A. LISTRIK DINAMIS
Listrik dinamis adalah listrik dengan muatan bergerak. Muatan bergerak
menyebabkan munculnya arus listrik. Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang terjadi
karena adanya perbedaan potensial dalam medan listrik. Beda potensial dapat dihasilkan
oleh sumber tegangan yang mengakibatkan arus listrik mengalir dalam rangkaian.
1. Kuat Arus Listrik
Arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatan listrik melalui sebuah
konduktor. Arus ini bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif
ke kutub negatif, dari anoda ke katoda. Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan
arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial. Beda
potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau akumulator.
Kuat arus listrik yang mengalir pada kawat tersebut didefinisikan sebagai
jumlah total muatan yang melewatinya per satuan waktu pada suatu titik. Maka arus
listrik I dapat dirumuskan:
𝑄
I = ∆𝑡
Pembahasan :
Berdasarkan soal tersebut hambatan sebesar 5Ω dan 2Ω disusun secara seri
sehingga dihasilkan sebagai berikut.
Rs = 5 Ω + 2 Ω = 7 Ω
Sementara itu, dua hambatan 18 Ω disusun secara pararel sehingga diperoleh
hasil sebagai berikut.
1 1 1 1
= + = = 9Ω
𝑅𝑝 18 18 9
Maka, R = 7 + 9 = 16 Ω
2) Pada rangkaian listrik sederhana seperti pda gambar !
i1 +i2 = i3
Loop I
∑ 𝐸 + ∑ 𝑖𝑅 = 0
-6+2𝑖 + 2𝑖3 = 0
2𝑖1 + 2𝑖3 = 6
𝑖1 + 𝑖3 = 3 (persamaan 1)
Loop II
∑ 𝐸 + ∑ 𝑖𝑅 = 0
-8+𝑖2 + 2𝑖3 = 0
𝑖2 + 2𝑖3 = 8
(𝑖3 - 𝑖1) + 2𝑖3 = 8
-𝑖1 + 3𝑖3 = 8 (persamaan 2)
Persamaan 1 dan persamaan 2 besaran i3 di elimanasi
I1 + i3 = 3 dikalikan 3 menjadi 3i1 + 3i3 = 9
-i1 + 3i3 = 8 dikalikan 1 menjadi –i1 + 3i3 = 8
3𝑖1 + 3𝑖3 = 9
−i1 + 3𝑖3 = 8
___________ (-)
4𝑖1 = 1
1
𝑖1 = 4
1
Jadi, besar 𝑖1 adalah 4 A atau 0,25 A
3. Beda Potensial
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda.
Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain,
jika benda tersebut memiliki muatan positif lebih banyak daripada muatan positif benda
lain.
Pada gambar terlihat bahwa benda A memiliki muatan positif paling banyak
sehingga benda A mempunyai potensial listrik paling tinggi, disusul benda B, C, baru
kemudian D. Beda potensial listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki
potensial listrik berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini
berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya. Satuan beda
potensial adalah volt (V). Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik
disebut voltmeter. Secara matematis beda potensial dapat dituliskan sebagai berikut
𝑊
V= 𝑄
Keterangan:
V : beda potensial (V)
W : usaha/energi (J)
Q : muatan listrik (C)
Contoh Soal
Untuk memindahkan muatan 4 coulomb dari titik A ke B diperlukan usaha
sebesar 10 joule. Tentukan beda potensial antara titik A dan B!
Penyelesaian:
Diketahui : Q=4C
W = 10 J
Ditanya : V = ... ?
𝑊 10
Jawab : V = = = 2,5 volt
𝑄 4
Apabila ingin mengetahui nilai kuat arus listrik dapat diukur dengan alat
amperemeter, sedangkan Beda potensial listrik dapat diukur dengan alat voltmeter, atau
bisa menggunakan multimeter untuk bisa mengukur tiga besaran sekaligus yaitu kuat
arus, beda potensial dan hambatan listrik.
4. Hukum Ohm
Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik mengalir
karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar, seperti pada lampu
senter, radio, dan televisi. Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena adanya
aliran listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan dengan peralatan tersebut
sehingga menghasilkan beda potensial.
Pada tahun 1826, Geoge Simon Ohm menemukan bahwa : Pada suhu tetap,
kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar listrik (I) sebanding dengan
tegangannya (V). Hubungan inilah yang disebut dengan Hukum Ohm.
Perbandingan antara beda potensial (V) dan kuat arus listrik (I) tersebut yang
dinamakan hambatan listrik (R). Perbandingan antara tegangan listrik dan kuat arus
listrik dapat dituliskan dengan persamaan matematis :
𝑉
R=
𝐼
Contoh Soal
Diketahui sebuah kawat penghantar memiliki panjang 100 m, luas penampang 2,5 mm2,
dan hambatan jenis sebesar 17 × 10-7 Ωm. Tentukan besarnya hambatan kawat tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : l = 100 m; A = 2,5 mm2 = 25 × 10-7 m2
𝜌 = 17×10-7 Ωm
Ditanyakan : R = ... ?
𝑙 100
Jawab : 𝑅 = 𝜌 𝐴 = 17 × 10−7 25×10−7 = 68 Ω
Maka nilai hambatan total pada susunan paralel akan memperkecil nilai
hambatannya. Jika salah satu komponen pada rangkaian diputus, maka arus listrik
masih dapat mengalir ke bagian yang tidak terputus.