasil eksperimen dan teori
sebaliknya). Arah arus disini adalah arah referensi dan nilai arus dibandingkan. Percobaan ini diulangi dengan
bukanlah arah arus sebenarnya. Oleh karena itu, jumlah variasi tegangan dan resistor..
arus di suatu simpul harus nol. Jika tidak, akan terjadi Berikut merupakan flowchart yang digunakan dalam
penumpukan muatan di simpul tersebut yang menurut percobaan ini
hukum Coulomb akan menyebabkan ledakan muatan.
Hukum tegangan Kirchoff (KVL) merupakan hukum
Kirchoff yang kedua menyatakan bahwa “setiap saat,
jumlah aljabar tegangan dalam satu loop adalah nol.” Di
sini pun kita harus memperhatikan tanda referensi
tegangan dalam menuliskan persamaan tegangan loop.
Tegangan diberi tanda positif jika bergerak dari positif
ke negatif dan sebaliknya. Hukum tegangan Kirchoff
merupakan pernyataan kembali prinsip konservasi
JURNAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR_HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF (1- 3
6)
Percobaan ini dilakukan dengan resistor 1 kΩ, 3
resistor 4,6 kΩ dan variasi tegangan 5V, 9V, 12V
dengan tiga kali pengulangan. Langkah pertama yaitu
nilai dari resistansi resistor diukur dan dicatat dengan
metode menghitung urutan warna pita gelang pada
resistor. Kemudian komponen disusun seperti pada
Gambar 2.

Gambar 3. Rangkaian Percobaan Hukum Kirchoff


Selanjutnya tegangan dan arus diukur dengan
menggunakan multimeter. Dari hasil eksperimen dan
teori, nilai tegangan dibandingkan. Percobaan ini
diulangi dengan variasi tegangan dan variasi resistor.
Berikut adalah flowchart percobaan hukum Kirchoff :

Gambar 2. Flowchart Percobaan Hukum Ohm

Berdasarkan data arus yang diperoleh dari percobaan


hukum Ohm yang telah disajikan pada tabel 1, maka
didapatkan arus sebagai berikut :
Contoh perhitungan :
Diketahui : Vmultimeter = 5,09 Volt
Rmultimeter = 0,95 kΩ
Tanya : 𝑖 perhitungan teori
V multimeter
Jawab :𝑖=
R multimeter
5,09 𝑉
𝑖=
0,95 kΩ
𝑖 = 5,357 𝑚𝐴
𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑖 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛
Error :| | 𝑥 100%
𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
5,357−5,10
:| | 𝑥 100%
5,357
: 4,79 %

b. Percobaan kedua yaitu hukum kirchoff.


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan :
1. Multimeter
2. Power supply
3. Resistor 1 kΩ, 3 resistor 4,6 kΩ
4. Kabel
5. Project board
JURNAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR_HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF (1- 4
6)

10,05 I2 = 4,51 I1
10,05 I2 = 4,51 (0,72)
10,05 I2 = 7,75
I2 = 0.32 kA

I4 = I1 – I2
= 0,72 – 0,32
= 0,4 kA

v1 = i1R1 = 0,72 (4.56) = 3,28V


v2 = i2R2 = 0,32 (4,54) = 1,45V
v3 = i3R3 = 0,32 (1) = 0,32V
v4 = i4R4 = 8,4 (4,51) = 1,8V

𝑣 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑣 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛
Error =| | 𝑥 100%
𝑣 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
3,28−3,28
=| | 𝑥 100%
3,28
=0%

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Analisa Data
Percobaan hukum Ohm menggunakan resistor 1 kΩ
dan 10 kΩ. Setelah melakukan percobaan maka
didapatkan data-data dalam tabel berikut ini :

Tabel 1. Hasil pengukuran untuk percobaan Hukum


Ohm
I (mA)
Vmultimeter Vpower supply
I (10) I (1)
0,504 5,10
5,09 5 0,504 5,10
0,504 5,10
0,889 8,99
8,97 9 0,889 9,00
0,889 9,00
1,208 12,18
12,15 12 1,208 12,18
1,208 12,19

Setelah didapatkan data percobaan, maka dilakukan


perhitungan arus dengan tegangan yang didapat dan
resistor yang diberikan dalam percobaan yang disajikan
dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Perhitungan Arus pada 5V dan 10kΩ


