Anda di halaman 1dari 7

Kelistrikan (Fisika)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dapat mendeskripsikan konsep variable-variabel dalam kelistrikan
2. Dapat merumuskan dan menganalisis variable-variabel dalam kelistrikan

B. ASESMEN DIAGNOSTIK
1. Kognitif
a. Perhatikan gambar di bawah ini!

Apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran?


- kepadatan penduduk
- kualitas bangunan yang buruk
- korsetling listrik
- aktifitas internal lainnya

Korsleting listrik adalah hubungan arus pendek listrik yang terjadi secara tiba-tiba karena
adanya perbedaan arus dan tegangan yang signifikan.

2. Non kognitif
a. Kira-kira menurut anda apa yang menyebabkan terjadinya korsleting listrik?
- Korsleting karena Hubungan pendek tersebut diakibatkan oleh adanya kerusakan atau
masuknya hewan kecil, seperti cicak atau tikus.
- Korsleting juga dapat terjadi apabila stop kontak atau dudukan lampu kemasukan air
dari atap yang bocor.
- Kabel instalasi dan isolator yang keropos terlepas dari kabel phasa dan netral dapat
membuat listrik mengalami hubungan pendek.
- Penggunaan kabel listrik yang berukuran kecil lebih cepat panas ketika dialiri arus
listrik yang besar.
- Instalasi listrik yang tidak sesuai standar

Materi

Arus Listrik

Arus listrik adalah aliran muatan listrik atau muatan


listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Arah arus
listrik dari potensial yang tinggi ke potensial
rendah, jadi berlawanan dengan arah aliran electron.
Alat untuk mengukur arus listrik yaitu
Amperemeter
Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
• Arus Searah (Direct Current/DC), dimana arus ini mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik
berpotensial rendah.
• Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), dimana arus ini mengalir secara berubah-ubah mengikuti
garis waktu.

Kuat Arus Listrik


Kuat arus listrik ialah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui suatu penghantar.
Simbol kuat arus adalah I.

Satuan kuat arus listrik ialah Ampere yang diambil dari nama seorang ilmuwan
Perancis yaitu : Andrey Marie Ampere (1775 – 1836).
Arus listrik, yaitu aliran muatan listrik positif pada suatu penghantar dari potensial
tinggi ke potensial rendah.
Rumus : q
I= atau q=I.t
t
Keterangan:
I = kuat arus listrik satuannya ampere (A) Satuan lain untuk kuat arus miliampere (mA) dan
mikroampere (µA), dengan konversi 1 mA = 10-3 A dan 1µA = 10-6 A
q = muatan listrik yang mengalir satuanya coulomb (C)
Jumlah muatan adalah n x electron-elektron yang berpindah. Atau q = n. e
qe = muatan electron = -1,6 × 10-19 C, (tanda negatif (-) menunjukkan jenis muatan negatif),
t = waktu yang diperlukan satuannya sekon (s)
1 Coulomb = 6,25 × 1018 elektron.
Latihan Soal :
1. Jika kuat arus dalam sepotong Penyelesaian
kawat penghantar = 2 ampere, Diketahui : Jawab:
berapakah banyaknya muatan I = 2 ampere q = I. t
listrik yang mengalir melalui t = 1 menit = 60 detik q = 2 A x 60 detik
penampang kawat penghantar Ditanya: q = 120 coulomb
tersebut selama 1 menit ? q = ......?
q = 120 C
2. Jika sebuah kawat penghantar Penyelesaian
listrik dialiri muatan listrik Diketahui : Jawab:
sebesar 360 coulomb dalam q = 360 coulomb I=
waktu 1 menit, tentukan kuat t = 1 menit = 60 detik
arus listrik yang melintasi Ditanya: I= = 6A
kawat penghantar tersebut ! I = ......?

Hukum Ohm
Bunyi Hukum Ohm : “Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda
potensial antara ujung-ujung penghantar itu, asalkan suhu penghantar itu tetap”

Secara ringkasnya hukum ini dapat ditulis ; V I (V sebanding dengan I)


V
Dirumuskan : = R atau V = I.R dan I =
I
Keterangan :
V = beda potensial atau tegangan(volt)
Alat untuk mengukur potensial listrik adalah voltmeter
I = kuat arus (ampere)
R = hambatan satuannya ohm () Satuan lainnya kilo ohm (k) = 1000  = 103 
, atau mega ohm (M) = 106 

Contoh Soal:
1. Kuat arus di dalam sepotong kawat penghantar sama dengan 2 ampere, apabila kedua ujungnya diberi
beda potensial sebesar 12 volt. Berapakah hambatan kawat tersebut ?
Penyelesaian Jawab :
Diketahui : V
I=2A R= = = 6 ohm
I
V = 12 volt
Ditanya :
R = ...?

