Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR_HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF (1-6) 1

Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff


(E1)
Nurul Yanti Cahaya, Riyan Yefta Purba, Rozaq Alfan, Endarko
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya, 60111
e-mail: nurulyca@yahoo.co.id
Abstrak—Telah dilakukan percobaan hukum Ohm dan tentang hubungan arus dan tegangan yang kemudian dikenal
hukum Kirchoff. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari dengan hukum Ohm Hukum Ohm sendiri merupakan hasil
hubungan antara tegangan, arus, dan resistansi secara teori analisis matematis dari rangkaian galvanic yang didasarkan
dan eksperimen dalam hukum Ohm dan membuktikan hukum pada analogi antara aliran listrik dengan aliran panas.
Kirchoff dengan membandingkan tegangan yang diperoleh Formulasi Fourier untuk aliran panas adalah
melalui eksperimen dan teori. Prinsip yang digunakan dalam 𝑑𝑄 𝑑𝑇
percobaan ini adalah hukum Ohm dan hukum Kirchoff. Pada = −𝑘𝐴
percobaan hukum Ohm ini digunakan dua variasi hambatan, 𝑑𝑡 𝑑𝑙
yaitu 10kΩ dan 1kΩ dengan variasi tegangan, yaitu 5V, 6V, dengan Q adalah kuantitas panas dan T adalah temperatur,
dan 10V. Untuk pengukuran nilai i digunakan multimeter. sedangkan k adalah konduktivitas panas, A adalah luas
Sedangkan pada percobaan hukum kirchoff ini digunakan penampang. Dengan formulasi Fourier untuk persamaan
empat variasi hambatan, yaitu 4,7 kΩ; 6,8 kΩ; 10 kΩ dan 15 konduksi pana dan menganalogikan intensitas medan listrik
kΩ dengan variasi pada tegangan pula, yaitu 5V, 10V dan 12V. dengan gradient temperature, Ohm menunjukkan bahwa
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini arus listrik yang mengalir pada konduktor dapat dinyatakan
antara lain : multimeter, power supply, resistor, kabel, dan dengan
project board. Pada percobaan ini akan digunakan 2 model 𝐴 𝑑𝑣
rangkaian. Satu rangkaian untuk percobaan hukum Ohm dan 𝐼 = 𝜌 𝑑𝑙 .
satu rangkaian untuk percobaan hukum Kirchoff. Pada
percobaan hukum Ohm menggunakan variasi tegangan 5V, 9V Dalam hal konduktor, konduktor mempunyai luas
dan 12V dengan variasi resistor sebesar 1 kΩ dan 10 kΩ. Pada penampang A yang merata, maka persamaan arus itu
percobaan hukum Kirchoff menggunakan variasi resistor menjadi :
sebesar 1 kΩ, 3 resistor 4,6 kΩ dan variasi tegangan 5V, 9V, 𝐴𝑉 𝑉 𝜌𝑙
dan 12V. Berdasarkan percobaan hukum Ohm yang telah
I= 𝜌 𝑙 = 𝑅 dengan R = 𝐴
dilakukan, didapatkan nilai error yang kecil dan nilai error V adalah beda potensial pada konduktor sepanjang l yang
maksimalnya adalah 0,04%. Berdasarkan hukum Ohm luas penampangnya A, 𝜌 adalah karakteristik material yang
diketahui bahwa semakin besar tegangan yang diberikan, disebut resistivitas, sedangkan R adalah resistor konduktor.
semakin besar pula arus yang dihasilkan. Bedasarkan
Selanjutnya persamaan itu dapat ditulis sebagai
percobaan hukum Kirchoff, nilai error dari seluruh percobaan
yang dilakukan dengan berbagai variasi memiliki nilai error 𝑉 = 𝑖𝑅
maksimalnya 7%. Dimana konstanta pembanding R dinamakan resistansi
(tahanan). Jika persamaan ini digambarkan pada sumbu-
Kata Kunci—Arus, Hukum Kirchoff, Hukum Ohm sumbu 𝑣 terhadap 𝑖, maka diperoleh sebuah garis lurus yang
melalui titik pusat koordinat. Persamaan tersebut adalah
I. PENDAHULUAN linier sehingga dapat didefinisikan tahanan linier. Jadi, jika
perbandingan di antara arus dan tegangan dari suatu elemen
L Istrik merupakan sumber yang umum digunakan dan
banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia. Listrik
rangkaian sederhana adalah sebuah konstanta, maka elemen
tersebut adalah sebuah tahanan linier yang mempunyai
sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. tahanan yang sama dengan perbandingan tegangan terhadap
Contohnya penggunaan listrik pada lampu rumah, setrika, arus. Terdapat dua pembagian peranan hambatan dalam
televisi dan alat-alat listrik lainnya yang disesuaikan dengan suatu rangkaian yaitu short circuit dan open circuit. Nilai
tegangannya pula. Didalam listrik terdapat arus, tegangan, dari hambatan berkisar antara nol sampai dengan tak hingga.
dan hambatan listrik yang saling berhubungan. Dasar – Rangkaian dengan nilai hambatan mendekati nol disebut
dasar tentang elektronika, misalnya tegangan dan resistor short circuit, sedangkan rangkaian dengan hambatan yang
ada pada Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff merupakan nilainya tak hingga disebut open circuit. Pada rangkaian
hukum dasar mengenai elektronika. Dalam hukum Ohm listrik terdapat pula komponen komponen yang dinamakan
besar arus listrik yang mengalir yang mengalir melalui node, brances dan loop, terminal. Terminal merupakan
sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda ujung akhir sambungan piranti atau rangkaian. Rangkaian
potensial yang diberikan kepada penghantar tersebut dan (circuit) adalah beberapa piranti/elemen yang dihubungkan
berbanding terbalik dengan hambatannya. Sedangkan pada terminalnya. Node adalah titik sambung antara dua
hukum kirchoff merupakan salah satu teori elektronika yang atau lebih piranti. Branch adalah sebuah komponen tunggal
digunakan untuk menganalisa nilai tegangan dan arus pada dalam sebuah sirkui seperti resistor atau sumber tegangan.
rangkaian.. Untuk mengetahuinya, maka dilakukanlah Loop adalah rangkaian tertutup.
percobaan hukum Ohm dan hukum Kirchoff ini.
a. Hukum Ohm
Hukum Ohm merupakan salah satu hasil percobaan
laboratorium yang dilakukan oleh George Simon Ohm
JURNAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR_HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF (1-6) 2

penumpukan muatan di simpul tersebut yang menurut


hukum Coulomb akan menyebabkan ledakan muatan.
Hukum tegangan Kirchoff (KVL) merupakan hukum
Kirchoff yang kedua menyatakan bahwa “setiap saat, jumlah
aljabar tegangan dalam satu loop adalah nol.” Di sini pun
Gambar 1. Simbol Resistor Umum kita harus memperhatikan tanda referensi tegangan dalam
Hasil perkalian antara V dan I akan memberikan daya yang menuliskan persamaan tegangan loop. Tegangan diberi
diserap oleh tahanan tersebut, yakni, V dan I dipilih tanda positif jika bergerak dari positif ke negatif dan
sehingga memenuhi konvensi tanda pasif. Daya yang sebaliknya. Hukum tegangan Kirchoff merupakan
diserap timbul sebagai panas dan nilainya selalu positif, pernyataan kembali prinsip konservasi energi. Menurut
sebuah tahanan (resistor) adalah elemen pasif yang tidak prinsip konservasi energi, energi yang diberikan oleh
bisa memberikan daya dan menyimpan energi. Cara lain sumber dalam suatu selang waktu tertentu harus sama
untuk menyatakan daya yang diserap adalah dengan energi yang diserap oleh beban selama selang waktu
𝑉2 yang sama. Mengingat konvensi pasif, hal itu berarti bahwa
P = 𝑣𝑖 = 𝑖 2 𝑅 =
𝑅 jumlah aljabar energi di semua piranti adalah nol, dan pula
Perbandingan diantara arus dan tegangan adalah juga sebuah jumlah aljabar daya sama dengan nol. Perlu diketahui bahwa
konstanta. Hukum arus Kirchoff berlaku untuk simpul tunggal maupun
𝑖 1
= =𝐺 simpul super dan Hukum tegangan Kirchoff berlaku untuk
𝑣 𝑅 mesh tunggal maupun mesh super yaitu keadaan dimana
G merupakan konduktansi. Satuan untuk konduktansi adalah jumlah seluruh tegangan pada rangkaian tertutup adalah nol.
mho, yakni 1 A/V, dan berlambangkan omega yang terbalik [2]
Ʊ. Symbol rangkaian yang sama digunakan untuk c. Multimeter Analog
menyatakan resistansi dan konduktansi. Satuan SI untuk Multimeter merupakan alat yang dapat mengukur besar
konduktansi adalah Siemens. Tegangan, dengan symbol 𝑣, arus listrik, tegangan, dan hambatan listrik. Terdapat
berkaitan dengan perubahan energi yang dialami oleh kumparan tembaga yang diletakkan diantara kutub selatan
muatan pada waktu ia berpindah dari satu titik ke titik yang dan utara magnet yang didalam kumparan tersebut terdapat
lain di dalam rangkaian. Tegangan antara titik A dan titik B jarum penunjuk/jarum meter. Jarum meter tersebut akan
di suatu rangkaian didefinisikan sebagai perubahan energi bergerak bila terdapat aliran arus listrik akibat perubahan
per satuan muatan, yang dalam bentuk diferensial dapat garis-garis gaya magnet. [3]
dituliskan sebagai :
𝑑𝑊
𝑣= II. METODE
𝑑𝑞
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan hukum
Arus merupakan perpindahan muatan dari suatu titik ke titik
Ohm dan hukum Kirchhoff ini adalah sebagai berikut :
lain. Perpindahan ini dikarenakan adanya perbedaan
multimeter untuk mengukur arus dan tegangan, power
potensial (V) pada suatu titik terhadap titik lain. Arus
supply sebagai sumber tegangan, resistor sebagai
memiliki symbol 𝑖 yang merupakan laju perubahan jumlah
penghambat arus yang mengalir dalam rangkaian, kabel
muatan yang melewati titik tertentu. Dalam bentuk
untuk merangkai rangkaian, dan project board sebagai
differensial arus didefinisikan sebagai
𝑑𝑞
tempat merangkai rangkaian.
𝑖= a. Percobaan pertama yaitu hukum Ohm.
𝑑𝑡
Menurut SI arus mempunyai satuan ampere. Karena satuan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum hukum
muatan adalah Coulomb, maka 1 ampere = 1 coulomb/detik. Ohm adalah :
Perlu diingat bahwa ada dua jenis muatan yaitu muatan 1. Multimeter
positif dan negatif. Arah arus positif ditetapkan sebagai arah 2. Power supply
aliran muatan positif netto, mengingat bahwa aliran arus di 3. Resistor 1 kΩ dan 10 kΩ
suatu titik mungkin melibatkan kedua macam muatan 4. Kabel
tersebut. [1] 5. Project board
b. Hukum Kirchoff Percobaan ini dilakukan dengan resistor 1 kΩ dan 10
Hukum Kirchoff merupakan karya ilmuwan Jerman kΩ dan variasi tegangan 5V, 9V, 12V dengan tiga kali
Gustav Kirchoff yang disebut hukum Kirchoff. Hukum pengulangan. Langkah pertama ialah mengukur dan
kirchoff berisi tentang analisa tegangan dan arus dalam mencatat nilai dari resistansi resistor dengan metode
suatu rangkaian. Hukum Kirchoff dibagi menjadi dua, yaitu: menghitung urutan warna pita pada resistor. Tegangan
hukum arus Kirchoff dan hukum tegangan Kirchoff. Hukum power supply diatur 5V dan resistor sebesar 10 kΩ.
Arus Kirchoff (KCL) merupakan hukum Kirchoff yang Kemudian komponen disusun seperti pada Gambar 1.
pertama. Hukum ini menyatakan bahwa “setiap saat, jumlah
aljabar dari arus di suatu simpul adalah nol”. Hukum Arus
Kirchoff merupakan pernyataan prinsip konservasi muatan.
Jumlah elektron per detik yang datang maupun yang pergi
haruslah sama di titik manapun dalam rangkaian. Pada
hukum arus Kirchhoff harus memiliki referensi arah arus.
Bila arus yang menuju simpul diberi tanda positif, maka arus
yang meninggalkan simpul diberi tanda negatif (atau
sebaliknya). Arah arus disini adalah arah referensi dan
bukanlah arah arus sebenarnya. Oleh karena itu, jumlah arus Gambar 1. Rangkaian Percobaan Hukum Ohm
di suatu simpul harus nol. Jika tidak, akan terjadi
JURNAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR_HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF (1-6) 3

Kemudian arus pada rangkaian diukur dengan menggunakan 𝑖 = 5,357 𝑚𝐴


multimeter dan nilai arus yang ditampilkan dicatat. Dari Error :|
𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑖 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛
| 𝑥 100%
hasil eksperimen dan teori nilai arus dibandingkan. 𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
5,357−5,10
Percobaan ini diulangi dengan variasi tegangan dan resistor.. :| | 𝑥 100%
5,357
Berikut merupakan flowchart yang digunakan dalam : 4,79 %
percobaan ini
b. Percobaan kedua yaitu hukum kirchoff.
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan :
1. Multimeter
2. Power supply
3. Resistor 1 kΩ, 3 resistor 4,6 kΩ
4. Kabel
5. Project board
Percobaan ini dilakukan dengan resistor 1 kΩ, 3 resistor
4,6 kΩ dan variasi tegangan 5V, 9V, 12V dengan tiga kali
pengulangan. Langkah pertama yaitu nilai dari resistansi
resistor diukur dan dicatat dengan metode menghitung
urutan warna pita gelang pada resistor. Kemudian
komponen disusun seperti pada Gambar 2.

Gambar 3. Rangkaian Percobaan Hukum Kirchoff


Selanjutnya tegangan dan arus diukur dengan menggunakan
multimeter. Dari hasil eksperimen dan teori, nilai tegangan
dibandingkan. Percobaan ini diulangi dengan variasi
tegangan dan variasi resistor. Berikut adalah flowchart
percobaan hukum Kirchoff :

Gambar 2. Flowchart Percobaan Hukum Ohm

Berdasarkan data arus yang diperoleh dari percobaan


hukum Ohm yang telah disajikan pada tabel 1, maka
didapatkan arus sebagai berikut :
Contoh perhitungan :
Diketahui : Vmultimeter = 5,09 Volt
Rmultimeter = 0,95 kΩ
Tanya : 𝑖 perhitungan teori
V multimeter
Jawab : 𝑖 = R multimeter
5,09 𝑉
𝑖 = 0,95 kΩ
JURNAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR_HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF (1-6) 4

10,05 I2 – 4,51 I1 = 0
Persamaan (1) & (2)
5,54 I2 + 4.56 I1 = 5,09 x 1,91
10,05 I2 - 4.51 I1 = 0 x1 –
8,27 I1 + 4,51 I1 = 9,21
12,78 I1 = 9,21
I1 = 0,72 kA

10,05 I2 = 4,51 I1
10,05 I2 = 4,51 (0,72)
10,05 I2 = 7,75
I2 = 0.32 kA

I4 = I 1 – I2
= 0,72 – 0,32
= 0,4 kA

v1 = i1R1 = 0,72 (4.56) = 3,28V


v2 = i2R2 = 0,32 (4,54) = 1,45V
v3 = i3R3 = 0,32 (1) = 0,32V
v4 = i4R4 = 8,4 (4,51) = 1,8V

𝑣 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑣 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛
Error =| 𝑣 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
| 𝑥 100%
3,28−3,28
= | 3,28 | 𝑥 100%
=0%

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Analisa Data
Percobaan hukum Ohm menggunakan resistor 1 kΩ dan
10 kΩ. Setelah melakukan percobaan maka didapatkan data-
data dalam tabel berikut ini :

Tabel 1. Hasil pengukuran untuk percobaan Hukum Ohm


I (mA)
Vmultimeter Vpower supply
I (10) I (1)
0,504 5,10
5,09 5 0,504 5,10
0,504 5,10
0,889 8,99
8,97 9 0,889 9,00
0,889 9,00
1,208 12,18
12,15 12 1,208 12,18
1,208 12,19

Setelah didapatkan data percobaan, maka dilakukan


Gambar 4. Flowchart Percobaan Hukum Kirchoff
perhitungan arus dengan tegangan yang didapat dan resistor
Berdasarkan data tegangan yang diperoleh dari
yang diberikan dalam percobaan yang disajikan dalam tabel
percobaan hukum Kirchoff yang telah disajikan pada tabel
sebagai berikut :
2, maka didapatkan tegangan dari percobaan ini sebagai
berikut :
Tabel 2. Hasil Perhitungan Arus pada 5V dan 10kΩ
Contoh perhitungan tegangan : Hasil Pengukuran i eksperimen i perhitungan
Loop I No.
V (V) R (kΩ) (mA) (mA)
KVL: 1 5,09 9,75 0,504 0,52
-5,09 + I2.R3 + I2.R2 + I1.R3 = 0 2 5,09 9.75 0,504 0,52
5,54 I2 + 4,56 I1 = 5,09 3 5,09 9,75 0,504 0,52

Loop II Tabel 3. Hasil Perhitungan Arus pada 5V dan 1 kΩ


KVL: Hasil Pengukuran i eksperimen i perhitungan
No.
V (V) R (kΩ) (mA) (mA)
I2.R2 + I2.R3 – I4.R4 = 0
1 5,09 0,95 5,10 5,36
5,54I2 – I4.R4 = 0 2 5,09 0,95 5,10 5,36
3 5,09 0,95 5,10 5,36
KCL:
I4 = I1 - I2
Jadi, 5,54 I2 – 4,51 I1 + 4.51 I2 = 0
JURNAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR_HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF (1-6) 5

Tabel 4. Hasil Perhitungan Arus pada 9V dan 10 kΩ Resistor memiliki sifat menghambat. Resistor dapat
Hasil Pengukuran i eksperimen i perhitungan menghambat arus listrik yang mengalir dalam sebuah
No.
V (V) R (kΩ) (mA) (mA) rangkaian karena resistor memiliki dua kutub yang akan
1 8,97 9,75 0,889 0,92 dialiri arus listrik, arus listrik yang dihambat itu diteruskan
2 8,97 9.75 0,889 0,92 hingga ke ujung hantaran selanjutnya dan menghasilkan
3 8,97 9,75 0,889 0,92 tegangan listrik di kedua kutubnya sehingga resistor dapat
menghambat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Arus pada 9V dan 1 kΩ Resistor dapat membagi tegangan berarti resistor tersebut
Hasil Pengukuran i eksperimen i perhitungan merupakan resistor yang dirangkai seri. Hanya saja yang
No.
V (V) R (kΩ) (mA) (mA)
dihitung adalah nilai tegangan yang dihasilkan oleh resistor
1 8,97 0,95 8,99 9,44
2 8,97 0,95 9 9,44 tersebut. Sedangkan resistor yang dapat membagi arus
3 8,97 0,95 9 9,44 berarti resistor tersebut merupakan resistor yang dirangkai
paralel. Hanya saja yang dihitung adalah nilai arus yang
Tabel 6. Hasil Perhitungan Arus pada 12V dan 10 kΩ melewati oleh resistor.
Hasil Pengukuran i eksperimen i perhitungan Tabel 1 menunjukkan hasil pengukuran arus pada
No.
V (V) R (kΩ) (mA) (mA) percobaan hukum Ohm yang menggunakan resistor tetap
1 12,15 9,75 1,208 1,246 sebesar 1kΩ dan 10 kΩ dengan variasi tegangan 5V, 9V,
2 12,15 9.75 1,208 1,246
3 12,15 9,75 1,208 1,246
dan 12V. Dari data yang didapatkan dari pengukuran arus
menggunakan multimeter, terlihat bahwa semakin besar
tegangan yang diberikan maka arus pun semakin besar.
Tabel 7. Hasil Perhitungan Arus pada 12V dan 1 kΩ Namun, semakin besar hambatan yang diberikan maka
Hasil Pengukuran i eksperimen i perhitungan
No.
V (V) R (kΩ) (mA) (mA) semakin kecil arus yang dihasilkan. Pada tabel-tabel
1 12,15 0,95 12,18 12,79 selanjutnya dapat dilihat bahwa meskipun hambatan yang
2 12,15 0,95 12,18 12,79 diberikan adalah sama namun arus berubah bila tegangan
3 12,15 0,95 12,19 12,79 yang diberikan berubah. Hal ini membuktikan bahwa arus
yang mengalir pada suatu rangkaian hanya bergantung pada
Hukum Kirchoff menggunakan R1=R2=R4= 4,6 kΩ dan tegangan dan tidak bergantung pada resistor yang
R3 = 1 kΩ. Setelah melakukan percobaan, didapatkan data digunakan. Bila digambarkan dalam grafik, hubungan arus
sebagai berikut : dengan tegangan yaitu berbanding lurus sehingga berbentuk
Tabel 8. Hasil Percobaan Hukum Kirchoff linier/garis lurus. Hal ini sesuai dengan hukum Ohm yang
V menyatakan bahwa v ≈ i dan R merupakan konstanta yang
Vmultimeter Vpower Supply konstan karena telah dirancang sedemikian rupa sehingga
VR1 VR2 VR3 VR4
dapat mengatur besar arus yang mengalir dalam rangkaian
3,28 1,46 0,30 1,78 supaya tidak terjadi ledakan muatan.
5,09 5 3,28 1,46 0,30 1,78
3,28 1,46 0,29 1,78 Pada tabel 2 sampai dengan tabel 7 terdapat nilai arus
5,79 2,59 0,53 3,14 secara eksperimen dan nilai arus secara perhitungan.
8,97 9 5,79 2,59 0,53 3,15 Terdapat perbedaan nilai antara arus yang diperoleh melalui
5,79 2,59 0,53 3,14 eksperimen dan arus yang diperoleh secara perhitungan.
7,85 3,52 0,73 4,27
12,15 12 7,86 3,52 0,73 4,27
Perbedaan diantara nilai keduanya kecil. Nilai error yang
7,86 3,52 0,73 4,27 didapatkan mencapai 0,47%. Hal ini dikarenakan pada
proses pengukuran terdapat faktor-faktor yang diabaikan,
Setelah didapatkan data percobaan, maka dilakukan salah satunya yaitu adanya hambatan pada kawat. Karena
perhitungan tegangan yang disajikan dalam tabel sebagai setiap bahan mempunyai nilai hambatan walaupun nilainya
berikut : kecil. Hal ini dikarenakan kerapatan atom pada bahan
Tabel 9. Hasil Perhitungan Tegangan dan Error Hukum tertentu juga mempengaruhi jalannya elektron dalam suatu
Kirchoff konduktor.
Sumber Pada percobaan hukum Kirchoff, hasil percobaan
Vperhitungan Veksperimen Error disajikan dalam tabel 8 yang menyatakan bahwa dari
Tegangan R (kΩ)
(V) (V) (%) sumber tegangan yang sama dengan besar resistor yang
(V)
4,56 3,28 3,28 0 berbeda menghasilkan tegangan yang berbeda-beda
4,54 1,45 1,46 1 misalnya dengan sumber tegangan 5,09V dan resistor
5,09 sebesar 4,56kΩ dan 4,51kΩ memiliki tegangan berturut-
1 0,32 0,30 6,2
4,51 1,8 1,78 1,1 turut sebesar 3,28V dan 1,45V. Hal ini berarti tegangan pada
4,56 5,79 5,79 0 rangkaian pada percobaan hukum Kirchoff dipengaruhi oleh
resistor. Tegangan dalam rangkaian harus sama dengan nol
4,54 2,59 2,59 0
8,97 seperti bunyi kedua hukum Kirchoff, dimana hal ini berarti
1 0,57 0,53 7
ada tegangan keluar dan ada tegangan masuk yang saling
4,51 3,15 3,14 0,3
meniadakan. Hal ini terjadi supaya tidak terjadi kelebihan
4,56 7,84 7,86 0,12 kerja dalam mengangkut pada suatu simpul dalam
4,54 3,49 3,52 0,85 rangkaian, sehingga rangkaian dapat berjalan dengan baik.
12,15
1 0,77 0,73 5,19 Tegangan yang diperoleh secara eksperimen dan
4,51 4,28 4,27 0,23 perhitungan memiliki nilai error terbesar yaitu 7% pada
sumber tegangan 8,97V dan resistor sebesar 1kΩ dengan
b. Pembahasan error terkecil 0% pada beberapa data. Ketidakakuratan nilai
JURNAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR_HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF (1-6) 6

tegangan yang menyebabkan perbedaan antara nilai


tegangan yang didapat melalui eksperimen dan perhitungan
ini dikarenakan nilai ketelitian skala pada multimeter terlalu
kecil sehingga menyebabkan kesulitan dalam pembacaan
nilai yang ditunjukkan, energi disipasi resistor lebih besar
dari pada saat percobaan hukum Ohm, dan resistor yang
digunakan pun banyak.

IV. KESIMPULAN
Dari percobaan hukum Ohm didapatkan bahwa arus
semakin besar bila tegangan yang digunakan semakin besar
pula dan hukum Kirchoff terbukti karena nilai error yang
dihasilkan hanya 7%.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih untuk Endarko selakuk dosen Elektronika
Dasar I, teman-teman kelompok III B yang telah membantu
saya, Asisten Laboratorium Elektronika Dasar Riyan Yefta
Purba dan Rozaq Alfan yang telah membimbing saya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Halliday, David, dkk, “Fisika Dasar Jilid 2 Edisi 7”,
Jakarta : Erlangga, 2010
[2] Charles K.Alexander, Matthew N. O. Sadiku,.
”Fundamental of Electric Circuit”, New York :
McGraw-Hill Companies, 2009
[3] Miller, Franklin, Jr, “College Physics”, New York :
Harcourt, Brace, and Company, 1959

Anda mungkin juga menyukai