Hasil Pengukuran i eksperimen i perhitungan
Gambar 4. Flowchart Percobaan Hukum Kirchoff No.
V (V) R (kΩ) (mA) (mA)
Berdasarkan data tegangan yang diperoleh dari 1 5,09 9,75 0,504 0,52
percobaan hukum Kirchoff yang telah disajikan pada 2 5,09 9.75 0,504 0,52
tabel 2, maka didapatkan tegangan dari percobaan ini 3 5,09 9,75 0,504 0,52
sebagai berikut :
Contoh perhitungan tegangan : Tabel 3. Hasil Perhitungan Arus pada 5V dan 1 kΩ
Loop I Hasil Pengukuran i eksperimen i perhitungan
No.
V (V) R (kΩ) (mA) (mA)
KVL:
1 5,09 0,95 5,10 5,36
-5,09 + I2.R3 + I2.R2 + I1.R3 = 0 2 5,09 0,95 5,10 5,36
5,54 I2 + 4,56 I1 = 5,09 3 5,09 0,95 5,10 5,36

Loop II
KVL:
Tabel 4. Hasil Perhitungan Arus pada 9V dan 10 kΩ
I2.R2 + I2.R3 – I4.R4 = 0
5,54I2 – I4.R4 = 0 Hasil Pengukuran i eksperimen i perhitungan
No.
V (V) R (kΩ) (mA) (mA)
1 8,97 9,75 0,889 0,92
KCL:
2 8,97 9.75 0,889 0,92
I4 = I1 - I2 3 8,97 9,75 0,889 0,92
Jadi, 5,54 I2 – 4,51 I1 + 4.51 I2 = 0
10,05 I2 – 4,51 I1 = 0
Tabel 5. Hasil Perhitungan Arus pada 9V dan 1 kΩ
Persamaan (1) & (2) Hasil Pengukuran i eksperimen i perhitungan
5,54 I2 + 4.56 I1 = 5,09 x 1,91 No.
V (V) R (kΩ) (mA) (mA)
10,05 I2 - 4.51 I1 = 0 x1 – 1 8,97 0,95 8,99 9,44
8,27 I1 + 4,51 I1 = 9,21 2 8,97 0,95 9 9,44
12,78 I1 = 9,21 3 8,97 0,95 9 9,44
I1 = 0,72 kA
JURNAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR_HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF (1- 5
6)
Tabel 6. Hasil Perhitungan Arus pada 12V dan 10 kΩ bahwa semakin besar tegangan yang diberikan maka
Hasil Pengukuran i eksperimen i perhitungan arus pun semakin besar. Namun, semakin besar
No.
V (V) R (kΩ) (mA) (mA) hambatan yang diberikan maka semakin kecil arus yang
1 12,15 9,75 1,208 1,246
2 12,15 9.75 1,208 1,246
dihasilkan. Pada tabel-tabel selanjutnya dapat dilihat
3 12,15 9,75 1,208 1,246 bahwa meskipun hambatan yang diberikan adalah sama
namun arus berubah bila tegangan yang diberikan
berubah. Hal ini membuktikan bahwa arus yang
Tabel 7. Hasil Perhitungan Arus pada 12V dan 1 kΩ
Hasil Pengukuran i eksperimen i perhitungan
mengalir pada suatu rangkaian hanya bergantung pada
No. tegangan dan tidak bergantung pada resistor yang
V (V) R (kΩ) (mA) (mA)
1 12,15 0,95 12,18 12,79 digunakan. Bila digambarkan dalam grafik, hubungan
2 12,15 0,95 12,18 12,79 arus dengan tegangan yaitu berbanding lurus sehingga
3 12,15 0,95 12,19 12,79 berbentuk linier/garis lurus. Hal ini sesuai dengan
hukum Ohm yang menyatakan bahwa v ≈ i dan R
Hukum Kirchoff menggunakan R1=R2=R4= 4,6 kΩ merupakan konstanta yang konstan karena telah
dan R3 = 1 kΩ. Setelah melakukan percobaan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengatur
didapatkan data sebagai berikut : besar arus yang mengalir dalam rangkaian supaya tidak
Tabel 8. Hasil Percobaan Hukum Kirchoff terjadi ledakan muatan.
V Pada tabel 2 sampai dengan tabel 7 terdapat nilai
Vmultimeter Vpower Supply arus secara eksperimen dan nilai arus secara
VR1 VR2 VR3 VR4
perhitungan. Terdapat perbedaan nilai antara arus yang
3,28 1,46 0,30 1,78
5,09 5 3,28 1,46 0,30 1,78 diperoleh melalui eksperimen dan arus yang diperoleh
3,28 1,46 0,29 1,78 secara perhitungan. Perbedaan diantara nilai keduanya
5,79 2,59 0,53 3,14 kecil. Nilai error yang didapatkan mencapai 0,47%. Hal
8,97 9 5,79 2,59 0,53 3,15 ini dikarenakan pada proses pengukuran terdapat faktor-
5,79 2,59 0,53 3,14
7,85 3,52 0,73 4,27
faktor yang diabaikan, salah satunya yaitu adanya
12,15 12 7,86 3,52 0,73 4,27 hambatan pada kawat. Karena setiap bahan mempunyai
7,86 3,52 0,73 4,27 nilai hambatan walaupun nilainya kecil. Hal ini
dikarenakan kerapatan atom pada bahan tertentu juga
Setelah didapatkan data percobaan, maka dilakukan mempengaruhi jalannya elektron dalam suatu