Hambatan (R)
Hambatan sepotong kawat penghantar dapat diukur secara langsung dengan alat Ohmmeter.
Bila panjang kawat penghantar dinyatakan dengan huruf l, luas penampangnya dinyatakan dengan huruf
A, maka untuk berbagai jenis pengkantar, panjang dan penampang berbeda terdapat hubungan sebagai
berikut.

Keterangan :
R = hambatan bahan (ohm = Ω)
ρ = hambatan jenis bahan (ohm.m)
l = panjang bahan (m)
A = luas penampang bahan (m2)
Hambatan jenis dan konduktivitas suatu bahan dipengaruhi oleh perubahan suhu. Pada batas
perubahan suhu tertentu, berlaku persamaan :

Rt = R0 ( 1 + α ‫‏‬ΔT)
Ketrangan :
Rt = Hambatan pada suhu T (Ω)
R0 = Hambatan mula-mula (Ω)
α = koefisien suhu hambatan (oC-1)
ΔT = perubahan suhu (oC)
Tabel 1. Hambatan Jenis dan Koefisien Suhu Hambatan
Jenis Bahan Hambatan Jenis .m α ( oC-1)
Alumunium 2,82 x 10-8 0,0040
Tembaga 1,72 x 10-8 0,0039
Besi 9,71 x 10-8 0,0050

Sumber: Sunardi dan Etsa Indra Irawan, 2007


Contoh Soal:
Seutas kawat besi panjangnya 20 meter dan luas penampangnya 1 mm2, mempunyai hambatan jenis 10-7
ohmmeter. Jika antara ujung-ujung kawat dipasang beda potensial 60 volt, tentukan kuat arus yang
mengalir dalam kawat tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui : I = 20 m Jawab :
A = 1 mm2 = 1 x 10-6m2 R =
V = 60 V
=
-7
p = 10 ohm meter
R = 2 ohm

I =
Ditanya : I = ......?
=
I = 30 A

Energi dan Daya Listrik


Arus listrik yang disebabkan oleh aliran muatan listrik dapat menghasilkan energi.
Persamaan energi listrik dapat dituliskan sebagai berikut :

W = Q.V dimana Q = I. t maka W = V. I. t atau W = I2 .R.t atau


Keterangan : W = Energi listrik (joule) = J
V = beda potensial (volt)
t = waktu (sekon)
Apabila semua energi listrik berubah menjadi kalor, maka banyaknya kalor yang timbul
W = 0,24 I2 R t kalori dimana 1 kalori = 4,2 joule dan 1 joule = 0,24 kalori

Daya listrik adalah besarnya energi listrik tiap satuan waktu. Dan dirumuskan :
P = W/t juga P = V.I; P = I2R; atau P = V2/R
P = daya (Watt) atau joule/sekon = J/s
Latihan Soal

1. Di dus HP tertera output 5V 2A. Jika HP di charge Jawab:


selama 3 jam, tentukan energi listrik dari HP W = V. I. t
tersebut!
= 5 volt x 2 A x 10.800 s
Penyelesaian:
Diketahui : V = 5 volt = 108.000 joule
I=2A = 108 kJ
t = 3 jam = 3x3600 s = 10800 s
Ditanyakan : W?
2. Selama 5 menit mengalir arus sebesar 0,5 A Jawab :
Berapa energi yang dilepaskan pada kawat
W = I2 . R . t
pemanas yang memiliki hambatan 80 ohm.
= (0,5)2 ampere x 80 ohm x 300 sekon
Penyelesaian
Diketahui: = 6000 joule
t = 5 menit = 5 x 60 sekon = 300 sekon
W = 6 kJ
I = 0,5 ampere (A)
R = 80 ohm
Ditanyakan: Energi listrik (W)?

3. Sebuah televisi dinyalakan selama 10 jam, dan Jawab :


melepaskan energi sebesar 3600 kJ, tentukan besar
P =
daya yang dihasilkan televisi tersebut!
Penyelesaian = 100 J/sekon
Diketahui:
P = 100 watt
t = 10 jam x 3600 sekon = 36.000 sekon
W = 3600 kJ = 3600 x 1000 J = 3.600.000 J
Ditanyakan : Daya (P) ?

