Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HUKUM

OHM DAN KIRCHOFF


HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOF

Dosen Pengampu :Drs.Suherman,M.Pd

Oleh :

MORA TUA HARAHAP

RIZKI ANDIKA HARAHAP

SEPTIAN JUAN RITONGA

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pada waktu kelas 1 SMA kita sudah mempelajari hukum ohm dan hukum kirchoff, kita
hanya mengulas kembali di mata kuliah listrik dan elektro dasar.

Hukum Ohm dikemukakan oleh seorang fisikawan dari Jerman, Georage Simon Ohm pada
tahun 1825. Kemudian Hukum Ohm dipublikasikan pada tahun 1827 melalui sebuah paper yang
berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically.”

Hokum ohm mempelajari arus listrik pada rangkaian tertutup. Arus listrik mengalir karena
adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar, seperti lampu senter,radio, dan
televise. Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena adanya aliran listrik dari sumber
tegangan yang dihubungkan peralatan tersebut sehingga menghasilkan beda potensial.

Jika arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut sebanding lurus
dengan tegangan listrik yang terdapat antara kedua penghantar tadi (Tilloy, 1980). Perlawanan
adalah volt peramper hambatan konduktor adalah 1 ohm jika potensa berbeda disamping terminal
di dalam konduktor adalah volt ketika arus di konduktor 1 ampere (Richards, 1987).

Begitu juga hokum kirchoff Pada peralatan listrik, kita biasa menjumpai rangkaian listrik
yang bercabang-cabang. Untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap cabang
yang dihasilkan oleh sumber arus listrik. Gustav Kirchhoff (1824-1887) mengemukakan dua
aturan hukum yang dapat digunakan untuk membantu perhitungan tersebut. Hukum Kirchoff
pertama disebut hukum titik cabang dan Hukum Kirchhoff kedua disebut hukum loop.
RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu hukum ohm dan bunyinya?


2. Menjelaskan aplikasi tentang hukum ohm!
3. Apa itu hukum kirchoff dan bunyinya?
4. Menjelaskan bagaimana cara mengaplikasikan hukum ohm!

TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu hukum ohm,penemu hukum ohm dan apa bunyinya!
2. Untuk memahami lebih dalam apa itu hukum ohm!
3. Untuk mengetahui apa itu hukum kirchof,siapa penemunya dan apa saja bunyinya!
4. Untuk memeahami aplikasi dari hukum kirchoff supaya lebih dimengerti!
BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN HUKUM OHM DAN BUNYINYA

Pengertian Hukum Ohm merupakan sebuah teori yang membahas mengenai hubungan
antara Tegangan (Volt), Arus (Ampere), dan Hambatan listrik dalam sirkuit (Ohm). 1 Ohm adalah
hambatan listrik yang menyebabkan perbedaan satu volt saat arus sebasar 1 Ampere mengalir.

Bunyi hukum Ohm: “Kuat arus listrik pada suatu beban listrik berbanding lurus dengan
tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan”.Rumus Hukum Ohm:Lambang dari
hambatan adalah R, lambang dari Arus adalah I, dan lambang dari tegangan adalah V. Berdasarkan
hukum Ohm diatas maka bisa diambil rumus sebagai berikut ini;

Keterangan:

I = Besar arus yang mengalir pada penghantar => dengan satuan Volt

V = Besar tegangan pada penghantar => dengan satuan Volt

R = Besar hambatan => dengan satuan Ohm

Berdasarkan patokan rumus diatas maka kita bisa mencari Nilai I, V, dan R pada suatu rangkaian
listrik. Untuk mencari R, caranya cukup dengan menggunakan logika berdasarkan rumus diatas.

Misal jika 5=10/2, maka 10=5X2 dan 2=10/5. Berdasarkan logika tersebut untuk mencari V
rumusnya adalah V=I X R
APLIKASI HUKUM OHM
Penerapan hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari, misalnya suatu ketika lampu dirumah
anda menyala semakin terang atau sebaliknya tiba-tiba menjadi redup. Mengapa hal ini terjadi?
Apabila lampu pijar anda tertulis 220 V/40 watt maka lampu dapat menyala dengan baik pada
tegangan 220 volt dan kuat arus yang mengalir pada lampu tersebut sebesar 40 watt /220 V =
0,18 ampere.Jika tiba-tiba tegangannya naik lebih dari 220 volt sedangkan hambatan lampu tetap
maka kuat arus yang mengalir menjadi lebih besar dari 0,18 ampere. Akibatnya lampu menyala
lebih terang. Sebaliknya jika tiba-tiba tegangannya turun kurang dari 220 volt, maka lampu
menjadi redup
1. a) Penggunaan alat – alat listrik seperti lampu. TV, kulkas, dan sebagainya harus disesuaikan
dengan tegangan
2. b) Bila alat listrik diberi tegangan yang lebih kecil dari tegangan yang seharusnya, arus akan
mengecil sehingga alat itu tidak bekerja normal (misalnya lampu redup).
Contoh:

1. Lampu padam karena tegangan lampu yang dibutuhkan 4,5 V sedangkan tegangan dari baterai 1,5
V
2. Lampu redup karena tegangan yang dibutuhkan 4,5 V sedangkan tegangan dari batu baterai 3 V
sehingga kekurangan tegangan
3. )Lampu menyala terang karena tegangan lampu yang dibutuhkan 4,5 V sama dengan tegangan dari
batu baterai 4,5 V
4. Lampu menyala sangat terang karena tegangan yang dibutuhkan lampu 4,5 V sedangkan dari
baterai 6 V sehingga tegangan melebihi lampu. Akibat ini lampu cepat mati/putus.
Berikut ini contoh penerapan Hukum Ohm untuk menghidupkan lampu LED.
Penerapan hukum ohm pada lampu LED