perhitungan tegangan yang disajikan dalam tabel konduktor.
sebagai berikut : Pada percobaan hukum Kirchoff, hasil percobaan
Tabel 9. Hasil Perhitungan Tegangan dan Error Hukum disajikan dalam tabel 8 yang menyatakan bahwa dari
Kirchoff sumber tegangan yang sama dengan besar resistor yang
Sumber berbeda menghasilkan tegangan yang berbeda-beda
Vperhitungan Veksperimen Error
Tegangan R (kΩ) misalnya dengan sumber tegangan 5,09V dan resistor
(V) (V) (%)
(V) sebesar 4,56kΩ dan 4,51kΩ memiliki tegangan berturut-
4,56 3,28 3,28 0 turut sebesar 3,28V dan 1,45V. Hal ini berarti tegangan
4,54 1,45 1,46 1 pada rangkaian pada percobaan hukum Kirchoff
5,09 dipengaruhi oleh resistor. Tegangan dalam rangkaian
1 0,32 0,30 6,2
4,51 1,8 1,78 1,1 harus sama dengan nol seperti bunyi kedua hukum
4,56 5,79 5,79 0 Kirchoff, dimana hal ini berarti ada tegangan keluar dan
4,54 2,59 2,59 0 ada tegangan masuk yang saling meniadakan. Hal ini
8,97 terjadi supaya tidak terjadi kelebihan kerja dalam
1 0,57 0,53 7
4,51 3,15 3,14 0,3 mengangkut pada suatu simpul dalam rangkaian,
4,56 7,84 7,86 0,12 sehingga rangkaian dapat berjalan dengan baik.
Tegangan yang diperoleh secara eksperimen dan
4,54 3,49 3,52 0,85
12,15 perhitungan memiliki nilai error terbesar yaitu 7% pada
1 0,77 0,73 5,19
sumber tegangan 8,97V dan resistor sebesar 1kΩ
4,51 4,28 4,27 0,23
dengan error terkecil 0% pada beberapa data.
Ketidakakuratan nilai tegangan yang menyebabkan
b. Pembahasan perbedaan antara nilai tegangan yang didapat melalui
Resistor memiliki sifat menghambat. Resistor dapat eksperimen dan perhitungan ini dikarenakan nilai
menghambat arus listrik yang mengalir dalam sebuah ketelitian skala pada multimeter terlalu kecil sehingga
rangkaian karena resistor memiliki dua kutub yang akan menyebabkan kesulitan dalam pembacaan nilai yang
dialiri arus listrik, arus listrik yang dihambat itu ditunjukkan, energi disipasi resistor lebih besar dari
diteruskan hingga ke ujung hantaran selanjutnya dan pada saat percobaan hukum Ohm, dan resistor yang
menghasilkan tegangan listrik di kedua kutubnya digunakan pun banyak.
sehingga resistor dapat menghambat arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian. Resistor dapat membagi IV. KESIMPULAN
tegangan berarti resistor tersebut merupakan resistor
Dari percobaan hukum Ohm didapatkan bahwa arus
yang dirangkai seri. Hanya saja yang dihitung adalah
semakin besar bila tegangan yang digunakan semakin
nilai tegangan yang dihasilkan oleh resistor tersebut.
besar pula dan hukum Kirchoff terbukti karena nilai
Sedangkan resistor yang dapat membagi arus berarti
error yang dihasilkan hanya 7%.
resistor tersebut merupakan resistor yang dirangkai
paralel. Hanya saja yang dihitung adalah nilai arus yang
UCAPAN TERIMA KASIH
melewati oleh resistor.
Terima kasih untuk Endarko selakuk dosen
Tabel 1 menunjukkan hasil pengukuran arus pada
Elektronika Dasar I, teman-teman kelompok III B yang
percobaan hukum Ohm yang menggunakan resistor
telah membantu saya, Asisten Laboratorium Elektronika
tetap sebesar 1kΩ dan 10 kΩ dengan variasi tegangan
Dasar Riyan Yefta Purba dan Rozaq Alfan yang telah
5V, 9V, dan 12V. Dari data yang didapatkan dari
membimbing saya.
pengukuran arus menggunakan multimeter, terlihat
JURNAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR_HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF (1- 6
6)

DAFTAR PUSTAKA
[1] Halliday, David, dkk, “Fisika Dasar Jilid 2 Edisi 7”,
Jakarta : Erlangga, 2010
[2] Charles K.Alexander, Matthew N. O. Sadiku,.
”Fundamental of Electric Circuit”, New York :
McGraw-Hill Companies, 2009
[3] Miller, Franklin, Jr, “College Physics”, New York :
Harcourt, Brace, and Company, 1959

Anda mungkin juga menyukai