Korsleting
Korsleting atau hubungan singkat terjadi karena
terhubungnya kutup positip (line) dengan kutup negatif
(ground) tanpa ada hambatan/beban. Hubungan singkat ini
menyebabkan hambatan/beban mendekati nol. maka akan
menghasilkan energi (W) yang sangat besar. Hal tersebut Gambar 6. Kabel listrik yang terbakar Diunduh
dari https://www.homecrux.com tanggal 27
akan menimbulkan panas yang sangat besar yang dapat Juni 2021
membakar isolasi kabel
Jenis kabel

Arus yang melalui penghantar (kabel) dapat menyebabkan panas. Oleh karena itu untuk
mengantisipasi panas berlebihan pada kabel, perlu dipilih ukuran kabel, agar tidak terjadi kebakaran
kabel. Semakin besar luas penampang kabel (A), maka hambatan kabel akan semakin kecil.

Gambar 7. Kabel Diundur dari https://gurulistrikkeren.blogspot.com tanggal 27 Juni


2021
- Konduktor
Konduktor adalah bahan yang dapat menghantarkan arus listrik. Pada kabel, konduktor terbuat dari
logam (tembaga atau aluminium, besi, perak dll). Daya hantar listrik kabel dtentukan oleh parameter
yang disebut kemampuan hantar arus (KHA), tergantung dari bahan penyusun konduktornya.
- Isolator
Isolator adalah bagian yang tidak atau sukar menghantarkan arus listrik. Bahan isolator terbuat dari
bahan kaca, kertas, karet, plastik (thermoplastik atau thermosetting) dll.
- Semi konduktor
Semi konduktor adalah jenis penghantar listrik yang mana arus listrik tidak akan semudah untuk
mengalir seperti pada bahan pengantar konduktor dan nilai hambatannya juga tidak akan sebesar
pada bahan penghantar isolator. Contohnya : germanium, silikon dan lain sebagainya

Perpindahan kalor

Cara perpindahan kalor ada 3, yaitu: Konduksi, Konveksi dan Radiasi


1. Konduksi
Konduksi merupakan perpindahan kalor pada zat padat yang tidak disertai dengan perpindahan
partikel perantaranya. Pada hantaran kalor ini yang berpindah hanyalah energinya, tanpa melibatkan
partikel perantaranya
Energi kalor yang dipindahkan secara konduksi Keterangan :
t H = laju aliran kalor (J/s atau watt)
sebesar : Q = k A t
l Q = kalor yang dipindahkan (joule)
Sedang besar laju aliran kalor dengan konduksi t = waktu (s)
Q k. A.t k = konduktivitas termal zat (W/m2K)
dirumuskan : H  
t l
A = luas penampang melintang (m2)
∆t = perubahan suhu (C atau K)
l = tebal penghantar (m)
2. Konveksi
Konveksi adalah hantaran kalor yang disertai dengan perpindahan partikel perantaranya yaitu
perpindahan kalor pada zat cair dan gas yang dipanaskan. Contohnya : ventilasi kamar, cerobong
asap, pengaturan katub udara pada kompor, dan kipas angin.
Energi kalor yang dipindahkan secara konveksi Keterangan:
sebesar : H = laju aliran kalor (J/s atau watt)
Q = k A Δt . t Q = kalor yang dipindahkan (joule)
Kecepatan perpindahan kalor di sekitar suatu t = waktu (s)
benda dirumuskan : h = koefisien konveksi (W/m2K)
Q A = luas penampang melintang (m2)
H  h.A.t
t ∆t = perubahan suhu (C atau K)

3. Radiasi
Radiasi adalah hantaran kalor yang tidak memerlukan medium perantara, merupakan salah satu
mekanisme perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagentik tanpa melalui suatu zat
perantara. Sebagai contoh , panas matahari dapat mencapai ke bumi dengan mekanisme radiasi,
sehingga mampu melewati ruang hampa, kalor api unggun yang sampai pada orang yang ada di
sekitarnya, pendingin (pemanas) rumah, pengeringan kopi, pembakaran dengan oven dan efek rumah
kaca. Berdasarkan hukum Stefan-Boltzmann, persamaan radiasi dapat duituliskan sebagai berikut :

- Energi kalor yang dipindahkan secara Keterangan:


radiasi sebesar, H = laju aliran kalor tiap satuan waktu (J/s atau
Q = e  A T4 t watt)
2
- Laju aliran kalor tiap satuan waktu dalam R = intensitas radiasi ( W/m )
radiasi dirumuskan : σ = koefisen Setfan-Boltzman (5,67x 0-8 W/m2K4)
Q
H  e .A. T 4 Q = kalor yang dialirkan (J)
t
t = waktu (s)
- Intensitas radiasi sebesar,
A = luas (m2), luas permukaan lingkaran = 4..r2
R = e  T4
T = suhu (K)
e = emisivitas benda (tanpa satuan) ( e = 0 – 1 )
(e = 1 untuk benda hitam sempurna, dan e = 0
untuk benda tidak hitam sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai