Anda di halaman 1dari 7

HUKUM OHM

Bunyi hukum ohm adalah Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah
penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang
diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)

Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti dibawah ini :

V=IxR

I=V/R

R=V/I

Dengan : V = Tegangan (V)


I = Kuat Arus (A)
R = Hambatan (Ω)

Contoh soal dan pembahasan


1. Suatu hambatan 12 Ω dihubungkan dengan baterai. Setelah diukur dengan amperemeter,
ternyata kuat arus yang mengalir adalah 1/2 ampere. Berapakah nilai tegangan pada baterai
tersebut?
jawab :
Dik : R = 12 Ω
I = 0,5 A
Dit : V...?
jawab : V = I . R
V = 0,5 A . 12
V = 6 Volt
jawab : R = V / I
R=3V/½A
R=6Ω
HUKUM KIRCHOFF

Dengan menggunakan hukum Ohm kita dapat menemukan besarnya arus yang
mengalir pada suatu rangkaian gabungan seri-paralel. Meskipun demikian, kadang-
kadang kita menjumpai rangkaian yang sulit untuk dianalisis. Sebagai suatu contoh, kita
tidak dapat menemukan aliran arus pada setiap bagian rangkaian sederhana dengan
kombinasi hambatan seri dan paralel. Menghadapi rangkaian yang sulit seperti ini, kita
menggunakan hukum-hukum yang ditemukan oleh G. R. Kirchhoff (1824-1887) pada
pertengahan abad 19. Terdapat dua hukum Kirchooff, dan hukum-hukum ini adalah
aplikasi sederhana yang baik sekali dari hukum-hukum kekekalan muatan dan energi.
Hukum pertama Kirchhoff atau hukum persambungan (junction rule) didasarkan atas
hukum kekekalan muatan, dan kita telah menggunakannya pada kaidah
untukhambatanhambatan paralel.

1) Hukum I Kirchoff

Hukum I Khircoff berbunyi: Pada suatu titik cabang, jumlah kuat arus yang masuk sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar.

Misalkan pada titik cabang P


Maka sesuai dengan Hk I Khircoff adalah:

I1 + I2 = I3 + I4

2) Hukum II Khircoff
Hukum II Kirchhoff atau kaedah loop (loop rule) didasarkan atas kekekalan energi.
Hukum II Khircoff berbunyi:
Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik dengan penurunan
tegangan (IR) adalah sama dengan nol.
Secara matematis:

Perjanjian tenda untuk ggl ε dan kuat arus I dalam persamaan di atas adalah sbb.
(1) pilih loop untuk masing-masing lintasan tertutup dg arah tertentu, namun jika
memungkinkan usahakan searah arah arus.
(2) Kuat arus bertanda positif jika searah dengan arah loop dan negatif jika
berlawanan arah dengan arah loop.
(3) Bila ketika mengikuti loop sesuai dengan arah loop, kutub positif dijumpai lebih
dulu dari kutub negatifnya, maka ggl bertanda positif, dan negatif jika sebaliknya.
Beda potensial (tegangan jepit) antara dua titik pada suatu cabang, misalnya antara titik a
dan b, dihitung dengan persamaan:
Contoh Soal Dan Pembahasan

1. Suatu rangkaian listrik ditunjukkan seperti gambar berikut ini.

Dengan menggunakan hukum II Kirchoff, besar kuat arus listrik yang mengalir di dalam
rangkaian tersebut adalah...

Diketahui:

ε1 = 6 V

ε2 = 12 V

R1 = 2 Ω

R2 = 6 Ω

R3 = 4 Ω

Ditanya: I ?

Jawab:
TEOREMA MESH

Teorema Mesh digunakan untuk menganalisa rangkaian listrik yang tidak bisa
diselesaikan dengan analisa seri-pararel. Selain analisa ini ada juga analisa-analisa lain yang
di bahas. Mesh dalam bahasa Indonesia berarti lubang atau sesuatu yang melingkar. Analisis
ini memanfaatkan Kirchoff’s Voltage Law (KVL). Yang mana berbunyi “Jumlah tegangan
pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”. Untuk menggunakan analisa Mesh, tulis
persamaan KVL untuk setiap putaran tertutup (closed loop) dalam suatu rangkaian.

Dalam penyelesaian sirkuit dengan metode mesh current, hal yang pertama
dilakukakan adalah menentukan loop dimana arus akan mengalir. Kemudian menyelesaikan
setiap loop satu per satu. Untuk menyelesaikan setiap loop, digunakan hukum kirchoff
tegangan. Selanjutnya akan didapatkan persamaan yang tidak diketahui arusnya. Dan dari
beberapa loop, kita dapat melakukan substitusi dan eliminasi dari persamaan yang ada, untuk
mengetahui nilai yang belum diketahui.

Terdapat rangkaian listrik dengan 2 buah loop, loop 1 dan loop 2. Aliran arus pada loop 1
adalah a-b-c-d-a sedangkan pada loop 2 adalah a-f-e-d-a (asumsi aliran arus mengikuti
polaritas dari sumber tegangan masing-masing loop). Berikut adalah langkah dalam
penyelesaian rangkaian listrik dengan metode mesh current.

Langkah 1, Perhatikan dimana resistor yang dilewati lebih dari satu arus, yaitu R2. Bila
kedua arah arus searah, maka dapat dijumlahkan, sedangkan apabila berlawanan maka saling
mengurangi.
Dari gambar diatas, pada R2, arus saling searah, sehingga perhitungannya akan saling
menambahkan.

Langkah 2, Perhitungan dengan hukum kirchoff tegangan


Loop 1 (a-b-c-d-a)

Loop 2 (a-d-e-f-a)
Langkah 3, Dengan metode substitusi / eliminasi, kita dapat mengetahui varibel yang belum
diketahui.

Contoh Soal Dan Pembahasan

1. Tentukan arus I1 dan I2, apabila Va = 20 Volt, Vb = 10 Volt, R1 = 5 Ohm, R2 = 10 dan R3


= 5 Ohm.

Jawab :
Substitusi nilai pada soal ke persamaan diatas, sehingga menjadi
Loop1

Loop2

Eliminasi kedua persamaan dengan X2 pada loop 1 dan X3 pada loop2.

Menjadi

Substitusikan I2 pada persamaan di loop 1, menjadi

Anda mungkin juga menyukai