MENGHITUNG RESISTOR SERI

Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun seri, maka dapat diperoleh nilai resistor
totalnya dengan menjumlah semua resistor yang disusun seri tersebut. Hal ini mengacu pada
pengertian bahwa nilai kuat arus disemua titik pada rangkaian seri selalu sama.

rangkaian resistor seri

MENGHITUNG RESISTOR PARALEL

Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun secara paralel, perhitungan nilai resistor
totalnya mengacu pada pengertian bahwa besar kuat arus yang masuk ke percabangan sama dengan
besar kuat arus yang keluar dari percabangan (I in = I out). Dengan mengacu pada perhitungan
Hukum Ohm maka dapat diperoleh rumus sebagai berikut.

rangkaian resistor parallel

MENGHITUNG KAPASITOR SERI

Pada rangkaian kapasitor yang disusun seri maka nilai kapasitor totalnya diperoleh dengan
perhitungan berikut.

Rangkaian kapasitor seri

MENGHITUNG KAPASITOR PARALEL

Pada rangkaian beberapa kapasitor yang disusun secara paralel maka nilai kapasitor
totalnya adalah penjumlahan dari semua nilai kapasitor yang disusun paralel tersebut.
PENGERTIAN HUKUM KICHOFF DAN BUNYINYA

Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi
untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff pertama kali
diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-
1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan
Hukum Kirchhoft 2.

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 1

Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan arah arus
dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering disebut juga dengan Hukum
Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law (KCL). Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai
berikut :“Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik
sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.Untuk lebih jelas mengenai
Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana dibawah ini :

Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :

I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 2

Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk menganalisis


tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian tertutup.
Hukum Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s
Voltage Law (KVL).Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :“Total Tegangan (beda
potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum
Kirchhoff 2 , silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana dibawah ini :

Dapat dirumuskan bahwa :

Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0


Aplikasi Hukum I dan II Kirchhoff Pada Rangkaian Tertutup (Loop)

Dalam suatu rangkaian listrik yang kuat arusnya tetap (lihat gambar 1) terdapat Medan
Listrik E yang merupakan Medan Konservatf. Medan Konservatif memiliki sifat: Usaha yang
diperlukan untuk membawa suatu muatan uji positif dari suatu titik ke titik lainnya tidak
bergantung pada lintasan yang dilaluinya. Jika muatan uji positif dibawa berkeliling melalui titik
a ke b ke c ke d dan kembali lagi ke a, maka muatan uji tersebut tidak berpindah dan usaha yang
dilakukan sama dengan NOL, karena W = qV, maka V juga bernilai NOL, sehingga:“Jumlah
aljabar perubahan tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama dengan NOL”,
yang dikenal dengan Hukum II Kirchhoff

ΣE + ΣIR = 0

Gaya gerak listrik (ggl) E dalam sumber tegangan menyebabkan arus listrik mengalir
sepanjang loop, dan arus listrik yang mendapat hambatan menyebabkan penurunan
tegangan.Untuk menggunakan persamaan tersebut, perlu diperhatikan perjanjian tanda untuk ggl
sumber E dan kuat arus I, sebagai berikut:

 Kuat arus bertanda positif jika searah dengan arah loop yang kita tentukan, dan bertanda
negatif jika berlawanan dengan arah loop yang kita tentukan. Misalkan pada gambar
berikut, Jika arah arus I mengalir dari A ke B, kemudian kita tetapkan arah loop searah
dengan jarum jam (gambar 2) berarti arah arus I searah dengan arah loop sehingga I
bertanda positif, Sedangkan jika kita tetapkan arah loop berlawanan dengan arah jarum jam
(gambar 3) berarti arah arus I berlawanan dengan arah loop sehingga I bertanda negatif.
 Bila saat mengikuti arah loop, kutub positif sumber tegangan dijumpai lebih dahulu
daripada kutub negatifnya, maka ggl E bertanda positif, dan bertanda negatif jika
sebaliknya. Misalkan seperti gambar, Tetapkan arah loop terlebih dahulu. Agar
mempermudah perhitungan, tetapkan arah loop searah dengan arah kuat arus I dalam
rangkaian, sehingga I bertanda positif. Selanjutnya, I dapat dihitung dengan Hukum II
Kirchhoff. Saat mengikuti arah loop dari a ke b, kutub negatif baterai 3 V dijumpai lebih
dahulu, dan saat mengikuti arah loop dari c ke d, kutub positif baterai 12 V dijumpai
terlebih dahulu, Kuat arus I searah dengan arah loop, maka I bertanda positif dan melalui
hambatan 5 ohm dan 7 ohm, Sehingga,
ΣE + ΣIR = 0
(-3 + 12) + I (5 + 7) =0
9 + 12I = 0
12I = -9
I = – 0.75 A
Tanda negatif menyatakan bahwa arah kuat arus I yang sebenarnya dalam rangkaian adalah
berlawanan dengan arah loop yang kita tentukan diawal.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi Hokum ohm mempelajari arus listrik pada rangkaian tertutup. Arus listrik mengalir
karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar, seperti lampu senter,radio,
dan televise. Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena adanya aliran listrik dari sumber
tegangan yang dihubungkan peralatan tersebut sehingga menghasilkan beda potensial. Jika arus
listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut sebanding lurus dengan tegangan
listrik yang terdapat antara kedua penghantar tadi. Dan Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum
Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan arah arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum
Kirchhoff 1 ini sering disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current .

Anda mungkin juga menyukai