Teknik Elektronika Kendaraan merupakan salah satu mata kuliah dengan konsentrasi
dibidang elektro khususnya elektronika. Mata kuliah ini membahas tentang rangkaian dasar,
material semikonduktor, rangkaian gerbang digital, rangkaian operational amplifier,
multivibrator, proteksi sistem serta troubleshoot.
Metode pembelajaran pada mata kuliah ini adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, dan
demonstrasi.
Tujuan dari kuliah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa dalam hal
teknik elektronika yang terdapat dan digunakan di kendaraan.
5
TRANSISTOR OPTO-ELEKTRONIK
OP-AMP TROUBLESHOOT
PENILAIAN 7
SUMATIF
10% 30%
UAS
30% UTS
Tugas
Sikap
30%
ELEKTRONIKA DASAR
KENDARAAN
10
RANGKAIAN DASAR
Pada suatu kabel, ketika dilewati muatan 1 coulomb selama satu detik maka arus yang
mengalir adalah sebesar 1 ampere. Nama satuan ampere ini diambil dari fisikawan abad
19 Andre Marie Ampere. Sehingga arus dapat diartikan sebagai laju perpindahan muatan
terhadap waktu.
Secara matematis arus dapat didefinisikan sebagai berikut.
i1 = -5 A
i2 = 3 A
i3
i3 = -1 A
i1 i2
i4 = …?
i4 = -5 – (-1) + 3 = -1 A
Hukum KIRCHOFF II
• Hukum ini berlaku pada rangkaian yang tidak bercabang yang digunakan untuk menganalisis
beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup. Hukum II Kirchhoff biasa disebut
Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL). Bunyi Hukum II Kirchhoff adalah:
Jumlah aljabar beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup adalah sama
dengan nol.
• Versi lain Hukum II Kirchhoff, yaitu pada rangkaian tertutup, berbunyi: jumlah aljabar GGL ( ε) dan
jumlah penurunan tegangan (IR) sama dengan nol. Secara matematis dapat dirumuskan
sebagai: Σ ε+Σ IR = 0.
Arah loop searah jarum jam terus arah arusnya juga searah jarum jam, maka nanti penurunan tegangan
(IR) positif karena sama-sama searah jarum jam. Jika loopnya berlawanan arah jarum jam tapi arusnya
searah jarum jam maka IR-nya bertanda negatif.
Jika saat mengikuti arah loop, kutub sumber tegangan yang lebih dulu dijumpai adalah kutub positif maka GGL
bertanda positif. jika kutub yang lebih dahulu dijumpai adalah kutub negatif maka GGL bertanda negatif.
contoh soal
1. Suatu rangkaian listrik ditunjukkan seperti gambar berikut ini.
Diketahui:
ε1 = 6 V
ε2 = 12 V
R1 = 2 Ω
R2 = 6 Ω
R3 = 4 Ω
Ditanya: I ?
Jawab:
16
TEGANGAN
Elektron tidak akan berpindah pada suatu rangkaian kecuali diberikan suatu energi yang
akan mendorongnya. Dorongan ini diukur dalam volt dimana tegangan ini dapat
didefinisikan sebagai jumlah energi per perpindahan muatan.
Pada daya listrik diukur dengan satuan watt (1 J/s = 1 watt). Daya adalah laju
penggunaan atau pembangkitan suatu energi.
Pada rangkaian listrik tidak lepas dari tahanan suatu komponen. Jika arus listrik melalui
suatu elemen yang bersifat resistif maka akan terjadi penurunan tegangan. Komponen ini
disebut sebagai resistor.
21
RESISTOR
Hukum Ohm menjelaskan tentang hubungan tegangan, arus dan hambatan. Ohm
sendiri dijadikan sebagai satuan hambatan diambil dari nama fisikawan Jerman Georg
Ohm.
Secara matematis hukum Ohm dapat dituliskan sebagai berikut.
Sebelumnya telah didapat persamaan daya. Dengan adanya hukum Ohm maka didapat
persamaan baru sebagai berikut.
24
CONTOH SOAL
b. Arus
26
CONTOH SOAL
c. Energi
Persamaan Energi adalah
Sebelumnya telah diketahui bahwa hambatan filamen sebesar 2.4 Ω. Maka untuk mengetahui besar
Energi perlu menghitung besar arus jika menggunakan sumber dengan tegangan yang berbeda. Jika
menggunakan tegangan 12 V, sebelumnya didapat arus 5 A. Sedangkan jika menggunakan tegangan
11 V maka besar arus adalah
(Arus jadi lebih rendah karena pakai sumber 11 V)
Jika menggunakan sumber 12 V lampu akan mengkonsumsi daya 60 W. Selain arus, daya juga akan
berubah jika menggunakan sumber tegangan 11 V. Besar daya menjadi
(Daya jadi lebih rendah karena pakai sumber 11 V)
Sehingga energi ketika lampu yang dirancang untuk 12 V tetapi digunakan pada 11 V adalah
27
CONTOH SOAL